Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Nama : NOVI LIANAWATI
NPM : 04.0238.E
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEKALONGAN
TAHUN 2008
2
BAB I
PENDAHULUAN
1
3
1999 : 19). Oleh karena itu, untuk mencapai efisiensi biaya produksi perlu
pembelian komponen dan bahan baku lokal. Hasil survei (2004) di ASEAN
dari sumber lokal, selanjutnya 62,4 persen dari perusahaan yang disurvei
lainnya (www.kompas.com/kompas-cetak/0504/29/ekonomi/1715547.htm).
membandingkan apa yang termuat dalam rencana biaya yang dibuat sebelum
(Mulyadi,2001:166).
INDONESIA PEKALONGAN”.
1. Identifikasi Masalah
menjadi pos pengeluaran yang paling besar dari seluruh biaya yang
dan pelaksanaan. Dalam hal ini tercermin dengan jelas bahwa seorang
2. Pembatasan Masalah
dibatasi pada:
3. Perumusan Masalah
pengendalian biaya produksi. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah:
Indonesia
7
produksi.
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
dikalangan mahasiswa.
penelitian ini.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
10
Tabel 2
Penelitian Terdahulu
1. Akuntansi Manajemen
kriteria formal yang menjelaskan sifat dari masukan atau proses bahkan
diinginkan manajemen.
berkelanjutan.
dan jasa.
suatu sistem yang mengolah masukan berupa data operasi dan data
dipandang dari dua sudut: akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe
akuntansi manajemen.
2. Teori Keagenan
prinsipal.
persetujuan bersama.
3. Akuntansi Pertanggungjawaban
pertanggungjawaban.
anggaran
manajer dan pengelola biaya agar mencapai target standar biaya seperti
pertanggungjawabannya.
yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab atas hasil
17
yang dipimpinnya.
atau tidak perlu diukur dalam wujud pendapatan. Hal ini disebabkan
kebijakan manajemen.
2000:333).
perusahaan.
7. Laporan Pertanggungjawaban
1.) Jenjang manajer terbawah yang diberi laporan ini adalah manajer
bagian
bersangkutan.
ringkas.
8. Struktur Organisasi
sebagai berikut:
bertanggung jawab terhadap salah satu dari berbagai fungsi yang ada
dalam organisasi.
9. Pengertian Anggaran
diukur dalam satuan moneter standard dan satuan ukuran yang lain, yang
ini akan menimbulkan komitmen yang tinggi dari tiap – tiap manajer
strategi.
b. Anggaran Produksi
overhead pabrik.
merupakan biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat biaya dan atas
biaya tidak terkendali adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh
pos (item) yang sejenis menurut ciri – ciri umum. Yang dimaksud
Menurut ciri –ciri umum dalam hal ini dihubungkan dengan kepentingan
organisasi perusahaan.
Metode kode kelompok terbentuk dari dua atau lebih sub kode
1.) Rekening diberi kode angka atau kombinasi angka dan huruf.
3.) Posisi angka dan huruf dalam kode mempunyai arti tertentu.
28
hirarki data.
Contoh : Kode rekening pembantu biaya dan arti setiap posisi angka
X X X X X
Kelompok rekening biaya
Jenis biaya
antaranya adalah:
tujuannya.
dengan tujuannnya.
a. Proses Produksi
menjadi barang jadi yang siap dijual. Dalam proses produksi sudah
b. Biaya Produksi
mengolah bahan baku menjadi produksi jadi yang siap untuk dijual.
dibagi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya
secara rutin.
pokok bahan baku tidak hanya harga bahan saja tetapi terdiri atas
beberapa elemen yaitu harga pokok bahan baku terdiri dari harga
sebagainya.
adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga
(Supriyono,2000:337).
organisasi.
tertentu.
Kerangka Pemikiran
Efektif
Akuntansi Pengendalian Biaya
Pertanggungjawaban Produksi
Tidak Efektif
37
2.4. Hipotesis
akan tetapi karena kemungkinan bisa salah, apabila akan digunakan sebagai
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Objek Penelitian
adalah hal –hal yang berhubungan dengan masalah yang dibahas yaitu
36
39
Tabel 3.1
Variabel terikat
(Variabel Y):
Efektivitas Proses pengendalian 1. Menetapkan
Pengendalian biaya produksi anggaran. Ordinal Kuesioner
Biaya produksi 2. Mengukur
pelaksanaan Ordinal Kuesioner
anggaran.
