Professional Documents
Culture Documents
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Oleh Kelompok VI :
RIZA UMMUL KHUSNIAH 053234021
NURI ANDRI SUSANTI 053234034
ARTIKA DHIYA NAVITRI 053234249
M. RIDUWAN 043234012
NOVRYNDA EKO S 043234016
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
II. DASAR TEORI
Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan
Hidup No 02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau
berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses
alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak
langsung. Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung
berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan
tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun
tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air
maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran.
Dampak dari pencemaran langsung misalnya, berupa gangguan
kesehatan langsung (penyakit akut) maupun yang akan dirasakan setelah
jangka waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki
kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery), namun
alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar
akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian
berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan yang
disebakan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka
diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan
menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas
kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di
lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup,
tumbuhan atau benda lainnya. Salah satu contoh pencemaran lingkungan
adalah pencemaran air.
Pencemaran air adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup,
zat, energi dan atau komponen lain kedalam air dan atau berubahnya tatanan
air oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas air turun
sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air kurang atau tidak dapat lagi
berfungsi sesuai dengan peruntukkannya.
Pelaksanakan penilaian terhadap kualitas air, yaitu
membandingkan beberapa ukuran/parameter kunci dengan bakumutu yang
ditetapkan.
Jenis ukuran pencemaran air antara lain :
1. Kebutuhan oksigen untuk proses biologi (BOD)
Dalam air buangan terdapat zat organik yang terdiri dari unsur
karbon, hidrogen dan oksigen dengan unsur tambahan yang lain seperti
nitrogen, belerang, dll dimana unsur-unsur tersebut cenderung menyerap
oksigen. Oksigen itu dibutuhkan bagi mikroba untuk kehidupannya dan
untuk menguraikan senyawaan organik tersebut sehingga kadar oksigen
akan menurun yang menyebabkan air menjadi keruh dan berbau.
2. Kebutuhan Oksigen Kimiawi
Bentuk lain untuk mengukur kebutuhan oksigen adalah ukuran
COD atau kebutuhan oksigen kimiawi. Nilai COD ini akan menunjukan
kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk menguraikan kandungan
bahan organik dalam air secara kimiawi khususnya bagi senyawaan
organik yang tidak dapat teruraikan karena proses biologis, sehingga
dibutuhkan bantuan pereaksi oksidator sebagai sumber oksigen.
3. Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak ditemukan mengapung di atas permukaan
air meskipun sebagian terdapat dibawah permukaan air. Lemak dan
minyak merupakan senyawa ester dari turunan alkohol yang tersusun
dari atom karbon, hidrogen dan oksigen. Lemak sukar diuraikan oleh
bakteri tetapi dapat dihidrolisa oleh alkali sehingga membentuk senyawa
sabun yang mudah larut. Adanya minyak dan lemak dipermukaan air
akan menghambat proses biologis dalam air sehingga tidak terjadi proses
fotosintesa.
4. Nitrogen
Gas yang tidak berwarna dan tidak beracun, dalam air pada
umumnya terdapat dalam bentuk organik dan bakteri merubahnya
menjadi ammonia. Dalam kondisi aeribik dan dalam waktu tertentu
bakteri dapat mengoksidasi amonia menjadi nitrit dan nirtat.
5. Suspended Solids (SS)
Padatan tersuspensi (SS) dalam air atau padatan tidak terlarut
dalam air adalah senyawa kimia yang terdapat dalam air baik dalam
keadaan melayang, terapung maupun mengendap. Senyawa ini dijumpai
dalam bentuk organik maupun anorganik. Padatan tidak terlarut ini
menyebabkan air berwarna keruh.
6. Total Disolved Solid (TDS)
Padatan terlarut dalam air (TDS) banyak ditemukan dalam air
adalah golongan senyawa alkali seperti karbonat, bikarbonat, dan
hidroksida.
Pencemaran air pada umumnya diakibatkan oleh kegiatan manusia.
Besar kecilnya pencemaran akan tergantung dari jumlah dan kualitas limbah
yang dibuang kesungai, baik limbah padat maupun cair.
Berdasarkan jenis kegiatannya maka sumber pencemaran air dibedakan
menjadi:
a. Effluent industri pengolahan
Effluent adalah pencurahan limbah cair yang masuk kedalam air
bersumber dari pembuangan sisa produksi, lahan pertanian, peternakan
dan kegiatan domestik. Dari hasil statistik industri di DKI Jakarta,
sumber industri pengolahan yang menjadi sumber pencemaran air yaitu
agro industri (peternakan sapi, babi dan kambing), industri pengolahan
makanan, industri miniman, industri tekstil, industri kulit, industri kimia
dasar, industri mineral non logam, industri logam dasar, industri hasil
olahan logam dan industri listrik dan gas.
