You are on page 1of 32

TERAS Pengertian, Manfaat Dan Fungsi Teras

Foto 1.Teras,mengurangi panjang lereng

Teras adalah bangunan konservasi tanah dan air yang dibuat dengan penggalian dan pengurugan tanah, membentuk bangunan utama berupa bidang olah, guludan, dan saluran air yang mengikuti kontur serta dapat pula dilengkapi dengan bangunan pelengkapnya seperti saluran pembuangan air (SPA) dan terjunan air yang tegak lurus kontur. ( uliarta et al., !""!). Sedangkan menurut Sukartaatmadja (!""#), teras adalah bangunan konservasi tanah dan air se$ara mekanis yang dibuat untuk memperpendek panjang lereng dan atau memperke$il kemiringan lereng dengan jalan penggalian dan pengurugan tanah melintang lereng. Tujuan pembuatan teras adalah untuk mengurangi ke$epatan aliran permukaan ( run off) dan memperbesar peresapan air, sehingga kehilangan tanah berkurang. Teras ber%ungsi mengurangi panjang lereng dan menahan air, sehingga mengurangi ke$epatan dan jumlah aliran permukaan, dan memungkinkan penyerapan air oleh tanah. &engan demikian erosi berkurang. (Arsyad, 1'('). )enurut uliarta et al (!""!), man%aat teras adalah mengurangi ke$epatan aliran permukaan

sehingga daya kikis terhadap tanah dan erosi diperke$il, memperbesar peresapan air ke dalam tanah dan menampung dan mengendalikan ke$epatan dan arah aliran permukaan menuju ke tempat yang lebih rendah se$ara aman.

Klasifikasi Dan Disain Teras


Teras dapat diklasi%ikasikan dengan berbagai $ara. Sukartaatmadja (!""#) mengklasi%ikasikan teras berdasarkan %ungsi dan berdasarkan bentuk.. *erdasarkan %ungsi, teras diklasi%ikan lagi dalam dua jenis yaitu+ (a) teras intersepsi ( interception terrace) dan (b) teras diversi ( diversion terrace). Pada teras intersepsi aliran permukaan ditahan oleh saluran yang memotong lereng. Sedangkan teras diversi ber%ungsi untuk mengubah arah aliran sehingga tersebar ke seluruh lahan dan tidak terkonsentrasi pada satu tempat. *erdasarkan bentuk, teras dibedakan ke dalam beberapa bentuk diantaranya teras kredit, teras guludan, teras datar, teras bangku, teras kebun dan teras individu. S$h,ab et. al. (1'--) dan Arsyad (1'(') mengklasi%ikasikan teras dalam dua tipe utama, yaitu teras bangku (bench terrace) untuk mengurangi kemiringan lereng dan teras berdasar lebar (broadbase terra$e) yang ditujukan untuk mengurangi atau menahan air pada lahan miring. Teras berdasar lebar ini dibagi lagi dalam bentuk teras berlereng, teras datar, dan teras berdasar sempit. .tomo (1'(') membagi teras berdasarkan bentuk dan %ungsinya ke dalam / ma$am teras, yaitu (a) teras saluran (channel terrace), (b) teras bangku atau teras tangga (bench terrace), dan ($) teras irigasi pengairan (irrigation terrace). Teras saluran terutama dibangun untuk mengumpulkan air aliran permukaan pada saluran yang telah disiapkan untuk kemudian disalurkan pada saluran induk jalannya air, sehingga aliran permukaan tersebut tidak menyebabkan erosi. Teras bangku dibangun terutama untuk mengurangi panjang lereng. 0alu, teras pengairan dibangun untuk menampung air hujan sehingga dapat digunakan oleh tanaman, seperti pada petak1petak sa,ah tadah hujan. Sedangkan )organ (1'(-) membagi teras ke dalam / tipe utama, yaitu (a) teras diversi (diversion terrace), (b) teras retensi (retention terrace), dan teras bangku (bench terrace). Tujuan utama teras diversi adalah untuk menahan aliran di permukaan dan menyalurkannya melalui lereng ke saluran outlet yang aman. Teras retensi digunakan jika dibutuhkan konservasi air dengan menahannya di lereng bukit. Sedangkan teras bangku dibuat jika lahan sampai kemiringan /" 2 akan digunakan untuk kegiatan budidaya pertanian. Teras Datar Teras datar atau teras sa,ah (level terrace) adalah bangunan konservasi tanah berupa tanggul sejajar kontur, dengan kelerengan lahan tidak lebih dari / 2 dilengkapi saluran di atas dan di ba,ah tanggul ( uliarta, !""!).

)enurut Arsyad (1'('), teras datar dibuat tepat menurut arah garis kontur dan pada tanah1tanah yang permeabilitasnya $ukup besar sehingga tidak terjadi penggenangan dan tidak terjadi aliran air melalui tebing teras. Teras datar pada dasarnya ber%ungsi menahan dan menyerap air, dan juga sangat e%ekti% dalam konservasi air di daerah beriklim agak kering pada lereng sekitar dua persen. &alam Sukartaatmadja (!""#) dijelaskan bah,a tujuan pembuatan teras datar adalah untuk memperbaiki pengaliran air dan pembasahan tanah, yaitu dengan pembuatan selokan menurut garis kontur. Tanah galian ditimbun di tepi luar sehingga air dapat tertahan dan terkumpul. &i atas pematang sebaiknya ditanami tanaman penguat teras berupa rumput makanan ternak. )enurut S$h,ab et al (1'--), tujuan utama dari teras datar ini adalah konservasi air 3 kelembaban tanah, sedangkan pengendalian erosi adalah tujuan sekunder. 4arena itu teras tipe ini dibangun di daerah dengan $urah hujan rendah sampai sedang untuk menahan dan meresapkan air ke lapisan tanah. &i daerah yang permeabilitasnya tinggi, teras tipe ini dapat digunakan untuk tujuan yang sama di daerah dengan $urah hujannya tinggi.

5ambar 1. Penampang )elintang Teras &atar (Sumber Panduan 4ehutanan 6ndonesia, 1''' dalam Priyono et al., !""!).

7ara pembuatan teras datar adalah+ (a) tanah digali menurut garis kontur dan tanah galiannya ditimbunkan ke tepi luar, (b) teras dibuat sejajar dengan garis kontur, ($) lebar guludan atas ",/8 9 ",: m, lebar dasar guludan ba,ah menyesuaikan kemiringan guludan, (e) jarak tepi ba,ah saluran di ba,ah guludan terhadap tengah guludan !,: 9 /,: m, sedang jarak tepi atas saluran di atas guludan terhadap tengah guludan / 9 - m, (%) guludan ditanami rumput makanan ternak (Priyono, et al, !""!) Teras Kredit Teras kredit merupakan bangunan konservasi tanah berupa guludan tanah atau batu sejajar kontur, bidang olah tidak diubah dari kelerengan tanah asli. Teras kredit merupakan gabungan antara saluran dan guludan menjadi satu (Priyono, et al., !""!).

