You are on page 1of 10

Khutbah Idul Fitri 1430 H

‫ الله اككبر ككبيرا والحمكد لله كثيرا وسكبحان الله بكرة‬9 ‫الله اككبر‬
‫ لاله ال الله وحده صككدق وعده ونصككر عبده واعككز جنده وهزم‬.‫واصككيل‬
‫ لاله ال الله ول نعبكد ال اياه مخلصكين له الديكن ولو كره‬.‫الحزاب وحده‬
‫ل‬ َ َّ‫سه‬
‫ الحمككد لله الذي َكك‬.‫ لاله ال الله الله اكككبر ولله الحمككد‬.‫الكافرون‬
َ
ِ‫جوْدِكه‬ ُ ‫ن‬ ِ ‫ن خَزائ ِك‬ ‫م ْك‬ ِ ‫م‬ ْ ‫جوَْر اَعْمالِهِك‬ ُ ُ‫م ا‬ ْ ‫ وَ َوفّاهُك‬.‫سْر‬ َّ ‫ق العبادةِ وَي َك‬ ‫لِلعِباد طري ِك‬
ْ
ٍ‫ل سكككنة‬ ِّ ‫عيْدٍ يَعُوْد ُ عليهكككم فكككى ك‬ ِ ‫م‬َ ‫م يَوْككك‬ ْ ‫ وجعكككل لَهُككك‬.‫صْر‬ ‫ح َكك‬ ْ ُ ‫التكككى ل ت‬
َ
‫سبْحانه وهكو‬ ‫مد ُكهُ ُك‬ ْ َ ‫ ا‬.‫ت وَطَهَّْر‬
َ ‫ح‬ ِ ‫سيِّئَا‬ ‫ن ال َّك‬ ‫ن دََر ِك‬ ‫م ْك‬ ِ ‫م‬ ْ ‫وََزك ّكى اَبْدَانَهُك‬.‫ويَت ََكََّرْر‬
‫ واشهككد ان ل اله ال الله وحده ل شريككك‬.‫شكَْر‬ ْ ُ ‫مد َ وَي‬ َ ‫ح‬ ْ َ‫حقُّ ل ِ ك‬
ْ ُ‫ن ي‬ ِ َ ‫ست‬
‫م ْك‬ ُ ‫ال‬
‫واشهد‬.‫جل وَقد ّْر‬ َ َ ً َ ْ
َ ‫ئ وَقت ًا وَا‬ ٍ ‫ل شي‬ ّ ِ ‫ الذى جعل لك‬.‫م ال كبَْر‬ ْ َ ُ ‫مل ِك العظي‬ ُ َ ‫ ال‬.‫له‬
‫ اللهكم‬.‫شْر‬ َ ‫ح‬ ْ ‫م‬ َ ‫شفّكعُ فكى ال‬ َ َ ‫م‬
ُ ‫شافِكعُ ال‬ َ ّ ‫ه ال‬ ُ
ُ ‫سول‬ ‫ان سكيدَنا محمدا عبده ور ُك‬
‫ه‬ ‫ب الل ُك‬ َ
َ ‫صككلى وسككلم على عبدِك محمدٍ وعلى اله واصككحابه الذيككن اذْهَ ك‬
‫ واعلموا‬.‫ فيكا ايهكا الناس اتقواالله تعالى‬:‫ امكا بعكد‬.‫سك وَطَهَّْر‬ َ ‫ج‬ ْ ِ‫م الّر‬ ُ ‫عَنْهُك‬
‫جدون‬ ِ ‫ فالمحسكنون ي‬.‫جع ُك فكا ئِْز‬ ِ ‫ فَيَْر‬.ِ‫جوَائِز‬ َ ‫م ال‬َ ‫مى يَوْك‬ َّ ‫س‬َ ‫م هذا ي ُك‬ ْ ‫مك‬‫ُك‬ َ ْ‫ن يَو‬ َّ ‫ا َك‬
‫ة‬ْ ‫صحافِهِم ِ العَِّز والكرام‬ ِ ‫فى‬.
Segala Puja dan puji hanyalah milik Allah Swt, Dialah yang merajai hari
Pembalasan. Tidak ada kebahagiaan hakiki kecuali dengan melaksanakan ketaatan
kepada-Nya. Tidak ada rasa cukup, kecuali dengan mengharap Rahmat-Nya, tidak ada
kemuliaan kecuali dengan tunduk kepada Keagungan-Nya, tidak ada petunjuk kecuali
dengan mengikuti cahaya-Nya. Tidak ada nikmat kecuali dengan mendekatkan diri
kepada-Nya. Tidak ada yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Maha Tinggi lagi Maha
Suci, oleh karena itu mari kita senantiasa meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT
dengan mengerjakan semua perintahnya dan meninggalkan semua larangannya.
Shalawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada junjungan kita Nabi akhirul
Ummah, Nabi Mulia, Nabi Besar Muhammad Saw beserta para keluarga dan pengikutnya
sekalian.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilham
Ma’asyiral Muslimiin Wal Muslimaat.......!
Hari ini gema takbir membahana saling bersahutan di seluruh penjuru bumi.
Perasaan bahagia bercampur kesedihan menjadi satu di hari ini. Bahagia karena hari ini
adalah hari raya kaum muslimin seluruh dunia. Pada hari ini kaum muslim berkumpul
bersama keluarga, kerabat dekat dan para tetangga, berulang-ulang mengucapkan takbir,
Tahmid dan Tahlil. Kalimat-kalimat itulah yang akan mampu menyirami jiwa, sehingga
betapapun kelam alam keliling, betapapun gersangnya hidup, kencangnya badai, dan
besarnya ombak, namun Allahu Akbar, Allah lebih besar dari segala sesuatu.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilham

