You are on page 1of 11

Akhwat Perindu

Beranda Artikel Motivasi Hikmah Mutiara Sahabat Coretan Tugas

Selasa, 02 April 2013

Makalah Diagnosa Kesulitan Belajar DIAGNOSA KESULITAN BELAJAR

Tidak Adanya Antusias Anak dalam Belajar


SEKOLA Di SDN SELOPURO II TINGGI IL!UTARBI"A ISLA!I"A $%&$ BAB I PENDA ULUAN A' Latar Belakan( Dunia pendidikan dalam kenyataannya penuh dengan kompleksitas yang sangat kompleks, dalam memberikan pendidikan kepada anak didik tidak semuanya susuai dengan rencana dan kemauan guru, ada saja masalah yang dihadapi dari setiap individu peserta didik. ada prinsipnya setiap sis!a berhak memperoleh peluang untuk mencapai kinerja akademik yang memuaskan. "amun dari kenyataan sehari#hari tampak jelas bah!a sis!a itu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan $isik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara seorang sis!a dengan sis!a yang lainnya. Sementara itu penyelenggaraan pendidikan di sekolah#sekolah pada umumnya ditujukan kepada sis!a yang berkemampuan rata#rata, sehingga sis!a yang berkemampuan lebih atau yang berkemampuan kurang terabaikan. Dengan demikian, sis!a#sis!a yang berkategori %di luar rata# rata& itu tidak mendapat kesempatan yang memadai untuk berkembang sesuai dengan kapasitasnya. Dari sini kemudian timbullah apa yang disebut dengan kesulitan belajar 'learning difficulty(. )esulitan belajar dapat pula dialami oleh sis!a yang berkemampuan rata#rata 'normal( yang disebabkan oleh adanya $aktor#$aktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja akademik yang sesuai dengan harapan.
B' Tujuan Dia(n)sa Kesulitan Belajar

NGA#I

Diagnosa kesulitan belajar dilaksanakan untuk mengetahui permasalahan yang dialami sis!a, sehingga dapat membantu sis!a dalam mengoptimalkan potensinya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. *+)*,-A".A". ,enurut Slavin '1//0( pula berpendapat perkembangan adalah berkaitan dengan mengapa dan bagaimana individu berkembang dan membesar, menyesuaikan diri kepada persekitaran dan berubah melalui peredaran masa. -eliau berpendapat, individu akan mengalami perkembangan sepanjang hayat, yaitu perkembangan dari segi $i1ikal, personaliti, sosioemosional dan kogniti$ serta bahasa. Sedangkan ,enurut 2ro! dan 2ro! '1/30(, perkembangan merupakan perubahan secara 4kualitati$5 serta cenderung ke arah yang lebih baik dari segi pemikiran, rohani, moral dan sosial '6and 7ut8 sikologi erkembangan 2012(. Secara kronologis 'menurut urutan !aktu(, masa kanak#kanak 'early childhood( adalah masa perkembangan dari usia 1 atau 2 tahun hingga 9 atau : tahun. erkembangan biologis pada masa#masa ini berjalan pesat, tetapi secara sosiologis ia masih sangat terikat oleh lingkungan dan keluarganya. 7leh karena itu , $ungsionalisasi lingkungan keluarga pada $ase ini penting sekali untuk mempersiapkan anak terjun ke dalam lingkungan yang lebih luas terutama lingkungan sekolah.

1.

erkembangan ;isik. erkembangan $isik menggambarkan perubahan dalam penampilan $isik anak#anak, sama seperti dalam keterampilan motor mereka. Anak pada usia 3#/ tahun, terjadi koordinasi tubuh, ketahanan tubuh bertambah, anak laki#laki cenderung akti$itas yang ada kontak $isik seperti berkelahi dan bergulat. )oordinasi mata dan tangan lebih baik, sisitem peredaran darah masih belum kuat, koordinasi oto dan syara$ masih kurang baik, dari psikologi anak !anita maju 1 tahun dari anak laki#laki. Anak#anak bertambah 2,3 hingga 3,2 kg dan 2 atau 3 inchi pertahun, kemampuan kekuatan mereka berlipat ganda karena besarnya jumlah sel#sel otot mereka. erkembangan menjadi lebih halus dan terkoordinasi. Anak#anak memperoleh kendali yang besar atas tubuhnya, duduk dan mengikuti pembicaraan beberapa saat. <etapi hidup mereka harus berorientasi kegiatan dan sangat akti$. ,embaiknya keterampilan motorik halus utamanya perempuan dan keterampilan motorik kasar pada laki#laki. 'Santrock,2002(. 2. erkembangan )ogniti$
akar psikologi S!iss terkenal yaitu =ean iaget '13/:#1/30( dalam buku >i$e Span Development8 erkembangan ,asa 6idup, oleh =ohn ?. Santrok pada tahun 2002, mengatakan bah!a anak dapat membangun secara akti$ dunia kogniti$ mereka sendiri. iaget yakin bah!a anak#anak menyesuaikan pemikiran mereka untuk menguasai gagasan#gagasan baru, karena in$ormasi tambahan akan menambah pemahaman mereka terhadap dunia.

