You are on page 1of 14

MEMPENGARUHI SIKAP DAN PERILAKU DAN PENGARUH INDIVIDU TERHADAP PERILAKU KONSMEN

Di Susun Oleh: Nama :Minta Sari Harahap Npm :14211491

Kelas :3ea27 Mata Kuliah :Perilaku Konsumen

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen 2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah mempengaruhi sikap dan perilaku daerah. ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian, Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. Bekasi,17 Januari 2014

Minta sari harahap

BAB I PENDAHULUAN Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmusosial, individu juga berarti bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Pengaruh personal atau individu merupakan factor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang berasal dari factor pada diri si konsumen, yang diantaranya : Usia dan tahap daur hidup Orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan usia. Pembelian dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga. Sehingga pemasar hendaknya memperhatikan perubahan minat pembelian yang terjadi yang berhubungan dengan daur hidup manusia. Pekerjaan Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Dengan demikian pemasar dapat mengidentifikasi kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat di atas rata-rata terhadap produk mereka. Keadaan Ekonomi Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan seksama memperhatikan kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat bunga. Jadi jika indicator-indikator ekonomi tersebut menunjukkan adanya reses, pemasar dapat mencari jalan untuk menetapkan posisi produknya.

Gaya Hidup Orang yang berasal dari subkultur, kelas social dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yangberbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila gigunakan oleh pemasar secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen.

BAB II LANDASAN TEORI


1.Untuk produk yang mana dari produk-produk berikut ini anda akan mengharapkan pengaruh pribadi sebagai factor dalam keputusan pembelian? Minuman ringan, oli motor, sabun pembersih muka, cat rumah, karpet, mesin cuci, handphone, dan kamera digital. Apa alasan anda untuk masing-masing kasus! Produk yang mengharapkan pengaruh pribadi diantaranya yaitu : Oli motor karena merk biasanya akan cenderung mengikuti perkataan orang yang tau mengenai oli. Misalnya saja montir di bengkel, yang memang lebih tau oli mana yang bagus untuk merk motor tertentu. Penggunaan oleh teman juga biasanya menjadi faktor pendorong. Cat rumah karena biasanya dalam membeli cat rumah konsumen akan dipengaruhi oleh pendapat orang lain. Individu cenderung akan bertanya pendapat orang lain mengenai cat warna dan merk apa yang bagus. Mesin cuci karena mesin cuci merupakan barang elektronik yang cukup mahal sehingga konsumen selektiv dalam pemilihan merk mesin cuci. Banyak pengaruh individu untuk memutuskan merk apa yang akan dibeli oleh konsumen karena kualitas sangat berpengaruh terhadap penentuan pembelian. Handphone karena handphone merupakan produk yang memiliki banyak tipe dan tentunya masing masing orang memiliki tipe kesukaannya masing-masing. Namun beberapa konsumen biasnya membeli handphone yang memang sedang banyak digunakan oleh orang, misalnya jenis handphone apa yang banyak digunakan oleh teman bermain, rekan kerja, keluarga. Hal ini tentu akan menjadi pengaruh suatu individu dalam memutuskan handphone apa yang akan dibeli. Begitupun dengan merk, biasanya merk tertentu juga menjadi acuan bagi individu, seperti merk apa yang sedang banyak dibeli oleh orang disekitar individu itu sendri. Kamera digital karena memang kebanyakan membeli karena memang atas sugesti seseorang terhadap suatu merk tersebut. Bisa dari teman dekat, keluarga, atau mungkin dari penjual. Jadi berdasarkan informasi yang konsumen dapat dari orangorang mengenai keunggulan produk tersebut, atau memang banyak dari orang

disekitar konsumen yang memakai produk tersebut membuat konsumen percaya bahwa produk itu memang bagus dan akahirnya membelinya. Minuman ringan dan sabun pembersih muka dan karpet tidak termasuk, karena produk-produk tersebut merupakan produk yang dapat dirasakan manfaatnya secara pribadi langsung. Jadi sesuai dengan apa yang dirasakan oleh individu masingmasing. Untuk minuman jika memang individu nya tidak menyukai, maka individu cenderung akan membeli produk yang lain. Meskipun teman atau keluarga menyukain minuman tersebut. Begitu juga dengan pembersih muka, jika pembersih muka cocok bagi konsumen maka konsumen akan membeli tanpa pertimbangan apakah orang terdekatnya beli merk tersebut atau tidak. Begitupun jika ternyata pembersih muka tersebut tidak cocok dan malah berddampak negatif bagi individu itu sendiri, maka konsumen akan langsung memberhentikan pemakaian dan memilih produk lain walaupun orang sekitarnya banyak yang memakai produk tersebut. Begitupun dengan karpet, individu dalam pembelian karpet cenderung lebih mengikuti selera pribadi individu itu sediri bukan saran dari orang lain. 2. Untuk masing- masing produk yang didaftar di dalam pertanyaan 1. Apakah anda merasa bahwa mungkin ada variasi antara pengaruh pribadi pada pilihan produk dan pada nama merek? Jelaskan! a) Minuman Ringan Pembelian minuman ringan biasanya didasarkan pada produk dan merek. Ada sebagian individu yang membeli produk minuman ringan tertentu karena merek minuman ringannya yang sudah terkenal, misalnya Aqua. Banyak dari konsumen yang akan membeli air mineral bilang membeli Aqua, padahal produk yang diberikan oleh penjual belum tentu produk Aqua. Contoh lain adalah untuk minuman ringan teh botol, orang orang akan cenderung lebih memilih teh botol sosro dari pada es tea. Hal ini memang teh botol sosro lebih berkualitas dari pada es tea.

