You are on page 1of 20

Program Kerja Partai Golkar

Bahwa kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah
berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan bersumber dari Amanat Rakyat dan didorong oleh
keinginan luhur untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia yaitu melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tanah tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Bahwa cita-cita kemerdekaan tersebut hanya dapat dicapai dengan mempertahankan


persatuan dan kesatuan bangsa, membangun segala kehidupan secara seimbang baik lahir
dan batin dengan landasan Pancasila. Selanjutnya kehidupan bangsa yang lebih maju,
modern, dan mandiri menuntut pembaruan yang terus menerus melalui usaha-usaha yang
disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan zaman
dengan tetap memelihara nilai-nilai luhur dan kepribadian bangsa Indonesia.

Bahwa sadar akan perlu adanya kekuatan yang tangguh sehingga mampu mewujudkan cita-
cita kemerdekaan tersebut, masyarakat karya dan kekaryaan yang pada hakikatnya adalah
masyarakat yang berisi kegiatan kodrati manusia, tumbuh dan berkembang sebagai
kekuatan politik, dan bertekad bulat hendak mengisi kemerdekaan dengan berusaha
mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat lahir dan batin, memelihara budi dan
pekerti luhur, meningkatkan kecerdasan rakyat, menegakkan demokrasi dan mewujudkan
keadilan sosial, dengan terjaminnya kehidupan kepribadian bangsa Indonesia terutama
dalam memelihara dan menjaga keutuhan, kesatuan bangsa sepanjang masa, memelihara
kerukunan suku, agama, ras, dan pergaulan antar golongan yang hidup di Indonesia dalam
rangka perwujudan dan pelaksanaan wawasan nusantara.

Bahwa pertumbuhan dan perkembangan masyarakat karya dan kekaryaan sesungguhnya


sudah ada dan lahir dalam suasana yang bersamaan dengan Proklamasi 17 Agustus 1945,
namun akibat perkembangan kehidupan sosial politik di Indonesia, masyarakat karya dan
kekaryaan belum sempat menghimpun dan mengorganisir diri dalam satu wadah yang
merupakan sarana untuk mengabdikan karya dan kekaryaan guna pembangunan rakyat,
bangsa dan negara Republik Indonesia. Oleh karena itu pada tanggal 20 Oktober 1964
masyarakat karya dan kekaryaan menghimpun diri dalam wadah organisasi politik yang
bernama Sekretariat Bersama Golongan Karya.Bahwa dengan terjadinya penyelewengan-
penyelewengan terhadap cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 dan Undang-Undang Dasar
1945 maka lahirlah tatanan baru yang menghendaki agar seluruh kehidupan bangsa dan
negara Republik Indonesia diletakkan dan dilandaskan kepada kemurnian pelaksanaan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan demikian hakikat tatanan baru adalah
sikap mental yang menuntut pembaharuan dan pembangunan yang terus menerus dalam
rangka melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Selanjutnya dalam rangka
mengemban hakikat tatanan baru tersebut maka masyarakat karya dan kekaryaan yang
berhimpun dalam organisasi Sekretariat Bersama Golongan Karya memantapkan diri dalam
wadah organisasi kekuatan sosial politik yang bernama Golongan Karya.

Bahwa reformasi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan melahirkan arus demokratisasi,


seperti kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan politik, termasuk kebebasan
mendirikan partai politik, keterbukaan informasi serta penegakan supremasi hukum dan
penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia. Bersamaan dengan itu cita-cita reformasi
juga menghendaki penataan kembali fungsi-fungsi institusi negara maupun masyarakat agar
dapat melaksanakan perannya secara optimal, dengan menempatkan kedaulatan benar-
benar di tangan rakyat. Kondisi sosial politik tersebut telah mengakibatkan perubahan
mendasar terhadap sistem politik dan kepartaian di Indonesia.Dilandasi oleh semangat
reformasi tersebut, Golongan Karya melakukan perubahan paradigma serta menegaskan
dirinya sebagai partai politik pada Rapat Pimpinan Paripurna Golongan Karya tanggal 19
Oktober 1998 dan dideklarasikan di Jakarta pada tanggal 7 Maret 1999, dengan nama Partai
Golongan Karya. Dengan perubahan tersebut, Partai Golongan Karya sepenuhnya
mengemban hakikat partai politik sebagai pilar demokrasi dan kekuatan politik rakyat untuk
memperjuangkan cita-cita dan aspirasinya secara mandiri, bebas dan demokrasi.

Bahwa Golongan Karya adalah pengemban hakikat tatanan baru, yang dijiwai semangat
pembaharuan, budi pekerti luhur, akhlak mulia dan moral serta semangat pembangunan
terus-menerus dalam meningkatkan karya dan kekaryaan di segala bidang kehidupan untuk
mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945. Mengingat semangat cita dan citra pembaharuan belum sepenuhnya dapat
diwujudkan, mendorong timbulnya tuntunan agar pembaharuan dilaksanakan dengan
menggemakan reformasi di segala bidang.

Menyikapi hal tersebut di atas dan sejalan dengan hakikat Golongan Karya sebagai kekuatan
pembaharuan dan pembangunan, serta sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku, maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Partai
Golongan Karya menyatakan diri sebagai Organisasi Partai Politik, dengan Anggaran Dasar
sebagai berikut :

BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN

Bagian Kesatu NAMA

Pasal 1 Partai ini bernama Partai Golongan Karya disingkat Partai GOLKAR.

Bagian Kedua WAKTU

Pasal 2 Partai GOLKAR merupakan kelanjutan Sekretariat Bersama Golongan Karya yang
didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964 di Jakarta, untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan.

Bagian Ketiga KEDUDUKAN

Pasal 3 Dewan Pimpinan Pusat Partai GOLKAR berkedudukan di Ibukota Negara Republik
Indonesia.

BAB II KEDAULATAN

Pasal 4 Kedaulatan Partai GOLKAR ada di tangan Anggota dan dilaksanakan menurut
ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai.
BAB III ASAS DAN SIFAT

Bagian Kesatu ASAS

Pasal 5 Partai Golkar berasaskan Pancasila.

Bagian Kedua SIFAT

Pasal 6 Partai GOLKAR bersifat madiri, terbuka, demokratis, moderat, solid, mengakar,
responsif, majemuk, egaliter serta berorientasi pada karya dan kekaryaan.

BAB IV TUJUAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Bagian Kesatu TUJUAN

Pasal 7 Partai GOLKAR bertujuan :

a. Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta menegakkan Undang-Undang Dasar


1945.
b. Mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945.
c. Menciptakan masyarakat adil dan makmur, merata material dan spiritual berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
d. Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan demokrasi,
yang menjunjung tinggi dan menghormati Kebenaran, Keadilan, Hukum, dan Hak Asasi
Manusia.