Teras

kredit

biasanya

dibuat pada tempat dengan kemiringan lereng antara / sampai 1" persen, dengan $ara membuat jalur tanaman penguat teras (lamtoro, kaliandra, gamal) yang ditanam mengikuti kontur. ;arak antara larikan : sampai 1! meter. Tanaman pada larikan teras ber%ungsi untuk menahan butir1 butir tanah akibat erosi dari sebelah atas larikan. 0ama kelamaan permukaan tanah bagian atas akan menurun, sedangkan bagian ba,ah yang mendekat dengan jalur tanaman akan semakin tinggi. Proses ini berlangsung terus1menerus sehingga bidang olah menjadi datar atau mendekati datar. (Sukartaatmadja, !""#). 0ebih lanjut dijelaskan, untuk memper$epat proses tersebut dapat ditempuh dengan beberapa jalan yaitu+ (a) menarik tanah dari sebelah atas larikan ke arah larikan tanaman penguat teras, (b) pembuatan guludan sepanjang tanaman sehingga sedimentasi diperbesar, ($) pemberian serasah atau limbah pertanian atau batu1batuan sepanjang tanaman dan sebagainya sehingga sedimentasi diperbesar.

5ambar !. Penampang Teras 4redit

7ara pembuatan teras kredit adalah+ (a) persiapan lapangan dimulai dengan meman$angkan patok1patok menurut garis kontur dengan menggunakan ,aterpas plastik. ;arak patok dalam garis kontur : m, dan jarak antar barius : 9 1! m, (b) pembuatan bangunan teras berupa guludan tanah atau guludan batu yang arahnya sejajar garis kontur, ($) penanaman tanaman penguat teras (kaliandra, lamtoro, gamal) se$ara rapat di sepanjang guludan. *enih 3 biji jenis tanaman tahunan (legume tree $rop) ditanam dengan se$ara merata. *ila digunakan stek atau stump, jarak tanamnya ",: m sepanjang guludan. (Anonim, 1''/). 6n%ormasi teknis lain berkaitan dengan teras kredit adalah+ (a) pembuatan teras tipe ini akan mengakibatkan pengurangan luas lahan sebesar 1" 9 !" 2, (b) teras kredit tidak $o$ok diterapkan pada tanah1tanah yang peka longsor, ($) sedimen yang tertampung pada saluran dapat dikembalikan pada bidang olah ataupun untuk meninggikan guludan, (d) arah pengolahan tanah dimulai dari bagian lereng ba,ah (Priyono, !""!). Teras Guludan

Teras

guludan

adalah

suatu teras yang membentuk guludan yang dibuat melintang lereng dan biasanya dibuat pada lahan dengan kemiringan lereng 1" 9 1: 2. Sepanjang guludan sebelah dalam terbentuk saluran air yang landai sehingga dapat menampung sedimen hasil erosi. Saluran tersebut juga ber%ungsi untuk mengalirkan aliran permukaan dari bidang olah menuju saluran pembuang air. 4emiringan dasar saluran ",12. Teras guludan hanya dibuat pada tanah yang bertekstur lepas dan permeabilitas tinggi. ;arak antar teras guludan 1" meter tapi pada tahap berikutnya di antara guludan dibuat guludan lain sebanyak / 9 : jalur dengan ukuran lebih ke$il. (Sukartaatmadja, !""#) Sedangkan menurut Priyono et. al. (!""!), teras guludan adalah bangunan konservasi tanah berupa guludan tanah dan selokan 3 saluran air yang dibuat sejajar kontur, dimana bidang olah tidak diubah dari kelerengan permukaan asli. &i antara dua guludan besar dibuat satu atau beberapa guludan ke$il. Teras ini dilengkapi dengan SPA sebagai pengumpul limpasan dan drainase teras.

5ambar /. Penampang Teras 5uludan

Pembuatan teras guludan adalah+ (a) persiapan lapangan dengan peman$anganm patok1patok menurut garis kontur dengan menggunakan ondol1ondol dan atau ,aterpass sederhana. ;arak patok dalam baris : m dan jarak antar baris rata1rata 1" m (sama dengan jarak antara dua guludan), (b) pembuatan selokan teras dilakukan dengan menggali tanah mengikuti arah larikan patok. .kuran selokan teras+ dalam /" $m, lebar ba,ah !" $m, dan lebar atas :" $m, ($) tanah hasil galian pada pembuatan selokan teras ditimbunkan di tepi luar (bagian ba,ah saluran) sehingga membentuk guludan dengan ukuran+ lebar atas !" $m, lebar ba,ah :" $m dan tinggi /" $m. 5uludan dan selokan dibuat tegak lurus garis kontur. Pembuatan teras dimulai dari bagian atas lereng, (d) penenaman tanaman penguat teras pada guludan, dapat berupa jenis kayu1 kayuan yang ditanam dengan jarak :" $m bila menggunakan stek 3 stump, atau ditabur jika menggunakan benih3biji, dan jarak tanam /" 9 :" $m jika menggunakan jenis rumput. Pemeliharaan yang harus dilakukan terhadap teras guludan yang dibuat adalah+ (a) mengeruk tanah akibat erosi yang menimbun selokan teras untuk digunakan memperbaiki guludan, (b) memperbaiki guludan dan memelihara tanaman penguat teras. Teras Bangku Teras bangku adalah bangunan teras yang dibuat sedemikian rupa sehingga bidang olah miring ke belakang (reverse back slope) dan dilengkapi dengan bangunan pelengkap lainnya untuk menampung dan mengalirkan air permukaan se$ara aman dan terkendali. (Sukartaatmadja, !""#).

Teras bangku adalah serangkaian dataran yang dibangun sepanjang kontur pada interval yang sesuai. *angunan ini dilengkapi dengan saluran pembuangan air (SPA) dan ditanami dengan rumput untuk penguat teras. ;enis teras bangku ada yang miring ke luar dan miring ke dalam (Priyono, et al., !""!) Teras bangku atau teras tangga dibuat dengan jalan memotong lereng dan meratakan tanah di bagian ba,ah sehingga terjadi suatu deretan bentuk tangga atau bangku. Teras jenis ini dapat datar atau miring ke dalam. Teras bangku yang berlereng ke dalam dipergunakan untuk tanah1 tanah yang permeabilitasnya rendah dengan tujuan agar air yang tidak segera terin%iltrasi tidak mengalir ke luar melalui talud. Teras bangku sulit dipakai pada usaha pertanian yang menggunakan mesin1mesin pertanian yang besar dan memerlukan tenaga dan modal yang besar untuk membuatnya (Arsyad, 1'(').

5ambar #. Penampang )elintang Teras *angku (Sumber+ Soil 7onservation <andbook,1'': dlm Priyono, et al. !""!)

