Professional Documents
Culture Documents
Hari ini bercampur perasaan kita, antara senang dan sedih. Senang
karena telah melampaui berbagai ujian dan selesai atas izin Allah
menunaikan ibadah puasa. Sementara itu, kita bersedih
meninggalkan Ramadlan yang mulia yang telah menjadi media
efektif mengembalikan kita kepada fithrah (kesucian) sebagai
hamba yang beriman dan bertaqwa.
Sebelas bulan sebelum Ramadlan banyak di antara kita yang
melupakan Allah karena terlalu disibukkan oleh berbagai
masalah dunia.
Sebelas bulan sebelum Ramadlan banyak di antara kita yang
tidak pernah punya waktu untuk sekedar menyebut asma
Allah, Tuhan yang tidak pernah lupa memberikan rizki pada
setiap hamba-Nya.
Sebelas bulan sebelum Ramadlan banyak di antara kita yang
lupa dan tidak sempat mengunjungi masjid, rumah Allah,
sementara rajin mengunjungi tempat-tempat yang melalaikan
kita pada Allah.
Sebelas bulan sebelum Ramadlan banyak di antara kita yang
lupa membersihkan hati dengan al-Qur'an, sementara rajin
membersihkan dan merawat tubuh dengan berbagai cara.
1
Sebelas bulan sebelum Ramadlan banyak di antara kita yang
lupa pada saudara dan tetangga yang miskin papa dan
kelaparan, sementara kita kenyang dan berlebihan
Bulan Ramadlan yang baru saja kita tinggalkan telah mengubah
semuanya, kita kembali menjadi manusia baru yang suci, kembali
pada fitrah, yakni manusia yang memiliki kesadaran sebagai hamba
yang bertuhankan Allah dan kesadaran sebagai makhluk yang saling
membutuhkan dengan makhluk yang lain. Hari ini kita bersama
berikrar menjadi manusia yang peduli pada agama dan peduli pada
kemanusiaan yang daslam bahasa al-Qur'an disebut dengan istilah
hablun min Allah, wa hambun min al-Nas.
Artinya: "Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang
menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat,
menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah
(perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan
adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari
golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji
kamu dengan hal itu dan sesungguhnya di hari kiamat akan
dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu
perselisihkan itu."
2
berupaya seraya berlindung dan memohon pertolongan kepada
Allah dengan segala kemampuan menjalankan perintah-perintah-
Nya, yakinlah kita akan selalu dalam bimbingan-Nya.
Artinya: "Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah
Allah; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan
perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang
mendustakan (rasul-rasul)."
3
merobohkan syi'ar agama Allah. Janganlah menjadi Qarun modern
yang kaya tapi tidak peduli pada fakir miskin, anak yatim dan orang
lain yang membutuhkannya. Janganlah menjadi Abu Jahal modern
yang tetap buta hati sementara kajian, pengajian dan pelatihan
keagamaan gencar diadakan. Dan janganlah menjadi bangsa 'Ad
modern yang sombong tidak mau mengikuti firman Allah hanya
karena memiliki kemampuan diri yang luar biasa. Kita harus
menyatakan:
Artinya: "Maha suci Allah, segala puji adalah bagi-Nya, tiada Tuhan
selain Allah, Allah Maha Agung, dan tiada kemampuan serta
kekuatan kecuali dengan Allah yang Maha Tinggi dan Maha
Agung."
4
Apa makna hadits di atas? Ia bermakna bahwa puasa kita harus
disertai dengan perilaku yang positif, yang bermanfaat dan bernilai
sosial sehingga mampu menjadi penghantar kita menuju ridla Allah
Swt. Karena itu, melalui mimbar mulia ini, saya mengajak kepada
diri sendiri dan kepada saudaraku semuanya, marilah kita
senantiasa bertakwa kepada Allah dan berupaya semaksimal
mungkin mengeliminasi segala sifat-sifat negatif yang ada dalam
diri kita. Kita kosongkan hati dari arogansi, iri hati, dengki dendam
dan sombong (AIDS) yang telah terbukti dalam sejarah menjadi
sebab runtuhnya kemuliaan dan munculnya derita serta kehinaan.
Bersihkan hari, sucikan nurani, sehingga datanglah bahagia
menghuni hati yang tentran dan damai. Hari ini mari kita berikrar
untuk menjadi hamba Allah yang memiliki kebersihan hati dan
kemuliaan akhlak. Mari kita renungkan hadits Nabi ketika suatu
waktu beliau ditanya oleh sahabatnya tentang akhlak yang utama
atau akhlak yang mulia. Beliau menjawab: ان تعطى من حرمك و تصل من
قطعك و تعفو عمن ظلمكyang berarti: (1) kesediaanmu untuk memberi
atau berderma kepada orang yang tidak pernah berderma
kepadamu, (2) kerelaanmuuntuk menyambung hubungan
(silaturrahmi) dengan orang yang memutuskan hubungan
denganmu, (3) kelegaan hatimu untuk memaafkan orang yang
berbuat dhalim kepadamu..