Bagian Kedua TUGAS POKOK

Pasal 8 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, tugas pokok Partai
GOLKAR adalah memperjuangkan terwujudnya peningkatan segala aspek kehidupan yang
meliputi ideologi, politik, ekonomi, agama, sosial budaya, hukum serta pertahanan dan
keamanan nasional guna mewujudkan cita-cita nasional.

Bagian Ketiga FUNGSI

Pasal 9 Partai GOLKAR berfungsi:

a. Menghimpun persamaan sikap politik dan kehendak untuk mencapai cita-cita dalam
mewujudkan masyarakat adil dan makmur, material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
b. Mempertahankan, mengemban, mengamalkan, dan membela Pancasila serta berorientasi
pada program pembangunan di segala bidang tanpa membedakan suku, agama, ras dan
golongan.
c. Menyerap, menampung, menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi rakyat serta
meningkatkan kesadaran politik rakyat dan menyiapkan kader-kader dengan memperhatikan
kesetaraan gender dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

BAB V DOKTRIN, IKRAR DAN PARADIGMA

Bagian Kesatu DOKTRIN

Pasal 10

(1) Partai GOKAR mempunyai Doktrin KARYA DAN KEKARYAAN yang disebut KARYA SIAGA
GATRA PRAJA.
(2) KARYA SIAGA GATRA PRAJA adalah Kesatuan pemikiran dan paham-paham yang
menyangkut pengembangan serta pelaksanaan karya dan kekaryaan secara nyata dalam
perjuangan Partai GOLKAR.
(3) KARYA SIAGA GATRA PRAJA merupakan pedoman, pegangan dan bimbingan dalam
melaksanakan segala kegiatan dan usaha dalam bidang- bidang ideologi, politik, hukum,
ekonomi, sosial dan budaya.
(4) Doktrin Partai GOLKAR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam naskah
tersendiri yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar.

Bagian Kedua IKRAR

Pasal 11

(1) Partai GOLKAR mempunyai ikrar yang disebut PANCA BHAKTI


(2) PANCA BHAKTI adalah penegasan kebulatan tekad sebagai pengejawantahan doktrin
untuk mewujudkan tujuan Partai GOLKAR.
(3) PANCA BHAKTI merupakan pendorong dan penggugah semangat dalam melaksanakan
perjuangan Partai GOLKAR.
(4) Ikrar PANCA BHAKTI berbunyi sebagai berikut:
a.Kami warga Partai Golongan Karya adalah insan yang percaya dan taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
b.Kami warga Partai Golongan Karya adalah pejuang dan pelaksana untuk mewujudkan cita-
cita proklamasi 1945, pembela serta mengamal Pancasila.
c.Kami warga Partai Golongan Karya adalah pembina persatuan dan kesatuan bangsa yang
berwatak setia kawan.
d.Kami warga Partai Golongan Karya bertekad bulat melaksanakan amanat penderitaan
rakyat untuk membangun masyarakat adil, makmur, aman, tertib dan sentosa.
e.Kami warga Partai Golongan Karya setia pada Undang-Undang Dasar 1945,
mengutamakan kerja keras, jujur dan bertanggung jawab dalam melaksanakan
pembaharuan dan pembangunan.

Bagian Ketiga PARADIGMA

Pasal 12

(1)Partai GOLKAR mempunyai Paradigma yang merupakan cara pandang Partai GOLKAR
tentang diri dan lingkungannya melalui pembaharuan internal dan eksternal dalam rangka
mewujudkan tujuan partai.
(2)Paradigma Partai GOLKAR sebagaimana pada ayat (1) dituangkan dalam naskah tersendir
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar.

BAB VI KEANGGOTAAN DAN KADER

Bagian Kesatu KEANGGOTAA


Pasal 13

(1)Anggota Partai GOLKAR adalah Warga Negara Republik Indonesia yang dengan sukarela
mengajukan permintaan menjadi Anggota.
(2) Pengaturan lebih lanjut tentang keanggotaan Partai GOLKAR sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dalam Anggaran Rumah Tangga.
Bagian Kedua KADER

Pasal 14

(1)Kader Partai GOLKAR adalah Anggota Partai GOLKAR yang merupakan tenaga inti dan
penggerak Partai.
(2)Pengaturan lebih lanjut tentang Kader Partai GOLKAR sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VII KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA


Bagian Kesatu KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 15 Setiap Anggota berkewajiban untuk :

a. Menunjang tinggi nama dan kehormatan Partai GOLKAR.


b. Memegang teguh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-
peraturan organisasi Partai GOLKAR.
c. Aktif melaksanakan kebijakan dan program Partai GOLKAR.

Bagian Kedua HAK ANGGOTA

Pasal 16

(1) Setiap Anggota mempunyai hak :


a.Bicara dan memberikan suara.
b.Memilih dan dipilih.
c.Membela diri.
(2) Pengaturan lebih lanjut hak anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIII STRUKTUR ORGANISASI SERTA WEWENANG DAN KEWAJIBAN PIMPINAN

Pasal 17 Struktur Ogranisasi Partai GOLKAR terdiri dari tingkat Pusat, tingkat Provinsi, tingkat
Kabupaten/Kota, tingkat Kecamatan, dan Tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan lainnya yang
masing-masing berturut-turut dipimpin oleh Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan
Daerah Provinsi, Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota, Pimpinan Kecamatan dan
Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain.

Pasal 18

(1)Partai GOLKAR dapat membentuk perwakilan di luar negeri.


(2)Pengaturan lebih lanjut tentang perwakilan partai di luar negeri sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 19

(1)Dewan Pimpinan Pusat adalah Badan Pelaksana tertinggi Partai yang bersifat kolektif.
(2)Dewan Pimpinan Pusat berwenang :
a.Menentukan kebijakan Tingkat Nasional sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional/Musyawarah Nasional Luar Biasa dan Rapat
Pimpinan Nasional serta Peraturan PartaiGOLKAR.
b.Mengesahkan Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Daerah Provinsi.
c.Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Provinsi.
d.Memberikan penghargaan dan sanksi sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.
(3)Dewan Pimpinan Pusat berkewajiban :
a.Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat Tingkat Nasional Serta Peraturan
Organisasi Partai GOLKAR.
b.Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Nasional.

Pasal 20

(1)Dewan Pimpinan Daerah Provinsi adalah Badan Pelaksana Partai yang bersifat kolektif di
Tingkat Provinsi.
(2)Dewan Pimpinan Daerah Provinsi berwenang :
a.Menentukan kebijakan Tingkat Provinsi sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik Tingkat Nasional maupun Tingkat Provinsi
serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR.
b.Mengesahkan Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota.
c.Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota.
(3)Dewan Pimpinan Daerah Provinsi berkewajiban :
a.Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik Tingkat Nasional maupun Daerah
Tingkat Provinsi serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR.
b.Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Daerah Provinsi.

