You are on page 1of 7

Tips Sholat Khusuk

Ditulis oleh Dewan Asatidz

Hudzaifah pernah berkata: Apa yang pertama hilang dari agama kalian adalah khusyu', dan apa yang
paling akhir hilang dari agama kalian adalah sholat, banyak orang sholat tapi tidak ada kebaikan pada
mereka, kalian nanti akan masuk masjid dan tidak ada lagi orang khusyu'" (al-Madarij 1/521).

Allah berfirman :

.
َ ِِٰ‫!َـٰ ُِاْ َ َ ٱ ََٲتِ وَٱ َٰ ِة ٱۡ َُٰۡ َو ُُاْ ِ ِ َـ‬
Peliharalah segala shalat [mu], dan [peliharalah] shalat wusthaa [1]. Berdirilah karena Allah
[dalam shalatmu] dengan khusyu’. (al-Baqarah: 238)

(45) 
َ ِ,ِ-#َ.ْ‫ َ َ ا‬# ‫ َ(َ'ِ َ&ةٌ ِإ‬#َ) *‫ ِة َوِإ‬#َ ‫ 'ْ ِ& وَا‬#ِ+ ‫ُِا‬,َْ‫وَا‬
Dan mintalah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan [mengerjakan] shalat. Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (al-
Baqarah: 45)

Khusyu' merupakan kekuatan sholat. Tanpa khusyu' sholat seakan tidak mempunyai makna bagi
pelakunya, karena sholat hanya berupa aktifitas fisik yang rutin, tanpa kenikmatan dan tanpa rasa hidmat
di dalamnya.

Menghancurkan dan merusak kekhusyu'an dalam sholat adalah salah satu misi syetan di dunia ini. Firman
Allah dalam menceritakan misi syetan tersebut:

ْ1ُ‫ َأآْ=َ َ&ه‬6ُ ِ;َ3 #َ‫ْ َو‬1ِ)ِ ِ:#َ9َ- َْ‫ْ َو‬1ِ)ِ*#َ9ْ5‫ْ َوَْ َأ‬1ِ)ِ ْ َ8 ِْ‫ْ َو‬1ِ)5ِ6ْ5‫ َأ‬
ِ َْ+ ِْ ْ1ُ) َِ3َ4َ 1 ُ2
(17)  َ 5ِ&ِ‫آ‬#َ-
Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur [ta’at]. (al-A'raaf: 17)

Rasulullah s.a.w. bersabda

C ! ، ‫ع‬F.‫ ا‬GH‫ ا‬IJ‫  ه‬KL&5 ‫?ء‬- ‫ ) أول‬1 ‫   و‬A‫  ا‬B ?'‫ل ا‬#
(. #,-#8 #)L ‫&ى‬3
Yang pertama akan hilang dari umatku adalah khusyu', hingga kalian tidak lagi melihat orang khusyu'.
(H.R. Tabrani. Sahih)
Hudzaifah pernah berkata: Apa yang pertama hilang dari agama kalian adalah khusyu', dan apa yang
paling akhir hilang dari agama kalian adalah sholat, banyak orang sholat tapi tidak ada kebaikan pada
mereka, kalian nanti akan masuk masjid dan tidak ada lagi orang khusyu'" (al-Madarij 1/521).

Maka khsyu' ini juga merupakan salah satu sifat orang beriman. Allah berfirman:

‫ن‬,PPPP-#8 1)3QPPPPPPB ?PPPPPL 1‫ ه‬5JPPPPPP‫ن ا‬PPPPR9‫ ا‬SPPPPPPP L‫ أ‬6PPP


Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (1) [yaitu] orang-orang yang khusyu’ dalam
shalatnya.

Ibnu Katsir mengatakan: khusyu' adalah tidak bergerak, tenang, penuh tawadlu' karena disebabkan takut
kepada Allah dan perasaan diawasi Allah. Khusyu' adalah sadarnya hati seakan berdiri di depat Allah
dengan penuh penghormatan, pengabdian. (al-Madarij 1/520).

Tempat khusyu' adalah di dalam hati dan membekas ke seluruh tubuh manusia. Kalau hati sudah tidak
khusyu' maka seluruh anggota tubuh tidak lagi beribadah secara serius karena hati ibarat komandonya dan
anggota badan adalah tentaranya.