1
Ya Allah, pagi ini Engkau saksikan umat yang biasanya bercerai berai berpadu
memuji keagungan-Mu. Pagi ini, ummat yang biasanya melupakan-Mu datang bersimpuh
di hadapan-Mu. Pagi ini, umat yang sering mengabaikan firman-Mu berusaha untuk
kembali kepada-Mu. Ya Allah, Rabbana, inilah hamba-hamba-Mu yang lemah, yang
terseret hawa nafsu, yang diperbudak dunia, yang bergelimang dosa, berserah diri pada-
Mu. Ya Gaffur, Ya Rahim, Wahai Sang Pengampun, wahai Sang Penyayang, ampuni dan
sayangi kami semua.
Ma’asyiral Muslimiin Wal Muslimaat.......!
Rasanya baru saja kita berucap,"Marhaban ya Ramadhan." Begitu kita dengan suka cita
menyambut bulan Ramadhan, bulan penuh kemuliaan saat ia hadir. Tapi kini bulan
kemuliaan ini telah beranjak pergi meninggalkan kesedihan karena perpisahan
dengannya. Terutama bagi mereka orang-orang yang beriman dan menghayati kehadiran
bulan suci ini dengan berbagai kegiatan ibadah. Sungguh telah pergi bulan yang
dijanjikan kepada mereka, orang-orang yang beriman, bulan di mana setiap orang dapat
‫ن إيككمككانا‬
berlomba-lomba mencapai predikat takwa. َ ‫مكن صكككام رمضكككا‬
‫واحتسككابا عفكر له ما تقدّم من ذنبه‬
Tinggallah kini sebaris doa yang terucap,"Allahumma ballighna Ramadhaana."
Ya Allah! Sampaikan kami ke bulan Ramadhan. Seperti inilah kata-kata yang terucap dari
bibir orang-orang beriman begitu berpisah dengan Ramadhan, penuh harap akan
diberikan kesempatan bertemu dengan bulan surga, bulan Al-Qur'an dan Lailatul qadar
dalam tahun berikutnya
Kerinduan, kerinduan, itulah yang akan terbit di hati orang-orang beriman yang
menantikan Ramadhan yang telah berlalu. Teringat akan puasa, tahajjud dan i'tikaf
bersamanya. Teringat dengan tilawah Al-Qur'an, zikir dan doa bersamanya. Teringat akan
anugerah, barakah, dan kebaikan yang berlimpah padanya. Teringat dengan rahmat,
maghfirah, dan pengampunan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dan lalu kita melakukan introspeksi akan segala kelemahan, kekurangan, dan banyaknya
kebaikan yang telah terlewatkan. Berapa banyak kebaikan dalam puasa hilang bersama
ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), dan pandangan yang penuh tipuan
(kha'inah). Berapa banyak kebaikan shalat malam hilang bersama nyenyaknya tidur,
menonton film, drama, sinetron, dan perbuatan tidak baik lainnya.
Berapa banyak kebaikan dalam Al-Qur’an telah hilang bersama kemalasan untuk duduk
dalam halaqah zikir dan kebaikan-kebaikan lain yang hilang begitu saja. Lalu kita pun
berjanji kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala bahwa pada Ramadhan yang akan datang
akan berbuat lebih baik lagi dan mengganti kebaikan-kebaikan yang telah ditinggalkan
begitu saja.
Kini perjalanan iman kita telah sampai pada kemenangan setelah berpuasa
sebulan penuh. Kita merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita, dengan penuh
kegembiraan. Dan tentu saja kesukacitaan dan kegembiraan ini hanya akan dengan
sempurna dirasakan oleh orang-orang yang telah berhasil melampaui tahap

