Professional Documents
Culture Documents
Bahwa kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah
berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan bersumber dari Amanat Rakyat dan didorong oleh
keinginan luhur untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia yaitu melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tanah tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Bahwa sadar akan perlu adanya kekuatan yang tangguh sehingga mampu mewujudkan cita-
cita kemerdekaan tersebut, masyarakat karya dan kekaryaan yang pada hakikatnya adalah
masyarakat yang berisi kegiatan kodrati manusia, tumbuh dan berkembang sebagai
kekuatan politik, dan bertekad bulat hendak mengisi kemerdekaan dengan berusaha
mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat lahir dan batin, memelihara budi dan
pekerti luhur, meningkatkan kecerdasan rakyat, menegakkan demokrasi dan mewujudkan
keadilan sosial, dengan terjaminnya kehidupan kepribadian bangsa Indonesia terutama
dalam memelihara dan menjaga keutuhan, kesatuan bangsa sepanjang masa, memelihara
kerukunan suku, agama, ras, dan pergaulan antar golongan yang hidup di Indonesia dalam
rangka perwujudan dan pelaksanaan wawasan nusantara.
Bahwa Golongan Karya adalah pengemban hakikat tatanan baru, yang dijiwai semangat
pembaharuan, budi pekerti luhur, akhlak mulia dan moral serta semangat pembangunan
terus-menerus dalam meningkatkan karya dan kekaryaan di segala bidang kehidupan untuk
mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945. Mengingat semangat cita dan citra pembaharuan belum sepenuhnya dapat
diwujudkan, mendorong timbulnya tuntunan agar pembaharuan dilaksanakan dengan
menggemakan reformasi di segala bidang.
Menyikapi hal tersebut di atas dan sejalan dengan hakikat Golongan Karya sebagai kekuatan
pembaharuan dan pembangunan, serta sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku, maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Partai
Golongan Karya menyatakan diri sebagai Organisasi Partai Politik, dengan Anggaran Dasar
sebagai berikut :
Pasal 1 Partai ini bernama Partai Golongan Karya disingkat Partai GOLKAR.
Pasal 2 Partai GOLKAR merupakan kelanjutan Sekretariat Bersama Golongan Karya yang
didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964 di Jakarta, untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan.
Pasal 3 Dewan Pimpinan Pusat Partai GOLKAR berkedudukan di Ibukota Negara Republik
Indonesia.
BAB II KEDAULATAN
Pasal 4 Kedaulatan Partai GOLKAR ada di tangan Anggota dan dilaksanakan menurut
ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai.
BAB III ASAS DAN SIFAT
Pasal 6 Partai GOLKAR bersifat madiri, terbuka, demokratis, moderat, solid, mengakar,
responsif, majemuk, egaliter serta berorientasi pada karya dan kekaryaan.
Pasal 8 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, tugas pokok Partai
GOLKAR adalah memperjuangkan terwujudnya peningkatan segala aspek kehidupan yang
meliputi ideologi, politik, ekonomi, agama, sosial budaya, hukum serta pertahanan dan
keamanan nasional guna mewujudkan cita-cita nasional.
a. Menghimpun persamaan sikap politik dan kehendak untuk mencapai cita-cita dalam
mewujudkan masyarakat adil dan makmur, material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
b. Mempertahankan, mengemban, mengamalkan, dan membela Pancasila serta berorientasi
pada program pembangunan di segala bidang tanpa membedakan suku, agama, ras dan
golongan.
c. Menyerap, menampung, menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi rakyat serta
meningkatkan kesadaran politik rakyat dan menyiapkan kader-kader dengan memperhatikan
kesetaraan gender dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Pasal 10
(1) Partai GOKAR mempunyai Doktrin KARYA DAN KEKARYAAN yang disebut KARYA SIAGA
GATRA PRAJA.
(2) KARYA SIAGA GATRA PRAJA adalah Kesatuan pemikiran dan paham-paham yang
menyangkut pengembangan serta pelaksanaan karya dan kekaryaan secara nyata dalam
perjuangan Partai GOLKAR.
