You are on page 1of 5

ETIKA MORALITAS

Etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan self !ontrol , karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok itu sendiri. Etika disebut juga filsafat moral merupakan !abang filsafat yang berbi!ara tentang tindakan manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. "indakan manusia ini ditentukan oleh berma!am-ma!am norma, diantaranya norma hukum, norma moral, norma agama dan norma sopan santun. #orma hukum berasal dari hukum dan perundang-undangan, norma agama berasal dari agama, norma moral berasal dari suara hati dan norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari. Etika dan $gama Etika tidak dapat menggantikan agama. $gama merupakan hal yang tepat untuk memberikan orientasi moral. %emeluk agama menemukan orientasi dasar kehidupan dalam agamanya. $kan tetapi agama itu memerlukan ketrampilan etika agar dapat memberikan orientasi. &al ini disebabkan empat alasan sebagai berikut' (. )rang agama mengharapkan agar ajaran agamanya rasional. *a tidak puas mendengar bahwa "uhan memerintahkan sesuatu, tetapi ia juga ingin mengerti mengapa "uhan memerintahkannya. Etika dapat membantu menggali rasionalitas agama. +. Seringkali ajaran moral yang termuat dalam wahyu mengi,inkan interpretasi yang saling berbeda dan bahkan bertentangan. -. .arena perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan masyarakat maka agama menghadapi masalah moral yang se!ara langsung tidak disinggung-singgung dalam wahyu. /isalnya bayi tabung, reproduksi manusia dengan gen yang sama. 0. $danya perbedaan antara etika dan ajaran moral. Etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional semata-mata sedangkan agama pada wahyunya sendiri. )leh karena itu ajaran agama hanya terbuka pada mereka yang mengakuinya sedangkan etika terbuka bagi setiap orang dari semua agama dan pandangan dunia. Etika dalam Agama Hindu
Misi untuk Memperbaiki Diri Menuju Manusia Ideal (Manava Madhava) Salah satu tu as su!i ba i umat "indu ialah untuk menata dirin#a sendiri serta mas#arakat$ serta umat manusia untuk men enal jati dirin#a untuk berusaha menjadi manusia#an berperi kemanusiaan #an se!ara ideal disebut manusia %Dharmika& (Manava Madhava)' Ajaran Etika (M(ralitas)$ atau Tata Susila$ #akni tin kah laku #an baik dan untuk kebaha iaan hidup$ serta keharm(nisan antara manusia den an Tuhan )an Maha Esa$ antara sesama manusia den an alam semesta dan !iptaan*n#a'

Ajaran etika di dalam +eda men!akup bidan

#an

san at luas meliputi antara berjudi$ menjalankan serasi$ mementin kan

lain kebenaran$ kasih$ tanpa kekerasan$ kebajikan$ ketekunan$ kemurahan hati$ keluhuran budi pekerti$ memben!i si,at buruk$ pantan kebajikan$ per!a#a diri$ membina hubun an #an den an (ran *(ran

persatuan$ ke-aspadaan$ kesu!ian hati$ kemas#huran$ kemajuan$ per aulan mulia$ men emban kan si,a*si,at ramah dan manis$ sejahtera$ damai$ baha ia$ ke embiraan$ m(ralitas$ persahabatan$ -i-eka (kemampuan membedakan si,at baik dan buruk)$ men andalikan diri$ dan ban#ak la i #an lainn#a$ tidak disebutkan disini'

"ri .aya %arisudha adalah tiga jenis perbuatan yang merupakan landasan ajaran Etika $gama &indu yang dipedomani oleh setiap individu guna men!apai kesempurnaan dan kesu!ian hidupnya, meliputi' 1erpikir yang benar (/ana!ika) 1erkata yang benar (2a!ika) 1erbuat yang benar (.ayika)
.ada hakekatn#a han#a dari adan#a pikiran #an benar akan menimbulkan perkataan #an benar sehin a me-ujudkan perbuatan #an benar pula' Den an un kapan lain adalah satun#a pikiran$ perkataan$ dan perbuatan' (sat#a hrda#a$ sat#a -a!ana dan sat#a laksana) dalam /atur .aramita'