3. Menetapkan
perbedaan antara
anggaran dengan Ordinal Kuesioner
realisasi.
4. Menganalisis Ordinal Kuesioner
tindakan perbaikan.
Tercapainya
efektivitas 1. Penyimpangan
pengendalian biaya biaya produksi yang Ordinal Kuesioner
produksi tidak signifikan.
2. Kuantitas produksi
yang sesuai dengan Ordinal Kuesioner
anggaran.
3. Dihasilkannya
produk yang Ordinal Kuesioner
berkualitas.
42
1. Data Primer
terhadap permasalahan yang menjadi objek penelitian, dalam hal ini CV.
Air Wangi Indonesia, sehingga dapat diperoleh data dan informasi yang
diperlukan.
2. Data Sekunder
pertanggungjawaban yaitu:
diperlukan.
44
5. Analisis data.
Tabel 3.2
Pertanyaan Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu - Ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
diolah tersebut. Berbagai uji statistika yang digunakan dalam penelitian ini
dengan skor total. Bila skor item berkorelasi secara signifikan dengan
total skor pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) atau probabilitas <
skala ordinal. Oleh karena itu koefisien korelasi yang digunakan ialah
rs = 1 – 6 ∑ di2
n(n2 – 1)
Keterangan:
rs = ∑ x2 + ∑y2 - ∑di2
2√∑x2∑y2
Dengan ketentuan:
∑ X2 = n3 – n - ∑ Tx
12
∑ Y2 = n3 – n - ∑ Ty
12
∑Tx dan ∑Ty adalah banyaknya nilai pengamatan x dan banyaknya nilai
berikut:
Tx = tx3 – tx ; Ty = ty3 – ty
12 12
47
Keterangan:
Tx = factor koreksi X
Ty = factor koreksi Y
sebagai berikut:
atau positif
berbalikan/berlawanan.
Tabel 3.3
kd = rs2x100%
dimana:
Kd = koefisien determinasi
- Dua Sisi
d. Ambil kesimpulan
50
BAB IV
Untuk memperluas usaha dan menambah modal, pada tanggal 26 Mei 2004,
60% dan 40% dari jumlah seluruh modal yang dibutuhkan oleh perusahaan,
perseroan.
Berikut ini adalah visi, misi, value dan goal perusahaan yang
Visi : Menjadi yang terbaik dan menjadi pilihan pertama dalam bidang
Misi :Menciptakan selera minum teh wangi yang sehat alami agar
48
51
Value :
I. Customer (Konsumen)
bersama.
mengatur hubungan antara bagian yang ada dalam suatu organisasi. Struktur
direktur operasional.
baik antara bagian yang satu dengan yang lain sehingga aktivitas perusahaan
secara keseluruhan dapat berjalan dengan lancar, teratur dan terarah. Dengan
demikian, semua pihak yang merupakan bagian dari organisasi dapat saling
sebagai berikut :
Owner
Direktur Operasional
perusahaan.
Manajer Pabrik
55
dibawahnya.
operasional.
Personalia
Satpam
Driver
perusahaan.
56
Kabag Produksi
dilaksanakan
Sortir
Packing
• Mengemas teh.
Produksi
Tester
ditetapkan.
Gudang
barang jadi
57
dan barang jadi secara tepat waktu, kualitas yang sesuai, dan jumlah
yang tepat
• Membuat kartu stock, mencatat tanggal masuk dan tanggal keluar barang
Chief Accounting
hutang.
Administrasi / Kasir
Manajer Promosi
Promotion Officer
• Memilih media dan sarana promosi yang tepat dan sesuai target
perusahaan.
4.3 Personalia
CV. Air Wangi Indonesia bergerak di bidang industri teh. Teh yang
tersedia ada yang dibuat atas keinginan perusahaan untuk dipasarkan dan
59
ada pula yang berdasarkan pesanan dari pelanggan. Produk yang dihasilkan
perusahaan adalah teh tubruk dengan berbagai merek, yaitu : Enak, Telepon,
1001 Cangkir, Napeni, Raket dan Rakit, dengan berbagai ukuran, yaitu 8
Untuk size 8 gram harga teh berkisar antara Rp. 200,00 sampai
dengan 250. Untuk size 10 gram harga teh berkisar antara Rp. 400,00
sampai dengan Rp. 500,00. Untuk size 25 gram dibuat hanya khusus untuk
teh Enak dengan harga Rp. 700,00. Untuk size 40 gram harga teh berkisar
antara Rp. 1.250,00 sampai dengan Rp. 1.600,00. Untuk size 50 gram harga
teh berkisar antara Rp. 750,00 sampai dengan Rp. 850,00. Untuk size 80
gram harga teh berkisar antara Rp. 1.400,00 sampai dengan Rp. 2.000,00.