Dalam pandangan iaget, terdapat dua proses yang mendasari perkembangan dunia individu, yaitu pengorganisasian dan penyesuaian. @ntuk membuat dunia kita diterima oleh pikiran, kita melakukan pengorganisasian pengalaman#pengalaman yang telah terjadi. iaget yakin bah!a kita menyesuaikan diri dalam dua cara yaitu asimiliasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan in$ormasi baru ke dalam pengetahuan mereka yang sudah ada. Sedangkan akomodasi adalah terjadi ketika individu menyesuaikan diri dengan in$ormasi baru.

Pia(et men(atakan *a+,a kita melam-ui -erkem*an(an melalui em-at ta+a- dalam mema+ami dunia' !asin(.masin( ta+a- terkait den(an usia dan terdiri dari /ara *er-ikir yan( *er*eda' Berikut adala+ -enjelasan le*i+ lanjut0 Ta+a- sens)rim)t)r 1Sens)rim)t)r sta(e2, yang terjadi dari lahir hingga usia 2 tahun, merupakan tahap pertama piaget. ada tahap ini, perkembangan mental ditandai oleh kemajuan yang besar dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi 'seperti melihat dan mendengar( melalui gerakan#gerakan dan tindakan#tindakan $isik. Ta+a- -ra)-erasi)nal 1-re)-erati)nal sta(e2, yang terjadi dari usia 2 hingga 0 tahun, merupakan tahap kedua piaget, pada tahap ini anak mulai melukiskan dunia dengan kata#kata dan gambar#gambar. ,ulai muncul pemikiran egosentrisme, animisme, dan intuiti$. *gosentrisme adalah suatu ketidakmampuan untuk membedakan antara perspekti$ seseorang dengan perspekti$ oranglain dengan kata lain anak melihat sesuatu hanya dari sisi dirinya. Animisme adalah keyakinan bah!a obyek yang tidak bergerak memiliki kualiatas semacam kehidupan dan dapat bertindak. Seperti sorang anak yang mengatakan, % ohon itu bergoyang#goyang mendorong daunnya dan daunnya jatuh.& Sedangkan Antuiti$ adalah anak#anak mulai menggunakan penalaran primiti$ dan ingin mengetahui ja!aban atas semua bentuk pertanyaan. ,ereka mengatakan mengetahui sesuatu tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional. Ta+a- )-erasi)nal k)nkrit 1/)n/rete )-erati)nal sta(e2 , yang berlangsung dari usia 0 hingga 11 tahun, merupakan tahap ketiga piaget. ada tahap ini anak dapat melakukan penalaran logis menggantikan pemikiran intuiti$ sejauh pemikiran dapat diterapkan ke dalam cotoh#contoh yang spesi$ik atau konkrit. 2ontohnya pemikir operasional konkrit tidak dapat membayangkan langkah#langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan soal persamaan aljabar, yang terlalu agstrak bagi pemikiran pada tahap ini. Ta+a- )-erasi)nal 3)rmal 13)rmal )-erati)nal sta(e2, Anak pada tahap ini sudah mampu melakukan penalaran dengan
menggunakan hal#hal yang abstrak dan menggunakan logika. enggunaan benda#benda konkret tidak diperlukan lagi. Anak mampu bernalar tanpa harus berhadapan dengan dengan objek atau peristi!a berlangsung. enalaran terjadi dalam struktur kogniti$nya telah mampu hanya

dengan menggunakan simbol#simbol, ide#ide, astraksi dan generalisasi. Aa telah memiliki kemampuan#kemampuan untuk melakukan operasi# operasi yang menyatakan hubungan di antara hubungan#hubungan, memahami konsep promosi.

