Professional Documents
Culture Documents
PENANGKAPAN IKAN
Supardi Ardidja
Penyusun:
Supardi Ardidja
Buku ini hanya dipergunakan untuk lingkungan Sekolah Tinggi Perikanan, tidak untuk diperjual
belikan atau upaya komersil lainnya, mengcopy memperbanyak, mencetak harus seijin penulis.
Isi dan susunan buku ini menjadi tanggung jawab sepenuhnya penulis.
KATA PENGANTAR
Buku materi kuliah Metode Penangkapan Ikan disusun untuk
mengembangkan pendidikan dan pengetahuan penangkapan ikan
dengan tujuan Taruna memiliki kemampuan, kebiasaan dan
kesenangan untuk mengenal, mempelajari, memahami,
memecahkan masalah baik teknik maupun sosial semua yang
berkaitan dengan metoda penangkapan ikan dengan menggunakan
prinsip-prinsip dan metoda yang baik dan benar, sehingga
menumbuhkan keyakinan yang kuat yang mendasari polapikir dan
perilakunya sehari-hari
Semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan
dan meningkatkan mutu buku ini.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan i
Meode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
BAB II : PENGANTAR METODA PENANGKAPAN DALAM PERIKANAN .................. 6
2.1. Menangkap ikan .................................................................................................. 5
2.2. Peralihan dari subsistence fishing ke commercial fishery dan sport fishing ......... 6
2.3. Sport Fishing dan Commercial Fisheries ............................................................. 7
2.4. Active dan Passive Fishing Gear ........................................................................... 8
2.5. Ide Dasar Metoda Penangkapan dan Kemungkinan Distribusi dan
Pengembangannya ............................................................................................. 9
2.6. Buruh dan Penangkapan Ikan Secara Kolektif .................................................... 11
2.7. Tenaga Kerja, Mekanisasi dan Otomatisasi ......................................................... 13
2.8. Teknologi Penangkapan .................................................................................... 15
Ringkasan ................................................................................................................... 17
Pertanyaan Essay ........................................................................................................ 18
Pilihan Ganda(1).......................................................................................................... 19
T u g as ....................................................................................................................................................................... 20
BAB III KLASIFIKASI METODA PENANGKAPAN IKAN ............................................................... 21
3.1 Prinsip Klasifikasi Metoda Penangkapan Berdasarkan Faktor ................................ 21
3.2 Klasifikasi Berdasarkan Faktor Material................................................................ 22
3.3 Klasifikasi berdasarkan faktor konstruksi ............................................................. 22
3.4 Klasifikasi berdasarkan faktor teknik pengoperasian .......................................... 22
3.5 Kelompok utama metoda penangkapan berdasarkan alat Penangkap Ikan ...... 23
3.6 Klasifikasi Metoda Penangkapan Berdasarkan Prinsip Bagaimana Ikan Dapat
Tertangkap Sesuai Fishing Gear Congress I, Hamburg 1957 .............................. 25
RINGKASAN ...................................................................................................................................................................... 26
PERTANYAAN ESSAY ..................................................................................................................................................... 27
PILIHAN GANDA (2) ....................................................................................................................................................... 27
T U G A S ........................................................................................................................................................................... 28
BAB IV METODA PENANGKAPAN IKAN DENGAN MELUKAI DAN TANPA MELUKAI ............. 29
4.1 metoda penangkapan ikan melukai dan dengan tanpa melukai ................................ 29
4.1.1 Metode metode penangkapan ikan dengan tanpa melukai ......................... 29
4.1.1.1 Memanfaatkan alat pengunci, pemilin (wrenching gear) 29
4.1.1.2 Memanfaatkan clamps 30
4.1.1.3 Memanfaatkan alat penggaruk (raking device) 31
4.1.1.4 Memanfaatkan tong 31
4.1.2 Metoda penangkapan dengan melukai ...................................................................... 32
4.1.2.1 Memanfaatkan spears dan lance 32
4.1.2.2 Memanfaatkan fish plummets 33
4.1.2.3 Memanfaatkan fish comb 33
4.1.2.4 Memanfaatkan panah dan sejenisnya 34
Gambar:
BAB I PENDAHULUAN
Kebutuhan dunia akan ikan dari tahun ke tahun semakin meningkat sebanding
dengan tingkat pertumbuhan manusia, karena ikan mengandung protein hewani yang
tidak mengandung kolesterol dan tidak ada substitusinya. Upaya menyediakan ikan
dalam jumlah banyak diperlukan suatu cara menangkap ikan yang efektif dan efisien.
Cara menangkap ikan yang tidak didasari oleh pengetahuan tentang bagaimana ikan
tertangkap adalah pekerjaan yang sia-sia. Bagaimana ikan ditangkap dapat dipelajari
dalam metoda penangkapan ikan. Prinsip metoda penangkapan ikan didasarkan pada
tingkah laku ikan (fish behavior) dari ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Metoda
penangkapan ikan Meningkatkan efisiensi penangkapan ikan tertentu dengan satu alat
penangkap ikan tidak saja didasarkan pada satu metoda penangkapan ikan, tapi
didasarkan atas penggabungan berbagai metoda penangkapan ikan yang telah
dikenal. Meningkatkan jumlah hasil tangkapan tidak akan diperoleh di perairan pantai
yang dangkal tapi harus merambah ke samudera yang luas dan ganas, dari permukaan
laut hingga ke kedalaman ratusan meter di bawah permukaan laut dengan cara
menambah jumlah dan memperbesar alat penangkap ikan serta memperbesar ukuran
kapal. Selain itu diperlukan pula mekanisasi, otomatisasi dan bahkan mungkin
komputerisasi di bidang perikanan, yang mana ketiganya didasarkan pada metoda
penangkapan ikan.
Oleh sebab itu, mata kuliah ini ditawarkan untuk membantu Anda memperoleh
pemahaman yang komprehensif tentang metoda penangkapan ikan yang telah
dikenal di seluruh dunia yang akan dapat digunakan dalam meningkatkan teknik
penangkapan ikan yang akan Anda kerjakan nanti dengan syarat Anda telah
mempelajari tingkah laku ikan dan daerah penangkapan ikan (fishing ground).
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 1
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
penangkapan ikan ini disajikan berdasarkan pengklasifikasian metoda penangkapan
berdasarkan Fishing Gear Congress, Hamburg, 1957, dan untuk semester IV atau bagian
kedua perkuliahan Metoda Penangkapan Ikan ini, secara rinci disajikan pada
BAB I Pendahuluan
BAB II Pengantar Metode Penangkapan ikan yang membahasa tentang, menangkap
dan memburu, perikanan subsisten, komersil dan sport fishing, alat
penangkap ikan aktif dan pasif, ide dasar metoda penangkapan, distribusi dan
pengembangannya secara umum, buruh, penangkapan secara kolektif,
Tenaga kerja, mekanisasi dan otomatisasi, teknologi penangkapan ikan.
BAB III Menjelas prinsip klasifikasi metoda penangkapan berdasarkan faktor material,
prinsip klasifikasi metoda penangkapan berdasarkan faktor konstruksi,
klasifikasi berdasarkan metoda penangkapan, Klasifikasi metoda penangkapan
berdasarkan prinsip bagaimana ikan dapat tertangkap sesuai Fishing Gear
Congress I, Hamburg 1957.
BAB IV Menjelaskan metode penangkapan ikan tanpa menggunakan alat,
memulung dengan tangan (hand-picking), cara menyelam, metode
memulung dengan memanfaatkan hewan.
BAB V Menjelaskan metoda menangkap ikan tanpa melukai dan melukai dengan
memanfaatkan fish plummets.
BAB VI Menjelaskan metoda menangkap ikan dengan cara memabukkan, secara
mekanik, secara mekanik dengan benda keras, dengan ledakan, dengan
menggunakan bahan kimia, dengan memanfaatkan Tumbuhan beracun
(Ichtyotoxic plant), dengan menggunakan memanfaatkan racun hewan,
menjelaskan bahan-bahan kimia yang dapat digunakan dalam metoda
memabukkan, dengan Deoxygenation, dan dengan kejutan elektrik.
BAB VII Memahami dan menjelaskan metoda penangkapan ikan dengan tali, dengan
tali berumpan tanpa menggunakan pancing, dengan tali dan pancing,
dengan tali yang dipasangi pancing gorges, dan dengan tali yang
menggunakan pancing hand lines.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 2
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
BAB VIII Menjelaskan metoda penangkapan ikan dengan lines dan pancing yang dalam
bentuk pancing Huhate (Pole & Line).
BAB IX Menjelaskan metoda penangkapan ikan dengan tali dan pancing yang
dipasang tetap (rawai dasar), dengan tali dan pancing yang dihanyutkan
(long line atau rawai tuna), dan dengan tali dan pancing yang ditarik (troll line
atau tonda).
BAB X Menjelaskan metoda penangkapan ikan dengan perangkap, dengan perangkap
yang berfungsi sebagai tempat berlindung, dengan perangkap yang terbuat
dari jalinan ranting atau daun, dengan perangkap yang berfungsi sebagai
tempat berlindung berbentuk tabung atau pot, dengan perangkap yang
berfungsi sebagai penghalang, dengan perangkap dalam bentuk bedengan
atau bendungan, dengan perangkap dalam bentuk mirip pagar, dengan
perangkap yang berfungsi sebagai penyaring, dan dengan perangkap yang
diawasi.
Buku ini dilengkapi dengan ringkasan, pertanyaan yang berbentuk essay, tugas-
tugas yang harus dilakukan oleh para taruna. Jika para taruna mampu menjawab
sebanyak 80 % setiap pilihan ganda tanpa melihat kunci jawaban, maka taruna berhak
mengikuti mata kuliah berikutnya.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 3
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
BAB II : PENGANTAR METODA PENANGKAPAN DALAM
PERIKANAN
Hal yang menarik bahwa metoda yang digunakan dalam industri perikanan
dewasa ini adalah metoda berburu. Berbeda dengan berternak (stock breeding).
Pemburu mencari ikan seekor demi seekor atau sekelompok hewan liar, baik yang jinak
atau domestik, tidak peduli akan sejarah hidupnya, tidak mempengaruhi sifat atau
kebutuhannya yang mungkin hidup pada kawasan yang sangat luas. Sedangkan
peternak mengontrol sejumlah kelompok hewan-hewan domestik yang dikenal,
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 5
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
memerlukan sejarah hingga DNA-nya, memerlukan penanganan khusus, pada tempat
terbatas (tertutup) yang dibuat mirip dengan tempat asalnya.
Ada beberapa pendapat bahwa tujuan dari seluruh jenis perikanan laut harus
beralih dari berburu ke manajemen kontrol stok dari perairan asal ke perairan buatan.
Walaupun beberapa negara sudah ada yang melakukannya, namun pada umumnya
tujuan ini masih akan sulit terpenuhi. Sulit untuk mengatur populasi ikan di samudera,
lain halnya dengan di daratan.
Ikan tidak memiliki substitusi seperti halnya bahan makanan yang ada di
daratan. Oleh karenanya, orang cenderung menangkap ikan lebih dari yang
dibutuhkannya untuk diri sendiri, apalagi diketahui bahwa ikan dapat disimpan dan
diolah dalam bentuk, ikan kering, ikan asap, ikan asin, atau diproses dengan permentasi
sederhana, sebagai bahan baku agroindustri. Hal semacam inilah yang merupakan
faktor pendorong bagi manusia untuk meningkatkan jumlah hasil tangkapannya, untuk
lebih mengembangkan alat penangkapnya, dan untuk memfasilitasi perkembangan
artisanal fishery yang permanen.
Upaya menangkap ikan dalam jumlah besar memerlukan waktu, jumlah alat
lebih besar, peningkatan intensitas pengoperasiannya, dan efisiensi serta ukurannya.
Penangkapan ikan seekor-seekor, atau dalam jumlah kecil seperti dalam perikanan
subsisten telah beralih menjadi suatu artisanal commercial fishery yang terkadang harus
mengikuti permintaan khusus pasar. Sekaligus juga mendorong upaya peningkatan
metoda penangkapan.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 6
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
membangkitkan perkembangan perikanan skala besar yang didasarkan pada
penangkapan ikan dalam jumlah banyak sekaligus (bulk fishing).
Perikanan artisanal skala kecil dan industri perikanan skala besar merupakan
penyumbang nutrisi yang tidak sedikit bagi manusia, baik dimasa kini maupun di masa
datang. Mungkin dalam kapasitas yang berbeda, di suatu tempat memerlukan jumlah
ikan yang rendah tapi berkualitas tinggi, di tempat lain diperlukan kuantitas yang besar
dengan harga yang jauh lebih rendah, baik itu untuk keperluan industri atau sebagai
bahan baku dalam pembuatan pakan hewan.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 7
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
negara, terutama negara yang berkembang pesat industrinya, seni dan budayanya,
penangkapan ikan dibagi dua, satu sebagai simbul (sport fishing) dan lainnya adalah
pemenuh kebutuhan pangan.
Penangkapan ikan ada yang membagi dalam kategori alat yang aktif dan pasif.
Alat penangkap ikan yang pasif ikan harus datang dengan sendirinya, seperti dalam
perangkap, gillnet, dan juga pada beberapa tipe penangkapan dengan pancing.
Sedangkan alat yang aktif seperti, draggers, trawl, dan cast nets, dan juga tombak dan
harpoon dan beberapa alat tangkap drive-in fisheries tergantung pada keahlian
operatornya.
Pengelompokkan ke dalam alat yang pasif dan aktif tidak ada kaitannya dengan
prinsip menangkap. Sebagai contoh dalam beberapa kelompok metoda penangkapan
ikan terdapat satu jenis alat penangkap ikan. Harus dipahami bahwa tidak saja ukuran
tapi juga kecepatan penarikan (towing speed) dari satu alat aktif akan mempengaruhi
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 8
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
efisiensinya. Peningkatan ukuran dan kecepatan memerlukan tenaga ekstra untuk
mengoperasikan suatu alat aktif. Jangan terkelirukan dengan alat penangkap ikan
bergerak (moving) dan diam (stasioner). Stasioner set line dan troll line keduanya
termasuk alat pasif, keduanya harus disukai oleh ikan dan juga merupakan metoda alat
penangkap ikan pasif dengan pancing. Sebaliknya ripping hook (otrek, Jawa Tengah)
digerakkan naik dan turun, dalam beberapa kasus, alat penangkap ikan aktif,
menangkap (dalam hal ini menipu ikan) secara acak dengan bentuk tertentu tali dan
pancing.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 9
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
dikenal baik di seluruh kawasan kutub. Cover pots dikenal baik di kawasan Asia sama
dikenalnya dengan di Afrika, juga di Amerika (Brand,AV).
Alih teknologi tentang metoda penangkapan dewasa ini sama sekali tidak
menemui kesulitan. Kawasan Penangkapan Ikan Internasional, dan badan-badan dunia
seperti FAO, memfasilitasi adanya hubungan langsung. Republik Afrika Selatan telah
mengadopsi purse seine dari California, dan di kawasan Baltic Timur Laut telah
menggunakan disain pound nets dari Jepang. Kawasan terlarang Madagascar
Tenggara menggunakan jarring monofilament, dan di kawasan terlarang Stone Age
pada pulau-pulau kecil seperti pulau Lan Yu (Botel Tobago) di sebelah timur Taiwan
Timur setiap orang mengetahui bagaimana membuat jaring dari tali kasar
polypropylene. Pengetahuan mengenai pentingnya metoda penangkapan yang baru,
yang dibuat dari bahan jaring yang baru, menyebar dengan cepat, pengembangan
dan pengujiannya berjalan secara simultan di seluruh belahan bumi ini.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 10
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
Peralatan deteksi ikan terus dikembangkan untuk memantau jumlah hasil
tangkapan. Terakhir telah dikenal alat underwater detecting device yang dijalankan
melalui program komputer, seperti dari tipe EK dan melalui suatu program komputer
yang disebut EP, dengan segera densitas, ukuran bahkan jumlah ekor dapat diketahui
dalam sepersekian detik langsung dapat dibaca dan diprediksi di layar monitor
komputer.