Khusyu' juga menjadi bukti keikhlasan. Karena hanya mereka yang ikhlash ibadah karena Allah dan sholat
karenaNya yang dapat melakukan khusyu' secara sempurna. Tanpa keikhlasan, maka seseorang hanya
melakukan kekhusyu'an palsu atau yang sering disebut kekhusyu'an dusta.

Ibnu Qayyim mengatakan ada dua jenis khusyu', yaitu khusyu' iman dan khusyu' munafik. khusyu' Iman
adalah hatinya menghadap Allah dengan penghormatan, pengagungan, ketenangan, penuh harapan dan
rasa malu, lalu hatinya penuh dengan cinta dan pengakuan kepada Allah yang membekas ke seluruh
anggota badannya.

Adapun khusyu' munafik adalah fisiknya khusyu' tapi hatinya tidak. Para sahabat sering berdoa: Ya Allah
lindungilah aku dari khusyu' munafik. (Ruh 314).

Ulama mengatakan bahwa hukum khusyu' adalah wajib, karena banyaknya dalil yang menganjurkan
khusyu' dan mencela orang yang tidak khusyu' dalam sholat.

Rasulullah s.a.w. bersabda:"Lima sholat yang diwajibkan oleh Allah, barang siapa memperbaiki wudlunya
dan melaksanakan sholat pada waktunya, menyempurnakan ruku'nya dan kekhusyu'annya, maka ia
mendapatkan janji Allah untuk mengampuninya. Barang siapa tidak melakukan itu, maka ia tidak
mendapatkan janji Allah, kalau Allah berkehendak maka Mengampuninya, kalau Allah berkehendak maka
akan menyiksanya." (H.R. Abu Dawud – sahih)

Dalam hadist lain Rasulullah s.a.w. bersabda:"Barang siapa berwudlu dan memperbaiki wudlunya
kemudian ia sholat dua rakaat, ia konsentrasikan hati dan wajahnya (dan tidak diganggu oleh nafsunya),
maka ia akan diampuni dosanya yang telah lewat. (H.R. Bukhari).

Rasulullah s.a.w. juga pernah bersabda:"Banyak sekali orang yang sholat hanya mendapatkan capek
berdiri" (H.R. Nasai: hasan).
Tip menghadirkan khusyu dalam sholat

Menghadirkan khusyu' dalam sholat dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama: mengupayakan amalan-
amalan yang merangsang kekhusyu'an dan kedua: menghilangkan hal-hal yang merusak kekhusyu'an.

Adapun amalan-amalan yang mengantarkan kepada kekhusyu'an adalah sbb:

1. Persiapkan diri untuk sholat. Itu dimulai dengan mendengarkan adzan dan mengikutinya, berdoa
adzan, memperbaiki wudlu, berdoa setalah wudlu, melakukan siwak sebelum sholat, mempersiapkan
baji sholat, tempat sholat dan menunggu waktu sholat. Bukan bergegas sholat ketika waktu hampir
lewat.

2. Thoma'ninah: yaitu berhenti sejenak pada setiap rukun-rukun sholat. Dalam hadist diriwayatkan
bahwa Rasulullah s.a.w. ketika sholat, beliau melakukan thama'ninah hingga semua anggota badan
beliau kembali pada tempatnya. (H.R. Abu Dawud dll.) Dalam hadist lain Rasulullah s.a.w.
bersabda:"Seburuk-buruk pencuri adalah pencuri sholat. Bagaimana itu wahai Rasulullah, tanya
sahabat. "Mereka yang tidak menyempurnakan ruku' dan sujudnya. (H.R. Ahmad dan Hakim: sahih).
Seseorang tidak akan bisa khusyu' tanpa thoma'ninah ini karena cepatnya pergerakan sholat telah
menghilangkan kekhusyu'an dan konsentrasi hati.

3. Ingat kematian saat sholat. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:"Ingatlah mati saat kamu sholat,
sesungguhnya seseorang yang ingat mati saat sholat maka ia akan memperbaiki sholatnya, dan
sholatlah seperti sholatnya orang yang mengira itu sholatnya yang terakhir" (Dailami: sahih). Rasul
juga pernah berpesan kepada Abu Ayub r.a. "Sholatlah seperti sholatnya orang yang pamitan"
(Ahmad: sahih).

