Professional Documents
Culture Documents
Tentang
Kiyai Haji Ahmad Dahlan
Catatan Haji Muhammad Syoedja’
Haji Muhammad Syoedja’
1882 -1962
Cerita Tentang
Tentang
Kiyai Haji Ahmad Dahlan
Catatan Haji Muhammad Syoedja’
Cerita Tentang
Tentang
Kiyai Haji Ahmad Dahlan
Catatan Haji Muhammad Syoedja’
Penulis:
Haji Muhammad Syoedja’
Penyalin:
dr. H. Mu’tasimbillah al-Ghozi
(cucu Haji Muhammad Syoedja’)
Penyunting:
Arief Budiman Ch.
Rancang Grafis:
PakNala@817.411.2003
v
Daftar Isi
Pendahuluan ............................................................................................. 1
Kauman Akhir Abad 19 ......................................................................... 3
Pekarangan Rumah KHA. Dahlan ...................................................... 5
Allah Ridho ............................................................................................... 7
Abad 20 ....................................................................................................... 8
Akhir Abad 20 ........................................................................................ 10
Riwayat Hidup Kiyai Haji Ahmad Dahlan ..................................... 12
Pendidikan KHA. Dahlan ................................................................... 13
Muhammad Darwis Dewasa ............................................................... 14
Muhammad Darwis Kawin ................................................................. 14
Muhammad Darwis Pergi Haji .......................................................... 15
Selama Ada di Makkah ........................................................................ 20
Haji Ahmad Dahlan Mulai Jadi Guru .............................................. 22
Haji Ahmad Dahlan Diberi Modal Buat Dagang .......................... 23
Mu’syarah Khatib Amin K.H. Abu Bakar dalam Rumah
Tangganya ....................................................................................... 23
Ibu Nyai Khatib Amin Meninggal Dunia ........................................ 25
KHA. Dahlan Mengkawinkan Ayahandanya ............................... 27
KHA. Dahlan Diangkat Menjadi Khatib Amin ............................ 31
Sifat KHA. Dahlan ................................................................................. 33
Perjuangan KHA. Dahlan Soal Kiblat ............................................ 34
Masjid Besar Kota Yogya Lantainya Digaris Kapur ..................... 42
KHA. Dahlan Membangun Suraunya .............................................. 47
Keadaan di Rumah KHA. Dahlan ..................................................... 51
KHA. Dahlan Pergi Haji yang Kedua Kalinya .............................. 53
vi
Pendahuluan
SANTRI
Tahukah engkau yang mendustakan agama,
Itulah orang orang yang menghardik anak yatim,
Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin,
Maka celakalah bagi orang-orang yang sholat, yaitu orang
yang lalai akan sholatnya,
Orang-orang yang berbuat riya dan enggan menolong
dengan barang yang berguna.
(Q.S. Al-Ma’un, 107: 1-7)
I
maginer atau pengimpi (pemimpi) adalah seorang
yang dapat membayangkan sesuatu. Belum tentu
pemikir, mungkin pengimpi. Tetapi kemudian
Allah mengabulkan apa yang diimpikan sebagai kenyataan
wadag. Pengimpi mungkin juga seseorang yang tinggi ilmunya
hingga dapat melihat masa kemudian, tetapi menyatakan
statemen dengan bahasa saat itu. Misalnya, orang Jawa dahulu
sudah mengatakan akan adanya nener (anak ikan) yang makan
manggar (bunga kelapa). Sekarang ada setelah suatu daerah
pepohonan kelapa menjadi bendung atau waduk penyimpan
Cerita tentang Kiyai Haji Ahmad Dahlan
2 Catatan Haji Muhammad Syoedja’
Allah Ridho
Tahun 1923, tanpa dinyana datang seorang dokter Jawa
tamatan Stovia Surabaya ke Yogyakarta. Dokter muda dari
Malang ini menghadap KHA Dahlan dan diserahkan kepada
H. Muhammad Syoedja' yang mengembangkan pemikiran
Rumah Sakit Islam. Maka mulai berdirilah Rumah Sakit
Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) di Yogyakarta.
Mulanya di sebuah gedung di jalan Jagang Notoprajan, lalu
pindah ke jalan Ngabean, menyewa di rumah milik Haji
Cerita tentang Kiyai Haji Ahmad Dahlan
8 Catatan Haji Muhammad Syoedja’
Abad 20
Muhammadiyah telah mulai kehilangan beberapa
kadernya. H. Fahrudin meninggal di masa Penjajahan
Belanda. Aktif sebagai politisi bersama Haji Agus Salim, yang
Cerita tentang Kiyai Haji Ahmad Dahlan
Catatan Haji Muhammad Syoedja’ 9
menungguinya ketika nazak. Seorang putri tunggalnya
dikawinkan dengan putra K.H. Hisyam. K.H. Zain
meninggal di zaman revolusi kemerdekaan. Ki Bagus
Hadikusuma memimpin Muhammadiyah disaat sulit dalam
pendudukan Pemerintahan Dai Nippon. Menjadi BPPKI,
dan terkenal dalam sejarah penyusunan Mukadimah UUD
1945. H.M. Syoedja’ meneruskan pengembangan amal usaha
Muhammadiyah yang berupa Rumah Sakit PKO, Panti
Asuhan dan Pelayanan Perjalanan Haji.