Tampaknya sejak dulu, nelayan dianggap memiliki fisik yang kuat jika tidak,
tidak ada penangkapan ikan. Bila diperlukan jumlah hasil tangkapan yang lebih
banyak, ukuran alat penangkap ikan diperbesar dan jumlahnya diperbanyak. Problema
pengurangan tenaga kerja dengan ditemukannya mesin peralatan penangkapan ikan
sejak sebelum abad ke-18. dan adanya motorisasi kapal-kapal perikanan, telah
mengurangi kebutuhan tenaga manusia untuk mengoperasikan peralatan perikanan
tersebut.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 13
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
Awal pemikirannya adalah untuk memudahkan penanganan alat penangkap
ikan dengan menggunakan winch, tapi seiring dengan meningkatnya nilai hasil
tangkapan dan meningkatnya biaya untuk membayar tenaga manusia, mesin juga
harus dapat menggantikan tenaga manusia tanpa mengurangi yield. Dalam bentuk
pengembangan ini, motor menggantikan dayung dan layar, winch yang digerakkan
dengan tenaga mesin mengurangi jumlah tenaga manusia sekaligus meningkatkan
keuntungan dan keselamatan. Hasil tangkap per orang (catch per man), per kapal, per
ton meningkat dengan pesat. Pengembangan ini menjadi sangat penting dalam
peningkatan mekanisasi dalam perikanan skala besar dan skala kecil. Pengoperasian
secara modern dengan trawl dan stern trawl berukuran besar; menangani purse seine
modern yang sangat besar dengan power block, diperkenalkannya drum dengan
tenaga motor untuk jaring dan tali, reels untuk purse line pada purse seining, line
thrower dan line arranger pada long line, net hauler pada gillnet, squid jigger pada
penangkapan cumi-cumi, automatic pole & line machine pada penangkapan cakalang
dengan pole & line, atau semua contoh dari metoda penangkapan ikan yang telah
berhasil tidak hanya untuk memfasilitasi lapangan kerja tapi juga sekaligus
mengurangi jumlah tenaga manusia.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 15
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
baik adalah pada keberhasilan penangkapan ikan dengan gillnet, tidak mungkin terjadi
tanpa menggunakan benang yang memiliki daya tampak yang rendah (low visibility),
bahkan transparan, seperti pada monofilament.
Telah dikenal hampir di seluruh dunia bahwa belum ada inovasi yang
sensasional dengan mengecualikan kegunaan serat sintetis dan juga gabungan dari
beberapa serat sintetis menjadi benang atau tali compound. Pengembangan metoda
penangkapan ikan, khususnya perikanan laut, harus berjalan parallel dengan
pengembangan yang terus menerus dari kapal penangkapan ikan, mesin diesel atau
uap yang ditingkatkan tenaganya, atau siapa tahu suatu saat kapal penangkapan ikan
digerakkan dengan tenaga atom. Beranjak dari kapal yang terbuat dari bambu (masih
terdapat di Asia) untuk penangkapan ikan berjangka sangat pendek (one-day fishing)
hingga kapal-kapal pabrik (factory vessel) yang dioperasikan bersama armada kapal
penangkap ikan (catcher fleet) atau kapal pabrik yang menangkap sendiri (self-catching
factory ship) yang mampu berada di tengah laut hingga beberapa bulan entah di
samudera mana dan memproses langsung hasil tangkapannya. Namun demikian,
kapal-kapal multi fungsi sudah banyak ditinggalkan orang, mereka lebih menyukai
kapal spesialis dengan berbagai penataan khusus. Dewasa ini, didalam perikanan laut
modern, kapal penangkapan ikan dengan alat penangkap ikan merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan. Pengembangan alat penangkap ikan dan metoda
penangkapan ikan tidak dapat dipisahkan. Keberhasilan dan kemajuan perikanan
didasarkan oleh keharmonisan antar manusia sebagai pemeran utama, dan ikan
sebagai obyeknya, dan ketiga faktor lain yang mempengaruhinya yaitu konstruksi dan
pengoperasian serta kapal penangkapan ikan.
RINGKASAN (1)
1. Sejarah penangkap ikan dan pemburu sama tuanya, keduanya merupakan suatu
upaya memenuhi kebutuhan akan pakan, namun entah kenapa memanah ikan
yang berenang di rawa-rawa dianggap sedang menangkap ikan sedangkan
memanah seekor bebek yang juga sedang berenang di tempat yang sama
dianggap sedang berburu padahal menggunakan alat yang persis sama.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 16
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
makanan yang tidak memiliki substitusi, dan adanya permintaan akan sesuatu yang
dapat digunakan sebagai hiburan untuk memuaskan kesenangan.
3. Sport fishing dari digolongkan kedalam perikanan skala kecil yang didisain tidak
untuk memenuhi kebutuhan hidup dari hasil tangkapannya tapi untuk
mengkonsentrasikan keterampilan agar memperoleh kesenangan dan kepuasan.
4. Alat penangkap ikan yang aktif dan pasif adalah penggolongan yang sangat
sederhana ditinjau dari bagaimana ikan tertangkap. Aktif menyatakan bahwa alat
penangkap ikan harus mendekati, memburu ikan, sedangkan pasif ikan mendekati,
menabrak, terperangkap ke alat penangkap ikan yang diam.
5. Buruh dan Penangkapan Ikan Secara Kolektif; Buruh adalah orang yang
mengerjakan pekerjaan penangkapan ikan yang dibayar atau digaji oleh pemilik
atau nakhoda kapal sesuai dengan volume pekerjaan yang telah dilaksanakannya.
6. Penangkapan ikan secara kolektif lebih mengarah pada sistem koperasi atau
dikenal sekarang dengan istilah pola PIR atau sister.
7. Tenaga Kerja, Mekanisasi dan Otomatisasi; Tenaga kerja di kapal atau dikenal
dengan Awak Kapal sama dengan buruh, adalah orang yang dinbayar untuk
melaksanakan pekerjaan baik berdasarkan kontrak maupun pekerja tetap.
10. Teknologi Penangkapan ikan adalah semua cara dalam melaksanakan proses
penangkapan ikan dari mulai ikan ditangkap hingga ikan sampai ke konsumen.
11. Teknik penangkapan ikan adalah cara atau proses menangkap ikan
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 17
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
PERTANYAAN ESSAY (1)
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 18
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
5. Alat penangkap ikan yang aktif dan pasif adalah penggolongan yang sangat
sederhana ditinjau dari bagaimana alat penangkap ikan tersebut menangkap
ikan. Pilih salah satu yang alat penangkap ikan pasif
A. Long line B. trolling C. trawl D. gill net
6. Seseorang yang dibayar untuk menangkap ikan dan hasilnya diperuntukkan bagi
yang membayar , pilih satu yang bukan termasuk sebagai buruh
A. Awak Kapal B. ABK C. Pemilik D. Nakhoda
7. Tenaga Kerja, Mekanisasi dan Otomatisasi; Tenaga kerja di kapal atau dikenal
dengan Awak Kapal adalah orang yang dibayar untuk melaksanakan pekerjaan
baik berdasarkan kontrak maupun pekerja tetap atau
A. Pelayar B. Buruh C. Pemilik D. Nakhoda
8. Penangkapan ikan secara kolektif lebih mengarah pada sistem koperasi atau
dikenal sekarang dengan istilah
A. Bagi hasil B. PIR C. Perikanan etalase D. Kelompok
9. Otomatisasi adalah proses ………….. tenaga manusia dari pekerjaannya, dengan
kata lain manusia dihindarkan dari bahaya langsung yang diakibatkan oleh
peralatan atau pengurangan tenaga manusia untuk meningkatkan margin
perusahaan
A. menjauhkan B. mendekatkan C. mekanisasi D. menyenangkan
10. Mekanisasi adalah proses ……………pekerjaan manusia dengan menggunakan
tenaga mekanik, namun manusia masih berperan dalam pekerjaan sebagai
pengontrol.
A. menjauhkan B. mendekatkan C. memudahkan D. menyulitkan
T U G A S (1)
Buatlah paper berdasarkan studi berbagai literatur dan data statistik Perikanan
Indonesia tentang alat penangkap ikan apakah yang dapat digolongkan kepada alat
penangkap ikan yang pasif dan yang aktif. Fokuskan paper Saudara untuk menjawab
pertanyaan apakah alat penangkap ikan tersebut ditinjau dari sisi Metoda
Penangkapan Ikan termasuk alat yang aktif atau pasif atau dianggap aktif.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 19
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
BAB III : KLASIFIKASI METODA PENANGKAPAN IKAN
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 21
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
metoda tertentu telah dipertimbangkan secara matang dan setiap pembagian telah
dibuat dengan alasan tertentu pula – yaitu menggambarkan bagaimana dasar metoda
penangkapan berhasil didalam prakteknya. Hal ini juga dapat dilakukan dalam cara
yang berbeda berdasarkan pada tipe alat penangkap ikan; konsekwensinya
pengelompokkan seperti ini didasarkan pada faktor:
Berbagai alat penangkap ikan awalnya telah dibuat dari kayu, termasuk cabang-
cabangnya, dll. Kontrasnya terhadap alat penangkap ikan ini sekarang dibuat dari serat,
alami atau serat buatan, terkadang juga dari wire, dan ada juga alat penangkap ikan
yang seutuhnya atau sebagian terbuat dari besi atau baja, atau cetakan plastik
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 22
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
3.5 KELOMPOK UTAMA METODA PENANGKAPAN BERDASARKAN ALAT PENANGKAP IKAN
Berbagai literatur, sebagian besar klasifikasi alat penangkap ikan terbatas hanya
untuk satu negara saja, kawasan yang lebih sempit, atau metoda yang digunakan untuk
menangkap ikan tertentu. Secara keseluruhan, klasifikasi di seluruh dunia, sering
berdasarkan penggunaan yang dilakukan secara etnologis. Namun demikian, dari
kesemuanya dapat dirangkum sebagai berikut:
Secara umum, kelompok utama ini mencakup semua metoda penangkapan ikan
yang digunakan di berbagai negara di seluruh dunia. Tapi beberapa teknik
penangkapan yang telah dikenal tidak tampak dalam pengelompokkan ini, seperti stow
nets, scoop nets, cast nets, cover pots, dan juga semua pengembangan modern pada
pemanenan produk kehidupan di air. Lebih lanjut, beberapa metoda penangkapan ikan
seperti, poisoning, stupefying, atau mengumpulkan dengan tangan dan lain-lain tidak
termasuk didalamnya.
Bila diteliti lebih rinci, dapat ditemui bahwa tidak hanya disebabkan oleh adanya
pengembangan tapi juga oleh beberapa hubungan antara kelompok yang berbeda.
Tidak ada pengembangan langsung yang mencakup semua metoda penangkapan.
Berdasarkan pada hubungan yang berbeda hanya ada gambaran dua dimensi atau
mungkin tiga yang dapat memberikan pemahaman yang benar. Hal ini tidak mungkin
untuk alasan praktis maupun teknis. Oleh karenanya, setiap susunan dalam klasifikasi
metoda penangkapan memerlukan dukungan ketentuan (legalitas).
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 23
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
Ketentuan ini juga harus menghasilkan perbedaan yang nyata, yang dapat
ditemui di dalam klasifikasi. Acap kali, sebagai contoh, seine nets dan trawl ditempatkan
dalam kelompok yang sama. Keduanya dapat ditarik di dasar perairan, tapi ada
perbedaan yang sangat nyata dalam cara mengopersikannya. Trawl dapat digunakan
seperti dreggier dalam luasan yang tak terbatas, oleh karenanya yield dihitung dalam
hasil tangkapan per jam penarikan (catch per hour of towing). Seine nets juga dapat
digunakan pada suatu luasan tertentu, dan ini dibatasi oleh ukuran alat dan shooting
method-nya. Sehingga yield dihitung berdasarkan hasil tangkap per set (catch per set).
Terdapat juga beberapa metoda seining dengan beberapa buah dragging (fly
dragging), tapi hal ini hanya dapat dilakukan untuk keperluan yang sangat terbatas.
Sebaliknya, sebagian orang menyukai untuk menggabungkan seine nets dengan purse
seine. Nama inggrisnya sangat menarik. Keduanya mengurung ikan yang sama, tapi
purse seine melingkari tidak hanya dari samping tapi juga dari bawah. Terdapat juga
penangkapan ikan pelagis, seine nets dapat dioperasikan untuk tujuan ini seperti halnya
alat penangkap yang diapungkan di permukaan atau dihibob seperti lift net, tapi ada
beberapa pengecualian yang tidak didasarkan pada disain aslinya.
Sering kali gillnet dan entangling nets (satu, dua atau tiga lapis) dibawa
sekaligus karena keduanya dioperasikan dengan tujuan yang sama. Tapi bila tujuan
menangkap lebih diperjelas maka keduanya akan tampak sangat berbeda. Mungkin saja
terjadi bahwa beberapa ikan dengan sirip kasar dan bertulang belakang juga terjerat
pada gill net, atau ikan-ikan besar membelitkan dirinya sendiri pada gillnet dengan
ukuran mata yang kecil. Namun demikian, tujuan utama menangkapnya adalah
menjerat insang (gilling). Sebaliknya, entangle gillnet satu lapis tidak akan pernah dapat
menjerat ikan layaran atau kepiting tapi keduanya adalah terbelit. Hal ini benar
khususnya pada trammel nets.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 24
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
karenanya boleh saja memisahkan framed net bag ini dari perangkap. Bahkan jika
dilengkapi dengan funnel dan chamber seperti perangkap dan ujungnya sering
dilengkapi dengan keranjang atau fyke net.
Situasi yang sama timbul dalam drive-in fishery. Ikan dapat diarahkan ke
berbagai alat penangkap yang berbeda, tapi terdapat juga beberapa tipe yang khusus
dibuat untuk keperluan ini dan tidak akan berfungsi bila tidak demikian
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 25
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
9. Seine nets
10. Surrounding nets
11. Drive-in nets
12. Liftnet
13. Falling gear
14. Gillnets
15. Tangle nets
16. Harvesting machine
RINGKASAN (2)
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 26
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
PERTANYAAN ESSAY (2)
1. Jelaskan mengapa harus ada pengklasifikasian yang jelas untuk penangkapan ikan.
2. Jelaskan mengapa pemerintah dalam hal ini Departemen Perikanan dan Kelautan
harus menentukan klasifikasi yang jelas metoda penangkapan ikan.
3. Jelaskan prinsip klasifikasi metoda penangkapan berdasarkan faktor material
4. Jelaskan prinsip klasifikasi metoda penangkapan berdasarkan faktor konstruksi
5. Jelaskan klasifikasi metoda penangkapan berdasarkan prinsip bagaimana ikan dapat
tertangkap sesuai Fishing Gear Congress I, Hamburg 1957
6. Menurut Saudara klasifikasi yang manakah yang sesuai untuk perikanan Indonesia,
dan jelaskan mengapa demikian
7. Jelaskan mengapa penangkapan ikan dengan menggunakan atraksi cahaya dan
rumpon tidak termasuk pada kelompok klasifikasi metoda penangkapan ikan
utama?
8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan catch per hour of towing dan alat
penangkap ikan apakah yang menggunakan istilah ini..
9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan catch per set dan alat penangkap ikan
apakah yang menggunakan istilah ini.
10. Menurut Saudara apakah klasifikasi metoda penangkapan hanya perlu dibatasi pada
perikanan laut saja, atau harus mencakup semua jenis penangkapan di air tawar, air
payau dan lautan. Jelaskan pendapat Saudara dengan ringkas dan jelas.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 27
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
3. Klasifikasi berdasarkan faktor ………… adalah klasifikasi metode penangkapan
ikan berdasarkan bagaimana alat penangkap ikannya dikonstruksi.