4. Tadabbur (menghayati) ayat-ayat Quran yang dibaca saat sholat, begitu juga dzikir-dzikir dan bacaan
sholat lainnya lainnya serta menyerapkannya dalam diri mushalli.

(29) ‫ب‬
ِ #َ'ْVَْ‫آ َ& أُوُ ا‬Jَ ََِ‫ِ ِ َو‬3#َ5Wَ ‫ &ُوا‬+6 َِ ٌ‫ َرك‬#َ'ُ Z
َ َْ‫ ِإ‬Iُ #َْTَ ْ*‫بٌ َأ‬#َِ‫آ‬
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya
mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai fikiran. (Shad:29).

Dari Hudzaifah r.a. :Aku sholat di belakang Rasulullah s.a.w., satu malam. Beliau membaca dengan
bebas. Ketika melewati ayat di dalamnya ada tasbih, beliau bertasbih, ketika melewati ayat
permintaan beliau meminta dan ketika melewati ayat minta perlindungan, beliau pun meminta
perlindungan" (Muslim).

Tadabbur dan tafakkur terhadap ayat-ayat Allah merupakan pengantar kekhusyu'an. Begitu juga
menangis saat mendengar atau membaca ayat-ayat Allah. Allah berfirman:

#ًُFُ8 ْ1ُ‫ه‬6ُ 5ِTَ5‫ن َو‬ ِ #َ ْ‫ذ‬Vَْ ِ ‫ن‬


َ ُ(ْ'َ5 ‫ن‬ َ ‫ِ&[و‬.َ5‫َو‬
Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah
khusyu’.(Isra':109).

Atho' pernah bertanya kepada Aisyah r.a.: ceritakan kepadaku apa yang paling kau kagumi dari
Rasulullah, lalu Aisyah menangis. Suatu malam Rasulullah s.a.w. berdiri untuk sholat, beliau berkata:
Wahai Aisyah biarkan aku menyembah Tuhanku. Sesungguhnya aku senang bersamamu dan aku
senang menyenangkanmu". Lalu beliau pun bangun dan sholat, lalu beliau sholat sambil menangis
sehingga lantai kamarku basah karena air mata beliau. Lalu berkumandanglah adzan Bilal untuk
subuh, ketika Bilal melihat mata Rasulullah basah karena menangis, Bilal pun bertanya:"Wahai
Rasulullah, untuk apa engkau menangis padahal Allah telah mengampunimu dosamu yang lalu dan
yang akan datang? Rasul menjawab: Wahai Bilal aku lebih suka untuk menjadi hamba yang banyak
bersyukur. Malam ini diturunkan kepadaku ayat yang rugilah orang yang membacanya dan tidak
menghayatinya, yaitu ayat Ali Imran 190-194. (Ibnu Hibban:sahih).

1. Membaca ayat satu-satu. Ini juga mengantarkan kepada khusyu' karena mengantarkan kepada
pemahaman dan penghayatan. Umi Salamah berkata bahwa Rasulullah membaca fatihah dalam
sholat dengan basmalah, lalu berhenti lalu membaca hamdalah lalu berhenti lalu membaca
arrohmaanirrohiiim dan seterusnya. (Abu Dawud: sahih).

2. Memperindah bacaan Quran dan tartil dapat mengantarkan kepada kekhusyu'an. Allah berfirman:

^
ِ _3‫َأوۡ ِزدۡ َ َۡ ِ َو َر‬ Q
ً ِ َ ُ ِۡ ۡcُd*‫ *_ۡ َ ُ ۥۤ َأ ِو ٱ‬Q
ً۟ ِ َ # ‫^ ِإ‬
َ ۡ ‫ ٱ‬1ِ ُ ^ُ _T ُ9ۡ‫ ٱ‬#َ‫[ﮩ‬5Vَٰٓ‫َـ‬5
Q
ً ِ3ۡ&َ3 ‫ن‬َ ‫ُ&ۡءَا‬dۡ‫ٱ‬
Hai orang yang berselimut [Muhammad], (1) bangunlah [untuk sembahyang] di malam
hari [1] kecuali sedikit [daripadanya], (2) [yaitu] seperduanya atau kurangilah dari
seperdua itu sedikit, (3) atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan
perlahan-lahan. (Muzammil 1-4)

Rasulullah s.a.w. berpesan:"Perindahlah al-Qur'an dengan suaramu yang merdu, karena suara
yang indah akan memperindah al-Quran" (Hakim:sahih). Dalam hadist lain beliau
bersabda:"Sesungguhnya seindah-indah suara orang membaca Quran, adalah kalau ia membaca
maka orang-orang yang mendengarnya akan takut kepada Allah. (Ibnu Majah: sahih).