Persiapan di lapangan yang harus dilakukan dalam pembuatan teras bangku adalah+ (a) memasang patok induk di sepanjang $alon tempat saluran pembuangan air, dengan kode 1, !, /, dst sebagai batas galian dan timbunan tanah. ;arak antara ! patok yang berdekatan sama dengan lebar bidang olah teras yang diren$anakan, jarak ini ditentukan oleh kemiringan lereng (0ihat tabel 1). Pemasangan dimulai dari bagian atas lereng, (b) memasang patok pembantu dengan kode 1a, 1b, 1$, dst berderet menurut garis kontur di kanan kiri patok induk kode 1 dengan kode !a, !b, !$, dst untuk patok induk ! dan seterusnya. ;arak antara patok pembantu : meter.

&eretan patok pembantu merupakan garis batas galian dan batas timbunan tanah. .ntuk menentukan letak patok pembantu digunakan ,aterpas sederhana sehingga mengikuti garis kontur, seperti pada gambar, ($) memasang patok as (pusat) di antara ! baris patok pembantu. .kuran patok as lebih ke$il dari patok pembantu. ;arak antar patok as pada deretan yang sama : meter. 0ebar teras tergantung pada besarnya lereng, kedalaman tanah, tanaman dan pola tanamnya. =asio tampingan teras atas dengan lereng adalah 1+",: dan rasio tampingan ba,ah dengan lereng adalah 1+ 1 9 ",:. Penyesuaian harus dilakukan tergantung dari tipe tanah dan apakah tampingan akan ditanami rumput atau akan ditutup dengan batu. Tampingan teras bangku miring ke luar harus ditutup rumput se$ara rapat dan merata. 6nterval tegak (>6) ditentukan dengan rumus? (Priyono, et al, !""!).

<ubungan kemiringan lereng, teras bangku dan <@4 tertera pada Tabel 1.

&alam Sukartaatmadja (!""#" diuraikan rumus yang dapat digunakan, yaitu =umus <illman dan =umus FA@ 7onservation 5uide 1.

=umus <illman + >6 A (.s B -" $m untuk tanah peka terhadap erosi, dan >6 A 1".s B -" $m untuk tanah kurang peka terhadap erosi. dimana >6 A verti$al interval ($m) s A kemiringan lereng (2). Selanjutnya dilakukan pembuatan bangunan teras dengan $ara+ (a) membuat arah teras dengan menggali tanah sepanjang larikan patok pembantu, (b) memisahkan lapisan tanah atas yang subur dengan mengeruk dan menimbunnya sementara di sebelah kiri 3 kanan di tempat tertentu, ($) menggali tanah yang lapisan olahnya sudah dikeruk mulai dari deretan patok pembantu sebelah atas sampai kepada deretan patok as, dengan bentuk galian. Tanah galian ditimbun ke lereng sebelah ba,ah patok as sampai ke deretan patok pembantu di sebelah ba,ah, (d) tanah timbunan dipadatkan dengan $ara diinjak1injak. Permukaan bidang olah teras dibuat miring ke arah dalam sebesar sekitar 1 2, (e) tanah lapisan olah yang semula ditempatkan di tempat tertentu, ditaburkan kembali se$ara merata di atas bidang olah yang telah terbentuk, (%) pada ujung teras bagian luar (bibir teras)dibuat guludan setinggi !" $m dan lebar !" $m. &i bagian dalam teras dibuat selokan selebar !" $m dan dalam 1" $m. &asar selokan teras harus lebih tinggi :" $m dari tinggi dasar saluran pembuangan air, (g) talud teras dibuat dengan kemiringan !+1 atau 1+1 tergantung pada kondisi tanah. Talud bagian atas (bagian urugan) ditanami rumput makanan ternak atau jenis tanaman penguat teras yang lain ( uliarta, !""!).

Foto !. Penerapan teras bangku di lahan tegalan

Pemeliharaan teras bangku dilakukan dengan+ (a) mengeruk tanah yang menimbun (menutup) selokan teras, (b) memelihara guludan dan talud dengan $ara memperbaiki bagian yang longsor, ($) mengulam dan memangkas tanaman penguat teras dan tanaman talud. 4euntungan teras bangku adalah+ (a) e%ekti% dalam mengendalikan erosi dan aliran permukaan, (b) menangkap tanah dalam parit1parit yang dibuat sepanjang teras dan tanah yang terkumpul itu dapat dikembalikan ke bidang olah, ($) mengurangi panjang lereng, dimana setiap ! 9 / meter panjang lereng dibuat rata menjadi teras sehingga mengurangi ke$epatan air mengalir menuruni lereng, (d) dalam jangka panjang akan meningkatkan kesuburan tanah, (e) bidang olah yang agak datar memudahkan petani melakukan budidaya tanaman utama, (e) tanaman penguat teras dapat menjadi sumber pakan ternak, bahan organik untuk tanah dan kayu bakar.

5ambar -. &etail Penampang Teras *angku

Camun teras bangku ini juga memiliki kelemahan+ (a) pada a,alnya $ukup menganggu keadaan tanah, mengurangi produksi selama ! 9 / tahun pertama, (b) tenaga kerja 3 biaya untuk pembuatannya $ukup tinggi, makin $uram lahannya makin banyak tenaga kerja dan biaya yang diperlukan, ($) untuk membuat teras bangku yang baik diperlukan ketrampilan khusus, (d) berkurangnya luas permukaan lahan e%ekti% untuk budidaya tanaman utama lebih besar dibandingkan dengan teknik konservasi tanah yang lain, makin $uram lerengnya, makin besar berkurangnya luas tersebut, (e) bidang olah yang terbentuk pada bagian galian mempunyai tingkat kesuburan yang lebih buruk daripada bidang olah yang terbentuk pada bagian timbunan. &alam penerapan teras bangku, setidaknya terdapat dua %aktor yang mempengaruhi adopsi teknologi ini, yaitu %aktor bio%isik dan %aktor sosial ekonomi. Faktor bio%isik yang mempengaruhi adalah+ (a) teras bangku tidak $o$ok digunakan pada tanah yang dangkal, pada tanah yang lapisan ba,ahnya (subsoil) mempunyai kandungan alumunium yang tinggi, dan pada tanah yang mudah longsor seperti grumusol (vertisol), (b) untuk tanaman1

tanaman yang peka terhadap drainase lambat seperti tomat, kentang, $abe, perlu dibuat bedangan1bedengan tinggi pada bidang olah.