Pasal 21

(1)Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota adalah Badan Pelaksana Partai yang bersifat
kolektif di Daerah Tingkat Kabupaten/Kota.
(2)Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota berwenang :
a.Menentukan kebijakan di Daerah Tingkat Kabupaten/Kota sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik Tingkat Nasional, Daerah
Tingkat Provinsi maupun Daerah Tingkat Kabupaten/Kota serta Peraturan Organisasi Partai
GOLKAR.
b.Mengesahkan Komposisi dan Personalia Pimpinan Tingkat Kecamatan.
c.Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Pimpinan Daerah Kecamatan.
(3)Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota berkewajiban :
a.Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi, maupun
Tingkat Kabupaten/Kota serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR.
b.Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota.

Pasal 22

(1)Pimpinan Kecamatan adalah badan Pelaksana Partai yang bersifat kolektif di Tingkat
Kecamatan.
(2)Pimpinan Kecamatan berwenang :
a.Menentukan kebijakan di Tingkat Kecamatan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi,
Tingkat Kabupaten/Kota maupun Tingkat Kecamatan serta Peraturan Organisasi Partai
GOLKAR.
b.Mengesahkan komposisi dan Personalia Pimpinan Tingkat Desa/Kelurahanatau sebutan
lain.
c.Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain.
(3)Pimpinan Kecamatan berkewajiban :
a.Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi,
Tingkat Kabupaten/Kota maupun Tingkat Kecamatan serta Peraturan Organisasi Partai
GOLKAR.
b.Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Tingkat Kecamatan.

Pasal 23

(1)Pimpinan Tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan lain adalah Badan Pelaksana Partai yang
bersifat kolektif di Tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan lain.
(2)Pimpinan Tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan lain berwenang menentukan kebijakan di
Tingkat Desa/kelurahan atau sebutan lain sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi, Tingkat
Kabupaten/Kota, Tingkat Kecamatan maupun Tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan lain
serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR.
(3)Pimpinan Tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan lain berkewajiban :
a.Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi,
Tingkat Kabupaten/Kota, Tingkat Kecamatan maupun Tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan
lain serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR.
b.Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan
lain.
BAB IX BADAN DAN LEMBAGA
Pasal 24

(1)Dewan Pimpinan Pusat dapat membentuk Badan dan Lembaga untuk melaksanakan
tugas-tugas dalam bidang tertentu.
(2)Ketentuan lebih lanjut tentang Badan dan Lembaga diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.

BAB X ORGANISASI SAYAP

Pasal 25
(1)Partai GOLKAR memiliki Organisasi Sayap yang merupakan wadah perjuangan sebagai
pelaksana kebijakan Partai yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan strategis, dalam
rangka memperkuat basis dukungan Partai.
(2)Pembentukan Organisasi Sayap diusulkan oleh Dewan Pimpinan Pusat dan ditetapkan
oleh Rapat Pimpinan Nasional.
(3)Pengaturan lebih lanjut tentang Organisasi Sayap diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XI DEWAN PENASEHAT

Pasal 26

(1)Partai GOLKAR memiliki Dewan Penasehat yang berfungsi memberi saran dan nasehat
kepada Dewan Pimpinan/Pimpinan GOLKAR sesuai dengan tingkatannya.
(2)Dewan Penasehat memberi pertimbangan atas kebijakan eksternal yang bersifat
strategis, yang akan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan/Pimpinan Partai sesuai dengan
tingkatannya.
(3)Saran, nasehat dan pertimbangan yang disampaikan Dewan Penasehat sebagaimana
yang dimaksud ayat (1) dan ayat (2) diperhatikan sungguh-sungguh oleh Dewan
Pimpinan/Pimpinan Partai sesuai dengan tingkatannya.
(4)Ketua Dewan Penasehat ditetapkan oleh MUNAS, MUSDA, MUSCAM dan MUSDES melalui
formatur.
(5)Ketentuan lebih lanjut mengenai Dewan Penasehat diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.

BAB XII FRAKSI

Pasal 27

(1)Partai GOLKAR memiliki Fraksi dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan
Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang komposisi dan personalianya ditetapkan
oleh Dewan Pimpinan.
(2)Fraksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah Badan Pelaksana Kebijakan Partai
GOLKAR di Majelis Permusyawaratan Rakyat,Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat dalam
rangka mewujudkan tujuan nasional.
BAB XIII HUBUNGAN DAN KERJASAMA

Pasal 28

(1)Partai GOLKAR menjalin kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan sebagai sumber


kader, yang mempunyai ikatan sejarah sebagai organisasi pendiri.
(2)Partai GOLKAR memiliki hubungan dan menjalin kerjasama dengan Organisasi
Kemasyarakatan yang didirikannya.
(3)Partai GOLKAR dapat bekerjasama dengan organisasi kemasyarakatan/lembaga-lembaga
yang menyalurkan aspirasinya kepada Partai GOLKAR.
(4)Pengaturan lebih lanjut ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan
ayat (3) diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 29

(1)Partai GOLKAR dapat menjalin hubungan dan kerjasama dengan Partai Politik lain untuk
mencapai tujuan bersama dalam rangka memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat.
(2)Partai GOLKAR dapat menjalin hubungan dan kerjasama dengan badan, lembaga dan
organisasi lainnya.
(3)Pengaturan lebih lanjut ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan
ayat (3) diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XIV MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT


Bagian Kesatu Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Nasional

Pasal 30

(1)Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Nasional terdiri atas :


a.Musyawarah Nasional.
b.Musyawarah Nasional Luar Biasa.
c.Rapat Pimpinan Nasional.
d.Rapat Kerja Nasional.
e.Rapat Konsultasi Nasional.
(2)Musyawarah Nasional:
a.Musyawarah Nasional adalah pemegang kekuasaan tertinggi Partai yang diadakan sekali
dalam 5 (lima) tahun.
b.Musyawarah Nasional berwenang:
i. Menetapkan dan atau mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai.
ii. Menetapkan Program Umum Partai.
iii.Menilai Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Pusat.
iv. Memilih dan menetapkan Ketua Umum.
v.Menetapkan Dewan Pimpinan Pusat.
vi.Menetapkan Ketua Dewan Penasehat.
vii.Menetapkan keputusan-keputusan lainnya.
(3)Musyawarah Nasional Luar Biasa:
a.Musyawarah Nasional Luar Biasa adalah Musyawarah Nasional yang diselenggarakan
dalam keadaan luar biasa, diadakan atas permintaan dan atau persetujuan sekurang-
kurangnya 2/3 Dewan Pimpinan Daerah Provinsi, disebabkan:
i. Partai dalam keadaan terancam atau menghadapi hal ihwal kegentingan yang memaksa.
ii. Dewan Pimpinan Pusat melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, atau Dewan
Pimpinan Pusat tidak dapat melaksanakan amanat Musyawarah Nasional sehingga
organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya.
b.Musyawarah Nasional Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
c.Musyawarah Nasional Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama
dengan Musyawarah Nasional.
d.Dewan Pimpinan Pusat wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya
Musyawarah Nasional Luar Biasa tersebut. (4)Rapat Pimpinan Nasional:
a.Rapat Pimpinan Nasional adalah rapat pengambilan keputusan tertinggi di bawah
Musyawarah Nasional.
b.Rapat Pimpinan Nasional diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun oleh
Dewan Pimpinan Pusat.
(5)Rapat Kerja Nasional :
a.Rapat Kerja Nasional adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan mengevaluasi
program kerja hasil Musyawarah Nasional
b.Rapat Kerja Nasional dilaksanakan pada awal dan pertengahan periode kepengurusan.
(6)Rapat Konsultasi Nasional adalah rapat yang diadakan oleh Dewan Pimpinan Pusat untuk
membahas masalah-masalah aktual dan sosialisasi kebijakan partai.

