Professional Documents
Culture Documents
I. PENYUSUNAN APBD.
1. Deskripsi Masalah.
APBD sebagai rencana keuangan daerah dalam kurun waktu satu tahun tentang
pengeluaran dan sumber pendapatan merupakan kesepakatan tertulis antara eksekutif
dan legislatif dalam bidang keuangan untuk keperluan pembangunan daerah dalam
rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan, listik,
air bersih, transportasi, pemukiman, dan pengelolaan sumber daya alam.
Mengingat pentingnya APBD bagi masyarakat luas, alangkah baiknya kalo proses
APBD didorong untuk melibatkan masyarakat dan diawasi agar implementasinya bisa
dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat. Karena anggaran bisa
menjadi alat akuntabilitas yang berisi pertanggung jawaban pemerintah atas
penggunaan uang rakyat. Kegiatan memantau dan mengawal proses anggaran sama
pentingnya dengan menjaga agar pelaksanaan pembangunan daerah dapat bermanfaat
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
3. Uraian Jawaban
Uang negara pada hakekatnya adalah uang Allah SWT yang di amanatkan kepada
pemerintah. Sedangkan anggaran yang di buat pemerintah merupakan instrumen
dalam mencapai tujuan-tujuan pembangunan yang mensejahterakan rakyat dan
sekaligus menjadi alat akuntabilitas yang berisi pertanggungjawaban pemerintah atas
penggunaan uang rakyat. Maka oleh karena itu proses dalam penyusunan dan
penetapannya harus benar-benar menghayati aspirasi kemaslahatan rakyat yaitu
terjaminnya kebutuhan dhoruriyah (kebutuhan primer), dan terpenuhinya kebutuhan
hajjiyah dan tahsiniyah (kebutuhan skunder).
Menurut perspektif fiqh acuan dasar dalam mewujudkan cita kemaslahatan itu
minimal dengan tercukupinya lima hak dan jaminan dasar manusia (al-ushul al-
khoms). Kelima prinsip dasar tersebut adalah :
532
197
Mengingat akan pentingnya sebuah anggaran bagi masyarakat luas, seharusnya para
pejabat eksekutif dan legislatif di dalam menyusun dan menetapkan anggaran harus
benar-benar memihak kepada aspirasi kemaslahatan rakyat dan memprioritaskan
kebutuhan yang paling mendesak tanpa diskriminasi apapun (di sesuaikan dengan
kondisi dan situasi masyarakat yang terus berkembang). Karena menurut pandangan
syara’ kebijakan pemerintah yang boleh di laksanakan adalah kebijakan yang sesuai
dengan aspirasi kemaslahatan rakyat. Dengan kata lain kebijakan pemerintah yang
tidak menunjukkan komitmen tersebut dalam pandangan syara’ di anggap batal
(tidak legitimate).
1382
752
84
121
21020913
Dengan demikian, hukum para pejabat eksekutif dan legislatif yang menyusunan dan
menetapan anggaran yang tidak memihak kemaslahatan rakyat adalah haram. Karena
hal ini termasuk penyelewengan uang negara baik untuk kepentingan pribadi atau di
salahgunakan untuk hal-hal yang merugikan rakyat dan berlawanan dengan aspirasi
kemaslahatan rakyat. Oleh karena itu apabila sampai terjadi akan adanya
penyelewengan anggaran, maka status uang yang diselewengkan tersebut hukumnya
juga haram.
644
.
89
271
Jadi kesimpulannya, ketaatan yang mutlak adalah ketaatan kepada Allah SWT dan
RasulNya. Adapun ketaatan kepada ulil amri (pemerintah) hanya merupakan ketaatan
yang bersifat tidak mutlak, yakni ketergantungan kewajiban ketaatan kepada mereka
yang apabila perintah dan kebijakannya sejalan dengan perintah Allah dan Rasulnya.
Dengan demikian, ketika kebijakan pemerintah tidak sejalan dengan perintah Allah
dan RasulNya, maka rakyat mempunyai kewajiban amar ma’ruf dan nahi munkar
(hak rakyat untuk melakukan kontrol dan memberikan koreksi terhadap ulil amri
dengan cara-cara yang baik).