A. Pengoperasian B. konstruksi C. material D. disain
4. Klasifikasi berdasarkan faktor teknik pengoperasian adalah klasifikasi metode
penangkapan ikan berdasarkan ……… alat penangkap ikannya dioperasikan.
A. Metode B. cara C. tahapan D. musim
5. Kelompok utama metoda penangkapan berdasarkan alat Penangkap Ikan terdiri
dari sembilan kelompok. Namun beberapa alat penangkap ikan yang telah
dikenal tidak tampak dalam pengelompokkan ini, seperti stow nets, scoop nets,
……………, dan juga semua pengembangan modern pada pemanenan produk
kehidupan di air.
A. Bubu B. Sudu C. Sero D. Cast net
6. Klasifikasi Metoda Penangkapan Berdasarkan Prinsip Bagaimana Ikan Dapat
Tertangkap Sesuai Fishing Gear Congress I, Hamburg 1957 terdiri dari 16 kelompok
metode paenangkapan ikan, hingga sekarang klasifikasi ini masih berlaku secara
internasional, merupakan kongres yang………
A. keempat B. ketiga C. kedua D. pertama
T U G A S (2)
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 28
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
BAB IV METODA PENANGKAPAN IKAN DENGAN MELUKAI DAN TANPA
MELUKAI
Berbagai metoda yang dapat digunakan dalam memanen rumput laut dan
tumbuhan air lainnya dengan alat yang beraneka ragam bentuknya. Mengangkat
biota laut berbadan lembut dan lembek (sponge, sea urchin, sea cucumber, mussel,
snail) memerlukan alat yang mampu menggenggam, memilin, menjepit dan
menggaruk.
Alat yang digunakan untuk memilin, melilit, (sunda: rambet) rumputan laut
yang berjumlah banyak seperti Laminaria Sp. Alat ini dioperasikan dari atas
(permukaan) dengan memutarnya pada gerombolan rumputan laut, dan rumputan
laut akan tersangkut atau terbelit pada alat (Gambar 2). Untuk melepasnya
menggunakan pisau. Panjang tangkai alat ini antara 5 – 6 meter, umumnya terbuat
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 29
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
dari batan
ngan bamb
bu atau kaayu. Pada perikanan modern w
wrench telah banyak
mengalam
mi modifikasi, terutamaa dengan memanfaat
m kan motorisasi juga ukurannya.
Namun tetap meng
ggunakan metoda yaang sama yaitu mem
milin, memutar atau
menggaru
uk.
Gambar 4. 2 Wrenching gear yangg digunakan untuk memaanen rumputtan laut di Je
epang dan
Korea (3))
4.1.1.2 Memanfaa
M tkan clamp
ps
Gambar 4. 3 Clamp yang digunaakan untuk m
menangkap b
biota laut tan
npa melukai (3)
© Sekolah
h Tinggi Perikkanan ‐ Tekn
nologi Penan
ngkapan Ikan
n 30
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
4.1.1.3 Memanfaa
M tkan alat penggaruk
p (raking de
evice)
4.1.1.4 Memanfaa
M tkan tong
Um
mumnya to
ong (gambaar 4) digun
nakan untukk mengambil kerang-kerangan.
Tipe dan ukuran
u disessuaikan den
ngan biota yang
y akan diambil. Ton
ng yang digunakan di
Indonesia dua gamb
bar paling kanan
k padaa gambar 4,
4 yang berkkaki lurus digunakan
d
untuk meenangkap ikan dan yaang bertan
ngkai bengkkok untuk mengambiil kerang-
kerangan yang tampaak dari perm
mukaan air.
Gambarr 4. 5 Berbagai tong dari manca neegara (Brand
d, 1984)
© Sekolah
h Tinggi Perikkanan ‐ Tekn
nologi Penan
ngkapan Ikan
n 31
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
4.1.2 Metoda pen
nangkapan
n dengan melukai
4.1.2.1 Memanfaa
M tkan spearrs dan lanc
ce
Gaambar 4. 6 Berbagai ttipe tombak (Brand, 1984
4)
© Sekolah
h Tinggi Perikkanan ‐ Tekn
nologi Penan
ngkapan Ikan
n 32
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
4.1.2.2 Memanfaa
M tkan fish plummets
p
Gambar 4. 7 Fish plummet (Braand, 1984)
4.1.2.3 Memanfaa
M tkan fish comb
c
Gamb
bar 4. 8 Alat penangkap b
belut (ell com
mb) (Brand, 1
1984)
© Sekolah
h Tinggi Perikkanan ‐ Tekn
nologi Penan
ngkapan Ikan
n 33
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
4.1.2.4 Memanfaa
M tkan panah dan seje
enisnya
To
ombak dalam
m bentuknyya yang keccil disebut panah
p yang
g dapat diteembakkan
melalui seebuah busurr panah. Bussur dan tali busur berfu
ungsi sebagaai alat pemiindah dan
naga tangan dan bahu
melipatgaandakan ten u manusia. Dengan m
menggunakkan busur
panah dapat melesat jauh deng
gan kecepaatan yang sangat
s tinggi dibandin
ngkan jika
panas dilemparkan langsung dengan taangan. Panah untu
uk menang
gkap ikan
digunakan
n hampir di seluruh dun
nia termasuk Indonesiaa.
Um
mumnya ikaan yang tertangkap adalah ikan--ikan yang berenang lambat di
permukaan. Memanah ikan darri jarak jauh sangatlah sulit, sering
g banyak melesetnya.
Hal ini disebabkan ad
danya penetrasi cahayaa, refraksi, pengaruh
p an
ngin, dan geerakan itu
sendiri, seehingga memanah
m m
memerlukan
n keteramp
pilan khusus dan pen
ngalaman.
Untuk meengatasi hal ini banyak dibuat panah dengan mata jamakk ( 2 – 3 maata). Pada
bentuknyaa yang mod
dern panah diberi
d tali, seehingga entah mengen
nai atau tidaak sasaran
panah maasih bisa ditaarik kembalii (2).
Gaambar 4. 9 Panah darri bentuk kon
nvensional dan modern.(( Brand, 1984
4)
4.1.2.5 Memanfaa
M tkan Harpo
oon
© Sekolah
h Tinggi Perikkanan ‐ Tekn
nologi Penan
ngkapan Ikan
n 34
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
dari tangkkainya deng
gan jumlah mata 1 – 3 buah, tapi tetap dihub
bungkan deengan tali.
Setelah harpoon meengenai sassaran mata harpoon tertinggal d
dalam tubuh sasaran
sedangkan
n tangkainyya akan teerlepas. Paada pengem
mbangan sselanjutnya harpoon
dihubungkan dengan tali ke pelemparnya
p a atau ke kapal. Harrpoon mod
dern yang
ditembakkkan dengan
n menggun
nakan senaapan atau meriam, m
mata dan taangkainya
menyatu (tidak
( dipisaah) (Brand, 1984).
Daalam perikanan komerrsil sudah tidak digunaakan lagi (kkelestarian, terutama
ikan paus)) kecuali unttuk penang
gkapan ikan--ikan terten
ntu yang meemiliki nilai individual
yang tingg
gi seperti paaus dan ikan
n layaran. Penangkapa
P an ikan pauss secara inteernasional
sudah dilaarang dengan alasan untuk
u meng
ghindari kep
punahan, keecuali negara Jepang
dengan berbagai
b alasan hinggaa sekarang masih melaakukan penangkapan ikan paus.
Hanya penangkapan ikan layaraan dan hiu masih banyyak dilakukaan hampir di
d seluruh
dunia dim
mulai dari Mediterranean, seluruh pantai
p ntic, sepanjaang pantai California,
Atlan
Peru, Chili, Jepang, Taaiwan, Chinaa, India hing
gga Africa (22).
Gambar 4. 10 Berbagai je
enis harpoon
n (Brand, 198
84)
Gaambar 4. 11 Penangkapaan ikan pauss dengan harrpoon (sekarang dilarangg);
wwww.solarnavigattor.net
© Sekolah
h Tinggi Perikkanan ‐ Tekn
nologi Penan
ngkapan Ikan
n 35
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
4.1.2.6 Memanfaa
M tkan sump
pit dan (blo
ow gun)
Gambar 4. 1
12 Sumpit
Um
mumnya sumpit digunaakan untuk berburu bu
urung di huttan belantara. Hanya
Thailand, India Selattan dan Ph
hilippine yaang sering menggunakan alat ini untuk
menangkaap ikan. Sum
mpit terbuaat dari batan
ng bambu atau
a pipa metal. Panjan
ng sumpit
sekitar 1,88 meter, maata sumpit dipasang di
d ujung pipa. Mata sumpit diteembakkan
dengan saatu hembussan kuat. Pada
P jaman dahulu un
ntuk berburu
u hewan beesar mata
sumpit dib
beri racun (B
Brand, 19844)
R I N G K A S A N (3)
1. Metod
de metode penangkapa
p an ikan dengan tanpa melukai;
m adaalah menan
ngkap ikan
baik dengan
d tangan dengan alat yang
g tidak melukai ikanhaasil tangkap
pan, yaitu
dengaan menggenggam, meemilin, menjjepit dan meenggaruk .
2. Metod
da penangkkapan deng
gan melukaii adalah meenangkap ikan dengan
n melukai
hasil tangapan, dengan tu
ujuan ikan hasil tang
gkapan tid
dak meloloskan diri.
Umum
mnya alat peenangkap in
ni berujung tajam sepeerti panah, h
harpoon, tom
mbak dan
lainnyaa.
AAN ESSAY
PERTANYA Y (3)
© Sekolah
h Tinggi Perikkanan ‐ Tekn
nologi Penan
ngkapan Ikan
n 36
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
5. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan metoda menangkap ikan tanpa melukai
dengan memanfaatkan alat atau pemilin
6. Sebutkanlah alat pemilin untuk menangkap ikan yang dioperasikan di Indonesia
7. Sebutkanlah ikan-ikan apa saja yang dapat ditangkap dengan metoda tanpa
melukai dengan memanfaatkan alat pemilin
8. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan metoda menangkap ikan tanpa melukai
dengan memanfaatkan clamps
9. Sebutkanlah alat clamps untuk menangkap ikan yang dioperasikan di Indonesia
10. Sebutkanlah ikan-ikan apa saja yang dapat ditangkap dengan metoda tanpa
melukai dengan memanfaatkan alat clamps
11. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan metoda menangkap ikan tanpa melukai
dengan memanfaatkan alat penggaruk (raking device)
12. Sebutkanlah alat penggaruk untuk menangkap ikan yang dioperasikan di
Indonesia
13. Sebutkanlah ikan-ikan apa saja yang dapat ditangkap dengan metoda tanpa
melukai dengan memanfaatkan alat penggaruk
14. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan metoda menangkap ikan tanpa melukai
dengan memanfaatkan tong
15. Sebutkanlah alat tong untuk menangkap ikan yang dioperasikan di Indonesia
16. Sebutkanlah ikan-ikan apa saja yang dapat ditangkap dengan metoda tanpa
melukai dengan memanfaatkan alat tong
17. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan metoda menangkap ikan dengan cara
melukai
18. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan metoda menangkap ikan dengan cara
melukai dengan memanfaatkan spears dan lance
19. Sebutkanlah alat spears dan lance untuk menangkap ikan yang dioperasikan di
Indonesia
20. Sebutkanlah ikan-ikan apa saja yang dapat ditangkap dengan metoda tanpa
melukai dengan memanfaatkan alat spears dan lance
21. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan metoda menangkap ikan dengan cara
melukai dengan memanfaatkan fish plummets
22. Sebutkanlah alat fish plummet untuk menangkap ikan yang dioperasikan di
Indonesia
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 37
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
23. Sebutkanlah ikan-ikan apa saja yang dapat ditangkap dengan metoda tanpa
melukai dengan memanfaatkan alat fish plummet.
24. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan metoda menangkap ikan dengan cara
melukai dengan memanfaatkan fish comb
25. Sebutkanlah alat fish comb untuk menangkap ikan yang dioperasikan di
Indonesia
26. Sebutkanlah ikan-ikan apa saja yang dapat ditangkap dengan metoda tanpa
melukai dengan memanfaatkan alat fish comb
27. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan metoda menangkap ikan dengan cara
melukai dengan memanfaatkan panah dan sejenisnya
28. Sebutkanlah alat pemanah untuk menangkap ikan yang dioperasikan di
Indonesia
29. Sebutkanlah ikan-ikan apa saja yang dapat ditangkap dengan metoda tanpa
melukai dengan memanfaatkan alat pemanah
30. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan metoda menangkap ikan dengan cara
melukai dengan memanfaatkan harpoon.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 38
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
6. Ikan yang akan ditangkap dengan alat yang melukai yang dioperasikan tanpa
menggunakan kapal adalah:
A. Layaran B. Tuna C. Paus D. Pari
7. Mussel adalah biota laut yang dapat ditangkap dengan:
A. harpoon B. Wrench C. Clamp D. Tombak
8. Alat penangap ikan paus komersil modern yang sekarang dilarang adalah:
A. harpoon B. Wrench C. Clamp D. Tombak
9. Alat penangkap ikan dan hewan yang biasa digunakan oleh suku asli Kalimanatan
adalah:
A. harpoon B. Wrench C. Fish comb D. Sumpit
10. Menangkap ikan napoleon hidup sebaiknya menggunakan:
A. harpoon B. Wrench C. Fish comb D. Salah tiga-tiganya
T U G A S (3)
Buatlah paper mengenai metoda penangkapan ikan melukai dan tanpa
melukai yang masih dioperasikan di Indonesia.
Karya tulis ini harus diselesaikan dalam waktu dua minggu, setelah pertemuan
perkuliahan ini, dan harus dipresentasikan oleh pemrasaran yang ditunjuk secara acak
oleh dosen pengampu.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 39
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
BAB V METODA PENANGKAPAN IKAN DENGAN CARA
MEMABUKKAN
Metoda ini secara umum terbagi menjadi tiga jenis yaitu memabukkan secara
mekanis, menggunakan bahan kemikal dan menggunakan sengatan listrik. Secara
skematik dapat dilihat pada gambar 5.1.
Alat pemukul
Mekanik
Peledak
Tumbuhan beracun
Hewan beracun
Stupefying
Kemikal
(memabukkan)
Kemikal
Gambar 5. 1 Skema metoda stupefying
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 40
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
5.1.1 Metoda memabukkan secara mekanik
5.1.1.1 Menggunakan benda keras (Striking gear)
5.1.1.2 Menggunakan ledakan
5.1.2.1 Menggunakan tumbuhan beracun
Racun tumbuhan (Ichtyotoxic plant) ini dikonstratkan dari batang, akar, daun,
biji atau buah tumbuhan. Tumbuhan beracun yang digunakan dalam penangkapan
ikan sangat banyak jenisnya, ratusan bahkan ribuan. Salah satunya adalah tuba
(rotenone) dan the (saponin), mulai dari Vietnam hingga Australia tumbuh sejenis
pohon (Strychnos nux vomica) yang banyak mengandung brocinum, alkaloid, dan
sedikit strychnine.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 42
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
Yang paling banyak digunakan adalah
tumbuhan tuba yang merupakan famili
Legumibosae, di India Derris elliptica,
akarnya banyak mengandung rotenone
sekaligus sebagai bahan insektisida.