Untuk size 250 gram harga teh berkisar antara Rp. 10.000,00 sampai dengan
Rp. 11.500,00 penetapan harga ini ditentukan oleh kualitas atau mutu rasa
Jam kerja yang diberlakukan di CV. Air Wangi Indonesia adalah: Hari Senin
4.4 Produksi
bahan baku menjadi barang siap pakai atau siap dikonsumsi oleh konsumen.
Proses ini dilakukan agar memperoleh komposisi teh yang enak dan
konsumen.
rapuh dan berpori serta mengurangi rasa sepat dan pahit. Penggosongan
ini dilakukan dengan mesin pengering dengan suhu 150oC – 170oC dan
menjaga agar kondisi bunga tetap segar dan secara fisiologis melepaskan
4. Pengeringan
dengan suhu pengering imlet 110oC dan outlet 50oC dan lama
Gambar 4.2
Pemasakan
Penerimaan
Test/Sortir Menjadi Test Tidak Layak
Teh Hijau
Produksi ½ jadi
Tidak Layak
Penerimaan
Kembang Kontrol Proses Siraman
Bungkus
Siap Jual
62
I. Premium Area
- Purworejo – Magelang
Surabaya – Malang
BAB V
yang digunakan sebagai tolak ukur kinerja manajer, kinerja manajer diukur
61
64
pada direksi, yaitu kepala bagian administrasi dan keuangan untuk pusat
manajer
yang akan digunakan untuk menilai kinerja pegawai dan para manajer
ditetapkan, yaitu lebih kecil dari 10%. Jika penyimpangannya lebih kecil
dengan anggaran
dinilai sangat baik, jika jumlah biaya yang dihasilkan melebihi jumlah
dibawah 10% kinerja manajer dinilai cukup baik tapi beberapa catatan,
dan jika jumlah biaya yang dihasilkan melebihi jumlah biaya yang
produksi yang dilakukan di CV. Air Wangi Indonesia, diperoleh data dan
sebagai berikut:
terdiri dari:
waktu satu tahun takwin, dan dalam penelitian ini penulis memperoleh
67
2007.
tiap bagian yang ada pada suatu departemen atau bagian kepada Direktur
Utama. Laporan biaya produksi pada CV. Air Wangi Indonesia dibuat
oleh kepala divisi CV. Air Wangi Indonesia kemudian diserahkan kepada
kecil dari 10%. Jika penyimpangan lebih dari 10% maka akan diadakan
sebagai berikut :
Tabel 5.1
Laporan Pertanggungjawaban Biaya Produksi
CV. Air Wangi Indonesia Triwulan I
Tahun 2007
Triwulan I
Jenis Biaya
Anggaran Realisasi Selisish %
Bahan Baku 1.681.140.000 1.789.597.290 108.457.290 6,451
Tenaga Kerja 25.750.500 26.360.650 610.150 1,981
Overhead 29.830.000 30.668.984 838.984 2,844
Total 1.736.720.500 1.846.626.924 109.906.424 6,328
Sumber : CV. Air Wangi Indonesia
Tabel 5.2
Laporan Pertanggungjawaban Biaya Produksi
CV. Air Wangi Indonesia Triwulan II
Tahun 2007
Triwulan II
Jenis Biaya
Anggaran Realisasi Selisish %
Bahan Baku 1.595.314.000 1.658.348.692 63.034.692 3,951
Tenaga Kerja 24.775.500 25.487.250 711.750 2,873
Overhead 25.302.500 26.502.290 1.199.790 4,742
Total 1.645.392.000 1.710.338.232 64.946.232 3,947
Sumber : CV. Air Wangi Indonesia
69
Tabel 5.3
Laporan Pertanggungjawaban Biaya Produksi
CV. Air Wangi Indonesia Triwulan III
Tahun 2007
Triwulan III
Jenis Biaya
Anggaran Realisasi Selisish %
Bahan Baku 1.518.265.500 1.556.534.773 38.269.273 2,521
Tenaga Kerja 24.112.000 24.966.850 793.850 3,554
Overhead 33.215.000 34.511.418 1.296.418 3,903
Total 1.575.592.500 1.616.013.041 40.420.541 2,565