23021412
224
12211110
1. Deskripsi masalah.
Pedagang kaki lima adalah sekelompok masyarakat kecil yang mengais rizqi di
pinggir jalan, bahkan ke badan jaln ditempat-tempat tertentu yang mudah diakses
oleh para calon pembeli. Setiap hari mereka juga ditarik retribusi oleh pihak
pemerintah. Namun pada suatu ketika pemerintah melakukan razia dengan dalih
mengganggu keindahan, keamanan wilayah, penataan wilayah dan lain-lain. Mereka
yang tertangkap disita dagangannya, peralatannya dirusak dan dihancurkan agar
mereka jera. Akibat penggusuran tersebut akhirnya mereka kehilangan tempat usaha,
peralatan, dan barang dagangan yang mengakibatkan mereka kehilangan mata
pencaharian.
1) Pertanyaan: Apakah dari kaca mata hukum islam penarikan dana retribusi
sudah merupakan legalitas pemerintah terhadap para PKL yang menggelar
dagangannya ke badan jalan?
Jawaban: Bukan termasuk legalitas pemerintah, karena dalam penggunaan badan
jalan tidak diharuskan mendapat ijin dari pemerintah (selama tidak mengganggu
pengguna jalan yang lain).
2) Pertanyaan: Apakah dibenarkan bagi pemerintah menarik dana retribusi kepada
para PKL yang tidak dilegalkan oleh pemerintah guna pendapatan APBD?
Jawaban: Tidak dibenarkan.
3) Pertanyaan: Apakah tindakan razia pemerintah dengan merusak dan menyita
barang dagangan tanpa mengembalikan ke pemeliknya terhadap para PKL yang
telah membayar dana retrebusi dapat dibenarkan dari kaca mata fiqih?
Jawaban: Haram. Karena pengrusakan dan penyitaan barang tanpa
mengembalikan pada pemiliknya termasuk prilaku dzolim.
3. Uraian Jawaban.
Bentuk penguasaan dan pengelolaan atas sebuah lahan menurut perspektif fiqh dibagi
menjadi dua bagian
a. Hak milik (), yaitu bentuk penguasaan dan pengelolaan secara hak milik.
b. Hak guna ( ), yaitu bentuk penguasaan dan pengelolaan secara
pemanfaatan saja, tanpa mempunyai hak untuk dapat memilikinya.
1571
,
187
Jalan raya yang merupakan bagian dari hak guna ( ) merupakan hak milik
umum yang semua lapisan masyarakat, di mana tidak memandang pejabat,
konglomerat, atau rakyat miskin bebas menggunakan dan memanfaatkannya.
Fungsi asal jalan raya memang pada mulanya untuk lewat/berjalan, meskipun
demikian bagi setiap orang juga di perkenankan mengfungsikan jalan raya untuk
kepentingan yang lain selama tidak mengganggu atau menimbulkan dampak negatif
bagi pengguna jalan yang lain. semisal untuk duduk, menunggu seseorang,
beristirahat, ataupun mengais rizqi dll.
Berdasarkan dalam kenyataan bahwa jalan raya adalah milik umum, maka :
a. Semua pengguna jalan raya baik yang memanfaatkan jalan raya untuk berjalan
atau mengfungsikan untuk kepentingan lain semisal untuk mengais rizqi, tidak di
syaratkan mendapatkan ijin dari pemerintah. Karena dari sejak dahulu tidak ada
seorangpun yang mempermasalahkan ataupun mengingkari akan hal tersebut.
9542
Oleh karena itu tidak ada pembenaran akan adanya proses peminggiran
(marjinalisasi) pada masyarakat miskin perkotaan yang bekerja disektor informal
yakni tukang becak, PKL, asongan dengan di razia dan di kejar-kejar tanpa ada
sebab dan alasan yang jelas.
89
b. Pemerintah tidak boleh meminta dana retribusi (pungutan uang oleh pemerintah
sebagai balas jasa) kepada para pengguna jalan raya (baik yang menggunakan
untuk berjalan atau mengais rizqi), meskipun dalih yang di gunakan pemerintah
adalah guna pendapatan APBD.