2
perjuangannya selama bulan Ramadhan dengan amalan-amalan kebaikan siang dan
malam. Mereka menahan rasa haus dahaga, lapar dan menjaga syahwatnya serta dengan
tetap khusuk pula beribadah di siang hari. Dilanjutkan malamnya untuk lebih bertaqarrub
(mendekatkan diri) kepada Rabb-nya dengan shalat lail, tarawih, tadarus Al-Qur'an serta
kebaikan-kebaikan lainnya yang tiada putusnya.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilham
Di hari yang fitrah ini kita bertekad memperbaiki kadar keimanan kita pada hari-
hari selama sebelas bulan berikutnya. Anggaplah selama bulan Ramadhan yang lalu kita
telah berniaga dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala selama sebulan penuh dan hasil
perniagaan ini menjadi bekal buat kita untuk sebelas bulan selanjutnya. Tentu saja dengan
selalu berusaha melakukan yang terbaik semata-mata karena Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Sebab bukankah kita diciptakan hanya untuk mengabdi kepada-Nya?
Bukan tidak mungkin tahun depan kita tidak akan bertemu lagi dengan bulan
ramadhan, jangan-jangan ini adalah ramadhan dan idul Fitri kita yang terakhir, wallahu
A’lam, hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
Jamaah Shalat Id yang dirahmati Allah SWT
Apakah setelah Ramadhan usai dan kitapun merayakan perhelatan ‘Idul Fitri ini, kita
akan kembali lagi menjadi manusia-manusia culas yang menjauhi fitrahnya? Apakah kita
akan melakukan kemunafikan sosial setelah berakhirnya bulan penuh berkah ini?
Kita ucapkan Allahu Akbar, namun kita cenderung menilap uang rakyat tak berdosa!
Kita ucapkan Allahu Akbar, namun kita melanggengkan permusuhan pada sesama kita!
Kita ucapkan Allahu Akbar, namun kita enggan mengasihi anak yatim tak beribu dan
berbapak!
Kita ucapkan Allahu Akbar, namun kita enggan memberi makan si miskin nan papa!
Kita ucapkan Allahu Akbar, namun kita biarkan lidah menebar fitnah dan namimah!
Kita ucapkan Allahu Akbar, namun kita masih mengemis puji makhluk-Nya!
Kita ucapkan Allahu Akbar, namun kita biarkan tangan menggores noda dan dosa!
Kita ucapkan Allahu Akbar, namun kita masih berebut kursi dunia dengan segala cara?
Kita biarkan berhala-berhala kehidupan menjamur dalam nafas kehidupan kita. Kita
terlalu mudah retak oleh gesekan mazhab, partai politik, organisasi masa, dan bahkan
kulit ari primordialisme yang semu. Sampai kapan kemunafikan sosial menjadi bagian
dari kepribadian umat ini? Sampai kapan kita tak beranjak dari kultur masyarakat
jahiliyah yang menuhankan selain Allah? Sampai kapan kita memperlakukan “dinul
qayyim” (Islam) ini menjadi pemanis bibir belaka?
Jamaah Sekalian, kita harus berubah! Minimal kita mulai perubahan itu dari diri kita
sendiri “ibda’ binafsik”.
Agar Allah menjaga dari kita dari sifat-sifat mazmumah, marilah kita sama-sama minta
ampunan kepada-Nya. Kejarlah ampunan itu, raihlah maghfirah itu, gerakkan semua
anggota tubuh dan jiwa untuk mengemis tetes ridlo-Nya dalam setiap jengkal langkah
hidup kita
Kaum Muslimin Wal Muslimat Jamaah Shalat ID Yang Berbahagia
Sebentar lagi, seusai shalat id ini kita mungkin akan segera menikmati kue lebaran,
kare ayam, opor daging, sop serta makanan dan minuman berwarna-warni menghiasi

