Professional Documents
Culture Documents
METODE ILMIAH
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanda Tangan
Guru
B. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Tujuan Kegiatan Pembelajaran Umum
Siswa dapat mempelajari dan menggunakan konsep metode ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.
1
Ilmu pengetahuan alam bermula dari rasa ingin tahu yang merupakan ciri khas manusia.
Manusia memiliki rasa ingin tahu mengenai benda-benda dan gejala-gejala alam di sekitarnya, dan
dirinya sendiri. Dari rasa ingin tahu tersebut, manusia selalu menggunakan akal pikirannya untuk
mencari tahu serta mempelajari gejala-gejala alam agar dapat bermanfaat dalam kehidupannya. Jadi,
ilmu pengetahuan alam (sains) adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam secara apa
adanya.
b. Logis
Ilmu pengetahuan alam dikembangkan berdasarkan cara berpikir logis. Cara berpikir logis adalah
cara berpikir dengan menggunakan logika dan ajek. Kesimpulan yang diambil berdasarkan logika-
logika tertentu, baik secara induktif atau deduktif.
c. Objektif
Hasil dari ilmu pengetahuan alam merupakan suatu produk yang terhindar dari maksud-maksud
tertentu pelaku (subjektif), baik itu berupa kepentingan seseorang maupun golongan. Hasil dari kajian
ilmu pengetahuan alam harus sesuai dengan fakta dan bukti kebenaran ilmiah secara apa adanya
tanpa ditambahi ataupun ditutupi dengan mitos dan perasaan.
d. Empiris
Ilmu pengetahuan alam atau sains dikembangkan berdasarkan pengamatan empiris, yaitu suatu
pengalaman konkret yang dapat dirasakan oleh semua orang dan dapat dibuktikan secara ilmiah.
e. Sistematis
Hasil kajian ilmu pengetahuan alam, baik hasil penelitian atau kajian ilmiah, didasarkan pada
langkah-langkah yang sistematis dan berurutan. Urutan tersebut berupa langkah-langkah metode
ilmiah sehingga ketika orang lain ingin melakukan hal yang sama, akan mendapatkan hasil yang sama
pula.
2
II. KETERAMPILAN PROSES SAINS
Bagaimana cara ilmuwan menemukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan alam? Para
ilmuwan berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan karena mereka bekerja secara sistematis, jujur,
dan disiplin. Mereka mengembangkan semua keterampilan yang mereka miliki. Keterampilan itu
dinamakan keterampilan proses. Seseorang yang ingin mempelajari sains diharapkan dapat
menggunakan dan melatih keterampilan proses yang dimilikinya sehingga akan terbentuk suatu sikap
ilmiah dalam menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan di alam. Keterampilan proses sains tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Melakukan Observasi
Observasi adalah keterampilan dalam mengamati objek dan fenomena melalui panca indera,
yaitu melihat, menyentuh, mengecap, mendengar, dan membau. Observasi juga dapat dilakukan
dengan menggunakan alat bantu, seperti penggaris, mikroskop, termometer, lup, dan neraca. Hasil
observasi dapat ditampilkan dalam bentuk gambar, bagan, tabel, grafik, deskripsi, atau penjelasan.
2. Menafsirkan
Menafsirkan merupakan kemampuan dalam memberi arti atau menginterpretasikan suatu gejala-
gejala atau kejadian berdasarkan kejadian lainnya. Dalam memberikan penafsiran hendaknya memiliki
acuan atau patokan. Acuan tersebut berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dan pola yang sudah
terjadi. Contoh cara menafsirkan adalah sebagai berikut.
Gejala : sebelum air sungai tercemar limbah pabrik, populasi ikan adalah 50 ekor, kemudian
ketika air sungai tercemar limbah pabrik, populasinya menjadi 25 ekor.
Penafsiran : terjadi penurunan populasi ikan sebesar 50% yang kemungkinan diakibatkan oleh air
sungai yang tercemar limbah pabrik.
3. Memprediksi
Memprediksi berarti memperkirakan suatu kejadian di masa yang akan datang berdasarkan pola
yang pernah terjadi sebelumnya pada kondisi yang sama. Contoh cara memprediksi adalah sebagai
berikut.
Kondisi : matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus, bumi terletak di antara matahari
dan bulan.
Prediksi : akan terjadi gerhana bulan.
3
4. Mengidentifikasi Variabel
Variabel adalah sesuatu yang menjadi pusat atau fokus perhatian, yangmemberikan pengaruh
dan memiliki nilai sehingga dapat berubah. Variabel dapat disebut juga peubah. Variabel merupakan
objek penelitian yang dapat menentukan hasil penelitian.