1. Beranggapan bahwa saat sholat ia sedang menghadap kepada Allah. Dalam sebuah hadist
Rasulullah s.a.w. bersabda:"Sesungguhnya kalian apabila sholat maka sesungguhnya ia
sedang bermunajat (bertemu) dengan Tuhannya, maka hendaknya ia mengerti bagaimana
bermunajat dengan Tuhan. (Hakim: sahih).

2. Memperhatikan pembatas depan sholat. Sebaiknya ketika sholat menghadap pembatas


depan, misalnya dinding atau pembatas yang polos. Tujuannya adalah agar pandangan mata
kita tidak terganggu oleh obyek-obyek visual yang mengganggu konsentrasi kita. Rasulullah
s.a.w. bersabda" Hendaklah kalian ketika sholat menaruh pembatas di depannya agar syetan
tidak memutuskan sholatnya" (Abu Dawud: sahih). Sebaiknya pembatas tersebut berjarak
tiga jengkal dari tempatnya berdiri dan sejengkal dari tempat sujudnya. (Fathul Bari).

3. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada. Rasulullah s.a.w. bersabda: Kami
para nabi diperintahkan agar dalam sholat meletakkan tangan kanan di atas atas tangan kiri
(Thabrani:sahih). Imam Ahmad menjelaskan bahwa tujuannya adalah agar kita menundukkan
diri di depan Allah dengan khusyu'. Ibnu Hajar mengatakan bahwa sikap seperti itu adalah
sikap seorang yang meminta dengan merendahkan diri dan sikap seperti itu lebih
mengantarkan kepada kekhusyu'an.

4. Mengarahkan pandangan mata pada tempat sujud. Dari Aisyah r.a. Rasulullah s.a.w. ketika
sholat beliau menundukkan kepalanya dan pandangannya tertuju ke tempat sujud.
(Hakim:sahih). Begitu juga ketika beliau memasuki Ka'bah beliau tidak memalingkan
pandangannya dari tempat sujudnya hingga keluar dari Ka'bah". (Hakim: sahih).

Bagaimana dengan pendapat sebagian orang yang melakukan sholat dengan memejamkan mata
dengan dalih itu bisa mengantarkan kepada kekhsyu'an. Sesungguhnya itu bertentangan dengan
contoh yang diberikan Rasulullah s.a.w. Beliau diriwayatkan tidak pernah sholat dengan
memejamkan mata. Namun demikian para ulama beda pendapat mengenai masalah itu. Imam
Ahmad mengatakan memejamkah mata saat sholat hukumnya makruh karena itu kebiasaan orang
Yahudi. Sebagian ulama mengatakan tidak makruh asalnya demi tujuan baik, misalnya kalau tidak
memejamkan mata terganggu oleh obyek-obyek visual yang ada di depannya atau di sekitar
tempat sholat, maka memejamkan mata pada kondisi seperti itu dianjurkan.

1. Sebagian ulama melihat bahwa meragamkan bacaan sholat dapat mengantarkan kepada
kekhusyu'an karena menciptakan suasana baru dalam melaksanakan sholat. Misalnya
redaksi bacaan doa iftitah, ruku', sujud, I'tidal, duduk antara dua sujud dan tashahhud ada
beberapa riwayat sahih yang berbeda-beda. Membacanya dengan redaksi yang berbeda-
beda dapat mempersegar suasana sholat dan mengantarkan kepada kekhusyu'an. Begitu
juga bacaan-bacaan surat setelah fatihah dapat dilakukan dengan variasi ayat yang
berbeda-beda.