(3) KARYA SIAGA GATRA PRAJA merupakan pedoman, pegangan dan bimbingan dalam
melaksanakan segala kegiatan dan usaha dalam bidang- bidang ideologi, politik, hukum,
ekonomi, sosial dan budaya.
(4) Doktrin Partai GOLKAR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam naskah
tersendiri yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar.
Pasal 11
Pasal 12
(1)Partai GOLKAR mempunyai Paradigma yang merupakan cara pandang Partai GOLKAR
tentang diri dan lingkungannya melalui pembaharuan internal dan eksternal dalam rangka
mewujudkan tujuan partai.
(2)Paradigma Partai GOLKAR sebagaimana pada ayat (1) dituangkan dalam naskah tersendir
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar.
(1)Anggota Partai GOLKAR adalah Warga Negara Republik Indonesia yang dengan sukarela
mengajukan permintaan menjadi Anggota.
(2) Pengaturan lebih lanjut tentang keanggotaan Partai GOLKAR sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dalam Anggaran Rumah Tangga.
Bagian Kedua KADER
Pasal 14
(1)Kader Partai GOLKAR adalah Anggota Partai GOLKAR yang merupakan tenaga inti dan
penggerak Partai.
(2)Pengaturan lebih lanjut tentang Kader Partai GOLKAR sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 16
Pasal 17 Struktur Ogranisasi Partai GOLKAR terdiri dari tingkat Pusat, tingkat Provinsi, tingkat
Kabupaten/Kota, tingkat Kecamatan, dan Tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan lainnya yang
masing-masing berturut-turut dipimpin oleh Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan
Daerah Provinsi, Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota, Pimpinan Kecamatan dan
Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain.
Pasal 18
Pasal 19
(1)Dewan Pimpinan Pusat adalah Badan Pelaksana tertinggi Partai yang bersifat kolektif.
(2)Dewan Pimpinan Pusat berwenang :
a.Menentukan kebijakan Tingkat Nasional sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional/Musyawarah Nasional Luar Biasa dan Rapat
Pimpinan Nasional serta Peraturan PartaiGOLKAR.
b.Mengesahkan Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Daerah Provinsi.
c.Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Provinsi.
d.Memberikan penghargaan dan sanksi sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.
(3)Dewan Pimpinan Pusat berkewajiban :
a.Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat Tingkat Nasional Serta Peraturan
Organisasi Partai GOLKAR.
b.Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Nasional.
Pasal 20
(1)Dewan Pimpinan Daerah Provinsi adalah Badan Pelaksana Partai yang bersifat kolektif di
Tingkat Provinsi.
(2)Dewan Pimpinan Daerah Provinsi berwenang :
a.Menentukan kebijakan Tingkat Provinsi sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik Tingkat Nasional maupun Tingkat Provinsi
serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR.
b.Mengesahkan Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota.
c.Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota.
(3)Dewan Pimpinan Daerah Provinsi berkewajiban :
a.Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik Tingkat Nasional maupun Daerah
Tingkat Provinsi serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR.
b.Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Daerah Provinsi.
Pasal 21
(1)Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota adalah Badan Pelaksana Partai yang bersifat
kolektif di Daerah Tingkat Kabupaten/Kota.
(2)Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota berwenang :
a.Menentukan kebijakan di Daerah Tingkat Kabupaten/Kota sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik Tingkat Nasional, Daerah
Tingkat Provinsi maupun Daerah Tingkat Kabupaten/Kota serta Peraturan Organisasi Partai
GOLKAR.
b.Mengesahkan Komposisi dan Personalia Pimpinan Tingkat Kecamatan.
c.Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Pimpinan Daerah Kecamatan.
(3)Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota berkewajiban :
a.Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi, maupun
Tingkat Kabupaten/Kota serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR.
b.Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota.
Pasal 22
(1)Pimpinan Kecamatan adalah badan Pelaksana Partai yang bersifat kolektif di Tingkat
Kecamatan.