Ada beberapa macam variabel, yaitu:
a. Variabel manipulasi/bebas, yaitu variabel yang sengaja dapat diubah dan dimanipulasi oleh
peneliti. Variabel manipulasi sengaja dibuat bervariasi oleh peneliti.
b. Variabel respon/terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel manipulasi. Ketika
variabel manipulasi berubah, variabel respon ikut berubah.
c. Variabel kontrol/pengendali, yaitu variabel yang berada di luar variabel manipulasi dan
variabel respon. Variabel ini dibuat sama dan terkendali agar tidak berpengaruh terhadap hasil
penelitian.
5. Mengkomunikasikan Hasil
Ketika seseorang mengomunikasikan hasil kajian maupun penelitian sains, ia harus
menyampaikan dengan jelas, tepat, tanpa menimbulkan ambigu. Mengomunikasikan hasil dapat
melalui lisan maupun tulisan. Melalui lisan misalnya dalam presentasi, diskusi, atau seminar ilmiah.
Melalui tulisan misalnya dalam bentuk makalah, laporan penelitian, atau jurnal.
• Kaji Ulang
1. Jelaskan keterampilan apa saja yang diperlukan dalam mempelajari ilmu pengetahuan alam
(sains).
2. Jelaskan macam-macam variabel dalam penelitian.
4
3. Seorang siswa melakukan observasi terhadap tanaman di kebun rumahnya dan kebun
tetangganya. Hasil observasinya adalah tanaman di kebun rumahnya lebih subur dari tanaman
di kebun tetangganya. Tanaman di kebun rumahnya disiram setiap had dan diberi pupuk.
Tanaman di kebun tetangganya disiram seminggu sekali dan diberi pupuk. Apa yang bisa kamu
tafsirkan dari observasi siswa tersebut?
2. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan -nenggunakan alat ukur dan
mengacu pada satuan pengukuran paku. Data yang didapat dari penelitian kuantitatif berupa
angka / jumlah
Contoh: penelitian mengenai pertumbuhan tanaman kembang sepatu per hari.
Data yang didapat berupa tabel berikut ini.
Tabel 1.2 Contoh Data Pertambahan Panjang Batang Tanaman Kembang Sepatu
Hari Pertambahan Panjang Batang (mm)
Senin 8
Selasa 15
Rabu 16
Kamis 5
Jum’at 10
Sabtu 7
Untuk mendapatkan hasil penelitian, diperlukan langkah-langkahkah metode ilmiah sebagai berikut.
1) Menyusun Rumusan Masalah
Ketika seseorang ingin meneliti atau mencari jawaban, lebih dahulu is akan menemukan
masalah. Masalah tersebut dapat ditemukan dari lingkungan sekitar, baik mahkluk hidup maupun
benda mati. Setelah menemukan masalah, masalah tersebut kemudian dirumuskan. Dalam
merumuskan masalah setidaknya harus memperhatikan hal-hal berikut:
a. Masalah menyatakan adanya keterkaitan antara beberapa variabel atau lebih. Hubungan itu
dapat berupa pengaruh, perbedaan, atau perbandingan antarvariabel, baik variabel
manipulasi, respon, maupun kontrol.
b. Masalah tersebut merupakan masalah yang dapat diuji dan dapat dipecahkan.
c. Masalah disusun dalam bentuk pertanyaan yang singkat, padat dan jelas. Pertanyaan dibuat
dengan diawali oleh kata tanya dan diakhiri dengan tanda tanya.
Contoh cara merumuskan masalah:
5
Di suatu sungai yang tercemar limbah pabrik, hari demi hari ikan-ikan yang hidup di sungai
tersebut populasinya berkurang. Dari masalah tersebut kita dapat melihat beberapa hal penting
yang dapat kita teliti, antara lain limbah pabrik dan populasi ikan. Setelah itu, kita dapat
menentukan variabel yang terdapat di dalamnya.
• Limbah pabrik merupakan variabel manipulasi/bebas, karena is dapat memengaruhi populasi
ikan di dalam sungai tersebut. Dalam penelitian untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh
limbah pabrik tersebut terhadap populasi ikan di sungai, kita dapat memanipulasi jumlah
limbah yang mencemari air sungai tersebut.
• Populasi ikan merupakan variabel respon/terikat, karena perubahannya dipengaruhi oleh
limbah pabrik yang merupakan variabel manipulasi/bebas.