Bagian Kedua Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Provinsi

Pasal 31

(1)Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Provinsi terdiri atas:


a.Musyawarah Daerah Provinsi.
b.Musyawarah Daerah Luar Biasa Provinsi.
c.Rapat Pimpinan Daerah Provinsi.
d.Rapat Kerja Daerah Provinsi.
(2)Musyawarah Daerah Provinsi:
a.Musyawarah Daerah Provinsi adalah pemegang kekuasaan Partai di tingkat provinsi yang
diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun.
b. Musyawarah Daerah Provinsi berwenang:
i.Menetapkan Program Kerja Provinsi.
ii.Menilai pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Daerah Provinsi.
iii.Memilih dan menetapkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Provinsi.
iv.Menetapkan Dewan Pimpinan Daerah Provinsi.
v.Menetapkan Ketua Dewan Penasehat Daerah Provinsi.
vi.Menetapkan keputusan-keputusan lain.
(3)Musyawarah Daerah Luar Biasa Provinsi:
a.Musyawarah Daerah Luar Biasa Provinsi adalah Musyawarah Daerah yang
diselenggarakan  dalam keadaan luar biasa, karena adanya permintaan sekurang-
kurangnya 2/3 Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota dan disetujui oleh Dewan Pimpinan
Pusat, disebabkan:
i.Kepemimpinan Dewan Pimpinan Daerah Provinsi dalam keadaan terancam
ii.Dewan Pimpinan Provinsi melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, atau
Dewan Pimpinan Daerah Provinsi tidak dapat melaksanakan amanat Musyawarah Daerah
Provinsi sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya.
b.Musyawarah Daerah Luar Biasa Provinsi diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
c.Musyawarah Daerah Luar Biasa Provinsi mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama
dengan Musyawarah DaerahProvinsi.
d.Dewan Pimpinan Daerah Provinsi wajib memberikan pertanggungjawaban atas
diadakannya Musyawarah Daerah Luar Biasa tersebut.
(4)Rapat Pimpinan Daerah Provinsi:
a.Rapat Pimpinan daerah Provinsi adalah rapat pengambilan keputusan dibawah
Musyawarah Daerah Provinsi.
b.Rapat Pimpinan Daerah Provinsi berwenang mengambil keputusan-keputusan selain yang
menjadi wewenang Musyawarah Daerah Provinsi.
c.Rapat Pimpinan Daerah Provinsi diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun oleh
Dewan Pimpinan Daerah Provinsi.
(5)Rapat Kerja Daerah Provinsi:
a.Rapat Kerja Daerah Provinsi adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan
mengevaluasi program kerja hasil Musyawarah Daerah Provinsi.
b.Rapat Kerja Daerah Provinsi dilaksanakan pada awal dan pertengahan periode
kepengurusan.