2. Disunnahkan membaca ta'awwudz (1i&PPPPPPP‫ن ا‬#PPPPPPPF‫ ا‬PPPPPPP A#PPPPPPP+ ‫ذ‬PPPPPPPj‫ )أ‬ketika


merasakan ada gangguan konsentrasi dalam sholat. Konon ketika seorang hamba hendak
melaksanakan sholat, syetan menurunkan pasukannya yang disebut Khanzab untuk
mengganggu orang sholat. Abi 'Ash r.a. berkata kepada Rasulullah, Wahai Rasulullah
syetan telah mengganggu sholatnya dan membolak balikkan bacaannya, Rasulullah
bersabda: Itu syetan bernama Khanzab kalau kamu merasakannya maka bacalah ta'wudz
lalu tiuplah ke kiri tiga kali". Iapun melakukannya dan syetan tidak lagi mengganggunya.
(Muslim). Rasulullah juga mengingatkan: Kalau kalian sholat maka datanglah syetan
mengganggu kalian, sehingga kalian lupa hitungan rakaatnya. Kalau kalian merasakannya
maka sujudlah dua kali ketika ia duduk (Bukhari). Rasulullah juga mengingatkan bahwa
Syetan datang kepada kalian ketika sholat lalu membuka tempat duduk kalian, lalu ia
merekayasa agar dia ragu apa kentut apa tidak, kalau kalian merasakan itu janganlah
membatalkan sholat hingga dengar suara atau mencium bau (Thabrani: sahih). Bahkan
konon syetan juga menganggu orang yang sholat dengan isu-isu kebaikan seperti
masalah dakwah, masalah sunnah, masalah keilmuan dan politik agar sholatnya tidak lagi
terfokus.

3. Bacalah cerita orang solih terdahulu bagaimana mereka berkhusyu' dalam sholatnya. Ali
r.a. ketika hendak sholat maka mukanya berubah, lalu ia ditanyai tentang itu, beliau
menjawab: datang waktu ketika amanah ditawarkan kepada langit, bumi dan gunung-
gunung tapi mereka menolak tapi aku kini membawanya. Konon mereka ketika sholat
memerah wajahnya karena takut akan menghadap Allah. Salah seorang sahabat
diceritakan terkena panah saat berperang, lalu ia minta agar dicabut saat ia sholat karena
saat itu ia lupa semuanya dan hanya ingat Allah.

4. Berdoa dalam sholat, khususnya saat sujud. Rasulullah s.a.w. bersabda:"Kondisi paling
antara hamba dan Tuhannya adalah saat sujud, maka perbanyaklah doa" (Muslim).

5. Dzikir setelah sholat. Setelah melaksanakan sholatnya hendaknya seorang hamba


melakukan dzikir selesai sholat untuk memperkuat dan menyempurnakan sholatnya.
Tentu saja tidak hanya dzikir dalam lisan tapi juga diresapi makna dan kandungannya.

Adapun perkara-perkara yang mengganggu kekhusyu'an adalah sbb:

1. Membersihkan tempat sholat dari hal-hal yang mengganggu konsentrasi seperti gambar-gambar
dan ornamen yang menarik perhatian orang sholat. Aisyah r.a. pernah mempunyai kelambu di
rumahnya berwarna-warni, lalu Rasulullah memintanya agar menyingkirkan itu karena itu
mengganggu sholat beliau. (Bukhari). Maka hendaknya melakukan sholat di tempat yang jauh dari
kebisingan dan banyak orang lalu lalang, tempat orang ngobrol, apalagi tempat hiburan dan
bersenang-senang karena itu akan mengganggu kekhusyu'an sholat. Begitu juga agar lokasi
sholat tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Rasulullah s.a.w. memerintahkan agar para sahabat
melakukan sholat dhuhur saat cuaca agak dingin.
2. Memakai pakaian yang polos dan tidak banyak warna. Karena itu akan menarik pandangan
mushalli dan mengganggu konsentrasinya dalam sholat. Rasulullah pernah sholat dan terganggu
dengan kelambu Aisyah yang berwarna-warni lalu beliau meminta untuk menyingkirkannya.
(Bukhari dll.).
3. Hindari solat di waktu makan. Rasulullah s.a.w. bersabda"Tidak baik sholat di hadapan makanan"
(Muslim). Riwayat lain mengatakan "Ketika makan malam sudah siap dan datang waktu sholat,
maka dahulukan makan malam" (Bukhari).
4. Hindari menahan buang air besar, kecil dan angin. Rasulullah s.a.w. melarang sholat sambil
menahan kencing (Ibnu Majah:sahih). Riwayat lain mengatakan bahwa Rasululllah s.a.w.
bersabda kalau kalian akan sholat dan ingin ke wc maka pergilah ke wc dulu (Abu Dawud:sahih).
5. Hindari sholat dalam keadaan ngantuk berat. Rasulullah s.a.w. bersabda "Kalau kalian sholat dan
ngantuk maka tidurlah hingga ia mengerti apa yang dikatakan" (Bukhari). Riwayat lain dengan
tambahan: ditakutkan ketika kalian ngantuk dan melakukan sholat maka ia tidak sadar maunya
meminta ampunan Allah tapi malah mengumpat dirinya. (Bukhari)
6. Hindari sholat di tempat yang kurang rata atau kurang bersih karena itu akan menganggu
konsentrasi saat sujud. Rasulullah s.a.w. bersabda "Janganlah kau membersihkan tempat sujudmu
(dari kerikil) saat sholat, kalau terpaksa melakukannya maka itu cukup sekali (Abu Dawud:sahih).
7. Jangan membaca terlalu keras sehingga mengganggu orang sholat di samping kita. Rasulullah
s.a.w. bersabda "Ingatlah bahwa kalian semua menghadap Allah, janganlah saling mengganggu,
jangan membaca lebih keras dari saudaranya dalam sholat" (Abu Dawud: sahih).
8. Jangan tengak-tengok saat sholat. Rasulullah s.a.w. mengingatkan bahwa tengak-tengok dalam
sholat adalah gangguan syetan. (Bukhari). Dalam hadist lain dikatakan "Allah senantiasa melihat
hambanya saat sholat selama ia tidak menengok, kalau menengok maka Allah meninggalkannya"
(Abu Dawud: sahih).
9. Jangan melihat ke arah atas. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda "Ada orang-orang sholat sambil
menghadap ke atas, mudah-mudahan matanya tidak kembali" (Ahmad:sahih).
10. menahan mulut ketika ingin menguap. Sabda Rasulullah s.a.w. Ketika kalian menguap saat sholat,
maka tahanlah sekuatnya karena syetan akan masuk ke mulut kalian" (Muslim).
11. Jangan sholat seperti kebiasaan binatang. Dalam sebuah hadist Rasulullah s.a.w. melarang sholat
seperti patukan gagak, duduknya harimau dan menjalankan ibadah di tempat yang satu seperti
onta (Ahmad: sahih).

Akhirnya, khusyu' ini berat tapi dapat kita jalankan melalui latihan dan membiasakan diri. Salah satu
upaya agar kita dapat melakukan khusyu' dengan mudah adalah dengan memperbanyak doa:

ََ‫ ا
َََْ آ‬ َ ِ َِْ َْ  ُ
‫ ا‬، ِ‫ وَا
َْ َ ِد وَا
َْ ِء ا
َْ ِرد‬
ِ ْ
ِ! ِ"َْ  ُ
‫ا‬

َ ْ#َ! ‫ت‬َ ْ%َ&َ! ََ‫ ُذ"ُ'!ِ آ‬ َ ْ#َ!‫ْ)ِ َو‬#َ! ْ%ِ&َ!‫ َو‬، * ِ َ"%
‫ ا‬َ ِ + َ َ#ْ!,َ‫با‬ َ ْ'
‫ت ا‬َ َْ
، 6ُ َْ0َ8 7َ * ٍ ْ9َ"‫ َو‬، 6ُ َ0َْ 7 َ 2 ٍ َْ ْ ِ 3
َ ِ! ‫ ا
ُ  ِإ" َأ&ُ' ُذ‬، ‫ب‬ ِ ِ ْ.َْ
‫ق وَا‬ ِ ِ ْ0َْ
‫ا‬
، 6ِ َ!ْ‫ر‬,
َ ‫ ِء ا‬7َ :ُ ُ‫ ِ ْ ه‬3
َ ِ! ‫ ا
ُ  ِإ" َأ&ُ' ُذ‬، 6ُ َ9ْ)َ 7َ ٍ ِْ&‫ َو‬، 6ُ َْ<ُ 7 َ ‫َو ُد&َ ٍء‬
.‫ٍى‬Dُْ َ ْ#َE ‫ا‬F‫ْ@َ>ً ?َ ِ'>ً َوَ َد‬#َ‫>ً َو‬#ِAَ" ً>َ0#ِ& 3 َ ُ
Bَْ?‫ا
ُ  ِإ" َأ‬
Mudah-mudahan bermanfaat.

Disusun Muhammad Niam

Dari berbagai sumber.

You might also like