Setelah menentukan variabel, maka kita dapat merumuskan masalah di atas sebagai berikut:
Apakah terdapat pengaruh limbah pabrik terhadap populasi ikan di sungai?
kata menyatakan variabel variabel terikat
tanya keterkaitan manipulasi
3. Merumuskan Hipotesis
Ketika kita merumuskan pertanyaan, maka sebenarnya sudah terlintas jawabannya di pikiran kita,
tapi jawaban tersebut masih be rs ifa t me ra gu kan dan semen ta ra ka re na be lu m dibu ktikan melalui
eksperimen (percobaan). jawaban sementara itulah vang dinamakan dengan hipotesis. Hipotesis
masih perlu dicari kebenarannya. Dalam merumuskan hipotesis hendaknya harus memerhatikan hal-hal
berikut.
Ada dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol, merupakan jawaban sementara yang menyatakan tidak
ada pengaruh antarvariabel, dan hipotesis alternatif, merupakan jawaban sementara yang menyatakan
ada hubungan antarvariabel. Hipotesis nol berlawanan dengan hipotesis alternatif.
Berdasarkan pengertian di atas, rumusan masalah pada halaman sebelumnya dapat disusun
hipotesisnya, yaitu:
Hipotesis nol : tidak ada pengaruh limbah pabrik terhadap populasi ikan di sungai.
Hipotesis alternatif : ada pengaruh limbah pabrik terhadap populasi ikan di sungai.
4. Melakukan Eksperimen
Setelah merumuskan hipotesis, maka tahap berikutnya adalah membuktikan kebenaran hipotesis
tersebut. Untuk membuktikan hipotesis, dilakukan eksperimen. Berdasarkan masalah pada halaman 10,
eksperimen dapat dilakukan dengan memberi perlakuan pada populasi ikan berupa mengalirkan air
limbah sedikit demi sedikit sesuai kehendak peneliti. Hal ini dilakukan untuk melihat adakah pengaruh
limbah pabrik terhadap populasi ikan.
6
Contoh urutan kerja eksperimen:
a. Menyiapkan ikan, misalnya ikan yang digunakan berjumlah 10 ekor.
b. Menyiapkan media tempat tinggal populasi ikan, dalam hal ini ikan harus hidup di air mengalir seperti
sungai. Misalnya, di kolam yang airnya selalu mengalir.
0 20 40 60 80 100 120
Volume limbah pabrik (cm')
Contoh analisis/pembahasan:
Berdasarkan data tersebut, tampak bahwa populasi ikan menurun karena limbah pabrik yang
mencemari air. Semakin banyak volume limbah pabrik yang dialirkan, semakin banyak pule ikanikan
7
yang coati. Artinya, populasi ikan menurun seiring dengan bertambahnya volume limbah pabrik yang
mencemari air. Hal ini menunjukkan bahwa limbah pabrik memengaruhi populasi ikan.
6. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan didapat dari data hasil eksperimen. Ada dua kemungkinan kesimpulan, yaitu
hipotesis diterima atau hipotesis ditolak. Hipotesis diterima jika hasil eksperimen sesuai dengan
hipotesis, yaitu ada keterkaitan antar variabel. Hipotesis ditolak jika hasil eksperimen tidak sesuai
dengan hipotesis dan tidak ada keterkaitan antar variabel.
Kesimpulan hasil eksperimen di atas adalah:
Terdapat pengaruh limbah pabrik terhadap populasi ikan di sungai.
7. Mempublikasikan Hasil
Setelah eksperimen selesai dan telah didapatkan kesimpulannya, langkah terakhir dari metode
ilmiah adalah mempublikasikan hasil. Mempublikasikan hasil adalah menginformasikan kepada orang
lain hasil dari eksperimen yang telah dilakukan, agar orang lain mengetahui atau mengujicobakan
kembali. Mempublikasikan hasil dapat dilakukan dengan menyusun laporan hasil penelitian (laporan
menurut metode ilmiah), menerbitkan dalam jurnal penelitian, atau koran sekolah. Mengenai susunan
laporan ilmiah secara umum adalah sebagai berikut:
1. Judul
2. Kata Pengantar
3. Daftar isi
4. BAB I. Pendahuluan
1. Latar belakang masalah
2. Rumusan masalah
3. Tujuan penelitian
4. Hipotesis penelitian
5. BAB II. Tinjauan Pustaka
6. BAB III. Bahan dan Metode Kerja
7. BAB V. Kesimpulan dan Saran