3.

erkembangan ,oral ada perkembangan moral menurut )ohlberg menekankan dan yakin bah!a dalam ketentuan diatas terjadi dalam suatu urutan berkaitan dengan usia. ada masa usia B#10 tahun anak cenderung pada tahap tingkat satu yaitu prakonvensional.<ingkat Satu 8 ,oralitas rakonvensional, dimana mereka belum menganggap moral sebagai kesepakatan tradisi sosial. ada tingkat pertama ini terdapat 2 tahap yaitu 8 <ahap 1. 7rientasi kepatuhan dan hukuman. Adalah penalaran moral yang yang didasarkan atas hukuman dan anak#anak taat karena orang# orang de!asa menuntut mereka untuk taat. Dengan kata lain sangat memperhatikan ketaatan dan hukum. Dalam konsep moral menurut )ohlberg ini anak menentukan keburukan perilaku berdasarkan tingkat hukuman akibat keburukan tersebut. Sedangkan perilaku baik akan dihubungkan dengan penghindaran dari hukuman.

<ahap 2. ,emperhatikan emuasan kebutuhan. Cang bermakna perilaku baik dihubungkan dengan pemuasan keinginan dan kebutuhan sendiri tanpa mempertimbangkan kebutuhan orang lain. B. erkembangan social )erja keras versus rasa in$erior adalah tahap perkembangan erikson yang ke empat, terjadi sekitar tahun sekolah dasar. Anisiati$ anak memba!a mereka berhubungan dengan banyak pengalaman baru. Saat mereka berpindah ke masa kanak#kanak tengah dan akhir, mereka mengarahkan energi mereka menuju penguasaan dan keterampilan intelektual. Di!aktu yang sama pula anak menjadi lebih antusias mengenai belajar dibandingkan dengan akhir periode kanak#kanak a!al yang penuh imajinasi. )emungkinan lain dalam tahun sekolah dasar adalah bah!a anak dapat memunculkan rasa in$erior#merasa tidak kompeten dan tidak produkti$. *rikson percaya bah!a guru memiliki tanggung ja!ab khusus bagi perkembangan keakti$an anak. .uru harus dengan lembut tetapi tegas mengajak anak ke dalam petualangan menemukan bah!a seseorang dapat belajar mencapai sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. 'santrock, 2000, hlm B0( erkembangan Sosioemosional erkembangan social pada masa kanak#kanak tumbuuh dari hubungan yang erat mereka dengan orang tua atau pengaruh#pengaruh lain, termasuk anggota keluarga. Anteraksi social diperluas dari rumah ke tetangga, dan dari taman kanak#kanak ke sekolah dasar. 7rang tua selalu memiliki pengaruh yang paling kuat pada anak#anak. Setiap orangtua mempunyai gaya tersendiri dalam hubungan sengan anak#anaknya, dan ini berpengaruh terhadap perkembangan social anak#anak. Diane -aumrind '1/33( meneliti gaya atau corak orangtuaa dalam mendidik anak#anaknya. Dia mengidenti$ikasi tiga tipe gaya orang tua yang bervarisaai, meliputi control orangtua terhadap anak, kejelasan komunikasi orangtua dengan anak, dan tuntutan orangtua kepada anak untuk menjasi matang.

9.

PER!ASALA AN BELAJAR 1. engertian -elajar -elajar adalah perubahan yang relati$ permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. -elajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. ,enurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. '?ikipedia.org(