3
meja-meja kita, anak-anak bergembira dengan baju baru, celana baru dan sepatu baru,
sebaru semangat para ibu-ibu yang menyambut para tamu dan keluarga yang akan hadir
dari berbagai daerah.
Pada hari ini pula mari kita renungkan saudara-saudara kita yang seiman dibelahan
negeri yang lain, kita harus bersyukur karena melaksanakan idul fitri ini dengan aman
dan damai.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilham


Takbir berkumandang dinegeri-negeri Islam
Dipenjara-penjara Israel, dimana tahanan muslimin palestina harus meringkuk demi
kemerdekaan dan kebebasan negeri mereka dari tangan yahudi sipenjajah
Di Palestina,
Dimana Yahudi La’natulllah ‘alaihim, tengah bersorak sorai setelah sukses menipu kaum
muslimin.
Setelah 400 pemuda Hamas yang berani mati dieksekusi di kota Jenin, setelah peluru
terakhir mereka habis ditembakkan.
Ribuan tentara Yahudi Israel semakin gencar menggilas dan memporak porandakan
tempat tinggal kaum muslimin, kaum lelaki dibunuh, anak-anak dianiaya dan perempuan-
perempuan dinodai. Kini mereka mengadu domba antara Fatah dengan Hamas,
membelah dua negeri itu dan berupaya memojokkan para pejuang Palestina.
Masjidil Aqsha yang mereka injak-injak kehormatannya. Di tanah yang telah
diwashiyatkan oleh Umar Ibn Khattab untuk dijaga, negeri yang telah ditebus oleh
Sholahuddin Al-Ayyubi dengan darah para syuhada.
Pembantaian demi pembantaian terhadap kaum muslimin palestina masih terus berlanjut
hingga detik ini. Bahkan anak-anak kecil tak berdosa pun mereka berondong dengan
senjata otomatis. Ribuan muslimin palestina telah mereka bunuh hanya dalam tempo
beberapa pekan saja. Kebiadaban yang telah berulangkali mereka pertontonkan
dihadapan mata kita, tetapi apa yang bisa kita perbuat? Ya Allah ampuni kami semua
karna kami hanya bisa berdoa untuk mereka saudara kami yang teraniaya,,,
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilham
Takbir berkumandang di Afghanistan
Reruntuhan demi reruntuhan, mayat-mayat berserakan, lobang-lobang sempit tempat
persembunyian, kelaparan dan dingin yang membeku mereka rasakan, Keping-keping
reruntuhan, seolah wilayah yang tak lagi bertuan. Puas memborbardir kawasan muslim
ini, tentara Amerika pergi menghindar dan membiarkan penduduknya terlantar
Kebiadaban amerika terhadap bangsa yang lemah ini telah memporak-porandakan
kehidupan mereka, padahal mereka adalah muslim, mereka adalah saudara-saudara kami
ya Allah.......
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilham
Takbir berkumandang Di Iraq,
Negeri dengan bangunan-bangunan bersejarah nan indah telah rata dengan tanah,
kekayaan ummat yang coba dijarah oleh Amerika sang penjajah. Setiap hari kita saksikan

4
pembunuhan demi pembunuhan. Penangkapan dan penggeledahan rumah-rumah yang
kerap disertai dengan penganiayaan dan penindasan.
Ketidak adilan dan standar ganda dari sikap yang dipertontonkan oleh sang adikuasa.
Di Fallujaah, di Sammara, di Baghdad kehancuran dan mayat-mayat kaum muslimin
bergeletakan, setiap hari bahkan setiap jam, ada saja penduduk yang menjadi korban.
Pemboman yang bertubi-tubi hampir setahun penuh
Kekuatan yang tidak sebanding sama sekali, syiah dan sunni mereka adu domba dengan
licik
Hingga hari ini 700 ribu jiwa telah mati diirak dan ratusan ribu lainnya di Afghanistan.
Ya Allah mereka adalah saudara-saudara kami ya Allah, bantu mereka Ya Rahman Ya
Rahim Ya Aziz.
Takbir berkumandang di Fallujah
Duhai saudara kami muslim Fallujah
Adakah kalian masih dengar suara kami
Saudara engkau yang jauh di belahan bumi
Serangan bom dan roket bertubi-tubi -Di penghujung malam, menyayat-nyayat hati
Kaum muslimin yang sedang berpuasa pun mereka tembaki
60 masjid hancur tidak lagi berfungsi
ratusan orang meregang nyawa
Tubuh anak-anak terbaring
Akibat pecahan bom -Kena serpihan mortir
Kaki mereka harus diamputasi
Demam meradang mereka
Sebab tidak ada lagi persediaan obat
Apalagi anti biotic
Rombongan 400.000 pengungsi, Berdesak-desakan, Memohon belas kasihan
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilham

Takbir berkumandang di Fatthani Thailand


Kebrutalan tentara thailand terhadap komunitas muslim
Hampir 500 orang telah tewas dalam tahun ini di Fattani thailand
Tubuh mereka ditumpuk-tumpuk bagaikan hewan
Dibiarkan mati lemas tanpa mampu melawan
Maha terpuji dan Maha Suci Engkau Ya Allah
Dalam limpahan nikmat yang menyenangkan kami
Dalam genangan darah yang menyedihkan hati kami
Dalam kobaran api dendam musuh-musuh-Mu dan musuh kami yang telah meluluh-
lantakkan rumah-rumah-Mu, tempat bernaung hamba-hamba-Mu Ya Allah
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilham
Takbir berkumandang di Indonesia
Dibawah tenda-tenda pengungsian, dibarak-barak penampungan,
Dibawah reruntuhan bangunan akibat gempa, diatas atap rumah karna banjir,

5
Takbir berkumandang, diatas tanggul lumpur panas, dibawah lahar gunung merapi yang
sangat berbahaya, diatas gubuk reyot yang tak layak huni, diatas tangisan penderitaan dan
kesengsaraan kaum dhuafa dan fakir miskin.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilham
Wahai saudara-saudara kami muslim di Iraq, Afghanistan, chechnya, dagestan,
kashmir, palestin, dan negeri-negeri Islam lainnya
Adakah engkau rasakan kebahagiaan sebagaimana yang kami rasakan hari ini?
Adakah engkau cicipi hidangan selezat dan senikmat ketupat lebaran dan kue-kue kami
hari ini? Adakah engkau kenakan pakaian yang layak semodel dan sebaru yang kami
lekatkan hari ini?
Allahumaghfirlana, ampuni kami Ya Allah, kami telah lalai Ya Allah,
Menelantarkan saudara-saudara seiman kami, Ya Allah, tolong mereka Ya Allah,
kasihanilah mereka Ya Allah,
Ya Allah berikanlah rahmat dan kekuatan Engkau atas kaum muslimin di negara kami
Indonesia, Iraq, Afghanistan, Palestin dan semua negeri-negeri islam yang tertindas.
Ya Allah musnahkanlah orang-orang yang telah membombardir hamba-hamba Engkau
yang beriman, Ya Rahman Ya Rahim.
Pecah-belah kekuatan mereka, hancurkan shaf-shaf mereka, Ya Allah hancurkan Ahli
Kuffar yang bekerjasama mendatangkan fitnah kepada kaum muslimin, mencap teroris
kepada hamba-hamba-Mu yang taat beribadah, Ya Allah
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilham
Jamaah Shalat ID yang dirahmati Allah
Masih banyak agenda umat ini yang belum terselesaikan yang membutuhkan perhatian
dan tindakan nyata kita secara bersama-sama, dari pada kita hanya terkonsentrasi kepada
perbedaan-perbedaan syar’iyah furu’iyah belaka. kami yakin seyakin-yakinnya bahwa di
akhirat kelak Allah tidak akan menghukum kita karena kesalahan kita dalam berijtihad
dalam kerangka pemahaman, penghayatan dan pengamalan agama kita, akan tetapi Dia
akan menghukum kita karena kita berpecah belah dan mengenyampingkan persatuan dan
kesatuan. Allah akan tanya kepada setiap kita tentang sikap dan perilaku kita kepada
keluarga, tetangga, teman, dan bahkan Dia akan tanya tentang sikap kita kepada
lingkungan sekitar.
Kita akan ditanya tentang apa yang sudah kita perbuat ketika ada tetangga kita yang
kelaparan, ada di antara mereka yang hari ini makan besok puasa. Kita akan ditanya
tentang saudara-saudara kita yang miskin dan apa yang sudah kita lakukan untuk mereka.
Kita akan ditanya tentang apa yang sudah kita lakukan ketika ada anak yang bunuh diri
karena tidak mampu bayar uang sekolah, ketika ada orang miskin yang karena
kemiskinannya mereka menjual akidah. Semua pertanyaan seperti itu pasti akan
ditanyakan kepada setiap kita, dan kita harus mempersiapkan jawabannya. Pada saat
itulah, kita tidak akan bisa lagi menyalahkan orang lain, mencari kambing hitam seperti
yang sering kita lakukan di dunia ini. Setiap kita akan dimintai pertanggung-jawabannya
dalam ikut berpartisipasi membina persatuan dan kesatuan ummat.

