Professional Documents
Culture Documents
Tanpa
beriman kepada hari kiamat, iman seseorang tidak akan diterima. Sebagaimana tidak
diterima apabila tidak beriman kepada Allah, malaikat-malaikat Allah, kitab-kitabNya,
rasul-rasulNya, dan qadha qadar dariNya.Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman: “…
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-
rasulNya, dan hari kemudian (kiamat), maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya.”(An-Nisaa’:136).
Mengenai kepastian adanya Hari kiamat itu sendiri Allah menegaskan dalam firman-
firmanNya, diantaranya: “Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-
sekali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar
kamu akan dibangkitkan , kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (At-Taghabun 64:7).
Allah subhannahu wa ta’ala berfirman pula, yang artinya : “…serta memberi peringatan
(pula) tentang hari berkumpul (kiamat) tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk
surga dan segolongan masuk neraka.” (As-Syura 42:7) Dan firman Allah Subhannahu
wa Ta’ala yang artinya: “Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami
keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka,
bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An-Naml
27:82).
Firman Allah Subhannahu wa Ta’ala yang artinya : “Hingga apabila dibukakan (tembok)
Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan
telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari kiamat), maka tiba-tiba terbelalaklah
mata orang-orang yang kafir.” (Al-Anbiyaa’: 96-97).
Firman Allah Subhannahu wa Ta’ala yang artinya : “Maka apabila sangkakala ditiup
sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung lalu dibenturkan keduanya sekali
bentur. Maka pada hari itu terjadilah kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari
itu langit menjadi lemah. Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan
pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu
yang tersembunyi (bagi Allah). Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya
dari sebelah kanannya, maka dia berkata : Ambillah, bacalah kitabmu (ini).
Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab (perhitungan)
terhadap diriku. Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai, dalam surga
yang tinggi. Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan): Makan dan minumlah
dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.
Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia
berkata: Wahai alangkah baiknya sekiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan
aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah yang
menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.
Telah hilang kekuasaan dariku. (Allah berfirman): Peganglah dia lalu belenggulah
tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-
nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.
Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. Dan juga dia
tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.” (Al-Haaqqah 69:13-
34).
Masih banyak ayat-ayat lain di dalam Al-Qur’an yang menegaskan tentang hari kiamat.
TANDA-TANDA KIAMAT
Penjelasan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya yang lain: “Dajjal datang
kepada umatku dan hidup selama 40 tahun, lalu Allah mengutus Isa bin Maryam,
kemudian ia mencari Dajjal dan membinasakannya. Kemudian selama 70 tahun manusia
hidup aman dan damai, tak ada permusuhan antara siapapun. Sesudah itu Allah
meniupkan angin yang dingin dari arah negeri Syam (kini Suriah, pen). Maka setiap
orang yang dalam hatinya masih ada kebajikan meskipun sebesar atom, pasti menemui
ajalnya. Bahkan jika seandainya seseorang dari kamu masuk ke dalam gunung, pasti
angin itu mengejarnya dan mematikannya. Maka sisanya tinggal orang-orang jahat
seperti binatang buas (fii khiffatit thoiri wa ahlaamis sibaa’), mereka tidak mengenal
kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran. Dan syetan menjelma pada mereka
(manusia) lalu berkata: Maukah kamu mengabulkan? Manusia berkata: Apa yang akan
kamu perintahkan kepada kami? Syetan lalu memerintahkan kepada mereka agar
menyembah berhala, sedang mereka hidup dalam kesenangan. Kemudian ditiuplah
sangkakala. Tapi seorangpun tak akan mendengarnya kecuali orang yang tajam
pendengarannya. Dan orang yang pertama kali mendengarnya yaitu seorang laki-laki
yang mengurusi untanya. Nabi bersabda: Maka matilah semua manusia. Kemudian
turunlah hujan seperti hujan gerimis. Maka keluarlah dari situ jasad manusia (dari
kubur-kuburnya). Kemudian ditiup lagi sangkakala, maka tiba-tiba mereka berdiri
menunggu. Lalu dikatakan kepada mereka: Wahai manusia, marilah menghadap kepada
Tuhanmu dan merekapun berada di Mahsyar karena mereka akan diminta tanggung
jawabnya. Kemudian dikatakan kepada mereka, pergilah kamu karena neraka telah
dinyalakan, lalu dikatakan lagi: Dari berapakah? Lalu dikatakan lagi: Dari setiap
seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang. Begitulah keadaannya pada hari
anak dijadikan beruban dan pada hari betis disingkap (hari kiamat yang
menggambarkan orang sangat ketakutan yang hendak lari karena huru-hara kiamat).”