-elajar merupakan perkayaan materi pengetahuan ' material dan atau perkayaan pola#pola sambutan 'respon( perilaku baru 'behavior(. endapat ini dikemukakan oleh penganut paham ilmmu ji!a asosiasi yang dipelopori oleh =ohn >ocke 'Anggris( dan 6erbart 'S!iss'. Seperti kita maklumi, paham itu berasumsi bah!a pada saat kelahirannya ji!a manusia laksana tabula rasa 'bersih tanpa noda( atau laksana beja agar dapat ber$ungsi. na kosong yang masih harus diisi agar dapat ber$ungsi. 7leh karena itu dalam kontek ini belajar dapat diartikan sebagai suatu proses pengisian ji!a dengan pengetahuan dan pengalaman yang sebanyak#banyaknya dengan melalui hapalan. elajar tidak selalu seperti apa yang dihapalkannya. Cang penting diperolehnya tanggapan dan pengalaman sebanyak mungkin. Cang nantinya akan ber$ungsi sendirinya dengan melalui hukum#hukum asosiasi. 2. ;aktor#$aktor yang mempengaruhi kesulitan belajar. ;enomena belajar sis!a biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya 'hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang sis!a setelah melakukan kegiatan belajar dalam suatu bidang studi tertentu dengan menggunakan tes belajar(. "amun, kesulitan belajar juga dapat dilihat dari munculnya kelainan perilaku 'misbehavior(. ;aktor#$aktor penyebab timbulnya kesulitan belajar yang mempengaruhi hasil belajar sis!a terdiri atas dua macam, yakni 8 a. ;aktor Antern ;aktor intern maksudnya adalah $aktor dari dalam diri sis!a yang mempengaruhi hasil belajarnya, seperti $aktor jasmaniah, $aktor psikologis, dan $aktor kelelahan. ;aktor jasmaniah meliputi8 kesehatan, cacat tubuhDbadan seperti tuli, buta, lumpuh, dan sebagainya. ;aktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, moti$, sikap, kematangan dan kesiapan. ;aktor kelelahan, dapat dibedakan atas8 1( )elelahan jasmani, ditandai dengan lemah lunglainya tubuh mengakibatkan timbulnya kecenderungan untuk membaringkan tubuh 2( )elelahan rohani, ditandai dengan adanya kelesuan, kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk berajar menjadi kurang atau hilang. b. ;aktor *kstern ;aktor *ksternal dimaksudkan adalah $aktor dari luar diri sis!a yang berpengaruh terhadap hasil belajar sis!a, yang dapat menimbulkan kesulitan belajar, dapat dikelompokan atas tiga $aktor yaitu8 1( ;aktor dari lingkungan keluarga, dapat berupaE a( 2ara orang tua mendidikE b( +elasiD ahubungan antara anggota keluargaE c( Suasana dalam rumah tanggaE d( )ebudayaan atau kebiasaan#kebiasaan yang dilakukan dalam rumah tanggaE e( erhatian orang tuaD !aliE dan $( )eadaan sosial#ekonomi orang tua termasuk tingkat pendidikan orang tuaD!ali. 2( ;aktor dari sekolah, dapat berupa antara lain8

a( ,etode mengajar guruE b( 2ara guru mengelola kelasE c( +elasi guru dengan sis!aE d( Disiplin sekolahE dan e( Alat#alat pelajaranD perlengkapan sekolah. 3( ;aktor dari masyarakat Ada beberapa hal yang mempengaruhi hasil belajar sis!a dalam hubungannya dengan masyarakat, antara lain8 a( -entuk kehidupan masyarakat Apabila orang#orang berada dalam masyarakat tidak terdiri, permabukanD minum minuman keras, penjudi, pencuri dan lain#lain sebagainya, turut mempengaruhi sis!a yang berada dalam masyarakat tersebut. b( <eman bergaul <eman yang memberi e$ek negati$ terhadap kegiatan belajarnya. Selain dua $aktor diatas, adapula $aktor#$aktor lain yang juga menimbulkan kesulitan belajar sis!a. Diantara $aktor#$aktor yang di pandang sebagai $aktor khusus ialah sindrom psikologis berupa ketidakmampuan belajar 'learning disability(. 3. ;actor#$aktor yang mempengaruhi perilaku belajar Secara $undamental Dollard dan ,iller menegaskan bah!a kee$ekti$an perilaku belajar itu dipengaruhi oleh empat hal, yaitu8 a. Adanya motivasi, sis!a harus menhendaki sesuatu b. Adanya perhatian dan mengetahui sasaran, sis!a harus memperhatikan sesuatu. c. Adanya usaha atau respon, sis!a harus melakukan sesuatu d. Adanya evaluasi dan pemantapan hasil atau rein$orcement, sis!a harus memperoleh sesuatu. ,enurut -urton dalam ,akmun '2003( de$inisi kesulitan belajar adalah sebagai berikut8 a. >o!er group, adalah sis!a yang dikatakan gagal apabila dalam batas !aktu tertentu tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan minimal dalam pelajaran tertentu, seperti yang telah ditetapkan leh orang de!asa. b. @nder archives, adalah sis!a yang dikatakan gagal karena tidak dapat mencapai prestasi yang semestinya berdasarkan bakat intelegensinya. c. Slo! learner, adalah sis!a yang dikatakan gagal karena tidak berhasil mencapai tingkat penguasaan yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat selanjutnya, termasuk penyesuaian social sesuai dengan pola organismiknya pada $ase perkembangan tertentu, seperti yang berlaku bagi kelompok social dan usia yang bersangkutan.