6
Rasulullah SAW sering mengingatkan kita tentang pentingnya persaudaraan umat ini.
Pernah beliau mengumpakan bahwa persaudaraan sesama muslim itu bagaikan satu
bangunan, yang masing-masing komponen bangunan itu saling menopang.
Lebih dalam lagi, Rasulullah SAW mengingatkan kepada kita bahwa antara kita dengan
saudara-saudara kita sesama muslim seharusnya bagaikan satu tubuh di mana kalau salah
satu anggota tubuh kita sakit, maka seluruh tubuh kita juga terasa sakit.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Pernahkah hati kita merasa sakit ketika ada sebagian saudara-saudara kita yang
teraniaya?
Pernahkah kita merasa gelisah ketika ada berita bahwa sebagian orang muslim hidup
dalam kelaparan? Pernahkah pada saat kita makan, kita bertanya apakah saudara-saudara
kita yang lain makan seenak apa yang kita makan, hidup semewah dan setenang kita?
Pernahkah kita datang ke kantong-kantong kemiskinan di Indonesia yang sering menjadi
lahan subur bagi pengeroposan akidah?

Atau kita hanya puas berdiam diri di tengah kemegahan dan ketenangan hidup kita
sambil menyalahkan orang lain? Atau kita sudah merasa puas dengan shalat, puasa, zakat
dan haji kita, kemudian ikut atau mendirikan majlis ta’lim yang hanya terbatas untuk
golongan kita saja, tanpa mau membaur dengan orang kebanyakan?
Pertanyaan-pertanyaan ini, bapak-ibu sekalian, patut kita pertanyakan kepada diri kita
masing-masing, karena jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seperti itu adalah
ukuran yang tepat buat kualitas dan kadar keimanan kita. Allahu akbar, 3x!! Sebagian kita
kadang marah kalau dikatakan tidak atau kurang beriman, sementara tidak sadar apa yang
sudah diperbuat sebagai bukti keimanan dan keislaman mereka. Iman tidak tercermin dari
rupa dan pakaian kita. Iman tidak dapat diukur dari panjangnya jubah dan tebalnya
jenggot kita. Iman tidak bisa dilihat dari tingginya kopiah dan mahalnya sarung kita.
Iman tidak bisa dilihat dari jauhnya kita sekolah, tingginya jabatan yang kita raih dan
banyaknya sertifikat yang kita koleksi. Tapi iman tercermin dari sikap dan akhlak kita,
baik kepada Allah atau kepada sesama dan lingkungan sekitar. Junjungan kita, baginda
Rasul SAW, menyatakan Allah tidak akan melihat dan menghitung penampilan fisik kita,
tetapi Allah hanya melihat hati dan tingkah laku kita. Taqwa itu di sini kata Rasul sambil
beliau menunjuk ke dada.
Demikianlah dengan sikap persaudaraan kita, sikap ukhuwwah kita. Apakah jiwa taqwa
kita -benar-benar telah mengusik –katakanlah- secuil kepedulian kita terhadap nasib
ummat Islam serta kaum papa, faqir miskin, yatim dan para janda?
Apakah gemblengan ruhiyyah ini benar-benar telah menggamit sanubari kita, agar peduli
terhadap penderitaan saudara-saudara muslim kita?
Kaum muslimin yang merupakan bagian dari darah daging kita? Yang dalam
pesan Rasulullah saw., sangat tegas diucapkan “Kuunuu ‘ibadallahi ikhwana”
Bagaimana kita mengaplikasikan nilai-nilai luhur yang telah dicontohkan oleh Nabi saw.
Adakah kebahagiaan yang kita rasakan hari ini, juga dirasakan oleh mereka?
Adakah mereka sanggup kenakan baju baru, celana baru dan sepatu baru?, Seperti yang