5
yang sudah hampir terlupakan, yaitu: “Gajah di pelupuk mata tidak
tampak, semut di seberang lautan terang terlihat.” Sebuah
penggambaran bahwa kesalahan orang lain walaupun kecil sangat
gampang kita temukan, tetapi kesalahan kita sendiri walaupun
sangatlah besar sulit untuk disadari. Kalau ini yang terjadi dan
menjadi agenda kehidupan yang tak terkoreksi dan terbaiki dalam
jangka waktu lama, maka akan terbiasalah sikap menyalahkan
orang lain dengan merasa dirinyalah yang paling benar, akan
mudah kita membesar-besarkan kesalahan kecil orang lain
sementara mengentengkan kesalahan besar kita sendiri.
Na’udzubillah min dzalik. Muhasabah adalah metode
penyembuhannya.
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami
ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian
mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan
mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa
sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah
dijanjikan Allah kepadamu".
6
happiness). Maha benar Allah dengan segala firman-Nya dan
sesungguhnya Allah tidak pernah memungkiri janji-janji-Nya.
Dan yang ketiga adalah mujahadah ( the daily combat against the
lower self, the nafs/ perlawanan terus menerus melawan nafsu kita)
sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an surat an-Nazi’at (79)
ayat 40-41:
Ketika ketiga hal tersebut sukses kita lakukan, maka saat itulah kita
bisa memiliki kebeningan hati yang memancarkan kasih sayang,
menebarkan kesejukan, melambangkan keindahan, memunculkan
kebenaran, melahirkan kebaikan dan mewujudkan keadilan.
Sayangnya, inilah tiga hal penting yang terlupakan oleh kebanyakan
kita yang mendambakan kemakmuran di tengah kegersangan,
menginginkan kedamaian ditengah benturan dan kekerasan di
negeri kita tercinta, Indonesia. Kita senang mengetahui kejelekan
orang lain, lupa kejelekan kita sendiri, kita suka membuka aib orang
lain sementara tiada sadar aib diri, mencari-cari kesalahan orang
lain sementara menyembunyikan kesalahan diri, menebarkan luka
dan kecewa di hati orang lain seraya menari diatas penderitaan
mereka. Kita sering lupa bertanya: “Bagaimana saya sendiri, sudah
baikkah?.”
7
pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan
lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan
janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan
memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.
seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk
sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka
mereka Itulah orang-orang yang zalim."
Artinya: “(yaitu) di hari harta dan anak-anak tidak berguna lagi,
kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati
yang bersih.”
8
Maha benar Allah dengan segala Firman-Nya.
Di akhir khutbah ini, marilah kita bersama berdoa kepada Allah, kita
tundukkan muka, tengadahkan tangan dan hadapkan hati ke
hadlirat Ilahi Rabbi.
Bismillahirrahmanirrahim
Ya Allah, Ya Rabbal Izzati
Hari ini hambaMu bersimpuh dihadapanMu
Mengucap syukur atas segala rahmat, nikmat dan karuniaMu
Rahmat dan nikmatMu begitu besar, begitu melimpah
Sementara ibadah dan pengabdian kami begitu sedikit
Tiap saat nikmat dan rahmatMu kami rasakan
Tapi tiap saat pula kami berbuat salah dan dosa
Pintu ampunMu selalu Kau buka
Tapi kami sering begitu enggan untuk bertaubat kepadaMu
Ya Allah..
Hari ini kami sadar akan kelemahan kami
Kami sadar akan kekurangan kami
Kami atas atas bertumpuknya salah dan dosa kami
Ampuni kami ya Allah, tunjuki kami ke jalanMu yang lurus
Tuntunlah kami dengan lentera iman, dengan cahaya al-Qur’an dan
cahaya Islam.
Ya Allah, Ya Rabb
Sering kami sia-siakan umur yang kau berikan kepada kami,
Dan kami tidak tahu sampai kapan kau berikan nikmat umur itu
pada kami
Berilah kami kemampuan beramal baik di sisa umur kami
Berilah kami kemampuan membuktikan ikrar kami kepada-Mu
Terimalah amal ibadah kami ya Allah
Walau kami tahu puasa kami tidaklah sesempurnya puasa RasulMu
Muhammad
Walau kami tahu zikir kami tidak sekhusyu’ dzikir malaikatMu
Walau kami tahu keimanan kami tidak sekuat keyakinan Ibrahim
kekasihMu
Ijinkan kami memperoleh ridlamu dengan segala keterbatasan kami
Ya Allah, Ya Rabbi
Engkaulah tempat kami meminta
Eangkaulah tempat kami bergantung
Kabulkan doa kami, terimalah pinta kami, jadikan kami hambaMu
Yang Kau ridlai. Amin Ya Rabb al-‘Alamin.
9
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar La Ilaha Illa Allah wa li Allah
al-Hamd.
10