Professional Documents
Culture Documents
dan
PENDEKATAN DALAM ILMU POLITIK
Sub-Pokok Bahasan:
• Kekuasaan (Power)
Bila seseorang, suatu organisasi, atau suatu partai politik bisa mengorganisasi
sehingga berbagai badan negara yang relevan misalnya membuat aturan yang melarang
atau mewajibkan suatu hal atau perkara maka mereka mempunyai kekuasaan politik.
Kekuasaan politik, tidak berdasar dari Undang – Undang tetapi harus dilakukan
dalam kerangka hukum yang berlaku sehingga bisa tetap menjadi penggunaan
kekuasaan yang konstitusional. Power dapat juga diartikan sebagai kekuatan dan
kekuasaan. Dimana seseorang dikatakan memiliki power ( kekuasaan ), dan apabila
orang lain menjadi tunduk atau patuh kepada orang tersebut .
a. Force, merupakan cara penggunaan power yang paling kuat. Adanya use of
force violence atau kekuasaan dengan menggunakan kekerasan, dalam hal ini
misalnya penggunaan senjata.
• Kewenangan (Authority)
3. order ( ketertiban )
Ketertiban politik ditandai dengan adanya keamanan, yang akan terjadi bila
setiap warga masyarakat sebagai pelaku telah berperilaku sesuai aturan yang berlaku
dalam sistem politik.
Dalam ketertiban politik, pertanyaan mendasar yang harus kita jawab adalah,
apakah ketertiban politik bisa tercapai di tengah keberagaman budaya yang ada pada
saat ini ? Jawabannya ada pada diri kita sendiri sebagai pelaku politik, karena peran kita
sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan dan ketertiban politik.
4. Welfare ( kesejahteraan )
5. Justice ( keadilan )
Setiap manusia memiliki hak masing – masing, tetapi dengan distribusi, berarti
ada campur tangan pemerintah, sehingga keadilan yang ada berkurang. Dalam
perpolitikan, keadilan memiliki tafsiran yang berbeda. Keadilan bagi siapa
1. Negara-Bangsa (Nation-State);
Sebagai aktor dalam perpolitikan negara memiliki peran yang sangat penting.
Sering kali kebesaran dari sebuah negara dan bangsa menjadi tolak ukur dalam
perpolitikan. Contohnya saja Amerika Serikat, sebuah negara yang besar, dan memiliki
power yang besar pula, boleh dikatakan hampir semua negara tunduk kepada Amerika.
Ini karena pandangan publik, bahwa Amerika adalah bangsa yang besar dan ini
berpengaruh terhadap perpolitikan negara itu.
2. Individu;
Sebagai individu, dan aktor politik, manusia diberi Allah kemampuan yang lebih
daripada makhluk lainnya. Manusia dengan akal pikirannya, akan membawa bangsa ini
kepada yang diinginkannya. Pemikiran setiap individu akan mempengaruhi kebijakan –
kebijakan yang di ambil, untuk bangsa dan negaranya. Setiap orang memiliki konsep
perpolitikan masing – masing, dan hal ini sangat menentukan situasi perpolitikan yang
ada. Menurut saya, akator perpolitikan dapat dilihat dari dua sisi,
a. manusia sebagai manusia
b. manusai sebagai pilihan rakyat, yang dipilh secara pemilu
Aktor politik yang seperti ini memiliki tanggung jawab yang besar,
karena dipilih langsung oleh rakyat. Aktor ini harus benar – benar
menjalankan janji – janji yang dikoarkannya, pada saat kampanye dan
bertanggung jawab akan hal itu.
3. Masyarakat (Society/Community);
Lebih luas daripada inidividu, masyarakat terbentuk karena adanya persamaan,
baik dari segi tempat tinggal, pekerjaan, keyakinan, dan pandangan, dan lain – lain.
Sebagai aktor politik, komunitas pada umumnya memiliki hubungan yang erat, dan
saling mempengaruhi.
Pendekatan klasik
Pendekatan kontemporer contohnya
Neo-Marxis - menekankan pada aspek komunisme tanpa kekerasan dan juga
tidak mendukung kapitalisme
Rational Choice - pilihan-pilihan yang rasional dalam pembuatan
keputusan politik
Notes
1. http://wikipedia.com.kekuasaan_poltik.html
2. http://roudhzmee.wordpress.com/2009/01/01/pendekatan-pendekatan-dalam-ilmu-
politik/