(Hadits Riwayat Muslim).
PERTANGGUNG JAWABAN
Tentang dahsyatnya keadaan kiamat sampai manusia tak ingat pada lainnya, adapun
penjelasannya: “Dari Aisyah , Bahwa ia teringat Neraka lalu menangis, maka Rasulullah
` bertanya: Apa yang menyebabkan engkau menangis? Aisyah menjawab: Aku teringat
pada Neraka, hingga aku menangis. Apakah pada hari kiamat kamu akan ingat pada
keluargamu? Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam : Adapun di tiga tempat, orang
tidak teringat pada yang lainnya, yaitu ketika ditimbang amalnya sebelum dia
mengetahui berat ringannya amal kebaikannya. Ketika buku catatan amalnya
beterbangan sebelum dia mengetahui di mana hinggapnya buku itu, di sebelah kanan,
kiri, atau di belakangnya. Dan ketika meniti titian/jembatan (shirath) yang terbentang di
punggung neraka Jahannam sebelum dia melaluinya.” (HR Abu Daud, hadits hasan).
Itulah peristiwa kiamat yang wajib kita yakini beserta tanda-tandanya. Semuanya itu
merupakan hal yang ghaib, hanya Allah yang mengetahui, sedang Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallammengkhabarkan itu dari wahyu Allah. Maka hal-hal yang tak sesuai
dengan penjelasan Allah dan RasulNya mesti kita tolak, meskipun datangnya dari orang
yang mengaku intelek, pakar, ataupun mengaku telah menyelidiki bertahun-tahun dengan
metode yang disebut ilmiah dan canggih. Sebaliknya, kalau itu datang dari Allah dan
RasulNya, maka wajib kita imani. Dan beriman kepada Hari kiamat itu merupakan
halyangtermasuk pokok di dalamIslam seperti tersebut di atas. Mengingkarinya berarti
rusak keimanannya.
Jabir r.a. berkata, ”Adalah Rasulullah saw. jika beliau khutbah memerah matanya,
suaranya keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima perang, beliau bersabda,
‘(Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian.’ Beliau melanjutkan, ‘Aku diutus dan hari
Kiamat seperti ini.’ Rasulullah saw. mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk dan
jari tengah. (HR Muslim)
2. Disia-siakannya amanat
Jabir r.a. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan
sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata, “Kapan terjadi Kiamat ?”
Rasulullah saw. terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata,
“Rasulullah saw. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang
ditanyakannya.” Berkata sebagian yang lain, “Rasul saw. tidak mendengar.” Setelah
Rasulullah saw. menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, “Mana yang bertanya
tentang Kiamat?” Berkata lelaki Badui itu, ”Saya, wahai Rasulullah saw.” Rasulullah
saw. Berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat.” Bertanya, “Bagaimana
menyia-nyiakannya?” Rasulullah saw. Menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada yang
bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR Bukhari)
Rasulullah saw. ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda kiamat, lalu beliau menjawab,
“Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang yang tidak
beralas kaki, telanjang, dan miskin, penggembala binatang berlomba-lomba saling tinggi
dalam bangunan.” (HR Muslim)
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat
sampai Sungai Eufrat menghasilkan gunung emas, manusia berebutan tentangnya. Dan
setiap seratus 100 terbunuh 99 orang. Dan setiap orang dari mereka berkata, ”Barangkali
akulah yang selamat.” (Muttafaqun ‘alaihi)
”Ada enam dari tanda-tanda kiamat: kematianku (Rasulullah saw.), dibukanya Baitul
Maqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah yang panasnya
masuk pada setiap rumah muslim, kematian menjemput manusia seperti kematian pada
kambing dan khianatnya bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan setiap poin 12.000.” (HR
Ahmad dan At-Tabrani dari Muadz).