dipunyai anak-anak kita?
7
Adakah mungkin saudara-saudara muslim kita di Iraq, di Palestina, di Afghanistan
maupun di Aceh, sumatera dan daerah lain di Indonesia dapat mencicipi hidangan selezat
yang telah kita tata di meja-meja makan kita?
Kenang, kenang, kenanglah mereka !
Sumbanglah mereka, agar mereka merasa masih punya saudara.
Bantu mereka, do’akan agar Allah memberikan keberkahan atas mereka.
Allahu Akbar 3x Walillahilham
Mari kita rayakan hari kemenangan kita dengan bertafakkur dan bermuhasabah
(merenung dan menilai kembali) atas apa yang telah kita lakukan di masa lalu. Kita mulai
kembali lembaran hidup kita dengan sesuatu yang bermanfaat bagi masa depan kita. Kita
luruskan kembali niat dan tujuan hidup kita di tengah kerasnya perjuangan yang tengah
kita jalani.
Mari kita bayangkan kedua orangtua kita, anak-anak kita dan istri kita atau
saudara-saudara kita di hari yang fitrah ini mereka mungkin menitikkan air matanya
tanpa kehadiran kita di kampung halaman. Apa mau dikata, kita terpaksa melawan
kerasnya kehidupan berjuang menegakkan kehidupan terpisah dari mereka demi hari esok
yang lebih baik dan lebih mulia. Maka tiada lain buat kita kecuali mewujudkan apa yang
menjadi harapan. Dan semuanya akan menjadi nyata adanya jika kita memulai hidup baru
kita, pada hari yang fitrah ini dengan menjadi muslim dan muslimah yang selalu berjalan
pada koridor agama Islam yang mulia ini.
Pada hari ini, ada sebersit rasa haru yang muncul di hati kita ketika kita mendengar takbir
dikumandangkan, tahmid atau puji-pujian dilantunkan. Kita teringat akan suasana Idul
Fitri di kampung halaman kita masing-masing. Pada hari ini biasanya kita berkumpul
dengan keluarga besar kita. Kita yang masih mempunyai orangtua biasanya datang dan
duduk bersimpuh di haribaan mereka seraya menyampaikan permohonan ampun dan
maaf atas kesalahan dan kekhilafan kita sebagai anak, yang terkadang berbuat dan
berkata yang menyakitkan hati mereka. Kita juga mengucapkan terima kasih atas
pengorbanan yang selama ini mereka lakukan untuk kita sampai kita menjadi seperti
sekarang ini. Terlalu berat perjuangan mereka menyayangi dan mendidik kita sewaktu
kita kecil untuk kita lupakan. Terlalu besar pengorbanan mereka untuk kita abaikan.
Allahumma ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, dan dosa kedua orangtua kami.
Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami.
Ya Allah, ampuni sebusuk apapun diri-diri kami, ampuni sekelam apapun masa lalu kami,
ampuni senista apapun aib-aib kami Duhai Allah Yang Maha Mendengar, Ampuni orang
tua kami Ya Allah, ampuni kezaliman kami kepada ibu-bapak kami selama ini, andaikata
kedurhakaan kami menjadi penggelap dan penghalang rizki dalam kehidupan kami,
ampuni kami

Jadikanlah saat ini engkau takdirkan kami menjadi anak yang soleh dan soleha yang
dapat menjadi cahaya kemuliaan dunia akhirat bagi kedua orang tua kami,..
Ya Allah selamatkan kedua orang tua kami yang berlumuran dosa, islamkan yang belum
islam, beri hidayah bagi yang masih tersesat. Pertemukan bagi yang belum pernah
berjumpa dengan ibu-bapaknya Ya Rahman Ya Rahim. Lapangkan kubur mereka yang