Foto /. &alam jangka panjang, meningkatkan kesuburan tanah

Sedangkan %aktor sosial ekonomi yang mempengaruhi adalah+ (a) di daerah1daerah tertentu, keterbatasan jumlah tenaga kerja 3 modal menyulitkan petani untuk mengadopsi teras bangku, (b) status lahan yang kurang pasti menyebabkan petani penyakap 3 penggarap lahan milik orang lain enggan mengadopsi bangunan jangka panjang seperti teras bangku karena mereka belum tentu menikmati keuntungan1keuntungan dalam jangka panjang, ($) tanaman penguat teras jenis semak 3 pohon dapat menyaingi tanaman semusim, menyebabkan tanaman penguat tersebut dibongkar petani, (d) petani yang tidak memiliki ternak pemakan rumput (ruminansia) enggan menanam rumput pada bibir 3 tampingan teras, (e) pada lahan yang buruk keadaan tanahnya, keuntungan pembuatan teras sangat ke$il dibandingkan dengan investasinya. Teras Kebun

5ambar 8. Penampang Teras 4ebun

Teras kebun dibuat pada lahan1lahan dengan kemiringan lereng antara /" 9 :" 2 yang diren$anakan untuk areal penanaman jenis tanaman perkebunan. Pembuatan teras hanya dilakukan pada jalur tanaman sehingga pada areal tersebut terdapat lahan yang tidak diteras dan biasanya ditutup oleh vegetasi penutup tanah. .kuran lebar jalur teras dan jarak antar jalur teras

disesuaikan dengan jenis komoditas. &alam pembuatan teras kebun, lahan yang terletak di antara dua teras yang berdampingan dibiarkan tidak diolah. (Sukartaatmadja, !""#). &alam uliarta, et. al., !""!, dijelaskan bah,a teras kebun merupakan bangunan konservasi

tanah berupa teras yang dibuat hanya pada bagian lahan yang akan ditanami tanaman tertentu, dibuat sejajar kontur dan membiarkan bagian lainnya tetap seperti keadaan semula, biasanya ditanami tanaman penutup tanah. Teras ini dibuat pada lahan dengan kemiringan 1" 9 /" 2, tetapi dapat dilakukan sampai kemiringan :" 2 jika tanah $ukup stabil 3 tidak mudah longsor.

5ambar (. 0ahan sebelum diteras dan teras kebun yang telah ditanami

&alam pembuatan teras kebun, persiapan di lapangan adalah+ (a) patok induk dipasang mengikuti lereng dengan nomor kode 1, !, dan seterusnya. ;arak antara dua patok induk disesuaikan dengan ren$ana jarak tanaman? pemasangan dimulai dari bagian atas lereng, (b) patok pembantu merupakan patok batas galian tanah, dengan nomor kode 1A, 1* dan seterusnya? dipasang di kanan kiri patok induk, demikian seterusnya. .ntuk menentukan letak patok pembantu digunakan ,aterpass agar arahnya sejajar garis kontur. ;arak antara ! patok sekitar : meter atau sesuai dengan ren$ana jarak tanam dalam lajur, ($) di ba,ah patok pembantu dipasang patok batas timbunan dengan nomor kode 1a, 1b, 1$, dan seterusnya yang sejajar dengan patok pembantu nomor kode 1A, 1*, 17 dan seterusnya. ;arak antara patok pembantu dan patok batas timbunan sekitar 1,: meter dan jarak antara ! batas timbunan : m. Pelaksanaan pembuatan bangunan teras kebun adalah+ (a) membuat batas galian dengan menghubungkan patok1patok pembantu melalui pen$angkulan tanah, (b) menggali tanah di bagian ba,ah batas galian dan timbunkan ke bagian ba,ah sampai patok batas timbunan, ($) tanah urugan dipadatkan dan permukaan tanah dibuat miring ke arah dalam sekitar 12, (d) di ba,ah talud dibuat selokan teras atau saluran buntu dengan panjang ! m, lebar !" $m dan dalam 1" $m ( uliarti, et. al., !""#). Teras Individu

Teras individu dibuat pada lahan dengan kemiringan lereng antara /" 9 :" 2 yang diren$anakan untuk areal penanaman tanaman perkebunan di daerah yang $urah hujannya terbatas dan penutupan tanahnya $ukup baik sehingga memungkinkan pembuatan teras individu.

Teras dibuat berdiri sendiri untuk setiap tanaman (pohon) sebagai tempat pembuatan lobang tanaman. .kuran teras individu disesuaikan dengan kebutuhan masing 9 masing jenis komoditas. 7ara dan teknik pembuatan teras individu $ukup sederhana yaitu dengan menggali tanah pada tempat ren$ana lubang tanaman dan menimbunnya ke lereng sebelah ba,ah sampai datar sehingga bentuknya seperti teras bangku yang terpisah. Tanah di sekeliling teras individu tidak diolah (tetap berupa padang rumput) atau ditanami dengan rumput atau tanaman penutup tanah. (Sukartaatmadja, !""#).

5ambar '. Penampang Teras 6ndividu

&alam pembuatan teras individu yang harus disiapkan adalah+ (a) patok induk yang dipasang mengikuti lereng (tegak lurus kontur), dimana jarak antar patok disesuaikan dengan ren$ana jarak tanam, (b) patok pembantu yang menghubungkan ! patok induk yang berdampingan pada ketinggian yang sama, masing1masing dipasang di kanan dan kiri patok induk. Sedangkan pembuatan teras individu ini dilakukan dengan+ (a) membuat batas galian dengan men$angkul tanah mulai dari bagian ba,ah patok pembantu melalui pen$angkulan tanah dengan panjang ! meter, (b) menggali tanah di bagian ba,ah batas galian dan timbunkan ke bagian ba,ahnya sehingga membuat bidang datar dengan panjang ! meter dan lebar sekitar 1 meter atau disesuaikan dengan keperluan tiap jenis tanaman, ($) tanah urugan dipadatkan di bagian tepi khususnya di ba,ah lereng (bagian timbunan) dan diberi patok1patok penguat (tru$uk), (d) tanah di sekeliling teras individu tidak boleh diolah, sebaiknya ditanami rumput.

Teras Saluran (Parit Buntu / Rorak).

Foto #. =orak 3 Teras Saluran

Teras saluran atau lebih dikenal dengan rorak atau parit buntu adalah teknik konservasi tanah dan air berupa pembuatan lubang1lubang buntu yang dibuat untuk meresapkan air ke dalam tanah serta menampung sedimen1sedimen dari bidang olah. (Priyono, et al., !""!).

Tujuan

pembuatan

teras

saluran ini adalah meningkatkan jumlah persediaan air tanah, menahan tanah yang tererosi (sedimen) dari bidang olah dan mengendalikan sedimen yang terkumpul ke bidang olah, serta dapat dikombinasikan dengan mulsa vertikal untuk memperoleh kompos. *eberapa aspek teknis berkaitan dengan pembuatan parit buntu 3 rorak 3 teras saluran ini adalah+ (a) ukuran rorak umumnya berukuran panjang 1 9 ! meter, lebar !: 9 :" $m dan dalam !" 9 /" $m, (b) rorak dapat diisi dengan mulsa slot untuk mengurangi sedimentasi dan meningkatkan kesuburan tanah, ($) pembuatan rorak mengakibatkan pengurangan lahan sebesar / 9 1" 2, (d)

rorak buntu dapat dibuat pada bagian lereng atas tanaman, (e) sedimen yang tertampung dalam rorak buntu dapat digunakan untuk membumbun tanaman. Teras Batu.

Teras batu adalah penggunaan batu untuk membuat dinding dengan jarak yang sesuai di sepanjang garis kontur pada lahan miring. Tujuannya adalah+ (a) meman%aatkan batu1batu yang ada di permukaan tanah agar lahan dapat diman%aatkan sebagai bidang olah, (b) mengurangi kehilangan tanah dan air serta untuk menangkap tanah yang melun$ur dari bagian atas sehingga se$ara bertahap dapat terbentuk teras bangku dan hillslide dit$hes, ($) mengurangi kemiringan lahan untuk memberi bidang olah, konservasi tanah dan mekanisasi pertanian. (Priyono, et al, !""!).