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiada akan terjadi kiamat,
sehingga banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa itu haraj, ya Rasulullah?” Rasulullah
saw. Menjawab, “Haraj adalah pembunuhan, pembunuhan.” (HR Muslim)
Dari Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Akan keluar di akhir
zaman kelompok orang yang masih muda, bodoh, mereka mengatakan sesuatu dari
firman Allah. Keimanan mereka hanya sampai di tenggorokan mereka. Mereka keluar
dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya. Di mana saja kamu jumpai, maka
bunuhlah mereka. Siapa yang membunuhnya akan mendapat pahala di hari Kiamat.” (HR
Bukhari).
“Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan
di sore hari melakukan sesutu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai
menjadi teman mereka.” (HR At-Tabrani)
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga
kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka
sampai ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan.
Dan berkatalah batu dan pohon, ‘Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi di
belakangku, kemari dan bunuhlah ia.’ Kecuali pohon Gharqad karena ia adalah pohon
Yahudi.” (HR Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat,
sampai dominannya fitnah, banyaknya dusta dan berdekatannya pasar.” (HR Ahmad).
Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda. “Sesungguhnya di antara tanda-
tanda kiamat adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan,
banyaknya orang yang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita,
sampai pada 50 wanita hanya ada satu lelaki.” (HR Bukhari)
Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Diantara tanda kiamat adalah bahwa
manusia saling membanggakan dalam keindahan masjid.” (HR Ahmad, An-Nasa’i dan
Ibnu Hibban)
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang pada manusia
suatu waktu, setiap orang tanpa kecuali akan makan riba, orang yang tidak makan
langsung, pasti terkena debu-debunya.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang pada manusia
suatu saat di mana seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari yang
halal atau yang haram.” (HR Ahmad dan Bukhari)
16. Menggembungnya bulan (ini dia tanda2 yang unik, kata mas Dudung)
Masih menurut ahli lain dari LAPAN, bahwa badai Matahari akan terjadi ketika adanya
flare dan Corona Mass Ejection (CME). Apa itu Flare..? Flare adalah ledakan besar di
atmosfer Matahari yang dahsyatnya menyamai 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima.
Padahal bom atom yang dijatuhkan Paul Tibbets, pilot pesawat Amerika Serikat (AS), B-
29 Enola Gay, Agustus 1945, telah merenggut sekitar 80.000 jiwa manusia. Berarti kalau
dikalikan 66 juta lagi, wouw…!
Sedang CME adalah sejenis ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel2
berkecepatan tinggi yakni sekitar 400 km/detik. wouw…
Gangguan cuaca Matahari ini dapat mempengaruhi kondisi muatan antariksa hingga
mempengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi
yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS), dan sistem
komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF),
serta dapat membahayakan kesehatan atau kehidupan manusia, misal karena magnet
Bumi terganggu, maka alat pacu jantung juga akan terganggu.
Dengan skala sebenarnya, saya sketsakan kira2 Badai Matahari itu akan seperti apa.
Besar matahari hanya diambil sepersecuilnya, sementara Bumi sangat penuh (meski
masih sangat kecil) tampaknya. Bumi saja belum apa-apanya bila dibanding sunspot yang
warna hitam2 itu…
Badai Matahari tahun 2011-2012
Flare di permukaan matahari sangat dahsyat, kalau pas maksimal bisa menjulang
sauangaaaat tinggi:
Flare di Matahari
Bagi yang minat lihat animasi Flare matahari paling update, ini linknya:
http://www.space.com/spacewatch/sun_cam_animated.html
Mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, LAPAN tengah membangun Pusat Sistem
Pemantau Cuaca Antariksa Terpadu di pusat Pemanfaatan Sains Antariksa LAPAN
Bandung. Objek yang dipantau antara lain lapisan Ionosfer dan geomagnetik, serta
gelombang radio. Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.
Langkah antisipasi LAPAN yang telah dilakukan adalah menghubungi pihak-pihak yang
mungkin akan terkena dampak dari muncul badai antariksa ini, yakni Dephankam,
TNI,Dephub, PLN, dan Depkominfo, serta Pemda.
Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang mengoperasikan radio HF telah dilakukan
sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang terlatih menghadapi gangguan sinyal
radio. PLN harus melakukan sosialisasi ke masyarakat akan adanya pemutusan berkala
demi mengurangi dampak badai antariksa ini.
Kita berdo’a semoga kita selamat, dunia-akhirat; dan kalau memang kiamat beneran…
kita juga selamat. Amien…19x
Berikut ulasan terakhir Pak Ma’rufin Sudibyo di beberapa Milis Indonesia dan juga di
FWD ke para ahli yang berkompeten,
setelah membaca lebih jauh, berakhirnya kalender Maya di 21 Desember 2012 itu lebih
disebabkan oleh berakhirnya siklus kalender, yang disebabkan oleh “kehabisan angka”.
Sistem Kalender Maya berbasiskan pada bilangan 20 (bi-desimal) , berbeda dengan
kalender lainnya yang berbasiskan bilangan 10 (desimal). Mengutip tulisannya mbak
Avivah Yamani di langitselatan.com, dengan metode penulisan 0.0.0.0.0 dan hobi-nya
suku Maya dengan siklus 13 dan 20 serta start kalender Maya ini ekivalen dengan 11
Agustus 3114 BCE, maka posisi 13.0.0.0.0 sebagai angka terbesar dalam kalender Maya
ini akan ekivalen dengan 21 Desember 2012. Nah setelah 13.0.0.0.0 ini terlampaui,
kalender Maya tidak mengenal angka 13.0.0.0.1 atau yang lebih besar, karena akan
kembali ke posisi 0.0.0.0.1 alias angka paling kecil. Inilah yang saya maksud dengan
“kehabisan angka” tadi. So, satu hari setelah 21 Des 2012 itu, atau pada 22 Desember
2012, kalender Maya memulai siklus barunya dengan angka 0.0.0.0.1.
Sementara jika meninjau fakta2 “ilmiah” yang dikatakan menyertai isu kiamat 2012 ini,
sebagian besar juga meragukan. Sebut saja misalnya retaknya medan magnet Bumi, yang
disebut-sebut telah mencapai panjang 160.000 km di angkasa sebagai South Atlantic
Anomaly (SAA). Sementara fakta yang ada, SAA ini merupakan area dimana posisi
sabuk radiasi van-Allen paling dekat dengan permukaan Bumi dan terjadi akibat
perbedaan viskositas antara batuan kerak Bumi dan lapisan selubung dengan inti Bumi.
Perbedaan viskositas membawa pada perbedaan kecepatan rotasi, yang (meski kecil
sekali), memiliki beberapa efek, ya salah satunya munculnya SAA ini.
Sementara soal Yellowstone caldera yang dikatakan akan meletus dahsyat kembali
(dengan memuntahkan tephra sedikitnya 2 juta km3, jika merujuk letusan terdahulu) guna
mengikuti siklus letusan 600.000 tahun sekali, jika kita cek langsung ke USGS (yang
langsung memonitor kaldera ini), ternyata Yellowstone memiliki periode letusan rata-rata
640.000 tahun. Jika kita “saklek” dengan angka ini, masih ada selang waktu 40.000 tahun
bagi Yellowstone untuk meletus. Meski, dalam vulkanologi, yang namanya periode
letusan rata-rata itu hanyalah menjadi patokan, bukan untuk keperluan prediksi apalagi
peramalan. Sebut saja misalnya dengan Gunung Merapi di Jateng-DIY. Dalam perspektif
vulkanologi, gunung ini seharusnya sudah meletus kembali karena periode letusannya 2 –
3 tahun (dengan letusan terakhir Juni 2006 silam), namun sampai kini gak ada aktivitas
yang menunjukkan perkembangan ke sana.
Di Yellowstone, memang pada Januari lalu terekam adanya seismic swarm, alias
rangkaian gempa2 vulkanik yang menjadi tanda migrasi magma. Namun selang waktu
seismic swarm ini sangat pendek (hanya 2 minggu) sehingga tak bisa diterjemahkan
sebagai adanya pasokan magma secara terus menerus yang sedang menembus kulit Bumi
menuju ke permukaan kaldera. USGS menyebut seismic swarm berdurasi pendek ini
biasa terjadi di Yellowstone caldera, demikian pula di kaldera2 lain yang ada di dunia
baik mulai dari Toba (yang ini juga rutin direkam BMKG), Krakatau maupun yang paling
muda seperti Pinatubo.