1 gram
detergen bubuk
-diencerkan hingga 1 L
100 %
500 mL diambil
1L
-diencerkan hingga 1 L
50 %
500 mL diambil
1L
-diencerkan hingga 1 L
25 %
500 mL diambil
1L
-diencerkan hingga 1 L
12,50 %
500 mL diambil
1L
-diencerkan hingga 1 L
6,25 %
500 mL diambil
1L
-diencerkan hingga 1 L
3,10 %
500 mL diambil
1L
V. DATA PENGAMATAN
Larutan Rata-rata panjang akar primordial
24 jam 48 jam 72 jam
Kontrol
1. 3,40 2,40 2,45
2. 0 0 0
Deterjen 100%
1. Busuk Busuk Busuk
2. Busuk Busuk Busuk
Deterjen 50%
1. 0 0 0
2. 0 0 0
Deterjen 25%
1. 0 0 0
2. 0 0 0
Deterjen 12.5%
1. 0,04 0,05 0,05
2. 0 0 0
Deterjen 6.25%
1. 0,85 0,09 0,09
2. - - -
Deterjen 3.1%
1. 2,40 2,40 2,45
2. 0 0 0
VI. PEMBAHASAN
Limbah domestik yang selama ini sering kali digunakan dalam
kehidupan sehari-hari adalah deterjen. Deterjen mengandung surfaktan,
builder, filler dan aditif. Dua bahan terpenting dari pembentuk deterjen
yakni surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai pengaruh langsung
dan tidak langsung terhadap manusia dan lingkungannya. Percobaan ini
menggunakan tanaman bawang merah karena bawang merupakan salah satu
tanaman yang sangat mudah diamati tahapan mitosisnya karena bisa
langsung diamati dengan bantuan mikroskop dan tahapan pembelahan
selnya bisa terlihat jelas. Bagian yang digunakan adalah akar karena pada
akar primordial merupakan meristem yang masih berkembang dengan baik
sehingga masih mudah untuk diamati.
Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa makin tinggi konsentrasi
deterjen menyebabkan terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang
merah. Hal ini dapat dilihat dari nilai IG untuk setiap konsentrasi larutan
deterjen:
1. 100% memiliki IG = 1
2. 50% memiliki IG =1
3. 25% memiliki IG =1
4. 12.5% memiliki IG = 98,65%
5. 6.25% memiliki IG = 90,04%
6. 3.1% memiliki IG = 29,95%
1.2
1
0.8
IG
0.6
0.4
0.2
0
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Konsentrasi
VII.KESIMPULAN
Semakin tinggi konsentrasi deterjen menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan akar primordial bawang merah. Pada konsentrasi larutan
deterjen 100 %, 50 %, dan 25 % memiliki IG adalah 1 Pada konsentrasi
larutan deterjen 12,5 % memiliki IG adalah 98,65%. Pada konsentrasi
larutan deterjen 6,25 % memiliki IG adalah 90,04%. Pada konsentrasi
larutan deterjen 3,10 % memiliki IG adalah 29,95%.
VIII.PERTANYAAN
Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses
pertumbuhan akarnya?
25 %. Deterjen yang lebih pekat dapat menyebabkan permukaan air tertutup
sehingga sinar matahari dan oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhan
akar bawang merah ini tidak dapat menembus permukaan air yang masuk
dalam air. Sehingga pada konsentrasi larutan deterjen 100%, 50%, dan
25 % menghentikan proses pertumbuhan akarnya.
IX. PERHITUNGAN
Tabel 1
Rata-rata
Konsentrasi 24 jam 48 jam 72 jam
panjang akar
100% 0 0 0 0
50% 0 0 0 0
25% 0 0 0 0
12,5% 0,04 0,05 0,05 0,046667
6,25% 0,85 0,09 0,09 0,343333
3,10% 2,4 2,4 2,45 2,416667
Kontrol (air PDAM) 3,4 3,45 3,5 3,45
3,45 − 0
= .100%
3,45
= 100%
3,45 − 0.046667
= .100%
3,45
= 98,65%
3,45 − 0.343333
= .100%
3,45
= 90,04%
3,45 − 2.416667
= .100%
3,45
= 29,95%
X. DAFTAR PUSTAKA
http://organisasi.org/penyebab_sebab_dan_akibat_pencemaran_lingkungan_
pada_air_dan_tanah_kesehatan_lingkungan_ilmu_sains_biologi
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/ilmu-kalaman-
dasar/dampak-pencemaran-lingkungan-terhadap-kesehatan-0
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesadahan_air
http://www.petaniwahid.blogspot.com/
http://72.14.235.132/search?q=cache:kF-
fgPeMACcJ:ditlin.hortikultura.deptan.go.id/slpht/sl_sayuran_02.htm+pertu
mbuhan+bawang+merah&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a
http://id.wikipedia.org/wiki/Deterjen
http://www.tanindo.com/abdi14/hal3401.htm