Muhammadiyah pernah mengembangkan ide, melalui
Muktamar di Palembang, untuk membeli kapal haji, tetapi
keburu perang dunia kedua pecah. Setelah Republik Indone-
sia diakui dunia internasional, didirikanlah Yayasan Perjalanan
Haji Indonesia bersama tokoh Islam lainnya. Ketika Menteri
Agama R.I. dijabat Prof. H. Rasjidi, H.M. Syoedja’ diamanati
mengurus masalah perhajian ini serta memimpin rombongan
Haji Indonesia dengan kapal Tampomas.
Ketika pensiun dari pegawai Kementrian Agama R.I.
H.M. Syoedja’ aktif kembali di Muhammadiyah, utamanya
Rumah Sakit PKO Muhammadiyah dan Panti Asuhan.
Hatinya nelangsa, karena di hari tuanya ia mengalami sakit
tetapi dirawat tidak di rumah sakit PKU Muhammadiyah,
karena Rumah Sakit PKU belum mampu menangani
sakitnya. Dan akhirnya wafat di rumahnya sendiri di
kampung Kauman.
Bisikannya kepada penjenguk saat sakit terakhirnya;
....Apakah Muhammadiyah tidak dapat memiliki rumah sakit
sebesar ini?
Cerita tentang Kiyai Haji Ahmad Dahlan
10 Catatan Haji Muhammad Syoedja’
Akhir Abad 20
Akhir abad 20, mulailah babak baru bagi Persyarikatan
Muhammadiyah di bidang pendidikan dan Rumah Sakit.
Pendidikan sudah mencapai sekolah Pendidikan Tinggi, dan
Rumah Sakit dikelola secara modern. Generasi ketiga dari
pengembang pemikiran Rumah Sakit yang dikelola secara
Islam masih ada terlibat didalamnya. Mungkin pada generasi
keempat mulai terbentang cakrawala perawatan secara Is-
lam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi.
Persyarikatan Muhammadiyah tetap menetapkan dua
Rumah Sakitnya menjadi Rumah Sakit teladan bagi yang
lain. Dua Rumah Sakit ini langsung dibawah Pimpinan Pusat
Persyarikatan Muhammadiyah.
Untuk mengenang gurunya, Haji Muhammad Syoedja’
menuliskan pengalamannya dalam berguru kepada KHA.
Dahlan, selama dua tahun terakhir dalam masa hidupnya.
Tulisan itu diketik setiap waktu disamping tempat tidurnya
di kamarnya. Kertas ketiknya dari ukuran apa saja yang
dimilikinya. Tulisan itu bercerita tentang riwayat hidup
gurunya KHA Dahlan. Sebagai berikut.
Cerita tentang Kiyai Haji Ahmad Dahlan
Catatan Haji Muhammad Syoedja’ 11
Riwayat Hidup
Kiyai Haji Ahmad Dahlan
Pembina Muhammadiyah
K
iyai Haji Ahmad Dahlan bin Kiyai Haji
Abubakar, Imam Khatib Masjid Besar kota
Yogyakarta (sebagai Lurah Berjamaah) pernah
diutus oleh Sri Sultan Hamengku Buwana VII pergi ke
Makkah untuk menghajikan Almarhum Sri Sultan
Hamengku Buwana VI, ayahandanya. Sebelum itu dinaikkan
pangkatnya lebih dahulu sebagai khatib (Ketib) dengan nama
Khatib Amin Haji Abubakar bin Kiyai Haji Murtadho Alim
yang tertua dan terkenal (masyhur) di daerah Yogyakarta.
Ibu KHA. Dahlan bernama Siti Aminah binti almarhum
Kiyai Haji Ibrahim, Penghulu Besar di Yogyakarta.
KHA. Dahlan dilahirkan di kampung Kauman kota
Yogyakarta pada tahun 1869 Miladiyah. KHA. Dahlan ber-
saudara sekandung dengan 5 orang wanita, semua bersuami.
Sulungnya kawin dengan K.H. Khatib Arum di Kauman.
Kedua, kawin dengan K.H. Muhsin dari Pasar Gede (Kota
Gede) Yogyakarta. Ketiga, kawin dengan K.H. Muhammad
Cerita tentang Kiyai Haji Ahmad Dahlan
Catatan Haji Muhammad Syoedja’ 13
Saleh. Keempat KHA. Dahlan sendiri. Kelima, kawin dengan
K.H. Muhammad Faqih, Kauman Yogyakarta dan bungsu
kawin dengan K.H. Abdulrahman bin Abdullah,
Pakualaman Yogyakarta.
Ibadat Haji
Bangsa Indonesia memang sejak zaman koloni Belanda
gemar pergi haji ke Makkah dan ziarah ke makam Nabi di
Cerita tentang Kiyai Haji Ahmad Dahlan
82 Catatan Haji Muhammad Syoedja’
Sopo Tresno
Sopo Tresno adalah suatu nama dari perkumpulan
kaum wanita dewasa yang dipimpin oleh KHA. Dahlan dari
Cerita tentang Kiyai Haji Ahmad Dahlan
114 Catatan Haji Muhammad Syoedja’
Pengurbanan Besar-besaran
Pada tahun 1922, karena jalannya sekolahan
Muhammadiyah yang tidak boleh dihambat pada tiap-tiap
tahun mesti terpaksa menambah kelasnya, telah berjalan lebih
setahun sekolah Muhammadiyah menyempurnakan
pelajarannya dengan tenaga mantri guru yang bevug. Maka
sudah barang tentu dengan adanya mantri guru itu
Cerita tentang Kiyai Haji Ahmad Dahlan
150 Catatan Haji Muhammad Syoedja’
Tammat.