Racun ini akan sangat efektif pada siang
hari dengan suhu tinggi, kurang dari
Gambar 5. 3 Daun Tuba; (www.banana‐
tree.com) dua jam ikan akan mati lemas
Gambar 5. 4 Saponen; ruf‐der‐
wildnis.de/heilstoffe.html
Gambar 5. 5 Strychnos nux vomica;
www.motherherbs.com/strychnos‐nux‐
vomica.html
Derris elliptica
5.1.2.2 Menggunakan racun hewani
Racun yang berasal dari hewan seperti gallic acid yang diperoleh dari sapi,
kerbau, dan ikan gurame, air rebusan tripang hitam, efeknya sama dengan yang
dihasilkan oleh saponin yaitu menghancurkan sel darah merah, merusak syarap tulang
belakang, melemahkan sistem sirkulasi dan syaraf nervous.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 43
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
Gambar 5. 6 Gallic Acid dan Copper Sulfat
5.1.2.3 Menggunakan Bahan kimia
Menyebarkan kimia industri ke air adalah cara lain untuk memperoleh ikan.
Selain lumpuh ikan berjuang mati-matian menahan kerusakan hebat pada tubuhnya.
Lime fishery merupakan salah satu metodanya. Kapur kering sebelum mengembang
terkena air ditaburkan ke air, butiran kapur akan menutupi insang dan mata ikan,
kemudian ikan mengapung ke permukaan. Pada perikanan budidaya tambak metoda
ini digunakan untuk membunuh predator, sekaligus menaikkan kadar pH. Pada saat
tambak atau kolam dikeringkan belut dan lele akan masuk ke lumpur hampir sedalam
satu meter. Dengan dosis satu ton per hektar, kapur ditebarkan di pelataran tambak,
sekitar 24 jam kemudian kedua hewan ini akan muncul ke permukaan tanah. Cara lain
adalah memasukkan kapur ke botol ledak, ikan akan lumpuh akibat ledakan juga rusak
akibat caustic chemical. Efek yang sama dapat dihasilkan dengan penggunaan karbit.
Copper vitriol, copper sulphate crystal, sodium hypochlorit, dan bleach dapat digunakan
untuk memaksa belut dan gurita agar keluar dari lubangnya. Di Indonesia potas
banyak digunakan untuk menangkap belut dan ikan glodok di pantai yang sedang
surut dengan menaburkan sesendok potas pada lubangnya dan beberapa jam
kemudian kedua hewan itu akan keluar dari lubangnya. Pada saat air pasang naik
racun ini akan terbawa jauh ke hulu dan masuk ke tambak-tambak, hal ini juga
mungkin menyebabkan banyak udang dan ikan mati mendadak.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 44
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
5.1.2.4 Deoxygenation
5.1.2.5 Menggunakan kejutan listrik (Electrical stupefying)
Metoda yang digunakan adalah melumpuhkan ikan sehingga ikan tidak dapat
melarikan diri dan mudah untuk ditangkap. Metoda kejutan listrik ini umumnya
diperuntukkan bagi perikanan darat. Ikan pari Torpeda sp. Tubuhnya mampu
memproduksi listrik yang digunakan untuk mendeteksi musuh, membunuh mangsa.
Belut buta berukuran sebesar lengan yang hidup di tepian rawa-rawa Amazon mampu
membunuh seekor simpanse.
Prinsip dasar metoda ini adalah anoda (+) dan katoda (-) pada sistem listrik
dicelupkan ke air. Segera setelah ikan memasuki medan listrik ada dua hal yang akan
terjadi. Pertama jika konduktivitas air lebih rendah dari ikan, arus listrik akan
menggunakan ikan sebagai konduktor. Kedua jika konduktivitas air lebih baik dari ikan,
medan listrik akan mengalir di sekitar tubuh ikan. Pada kondisi yang pertama ikan akan
lumpuh, namun hal ini tidak terjadi pada kondisi kedua. Penomena inilah yang
menyulitkan metoda ini sulit dilakukan di laut karena umumnya air laut memiliki
konduktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan konduktivitas ikan. Konduktivitas
inipun tergantung pada suhu, semakin rendah suhu konduktivitas semakin tinggi. Arus
searah (direct current) mampu melumpuhkan ikan, sedangkan arus bolak balik
(alternating current) hanya mampu membuat ikan pada kondisi “kram” pada tulang
belakangnya saja.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 45
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
Gambar 5. 7 Sifat ikan pada medan listrik DC (after Vibert 1967; Lamarque 1967;
Hume 1984; Lamarque 1990; Kolz et al. 1998 dalam
www.ballarat.edu.au/.../chardinglitreview.shtml).
Pada arus searah akan terjadi empat tahapan yang akan mempengaruhi kondisi
ikan. , yaitu tahapan:
1. Bila ikan masuk ke medan listrik, pada zona paling luar, ikan akan terkejut dan
melarikan diri karena ketakutan.
2. Galvanotaxis, ikan akan berenang ke arah anoda, tahap ini sangat menguntungkan
karena ikan dapat diarahkan ke satu titik tertentu (mulut alat penangkap ikan,
misalnya),(Gambar 5.8).
3. Galvanonarcosis ikan akan tengelam dan harus segera ditangkap.
4. Ikan terbunuh.
5. Pada arus bolak balik, sama terdapat tiga tahapan, yaitu: Ikan terkejut, Oscillotaxis,
ikan berbelok vertikal ke arah medan listrik, tidak bergerak ke arah anoda dan
Electronarcosis, ikan akan lumpuh dan kemungkinan mati. Jika listrik dimatikan
pada saat yang tepat ikan masih dalam kondisi lumpuh, dan harus segera
ditangkap sebelum berenang menjauh.
Reaksi ikan pada arus pulsa sama seperti pada arus searah, tapi efek
psikologisnya besar sekali, ikan tidak bereaksi ke arah anoda. Metoda ini dapat
digunakan untuk menangkap ikan di perairan yang memiliki tingkat konduktivitasnya
tinggi.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 46
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
Gambar 5. 8 Arus listrik yangg dimasukkaan ke air akan berefeek terhadap
p ikan; (a)
pada air dengan n konduktivitas rendah h arus listrikk akan melaalui tubuh
ikan; (b) pada air dengaan kondukttivitas tingggi arus listtrik akan
menggalir disekelliling tubuh ikan.
Gambar 5. 9 Berbaggai tipe menangkap ikaan dengan kkejutan listrrik di air tawwar; (a)
dari arrah pantai; (b) dari kap
pal; (c) diaraahkan ke mu
ulut jaring
R I N G K A S A N (4
4)
1. Tujuan
n penangkaapan dengan metoda memabukka
m an adalah untuk mencegah ikan
melolo
oskan diri deengan mem
mabukkannyya.
2. Metod
de penangkkapan ikan dengan memabukka
m n ini telah dilarang di
d seluruh
dunia, namun perlu dipelajari untuk meemahami baahwa meng
ggunakan metode
m ini
tidak baik
b merussak lingkung
gan dan keeseimbangaan ekologis serta memusnahkan
sumbeerdaya perikanan, khu
ususnya bio
ota karang. Metode ini termasu
uk dalam
katego
ori illegal fishing berdasarkan ketentuan CCRF (Code of con
nduct od
Responsible Fisheeries).
© Seekolah Tinggi P
Perikanan ‐ Teeknologi Penaangkapan Ikan
n 47
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
3. Menggunakan benda keras (Striking gear) adalah metoda yang paling sederhana
yaitu melempar dengan sebuah batu, tongkat, pentungan atau benda tumpul
lainnya. Hasilnya mungkin ikan akan pingsan, terluka bahkan mati.
4. Menggunakan ledakan tujuannya adalah agar dapat menangkap ikan dalam
jumlah banyak dan dalam waktu yang singkat, tanpa memperhatikan akibat jangka
panjang maupun jangka pendek yang ditimbulkannya.
5. Tumbuhan beracun (Ichtyotoxic plant) ini dikonstratkan dari batang, akar, daun, biji
atau buah tumbuhan. Racun ini berfungsi menghancurkan butiran darah merah,
sehingga biota laut yang tidak memiliki butiran darah merah tidak terpengaruh.
6. Menggunakan Bahan kimia industri ke air adalah cara lain untuk memperoleh ikan,
merusak dengan hebat tubuh ikan.
7. Deoxygenation adalah menangkap ikan dengan mengaduk lumpur untuk
menguragi jumlah oksigen di dalam air.
8. Metoda kejut listrik (Electrical stupefying) adalah melumpuhkan ikan sehingga ikan
tidak dapat melarikan diri dan mudah untuk ditangkap. Metoda kejutan listrik ini
umumnya diperuntukkan bagi perikanan darat.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda menangkap ikan dengan cara
memabukkan
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda memabukkan secara mekanik
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda memabukkan secara mekanik
dengan benda keras
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda memabukkan dengan ledakan
5. Sebutkanlah penangkapan ikan yang menggunakan bahan peledak yang masih
dioperasikan di Indonesia baik yang legal maupun yang illegal
6. Menurut Saudara adakah suatu peraturan yang melarang atau membolehkan
penggunaan bahan peledak dalam penangkapan ikan di Indonesia, jika ada
sebutkan peraturan tersebut, dan dimana peraturan tersebut dapat Saudara baca.
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda memabukkan dengan
menggunakan bahan kimia
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 48
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
8. Jelaskan menurut pendapat Saudara dampak penggunaan bahan kimia, terhadap
lingkungan perairan, sebutkan bahan kimia yang tidak disengaja atau disengaja
dapat merusak lingkungan perairan dan tidak ditujukan untuk menangkap ikan.
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda memabukkan dengan
menggunakan memanfaatkan Tumbuhan beracun (Ichtyotoxic plant)
10. Sebutkan dan jelaskan manfaat penggunaan racun tumbuhan bagi perikanan di
Indonesia.
11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda memabukkan dengan
menggunakan memanfaatkan racun hewan
12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bahan-bahan kimia yang dapat digunakan
dalam metoda memabukkan.
13. Sebutkan bahan-bahan kimia yang dapat digunakan untuk tujuan penangkapan
dan jelaskan dampaknya terhadap lingkungan.
14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda memabukkan dengan
Deoxygenation
15. Sebutkan contoh penangkapan ikan yang menggunakan metoda deoxygenation
16. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda memabukkan dengan kejutan
elektrik Sebutkan alat penangkap ikan yang menggunakan metoda kejutan
listrik, dan jelaskan mengapa harus menggunakan kejutan listrik.
17. Sebutkan dan jelaskan manfaat baik atau buruk dari metoda penangkapan
dengan cara memabukkan
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 49
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
2. Menggunakan benda keras (Striking gear) adalah metoda yang paling sederhana
yaitu …………..dengan sebuah batu, tongkat, pentungan atau benda tumpul
lainnya. Hasilnya mungkin ikan akan pingsan, terluka bahkan mati
A. Memerangkap B. melempar C. memukul D. menghantam
3. Menggunakan ……………tujuannya adalah agar dapat menangkap ikan dalam
jumlah banyak dan dalam waktu yang singkat, tanpa memperhatikan akibat
jangka panjang maupun jangka pendek yang ditimbulkannya
A. bendungan B. semburan C. ledakan D. lemparan
4. Tumbuhan beracun (Ichtyotoxic plant) ini dikonstratkan dari batang, akar, daun,
biji atau buah tumbuhan. Racun ini berfungsi menghancurkan butiran darah
merah, sehingga biota laut yang tidak memiliki butiran darah merah tidak
terpengaruh, contohnya adalah tanaman…
A. Turi B. saponen C. kastuba D. tuba
5. Menggunakan Bahan kimia industri ke air adalah cara lain untuk memperoleh ikan,
merusak dengan hebat tubuh ikan, selain itu akan menyebabkan …. Lingkungan
A. reaksi B. solusi C. polusi D. kolusi
6. Menggunakan Bahan kimia industri ke air adalah cara lain untuk memperoleh ikan,
merusak dengan hebat tubuh ikan, selain itu akan menyebabkan pencemaran
Lingkungan, apakah penangkapan demikian perlu:
A. dilestarikan B. dikembangkan C. dilarang D. dibudidayakan
7. ……………… adalah menangkap ikan dengan mengaduk lumpur untuk
menguragi jumlah oksigen di dalam air:
A. oxygenation B. deoxygenation C. clorination D. oxygen
8. Metoda kejut listrik (Electrical stupefying) adalah ……………. ikan sehingga ikan
tidak dapat melarikan diri dan mudah untuk ditangkap. Metoda kejutan listrik ini
umumnya diperuntukkan bagi perikanan darat:
A. Mengurung B. menghancurkan C. melumpuhkan D. menghindari
9. Racun yang biasa digunakan di tambak udang adalah saponen, yang befungsi
menghancurkan…………merah:
A. darah B. tulang C. kulit D. plankton
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 50
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
10. Racun kimia yang biasa digunakan para penangkap belut dipantai umumnya
mengginakan racun kimia berbentuk bubuk berwarna putih yang
bernama………….:
A. theodan B. furadan C. potas D. hendrin
T U G A S (4)
Buatlah suatu paper kecil mengenai dampak terhadap lingkungan dan
kelestarian sumber dan densitas ikan, yang ditangkap dengan menggunakan metoda
memabukkan yang memanfaatkan bahan kimia, peledak dan racun.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 51
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
BAB VI : METODA PENANGKAPAN IKAN DENGAN TALI
(LINES) I
Namun demikian harus ada sesuatu yang dapat menarik perhatian ikan yaitu
umpan dengan tujuan menawarkan kepada ikan makanan atau yang dianggap
makanan yang tampilannya sedemikian rupa sehingga sulit bagi ikan untuk menolak
atau mendiamkannya. Jika dilengkapi dengan pancing, baik pancing dengan umpan
atau pancing yang berfungsi sebagai umpan dapat menangkap ikan yang datang ke
daerah jangkauan pancing. Secara skematis ditampilkan pada Gambar 6.1.
hand lines
set lines
Gorges & pancing
drift line
Metoda tali (lines)
troll lines
Pilks or jig
dragged bottom
rip hook
Gambar 6. 1 Skema pembagian metoda penangkapan ikan dengan tali
Gambarr 6. 2 Pemasan
ngan tali Gaambar 6. 4 Um
mpan yang terrbuat
Gambar 6. 3
3 Umpan dari kerang
dengan um
mpan tanpa ppancing [2] dari gumpalan sarang laba‐laba
berbentuk tikus untu uk
ntuk menangkkap ikan garfish [2]
un
menan ngkap gurita [2
2]
etoda pen
6.1.2 Me nangkapan
n dengan tali
t yang dipasangi
d pancing
6.1.3 G o r g e s
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ TTeknologi Pen
nangkapan Ikaan 53
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
yang ujungnya dirunccingkan dan
n dibentuk seperti
s mata pancing ssekarang. Taali pancing
diikatkan di
d tengah-teengah gorges. Gorges ditutupi dengan umpaan, saat ump
pan ditelan
gorges akan menusuk tenggorokan ikan. Gambar
G 6.5 b adalah go
orges yang digunakan
untuk menangkap bu
uaya. Gorgees yang biasa digunakaan untuk menangkap ikan adalah
seperti yan
ng ditampilkan pada Gambar 6.5c.. Gambar 6.6 c adalah bentuk khusus gorges
yang dibu
uat oleh bangsa china, yang terb
buat dari baambu atau benda lenttur (elastis)
yang dapaat lurus kem
mbali bila diibengkokkan. Umpan diikatkan paada ujungn
nya, setelah
umpan pengikat
p terrlepas saat umpan dimakan ikan, gorges akan meleenting dan
menusukkkan dinding tenggorokaan ikan.
B
c d
a
Gambaar 6. 5 Berbag
gai jenis gorgges [2]
Pengembangan berikutn
nya dari pan
ncing adalah bentuk kkurva (bentu
uk pancing
modern). Sedangkan
n bahannyaa dikemban
ngkan dari kayu, tulang
g dan terakkhir dibuat
dari bahan
n metal. Pad uat dari rantting kayu; (22) pancing terbuat dari
da gambar 6.6 (1) terbu
kulit keran
ng dan kulit kura-kura; (3)
( pancing terbuat darri tulang dan
n kulit keran
ng mutiara;
(4) pancing terbuat dari
d kulit keerang mutiaara; (5) panccing yang taangkainya teerbuat dari
tulang ikan paus dan kulit kerang
g mutiara, kaaitnya terbu
uat dari cang
gkang kura--kura.