Sumber : CV. Air Wangi Indonesia
Tabel 5.4
Laporan Pertanggungjawaban Biaya Produksi
CV. Air Wangi Indonesia Triwulan IV
Tahun 2007
Triwulan IV
Jenis Biaya
Anggaran Realisasi Selisish %
Bahan Baku 872.670.000 911.646.725 38.976.725 4,466
Tenaga Kerja 18.595.000 19.266.300 671.300 3,610
Overhead 19.015.000 20.271.348 1.256.348 6,607
Total 910.280.000 951.184.373 40.904.373 4,493
Sumber : CV. Air Wangi Indonesia
dan tidak terkendali. Pada CV. Air Wangi Indonesia ada beberapa biaya
yang dapat dikendalikan dan biaya yang tidak dapat dikendalikan, dan
setiap bagian memiliki kedua jenis biaya tersebut. Yang termasuk biaya
70
terkendali dan tidak terkendali pada CV. Air Wangi Indonesia dapat
Tabel 5.5
Biaya Terkendali dan Biaya Tidak Terkendali
CV. Air Wangi Indonesia
menyusun neraca dan laporan laba rugi, sedangkan kode pembantu biaya
terdiri dari angka dimana arti dari masing-masing posisi angka dalam
X X X
Kelompok rekening biaya
Pusat pertanggungjawaban
Jenis biaya
71
2. Aktiva;
4. Modal;
5. Pendapatan;
6. Biaya.
produksi CV. Air Wangi Indonesia yang dibuat oleh Bagian Produksi
dengan anggaran yang telah ditetapkan pada tabel 5.1 sampai dengan
bagian produksi.
74
dengan para manajer bagian. Penetapan sebesar ini sampai saat ini masih
analisis yang dilakukan oleh kepala bagian produksi dan kepala bagian
pemakaian bahan baku relatif lebih tinggi dari yang dianggarkan. Untuk
masih dibatas toleransi yang ditetapkan oleh CV. Air Wangi Indonesia
sebesar 10%.
batas toleransi yang ditetapkan oleh CV. Air Wangi Indonesia yaitu
sebesar 10%.
memadahi.
tabel 5.1 sampai 5.4 dapat dilihat antara realisasi dan anggarannya.
produksi yang terjadi pada CV. Air Wangi Indonesia dapat dikatakan
ditetapkan.
bawah ini:
Tabel 5.6
Laporan Realisasi Tahun 2007
(Dalam Ball)
Pada tabel 5.6 di atas dapat dilihat hasil produksi dan rencana
produksi selama tahun 2007, dari bulan Januari sampai dengan bulan
Desember. Dapat dilihat dalam tabel tersebut bahwa pada bulan Mei
nasional tersebut, maka hasil produksi CV. Air Wangi Indonesia dapat
Tabel 5.7
Perbandingan Kualitas Produk
Tahun 2007
cukup efektif.
5.4 Pembahasan
tanggung jawab serta hubungan kerja sama antara unit organisasi dan
perusahaan menjadi lebih jelas. Hal ini terlihat juga pada pembagian fungsi
dan tugas masing-masing bagian yang jelas sehingga setiap orang yang
dengan penilaian prestasi, anggaran biaya produksi yang ada saat ini sudah
mampu untuk menilai prestasi pada setiap bagian CV. Air Wangi Indonesia
yang disusun berdasarkan wewenang dan tanggung jawab tiap pimpinan unit
Pemisahan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali CV. Air Wangi
biaya terkendali dan biaya tidak terkendali perlu dilakukan karena tidak
manajer dalam:
3.) Menilai prestasi kegiatan yang dicapai oleh tiap pimpinan pusat
disesuaikan dengan jenis perkiraan yang ada didalam perusahaan. Syarat ini
kualitas produk dianggap sudah sesuai dengan anggarannya, hal ini dapat
tidak signifikan. Kualitas produk yang dihasilkan juga telah sesuai dengan
dapat tercapai.