Sejarah Partai PAN


Tanggal 27 Juli, pak Amien kembali menghadiri pertemuan MARA di Galeri Cemara, Jakarta.
Hadir dalam acara tersebut antara lain: Goenawan Mohammad, Mukhtar Pabottinggi dan Albert
Hasibuan. Selesai pertemuan, diadakan konferensi pers. Dalam kesempatan ini pak Amien
menyinggung lagi tentang rencana pendirian partai, ia menyebut bahwa platform partai, saat itu
sedang dipersiapkan lebih lanjut, diutarakan bahwa untuk bidang politik dipimpin oleh Mukhtar,
hukum oleh Albert, sedangkan Economi oleh Anggito Abimanyu, Faisal Basri. Seusai acara, pak
Amien menemui Goenawan dan berbicara empat mata. Pak Amien menceritakan lamaran
tokoh-tokoh PPP beberapa hari sebelumnya. Ternyata Goenawan memberikan respon positif.
Pak Amien kemudian berfikir, bagaimana mengawinkan partai yang akan dilahirkan MARA
dengan PPP yang akan direformasi.
Pak Amien kembali bertemu tokoh di pondok Indah. Dalam kesempatan ini ia mengutarakan, ia
tertarik untuk bergabung dengan PPP. Namun katanya, ibarat rumah, PPP perlu banyak
kamarnya, diperluas ruang tamunya, diperbesar dapurnya, karena akan dihadirinya penghuni
baru, tanpa menggusur yang lama. Kalau perlu labelnya diganti, agar lebih menarik.
Menanggapi usulan pak Amien, Yusuf Syakirsebagai juru bicara PP, menyampakan bahwa
teman-temannya untuk menjadi anggota Majelis Pakar.
Usai pertemuan pak Amien langsung berangkat menuju kantornya Amin Aziz di Tebet. Disitu
telah menunggu Syafi Ma’arif, Sutrisno Muhdam, A.M.Fatwa dan Dawam Raharjo. Mereka
mendiskusikan untung dan ruginya membuat partai baru atau bergabung dengan PPP.
Kesimpulannya, baik mendirikan partai baru maupun bergabung dengan PPP sama-sama
memiliki keunggulan sekaligus kelemahan. Idealnya adalah bila partai yang akan didirikan
MARA dapat merger dengan PPP.
Tanggal 3 Agustus, pak Amien kembali bertemu tokoh-tokoh PPP di Pondok Indah. Hadir dalam
acara tersebut antara lain: Yusuf Syakir, Aisyah Amini, Tosari Wijaya, Bachtiar Hamzah, Ali
Hardi Kiai Demak, Faisal Baasir, Salahuddin Wahid. Sementara pak Amien ditemani oleh
Sutrisno Bachir. Dalam pertemuan ini, kemungkinan pak Amien bergabung dengan PPP
semakin kongkrit. Yusuf Syakir selaku juru bicara, menyampaikan hal-hal yang lebih lebih
kongkrit dibanding pertemuan sebelumnya. Pertama, ia menyatakan bahwa Buya Ismail Hasan
Metarium sudah menyatakan tidak bersedia dicalonkan kembali sebagai Ketua PPP. Kedua,
masalah nama partai dapat ditinjau kembali, meskipun mayoritas masih ingin mempertahankan
nama PPP. Ketiga, bersama pak Amien yang akan diusulkan sebagai Ketua Majelis Pakar, ada
nama-nama seperti : Baharuddin Lopa, Ahmad Bagja, Fuad Bawazir, Goenawan Mohamad dan
Salahuddin Wahid
Tanggal 5 Agustus, pak Amien menghadiri pertemuan yang dilaksanakan di Wisma Tempo,
Sirnagalih, Jawa Barat. Pertemuan ini dihadiri oleh tiga kelompok. Pertama, PPSK yang diwakili
oleh Mohtar Mas’ud, Rizal Panggabean, Chairil Anwar, dan Machfud. Kedua, kelompok Tebet
diwakili oleh Amin Aziz, Dawam Raharjo, A.M.Fatwa, Abdillah Toha dan A.M.Lutfi. Ketiga,
kelompok MARA diwakili oleh Goenawan Mohamad, Albert Hasibuan, Zumrotin, Nusyahbani
Kacasungkana dan Ismed Haddad. Pak Amien berada disini sebentar, karena ia harus segera
kebandara Soekarno-Hatta untuk pergi keluar negri bersama Syafi’i Ma’arif.
Ada dua Agenda besar yang harus dirumuskan dalam pertemuan ini. Pertama, menyusun
platform partai. Kedua, menyepakati formatur yang akan ditugasi untuk menyusun
kepengurusan. Melalui voting, nama partai kemudian disepakati sebagai Partai Amanat
Nasional(disingkat PAN). Ketua formatur ditetapkan M.Amien Rais, dengan delapan anggota,
antara lain: Goenawan Mohamad, Zumrotin, Abdillah Toha, A.M.Lutfi, Ismed Haddad, Albert
Hasibuan dan Rizal Panggabean
Sepulang dari luar negri, pak Amien diminta menandatangani “surat kesediaan” untuk duduk di
Majelis Pakar PPP. Beberapa media massa menyiarkan bergabungnya pak Amien ke PPP
sendiri. Dengan rencana bergabungnya pak Amien ke PPP, Mereka yang telah berkumpul di
Wisma Tempo merasa gelisah mendengar berita itu. Mereka berusaha menemui pak Amien
untuk mendapatkan penjelasan kebenaran berita tersebut, selain keinginan segera
menyampaikan hasil pertemuan yang sudah disepakati. Saat itu pak Amien dikitari orang.orang
tertentu, sehingga tidak mudah ditemui.
Beberapa hari kemudian, muncul beberapa nada sumbang dari tokoh-tokoh PPP sendiri
dengan rencana bergabungnya pak Amien. Selain itu, dari hasil jejak pendapat yang
dilaksanakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Solo, ternyata mayoritas warga
Muhammadiyah menginginkan Pak Amien mendirikan partai sendiri. Dari DKI Jakarta, juga
datang surat resmi dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah yang mendesak agar pak Amien
mendirikan partai sendiri. Dengan perjuangan khusus, Rizal Panggabean dan A.M Fatwa
akhirnya berhasil menemui pak Amien, saat bersiap-siap untuk tampil dalam sebuah acara di
TV swasta. Dan mereka menyampaikan hasil pertemuan di Sirnagalih. Tanggal 13 Agustus
malam, pak Amien kembali bertemu tokoh-tokoh PPP di Pondok Indah. Ada sekitar sepuluh
tokoh PPP hadir malam itu. Yusuf Syakir memulai dengan sebuah kiasan, katanya “Pak Amien,
ibarat orang pacaran, kini kita sudah menikah, maka itu diharapkan pak Amien tidak lagi melirik
gadis lain.” Dengan kiasan juga pak Amien menjawab;” dalam Islam kan boleh kawin dua.” Pak
Amien kemudian menyinggung komentar beberapa petinggi PPP yang bernada negatif tentang
rencana itu. Meskipun Yusuf Syakir dan kawan-kawan berusaha meyakinkan bahwa komentar
yang dimaksud bukan berarti menentang. Juga ia mengingatkan, apapun yang ingin dicapai,
semua memerlukan perjuangan.
Keesokan harinya, Amien muncul di TV mengutarakan rencananya untuk mendirikan partai
baru. Sebuah partai terbuka, lintas agama dan lintas etnik. Diharapkan bisa dilaksanakan
bertepatan dengan hari kemerdekaan. Tetapi, karena faktor etnis, akhirnya deklarasi baru bisa
dilaksanakan pada 23 Agustus 1998, di Istora Senayan. Puluhan ribu masa berjubel
menghadirinya. Puluhan tokoh-tokohnya tampil dipanggung, melambai-lambaikan tangan
menyambut riuhnya tepuk tangan hadirin saat itu.
Kini PAN sudah berusia sembilan tahun. Dalam usia belia sudah mampu melalui ujian
pertamanya dengan keberhasilannya menempatkan 34 orang kadernya sebagai anggota DPR
RI, sehingga PAN termasuk lima besar pemenang pemilu 1999. Tahun 2004 juga lima besar
dengan 53 anggota. Ujian berikutnya, bagaimana wakil-wakil PAN berkiprah baik di DPR RI,
DPRD Propinsi atau DPRD Kabupaten/Kota untuk memperjuangkan aspirasi rakyat sesuai
yang dijanjikan ketika kampanye dulu.

Struktur organisasi PAN

Ketua Umum : Soetrisno Bachir


Sekretaris Jenderal :Zulkifli Hasan
Didirikan :23 Agustus 1998
Kantor pusat :Jakarta Selatan, DKI
Jakarta
Ketua fraksi di DPR :Abdillah Toha

Visi & Misi partai PAN

Visi PAN adalah :


Menjadi Partai terdepan mewujudkan masyarakat madani
dengan membangun pemerintahan yang bersih,
membangun negara yang berdaulat yang diridhai Allah
SWT Tuhan Yang Maha Esa.
Misi PAN adalah :
1. Memenangkan PAN dalam setiap pemilu
2. Mewujudkan Kader yang berkesadaran spritual, sosial
dan politik, cerdas, ikhlas, pluralis, tangguh, profesional,
mandiri, progresif, inovatif, konsisten
3. Mewujudkan PAN yang dekat dan membela
kepentingan rakyat
4. Membangun organisasi PAN yang modern berdasarkan
sitem, manajemen dan budaya organisasi yang kuat dan
mengakar.
5. Mewujudkan Masyarakat Indonesia baru yang
demokratis, berkeadilan sosial, makmur, damai, cerdas,
mandiri, dan partisipatif
6. Mewujudkan tata pemerintahan Indonesia yang baik
dan bersih, yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tunpah darah Indonesia dan memajukan
kesejahteraan umum, serta mencerdaskan kehidupan
bangsa.
7. Mewujudkan Negara Indonesia yang bersatu,
berdaulat, bermartabat, ikut melaksanakan ketertiban
duniayang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dankeadilan sosial, serta dihormati dalam pergaulan
Internasional.
Program Kerja