P
Pengemban
ngan berikutnya
dari pancing adalah bentukk kurva
(bentuk pancing modern). Sed
dangkan
bahannyya dikembaangkan dari kayu,
tulang dan
d terakhirr dibuat dari bahan.
pancing metal diawali dengan
ditemukkannya peerunggu (bronze),
(
pengem
mbangan selanjutnya pada
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ TTeknologi Pen
nangkapan Ikaan 54
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
Gam
mbar 6. 6 Tipe pancing konvvensional waktu hampir beersamaan pancing
yang teerbuat darii besi, teembaga,
kuningan.
Ko
ondisi panccing metal yang dig
gunakan paada perikan
nan komerrsil adalah
mungkin terlalu
t lemb
bek, atau terlalu keras. Pancing yaang terbuat dari besi keecuali yang
terbuat daari baja sten
nlis atau nikel mudah berkarat.
b Un
ntuk itu pan
ncing harus dilindungi
dengan berbagai
b meetoda sepeerti galvanizze, tinning , gilding, bronzing, enameling,
e
dilapisi deengan emaas, perak, nikel, kadmiu
um, atau teembaga, laccquering (JJapanning).
Dewasa in
ni pancing yang
y dikem
mbangkan paling
p terakh
hir adalah yyang terbuaat dari baja
carbon .
Gambar 6. 7 Berbagai contoh pancing modern
Berbagai metoda telah dikembangkan pada penangkapan ikan dengan tali dan
pancing (line fishing) termasuk juga pole and line dan vertical line, dari yang paling
sederhana hingga yang paling modern, dari yang dipergunakan oleh perorangan
hingga perikanan skala besar. Bentuk yang paling sederhana dari metoda tali dan
pancing adalah hand line. Komponennya terdiri dari seutas tali dengan panjang
tertentu, pemberat (timah, rantai atau pemberat lainnya), pelempar dan sekurang-
kurangnya dipasangi sebuah pancing. Sebagai tambahan mungkin swivel, pemikat,
pelampung khususnya hand line yang digunakan pada sport fishing, penampung ikan,
caduk, ada juga yang dilengkapi dengan lift net. Pemasangan pancing hand line yang
terdiri dari lebih dari satu pancing, ada yang disusun tegak dengan menggunakan tali
cabang (branch line) ada juga yang menggunakan pemikul dan penyeimbang. Seperti
disajikan pada Gambar 6.8 hand Line dalam bentuk vertical line, (1) hand line sederhana
(Ireland); (2) hand line untuk menangkap mackerel (Heligoland); (3) hand line yang
berasal dari (new Guinea); (4) Hand line dengan cincin penyeimbang (Jepang); (5) Hand
line dengan tangkai penyeimbang (Kep. Poeroe); (6) Hand line untuk menangkap ikan
hiu dengan penyeimbang utama dan sekunder (Icelandic); (7) Paternoster (Inggris); (8)
vertikal long line; (9) Double hand line (Formosa),.
Gambar 6. 8 Berbagai tipe hand line yang tergolong pada vertical line, [2]
Hand line mungkin hanya terdiri dari satu pancing, biasanya lebih dari satu
pancing, umumnya dipasang pemberat pada bagian terbawah. Pancing tambahan
dapat dipasang pada bagian bawah tali utama dengan menggunakan tali cabang pada
selang jarak tertentu atau menggunakan batang penyeimbang baik dengan bentuk
lurus maupun busur. Pemancing di Malaysia juga di beberapa negara lain
menggunakan metoda lain yang bertujuan sama, yaitu memasang alat berbentuk busur
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 56
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
atau bulaan sabit, kedua
k ujungnya dihubungkan dengan
d kaw
wat, sehing
gga dapat
menahan sentakan ikkan yang meendadak saaat tertangkaap. Alat ini d
dinamakan Renggong
(gambar 6.9). Implementasi ini tidak sajaa membuatt tali lebih lentur (elastis) juga
menahan tali cabang
g dan panccing dari peemberat sekkaligus men
ncegah kekkusutan tali
pancing.
Gambar 6. 9 Pancing deengan roda penggulung Gambar 6. 10
0 Pancing den
ngan umpan tiruan
R I N G K A S A N (6
6)
1. Tujuan
n penangkaapan dengaan metoda tali
t (lines) adalah
a men
nawarkan keepada ikan
makan
nan atau yang
y diang
ggap makaanan yang tampilann
nya sedemikian rupa
sehing
gga sulit bag
gi ikan untuk menolak atau
a mendiamkannya.
da penangkkapan ikan dengan tali berumpan tanpa menggunakan pancing
2. Metod
tergolo
ong sangat primitif, namun hin
ngga sekaraang masih digunakan
n. Prinsip
penan
ngkapannya adalah menawarkan umpan kepaada ikan unttuk dimakan
n.
3. Metod
da penangkkapan ikan dengan
d tali berumpan dengan m
menggunakaan pancing
adalah
h menawarkkan umpan kepada ikan
n untuk dim
makan, dan ikkan tidak lep
pas setelah
memaakannya.
4. Metod
da penangkkapan ikan dengan Ha
and Lines teermasuk jug
ga pole and
d line dan
verticaal line, dari yang palin
ng sederhana hingga yang paling modern, dari yang
diperg
gunakan oleeh perorang
gan hinggaa perikanan
n skala besaar. Tujuann
nya adalah
untuk dapat menangkap ikan
n yeng lebih
h banyak di kedalaman air yang leb
bih besar.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ TTeknologi Pen
nangkapan Ikaan 57
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
1. Apakah yang dimaksud dengan tali (lines) dalam metoda penangkapan ini ?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda penangkapan ikan dengan tali.
3. Apakah yang dimaksud dengan umpan ?
4. Prinsip apakah yang harus dipenuhi oleh sebuah umpan ?
5. Apakah yang dimaksud dengan umpan tiruan ?
6. Prinsip apakah yang harus dipenuhi oleh sebuah umpan tiruan ?
7. Apakah yang dimaksud dengan pancing ?
8. Prinsip apakah yang harus dipenuhi oleh sebuah pancing ?
9. Apakah yang dimaksud dengan pancing yang berbentuk sebagai umpan ?
10. Prinsip apakah yang harus dipenuhi oleh sebuah pancing yang berbentuk sebagai
umpan ?
11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda penangkapan ikan dengan tali
berumpan tanpa menggunakan pancing
12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda penangkapan ikan dengan tali yang
menggunakan pancing
13. Sebutkan beberapa contoh alat penangkap ikan yang menggunakan tali dan
pancing
14. Apakah yang dimaksud dengan gorges ?
15. Jelaskan apa yang dimaksud dengan. metoda penangkapan ikan dengan tali yang
menggunakan pancing gorges
16. Sebutkan beberapa contoh alat penangkap ikan yang menggunakan tali yang
menggunakan gorges.
17. Apakah yang dimaksud dengan hand line ?
18. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda penangkapan ikan yang
menggunakan pancing hand lines
19. Sebutkan beberapa contoh alat penangkapan ikan yang menggunakan pancing
hand lines
20. Faktor-faktor apakah yang harus dipertimbangkan dalam operasi penangkapan
ikan dengan menggunakan tali dan pancing berumpan.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 58
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
21. Menurut Saudara sifat-sifat alami ikan yang bagaimanakah yang dapat
dimanfaatkan untuk mengefisiensikan penangkapan ikan dengan menggunakan
tali dan pancing berumpan.
22. Jika waktu merupakan faktor yang menentukan keberhasilan penangkapan ikan
dengan menggunakan tali dan pancing berumpan. Menurut Saudara kapankah
waktu yang tepat untuk menangkap ikan tertentu dengan alat ini secara efektif,
jelaskan pendapat Saudara.
23. Jika umpan merupakan faktor yang menentukan keberhasilan penangkapan ikan
dengan menggunakan tali dan pancing berumpan. Menurut Saudara umpan
yang bagaimanakah yang sesuai untuk menangkap ikan tertentu dengan alat ini
secara efektif, jelaskan pendapat Saudara.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 59
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
6. Komponennya hand line terdiri dari seutas tali dengan panjang tertentu, ………
(timah, rantai atau bahan lainnya), pelempar dan sekurang-kurangnya dipasangi
sebuah pancing.
A. Umpan B. pancing C. pemberat D. pelampung
7. Mengoperasikan hand line sangatlah mudah, umumnya pemancing memegang
……….. pancing tanpa joran atau berjoran (mungkin digulung dengan
penggulung) sambil merasakan sentuhan ikan dengan ujung jarinya, dan
menyentakannya dengan cepat pada saat yang tepat.
A. Ujung tali B. Pangkal tali C. tangkai D. pangkal
8. Bahan tali yang digunakan pada hand line harus transparan agar ikan tidak melihat
tali tapi tertarik pada …………….
A. joran B. pancing C. umpan D. pemancing
9. Bahan tali yang digunakan pada hand line harus transparan agar ikan tidak melihat
tali , maka bahan yang baik adalah :
A. polyethylene B. rapiah C. kuralon D. senar plastik
10. memancing di pir dermaga sambil bersantai dengan menggunakan hand line
menurut anda kira-kira termasuk dalam metode penangkapan ikan:
A. sport fishing B. komersial fishing C. leisure fishing D. demersal fishery
T U G A S (6)
Buatlah karya tulis mengenai, metoda, alat, pengoperasian, hasil tangkap, dan
prospek kedepan bagi perikanan Indonesia.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 60
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
BAB VIII METTODA PENAANGKAPAN
N IKAN DEENGAN TALLI (LINES) II
7.1 HUHA
ATE (POLE & LINE)
Gambar 7. 1 Pancing huhate Gambar 7. 2
2 Dua peman ncing
m
menggunaka n satu pancing [3]
Gam ole and line ssedang beroperasi (NOAA)& www.occeansatlas.co
mbar 7. 3 Po om
Perikanan huh
hate merup
pakan gabu
ungan dari berbagai
b m
metoda penaangkapan
ikan, selaiin menggu
unakan mettoda tali dan pancing
g, juga meenggunakan
n metoda
berburu (mencari
( g
gerombolan ikan), meemanfaatkan
n unggas (menentukkan lokasi
© Seekolah Tinggi P
Perikanan ‐ Teeknologi Penaangkapan Ikan
n 62
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
gerombolan ikan) metoda mengelabui ikan (menyemprotkan air dan umpan tiruan,
memberikan umpan hidup sebagai daya tarik ikan untuk berkumpul). Problem utama
yang dihadapi perikanan huhate pada umumnya adalah, bagaimana menyediakan
umpan hidup, menyiapkan para pemancing dan pelempar umpan hidup yang handal,
Sebab untuk menangkap ikan tuna sebanyak satu ton diperlukan umpan hidup sekitar
100 kg.
Tabel 7.1. Umpan hidup yang digunakan dalam perikanan huhate di daerah Sulawesi
Utara dan sekitarnya.
No Nama ikan umpan Ukuran (mm)
1. Puri kepala merah / Batavian anchovy (Stollephorus devisi) 65-72
2. Puri gelas / Indian anchovy (Stollephorus indicus) 73
3. Kepala batu (Hypotherina leognesi) 60
4. Gosao / Blue back sprat (spratteloides delicatulus) 52
5. Lompa / Little priest (Thrissina baelama), 73 – 77
6. Kira / Gold sprat herring (Herongula ovalis) 75
Umpan umumnya diperoleh dengan alat penangkapan stick held dip net
dengan memanfaatkan atraksi cahaya dalam mengumpulkan ikan.
Huhate dioperasikan oleh para pemancing yang duduk atau berdiri di tepi
kapal. Untuk pemancing yang duduk memerlukan pijakan di kapal dengan konstruksi
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 63
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
khusus (Gambar 7.55 – 7.8) yang disebut para-para
p daan pemancing duduk di
d atas top
bulwark. Jarak
J para-p
para dari top
p bulwark ditentukan
d b
berdasarkan tinggi rata--rata betis
orang dew
wasa darim
mana umum
mnya asal pemancing.
p Tidak adaa standar yang
y pasti
untuk jaraak ini, namu
un perancan
ng kapal yang baik akaan memperrtimbangkan jarak ini
berdasarkaan tinggi ratta-rata betiss orang dew
wasa (peman
ncing) setem
mpat.
Gambaar 7. 5 Sketsa Kapal pole & line sedang Gambar 7. 6 Kapal poole & line, 60 GT
operasi
Gambar 7. 7 Kapal pole & line tipe Jepang Gambar 7. 8 Kapal poole & line tipee Amerika
Ad
da perbedaan teknik penangkap
pan antara pole & line yang beerasal dari
Amerika dan
d yang berasal
b dari Jepang, Am
merika yaitu
u pemancin
ng berada di
d buritan
kapal (Gaambar 7.8), sedangkan Jepang (Gambar 7.7)
7 utamanya di haluan dan
menyamp
ping di kedu
ua lambung
g, dengan konstruksi para-para
p d
di sekeliling lambung
kapal. Belum ada tulisan yang mengatakan
m n mengapa keduanya memiliki teknik yang
berbeda.
© Seekolah Tinggi P
Perikanan ‐ Teeknologi Penaangkapan Ikan
n 64
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
umpan hiidup. Hujan tiruan di buat deng
gan menyem
mprotkan aair di sekelilling kapal
dengan menggunaka
m an water sprrayer secara terus meneerus. Ump
pan hidup disebarkan
d
tidak sepeerti memberri makan ikaan di tambaak, yaitu deengan taktikk melemparkan 3 – 4
ekor umpaan hidup kee arah gerom
mbolan ikan
n ketika gerrombolan ikkan belum atau
a mulai
tidak ke muncul
m ke peermukaan, kemudian
k penebaran
p d
dikurangi 2 – 3, 1 – 2 ekkor secara
berturut-turut, dan pancing hu
uhate mulaai bekerja juga
j peneb
baran umpan hidup
dihentikan
n, dan dimu
ulai lagi jika ikan mulaii menyelam
m menjauh d
dari permukaan atau
dari kapal. Perlakukaan ini akan meningkattkan rasa lapar ikan caakalang. Keeahlian ini
sangat terrgantung dari pengalaaman dan insting si peelempar um
mpan ( Man
nado: bui-
bui).
Gambarr 7. 9 photo‐‐photo pole aand line
Sprateelloides delicaatulus
SStollephoruss indicus
H
Hypoatherina
a sp
Gambar 7.. 10 Bak umpan dan umpan hidup
Um
mpan hidu
up disimpaan di palkah umpaan, yang memiliki konstruksi
k
penggantian udara dengan
d metoda sirkulaasi. Air bag
gian bawah dipompa ke
k bagian
permukaan air di dalam palkah umpan, dan dikeluarkan melalui pipa-pipa berlubang
b
dalam ben
ntuk semprrotan halus. Terjadinyaa sirkulasi aiir diakibatkaan oleh perrpindahan
massa air akibat lapissan air di daalam palkah
h umpan tersedot oleh pompa. Pergantian
P
udara atau
u memasukkkan oksigen ke air den
ngan teknikk memperbesar luas peermukaan
© Seekolah Tinggi P
Perikanan ‐ Teeknologi Penaangkapan Ikan
n 65
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
air, semakin luas permukaan air semakin banyak oksigen terlarut ke air. Perluasan
permukaan air diperoleh dengan menyemprotkan air dalam bentuk butiran-butiran
halus, semakin halus butiran semakin luas permukaan semakin banyak oksigen terlarut.