(2)Pimpinan Kecamatan berwenang :
a.Menentukan kebijakan di Tingkat Kecamatan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi,
Tingkat Kabupaten/Kota maupun Tingkat Kecamatan serta Peraturan Organisasi Partai
GOLKAR.
b.Mengesahkan komposisi dan Personalia Pimpinan Tingkat Desa/Kelurahanatau sebutan
lain.
c.Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain.
(3)Pimpinan Kecamatan berkewajiban :
a.Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi,
Tingkat Kabupaten/Kota maupun Tingkat Kecamatan serta Peraturan Organisasi Partai
GOLKAR.
b.Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Tingkat Kecamatan.
Pasal 23
(1)Pimpinan Tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan lain adalah Badan Pelaksana Partai yang
bersifat kolektif di Tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan lain.
(2)Pimpinan Tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan lain berwenang menentukan kebijakan di
Tingkat Desa/kelurahan atau sebutan lain sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi, Tingkat
Kabupaten/Kota, Tingkat Kecamatan maupun Tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan lain
serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR.
(3)Pimpinan Tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan lain berkewajiban :
a.Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi,
Tingkat Kabupaten/Kota, Tingkat Kecamatan maupun Tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan
lain serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR.
b.Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan
lain.
BAB IX BADAN DAN LEMBAGA
Pasal 24
(1)Dewan Pimpinan Pusat dapat membentuk Badan dan Lembaga untuk melaksanakan
tugas-tugas dalam bidang tertentu.
(2)Ketentuan lebih lanjut tentang Badan dan Lembaga diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
Pasal 25
(1)Partai GOLKAR memiliki Organisasi Sayap yang merupakan wadah perjuangan sebagai
pelaksana kebijakan Partai yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan strategis, dalam
rangka memperkuat basis dukungan Partai.
(2)Pembentukan Organisasi Sayap diusulkan oleh Dewan Pimpinan Pusat dan ditetapkan
oleh Rapat Pimpinan Nasional.
(3)Pengaturan lebih lanjut tentang Organisasi Sayap diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 26
(1)Partai GOLKAR memiliki Dewan Penasehat yang berfungsi memberi saran dan nasehat
kepada Dewan Pimpinan/Pimpinan GOLKAR sesuai dengan tingkatannya.
(2)Dewan Penasehat memberi pertimbangan atas kebijakan eksternal yang bersifat
strategis, yang akan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan/Pimpinan Partai sesuai dengan
tingkatannya.
(3)Saran, nasehat dan pertimbangan yang disampaikan Dewan Penasehat sebagaimana
yang dimaksud ayat (1) dan ayat (2) diperhatikan sungguh-sungguh oleh Dewan
Pimpinan/Pimpinan Partai sesuai dengan tingkatannya.
(4)Ketua Dewan Penasehat ditetapkan oleh MUNAS, MUSDA, MUSCAM dan MUSDES melalui
formatur.
(5)Ketentuan lebih lanjut mengenai Dewan Penasehat diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
Pasal 27
(1)Partai GOLKAR memiliki Fraksi dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan
Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang komposisi dan personalianya ditetapkan
oleh Dewan Pimpinan.
(2)Fraksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah Badan Pelaksana Kebijakan Partai
GOLKAR di Majelis Permusyawaratan Rakyat,Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat dalam
rangka mewujudkan tujuan nasional.
BAB XIII HUBUNGAN DAN KERJASAMA
Pasal 28
Pasal 29
(1)Partai GOLKAR dapat menjalin hubungan dan kerjasama dengan Partai Politik lain untuk
mencapai tujuan bersama dalam rangka memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat.
(2)Partai GOLKAR dapat menjalin hubungan dan kerjasama dengan badan, lembaga dan
organisasi lainnya.
(3)Pengaturan lebih lanjut ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan
ayat (3) diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 30
Pasal 31
Partai Amanat Nasional adalah partai politik yang memperjuangkan kedaulatan rakyat, demokrasi, kemajuan dan
keadilan sosial. Cita-cita partai ini berakar pada moral agama, kemanusiaan dan kemajemukan.