84
ada 9 faktor yang menjadi variabel independent yang teridri dari 28 butir
pertanyaan yaitu:
Ada 8 faktor yang menjadi variabel dependent yang terdiri dari 23 butir
pertanyaan yaitu:
pelaksanaan sesungguhnya
dalam penelitian ini adalah; Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu
realibilitas:
86
Tabel 5.8
Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X
Uji
Uji
Faktor Validitas Status Status
Reliabilitas
Butir
Struktur Organisasi (X1)
Butir 1 0.000 Valid
Butir 2 0.003 Valid
Butir 3 0.000 Valid
Penyusunan Anggaran (X2)
Butir 4 0.008 Valid
Butir 5 0.008 Valid
Butir 6 0.024 Valid
Butir 7 0.024 Valid
Pemisahan Biaya Terkendali
dan Biaya Terkendali (X3)
Butir 8 0.006 Valid
Butir 9 0.000 Valid
Butir 10 0.032 Valid
Pengklasifikasian Kode-kode
Rekening (X4)
Butir 11 0.001 Valid
Butir 12 0.000 Valid
Butir 13 0.011 Valid
Laporan Pertanggungjawaban
(X5)
Butir 14 0.034 Valid
Butir 15 0.010 Valid
Butir 16 0.002 Valid
Butir 17 0.022 Valid
Identifikasi Pusat-pusat
Pertanggungjawaban (X6)
Butir 18 0.003 Valid
Butir 19 0.002 Valid
Standar ditetapkan sebagai
tolak ukur kinerja manajer
(X7)
Butir 20 0.030 Valid
Butir 21 0.003 Valid
Tabel 5.9
Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y
Uji
Uji
Faktor Validitas Status Status
Reliabilitas
Butir
Menetapkan Anggaran (Y1)
Butir 29 0.030 Valid
Butir 30 0.009 Valid
Butir 31 0.007 Valid
Butir 32 0.026 Valid
Mengukur Pelaksanaan Anggaran
(Y2)
Butir 33 0.000 Valid
Butir 34 0.001 Valid
Butir 35 0.002 Valid
Menetapkan Perbedaan antara
Anggaran dengan Prestasi
Pelaksanaan Sesungguhnya (Y3)
Butir 36 0.000 Valid
Butir 37 0.000 Valid
Butir 38 0.000 Valid
Menganalisis Sebab-sebab
terjadinya Perbedaan (Y4)
Butir 39 0.010 Valid
Butir 40 0.010 Valid
Mengambil Tindakan Perbaikan
atas Penyimpangan yang terjadi
(Y5)
Butir 41 0.017 Valid
Butir 42 0.004 Valid
Penyimpangan Biaya Produksi
yang tidak Signifikan (Y6)
Butir 43 0.000 Valid
Butir 44 0.009 Valid
Kuantitas Produksi sesuai dengan
Anggaran (Y7)
88
masing variabel tersebut yang hasilnya nanti akan dijadikan sebagai data
Tabel 5.10
Perhitungan Korelasi Variabel X dan Variabel Y
X Y
Responden X Y Rangking Rangking di di2
1 93 96 9 7 2 4
2 110 104 2,5 3 -0,5 0,25
3 110 107 2,5 2 0,5 0,25
4 87 96 10 7 3 9
5 108 104 4,5 3 1,5 2,25
6 98 90 8 10 -2 4
7 108 104 4,5 3 1,5 2,25
8 112 110 1 1 0 0
9 102 96 6,5 7 -0,5 0,25
10 102 103 6,5 5 1,5 2,25
∑ di2 24,5
yang kembar baik pada variabel X maupun pada variabel Y, maka perlu
Tabel 5.11
Perhitungan Faktor Korelasi Variabel X
Tabel 5.12
Perhitungan Faktor Korelasi Variabel Y
∑ X2 = n3 – n - ∑ Tx ∑ Y2 = n3 – n - ∑ Ty
12 12
∑ X2 = 81 ∑ Y2 = 78,5
rs = ∑ x2 + ∑y2 - ∑di2
2√∑x2∑y2
rs = (81+78,5) – 24,5
2√(81)(78,5)
rs =0,846
berikut:
kd = rs2x100%
sebesar 71,57%, sedangkan sisanya pengaruh dari faktor lain atau dapat
produksi.
4) Pengujian Hipotesis
pada kerangka pemikiran. Adapun sifat pengujiannya yaitu uji satu pihak
produksi.
Perhitungan:
r √n – 2
t= √1 – r2
t= (0,846) √10 – 2 = 4,4898
√1 – (0,846)2
Gambar 5.1
Daerah kritis
0,05
2,3060
t hitung = 4,4898
t tabel = 2,3060
BAB VI
6.1. Kesimpulan
sehingga biaya produksi yang terjadi dapat dikatakan efektif dan efisien.
6.2. Saran
91
95
1. perlu adanya uraian tugas (job description) yang baru, jelas dan tegas
3. Selain itu, perlu diperhatikan pula mengenai alur proses produksi dalam
sortir bahan baku yang layak ataupun tidak layak, supaya tidak terjadi