b) Oli Motor Pembelian oli motor pada umumnya dipengaruhi oleh merek oli motor tertentu (brand oriented) yang telah banyak digunakan oleh konsumen otomotif. Contohnya merek oli motor Castrol, banyak individu yang yakin akan merek Castrol karena iklannya yang berhasil memposisikan merek tersebut dikenal oleh banyak masyarakat. Selain itu dengan banyaknya pengguna oli tersebut dan konsumen juga merasa puas sehingga lebih memilih untuk menjadi pengguna setia Oli ini. c) Sabun Pembersih Muka Pembelian sabun pembersih muka tergantung kepada individu itu sendiri, dan cenderung tidah berpengaruh dari orang lain. Hal ini karena produk pembersih muka langsung dilaksanakan manfaatnya oleh konsumen itu sendiri. jika konsumen merasa puas dan cocok di kulit maka konsumen akan terus memakai produk tersebut begitupun sebaliknya tanpa memperhatikan apakan itu produk terkenal atau tidak. d) Cat Rumah Keputusan pembelian cat rumah biasanya dipengaruhi berdasarkan merek cat rumah yang ada di pasaran. Contohnya saja merek cat Dulux, kebanyakan individu akan lebih memilih cat bermerek Dulux yang telah komersil di pasaran daripada cat dengan merek lain yang kurang terkenal. e) Karpet Keputusan pembelian karpet dapat dikaitkan dengan status dan kelas sosial. Hal ini menunjukkan bahwa untuk kalangan menengah ke atas, keputusan pembelian produk karpet didasarkan pada produk dan merek . Beda halnya dengan individu kalangan bawah, individu ini pada umumnya kurang memperhatikan merek. Individu tersebut lebih memperhatikan produk dan harga produk yang ditawarkan.

f) Mesin Cuci Keputusan pembelian mesin cuci didasarkan pada merek tertentu yang terkenal. Contohnya mesin cuci dengan merek Panasonic. Banyak individu yang hanya dengan melihat merek saja mereka akan langsung membeli karena percaya bahwa kualitas yang ditawarkan pun akan sesuai dengan popularitas merek mesin cuci yang terkenal di pasaran. g) Handphone Keputusan pembelian handphone akan didasarkan pada merek yang sedang tren atau terkenal di pasaran. Contohnya handphone merek Samsung dengan Android yang ditawarkan saat ini sedang menjadi tren dan digemari oleh masyarakat.

BAB III HASIL PENELITIAN


5.MEMPENGARUHI SIKAP DAN PERILAKU Dari bujukan hingga komunikasi Konsumen adalah kelompok individual (perorangan maupun rumah tangga) yang membeli dan mengkonsumsi barang atau jasa untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya atau untuk maksud lain.Keputusan pembelian konsumen untuk membeli atau tidak membeli merupakan respons perilaku atas stimulan yang diterima konsumen. Model yang mendasarkan pada arus proses perilaku konsumen ini sering dikenal sebagai model rangsangan-tanggapan (stimulus-respons model). Stimulan yang merupakan masukan proses perilaku dibedakan atas rangsangan pemasaran dari pemasar dan rangsangan dari lingkungan konsumen itu sendiri. Sedangkan proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh faktor personal maupun sosial konsumen. Respons perilaku konsumen dapat dijadikan faktor yang dapat membentuk keputusan pembelian (yaitu pembelian selanjutnya) atau tidak melakukan pembelian (menolak produk yang ditawarkan). Rangsangan pemasaran dari pemasar yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yaitu seluruh kegiatan pemasaran yang meliputi bujukan hingga komunikasi mengenai produk tertentu yang ditawarkan. Para pemasar dapat melakukan kegiatan yang dapat dijadikan teknik modifikasi perilaku konsumen. Berbagai teknik modifikasi yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen adalah melalui beberapa aspek pemasaran yang meliputi aspek produk, aspek harga, dan aspek promosi. Teknik modifikasi perilaku Tehnik-tehnik modifikasi perilaku dalam perilaku konsumen adalah : Dorongan Prompting

Yaitu permintaan untuk melakukan suatu tindakan kepada seseorang Barangkali setiap orang yang pernah memesan makanan di restoran fast-food pernah menjumpai dorongan.