Metoda olah gerak kapal pole & line saat operasi pemancingan dilakukan
adalah mengarahkan kapal ke gerombolan ikan dengan gerakan yang sangat halus,
agar pusaran air propeller tidak menimbulkan stimulan yang tidak berarti agar tidak
menakuti-nakuti ikan. Sulawesi Utara terutama Aer Tembaga menrapkan manajemen
operasi harian (one day fishing) bagi kapal-kapal berukuran kecil yang tidak dilengkapi
dengan palkah pendingin (karena jarak fishing ground ke pelabuhan pendaratan ikan
sangatlah dekat) dan operasi penangkapan hanya dapat dilakukan pada siang hari.
Ikan hasil tangkapan dari kapal perikanan skala besar disimpan di cold storage milik
perusahaan, sedangkan yang kapal milik perorangan atau perusahaan perikanan skala
kecil, ikan hasil tangkapan langsung dijual ke konsumen atau ke perusahaan perikanan
skala besar.
R I N G K A S A N (6)
1. Huhate (pole and line) merupakan penggabungan antara beberapa metode
metode penangkapan ikan dengan tali dan pancing, attraksi air, umpan, dan
kecepatan manusia.
2. Huhate ada yang dioperasikan dari buritan (tipe eropa dan amerika) dan dari
haluan (tipe Jepang. Namun pada prinsipnya kedua penangkapan ikan ini adalah
sama.
3. Umpan yang digunakan ada dua jenis, yaitu umpan buatan dan umpan hidup.
Umpan buatan terpasang pada pancing dan umpan hidup ditebar.
4. Umpan hidup diperoleh dengan menggunakan metode penangkapan yang
diangkat (lif net) atau salah satunya yang dikenal dengan nama bagan.
5. Kapal huhate memiliki ciri khusus dengan adanya pila-pila yang dipasang
disekeliling lambung kapal.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 66
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan umpan tiruan dan umpan hidup pada
metoda penangkapan ikan dengan huhate ?
4. Bagaimanakah bentuk pancing huhate dan mengapa demikian, jelaskan jawaban
Saudara
5. Pancing huhate hanya dioperasikan pada siang hari, jelaskanlah mengapa
demikian.
6. Sifat-sifat ikan yang bagaimanakah yang dapat dipancing dengan pancing huhate.
7. Pancing huhate umumnya menggunakan pancing yang dipasangi umpan tiruan
atau pancing itu sendiri dibentuk mirip dengan makanan ikan yang menjadi tujuan
penangkapan. Karakteristik umpan tiruan yang bagaimanakah, sehingga ikan
tertarik untuk menyambarnya, jelaskan jawaban Saudara.
8. Jelaskan metoda-metoda penangkapan ikan apa sajakah yang digunakan dalam
pengoperasian huhate.
9. Jelaskan metoda yang digunakan dalam menyimpan umpan hidup di atas kapal
huhate.
10. Jelaskan metoda penangkapan ikan apakah yang digunakan dalam memberikan
umpan hidup pada pengoperasian huhate ?
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 67
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
4. Umpan yang digunakan ada dua jenis, yaitu umpan buatan dan umpan hidup.
Umpan buatan terpasang pada ……………..
A. joran B. pancing C. pila-pila D. haluan kapal
5. Umpan hidup yang digunakan pada huhate, saat operasi umpan ini disebarkan
oleh boi-boi …………….
A. Atas peintah B. sesuai kebutuhan C. sesuka hati D. sekaligus
nakhoda boi-boi
T U G A S (6)
Buatlah sebuah paper tentang metoda penangkapan huhate dan
permasalahan yang tengah dihadapi perikanan ini di Indonesia dewasa ini, ditinjau dari
penyediaan umpan hidup, dan fishing ground.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 68
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
BAB VIII M ETODA P ENANGKAPAN I KAN DENGAN T ALI
( LINES ) III
Bab ini akan menjelaskan metode penangkapan degan kelompok tali dan
pancing, yaitu rawai dasar (bottom set line), dan rawai pertengahan (long line)
8.1 METODA PENANGKAPAN IKAN DENGAN TALI DAN PANCING YANG DIPASANG
TETAP (RAWAI DASAR)
Hand line yang sederhana mungkin hanya terdiri dari satu atau beberapa
pancing saja dengan hasil tangkapan yang terbatas, dan harus selalu diamati selama
pemancingan. Oleh karenanya berkembang metoda memancing yang harus diamati
dengan pancing yang “semi diamati”. Pancing ini tidak perlu dipegangi terus menerus,
hanya memerlukan seseorang untuk melepaskan ikan yang terpancing. Mungkin lebih
baik memancing dengan tidak perlu diamati, dimana pancing dapat dipasang di sore
hari dan diangkat pada pagi keesokan harinya. Sehingga dapat dipasang beberapa
pancing, atau ratusan pancing dalam sekali pemasangan,
Rawai dasar memerlukan dasar perairan yang rata, karena dasar yang tidak rata
(karang) mungkin rawai dasar akan rusak, kusut sama sekali, putus atau bahkan tidak
bisa diangkat kembali. Gambar 8.1 menyajikan ilustrasi pengoperasian rawai dasar,
dan gambar 8.2 dan 8.3 menyajikan beberapa sistem penangkapan ikan dengan rawai
dasar.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 69
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
Gambar 8. 1 Ilustrasi rawai dasar ssaat mbar 8. 2 Tipe
Gam e rawai dasarr [2]
dioperasikkan
© Seekolah Tinggi P
Perikanan ‐ Teeknologi Penaangkapan Ikan
n 70
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
berbedaa dengan
n simpul yang
digunakkan untuk bahan con
ntinuous
filamentt, umum
mnya sekarang
menggu
unakan alaat penjepit yang
disebut lock tip. Gamb
bar 34
menamp
pilkan bebeerapa simp
pul yang
Gambar 8. 4 Simpul un
ntuk monofilaament digunakkan dalam
m penyambungan
monofilaament.
Rawai dasar yang
y terdiri dari sejumlah pancing dan dijangkarkan pada suatu
tempat tertentu
t daan harus diketemukan oleh ikan saat ikan-ikkan tersebu
ut sedang
melakukan
n migrasi harian unttuk mencaari makan. Oleh kareenanya perrlu untuk
mengetah
hui tempat yang
y benar untuk pemasangannyaa.
Efisiensi botto ne termasukk long-line yang akan dijelaskan pada bab
om long lin
berikut tid
dak hanya dipengaruhi
d i oleh disain
n pancing, ukuran
u dan bentuk um
mpan, tapi
juga oleh bahan, panjang dan jarak antar brranch line. Jarak
J diantaara kedua branch line
sekurang-kurangnya dua kali panjang branch line, untuk menghindaari saling
tersangkut diantara keduanya.
k Lebih lanjutt, rawai dassar yang meemiliki tali jaarak antar
miliki jarak yang lebih
cabang yaang jauh leebih panjang lebih baik daripada yang mem
pendek. Tali
T cabang jangan terlaalu pendek, sekurang-kkurangnya b
bila ujung taali cabang
yang terp
pasang pad
da tali utam
ma (main liine) terpegaang tangan
n, tali cabaang harus
mencapai permukaan
n air, sehing
gga ikan hasil tangkapaan dapat diicaduk atau
u diganco
tanpa selu
uruh beratnyya tergantu
ung pada tali cabang. Tali
T cabang disambung
gkan pada
tali utam
ma dapat dilakukan dengan mengikattnya secarra permanen, atau
menggunakan simpu
ul yang mud
dah dibuka, atau dengan menggun
nakan snap.
Um
mumnya tali cabang memiliki
m panjang yang
g sama, tap
pi china meenerapkan
konsep lain, yakni meemasang tali cabang yang lebih paanjang padaa selang seju
umlah tali.
Tali cabang yang lebih panjang dipasangi
d taali cabang berpancing
b kkedua yang dipasang
secara verrtikal (Gamb
bar 8.5). Rawai dasar yang berp
pancing ban
nyak biasan
nya dibagi
dalam beb
berapa bagian. Setiap bagian terd
diri dari beb
berapa tali ccabang. Meetoda lain
yang digu
unakan adaalah menyim
mpan rawaai dasar deengan menyyangkutkan
n pancing
pada tepi sebuah keraanjang bulaat berdasarkkan urutan pancingnya
p (Gambar.8.66).
© Seekolah Tinggi P
Perikanan ‐ Teeknologi Penaangkapan Ikan
n 71
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
8. 5 Susunan
Gambar 8 n tali cabang untuk rawai Gambar 8. 6 Menyussun pancing pada tepi
dasar daari China, [2] keranjan
ng bulat [2]
Pada prinsipn
nya konstrukksi drift linee tidak berb
beda dari seet line yang dipasang
menetap di suatu teempat (sedeentary). Drrift line sed
derhana yan
ng berisi haanya satu
pancing biasanya
b dio
operasikan di
d perairan tawar
t atau perairan paantai, sedangkan drift
line yang terdiri dari beberapa pancing yaang berisi beberapa
b paancing yang
g disusun
vertikal deewasa ini digunakan
d untuk men
nangkap ikaan tuna di sekitar rum
mpon laut
dalam. Drrift line besaar (heavy drrift line) yang
g terdiri darri ribuan pan
ncing yang dipasang
dalam sejumlah main
n line (long
g line sistem
m basket) seecara horiso
ontal merup
pakan alat
penangkap ikan khusus untuk peerairan samu
udera (deep
p sea fishery)).
omponen lo
Ko ong line terd
diri (gambar 8.7); (1) Main
M line; (2)) Buoy (float) line; (3)
Branch line; (4) Wire leeader; (5) Paancing dan umpan; (6) Pelampung
g. Komponeen branch
line dapat dilihat pada gambar 8.8.
© Seekolah Tinggi P
Perikanan ‐ Teeknologi Penaangkapan Ikan
n 72
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
G
Gambar 8. 7 Illustrasi long line bar 8. 8 Komp
Gamb ponen brancch line
Berdasarkan beberapa
b peengamatan para ahli, long line tid
dak saja dip
pengaruhi
oleh disain dan tipe pancing, taapi juga dip
pengaruhi oleh
o bahan, panjang, jaarak antar
ne. Jarak an
branch lin ntar branch
h yang terpaasang padaa main line sekurang-kkurangnya
dua kali panjang
p braanch line (u ghindari kekusutan), dan juga tid
untuk meng dak terlalu
pendek. Branch linee dipasang pada main
n line deng
gan cara disimpul atau
u dengan
menggunakao snap. Pemasang
gan demikian menyebaabkan brancch line dapaat diganti,
diperbaiki atau disim
mpan dengaan mudah, atau dapaat mengatu
ur jarak pem
masangan
antar bran
nch pada maain line.
Meetoda penyimpanan lo
ong line di Indonesia umumnya hanya terdirii dari tiga,
yaitu diikaat per baskket (setiap basket
b terdiri dari main line, buo
oy line dan sejumlah
branch lin
ne), penyimp
panan deng
gan blong (main
( line dan
d branch line disimp
pan dalam
satu tempat, tapi masing-maasing pancing disang
gkutkan di tepi blon
ng sesuai
urutannyaa), line arran
nger dan dru h main line aktif disimp
um (seluruh pan dalam satu
s kotak
atau digulung pada drum,
d sedan
ngkan brancch disusun dan
d disimpaan terpisah).. Gambar
8.9 adalah
h KM. Madidihang kapal latih milikk Sekolah Ussaha Perikan
nan yang merupakan
m
kapal mullti fungsi, yang dapat digunakan untuk men
ngoperasikaan long linee (sistem
basket) daan stern traw
wl, sekaliguss merupakan
n kapal latih
h.
Gambar 8. 9 KM Ma adidihang, kaapal latih
mbar 8. 10 Pen
Gam nataan perallatan
Sekolah TTinggi Perikaanan yang dibuat tahun
penangkapan kapal long line sistem box
1972, aakan naik dook. [photo Sarlat, STP)
Gambar 8. 11 Ilustrasi kapal long line Gambar 8. 12
G Diagram settting hauling long line
sedang haauling (aa) long line tipe drum, (b
b) long line tipe kotak
(b
box tipe)
© Seekolah Tinggi P
Perikanan ‐ Teeknologi Penaangkapan Ikan
n 74
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
Gambar 8. 13 Tata letak perlengkap pan penangkaapan long linee modem; (1) line throweer, (2) , Alat
pengukur jaarak antar branch line saat setting, (3) Roller
R penghantar, (4) pipa pelindung main
m line, (5)
roller pengh hantar dengaan tulip recep ptacle, (6) ring
g penghantar, (7) roller p
penghantar deengan tulip
receptacle saat
s hauling, (8)
( ban berjalaan berkecepattan rendah un
ntuk hauling main line, (100) main line,
(11) side roller, (12) line haauler
1 2 3 4
8. 14 Perleng
Gambar 8 gkapan penan
ngkapan ikan
n long line [p
photo, IZUI ]
Um
mpan yang digunakan
n di Indoneesia umumn
nya terdiri dari tiga jeenis, yaitu
Bandeng / Milk fish (Chanos cha
anos) ukuran
n 13-19 cm,, Layang / Scad (Decap
pterus sp.)
dan cumi-cumi (Lolig
go sp.), nam
mun yang terpenting adalah meemenuhi peersyaratan
sebagai berikut:
b warn
na mengkilaap, aroma yang
y khas, ukuran yan
ng memadaai, Mudah
didapat, harga
h terjangkau dan disenangi
d oleh ikan yan
ng akan ditangkap. Beelakangan
ini dicobaa dengan menggunakan umpan
n hidup yaaitu bandeeng. Namu
un masih
© Seekolah Tinggi P
Perikanan ‐ Teeknologi Penaangkapan Ikan
n 75
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
terdapat beberapa kendala, yaitu bandeng sampai di kapal dalam keadaan stress berat
hal ini disebabkan oleh:
Metoda olah gerak kapal lone line secara umum mengikuti alur main line,
dengan beberapa ketentuan berolah gerak yang terkait dengan kedudukan (arah main
line) terhadap haluan kapal. Haluan kapal harus dipertahankan membuat sudut antara
300 – 450 terhadap arah main line yang muncul dipermukaan air dalam tiga dimensi,
dan hindarkan main line mengarah di bawah kapal atau ke arah buritan kapal.
Metoda setting, saat melepas branch line dan buoy line diupayakan agar
pancing dan pelampung jatuh pada posisi sejauh-jauhnya dari efek pusaran air
propeller, dan gulungan branch line dan buoy line terlepas dengan baik. Efek pusaran
propeller dapat mengakibatkan branch line dan buoy line terbelit pada main line.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 76
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
Haluan kap
pal
300 450
300 4
45
30 0
0
1 450 2 3
Gambar 8. 15 Kedudu ukan main linee saat hauling, (1) Pandangaan atas, (2) Pan
ndangan melintang,
(3) Pand
dangan memb bujur
Gambar 8. 16 Ilu
ustrasi penangkapan ikan
n dengan tro
olling.