Catur Paramita: a) /aitri sifat suka menolong orang lain yang dalam kesusahan dengan ikhlas b) .aruna sifat kasih sayang dan !inta kepada sesama tanpa meminta balasan !) /udita sifat simpatik dan ramah tamah menghormati oang lain dengan tulus d) 3peksa sifat mawas diri, tepa sarira, bisa menempatkan diri, rendah hati Seseorang yang hidup di dunia pastinya memiliki suatu landasan yang dijadikan sebagai nilai atau harga diri. #ilai atau harga diri seseorang tidak dilihat dari materi yang dimilikinya ataupun dari jenjang pendidikan yang ditempuhnya. #ilai atau harga diri seseorang ditentukan berdasarkan tingkah dan perilaku yang dilakukan oleh orang tersebut. $gar seseorang dapat dinilai atau mempunyai harga diri yang baik, maka seseorang harus mempnyai etika yang baik pula. $gama hindu juga mempunyai sepuluh ma!am etika dalam menjalani kehhidupan. .esepuluh etika tersebut adalah sebagai berikut' a. Akrodha (tidak marah)' .emarahan yang menutupi alasan, menghasilkan perbedaan antara benar dan salah, serta kebajikan dan keburukan.

b. c.

Asteya (tidak men!uri)' Se!ara umum men!uri dapat didefinisikan sebagai mengambil dengan paksa atau dengan tidak adil barang4benda milik orang lain. Atma Vinigraha (pengendalian pikiran)' %ikiran yang terganggu tidak dapat akan membedakan benar dengan yang salah atau kebaikan dengan keburukan. %engendalian pikiran dapat memberikan kebijaksanaan dan kasih yang mendalam dapat meningkatkan kekuatan pikiran.

d.

Dama (pengendalian diri atau pengendalian indera)' *ndera harus dapat dikendalikan sehingga dapat berfungsi sesuai dengan pengarahan alasan. %engendalian diri bukan tidak berarti penolakan diri namun dalam bersikap sederhana dalam memuaskan kebutuhan dan menghindari kebodohan.

e.

Dhi (kemurnian pikiran)' .emurnian pikiran dan intelek adalah lebih penting daripada ke!erdasan. .emurnian pikiran ini dapat diartikan sebagai pikiran yang bersih dan tidak mempunyai pemikiran-pemikiran yang buruk.

f.

Dhrti (ketetapan dan persistence)' Seseorang harus tetap dalam hal pendirian untuk dapat menemukan kebenaran. .etetapan ini lebih menekankan pada kekonsistenan terhadap diri sendiri dan orang lain.

g.

Ksama (pengampunan atau kesabaran)' %engampunan adalah kebaikan yang utama dari moral dan etika hidup. %engampunan dapat mempertahankan kesu!ian pikiran bahkan situasi yang provokatif dalam kehidupan seseorang.

h.

Satya (kebenaran)' Satya tidak berarti semata-mata berkata yang benar, perkataan dan perbuatan, dan dalam hubungan kita dengan orang lain. 3ntuk menjalankan kehidupan yang bermoral dan hidup yang beretika, maka seseorang harus melakukan kebenaran. .onsep dari moralitas dapat berubah setiap waktu, namun kebenaran tidak akan pernah berubah. "idak ada seorangpun yang dapat menyembunyikan kebenaran se!ara terus menerus.

i.

Sauca (kemurnian tubuh dan pikiran)' .emurnian itu terbagi dalam dua jenis yaitu fisik dan mental. .emurnian fisik berarti menjaga tubuh seseorang bersih dari luar maupun dalam. .ebersihan diri dari dalam dapat diperoleh dengan menjalankan hukum kesehatan yang baik dan memakan makanan yang 5sattvika5 (makanan yang menyehatkan, kekuatan metal, kekuatan, panjang umur, dan yang bergi,i serta mengandung nutrisi). .ebersihan luar artinya mengenakan pakaian yang bersih dan menjaga kebersihan tubuh. .emurnian mental berarti bebas dari pemikiran yang negatif dari nafsu, ketamakan, kemarahan, keben!ian, rasa bangga, ke!emburuan, dan lain-lain.

j.

Vidya (pengetahuan)' .itab &indu menyatakan bahwa pengetahuan itu ada dua jenis yaitu pengetahuan yang lebih rendah (apara-vidya) dan pengetahuan yang lebih tinggi (para-

vidya). %engetahuan yang lebih rendah artinya pengetahuan yang bersifat keduniawian dalam bidang ilmu dan pengetahuan yang sangat diperlukan untuk kehidupan di dunia. Sedangkan pengetahuan yang lebih tinggi adalah pengetahuan spiritual yang mengajarkan !ara untuk dapat mengatasi kesengsaraan yang tidak diharapkan, menggapai tujuan yang bukan halangan, serta men!apai kekuatan mental dan spiritual untuk dapat mengatasi perjuangan hidup.