Sementara soal planet Nibiru, alias planet X itu, seperti pernah saya tulis, itu cuman
mitos lama dari era Babilonia yang tak pernah bisa dibuktikan. Jika ada planet bernama
Nibiru yang ukurannya hampir menyamai Saturnus itu, maka tentunya planet ini sudah
nongol dalam pelat-pelat fotografis seabad silam ketika Clyde Tombaough dkk
melakukan systematic search untuk menemukan Pluto. Apalagi dengan teknologi terkini
dimana planet tidak hanya diobservasi dengan spektrum cahaya tampak semata, namun
juga dengan inframerah, ultraviolet dan gelombang radio. Ketika teknologi astronomi
masa kini bahkan demikian powerfull untuk menemukan sejumlah planet baru yang
mengorbit bintang2 tetangga alias ekstrasolar planets, maka sulit diterima jika ada benda
langit asing sebesar Saturnus yang masih bersembunyi dalam region tata surya kita,
dalam rentang jarak dari orbit Pluto hingga kawasan awan komet Oort.
Memang, seperti pernah ditulis pak AR Sugeng R, potensi terbesar dari Kiamat 2012
adalah badai Matahari, dimana secara siklusnya pada rentang waktu 2011-2012 sunspot
number Matahari memang mencapai puncaknya dan berkorelasi langsung dengan
tingginya semburan proton energetik dari permukaan Matahari ke segala arah. Model2
matematis yang dikembangkan NASA menyebut badai Matahari ini akan menyamai
peristiwa Carrington 1859 silam, dengan efek yang merusak terhadap sistem
telekomunikasi, satelit dan kelistrikan. Sebagai gambaran, badai Matahari 1989 (yang
kekuatannya mampu membelokkan arah jarum kompas hingga 7 derajat dari magnetic
north) mengakibatkan kerusakan pada trafo listrik Ontario Hydro dan menyebabkan
sebagian AS dan Kanada mengalami mati listrik hingga 9 jam. Dan dalam badai Matahari
2011-2012 (yang diperkirakan mampu membelokkan arah jarum kompas hingga 15 – 20
derajat), tentunya kerusakan itu bisa menjangkau daerah yang lebih jauh, bahkan hingga
ekuator.
Pengertian Hari Kiamat, Tanda/Ciri Dan Macam/Jenis
Kiamat (Hari Akhir)
Mon, 14/09/2009 - 12:51am — godam64
Hari Kiamat adalah peristiwa di mana alam semesta beserta isinya hancur luluh yang
membunuh semua makhluk di dalamnya tanpa terkecuali. Hari kiamat ditandai dengan
bunyi terompet sangkakala oleh Malaikan Israfil atas perintah dari Allah SWT.
Setelah semua makhuk yang hidup mati maka Allah SWT akan membali memerintahkan
Malaikat Israfil untuk meniup terompet untuk yang kedua kali guna membangunkan
orang semua yang telah mati untuk bangkit kembali mulai dari manusia pertama zaman
Nabi Adam hingga manusia yang terakhir saat kiamat tiba untuk melaksanakan hari
pembalasan.
Kiamat Sughra adalah kiamat kecil yang sering terjadi dalam kehidupan manusia yaitu
kematian. Setelah mati roh seseorang akan berada di alam barzah atau alam kubur yang
merupakan alam antara dunia dan akhirat.
Kiamat sughra sudah sering terjadi dan bersifat umum atau biasa terjadi di lingkungan
sekitar kita yang merupakan suatu teguran Allah SWT pada manusia yang masih hidup
untuk kembali ke jalan yang lurus dengan taubat.
Kiamat kubra adalah kiamat yang mengakhiri kehidupan di dunia ini karena hancurnya
alam semesta beserta isinya. Setelah kiamat besar maka manusia akan menjalani alam
setelah alam barzah / alam kubur. Lihat Di Sini untuk melihat lebih rinci.