Foto :. Penerapan Teras *atu di Donogiri

*eberapa aspek teknis berkaitan dengan teras batu ini adalah+ (a) ukuran penampang tergantung pada ketersediaan batu. Perbandingan kemiringan (tinggi dan dasar) untuk permukaan luar dinding biasanya 1 + ",/ sampai dengan 1 + ",: dan pada bagian dalam 1 + ",!: sampai dengan 1 + ",/. *agian atas harus datar dengan lebar minimal /" $m, (b) bila selanjutnya akan dibangun teras maka dinding batu diletakkan di tampingan teras, ($) bila selanjutnya akan dibangun hillside dit$hes maka dinding batu diletakkan sepanjang garis dit$hes, (d) untuk mengurangi kelerengan, dinding batu dapat dibangun dengan jarak sesuai dengan lebar baris tanaman. 7ara pembuatan teras batu adalah+ (a) buat gambar dasar dinding dan gali tanah sedalam /" $m atau lebih, (b) pilih batu yang besar sebagai dinding, ($) dinding jangan terlalu tinggi, bila akan

digunakan untuk membangun teras bangku di ,aktu yang akan datang, (d) dalam membangun teras bangku, dinding dibangun dalam beberapa tahap tergantung dari ketersediaan batu. Sedangkan pemeliharaan yang harus dilakukan adalah+ (a) penanaman searah kontur harus dilakukan pada lahan di antara dinding batu, (b) bila dinding diharapkan akan menjadi teras bangku atau hillside dit$hes, tanah yang terkumpul di bagian atas dinding harus diratakan sesuai dengan spesi%ikasi teras bangku dan hillside dit$hes.

Dasar Perencanaan Teras


Pembuatan teras diusahakan mengikuti kontur dan harus diren$anakan dengan matang sesuai dengan iklim, tebal solum tanah, topogra%i, jenis tanah dan luas areal. &alam peren$anannya diperlukan pertimbangan1pertimbangan khusus yaitu+ (a) keadaan tata guna tanah pada daerah yang bersangkutan, (b) pembuatan saluran pembuangan (outlet), ($) penentuan tata letak teras, dan (d) ren$ana pertanian yang akan diusahakan.

Pemeliharaan Teras.
Pemeliharaan semua jenis teras pada dasarnya dilakukan dengan+ (a) memperbnaiki bangunan teras yang rusak 3 longsor, (b) mengeruk timbunan tanah di selokan teras atau rorak, dan ($) membersihkan jalur teras dari tumbuhan pengganggu ( uliarti, et al., !""!) Sumber+

SIMULASI DISAIN TERAS BANGKU (Bench Terrace) METODE USSCS (Simulati n ! Bench Terrace De"i#n $ith USSCS Meth % )
Oleh !usta"ril# $%&%'('')%* +usta",st+si-.ahoo./o+ 0 1''( !usta"ril Posted %' De/e+ber 1''( !akalah Pribadi Pengantar Ke $alsa"ah Sains (PPS2'1) Progra+ Pas/a Sar3ana / S( Institut Pertanian Bogor Dese+ber 1''(* Dosen Pro". Dr. Ir. Rud. 4. Taru+ingkeng (Penanggung 3a5ab)# Pro". Dr. Ir. 6ahrial 4oto Abstract Terracing is a method of erosion control accomplised by constructing broad

channel across the slope of rolling land. As technology has advanced, terrace design has been

scientifically adapted to the hydrologic and erosion control needs of the treated areas. The design of a terrace system involves the proper spacing and location of terrace. The design of the channel with adequate capacity, and development of a farmable cross section. Spacing is expressed as the vertical distance between the channels of successive terraces. or the top terrace spacing in the vertical distance from the top of the hill to the bottom of the channel. This vertical distance is commonly known as the vertical interval !"#). "ertical interval thus computed may be varied to allow for soil, climate and tillage condition. Terrace design can computing by computer program within a program simulation of bench terrace design for $S%S&S method. The result shows that $S%S&S method gave higher "# if increase of the slope. 'ey word ( terrace, simulation P78D9:;<;98 <atar Belakang Terjadinya erosi erat kaitannya dengan penggunaan lahan dan tindakan konservasi tanah di suatu ka,asan, tidak ke$uali di bagian hulu (upstream) suatu daerah aliran sungai (&AS). .ntuk men$egah erosi masyarakat harus memperbaiki pola dan praktek1praktek penggunaan lahan dan melakukan usaha1usaha konservasi tanah dan air. 4onservasi tanah merupakan suatu tindakan atau perlakuan untuk men$egah

kerusakan tanah atau memperbaiki lahan yang telah rusak. )etode konservasi tanah dibagi tiga teknik tindakan, yaitu + (a) metode vegetati%, (b) metode mekanik, dan ($) metode kimia. 4onservasi tanah dengan metode mekanik salah satunya adalah pembuatan teras. ;enis teras yang sering digunakan sebagai tindakan konservasi di 6ndonesia adalah teras bangku (ben$h terra$e). Teras mempunyai %ungsi mengurangi panjang lereng dan menahan air sehingga dapat mengurangi ke$epatan dan jumlah aliran permukaan (runo%%), serta meningkatkan in%iltrasi yang selanjutnya mengurangi laju erosi. Peran$angan teras pada lahan pertanian di 6ndonesia memerlukan berbagai pertimbangan yang dapat dibedakan antara pertimbangan %isik teknis dan pertimbangan so$ial ekonomi. Aspek %isik teknis yang perlu diperhatikan dalam pembangunan teras adalah + (a) besarnya erosi yang diperbolehkan, (b) kharakteristik tanah + erodibilitas, tingkat kesuburan, kedalaman tanah dan kelerengan lahan, ($) kharakteristik hujan, (d) ren$ana penggunaan lahan, yaitu jenis tanaman yang akan diusahakan, (e) jenis teras, (%) verti$al interval teras (>6), (g) lebar bidang olah teras, (h) penempatan lokasi saluran pembuang, dan (i) bahan dan konstruksinya. Penentuan >6 teras bangku untuk suatu negara berbeda dengan negara lain, sedangkan negara 6ndonesia lebih banyak mengadopsi system disain teras yang telah dikembangkan di beberapa negara berikut + Eimbab,e, A%rika Selatan, 6srael, AljaFair, 7ina, Amerika Serikat (S$h,ab et al., 1'(1? <udson, 1'(1? Arsyad, 1'('? ASAG, 1''(). .ntuk peran$angan teras sebagai bangunan konservasi tanah dan air, perlu ditentukan jarak verti$al interval teras yang tepat serta dimensi ran$ang bangun teras yang lainnya. Sehingga

bangunan teras dapat diman%aatkan semaksimal mungkin sesuai dengan tujuannya. Cilai >6 teras merupakan a$uan untuk pembuatan teras di lahan pertanian. Tu3uan Pembuatan suatu simulasi disain teras bangku dengan metode .nited States Soil 7onservation Servi$e (.S1S7S), diharapkan berguna sebagai dasar kebijaksanaan pengelolaan suatu lahan pertanian yang bertujuan sebagai lahan konservasi tanah dan air. !7TOD7 P787<ITI98 0okasi studi kasus adalah di 4e$amatan *anjar,angi 4abupaten 5arut, ;a,a *arat. Analisis %isika tanah dilakukan di 0aboratorium Fisika dan )ekanika Tanah, ;urusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian 6P*. Penelitian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut + %) Pengukuran dan =engu+=ulan data

&imensi, kemiringan lahan, dan tataguna lahan Si%at %isik tanah + kadar air, densitas lapangan, permeabilitas, kedalaman tanah, distribusi ukuran partikel, konsistensi.

