Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi
dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit. ( Wartonah, 2006 )
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh.
( Alimul Hidayat, 2006 )
Gizi ( Nutrition ) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang di
konsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan
energi. (Supariasa, 2001)
Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh, enam kategori
zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
(Potter, 2005)
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan nutrisi adalah zat-zat gizi
dan zat lain yang diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan energi dan digunakan
dalam aktivitas tubuh untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi
normal dari organ-organ.
2. Fungsi/ Pengaturan
Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi organ
dan pergerakan badan, untuk menyediakan material mentah, untuk fungsi enzim,
pertumbuhan, penempatan kembali dan perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada
semua reaksi biokimia dalm tubuh. Proses metabolic dapat menjadi anabolic
(membangun) atau katabolic (merusak). Makanan dimakan, dicerna, dan diserap
untuk menghasillkan energi yang diperlukan untuk reaksi ini.
1. Keseimbangan energi
Energi adalah kekuatan untuk bekerja, manusia membutuhkan energi untuk terus
menerus berhubungan dengan linkungannya.
Keseimbangan energi = Pemasukan energi – pengeluaran energi
Atau
Pemasukan energi = Total pengeluaran energi (panas + kerja + energi yang di
simpan)
a. Pemasukan energi
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi
makanan. Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Besarnya
energi yang dihasilkan dengan satuan kalori. 1 kalori juga disebut 1 kalori
besar ( K ) atau kkal adalah jumlah panas yang di butuhkan untuk
menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 °c. 1 kkal = 1 K atau sama dengan 1000
kalori.
b. Pengeluaran energi
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men-
support jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh
berbentuk senyawa phospat seperti ATP. Kebutuhan energi seseorang
ditentukan oleh BMR dan aktivitas fisik.Jika nilai pemasukan energi lebih
kecil dari pengeluaran energi maka akan terjadi keseimbangan negative,
sehingga cadangan makanan dikeluarkan, hal ini berakibat pada
penurunan berat badan. Sebaliknya, jika pemasukan energi lebih banyak
dari pengeluaran energi maka terjadi keseimbangan positif, kelebihan
energi akan disimpan dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan berat
badan.
c. Basal Metabolisme Rate (BMR)
Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada saat
istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung,
perbafasan, peristaltic usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh. Kebutuhan
kalori basal di pengaruhi oleh: usia, jenis kelamin, tinggi dan berat badan,
kelainan endokrin, suhu lingkungan, keadaan sakit, keadaan hamil,
keadaan stress dan ketegangan.
a. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat
ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
• Berat badan 10-20% dibawah normal
• Tinggi badan dibawah ideal
• Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
• Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
• Adanya penurunan albumin serum
• Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab
• Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori
akibat penyakit infeksi atau kanker.
• Disfagia karena adanya kelainan persarafan
• Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
• Nafsu makan menurun
b. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang
yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan
metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :
• Berat badan lebih dari 10% berat ideal
• Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
• Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
• Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton.
Kemungkinan penyebab :
• Perubahan pola makan
• Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.
c. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai
lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi
kebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori
d. Malnutrusi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan
kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai
masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala
umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup
atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan
penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain-
lain.
e. Diabetes Melitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang
ditandai dengan adanya gangguan metabolism karbohidrat akibat kekurangan
insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
f. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan
oleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari
adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang
berlebihan.
g. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang
sering disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok.
Saat ini, penyakit jantung koroner sering dialami karena adanya perilaku atau
gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain.
h. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan
oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan.
i. Anoreksia Nervosa
Gangguan ini merupakan penurunan berat badan secara mendadak
dan berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan
badan nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energy.
j. Marasmus
Marasmus adalah MEP berat yang disebabkan oleh defisiensi
makanan sumber energi (kalori), dapat terjadi bersama atau tanpa disertai
defsiensi protein. Bila kekurangan sumber kalori dan protein terjadi
bersama dalam waktu yang cukup lama maka anak dapat berlanjut ke
dalam status marasmik kwashiorkor.
k. Kwasiorkor
Kwashiorkor adalah MEP berat yang disebabkan oleh defisiensi
protein. Penyakit kwashiorkor pada umumnya terjadi pada anak dari
keluarga dengan status sosial ekonomi yang rendah karena tidak mampu
menyediakan makanan yang cukup mengandung protein hewani seperti
daging, telur, hati, susu dan sebagainya. Makanan sumber protein
sebenarnya dapat dipenuhi dari protein nabati dalam kacang-kacangan
tetapi karena kurangnya pengetahuan orang tua, anak dapat menderita
defisiensi protein.
6. Pengkajian keperawatan
Pengkajian keperwatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi
pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang
berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.
Komponen penting dalam pengkajian kebutuhan nutrisi
1) Anamnesis riwayat diet
a. Food recall 24 jam; pola makan yang lazim dan frekuensi makan
b. Alergi, kegemaran, intoleransi terhadap makanan
c. Riwayat berat badan
2) Kemampuan makan
Bebarapa hal yang perlu dikaji dalam kemampuan makan, antara lain
kemampuan mengunyah, menelan, dan makan sendiri tanpa bantuan orang
lain.
7. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada masalah kebutuhan nutrisi
adalah
1) Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, yang berhubungan dengan
• Peningkatan laju metabolik
• Asupan nutrient yang tidak adekuat dalam diet
• Peningkatan kehilangan nutrient melalui cairan gastrointestinal
• Kesulitan mengunyah atau menelan
• Intoleransi makanan
• Kurangnya pengetahuan dasar nutrisi
• Hilangnya nafsu makan
• Mual/ muntah
2) Perubahan nutrisi: lebih dar kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
• Penurunan laju metabolic
• Asupan nutrient dan kilokalori yang berlebihan dalam diet
• Latihan atau aktivitas yang tidak adekuat
3) Resiko perubahan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan
• Peningkatan nafsu makan
• Pola asupan makanan yang disfungsional
• Memusatkan asupan makanan pada malam hari
8. Rencana keperawatan
1) Diagnosa keperawatan: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan asupan yang tidak adekuat dalam diet, kesulitan
mengunyah atau menelan, hilangnya nafsu makan, mual/ muntah, kurangnya
pengatahuan dasar nutrisi
Tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan pada klien, akan menunjukan
peningkatan berat badan, peningkatan nafsu makan, tidak ada mual dan
muntah, peningkatan pengetahuan tentang makanan bergizi
Intervensi keperawatan:
a. Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan penurunan
nafsu makan
Rasional: Mengurangi penyabab penurunan nafsu makan
b. Memberikan makanan yang disukai sedikit demi sedikit tetapi sering
dengan memperhatikan jumlah kalori
Rasional: Makanan kesukaan dapat meningkatkan nafsu makan
c. Timbang berat badan klien
Rasional: Mengetahui keadekuatan nutrisi
d. Menata ruangan senyaman mungkin
Rasional: Menciptakan suasana makan yang nyaman
e. Menurunkan stress psikologi
Rasional: stress psikologi dapat menuntun nafsu makan
f. Sajikan makanan mudah dicerna
Rasional: memudahkan klien yang kesulitan menelan
g. Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori
Rasional: Mengatur pola diet yang seimbang dan bergizi