8. 17
Gambar 8 Bebeerapa contoh
h penataan p
pancing padaa trolling
© Seekolah Tinggi P
Perikanan ‐ Teeknologi Penaangkapan Ikan
n 77
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
Secara umum
m yang dimaaksud dengan trolling adalah men
narik (menu
unda) satu
atau lebih pancing yaang dipasan
ngi umpan (attractive atau
a lure) di belakang kapal
k yang
bergerak. Troll meru
upakan mettoda utamaa dalam atttracting and catching ikan-ikan
predator, yang diop
perasikan seecara komeersial atau sport fishin
ng. Untukk menarik
perhatian dan mem but untuk menerima (memakan) umpan,
mbujuk ikan-ikan terseb
penarik perhatian
p ikkan didisain
n sedemikiaan rupa deengan warn
na yang ceerah, atau
meniru geerakan ikan
n yang sedang sekarat. Menirukkan gerakan
n ikan yang
g sedang
sekarat daapat berupaa gerakan memutar
m atau berguling
g-guling yan
ng dianggap sebagai
ikan yang jinak oleh predator.
p Ikaan yang meenjadi tujuan
n penangkaapan adalah tuna dan
salmon, dan
d jenis game
g fish lainnya
l sep
perti barraccuda, spanissh mackereel, marlin,
cakalang. Umpan pemikat
p paada perikan
nan komerssial uuntukk troll dapaat berupa
pemikat buatan
b (artifficial lure) teerbuat dari tulang
t atau
u bulu ungg
gas, kayu ataau plastik,
yang dibeentuk mirip octopus,, cuttlefish,, squid ataau sardine. Terkadan
ng tanpa
umpanpun dapat menangkap ikan,
i bahkan jika diberi umpan seperti serpihan kain,
kertas berrwarna, kulitt ikan yang berwarna cerah, jeram
mi, atau bah
han yang saama yang
mudah diidapat. Leb
bih lanjut dapat
d juga menggunakan umpan
n hidup ataau umpan
mati. Un
ntuk menceegah umpaan ikan terllepas dari pancing, umpan dililit dengan
benang (G
Gambar 8.188.
G
Gambar 8. 18 Pemasang
gan umpan deengan ikan hid
dup atau matii pada trolling.
Tro
olling modeern atau yan
ng biasa dig
gunakan seb
bagai game fishing, um
mpan yang
digunakan
n adalah um
mpan tiruan dengan berbagai aseso
oris pancing
g agar panccing dapat
memberikkan atraksi yang
y memikkat bagi ikan
n. (Gambar 49).
4
Trollingg perairan perteengahan Trolling permukaan
n U
Umpan untuk m
menangkap spearfish
Gambar 8. 19 Contoh pancing trolling, [photo OFRO
O]
© Seekolah Tinggi P
Perikanan ‐ Teeknologi Penaangkapan Ikan
n 78
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
R I N G K A S A N (7)
1. Rawai dasar (bottom set line) tetap adalah rawai yang umumnya dipasang di dasar
perauiran dengan dijangkarkan.
2. Rawai hanyut (Long line) adalah rawai pertengahan yangdioperasikan dengan cara
menghanyut.
3. Tonda (trolling) adalah rawai permukaan yang dioperasikan dengan cara ditarik
dengan menggunakan kapal motor atau kapal layar.
4. Ketiga alat penangkap di atas menggunakan umpan hidup, segar atau umpan
buatan (artificial bait).
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 79
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda penangkapan ikan dengan tali dan
pancing yang ditarik (troll line atau tonda).
14. Metoda penangkapan ikan dengan tali dan pancing yang ditarik yang dapat
digolongkan pada spot fishing, jelaskan jawaban Saudara.
15. Pertimbangan apakah yang harus diperhatikan untuk menentukan kecepatan kapal
saat menarik troll line atau tonda .
T U G A S (7)
Pelajarilah berbagai literatur dan kumpulkan berbagai data tentang long line
atau rawai tuna yang dioperasikan di Indonesia, bandingkanlah masing tipe long line
tersebut dihubungkan dengan metoda penangkapan, dan dihubungkan dengan
metoda
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 80
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
BAB IX
X METO
ODA PENA AN IKAN DENGAN
ANGKAPA N TALI (LINES)
IV
© Seekolah Tinggi P
Perikanan ‐ Teeknologi Penaangkapan Ikan
n 81
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
(setingkat dengan peenggunaan tombak, paanah dan harpoon)
h yaang digunakkan untuk
menangkaap biota air
a (aquatic resources) seperti ikaan, cumi-cu
umi, guritaa, kerang-
kerangan, teripang, kepiting,
k belut dilobangnya, cacing di dalam lumpur, dll. Metoda
ini juga termasuk pad
da kelompokk penangkapan ikan daan berburu .
9.1.1 Jo
oran berpaancing (Po
ole‐hookss)
Meenangkap ikan dengaan menggu
unakan meetoda ripping dapat dilakukan
dengan memasang
m s
sebuah atau
u lebih panccing yang kuat
k pada ujjung sebuah tongkat
kayu atau bambu. Alat
A ini dicelupkan ke dalam air, dipegang
d deengan tangan sambil
menunggu dengan sabar ikan
n yang lew
wat. Segera setelah ad
da ikan yaang lewat
didekatnya, tongkat disentakkan
d n ke arah ikan sekaligus ke arah p
pemancing. Contoh
alat terseb
but dapat dilihat pada Gambar
G 9.2.
Gambar 9. 2
2 Contoh Po
ole & hook; (1) Pole & hoo
ok yang digunakan oleh ban ngsa Syria, (2)) Pole dan
hook yang berubah funggsi; (3) Gait em
mpat cabang dan (4) Gait tunggal,
Gaanco bertan
ngkai pendek digunakkan sebagaai alat banttu dalam pemilahan
p
(sortir) pad
da penangkkapan ikan dengan
d traw
wl, untuk menahan agaar kantong trawl
t (cod
end) tidakk terombang
g-ambing, sebagai
s alat bongkar muat
m es baalok, penarikkan jaring
gillnet ataau purse seeine tradiso
onal maupu
un modern,, kuli angku
ut di pelab
buhan, dll.
Ganco bertangkai paanjang dapaat digunakaan untuk meraih
m pelam
mpung perttama saat
awal proses hauling, pada penaangkapan ikkan long lin
ne, purse seeine, gillnet,, lampara,
sampai deengan payaang, juga untuk meng
gangkat ikan
n berukuran
n besar ataau hampir
lepas darii kailnya paada long line atau sp
port fishing
g, untuk meraih lazy line pada
© Seekolah Tinggi P
Perikanan ‐ Teeknologi Penaangkapan Ikan
n 82
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
penangkapan ikan dengan trawl, dll. Pada perikanan darat alat ini digunakan oleh para
pencari kepiting dan ular.
9.1.2 Pancing Yang Dipasangi Umpan Buatan Dan Pancing Sebagai
Umpan Buatan (J I G)
Prinsip dari metoda ini adalah melukai dengan menusuk di sembarang bagian
tubuh ikan dengan suatu alat aktif atau yang dianggap aktif. Umumnya tidak
menggunakan umpan, yang dikenal dengan sebutan pilk, jigger, atau ripper,
sayangnya nama jig ini juga digunakan sebagai nama pancing dengan umpan buatan
(artificial lures) pada trolling atau pole & line. Awalnya, pilk terbuat dari metal yang
mengkilap yang dipasangi dengan satu atau lebih pancing berkait. Pilk harus
digerakkan naik turun untuk menarik perhatian ikan agar mendekati dan menusuknya
dengan pancing yang tajam. Gerakan ini dapat dicapai dengan melemparkan dan
menariknya dengan cepat (seperti yang dilakukan oleh para long liner memancing
cumi-cumi saat kapal sedang drifting di malam hari), atau dengan menyentak-
nyentakan pancing saat menaik dan menurunkan pancing (seperti pada penangkapan
ikan dengan pancing otrek yang dilakukan para juru rumpon untuk mengetahui ada
tidaknya gerombolan ikan di sekitar rumpon pada penangkapan ikan dengan purse
seine yang menggunakan rumpon), atau pada teknik penangkapan cumi-cumi dengan
menggunakan squid jigger atau diantara gerakannya diselingi dengan gerakan
menyentak-nyentak untuk menarik perhatian cumi-cumi atau menusuknya dengan
pancing cumi-cumi yang kebetulan berada didekatnya.
Pilk harus memiliki berat yang cukup sehingga mudah tenggelam dengan
cepat, dan cukup memiliki tenaga untuk menusuk saat pancing ditarik ke atas. Alat ini
khususnya digunakan untuk menangkap ikan yang berenang lambat. Berbagai bentuk
pilk dapat dilihat pada Gambar 9.3. Pilk banyak dimanfaatkan di perikanan laut atau air
tawar, baik yang berskala komersil atau sport fishing. Pada penangkapan ikan cakalang
(pole & line) pancing dipasangi alat pemikat ikan atau pancingnya itu sendiri berfungsi
sebagai alat pemikat, yaitu dengan memasang bulu burung (dewasa ini bulu burung
telah diganti dengan serat split fiber atau serpihan tali rapiah). Pancing dicat dengan
warna yang mencolok dan bersinar seperti dari jenis cat spotlight .
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 83
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
9.1.3 Paancing Cum
mi
Penangkapan cephalopod (Cum
mi-cumi, s
sotong, d
dan guritaa) dapat
menggunakan metod
da trolling (Gambar
( 9.33.b) dan han
nd line (Gam
mbar 9.3.b) dan long
line (Gam
mbar 9.4.e), yang dipaasangi panccing ripping
g. Ciri khas penangkapan ini
menggunakan jumlaah pancing
g yang banyak. Op
perasi penaangkapan umumnya
u
dilakukan di malam hari
h dengan
n memanfaaatkan efek cahaya
c (lightt attraction) terhadap
sifat photo
otaxis jenis-jjenis cephalopod .
a c d e
Gambar 9. 3 Pancing cum
mi‐cumi modeern dan [photto]
Gambar 9. 4 mi‐cumi konvensional
Berrbagai bentukk pancing cum
© Seekolah Tinggi P
Perikanan ‐ Teeknologi Penaangkapan Ikan
n 84
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
Mekanisasi pada metoda penangkapan ini adalah telah dikembangkannya
Automatic squid angling machine. Dengan alat ini pancing diturunkan sampai
kedalaman tertentu, kemudian dinaikkan dengan kecepatan yang dapat diatur yang
diselingi dengan gerakan-gerakan menyentak pada selang waktu yang dapat diatur
pula. Umumnya satu orang dapat melayani dua mesin sekaligus.
Namun demikian agar ikan mau memakan umpan tersebut atau umpan
mampu memberikan daya tarik (attracted) pada ikan untuk memakannya, umpan harus
dibuat sedemikian rupa sehingga mendekati sifat biologis ikan-ikan yang menjadi
makanan ikan atau menarik perhatian ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Sifat-
sifat biologis umpan yang dapat diadopsi ke umpan buatan baru terbatas pada bentuk,
gerak, warna, dan yang terakhir aroma.
Cumi-cumi adalah salah satu species yang hidup menggerombol dan sangat
tertarik akan cahaya, namun kesukaannya makan akan berkurang bila langsung berada
dibawah cahaya, dan meningkat di daerah gelap sekitar cahaya atau pada bayangan
kapal, antara kedalaman 5 – 35 meter bahkan hingga 50 meter. Cumi-cumi kadang-
kadang bergerombol mengikuti buih putih pecahan ombak yang ditimbulkan oleh
gerakan kapal. Bila daerah tersebut disorot dengan cahaya, cumi-cumi segera
berenang ke arah cahaya, terkadang meloncat ke luar permukaan air, tapi hanya sekali
dan tak pernah diulangi lagi.
Lampu bawah air (under water lamp) yang digunakan adalah dari jenis lampu
berwarna putih, neon (fluorescent) dan mercury dengan bentuk seperti pada gambar
9.5.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 85
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
Gaambar 9. 5 Lampu bawah aair [JIS] Gam
mbar 9. 6 Penaataan lampu aatas air
Gambar 9. 7 Jangkar arus modern Gambar 9
9. 8 Jangkar arrus konvensio
onal
© Seekolah Tinggi P
Perikanan ‐ Teeknologi Penaangkapan Ikan
n 86
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
Gambar 9. 9 Mesin pennggulung panccing cumi‐cum
mi Gambar 9. 10 Mesin p penggulung pancing
yang digerrakkan dengan
n tangan, cumi‐cum mi yang digeraakkan dengan
n motor
listrik [7]]
Um
mumnya sattu orang daapat melayani dua mesin sekaliguss Penangkaapan cumi
di malam hari kurang da terang bulan, hal inii disebabkan sifat biolo
g efektif pad ogis cumi-
cumi yang
g phototaxiss, dan sebarran cahaya yang
y sangatt luas, sehin
ngga cumi-ccumi tidak
dapat men
ngumpul deengan baik.
Tabel 1. Inten
nsitas cahayya yang meenembus kee dalam air ssinar matah
hari, bulan
dan lampu
u penangkaapan bawah
h air. Pada peencahayaan
n pertama, kketertarikan ikan akan
cahaya seebanding dengan
d jum
mlah stimulus yang arrtinya adalaah bahwa intensitas
cahaya dikkalikan lamaanya pencaahayaan (jam
m) akan tetapi ketertarrikan ikan ceenderung
berbeda sebanding dengan
d jumlah pencahaayaan lamp
pu perikanan
n.
© Seekolah Tinggi P
Perikanan ‐ Teeknologi Penaangkapan Ikan
n 87
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
9.1.4 Se
et rip liness
Rip
pping dapat dikonstruksi dan dioperasikan mirip
m dengaan m3enggaabungkan
sejumlah ripper sepeerti set line, long line (stasioner
( attau hanyut)), atau tond
da. China
menggunakan alat in
ni pada perikanan air tawar, bedanya branch
h line sangaat pendek,
pancing berkait,
b tidakk menggun
nakan umpan (Gambar 9.11). Turrki menggunakannya
dengan caara yang seedikit berbeda (Gambar 9.12). Pola pemasangannya dap
pat dilihat
pada Gam
mbar 9.13 dan 9.14.
Rip
pper yang digunakan
n untuk menangkap jenis ceph
halopod (cu
umi-cumi,
sotong, attau gurita), memiliki beentuk yang beragam yang dioperaasikan deng
gan teknik
hand line, long line attau tonda, .
Gambar 9. 11 Set line d
dengan rippiing (China) Gambarr 9. 12 Set lin
ne dengan brranch pendekk
Brannch line
Brancch line
Branch lin
ne digantungg mengaapung dan Panciing ripping
menggapung
digantung
Gambarr 9. 13 Sett line dengan rripping,
Ripping p
penangkap octopus ripping matta
Ripping yang umum digu
unakan di lau
ut Kaspia
(Korea) ganda
Gambaar 9. 14 Beerbagai konsstruksi set rip ncing,
pper dan pan
© Seekolah Tinggi P
Perikanan ‐ Teeknologi Penaangkapan Ikan
n 88
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
9.1.5 Rip hooks yyang ditarik di dasar perairan
n
Meetoda ini ad
dalah menarrik satu atau
u lebih panccing pada ssuatu area teertentu di
dasar peraairan. Sejum
mlah pancin
ng yang sangat tajam di
d pasangkan pada sebuah balok
memanjan
ng yang dilepas jauh laut dari pantai
p atau di tarik oleeh perahu, dengan
harapan dapat
d menaangkap ikan dengan menusuknyya. Metod
da ini mirip
p menyisir
rambut deengan sisir. Alat ini (G
Gambar 64), sangat efektif untuk m
menangkap ikan-ikan
sebelah, ikkan pari Lum
mpur, ataup
pun apa sajja yang terb
benam di Lumpur tak terkecuali
tumbuhan
n laut atau sampah..
s
G
Gambar 9. 15 Pancing garitt,
R I N G K A S A N (8
8)
1. Pancin
ng kotor adalah panccing tanpaa menggun
nakan ump
pan, keberh
hasilannya
sangatt ditentukan
n oleh jumlaah pancing.
2. Joran berpancing
g adalah paancing yang dipasang
g pada sebatang joran
n (tangkai
pancin
ng), umumnya alat ini hanya dig
gunakan oleh peroran
ngan baik dari
d darat
un dari kapaal, yang sifattnya untuk kesenangan
maupu n.
3. Pancin
ng cumi ham
mpir sama dengan
d han
nd line, han
nya saja alatt ini harus digerakkan
atau disentak miriip pada polee and line.
4. Set rip
p lain adalah
h pancing daasar yang tid
dak menggunakan umpan.