7urah hujan

1) Peran/angan teras +etode ;S>S4S .ntuk menentukan dimensi teras bangku dan letak saluran teras di lapangan, terlebih dahulu tentukan jarak vertikal atau jarak horiFontal. ;arak vertikal adalah jarak arah vertikal dari pun$ak lereng atau suatu tempat yang ditentukan pada suatu lereng sampai dasar saluran pertama dan dari dasar saluran pertama sampai dasar saluran berikutnya. ;arak horiFontal adalah jarak arah horiFontal dari titik1titik yang sama seperti jarak vertikal (Arsyad, 1'('). .ntuk menentukan jarak vertikal (>6) dan jarak horiFontal (<6) menurut disain teras metode .S1 S7S (ASAG, 1''(? S$h,ab et al., 1'(1? P=7 Gngineering 7onsultants. 6n$., 1'(") adalah sebagai berikut + >6 A ",/ (HS B ) IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII (1) &imana+

>6 A jarak vertikal (m) H A konstanta penyebaran $urah hujan berkisar ",# untuk $urah hujan sekitar !""" mm3tahun sampai ",( untuk $urah hujan sekitar 1""" mm3tahun.

A konstanta yang dipengaruhi oleh erodibilitas dan penutup tanah berkisar dari 1 untuk tanah yang berkapasitas in%iltrasi rendah dan sedikit tanaman sampai # untuk tanah yang erodibilitasnya rendah dengan diberi mulsa paling sedikit / ton3ha.

S A kemiringan lereng (2).

*entuk penguat talud (riser) teras bangku pada umumnya terdiri dari dua jenis, yaitu (1) tampingan rumput (vegetated) dan (!) tampingan batu (stone pit$hing) atau dinding penahan tegak (verti$al retaining ,all) ()atthee and =ussell, 1''8). &isain teras .S1S7S hanya berlaku pada kemiringan lahan maksimal /" 2 (S$h,ab et al., 1'(1). () Peran/angan di+ensi saluran drainase teras a. Perhitungan debit +aksi+u+ runo"" Perhitungan debit maksimum runo%% dilakukan dengan metode rasional. Prinsip bah,a laju runo%% maksimum akan terjadi bila lama hujan sama metode rasional

dengan ,aktu konsentrasi dari

daerah tangkapan pada suatu &AS. =uno%% pun$ak (J) dinyatakan dalam persamaan berikut ini. J A 76A3/-" IIIIIIIIIIIIIIIIII .. (!) &imana +

J A runo%% pun$ak (m/3dt) 7A konstanta runo%% yang tergantung pada vegetasi yang ada, permeabilitas tanah, kelerengan lahan, dan pengolahan tanah.

6 A 6ntensitas hujan maksimum (mm3jam). A A 0uas &AS (ha)

b. Peran/angan saluran =e+buang *entuk penampang saluran teras se$ara umum dibagi tiga, yaitu + triangular, trapeFoidal, dan

parabolik. &ari persamaan kontinuitas, yaitu + J A AK>, dimana > adalah ke$epatan aliran dan A adalah luas penampang saluran. *esarnya ke$epatan aliran dihitung dengan persamaan )anning berikut ini. > A =!3/S13!3n IIIIIIIIIIIIIIIIII (/) &imana + >A ke$epatan iFin saluran (m3dt) =A jari1jari hidrolis (m) S A kemiringan saluran (m3m). n A koe%isien )anning. #) )embangun program simulasi

)embangun

program

simulasi

dengan

mengunakan

So%t,are

)i$roso%t

>isual

*asi$

-."

(&e,obroto, !""/? 4usumo, !""!? 4urniadi !""1? Stephens, !""")+

)enyusun algoritma program simulasi berdasarkan teori yang tersedia di atas. )embangun program simulasi. )elakukan validasi program dengan melakukan penge$ekan ran$angan

berdasarkan perhitungan manual, bila hasil simulasi dan perhitungan manual valid maka program dapat digunakan. :9SI< D98 P7!B9:9S98 Progra+ Si+ulasi Disain Teras !etode ;S>S4S Setelah dilakukan peri%ikasi lahan, pemeriksaan tanah, dan penentuan parameter simulasi dapat disusun suatu program simulasi yang dibangun dengan bahasa pemrograman >isual *asi$ -.". &isain teras bangku metode .S1S7S hanya berlaku sampai kemiringan lahan /" 2. &alam program simulasi ini, untuk kemiringan lahan lebih dari /" 2 teras dilakukan modi%ikasi dengan ketentuan bila >6 tidak boleh lebih besar dari / m, karena teras dengan >6 L / m dikha,atirkan ra,an longsor. Pada penelitian ini juga dilakukan analisis longsor terhadap disain teras, namun tidak dibi$arakan dalam makalah ini. Simulasi disain teras .S1S7S memerlukan input data kemiringan lahan, panjang lahan, erodibilitas, in%iltrasi, $urah hujan, jenis tanah, penutup lahan, lapisan saluran, dan luas lahan yang akan diren$anakan. <asil simulasi ini se$ara garis besar terdiri dari + dimensi teras menurut .S1S7S dan hasil modi%ikasi, dimensi saluran, dimensi tanggul teras, jumlah teras, luas bidang olah per ha, dan volume $ut dan %ill. Tampilan %orm program ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.

5ambar 1. Tampilan %orm gambar peren$anaan teras pada lereng metode .S1S7S

:asil Si+ulasi Disain Teras !etode ;S>S4S <asil pemeriksaan si%at %isika tanah rata1rata pada lokasi penelitian di 4e$amatan *anjar,angi 4abupaten 5arut sebagai berikut + kadar bahan organik / 2, debu #(,"8' 2, pasir halus 1:,!"# 2, liat 1/,'1# 2, spe$i%i$ gravity !,-'", angka pori !,18#, densitas tanah 1,#/' t3m/, permeabilitas 1,1'! mm3jam, erodibilitas, ",#8 t3ha3th, kedalaman tanah ",' m, dan in%iltrasi 1" mm3jam. Sedangkan $urah hujan rata1rata 18#! mm3tahun dan penutup lahan atau %aktor 7P sa,ah beririgasi ","! sehingga dapat dilakukan simulasi dengan hasil tertera pada Tabel berikut ini.