9552
Bahkan dahulu Imam Ibnu Rif’ah menanggapi kebijakan yang di buat wakil-
wakil baitul mal yang memberlakukan dana retribusi kepada para pengguna jalan
raya guna pendapatan baitul mal dengan berkata : “Aku tidak dapat
membayangkan dengan wajah yang bagaimana kelak ketika mereka di hadapkan
disisi Allah SWT”. Imam Adzro’i menganggap perbuatan yang demikian tersebut
(baik yang menetapkan, memutuskan ataupun yang mengakui keabsahannya)
termasuk perbuatan yang hina dan keji.
168
Jadi berdasarkan prinsip diatas, status dana retribusi dari pedagang kaki lima
yang di pungut pemerintah menurut perspektif fiqh merupakan sebuah pungutan
liar (pungli) yang di bungkus dengan peraturan atau biasa di sebut dengan istilah
maksu. Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat mulai dari pemungutnya, juru
tulisnya, dan semua jajaran instasi yang berhubungan termasuk golongan orang-
orang yang dzolim.
572
1592
13061
Solusi pemerintah untuk menghindari akan adanya praktek pungutan liar yang di
bungkus dengan kedok peraturan (maksu) adalah pihak pemerintah membuat
ketetapan ongkos balas jasa untuk kemaslahatan umum yang
menjadi kewajiban pihak yang memanfaatkan fasilitas milik umum tersebut.
Sedangkan pihak yang memanfaatkan fasilitas milik umum tersebut dengan
secara suka rela menyerahkan dan mempercayakan pengelolaan dana tersebut
kepada pemerintah. Karena meskipun dari pihak pemerintah tidak di perkenankan
memungut biaya retribusi, akan tetapi mereka yang memanfaatkan fasilitas milik
umum tersebut tetap berwajiban membayar ongkos balas jasa pada kemaslahatan
umum ..
158 :
3355
2236
188
3861
.
1997141855967
,
34810
22218
19831403 21812
,
,,,
Dari berbagai pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada
alasan ataupun dalih yang dapat mendukung ataupun memperbolehkan
tindakan razia pemerintah yang memakai cara merusak, merampas,
ataupun menyita barang tanpa mengembalikan pada pemiliknya. Karena
dalam pandangan syara’ hak atas perlindungan harta benda seseorang itu
sama dengan hak atas perlindungan jiwa raganya.
7047034
1
2
3
,
2. Pemerintah harus memberikan solusi (pengalokasian) yang berpihak pada
rakyat. Karena diantara kewajiban pemerintah adalah memberikan solusi
pada mereka yang terjadi perselisihan atau perseteruan, dan sekaligus
membuatkan kebijakan yang selalu berorientasi kepada kepentingan dan
kemaslahatan rakyat.
124
15
Dengan demikian, setiap orang yang memanfaatkan fasilitas milik umum
seperti jalan raya tidak boleh menggunakan dengan sesuka hatinya dan
semena-mena hingga sampai mengabaikan fungsi asalnya, seperti halnya
merubah fungsi jalan raya yang asalnya untuk berjalan menjadi sebuah
bangunan. Oleh karena itu pemerintah wajib merobohkan bangunan-
bangunan liar yang berdiri diatas tanah milik umum tersebut. Karena
dengan mereka mendirikan sebuah bangunan telah menunjukkan bahwa
mereka mempunyai niat untuk memiliki dan menguasai tempat tersebut
yang statusnya hanya bisa dimanfaatkan tanpa bisa di kuasai dan di miliki
secara pribadi () .
258
1511
3242
pemdanya bisa berbuat lebih banyak lagi untuk meningkatkan perekonomian dan
kesejahteraan mereka (Kompas, Jum’at 24 Agustus 2007).
3. Uraian Jawaban.
Bahwa sebagai pengemban amanat rakyat yang menjunjung tinggi keadilan dan
kemaslahatan rakyat, pemerintah wajib menunjukkan komitmen pada keadilan,
perlindungan rakyat, dan penegakan kemaslahatan semua pihak tanpa membedakan
warna kulit, suku atau golongan manapun dengan memberikan hak-hak mereka.
karena sesungguhnya mereka kelak akan di mintai pertanggung jawaban oleh Alloh
swt atas kepemimpinannya perihal hak-hak rakyatnya. Dan bagi siapapun yang diberi
amanat untuk memimpin rakyat kemudian ia mati dalam keadaam mencurangi dan
menghianati rakyatnya, maka haram baginya masuk surga.