Dalam kitab su!i Sarasamus!a#a0 Sl(ka 1*2*3 disebutkan seba ai berikut0 %Di antara semua makhluk hidup$ han#a #an dilahirkan menjadi manusia sajalah #an dapat melaksanakan perbuatan baik ataupun buruk4 leluhurlah kedalam perbuatan baik$ se ala perbuatan buruk itu4 demikianlah unan#a (pahala#a) menjadi manusia& (Sarasamus!a#a 1)' %Oleh karena itu$ jan an lah sekali*kali bersedih hati$ sekalipun hidupmu tidak makmur$ dilahirkan menjadi manusia itu hendaklah menjadikan kamu sebesar hati$ sebab amat sukar untuk dapat dillahirkan menjadi manusia$ meskipun kelahiran hina sekalipun&' (Sarasamus!a#a 2)' %Menjelma menjadi manusia itu adalah sun uh*sun uh utama4 sebabn#a demikian karena ia dapat men(l(n dirin#a dari keadaan sen sara (lahir dan mati berulan *ulan ) den an jalan berbuat baik4 demikianlah keuntun ann#a dapat menjelma menjadi manusia&' (Sarasamus!a#a 3)

Memperhatikan ajaran ini$ kita diarahkan serta dituntut untuk berbuat kebenaran$ kebaikan$ a ar dapat melebur ke elapan$ atau karma #an jahat (buruk)$ untuk menuju manusia Manava Madhava (Dharmika)' Ajaran Etika (M(ralitas)$ Tata Susila$ serta pen endalian diri untuk menjadikan diri serta manusia$ menjadi manusia #an berperi kemanusiaan$ berbudi dan berpribadian mulia$ manusia manava*madhava (Dharmika)$ berdasarkan ajaran A ama "indu$ #an dimuat dalam 5eda$ Itihasa$ .urana 6ha a-ad 7ita$ Sara Samus!a#a$ Sl(kantara$ dan #an lain*lainn#a' Dalam 6ha avad ita Sri Krishna men ajarkan ada dua ma!am ke!enderun an (si,at$perilaku) manusia seperti tersebut pada pustaka su!i 6ha avad ita0 85I'9* 1*2' %Sri 6ha a-an4 keberanian$ kemurnian pikiran$ bijaksana dalam memba i pen etahuan dan k(nsentrasi$ amal sedekah$ pen andalian diri dan berk(rban$ belajar Kitab Su!i$ melakukan tapa dan berbuat kejujuran& (9)' %Tanpa kekerasan$ kebenaran$ bebas dari kemarahan$ tanpa pamerih$ tenan $ ben!i dalam men!ari kesalahan$ +elas Asih terhadap makhluk hidup$ bebas dari kel(baan$ s(pan$ kerendahan hati dan kemantapan& (1)' %6erani$ pemaa,$ te uh$

murni$ bebas dari keden kian dan kes(mb(n an$ #an semuan#a ini$ -ahai 6harata (Arjuna) merupakan anu erah pada mereka #an lahir den an si,at De-ata& (2)'

.ada lamban kea amaan India perbedaan antara para de-a #an bersinar !emerlan dan para asura (raksasa) seba ai putra ke elapan$ sudah ada sejak jaman purbakala' Dalam Re +eda kita mendapatkan pern#ataan tentan perjuan an antara para de-a dan musuh ke elapann#a' Rama#ana ju a men#atakan pertentan an #an sama antara keteladanan buda#a tin i dan mereka #an kelakuann#a tak terkendalikan' Mahabrata ju a memberitahukan kita tentan perjuan an antara para .anda-a seba ai pen abdi dharma$ hukum dan keadiilan$ serta para Kura-a #an lebih men!intai kekuasaan' Semuan#a ini merupakan kemun kinan perkemban an manusia #an lebih kuran n#a seperti kita sendiri' .ara de-a dan para asura kedua berasal dari .rajapati

Sara Samus!a#a S':;$ men#atakan bah-a terdapat dua belas perin!ian dari brata San 6rahmana0 9' Dharma 1' Sat#a 2' Tapa 0 /arira san !(sana$ #aitu dapat men endalikan jasmani dan men uran i na,su' 3' Dama 0 artin#a tenan dan sabar$ tahu menasehati' 0 Dari Sat#alah sumbern#a'

:' +imasarita 0 artin#a tidak den ki dan iri hati' <' "rih ;' Titiksa =' Anasu#a >' )ajna 9?'Dana 99'Dhrti 91'Ksama 0 berarti malu$ memmpun#ai rasa malu' 0 artin#a jan an san at usar' 0 berarti tidak berbuat d(sa' 0 adalah mempun#ai kemauan men adaan pujaan' 0 adalah memberikan sedekah' 0 artin#a penenan an dan pensu!ian pikiran' 0 berarti tahan sabar dan suka men ampuni

You might also like