&ari

tabel

di

atas

hasil

simulasi

disain

teras

.S1S7S

(A)

terlihat

bah,a

nilai

>6

pada kemiringan lahan 1# 2 9 /" 2 sangat tinggi yaitu berkisar dari !,'8 m 9 :,/8 m, keadaan ini sangat ra,an longsor pada talud teras (riser). Sehingga dilakukan modi%ikasi (*) dengan nilai >6 A ! m sehingga terjadi pengurangan lebar horiFontal interval (<6) teras. K7SI!P;<98 <asil dan pembahasan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain +

Peran$angan teras metode .S1S7S dapat dilakukan dengan $ara simulasi yang dibangun dengan bahasa pemrogramman >isual *asi$ -.". <asil disain teras sangat ditentukan oleh kemiringan lahan, si%at %isik tanah, $urah hujan, dan kondisi penutup lahan.

<asil simulasi semakin besar kelerengan lahan akan meningkatkan jarak vertikal interval teras.

;arak vertikal interval teras L / m perlu dilakukan modi%ikasi, karena dikha,atirkan ra,an longsor.

Pengambilan data lapangan untuk makalah ini dibiayai oleh proyek M6denti%ikasi Penyusunan =en$ana Tindak Penanggulangan &aerah =a,an *en$ana di 4abupaten 5arutN yang merupakan kerjasama Pemerintah &aerah Tingkat 66 4abupaten 5arut dengan Fakultas Teknologi Pertanian 6nstitut Pertanian *ogor, @ktober !""!. D9$T9R P;ST9K9 Arsyad, S. 1'('. 4onservasi Tanah dan Air. 6P*1Press. *ogor. ASAG. 1''(. Standard Gngineering Pra$ti$e &ata. Gd. #:th, ASAG. St. ;oseph.. &e,obroto, D. !""/. Aplikasi Sains dan Teknik dengan >isual *asi$ -.". PT. GleO )edia 4omputindo. 5ramedia. ;akarta. <udson, C. 1'(1. Soil 7onservation. Gd. !nd. 7ornell university Press. Ce, ork. 4urniadi, A. !""1. Pemrograman )i$roso%t >isual *asi$ -. PT. GleO )edia 4omputindo. 5ramedia. ;akarta. 4usumo, A. S. !""!. )i$roso%t >isual *asi$ -.". PT. GleO )edia 4omputindo.

5ramedia. ;akarta. )atthee, ;.F.5. and D.*. =ussell. 1''8. *en$h Terra$ing. 6n 7onservation o% Farmland in 4,aEulu1 Catal. 4,aEulu1Catal &epartement o% Agri$ulture. Catal. P=7 Gngineering 7onsultants, 6n$. 1'(". The 7itanduy =iver *asin &evelopment Proje$t (Feasibility =eport + 7itanduy .pper Dathershed )anagement Proje$t). &enver, 7olorado, .SA. S$h,ab, 5.@., =.4. Frevert, T.D. Gdminster, 4.4. *arnes. 1'(1. Soil and Dater

7onservation Gngineering.+;ohn Diley and Sons. Ce, ork Stephens, =. !""". >isual *asi$ 5raphi$s Programming. Se$ond Gdition. ;ohn Diley and Sons, 6n$. 7anada

TERAS GULUDAN SEBAGAI U&A'A KONSER(ASI TANA)


<9T9R B7<9K98G Pertambahan penduduk yang terus meningkat menuntut kebutuhan lahan yang terus meningkat pula.

&engan keterbatasan lahan peman%aatan lahan harus beraFaskan kelestarian usaha tani yang dilakukan oleh masyarakat petani terutama didaerah hulu &AS3S.* &AS dalam kegiatan pertaniannya belum sepenuhnya memperhatikan tindakan konservasi tanah, sehingga mengakibatkan turunnya kualitas sumber daya alam berupa penurunan produktivitas lahan karena erosi3sedimentasi, akibatnya semakin meluasnya lahan kritis. *eberapa teknik konservasi tanah dengan teras sering adalah + teras bangku, teras kredit, individu. &ari teknik konservasi tersebut di atas salah satu teras guludan merupakan konservasi tanah yang relati% mudah dan murah biayanya. <al ini lebih dapat di laksanakan oleh petani dengan keterbatasan modal yang dimiliki oleh petani pada umumnya. 4onservasi tanah dengan teras guludan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan dapat dipertahankan se$ara lestari. !9KS;D D98 T;?;98 Teras guludan merupakan guludan tanah seperti pematang yang arahnya sejajar garis kontur. Teras guludan dibuat tanpa mengubah kelerengan guludan dibuat untuk memperbesar resapan air ke dalam tanah karena akan memperlambat aliran permukaan. Tujuan pembuatan guludan adalah untuk meringankan biaya pembuatannya, akan tetapi konservasi tanah dapat terlaksana, sehingga diharapkan lama kelamaan teras guludan akan berangsur menjadi teras bangku. <OK9SI 0okasi yang $o$ok untuk pembuatan teras guludan adalah lokasi yang mempunyai kemiringan lahan antara 1"1:"2 dan merupakan lahan pertanian yang potensial relati% masih subur. <al ini dimaksudkan agar dapat terjaga kesuburannya se$ara berkesinambungan untuk produksi. T7:8IK P7!B;9T98 Pesiapan di lapangan dilakuan dengan melakuan pengukuran dengan alat sederhana seperti ondol1 ondol, maksud ondol1ondol adalah untuk mengukur arah kontur yang sama tinggi dari a,al sampai dengan teras guludan. Setelah diukur ketinggian yang sama dilakukan peman$angan patok1patok sebagai tanda arah guludan yang akan dibuat. 0ebih jelasnya ondol1ondol adalah merupakan ,aterpas sederhana. ;arak antar guludan antara :m 9 1"m. Pembuatan patok dengan jarak :m untuk memudahkan dalam pembuatan guludan. Pembuatan guludan setelah selesai ukuran dan arah diukur yang dilengkapi dengan patok1patok, kita membuat saluran sekaligus menjadi pematang3guludan, ukuran saluran yang digali adalah+