Partai Amanat Nasional adalah partai politik yang memperjuangkan kedaulatan rakyat, demokrasi, kemajuan dan
keadilan sosial. Cita-cita partai ini berakar pada moral agama, kemanusiaan dan kemajemukan.
Partai Amanat Nasional mencita-citakan suatu masyarakat Indonesia yang demokratis, berkeadilan sosial, otonom
dan mandiri. Partai ini menginginkan tatanan yang memungkinkan setiap manusia dapat mengembangkan
kepribadiannya dalam kebebasan. Setiap manusia dapat berperan serta dalam kehidupan politik, ekonomi, budaya,
dan berperan serta dalam usaha-usaha mengembangkan kemanusiaan.
Partai Amanat Nasional merupakan partai yang menghormati dan mendorong kemajemukan. Partai ini merupakan
kumpulan manusia Indonesia yang berasal dari berbagai keyakinan, pemikiran, latar belakang etnis, suku, agama
dan jender. Partai ini menganut prinsip non-sektarian dan non-diskriminatif. Kesepakatan kami adalah berdasarkan
prinsip dasar bersama dan cita-cita politik yang sama.
Partai Amanat Nasional menentang segala bentuk kediktatoran, totaliterisme dan otoriterisme, karena berlawanan
dengan harkat dan martabat manusia, memasung kebebasan dan menghancurkan hukum. Partai ini menjunjung
tinggi demokrasi, untuk mewujudkan tatanan sosial dan politik yang memungkinkan masyarakat madani mengawasi
kekuasaan.
Partai Amanat Nasional akan bersaing dengan parta-partai lain secara terbuka, adil dan jujur untuk meraih dukungan
rakyat. Selama tidak berada dalam posisi pemerintah, partai ini akan berfungsi sebagai oposisi. Partai ini
berpendirian, pemerintah dan oposisi memilik tanggung jawab yang setara terhadap masyaraka
Politik
Partai Amanat Nasional berpendirian negara wajib menghormati dan melindungi kehidupan dan martabat warganya.
Pemerintah harus menciptakan prakondisi, dimana warga negara dapat mengembangkan hak-hak individu dan
tanggung jawab sosial.Untuk menjamin terciptanya masyarakat madani yang bebas dari kesengsaraan, rasa takut,
serta bebas dari penindasan, penghilangan paksa dan kekerasan, Partai Amanat Nasional menghormati hak asasi
manusia yang berlaku universal. Partai ini mendukung ratifikasi konvensi Hak Azasi Manusia PBB.Partai Amanat
Nasional memperjuangkan otonomi masyarakat madani dan pembatasan kekuasaan negara. Lembaga oposisi
merupakan sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu.

Partai Amanat Nasional menghendaki pertangggung-jawaban yang terbuka dalam


pengurusan negara. Birokrasi ada untuk melayani kepentingan masyarakat dan bukan
sebaliknya.Lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif mesti dibedakan secara tegas, untuk
menjamin berlangsungnya proses saling kontrol diantara lembaga-lembaga itu. Dominasi
lembaga kepresidenan di masa lalu, harus diakhiri. Partai ini memperjuangkan pembatasan
masa jabatan presiden paling banyak dua kali lima tahun.
Pembagian kekuasaan pusat dan daerah mesti diatur untuk memberi kesempatan warga negara bertindak lebih
otonom dalam mengembangkan daerah-daerah. Otonomi dalam mengurus sumberdaya, mencari pendanaan dan
menikmati hasil-hasilnya, bukan hanya terbatas pada daerah tingkat dua, tetapi juga daerah tingkat satu. Untuk
mencegah disintegrasi nasional dan eksploitasi pusat terhadap daerah, partai ini terbuka terhadap gagasan bentuk
negara serikat.
Hak warga negara untuk berorganisasi dijamin. Asosiasi-asosiasi berdasarkan kesamaan tujuan, diperlukan sebagai
sarana kehidupan baru. Pers dijamin kebebasannya. Untuk menjamin hak masyarakat memperoleh informasi, media
massa harus independen dalam mengumpulkan, mengolah dan menyiarkan berita.
Partai Amanat Nasional memperjuangkan dihentikannya penyelewenangan kekuasaan. Partai ini berjuang untuk
menegakkan hukum tanpa diskriminasi. Seluruh masyarakat harus mendapat akses pada sistem peradilan yang
independen, adil dan murah.
Supaya demokratisasi politik berlangsung, partai ini mendukung gagasan reformasi konstitusi untuk menjamin
kedaulatan rakyat dan dibatasinya kekuasaan negara.
Partai Amanat Nasional berpendirian krisis yang dialami Bangsa Indonesia berakar pada politik rezim Orde Baru
yang melecehkan kedaulatan rakyat. Karenanya partai ini menentang setiap usaha yang mencoba mengembalikan
kekuasaan Orde Baru dan para pendukungnya ke panggung politik. Tatanan Orde Baru mesti diganti sama sekali.

Pertahanan negara
Pertahanan negara merupakan usaha segenap masyarakat untuk mempertahankan tanah air. Perlindungan penduduk
sipil merupakan bagian terpenting dari pertahanan negara.
Partai Amanat Nasional berpendirian ABRI harus tunduk pada hukum, konstitusi, dan berada di bawah kontrol
publik. ABRI berfungsi sebagai alat negara untuk menjaga keamanan negara, dan tidak mencampuri apalagi
mendominasi urusan politik, ekonomi dan sosial. Polisi mesti dipisahkan dari struktur ABRI.