Kiamat kubra akan terjadi satu kali dan itu belum pernah terjadi dengan kejadian yang
benar-benar luar biasa di luar bayangan manusia dengan tanda-tanda yang jelas dan pada
saat itu segala amal perbuatan tidak akan diterima karena telah tertutup rapat.
Hari kiamat adalah hari akhir kehidupan seluruh manusia dan makhluk hidup di dunia
yang harus kita percayai kebenaran adanya yang menjadi jembatan untuk menuju ke
kehidupan selanjutnya di akhirat yang kekal dan abadi. Iman kepada hari kiamat adalah
rukum iman yang ke-lima. Hari kiamat diawali dengan tiupan terompet sangkakala oleh
malaikat isrofil untuk menghancurkan bumi beserta seluruh isinya.
Hari kiamat tidak dapat diprediksi kapan akan datangnya karena merupakan rahasia Allah
SWT yang tidak diketahui siapa pun. Namun dengan demikian kita masih bisa
mengetahui kapan datangnya hari kiamat dengan melihat tanda-tanda yang diberikan oleh
Nabi Muhammad SAW. Orang yang beriman kepada Allah SWT dan banyak berbuat
kebaikan akan menerima imbalan surga yang penuh kenikmatan, sedangkan bagi orang-
orang kafir dan penjahat akan masuk neraka yang sangat pedih untuk disiksa.
Dengan percaya dan beriman kepada hari kiamat kita akan didorong untuk selalu berbuat
kebajikan, menghindari perbuatan dosa, tidak mudah putus asa, tidak sombong, tidak
takabur dan lain sebagainya karena segala amal perbuatan kita dicatat oleh malaikat yang
akan digunakan sebagai bahan referensi apakah kita akan masuk surga atau neraka.
3. Yaumul Mahsyar
Yaumul mahsyar adalah tempat dikumpulkannya seluruh manusia dan makhluk hidup
lainnya dari awal zaman hingga akhir jaman untuk dilakukan hisab atau peradilan tuhan
yang sejati pada yaumul hisab. Selanjutnya akan diberangkatkan ke jembatan shirotol
mustaqim untuk disortir mana yang masuk surga dan mana yang masuk neraka. Yang
terjatuh di neraka akan menjadi penghuni neraka baik yang kekal abadi maupun yang
hanya sementara hingga segala dosa-dosanya yang tidak terlalu berat itu termaafkan.
Percaya kepada hari akhir adalah merupakan salah satu rukun iman (arkanul iman) dan
merupakan bagian utama sekali dari akidah. Bahkan sebagai unsur yang terpenting di
samping beriman kepada Allah Taala. Yang demikian disebabkan karena percaya kepada
Allah Taala akan dapat meyakinkan sumber pertama yang daripadanya timbul segala
yang ada di alam semesta ini, sedang percaya kepada hari akhir akan dapat meyakinkan
bagaimana kejadian yang terakhir bagi segenap benda yang pernah ada itu. Dengan
mengetahui di mana pangkal dan di mana ujungnya, juga mengetahui siapa sumber dan
bagaimana akhir kelak kejadiannya, maka seseorang dapat mengarahkan tujuan yang
harus dicapai, melukiskan ke mana harus menuju untuk dijadikan titik terakhir dari
perjalanannya dan bahkan dapat pula menggunakan segala macam alat dan perantaraan
guna memperoleh tujuan yang pokok serta dapat menyampaikan dirinya kepada apa yang
menjadi cita-cita dan idamannya.
Apabila seseorang tidak mempunyai pengetahuan semacam ini, maka hidupnya tentu sia-
sia saja, karena tidak ada tujuan dan tidak ada cita-cita. Di saat manusia sudah demikian
keadaannya, pastilah ia kehilangan ketinggian rohaniah, kehilangan keutamaan yang
tertinggi nilainya. Ia hanya hidup sebagaimana hidupnya binatang yang hanya mengikuti
instink belaka atau pun semata-mata mengikuti tuntutan fitrahnya belaka. Jika ini terjadi
maka manusia benar-benar sudah mengalami semacam kemerosotan dan keruntuhan
rohani yang sehebat-hebatnya yang akibatnya akan merusak kepribadian manusia itu
sendiri.