Partai Amanat Nasional mencita-citakan suatu masyarakat Indonesia yang demokratis, berkeadilan sosial, otonom
dan mandiri. Partai ini menginginkan tatanan yang memungkinkan setiap manusia dapat mengembangkan
kepribadiannya dalam kebebasan. Setiap manusia dapat berperan serta dalam kehidupan politik, ekonomi, budaya,
dan berperan serta dalam usaha-usaha mengembangkan kemanusiaan.
Partai Amanat Nasional merupakan partai yang menghormati dan mendorong kemajemukan. Partai ini merupakan
kumpulan manusia Indonesia yang berasal dari berbagai keyakinan, pemikiran, latar belakang etnis, suku, agama
dan jender. Partai ini menganut prinsip non-sektarian dan non-diskriminatif. Kesepakatan kami adalah berdasarkan
prinsip dasar bersama dan cita-cita politik yang sama.
Partai Amanat Nasional menentang segala bentuk kediktatoran, totaliterisme dan otoriterisme, karena berlawanan
dengan harkat dan martabat manusia, memasung kebebasan dan menghancurkan hukum. Partai ini menjunjung
tinggi demokrasi, untuk mewujudkan tatanan sosial dan politik yang memungkinkan masyarakat madani mengawasi
kekuasaan.
Partai Amanat Nasional akan bersaing dengan parta-partai lain secara terbuka, adil dan jujur untuk meraih dukungan
rakyat. Selama tidak berada dalam posisi pemerintah, partai ini akan berfungsi sebagai oposisi. Partai ini
berpendirian, pemerintah dan oposisi memilik tanggung jawab yang setara terhadap masyaraka
Politik
Partai Amanat Nasional berpendirian negara wajib menghormati dan melindungi kehidupan dan martabat warganya.
Pemerintah harus menciptakan prakondisi, dimana warga negara dapat mengembangkan hak-hak individu dan
tanggung jawab sosial.Untuk menjamin terciptanya masyarakat madani yang bebas dari kesengsaraan, rasa takut,
serta bebas dari penindasan, penghilangan paksa dan kekerasan, Partai Amanat Nasional menghormati hak asasi
manusia yang berlaku universal. Partai ini mendukung ratifikasi konvensi Hak Azasi Manusia PBB.Partai Amanat
Nasional memperjuangkan otonomi masyarakat madani dan pembatasan kekuasaan negara. Lembaga oposisi
merupakan sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu.
Pertahanan negara
Pertahanan negara merupakan usaha segenap masyarakat untuk mempertahankan tanah air. Perlindungan penduduk
sipil merupakan bagian terpenting dari pertahanan negara.
Partai Amanat Nasional berpendirian ABRI harus tunduk pada hukum, konstitusi, dan berada di bawah kontrol
publik. ABRI berfungsi sebagai alat negara untuk menjaga keamanan negara, dan tidak mencampuri apalagi
mendominasi urusan politik, ekonomi dan sosial. Polisi mesti dipisahkan dari struktur ABRI.
Ekonomi
Kebijakan ekonomi Partai Amanat Nasional bertujuan mewujudkan kesejahteraan sosial, lewat kemakmuran yang
berkeadilan, dengan berlandaskan moralitas serta menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Kemakmuran
ditopang oleh tiga pilar utama, yakni pertumbuhan yang dinamis, stabilitas dan efisiensi. Sedangkan keadilan
disangga oleh kebebasan, persamaan dan tertib sosial.
Pembangunan ekonomi tak mengenal perbedaan ras, suku, dan agama. Partai Amanat Nasional memperjuangkan
pemberian kesempatan yang sama bagi semua aktor untuk mewujudkan segala potensi yang dimilikinya bagi
penguatan daya saing nasional.
Pemberdayaan pengusaha kecil dan koperasi lebih ditekankan pada penghapusan segala hambatan usaha dan kontrol
karena karakteristik alamiah yang melekat padanya dan sebaliknya memperlancar bagi terkuakkannya faktor-faktor
dinamis yang dimilikinya. Partai Amanat Nasional memperjuangkan kebebasan koperasi dari kekangan birokrasi
dan alat politik penguasa.