Ekonomi
Kebijakan ekonomi Partai Amanat Nasional bertujuan mewujudkan kesejahteraan sosial, lewat kemakmuran yang
berkeadilan, dengan berlandaskan moralitas serta menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Kemakmuran
ditopang oleh tiga pilar utama, yakni pertumbuhan yang dinamis, stabilitas dan efisiensi. Sedangkan keadilan
disangga oleh kebebasan, persamaan dan tertib sosial.
Pembangunan ekonomi tak mengenal perbedaan ras, suku, dan agama. Partai Amanat Nasional memperjuangkan
pemberian kesempatan yang sama bagi semua aktor untuk mewujudkan segala potensi yang dimilikinya bagi
penguatan daya saing nasional.
Pemberdayaan pengusaha kecil dan koperasi lebih ditekankan pada penghapusan segala hambatan usaha dan kontrol
karena karakteristik alamiah yang melekat padanya dan sebaliknya memperlancar bagi terkuakkannya faktor-faktor
dinamis yang dimilikinya. Partai Amanat Nasional memperjuangkan kebebasan koperasi dari kekangan birokrasi
dan alat politik penguasa.
Strategi pembangunan Orde Baru yang terbukti membangkrutkan ekonomi bangsa, mesti ditinggalkan. Partai
Amanat Nasional menginginkan suatu strategi lain untuk membangun Indonesia baru, yang mendasarkan diri pada
berbagai faktor secara menyeluruh dan memihak kepada mereka yang lemah.
Ekonomi diatur berdasarkan sistem perekonomian pasar yang kuat, lentur dan dapat dengan cepat mengatasi krisis.
Perekonomian itu disusun bersamaan dengan penataan kehidupan politik yang demokratis, tegaknya hukum dan
pranata sosial yang mendukungnya. Partai Amanat Nasional berkeyainan bahwa kebijakan ekonomi mesti menjamin
kesempatan kerja, meningkatnya produktivitas dan kesejahteraan umum.
Partai Amanat Nasional berpendirian bahwa tujuan pembangunan nasional hanya bisa terwujud dengan menegakkan
persaingan yang sehat serta pengerahan seluruh potensi bangsa bagi kesejahteraan sosial yang berkeadilan. Untuk
itu mekanisme pasar harus diimbangi dengan penegakan pemerintahan bersih dan efektif untuk memungkinkan
terciptanya keserasian antara kepentingan perseorangan dan kepentingan masyarakat. Peran pemerintah lebih
ditekankan pada penciptaan jaring-jaring pengaman dan kebijakan menyetarakan peluang di antara berbagai pelaku
ekonomi dengan memperhatikan asas keadilan.

Kemiskinan, lapangan kerja, dan kesempatan usaha


Partai Amanat Nasional memprioritaskan agenda pembangunan yang mengangkat penduduk dari lembah
kemiskinan, memerangi pengangguran, dan memperluas kesempatan berusaha merupakan prioritas utama di dalam
agenda pembangunan Partai. Penanganan yang bersifat segera dan tak bisa ditunda-tunda lagi diupayakan dalam
kerangka penguatan sendi-sendi ekonomi yang menjamin pembangunan yang berkelanjutan.

Pertumbuhan ekonomi yang dinamis


Karunia sumber daya alam dan manusia adalah modal dasar penggerak mesin perekonomian. Untuk mengembalikan
aliran investasi dan teknologi, Partai Amanat Nasional memperjuangkan pulihnya kepercayaan masyarakat domestik
dan internasional pada sistem perekonomian dan politik Indonesia. Perpaduan antara modal dasar dan kepercayaan
inilah yang akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang dinamis.
Kebijakan yang sekedar mengejar pertumbuhan yang setinggi-tingginya dengan membiarkan perilaku lebih besar
pasak daripada tiang harus benar-benar ditinggalkan. Yang harus dikedepankan adalah perilaku hemat dan
kemandirian yang didasarkan pada penguatan sendi-sendi daya saing bangsa di tengah terpaan gelombang
globalisasi.

Meningkatkan produktivitas nasional


Partai Amanat Nasional bertekad meningkatkan daya saing nasional dengan meningkatkan produktivitas bangsa agar
bisa memiliki kedudukan yang menguntungkan di dalam kancah persaingan global. Produktivitas bangsa adalah kata
kunci untuk peningkatan daya saing nasional.

Memelihara stok modal


Selama masa transisi menuju perekonomian yang lebih stabil, Partai Amanat Nasional mengarahkan upaya untuk
memelihara stok modal yang ada agar tidak menjadi onggokan barang mati tak bermakna, karena terkikis oleh
gelombang krisis berkepanjangan. Hal ini penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi tatkala momentumnya
tiba. Penciptaan lapangan kerja lewat program kilat akan diprioritaskan pada bidang ini.

Rehabilitasi
Karena tak terjadi kerusakan serius pada fasilitas-fasilitas produksi, maka titik berat kebijakan rehabilitasi Partai
Amanat Nasional terletak pada pembenahan sistem insentif. Dengan begitu diharapkan terjadi restrukturisasi
perekonomian secara alamiah. Struktur ekonomi akan semakin kokoh karena lebih berlandaskan pada kekuatan
sendiri (prinsip keunggulan komparatif).

Pemberdayaan usaha kecil dan menengah


Keterpurukan usaha kecil dan menengah (UKM) selama ini lebih disebabkan karena perlakuan diskriminatif yang
lebih mengutamakan usaha besar dengan serangkaian kebijakan yang protektif, pemberian fasilitas khusus, dan
berbagai kebijakan yang distortif lainnya. Dengan kesadaran bahwa pada hakekatnya UKM memiliki dasar yang
cukup kokoh dan dinamis tanpa bantuan pemerintah sekalipun, maka strategi Partai Amanat Nasional dalam
pemberdayaan UKM harus berawal dari penghapusan segala hambatan yang selama ini membelenggu UKM.
Partai Amanat Nasional memperjuangkan terbukanya peluang yang seluas-luasnya bagi UKM untuk menjadi
pengusaha-pengusaha yang besar dan tangguh. Untuk itu, Partai Amanat Nasional bersifat proaktif dalam
memperkokoh landasan kelembagaan dan menjungjung tinggi persaingan sehat.

Kebijakan Afirmasi
Partai Amanat Nasional menghendaki suatu kebijakan ekonomi yang memihak kepada mereka yang lemah. Politik
affirmasi di sektor ekonomi ini, sangat penting untuk mendukung terciptanya keadilan bagi masyarakat luas, karena
ketimpangan ekonomi dalam masyarakat terlanjur terlalu parah akibat pembangunan ekonomi Orde Baru yang
mementingkan segelintir pemodal dan penguasanya, terutama lewat praktek-praktek Nepotisme, Kolusi dan
Korupsi.

Pembangunan Daerah
Partai Amanat Nasional memadukan pendekatan makroekonomi dan aspek kedaerahan untuk menghasilkan
pembangunan yang lebih dinamis dan merata antar daerah. Keberagaman potensi dan karakteristik daerah justru
merupakan penggerak dinamika pembangunan yang didasarkan pada otonomi daerah. Otonomi menempatkan
daerah sebagai pelaka sentral dalam mengidentifikasi, merumuskan dan memecahkan berbagai persoalan lokal yang
unik, sehingga bisa meningkatkan efektivitas peran pemerintahan di daerah.

Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah


Partai Amanat Nasional memperjuangkan perimbangan keuangan keuangan pusat-daerah dan menjamin tatanan
yang mencegah pengeringan sumber -sumber daerah, karena keduanya adalah prasyarat bagi diberlakukannya
otonomi daerah.