8
telah ada didalamnya Ya Allah,.cahayai, ringankan hisabnya, jadikan mereka ahli surga-
Mu Ya Allah, tolong Ya Allah, darah dagingnya melekat pada tubuh kami Ya Rahman, air
matanya, keringatnya, jerih payahnya tak pernah kami indahkan dan pedulikan. Ya
Rahim, golongkan kami menjadi anak yang tahu balas budi dan balas jasa Ya Allah Ya
Aziz.
Rendahkanlah suara kami bagi mereka, Perindahlah ucapan kami di depan mereka.
Lunakkanlah watak kami terhadap mereka dan Lembutkanlah hati kami untuk mereka.
Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya Atas didikan mereka pada kami dan Pahala
yang besar Atas kesayangan yang mereka limpahkan pada kami, peliharalah mereka
Sebagaimana mereka memelihara kami
Ya Allah, Ya Rahim
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan, atau kesusahan yang mereka derita karena
kami atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatan kami jadikanlah itu semua
Penyebab rontoknya dosa-dosa mereka, Meningginya kedudukan mereka dan
Bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenan-Mu, ya Allah sebab hanya
Engkaulah yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.
Ya Allah,
Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelum kami, Izinkanlah mereka memberi
syafa'at untuk kami, Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diri kami, Maka
izinkahlah kami memberi syafa'at untuk mereka, sehingga kami semua berkumpul
Ya Allah, berilah kami peluang untuk mendekap tubuh mereka dengan dekapan kasih
sayang kami,- berilah kami waktu untuk berbakti kepada mereka sebelum mereka
menghadap pada-Mu, Izinkan kami membasahi tempat sujud kami dengan air mata
penyesalan akan kelalaian dan kedurhakaan kami Bersama dengan santunan-Mu di
tempat kediaman yang dinaungi kemulian, ampunan serta rahmat-Mu.
Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki Karunia Maha Agung, serta anugerah yang tak
berakhir dan Engkaulah yang Maha Pengasih Diantara semua pengasih.
Mari kita kenang dosa kepada orang tua kita. Siapa tahu hidup kita dirundung nestapa
karena kedurhakaan kita. Karena kita sudah menghisap darahnya, keringatnya, tenaga
dan airmatanya, Astagfirullahal Adzhim 2x
Barangsiapa yang matanya pernah sinis melihat orangtuanya. Atau kata-katanya sering
mengiris dan melukai hatinya, atau yang jarang memperdulikan dan mendoakannya.
Percayalah bahwa anak yang durhaka siksanya didahulukan didunia ini.
Ya Allah siapakah gerangan lebih pemurah dari pada Engkau, wahai tuhan gafururrahim,
Ya Allah, kedua ayah ibu kami yang masih hidup atau pun yang telah wafat adalah orang
yang pertama kali berjasa kepada kami, memperkenalkan kami kepada-Mu, merawat,
mendidik dan membimbing kami dengan penuh kasih saying dan kesabaran, tak jarang
air mata mereka tumpah karena ulah kami Ya Rahman Ya Rahim.
Ya Allah maafkanlah segala kekurangan mereka dalam mengabdi kepada-Mu karena
mengutamakan kami dan maafkanlah mereka atas segala syubhat yang mereka jalani
dalam usaha untuk menghidupi kami.

9
Ya Allah selamatkan seluruh anggota keluarga kami dan jangan jadikan keluarga kami
menjadi sumber fitnah, beri hidayah bagi yang belum mengenal-Mu dan jangan biarkan
keluarga kami bercerai berai.
Kaum Muslimin dan Muslimat Yang dirahmati Allah
Marilah kita sama-sama membersihkan hati kita sesama muslim sebangsa dan setanah air,
hilangkan rasa benci dan rasa dengki, gantilah semua dengan marhamah dan mahabbah
serta kasih sayang. Dengan hati terbuka, muka yang jernih dan tangan yang diulurkan,
kita saling bermaaf-maafan, kita buka lembaran baru yang masih putih bersih, kita tutup
halaman lama yang mungkin banyak terdapat kotoran dan noda, biarlah yang tua
memberi maaf yang muda, ayah memberi maaf kepada anak, suami memberi maaf
kepada isteri, mertua memberi maaf kepada menantu begitu juga sebaliknya, yang muda
meminta maaf kepada yang tua, mari kita saling memaafkan dihari yang fitrah ini,
semoga semua amalan kita diterima disisi Allah SWT dan menjadikan kita manusia yang
suci seperti bayi yang baru dilahirkan.,.. Amin Ya Rabbal Alamin. Barakallahu Li

10

You might also like