© Seekolah Tinggi P
Perikanan ‐ Teeknologi Penaangkapan Ikan
n 89
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
PERTANYAAN ESSAY (8)
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 90
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
arus. Jelaskan fungsi jangkar arus tersebut dan posisi serta haluan yang
bagaimanakah yang dikehendaki dalam operasi penangkapan ini.
19. Apa yang dimaksud dengan rip line ?
20. Apa yang dimaksud dengan set rip line ?
21. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda penangkapan ikan dengan tali
dalam bentuk rangkaian rip line (set rip lines)
22. Sebutkan beberapa contoh alat penangkap ikan dalam bentuk set rip line yang
dioperasikan di Indonesia.
23. Apa yang dimaksud dengan rip hooks ?
24. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda penangkapan ikan dengan tali
dalam bentuk rip hooks yang ditarik di dasar perairan
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 91
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
T U G A S (8)
1. Buatlah sebuah paper mengenai rip hook yang digunakan di Indonesia atau
kawasan perairan Indonesia tertentu. Kerjakanlah dalam bentuk kelompok. Jumlah
anggota dalam kelompok atas kesepakatan dosen pengampu dengan taruna.
2. Paper ini tulis harus diselesaikan dalam waktu dua minggu setelah pertemuan
perkuliahan ini, dan harus dipresentasikan oleh pemrasaran yang ditunjuk secara
acak oleh dosen pengampu.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 92
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
BAB X METODA PENANGKAPAN IKAN DENGAN PERANGKAP
Pengertian perangkap (trap) dalam penangkapan ikan adalah dimana ikan yang
diinginkan memasuki, mendekati ruang penangkapan (catching chambers) atau alat
penangkapan (catching gear) sehingga ikan sulit atau tidak dapat lolos sama sekali. Ikan
masuk ke dalam perangkap dengan cara tidak sengaja atau dengan kemauan sendiri
(voluntary), mungkin saat sedang mencari tempat berlindung, terpikat oleh adanya
umpan, ditakut-takuti, atau sengaja digiring oleh suatu alat atau manusia.
Beberapa ikan dasar atau crustacean memiliki sifat thigmotaxis positif. Sifat ini
dimanfaatkan dalam perikanan dengan menyediakan tempat yang cocok untuk
bersembunyi. Seperti halnya tempat-tempat yang aman yang dapat dijumpai di alam,
di bawah tumbuhan yang mengapung, diantara batuan atau tumbuhan air, khususnya
di bawah cabang dan akar pohon di areal pasang surut, atau bank. Orang akan segera
tahu bahwa suatu tempat akan menarik bagi ikan atau crustacean untuk mencari makan
atau berlindung. Pengetahuan ini digunakan untuk mengkonstruksi fishing ground
buatan (fish park), yang dibentuk dengan menanam tumbuhan air (bakau) atau
menempatkan cabang-cabang pohon di perairan dangkal untuk menarik perhatian
ikan. Untuk meningkatkan daya tarik dari instalasi ini dapat diberikan makanan ikan
secara reguler sehingga ikan menjadi familiar dengan tempat tersebut. Setelah
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 93
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
beberapa waktu ikan yang terku
umpul ditangkap dengaan metoda penangkap
pan lainnya
seperti, cast net atau surrounding
g net, [2].
Gambaar 10. 1 Temp
pat berlindun
ng dari 10. 2 Rumpo
Gambar 1 on
ran
nting
Meetode yang paling sed
derhana dalam membuat tempatt yang men
narik untuk
berlindung
g bagi ikan
n adalah deengan meneenggelamkan ikatan-ikkatan pohonan perdu
(Gambar 10.1),
1 di Indonesia meetoda ini su
udah lama dikenal
d yang pada pen
nangkapan
nener (Gambar 10.2) di tepi pan
ntai, (entah sudah ada yang mencoba atau belum bila
metoda in
ni mungkin dapat digunakan untuk menangkkap ikan-ikan
n hias laut) atau dapat
juga deng
gan mengap
pungkannyaa baik dihan
nyutkan atau
u dijangkarkkan.
Ru
umpon (Gam
mbar 10.2) adalah
a salah
h satu yang
g sangat po
opular saat ini sebagai
fishing grround buattan yang dijangkarkan
d n pada peerikanan ko
omersial (veertical line,
payang, laampara, purrse seine, dlll). Di alam benda-ben
nda apung (batang pohon lapuk)
dimanfaattkan sebag
gai suatu cara untu
uk menand
dai adanyaa gerombo
olan tuna
dibawahnya (tuna pu
urse seine).
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ TTeknologi Pen
nangkapan Ikaan 94
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
Gambar 6
68. Perangkaap tabung baambu [2]
Gambar 100. 3 Tempat b
berlindung d
dari daun
pisang kering untuk m
menangkap n nener bar 10. 4 Pera
Gamb angkap oktopus
10.1.2 P
Perangkap sebagai tem
mpat berlin
ndung berb
bentuk tabung atau pot
jenis crusttacean, cephalopod, baahkan keran n Di Jawa atau Sumattera pot ini
ng-kerangan
digunakan
n untuk menangkap belut-belutt darat yan
ng banyak hidup di rawa-rawa,
sawah-saw
wah, tepian danau atau
u sungai.. Caranya
C den
ngan menggali sebuah
h lubang di
tanah seukuran pot, kemudian pot
p berisi jeerami atau rumputan
r d
dibenamkan
n, ada juga
yang men
naburinya dengan daraah hewan potong
p (sep
perti ayam, burung, dan mamalia
lainnya baahkan tikus). Pada perikanan laut pot-pot ini diikat dengan tali berp
pelampung
dan diten
nggelamkan
n di perairan yang diaanggap ban
nyak terdap
pat gurita, belut,
b atau
sejenis kerrang-kerang
gan.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ TTeknologi Pen
nangkapan Ikaan 95
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
10.2 PERANGKAP
E Y
YANG BERF
FUNGSI SEBA
AGAI SEBAG
GAI PENGHA
ALANG
Penghalang permanen
p berbentuk tanggul yaang terbuatt dari tanah
h maupun
batu, kini banyak dig
gantikan deengan fencce (mirip paagar) yang dapat dipindah atau
diangkut dengan
d mudah. Sero
o umumnyaa terbuat daari anyaman
n bilah bam
mbu, jalinan
kelasa, balok-balok kaayu. Alat in
ni banyak dipasang di daerah
d pasaang surut attau di tepi.
pantai den
ngan memb
bentuk sudut, miring terhadap
t gaaris pantai Untuk men
ningkatkan
efisiensi dari sero ini, ada yang dibentuk
d daalam seteng
gah lingkaraan, ada jugaa di bagian
ujungnya dibentuk spiral untu
uk menceg
gah ikan keluar
k dari bagian ujjung sero.
gan sero di daerah terb
Pemasang buka atau di sungai dip
pasang dengan pola zig-zag atau
memotong arah aliraan arus. Sero yang dibangun
d permanen b
biasanya dig
gabungkan
dengan peerangkap, stow net ataau lift net, pada
p kondisi ini sero hanya berfung
gsi sebagai
alat pengarah (guidin
ng) ikan. Un
ntuk daerah
h-daerah yaang sukar m
memperoleh bamboo
atau batu,, sero yang dibuat darri webbing, terutama untuk
u sero yyang berukkuran besar
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ TTeknologi Pen
nangkapan Ikaan 96
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
dan dipassang di perrairan yang tidak mungkin dapat dicapai oleeh panjang
g sebatang
bambu.
Gaambar 10. 7 Perangkap se
P ero Gambar 10. 8 Sero dip
pasang di ten
ngah laut
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ TTeknologi Pen
nangkapan Ikaan 97
Me
etode Penangk
P kapan Ik
kan
Oleeh: Supard
di Ardidja 2007
2
Gambar 1
10. 9 Perangkkap sekaligus penyaring
10.2.4 P
Perangkap yang berfu
ungsi sebag
gai sebagai penghalan
ng yang dia
awasi
R I N G K A S A N (9
9)
1. Pengeertian peran
ngkap (trap)) dalam peenangkapan
n ikan adalaah dimana ikan yang
diingin
nkan memaasuki, mendekati ruang penangkap
pan (catchin rs) atau alat
ng chambers
penan
ngkapan (catching gear)) sehingga ikan sulit ataau tidak dap
pat lolos sam
ma sekali.
2. Prinsip
p dalam peerangkap ad
dalah ikan masuk
m ke dalam
d peran
ngkap karena hendak
mencaarimakan, beerlindung, ketakutan,
k diarahkan
d atau dihadang.
3. Perang
gkap ada yaang dipasang didasar peraira atau di
d permukaaan (areal traap)
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ TTeknologi Pen
nangkapan Ikaan 98
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
P E R T A N Y A A N (9)
1. Apa yang dimaksud dengan perangkap
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda penangkapan ikan dengan
perangkap
3. Sebutkan dan jelaskan metoda lain yang tidak berkaitan dengan metoda
perangkap yang digunakan dalam pengoperasian perangkap.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda penangkapan ikan dengan
perangkap yang berfungsi sebagai tempat berlindung
5. Sebutkan beberapa contoh perangkap yang berfungsi sebagai tempat
perlindungan ikan
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda penangkapan ikan dengan
perangkap yang terbuat dari jalinan ranting atau daun
7. Sebutkan beberapa contoh perangkap dalam bentuk jalinan ranting dan daun
yang dioperasikan di Indonesia.
8. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan jalinan ranting atau daun ikan atau biota
air lainnya mau berkumpul dan dapat ditangkap.
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda penangkapan ikan dengan
perangkap yang berfungsi sebagai tempat berlindung berbentuk tabung atau pot.
10. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan perangkap yang berfungsi sebagai
tempat berlindung berbentuk tabung atau pot.
11. Sebutkan beberapa contoh perangkap yang berfungsi sebagai tempat berlindung
bagi ikan dan biota air lainnya yang dioperasikan di Indonesia.
12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda penangkapan ikan dengan
perangkap yang berfungsi sebagai penghalang
13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda penangkapan ikan dengan
perangkap dalam bentuk bedengan atau bendungan
14. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan perangkap dalam bentuk bedengan atau
bendungan ikan terperangkap didalamnya.
15. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda penangkapan ikan dengan
perangkap dalam bentuk mirip pagar
16. Jelaskan fungsi pagar dalam perangkap ikan
17. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda penangkapan ikan dengan
perangkap yang berfungsi sebagai penyaring.
© Sekolah Tinggi Perikanan ‐ Teknologi Penangkapan Ikan 99
Metode Penangkapan Ikan
Oleh: Supardi Ardidja 2007
18. Jelaskan fungsi penyaring dalam alat penangkapan ikan yang dioperasikan di
Indonesia dan sebutkan contohnya
19. Jelaskan cara kerja alat penyaring ikan atau (API, BED atau TED) pada alat
penangkap ikan trawl
20. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metoda penangkapan ikan dengan
perangkap yang diawasi.
1. Pengertian perangkap (trap) dalam penangkapan ikan adalah dimana ikan yang
diinginkan memasuki, mendekati ruang penangkapan (catching chambers) atau alat
penangkapan (catching gear) sehingga ikan sulit atau tidak dapat ……. sama sekali.
A. terjebak B. tertangkap C. lolos D. terperangkap
2. Prinsip dalam perangkap adalah ikan ………..ke dalam perangkap karena hendak
mencari makan, berlindung, ketakutan, diarahkan atau dihadang.
A. terjebak B. masuk C. lolos D. tertertangkap
3. Ikan atau biota laut yang terperangkap ke dalam perangkap karena hendak
mencari makan, berlindung, ketakutan, diarahkan atau dihadang, umumnya hampir
semua ikan kecuali ikan yang memiliki sifat.
A. resenden B. nokturnal C. phototaxis D. migrasi
4. Biasanya perangkap ini memiliki satu atau lebih kompartemen yang akan tertutup
bila ikan masuk atau yang memiliki alat penghambat (retarding device) seperti ceruk
(gorge), …………….. atau corong (funnel).
A. cocoan B. selambar C. penghalang D. alat penyaring ikan
5. Jika memerangkap ikan-ikan yang lapar maka yang harus tampak dengan jelas
adalah.
A. umpannya B. perangkapnya C. penajunya D. selambarnya
Paper ini tulis harus diselesaikan dalam waktu dua minggu setelah pertemuan
perkuliahan ini, dan harus dipresentasikan oleh pemrasaran yang ditunjuk secara acak
oleh dosen pengampu.
Ayodhyoa, A.U., Metoda Penangkapan Ikan, Yayasan Dewi Sri, Bogor, 1974
B.C. Ministry Of Environment, Fish Collection Methods And Standards, Digital Version 4.0, ISBN
0-7726-3241-3, Published By The Resources Inventory Committee, Province Of British
Columbia,1997
Ben Yami M., Tuna Fishing with Pole and Line, FAO, Fishing New’s book Ltd., Farnham,
Surrey, England, 1980.
Ben-Yami, M. 1989. Fishing with Light (An FAO Fishing Manual). Blackwell Science Ltd.,
Oxford. 132pp.
Beverly, Steve., Lindsay Chapman And William Sokimi, Horizontal Longline Fishing Methods
And Techniques, A Manual For Fishermen, Secretariat Of The Pacific Community, ISBN
982-203-937-9, Noumea, Multipress, Noumea, New Caledonia, (Pdf), 2003
Bjarnason, B. A., Handlining and squid jigging, FAO TRAINING SERIES No. 23, ISBN 92-5-
103100-2, Food and Agriculture Organization of the United Nations, Rome, 1992
Bjordal, Å. and Løkkeborg, S. 1996. Longlining. Fishing News Books, Blackwell Science Ltd.,
Oxford. 156 pp.
Brand, A Vont, Fishing Gear Mthods, Food And Agriculture Organization Of The United Nations,
Rome, 1985
Brandt, A. v, Fish Catching Methods of The World, Fishing News Books Ltd., Farnham, Surrey,
England, 1984.
Cowx, I.G. and Lamarque, P. (eds.). 1990. Fishing with Electricity (Applications in freshwater
fisheries management). Blackwell Science Ltd., Oxford. 272 pp.
FAO Fish Tech. Pap. 222 Rev.1 FAO catalogue of fishing gear design (multi-lingual).
FAO Fisheries Technical Paper 339. FAO, Rome. 233pp.
FAO Fishing Manual; Published by Fishing News Books Ltd; UK Small-Scale Fishing with
Driftnets. FAO Fish. Tech. 284 (in English, French and Spanish)
FAO, Fishing gears and methods Related documents Definition and Classification of Fishing Gear
Categories (multi-lingual).
FAO, Fishing News Books Ltd; UK FAO catalogue of small scale fishing gear; 2nd edition (multi-
lingual). Fishing News Books Ltd; UK Fish Catching Methods of the World (Third
edition; 1984).
FAO, Fishing with Bottom Gillnets FAO Training Ser. 3 (in English, French and Spanish) Purse
Seining with Small Boats FAO Training Ser. 13 (in English, French and Spanish)
FAO, Longline Fishing FAO Training Ser. 22 (in English, French and Spanish) Trials and
developments in fishing with handlines carried out by FAO during 1977-89. Fisheries
Circular No. 830 (in English)
FAO, Tata Laksana untuk Perikanan yang Bertanggung Jawab, Departemen Pertanian Republik
Indonesia, Rome, 1995.
Fyson, J., Design of Small Fishing vessels, FAO Fishing News Books, England, 1985
KUNCI JAWABAN
Pilihan Ganda
(1) (2) (3) (4)
1. b 1.c 1. c 1. c
2. d 2. c 2. a 2. b
3. d 3. b 3. d 3. c
4. c 4. b 4. d 4. d
5. a 5. d 5. a 5. c
6. c 6. d 6. d 6. c
7. b 7. c 7. b
8. b 8. a 8. c
9. a 9. d 9. a
10. c 10. a 10. c
Pilihan Ganda