Pemerintahan yang bersih dan efektif


Kunci kepercayaan rakyat pada pemerintah adalah kredibilitas dan pertanggungjawaban yang transparan. Untuk
menegakkan kedua prinsip ini, Partai Amanat Nasional akan membentuk pusat pengaduan perilaku seluruh aparat
pemerintah (semacam ombusdman office) dan lembaga independen pemantauan korupsi. Pada waktu yang
bersamaan akan dimulai restrukturisasi birokrasi untuk memungkinkan terwujudnya pemerintahan yang efektif.
Setiap pejabat harus mengumumkan kekayaannya.
Partisipasi aktif dalam menyehatkan ekonomi dunia Yang muncul dewasa ini adalah suatu bentuk eksploitasi baru,
yaitu oleh financial-driven economies terhadap good-producing economies. Kelompok pertama -dimotori oleh
Amerika Serikat- memiliki keleluasaan yang sangat besar dalam merekayasa bentuk-bentuk transaksi keuangan
yang sifatnya semu dalam artian tidak memberikan kontribusi produktif bagi peningkatan kesejahteraan real
masyarakat. Hal ini terjadi karena uang dan aset-aset finansial lainnya saling diperdagangankan sebagaimana
komoditi.
Sektor finansial dengan segala bentuk instrumen dan berbagai lembaga keuangan yang menopangnya tidak bisa
berdiri sendiri. Ia pada galibnya merupakan fasilitator bagi sektor riil. Jika dalam kenyataannya memang kedua
sektor ini telah lepas kaitan, maka umat manusia tinggal menunggu kehancuran peradaban atau paling tidak hidup
dalam kegemerlapan artifisial dengan segala konsekuensinya. Jika umat manusia ingin terhindar dari malapetaka
yang maha dahsyat itu, maka mau tak mau kita sudah mulai harus semakin sungguh-sungguh mengupayakan suatu
tatanan baru yang kembali menempatkan sektor finansial pada fungsi hakikinya. Oleh karena itu, Partai Amanat
Nasional akan memperjuangkannya.

Anti Monopoli
Elemen penting dalam kebijakan ekonomi Partai Amanat Nasional adalah kebebasan konsumen dan kebebasan
memilih tempat kerja, persaingan berdasarkan hukum dan perlindungan pengusaha kecil dan lemah. UU
Perlindungan konsumen dan UU anti monopoli merupakan syarat diwujudkannya keadilan bagi semua. Pembatasan
kekuasaan perusahaan besar merupakan tugas pokok suatu kebijakan ekonomi. Negara dan masyarakat tidak
diizinkan menjadi mangsa kelompok kepentingan yang terlalu kuat.

Tanah
Partai Amanat Nasional menginginkan reformasi agraria, agar seluruh warga negara bisa memiliki akses terhadap
tanah. Penguasaan berlebihan atas tanah mesti dibatasi. Pelaksanaan UU Pokok Agraria secara konsisten dan
pengakuan hak ulayat, dapat menjadi langkah awal penataan tanah di Indonesia.

Buruh
Serikat buruh bebas didirikan untuk memperjuangkan kepentingan buruh. Buruh berhak mendapatkan bagian dari
hasil kerja mereka secara layak dan ikut menentukan sebagai pelaku kehidupan ekonomi dan sosial. Intervensi
pemerintah yang meletakkan kepentingan serikat buruh di bawah kepentingan modal dan kekuasaan, mesti
dihentikan. Serikat buruh harus mengubah dirinya dari hamba dunia usaha menjadi warga dunia usaha dan sanggup
menopang perjuangan buruh dalam menjalankan hak mogok.

Sosial
Kebijakan sosial merupakan persyaratan penting agar setiap warga negara dapat mengembangkan diri secara bebas
dan bermartabat. Sistem jaminan sosial mesti diciptakan, agar setiap warga negara beroleh pelayanan perumahan,
kesehatan, pendidikan dan sarana dasar lainnya.
Daya cipta manusia dalam kehidupan budaya yang beragam harus dapat bebas berkembang. Kebijakan negara
seharusnya mendorong dan memberi semangat kepada seluruh warga untuk mengembangkan sumber-sumber
artistik dan intelektual.
Partai Amanat Nasional menghormati kehidupan beragama, mengembangkan semangat toleransi sesama manusia
yang berbeda keyakinannya.
Latar belakang masyarakat Indonesia yang sangat majemuk, bukan hanya dari segi agama, tetapi juga, suku, ras,
membutuhkan toleransi yang tulus agar kehidupan yang bermartabat bisa berlangsung. Partai Amanat Nasional
menentang segala diskriminasi yang didasarkan atas agama, suku, ras, bahasa dan latar sosial lainnya.

Pendidikan
Wajib belajar diterapkan untuk semua anak usia sekolah. Partai Amanat Nasional memberikan perhatian khusus
terhadap pendidikan, agar generasi muda yang berkualitas bermunculan untuk mengemban tanggung-jawab masa
depan bangsa. Alokasi dana pendidikan senantiasa ditingkatkan, agar para siswa dapat dibebaskan dari biaya sekolah
dan segala pungutan yang memberatkan. Sistem pendidikan nasional harus bisa merangsang tumbuhnya akhlak yang
baik, dan merangsang kemandirian serta kreativitas.
Partai Amanat Nasional juga mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Kegiatan itu mesti dilakukan secara bebas dan
hasilnya terbuka untuk umum. Partai ini mencegah disalahgunakannya hasil penelitian untuk merusak umat
manusia.

Perempuan
Persamaan hak perempuan harus diwujudkan secara hukum, sosial, ekonomi dan politik. Kesempatan yang sama
harus diberikan kepada perempuan untuk berkecimpung di segala lapangan kehidupan.
Partai Amanat Nasional meyakini perlunya keadilan jender. Partai ini memperjuangkan peningkatan keterwakilan
perempuan di segala lapangan kehidupan.

Lingkungan hidup
Partai Amanat Nasional memperjuangkan dilindunginya lingkungan hidup. Partai ini berkeyakinan bahwa
lingkungan hidup adalah pinjaman dari generasi mendatang, yang mesti dilindungi dari keserakahan manusia.

Pergaulan dunia
Tak satupun bangsa di dunia ini yang bisa hidup mengisolasi diri. Partai Amanat Nasional menghendaki suatu
pergaulan dunia yang didasari atas prinsip kesetaraan. Partai ini mendukung setiap usaha kerjasama internasional
yang membawa keuntungan bersama. Perdagangan bebas perlu dikembangkan, sejauh hal itu tidak hanya
menguntungkan negara-negara Utara dan modal global, tetapi juga menguntungkan masyarakat lemah terutama di
negeri-negeri Selatan.
Partai Amanat Nasional menghormati hak semua bangsa untuk menentukan nasib sendiri. Karena faktor sejarahnya
yang khusus, partai ini mendukung penyelesaian masalah Timor Timur melalui referendum di bawah pengawasan
PBB.
Partai Amanat Nasional menghendaki dimusnahkannya senjata pembasmi massal dan ranjau darat di seluruh dunia.
Indonesia tidak diizinkan memproduksi atau menggunakan senjata pemusnah massal dan ranjau darat.

You might also like