You are on page 1of 3

PANCASILA DALAM KONTEK SEJARAH PERJUANGAN

BANGSA INDONESIA

Masuknya agama-agama besar seperti Hindu, Budha, Islam di Indonesia

menandai dimulainya kehidupan beragama pada masyarakat. Bagaimana agama

merubah kehidupan dan pandangan masyaraat dapat dilihat pada sistem sosial-

ekonominya. Penyelenggaraan perdagangan di kota-kota pelabuhan menimbulkan

komunikasi terbuka, sehingga terjadi mobilitas sosial baik horisontal maupun vertikal

serta perubahan gaya hidup dan nilai-nilai. Tidak lama kemudian Islam masuk ke

Indonesia dan menguasai perdagangan internasional. Di lain pihak kekuasaan pusat

dengan agama Hindu-Budha mengalami kemerosotan bersamaan dengan disintregasi

politik dan degenerasi kultural. Akibatnya terciptalah kondisi yang baik bagi suatu

perubahan. Dalam politik juga kemudian lahir kerajaan-kerajaan Islam.

Sebelum negara Indonesia terbentuk pada 17 Agustus 1945, bentuk

pemerintahan adalah kerajaan-kerajaan. Awal abad ke-16 bangsa Eropa seperti

Belanda mulai masuk ke Indonesia dan terjadilah perubahan politik kerajaan yang

berkaitan dengan perebutan hegemoni.

Kontak dengan bangsa Eropa telah membawa perubahan-perubahan dalam

pandangan masyarakat yaitu dengan masuknya paham-paham baru, seperti

liberalisme, demokrasi, nasionalisme. Hingga sampai akhirnya Indonesia dapat

menumbuhkan jiwa Nasionalisme dan bersatu untuk merdeka.

Sebagai tindakan lanjut dari janji Kaisar Hirohito yang akan memberikan

kemerdekaan kepada bangsa Indonesia maka dibentuklah suatu badan yang bertugas

menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yang dikenal dengan

nama BPUPKI.
Pada sidang pertama BPUPKI (29 Mei – 1 Juni 1945) dengan pembicaranya

adalah Mr. Muh. Yamin, Mr. Soepomo, Drs. Moh. Hatta, dan Ir. Soekarno. Mereka

semua berpidato guna membahas tentang rancangan usulan dasar negara.

Menurut Soekarno dalam pidatonya, dasar bagi Indonesia merdeka adalah

dasarnya suatu negara yang akan didirikan yang disebutnya philosophische gronsag,

yaitu fundamen, filsafat, jiwa dan pikiran yang sedalam-dalamnya yang di atasnya

akan didirikan gedung Indonesia yang merdeka.

Selanjutnya Ir. Soekarno mengusulkan bahwa dasar bagi Indonesia merdeka

itu disebut Pancasila, yaitu: Kebangsaan, Kemanusiaan, Musyawarah mufakat

perwakilan, Kesejahteraan sosial, Ketuhanan yang berkebudayaan.

Pancasila sebagai dasar falsafah negara tidak boleh menjadi ideologi yang

beku sehingga seluruh komponen bangsa terutama para intelektual muda dapat

memberikan ide-ide baru dan kreatif untuk merevitalisasi Pancasila dalam realitas

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Setelah sidang tersebut dibentuklah panitia kecil yaitu panitia sembilan.

Panitia sembilan bersidang tanggal 22 Juni 1945 dan menghasilkan kesepakatan yang

dituangkan dalam Mukadimah Hukum Dasar, alinea keempat dalam rumusan dasar

negara sebagai berikut:

1. Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-

pemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam

permusyawaratan/perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


Moh. Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama Piagam

Jakarta.

Pada sidang kedua BPUPKI tgl 10 Juli 1945 dibicarakan mengenai materi

undang-undang dasar dan penjelasannya. Sidang kedua ini juga berhasil menentukan

bentuk negara Indonesia yaitu Republik. Seiring berjalannya waktu, dibentuklah PPKI

yang bertugas melanjutkan tugas BPUPKI.

Seiring dengan kekalahan Jepang, para pemuda mendesaak agar kemerdekaan

dilaksanakan secepatnya tanpa menunggu janji Jepang, akhirnya Soekarno-Hatta

bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945

atas nama bangsa Indonesia.

Sehari setelah Indonesia merdeka, PPKI mengadakan sidang pertamanya.

Dalam sidang tersebut terdapat perubahan yang telah dilakukan yaitu perubahan pada

sila pertama (tujuh buah kata dihilangkan dan diganti dengan kata-kata Yang Maha

Esa) dan beberapa perubahan pada rancangan UUD. Pada saat itu juga Pembukaan

Undang-Undang Dasar dan pasal-pasal UUD disahkan menjadi Undang-Undang dasar

negara Republik Indonesia. Pada sidang tersebut juga menetapkan Ir. Soekarno dan

Moh.Hatta sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia. Selanjutnya sidang

tersebut juga membicarakan rancangan aturan peralihan. Di dalam aturan tersebut

dinyatakan pembentukan KNIP yang bertugas membantu presiden.

You might also like