You are on page 1of 7

BAB I PENDAHULUAN

Ubur-ubur adalah hewan karnivor yang hidup di laut dan jenisnya amat beragam, dari yang berukuran kecil hingga berukuran raksasa. Ubur-ubur yang sangat umum dijumpai di laut adalah dari Kelas Scyphozoa (Scyphomedusae) dan diperkirakan ada 200 jenis. Masyarakat awam menganggap bahwa padatnya kandungan ubur-ubur di perairan pantai menyebabkan ketidaknyamanan bagi mereka yang melakukan aktifitas berenang. Selain itu, banyaknya salpa akan merupakan pesaing (competitor) ikan dalam memangsa zooplankton jenis lainnya. A. Morfologi Dan Anatomi Ubur-Ubur Ubur-ubur Scyphozoa (Scyphomedusae) mempunyai ciri antara lain tubuhnya berbentuk payung atau genta (bell) yang disertai dengan umbai-umbai berupa tentakel. Bagian payung sebelah atas berbentuk cembung dan disebut eksumbrella (exumbrella) sedangkan bagian bawah berbentuk cekung subumbrella (subumbrella). Diantara keduanya terdapat mesoglea yang mempunyai lendir yang sangat kental. Ditengah subumbrella terdapat bukaan mulut. Detail morfologi dan anatomi ubur-ubur jenis Aurelia aurita disajikan dalam Gambar 1 di bawah ini.

Ubur-ubur ini dicirikan dengan adanya sel-sel penyengat yang disebut nematosis (nematocyst) yang mengandung racun. Nematosis hampir terdapat di sekujur tubuhnya, namun yang terbanyak adalah ada bagian lengan atau tentakelnyayang berguna untuk menangkap mangsanya. Bentuk nematosis ini sangat beragam menurut jenisnya, tetapi pada umumnya nematosis ini berupa kantong kecil atau kapsul yang berisikan sel yang mirip panah harpun (Gambar2). Apabila ubur-ubur itu terangsang maka akan melumpuhkan mangsanya, sehingga panah harpun yang mikroskopis dengan benang panjang dan beracun tersebut ditembakkan
1

serempak oleh ratusan hingga ribuan nematosis.daya racun nematosis itu bervariasi menurut jenis ubur-uburnya. Bagi orangyang sering berenang di laut banyak yang pernah merasakan gangguan sengatan ubur-ubur ini, yang berakibat kulit terasa gatal hingga perih. Ubur-ubur yang mempunyai racun yang sangat kuat adalah Chironex fleckeri, bila menyengat manusia bisa menimbulkan kematian. Sebagian besar tubuh ubur-ubur terdiri dari air (sekitar 95-99%) yang membuat daya apungnya (buoyancy) sangat cocok untuk hidup melayang dalam laut. Tentakelnya relatif panjang bahkan pada jenis tertentu bisa mencapai puluha meter.

Ubur-ubur adalah hewan karnivor, makanannya terdiri atas berbagai jenis hewan, dari berbagai zooplankton hingga ikan yang ditangkapnya dengan tentakel yang dilengkapi banyak nematosis. Tapi ada pula yang memelihara simbion dalam tubuhnya. Simbion ini berupa mikroalga yang hidup dalam jaringannya, dan saling memberi keuntungan. Mikroalga dapat menggunakan produk metabolik seperti karbon dioksida (CO2) dari ubur-ubur, sebaliknya uburubur dapat menggunakan oksigen yang dihasilkan dari fotosintesis mikroalga. Pada saat-saat tertentu ubur-ubur dapat tumbuh meledak hingga populasinya merajai perairan laut sehingga terlihat seolah-olah laut penuh dengan ubur-ubur saja, dan tampak seperti cendol ubur-ubur. Bila hal ini terjadi, dapat menimbulkan kerugian bagi kegiatan pariwisata pantai, perikanan atau juga bagi industri yang menggunakan air laut sebagai pendingin.

BAB II ISI

A. Deskripsi dan Klasifikasi Ubur-ubur (Aurelia aurita)

Ciri-ciri : a. b. c. d. e. f. g. Bentuk tubuh seperti mangkuk Hidup dilaut Bagian tepi tubuhnya dikelilingi oleh tentakel Disekitar mulutnya terdapat empat lengan yang dilengkapi oleh nematikis. Alat pencernaan berupa saluran bercabang System syarafnya berupa anyaman Contoh umum di Indonesia adalah Aurelia sp dan obelia sp

aurelia aurita

Aurelia aurita merupakan anggota filum Coelenterata, kelas Scyphozoa. Mempunyai bentuk seperti mangkuk dan dikenal sebagai Jelly Fish. Hidup di laut secara planktonik, melayang pada badan air. Hewan ini memiliki lapisan mesoglea yang tebal dan dapat digunakan sebagai sumber nutrisi. Pada masa hidupnya, bentuk tubuh medusa lebih dominan dibandingkan dengan bentuk polip. Bentuk polip hanya dijumpai pada waktu larva. Hewan ini memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu betina. Hasil pembuahan adalah zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia disebut planula. Planula akan berenang dan menempel pada tempat yang sesuai. Setelah menempel. Silia dilepaskan dan planula tumbuh menjadi polip muda disebut scifistoma, kemudian membentuk tunas-tunas lateral sehingga tampak seperti tumpukan piring atau strobilasi. Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri menjadi medusa disebut efira. Selanjutnya efira berkembang menjadi medusa dewasa.

B. Reproduksi aseksual Aurelia aurita :

C. Reproduksi seksual Aurelia aurita

BAB III PENUTUP

Kesimpulan Masyarakat awam menganggap bahwa padatnya kandungan ubur-ubur di perairan pantai menyebabkan ketidaknyamanan bagi yang melakukan aktifitas berenang. Banyaknya salpa akan merupakan pesaing (competitor) ikan dalam memangsa zooplankton jenis lainnya. Aurelia auritamempunyai bentuk seperti mangkuk dan dikenal sebagai Jelly Fish. Disekitar mulutnya terdapat empat lengan yang dilengkapi oleh nematikis. Hewan ini memiliki lapisan mesoglea yang tebal dan dapat digunakan sebagai sumber nutrisi. Hewan ini memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina.

DAFTAR PUSTAKA

Arinardi, O.H.; A.B. Sutomo; S.A. Yusuf; Trimaningsih; S.H. Riyono dan Asnaryanti 1997. Kisaran Kelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan di Perairan Kawasan Tumur Indonesia. Puslit Oseanografi-LIPI 1997: 12-18. McCounnaughey, B.H. 1978. Introduction to Marine Biology. The C.V. Mosby Co. Saint Louis : 624 pp Nontji, A. 2006. Tiada Kehidupan di Bumi Tanpa Keberadaan Plankton. LIPI Pres, Jakarta: 248 hal.

You might also like