&alam + /" 7m 0ebar ba,ah + !" 7m 0ebar atas + :" 7m

Tanah galian pada pembuatan saluran ditimbunkan di tepi luar (bagian ba,ah saluran) sehingga membentuk guludan dengan ukuran lebar !" $m, lebar ba,ah :" $m dan tinggi /" $m guludan dan selokan teras gulud dibuat tegak lurus garis kontur. Pembuatan teras guludan dimulai dari bagian atas lereng agar lebih mudah turun ke arah ba,ah. 5uludan sebaiknya ditanami tanaman penguat teras agar pematang3guludan agar tidak mudah longsor oleh serpihan air hujan maupun oleh aliran permukaan. ;enis tanaman penguat teras berupa jenis tanaman tahan pangkas, di mana pemangkasan dilakukan untuk pen$egahan ketinggian tanaman yang dapat mengganggu tanaman pokok disamping itu hasil pangkasan dapat menjadi biomassa untuk kesuburan tanah. 4alau jenis kayu1 kayuan diupayakan jenis yang daunnya mudah lapuk dan tahan pangkas. ;arak tanam dengan :" $m apabila menggunakan ste$k dan dapat ditabur dengan biji se$ara merata. Antara lain lamtoro, plaminghia, kaliandra. ;ika penguat teras menggunakan rumput hendaknya dapat dipilih jenis rumput yang dapat berman%aat ganda antara lain dapat menjadi makanan ternak. ;arak tanam rata1rata adalah /"1:" $m. ;enis rumput antara lain + Setaria (Setaria sphacelata), =umput gajah ()ernisetum purpureum), =umput =aja ()enisetum purporoides). 0ihat+ Tanaman Penutup Tanah. Pe+eliharaan Pemeliharaan perlu dilakukan karena setiap turun hujan tanah akan terba,a oleh aliran permukaan dan akan menumpuk di sekolanh, untuk pemeliharaan, tanah yang menumpuk di selokan diangkat dan dikembalikan ke atas, kalau ada guludan yang rusak tetap diperbaiki serta pemangkasan penguat teras. P <utbun Propinsi ;ambi) Sumber: http://www.dephut.go.id/informasi/propinsi/JAMBI/teras_guludan.htm l

Tera"
Teras Bangku Atau Teras Tangga
Teras bangku atau teras tangga dibuat dengan $ara memotong panjang lereng dan meratakan tanah di bagian ba,ahnya, sehingga terjadi deretan bangunan yang berbentuk seperti tangga. Pada usahatani lahan kering, %ungsi utama teras bangku adalah+ (1) memperlambat aliran permukaan? (!) menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak sampai merusak? (/) meningkatkan laju in%iltrasi? dan (#) mempermudah pengolahan tanah. Teras bangku dapat dibuat datar (bidang olah datar, membentuk sudut "o dengan bidang horiFontal), miring ke dalam3goler kampak (bidang olah miring beberapa derajat ke arah yang berla,anan dengan lereng asli), dan miring keluar (bidang olah miring ke arah lereng asli). Teras

biasanya dibangun di ekosistem lahan sa,ah tadah hujan, lahan tegalan, dan berbagai sistem ,anatani. Tipe teras bangku dapat dilihat dalam 5ambar 1.

5ambar 1. Sketsa empat tipe teras bangku.

Teras bangku miring ke dalam (goler kampak) dibangun pada tanah yang permeabilitasnya rendah, dengan tujuan agar air yang tidak segera terin%iltrasi menggenangi bidang olah dan tidak mengalir ke luar melalui talud di bibir teras. Teras bangku miring ke luar diterapkan di areal di mana aliran permukaan dan in%iltrasi dikendalikan se$ara bersamaan, misalnya di areal ra,an longsor. Teras bangku goler kampak memerlukan biaya relati% lebih mahal dibandingkan dengan teras bangku datar atau teras bangku miring ke luar, karena memerlukan lebih banyak penggalian bidang olah. G%ektivitas teras bangku sebagai pengendali erosi akan meningkat bila ditanami dengan tanaman penguat teras di bibir dan tampingan teras. =umput dan legum pohon merupakan tanaman yang baik untuk digunakan sebagai penguat teras. Tanaman murbei sebagai tanaman penguat teras banyak ditanam di daerah pengembangan ulat sutra. Teras bangku adakalanya dapat diperkuat

dengan batu yang disusun, khususnya pada tampingan. )odel seperti ini banyak diterapkan di ka,asan yang berbatu. *eberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pembuatan teras bangku adalah+ 1. &apat diterapkan pada lahan dengan kemiringan 1"1#"2, tidak dianjurkan pada lahan dengan kemiringan L#"2 karena bidang olah akan menjadi terlalu sempit. !. /. #. :. Tidak $o$ok pada tanah dangkal (Q#" $m) Tidak $o$ok pada lahan usaha pertanian yang menggunakan mesin pertanian. Tidak dianjurkan pada tanah dengan kandungan aluminium dan besi tinggi. Tidak dianjurkan pada tanah1tanah yang mudah longsor.

Tera" Gulu%
Teras gulud adalah barisan guludan yang dilengkapi dengan saluran air di bagian belakang gulud. )etode ini dikenal pula dengan istilah guludan bersaluran. *agian1bagian dari teras gulud terdiri atas guludan, saluran air, dan bidang olah (5ambar !).

5ambar !. Sketsa penampang samping teras gulud. Fungsi dari teras gulud hampir sama dengan teras bangku, yaitu untuk menahan laju aliran permukaan dan meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah. Saluran air dibuat untuk mengalirkan aliran permukaan dari bidang olah ke saluran pembuangan air. .ntuk meningkatkan e%ektivitas teras gulud dalam menanggulangi erosi dan aliran permukaan, guludan diperkuat dengan tanaman penguat teras. ;enis tanaman yang dapat digunakan sebagai penguat teras bangku juga dapat digunakan sebagai tanaman penguat teras gulud. Sebagai kompensasi dari kehilangan luas bidang olah, bidang teras gulud dapat pula ditanami dengan tanaman bernilai ekonomi ($ash $rops), misalnya tanaman katuk, $abai ra,it, dan sebagainya. *eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan teras gulud+ 1. Teras gulud $o$ok diterapkan pada lahan dengan kemiringan 1"1#"2, dapat juga pada lahan dengan kemiringan #"1-"2 namun relati% kurang e%ekti%.

!.

Pada tanah yang permeabilitasnya tinggi, guludan dapat dibuat menurut arah kontur. Pada tanah yang permeabilitasnya rendah, guludan dibuat miring terhadap kontur, tidak lebih dari 12 ke arah saluran pembuangan. <al ini ditujukan agar air yang tidak segera terin%iltrasi ke dalam tanah dapat tersalurkan ke luar ladang dengan ke$epatan rendah.

Teras Indi idu


Teras individu adalah teras yang dibuat pada setiap individu tanaman, terutama tanaman tahunan (5ambar /). ;enis teras ini biasa dibangun di areal perkebunan atau pertanaman buah1buahan.

5ambar /. Sketsa teras individu pada areal pertanaman tahunan.

Teras Ke!un

5ambar #. Teras kebun. Teras kebun adalah jenis teras untuk tanaman tahunan, khususnya tanaman pekebunan dan buah1buahan. Teras dibuat dengan interval yang bervariasi menurut jarak tanam (5ambar #).

Pembuatan teras bertujuan untuk+ (1) meningkatkan e%isiensi penerapan teknik konservasi tanah, dan (!) mem%asilitasi pengelolaan lahan (land management %a$ility), di antaranya untuk %asilitas jalan kebun, dan penghematan tenaga kerja dalam pemeliharaan kebun. Sumber: http://www.litbang.deptan.go.id/regulasi/one/1 /file/BAB!I".pdf

You might also like