Seperti : `Anda mau mencoba Ice cream dan Cheese kami yang baru?``Anda mau pesan kentang goreng?` Teknik Banyak Permintaan (Many asking)

Yaitu mengajukan beberapa permintaan kepada konsumen dengan mengawalinya dari permintaan yang kecil lalu ke permintaan yang lebih besar. Atau sebaliknya, diawali dari permintaan besar kemudian diikuti oleh permintaan lebih kecil Contoh : Menawarkan produk yang mahal terlebih dahulu, kemudian menawarkan produk yang lebih murah Prinsip Resiprositas (Respority)

Yaitu tehnik meningkatkan kepatuhan konsumen atas perimintaan pemasar dengan lebih dahulu menawarkan orang bersangkutan sejumlah hadiah atau sample produk Contoh : Memberikan sample produk gratis, mencicipi produk, test drive dan sebagainya Peran Komitmen ( Committement)

Komitmen yang dipegang secara konsisten akan meningkatkan jumlah pembelian. Komitmen yang tertulis akan dapat meningkatkan konsistensi dalam bertransaksi Perusahaan penjualan door to door telah menemukan keajaiban komitmen tertulis. Mereka dapat mengurangi tingkat pembatalan hanya dengan meminta pelanggan mengisi formulir perjanjian penjualan (sebagai tanda jadi)

Pelabelan (Labelling)

Melibatkan pelekatan semacam gambaran pada seseorang, seperti `Anda Baik Hati`Label diduga menyebabkan orang memandang diri mereka dengan cara yang diisyaratkan oleh labelnya. Pelabelan dapat digunakan oleh pemasar intuk menarik hati calin konsumen, sehingga pembelian terjadiPemasar pakaian dapat mengatakan, `Anda orang tua yang penuh perhatian.` di saat menawarkan pakaian untuk anak orang tersebut.

Insentif (Insentif)

Insetif merupakan jaaran luas alat-alat promosi, seperti korting harga, undian, rabat, kontes, dan ku[on. Insentif biasanya mewakili komponen penting dari keseluruhan strategi promosi produk Contoh: Mainan anak pada produk makanan anak, cairan pewangi pada produk detergen dan sebagainya.

7.PENGARUH INDIVIDU TERHADAP PERILAKU KONSUMEN


Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang ). Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang. Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berada dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis- jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merek. Pengaruh personal atau individu Merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang berasal dari faktor pada diri si konsumen, yang diantaranya: Usia dan tahap daur hidup Orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan usia. Pembelian dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga. Sehingga pemasar hendaknya

memperhatikan perubahan minat pembelian yang terjadi yang berhubungan dengan daur hidup manusia. Pekerjaan Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Dengan demikian pemasar dapat mengidentifikasi kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat di atas rata-rata terhadap produk mereka. Keadaan ekonomi Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan seksama memperhatikan kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat bunga. Jadi jika indikator-indikator ekonomi tersebut menunjukkan adanya resesi, pemasar dapat mencari jalan untuk menetapkan posisi produknya. Gaya hidup Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat dna pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen. Kepribadian dan konsep diri Tiap orang mempunyai kepribadian yang khas dan ini akan mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis yang unik yang menimbulkan tanggapan relatif konstan terhadap lingkungannya sendiri. Kepribadian sangat bermanfaat untuk menganalisis perilaku konsumen bagi beberapa pilihan produk atau erek, atau pemasar juga dapat menggunakan konsep diri atau citra diri seseorang. Untuk memahami perilaku konsumen, pemasar dapat melihat pada hubungan antara konsep diri dan harta milik konsumen. Konsep diri ini telah berbaur dalam tanggapan konsumen terhadap citra mereka.

BAB III PENUTUP


Keputusan pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh pengaruh pribadi atau pengaruh dari individu lain. Individu lain yang dimaksud adalah teman dekat, keluarga, pacar atau yang lain. Hal ini bisa menjadi pengaruh besar yang mendorong konsumen untuk membeli suatu produk. Selain itu, merk dari suatu produk juga mempengaruhi. Misalnya saja untuk produk handphone, dalam pembelian handphone konsumen pasti mendapatkan pengaruh dari orang lain. Selain itu merk juga pasti mempengaruhi pembelian produk yang dilakukan oleh konsumen.

You might also like