Strategi pembangunan Orde Baru yang terbukti membangkrutkan ekonomi bangsa, mesti ditinggalkan. Partai
Amanat Nasional menginginkan suatu strategi lain untuk membangun Indonesia baru, yang mendasarkan diri pada
berbagai faktor secara menyeluruh dan memihak kepada mereka yang lemah.
Ekonomi diatur berdasarkan sistem perekonomian pasar yang kuat, lentur dan dapat dengan cepat mengatasi krisis.
Perekonomian itu disusun bersamaan dengan penataan kehidupan politik yang demokratis, tegaknya hukum dan
pranata sosial yang mendukungnya. Partai Amanat Nasional berkeyainan bahwa kebijakan ekonomi mesti menjamin
kesempatan kerja, meningkatnya produktivitas dan kesejahteraan umum.
Partai Amanat Nasional berpendirian bahwa tujuan pembangunan nasional hanya bisa terwujud dengan menegakkan
persaingan yang sehat serta pengerahan seluruh potensi bangsa bagi kesejahteraan sosial yang berkeadilan. Untuk
itu mekanisme pasar harus diimbangi dengan penegakan pemerintahan bersih dan efektif untuk memungkinkan
terciptanya keserasian antara kepentingan perseorangan dan kepentingan masyarakat. Peran pemerintah lebih
ditekankan pada penciptaan jaring-jaring pengaman dan kebijakan menyetarakan peluang di antara berbagai pelaku
ekonomi dengan memperhatikan asas keadilan.
Rehabilitasi
Karena tak terjadi kerusakan serius pada fasilitas-fasilitas produksi, maka titik berat kebijakan rehabilitasi Partai
Amanat Nasional terletak pada pembenahan sistem insentif. Dengan begitu diharapkan terjadi restrukturisasi
perekonomian secara alamiah. Struktur ekonomi akan semakin kokoh karena lebih berlandaskan pada kekuatan
sendiri (prinsip keunggulan komparatif).
Kebijakan Afirmasi
Partai Amanat Nasional menghendaki suatu kebijakan ekonomi yang memihak kepada mereka yang lemah. Politik
affirmasi di sektor ekonomi ini, sangat penting untuk mendukung terciptanya keadilan bagi masyarakat luas, karena
ketimpangan ekonomi dalam masyarakat terlanjur terlalu parah akibat pembangunan ekonomi Orde Baru yang
mementingkan segelintir pemodal dan penguasanya, terutama lewat praktek-praktek Nepotisme, Kolusi dan
Korupsi.
Pembangunan Daerah
Partai Amanat Nasional memadukan pendekatan makroekonomi dan aspek kedaerahan untuk menghasilkan
pembangunan yang lebih dinamis dan merata antar daerah. Keberagaman potensi dan karakteristik daerah justru
merupakan penggerak dinamika pembangunan yang didasarkan pada otonomi daerah. Otonomi menempatkan
daerah sebagai pelaka sentral dalam mengidentifikasi, merumuskan dan memecahkan berbagai persoalan lokal yang
unik, sehingga bisa meningkatkan efektivitas peran pemerintahan di daerah.
Anti Monopoli
Elemen penting dalam kebijakan ekonomi Partai Amanat Nasional adalah kebebasan konsumen dan kebebasan
memilih tempat kerja, persaingan berdasarkan hukum dan perlindungan pengusaha kecil dan lemah. UU
Perlindungan konsumen dan UU anti monopoli merupakan syarat diwujudkannya keadilan bagi semua. Pembatasan
kekuasaan perusahaan besar merupakan tugas pokok suatu kebijakan ekonomi. Negara dan masyarakat tidak
diizinkan menjadi mangsa kelompok kepentingan yang terlalu kuat.
Tanah
Partai Amanat Nasional menginginkan reformasi agraria, agar seluruh warga negara bisa memiliki akses terhadap
tanah. Penguasaan berlebihan atas tanah mesti dibatasi. Pelaksanaan UU Pokok Agraria secara konsisten dan
pengakuan hak ulayat, dapat menjadi langkah awal penataan tanah di Indonesia.