BAB III !ETODE PENDALA!AN DAN PENENGANAN KASUS A' !et)de Pen(um-ulan Data engumpulan data bertujuan untuk memperoleh data yang obyekti$ dan valid mengenai hal#hal yang berkaitan dengan permasalahan sis!a, sehingga mampu mengarahkan pada penanganan kasus yang tepat. Adapun metode yang digunakan dalam pemeriksaan adalah !a!ancara dan observasi 1. ?a!ancara ?a!ancara dilakukan untuk memperoleh in$ormasi mengenai hal#hal yang berkaitan dengan permasalahan sis!a, yang bersumber dari orang#orang yang penting yang berhubungan dengan sis!a. 2. 7bservasi 7bservasi dilakukan untuk mengamati sis!a berkaitan dengan sikap, perilaku, dan lingkungannya. 7bservasi yang dilakukan hanya dari penampilan sis!a sehari#hari.

BAB I4 PE!BA ASAN emeriksaan yang dilakukan terhadap - seorang sis!a kelas 9 SD" Selopuro AA pada tanggal 23# 30 "ovember 2012 mendapatkan hasil sebagai berikut8 A' asil #a,an/ara 1. Anamnesa a. Autonamnesa 1(. )egiatan Sehari#hari - bangun pagi setiap pagi jam 09.30 dan dia selalu berangkat pagi pada jam 0:.00 hanya saja dia tidak pernah mandi, tetapi cukup dengan mencuci muka saja itu pun tidak memakai sabun.pulang sekolah sekitar jam 12.30, jika pulang biasanya sepatu dilepas ditaruh dalam tas, jika tidak dia gantungkan ke lehernya, terkadang berjalan kaki dan sepedanya dia tuntun. <iba di rumah sepatu, tas dan pakaiannya dia taruh disembarang tempat. Setelah itu dia bermain sampai sore, entah bermain di rumah nenek yang berada tepat disamping rumahnya atau ke rumah teman#temannya.pulang sore untuk mandi setelah itu pergi main lagi. Dia tidak pernah belajar, !aktunya hanya dia habiskan untuk bermain.ketika malam pun dia tidak di rumah, dia hanya menonton <F di rumah neneknya, jika sudah merasa ngantuk baru dia akan pulang untuk tidur. =ika disuruh belajar dia hanya pura#pura belajar, mengambil buku untuk

belajar di rumah nenek tapi yang dilakukan hanya bermain#main, mencoret#coret buku, merobek# robek, dsb. Cang jelas dia tidak pernah serius untuk belajar. 2(. +i!ayat endidikan - masuk Sekolah Dasar pada usua : tahun, dia tidak memasuki <) sebelumnya. restasi cenderung rendah di setiap pelajaran, materi yang dia kuasai hanya perkalian pada mata pelajajan matematika. Dia!al masuk sekolah dia tidak mau mengikuti kegiatan pembelajaran, dia selalu keluar kelas. 3( 2ara belajar Dia tidak pernah belajar, jika disuruh orang tua hanya main#main. <idak pernah mencatat pelajaran atau pekerjaan rumah ' +(, sehingga + pun tak pernah dia kerjakan. =ika mendapat hasil ujian kertasnya disobek#sobek atau dilecekin, dibuang. -uku tulis juga disobek, tidak diba!a pulang, dia tinggal di Sekolah dengan buku paketnya. B( )onsep diri - seorang anak yang tidak memiliki tanggung ja!ab terhadap dirinya. =ika dimintai bantuan atau disuruh orangtuaDnenekDtantenya selalu meminta upah, jika tidak maka tidak dikerjakan. <etapi tidak jika yang meminta tolong adalah tetangganya. Dia lebih sering membantu orang lain daripada keluarganya sendiri di rumah. 9( Sikap terhadap keluarga <idak peduli dengan keluarga, karena !aktu yang dia habiskan hanya untuk bermain. :(Sikap terhadap sekolah - selalu taat pada peraturan sekolah, hanya pada pelajaran saja yang dia tidak berantusias. 0( Sikap terhadap teman sebaya Di sekolah kadang jahil kepada temannya, tetapi jika dibalas dia menangis. erilaku selalu menunjukkan over acting.