368 2
172755
157 13
Dalam rangka tegaknya amanat atas kemaslahatan rakyat, maka uang negara yang
sebagian besar adalah dari rakyat wajib ditasharufkan sebesar-besarnya bagi
kemaslahatan rakyat. Oleh karena itu, seandainya sampai ada pemarkiran dana
anggaran ditengah–tengah kebutuhan pelayanan dasar yang mendesak, kepentingan
berbagai usaha sektor riil, dan keperluan-keperluan modal finansial yang besar untuk
kepentingan pembangunan infrastruktur dll, maka perilaku yang demikian ini
termasuk sebuah kedzoliman dan hukumnya adalah haram.
206 15
206
4491
22710
Dengan demikian, ketika di pemerintah daerah terdapat dana yang parkir atau
menganggur dalam jumlah yang besar di tengah-tengah kebutuhan rakyat yang
mendesak sebagaimana ujar presiden. Kemudian presiden menginstruksikan agar
pemerintah daerah memanfaatkan dana tersebut untuk pembangunan daerah, maka
hukum pemerintah daerah mengikuti instruksi presiden adalah wajib dan jika
menolak harus dikenai sanksi menurut kebijakan pemerintah. karena tindakan pemda
tersebut termasuk tindakan penyelewengan penggunaan (penasharufan) uang negara,
baik untuk urusan pribadi atau disalah gunakan untuk hal-hal yang merugikan rakyat.
21821612
713
IV. HUTANG LUAR NEGARA YANG MENJERAT
1. Deskripsi masalah.
Hutang merupakan salah satu sumber pendapatan untuk memenuhi anggaran negara
atau daerah, terkait dengan minimnya pendapatan untuk mencukupi anggaran negara,
pemerintah melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan
menghutang pada negara lain. Akan tetapi transaksi kerja sama hutang piutang antar
negara tidak akan terjadi tanpa adanya keuntungan dikedua belah pihak, artinya
negara pendonor akan memberikan syarat-syarat tertentu untuk menyepakati
kerjasama tersebut (hutang piutang) semisal : exsport beras kenegara penghutang,
exsport semua hasil produk negaranya, dll.
3. Uraian Jawaban.
Sektor-sektor kebutuhan belanja negara menurut perspektif terdapat dua pemilahan:
1. Wajh al-badal (kebutuhan negara yang bersifat primer) yaitu kebutuhan pokok
yang harus segera terpenuhi, semisal gaji pegawai militer dan kebutuhan lain
yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan negara. Kebutuhan akan hal ini
tanpa melihat apakah uang negara mengalami kerugian dan khawatir akan
stabilitas negara tidak menentu, pemerintah boleh berhutang untuk memenuhi
kebutuhan akan hal ini, dan apabila dana pemerintahan saat itu tidak mampu
mengembalikannya, maka yang di buat untuk melunasi adalah dana keuangan
pemerintah selanjutnya ketika memungkinkan.
2. Wajh al-maslahah wa al-irfaq (kebutuhan negara yang bersifat skunder) yaitu
kebutuhan yang alokasinya tergantung pada perbendaharaan keuangan negara.
Ketika negara mempunyai kelebihan dana dari kebutuhan primer, maka
pemerintah harus mengalokasikannya pada kebutuhan ini. Ketika keuangan
negara merosot, dan khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada
masyarakat luas, maka kebutuhan akan sektor ini dibebankan kepada para orang
kaya (orang yang hartanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang
menjadi tanggungannya selama satu tahun)
Dari dua pemilahan diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa transaksi kerja sama hutang
piutang yang dilakukan pemerintah dapat dibenarkan apabila untuk memenuhi kebutuhan
negara yang bersifat primer. Dan sebaliknya apabila ternyata hutang piutang tersebut
digunakan untuk kebutuhan yang bersifat skunder, maka hukum hutang piutangnya
haram dan yang wajib bertanggung jawab adalah penguasa yang melakukan kontrak
kerja sama utang piutang saat itu. Karena transaksi kerja sama hutang piutang tersebut
menurut syara’ tidak bisa diatas namakan pemerintah, melainkan atas nama pribadi.
Sehingga resiko pertanggungjawabannya harus di tanggung secara pribadi pula.
215
253