Buruh
Serikat buruh bebas didirikan untuk memperjuangkan kepentingan buruh. Buruh berhak mendapatkan bagian dari
hasil kerja mereka secara layak dan ikut menentukan sebagai pelaku kehidupan ekonomi dan sosial. Intervensi
pemerintah yang meletakkan kepentingan serikat buruh di bawah kepentingan modal dan kekuasaan, mesti
dihentikan. Serikat buruh harus mengubah dirinya dari hamba dunia usaha menjadi warga dunia usaha dan sanggup
menopang perjuangan buruh dalam menjalankan hak mogok.
Sosial
Kebijakan sosial merupakan persyaratan penting agar setiap warga negara dapat mengembangkan diri secara bebas
dan bermartabat. Sistem jaminan sosial mesti diciptakan, agar setiap warga negara beroleh pelayanan perumahan,
kesehatan, pendidikan dan sarana dasar lainnya.
Daya cipta manusia dalam kehidupan budaya yang beragam harus dapat bebas berkembang. Kebijakan negara
seharusnya mendorong dan memberi semangat kepada seluruh warga untuk mengembangkan sumber-sumber
artistik dan intelektual.
Partai Amanat Nasional menghormati kehidupan beragama, mengembangkan semangat toleransi sesama manusia
yang berbeda keyakinannya.
Latar belakang masyarakat Indonesia yang sangat majemuk, bukan hanya dari segi agama, tetapi juga, suku, ras,
membutuhkan toleransi yang tulus agar kehidupan yang bermartabat bisa berlangsung. Partai Amanat Nasional
menentang segala diskriminasi yang didasarkan atas agama, suku, ras, bahasa dan latar sosial lainnya.
Pendidikan
Wajib belajar diterapkan untuk semua anak usia sekolah. Partai Amanat Nasional memberikan perhatian khusus
terhadap pendidikan, agar generasi muda yang berkualitas bermunculan untuk mengemban tanggung-jawab masa
depan bangsa. Alokasi dana pendidikan senantiasa ditingkatkan, agar para siswa dapat dibebaskan dari biaya sekolah
dan segala pungutan yang memberatkan. Sistem pendidikan nasional harus bisa merangsang tumbuhnya akhlak yang
baik, dan merangsang kemandirian serta kreativitas.
Partai Amanat Nasional juga mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Kegiatan itu mesti dilakukan secara bebas dan
hasilnya terbuka untuk umum. Partai ini mencegah disalahgunakannya hasil penelitian untuk merusak umat
manusia.
Perempuan
Persamaan hak perempuan harus diwujudkan secara hukum, sosial, ekonomi dan politik. Kesempatan yang sama
harus diberikan kepada perempuan untuk berkecimpung di segala lapangan kehidupan.
Partai Amanat Nasional meyakini perlunya keadilan jender. Partai ini memperjuangkan peningkatan keterwakilan
perempuan di segala lapangan kehidupan.
Lingkungan hidup
Partai Amanat Nasional memperjuangkan dilindunginya lingkungan hidup. Partai ini berkeyakinan bahwa
lingkungan hidup adalah pinjaman dari generasi mendatang, yang mesti dilindungi dari keserakahan manusia.
Pergaulan dunia
Tak satupun bangsa di dunia ini yang bisa hidup mengisolasi diri. Partai Amanat Nasional menghendaki suatu
pergaulan dunia yang didasari atas prinsip kesetaraan. Partai ini mendukung setiap usaha kerjasama internasional
yang membawa keuntungan bersama. Perdagangan bebas perlu dikembangkan, sejauh hal itu tidak hanya
menguntungkan negara-negara Utara dan modal global, tetapi juga menguntungkan masyarakat lemah terutama di
negeri-negeri Selatan.
Partai Amanat Nasional menghormati hak semua bangsa untuk menentukan nasib sendiri. Karena faktor sejarahnya
yang khusus, partai ini mendukung penyelesaian masalah Timor Timur melalui referendum di bawah pengawasan
PBB.
Partai Amanat Nasional menghendaki dimusnahkannya senjata pembasmi massal dan ranjau darat di seluruh dunia.
Indonesia tidak diizinkan memproduksi atau menggunakan senjata pemusnah massal dan ranjau darat.