2. Alloamnesa a(. ,bak = '<ante -( 1(. >atar belakang keluarga - dilahirkan dari pasangan Suprayitno dan "ingsih. -apaknya adalah seorang yang bekerja di proyek bangunan. Abunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga sekaligus pengasuh anak dari majikan tempat Aa bekerja. )edua orang tuanya hanya lulusan dari Sekolah Dasar 'SD(. 2(. ocla asuh dan interaksi dalam keluarga erhatian dari orang tua - di dalam mengasuh anaknya sangat kurang, begitu juga dengan komunikasi. 7rang tuanya bekerja dari pagi hingga sore, di pagi harinya mereka hanya sekedar member uang saku. )etika anak belajar tidak pernah dikontrol, dalam pendidikan agama mereka juga hanya sekedar memerintah untuk Sholat dan tidak pernah ditinjau apakah anak benar#benar mengerjakan apa tidak. 3(. )ebiasaan belajar dan peranan orang tua

- tidak pernah belajar ataupun mengerjakan tugas pekerjaan rumah ' +(, bahkan menulis pelajaran atau + pun tidak. 7rang tua tidak pernah mengontrol, mereka tidak tahu mengenai sikap anak dalam belajar. B(. ergaulan social 6ubungan - dengan teman#teman baik, - diterima oleh teman#temannya, mereka pun bermain bersama. Sikap terhadap orang#orang tua di lingkungan juga baik, nurut jika dimintai pertolongan meski tanpa diberi upah. b(. ?ali )elas ' Abu S6( Abu S6 melihat - sebagai anak yang tidak memiliki antusias terhadap pelajaran, dia sangat acuh khususnya ketika dalam suasana pembelajaran. Di dalam kelas dia sibuk dengan dirinya sendiri, dan terkadang mengganggu temannya. <idak mau menulis pelajaranD +, tapi jika disuruh maju mengerjakan soal dia mau terlepas apakah bisa mengerjakan atau tidak. Dlam ujian dia tidak pernah menyelesaikan semua soal. "ilai pun cenderung rendah, dan dia hanya mampu menguasai pelajaran ,atematika itu pun pada perkaliannya saja. B' O*ser5asi - tergolong anak yang sehat, rambutnyalurus agak kecokelatan dengan potongan pendek di ba!ah telinga, tinggi badan G dengan berat G. )ulitnya sa!o matang dan hidung agak pesek. enampilannya terlihat kucel, lusuh, tidak rapi. -aju putih seragamnya terlihat kumal, tanpa seterika, dengan memakai kerudung yang berantakan, sepatu hitam dan kaos kakinya yang putih keduanya terlihat kotor. 6' Pem*a+asan Kasus ada perkembangan $isik, - tidak mengalami hambatan. ;isiknya tumbuh dengan normal, tidak mengalami cacat mental ataupun $isikal. Di usia 10 tahun tinggi badannya mencapai 12B cm dengan berat baan 29 kg. ada perkembangan kogniti$ - masuk dalam tahap perkembangan ke 3 iaget. Cang mana dalam tahap ini anak berada pada periode operasional konkrit. ada umumnya anak#anak pada tahap ini telah memahami operasi logis dengan bantuan benda benda konkrit. Anak pada tahap ini sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika, tetapi hanya objek $isik yang ada saat ini 'karena itu disebut tahap operasional konkrit(. "amun, tanpa objek $isik di hadapan mereka, anak#anak pada tahap ini masih mengalami kesulitan besar dalam menyelesaikan tugas#tugas logika. Dalam hal ini - tidak memiliki antusias sama sekali terhadap pelajaran. Dia tidak menyukai semua pelajaran yang membutuhkan nalar untuk ber$ikir, dan sebalikny, dia lebih senang pada pelajaran yang tidak memerlukan proses ber$ikir, yaitu olahraga. ada perkembangan social oleh *rickson, - termasuk dalam tahap perkembangan ke B, yakni kerja keras versus imperior. ada usia ini anak menjadi lebih antusias mengenai belajar dibandingkan dari akhir perode anak#anak a!al. 'Santrock82000(. <etapi - tidak berhasil dengan baik melakukan tugas perkembangannya pada tahap ini, dia tidak memiliki antusias terhadap

pelajaran. Dia gagal dalam mencapai keberhasilannya, bisa dikatakan - termasuk anak dengan kategori >o!er .roup. ',akmun82000( )epribadian yang - miliki juga banyak dipengaruhi oleh lingkungan keluarga.Dalam perkembangan sosioemosional anak itu dipengaruhi oleh hubungan dengan orang tuanya. Setiap orang tua memiliki gaya sendiri dalam mendidik anak. Diane -aumrind mengidenti$ikasi tiga gaya dari orang tua, meliputi tingkat kontrol, kejelasan komunikasi, dan tuntutan orang tua kepada anak untuk menjadi matang '?uryani82002(. Dalam hal tingkat control, oran tua - tidak memberikan control yang baik dalam pola belajarnya, komunikasi yang didapatkan juga sangat minim, !aktu kebersamaan mereka hanya malam ketika tidur. Sikap yang ditunjukkan - menunjukkan orientasi terhadap kepatuhan akan hukuman, anak patuh karena orang#orang de!asa menuntut mereka untuk taat, ini terjadi pada tahap ,oralitas rakonvensional tingkat pertama tahap pertama dalam perkembangan moral menurut )ohlberg, dimana mereka belum menganggap moral sebagai kesepakatan tradisi sosial. - lebih menurut kepada tantenya daripada orang tuanya sendiri , karena tante - lebih bersikap tegas terhadap -. Selain itu, - harus mendapatkan penghargaan terlebuh dahulu sebelum menyurunya mengerjakan sesuatu.

D' Dinamika Psik)l)(is - merupakan anak tunggal dalam keluarganya, hubungan dengan orang tua baik#baik saja, hanya dalam hal komunikasi saja yang sangat kurang. 7rang tua banyak memberi kebebasan terhadap -, bahkan cenderung membiarkan dan tidak ada perhatian sama sekali sehingga - menjadi anak yang tidak disiplin terhadap !aktu, !aktu belajar, bermain atau pun !aktu untuk beribadah. - termasuk anak yang perinag, ceria, percaya diri dan pemberani. Dia banyak bergaul dengan teman#temannya dan tetangganya. E' Dia(n)sis Data yang terkumpul menunjukkan - mengalami perkembangan yang cukup dari segi $isikal, dia termasuk anak yang jarang sakit. "amun dalam perkembangan kepribadian tidak berjalan dengan baik, dia tumbuh menjadi anak yang tidak mengerti akan tanggung ja!ab atas dirinya. restasi belajar sangat rendah, acuh terhadap pelajaran dan tidak menyukai semua pelajaran. 6anya satu yang dia sukai, yaitu pelajaran olahraga karena menurutnya tidak menuntutnya untuk ber$ikir. )emampuan yang meninjol hanya pada perkalian di pelajaran ,atematika. Sikap acuhnya terhadap pelajaran merupakan akibat dari pola asuh ke dua orang tuanya yang cenderung tidak perduli terhadap perkembangannya, tidak perhatian, tidak mengajarkan disiplin dan tidak mengenalkan tanggung ja!ab. 7' Pr)(n)sis 6ambatan perkembangan - disebabkan oleh8 ;aktor eksternal

erkembangan sosioemosional sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga 'orang tua(. ola asuh yang diberikan tidak mampu membentuk karakter yang baik terhadap anak. erhatian orang tua sangat kurang, ketidak pedulian orang tua terhadap anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan sosioemosionalnya. 6al yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah anak adalah sebagai berikut8 1. 7rang tua memberikan perhatian lebih kepada anak, mengajarkan kedisiplinan serta mngenalkan tanggung ja!a. -isa dengan menggunakan metode hukuman dan penghargaan dalam mendidikna. -anyak memberikan !aktu kebersamaan kepada anak, dan memberi komunikasi yang lebih. 2. .uru memberikan perhatian khusus dan lebih sabar menghadapi anak. .uru bersikap tegas namun bukan keras. .uru lebih bisa memberikan motivasi#motivasi agar anak semangat dalam belajar. G' Treatment <reatment yang diberikan pada - adalah memberikan perhatian khusus, pemberian motivasi, re!ard. 7rang tua agar lebih banyak memberikan !aktu dan perh

You might also like