MANUSIA TIDAK DICIPTAKAN DENGAN SIA-SIA
Perhatikanlah firman Allah Taala ini, “Apakah kamu semua menyangka bahwasanya
kami (Allah) membuat kamu dengan main-main dan bahwasanya kamu semua tidak akan
dikembalikan kepada Kami. Maka Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Benar, tiada
Tuhan melainkan Dia Yang Menguasai arasy yang mulia.†(Q.S. Al-Mu'minun:115-
116)
Manusia mempunyai beban melaksanakan risalah untuk memegang khilafah dari Allah di
bumi ini. Ia diperintah dan diwajibkan melaksanakan ketentuan-ketentuan dari khilafah
ini, kemudian nanti akan diminta pertanggungjawaban mengenai apa yang telah
dilakukan di hadapan Allah Taala sendiri. Jika ada perkiraan yang menyimpang dari
ketentuan di atas itu, maka jelas merupakan penyelewengan dari ajaran yang benar dan
beralih kepada kesesatan belaka. Ingatlah firman Allah Taala, “Apakah manusia
mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja, tidak dimintai pertanggungjawaban?
Bukankah dahulunya ia berupa setetes air mani yang ditumpahkan? Kemudian ia menjadi
segumpal darah, lalu Tuhan menciptakan bentuknya dan menyempurnakan kejadiannya?
Setelah Tuhan menjadikan dua jenis yakni lelaki dan perempuan? Tidakkah Tuhan yang
demikian besar kekuasaan-Nya Maha Kuasa pula menghidupkan orang-orang yang telah
mati?†(Q.S. Al-Qiyamah:36-40)
Hari akhir atau hari kiamat didahului dengan musnahnya alam semesta ini. Jadi pada hari
seluruh makhluk yang masih hidup akan mati. Bumi pun akan berganti bukan bumi atau
langit yang sekarang ini. Selanjutnya Allah swt. menciptakan alam lain yang disebut alam
akhirat. Di situlah seluruh makhluk akan dibangkitkan yakni dihidupkan lagi setelah
mereka mati. Rokhnya dikembalikan ke dalam tubuhnya dan dengan demikian mereka
akan mengalami kehidupan yang kedua kali. Setelah dibangkitkan lalu amal setiap jiwa
akan dihisab (diperhitungkan) baik yang berupa kebaikan atau pun keburukan. Oleh
sebab itu, siapa yang kebaikannya melebihi keburukannya, tentu Allah Taala akan
memasukkannya ke dalam surga, sedang orang yang keburukannya lebih banyak dari
kebaikannya, akan dimasukkan ke dalam neraka.
PERHATIAN ALQURAN TERHADAP HARI AKHIR
Kedua amat banyak sekali uraian perihal hari kiamat yang disebutkan oleh Alquran,
bahkan hampir tidak ada satu surah pun yang tidak memuat pembahasannya. Diuraikan
pula hal-hal yang dapat mendekatkan pemahaman untuk jiwa dan kalbu, kadang-kadang
dengan menggunakan keterangan dan kupasan yang nyata, kadang-kadang dengan
membuat perumpamaan.
Ketiga siapa yang mengikuti isi Alquran dan meneliti betul ayat-ayatnya, tentu ia dapat
mengetahui bahwa Allah Taala tidak mengemukakan hari kiamat dengan sebuah nama
saja, tetapi menggunakan nama-nama yang berlainan dan setiap nama menunjukkan
pengertian apa yang akan terjadi pada hari yang kesemuanya berupa kesukaran dan
kesengsaraan. Misalnya ialah sebagai berikut:
b. Hari kiamat (yaumul qiamah) sebagaimana firman-Nya, “Pada hari kiamat, engkau
lihat orang-orang yang berkata bohong tentang Tuhan, muka mereka hitam semuanya.â€
(Q.S. Az-Zumar:60)
c. Saat (sa'ah) sebagaimana firman-Nya, “Saat (hari kiamat) telah dekat dan bulan pun
berbelah.†(Q.S. Al-Qamar:1)
Juga firman-Nya, “Sesungguhnya keguncangan pada saat hari kiamat adalah suatu hal
yang dahsyat sekali.†(Q.S. Al-Haj:1)
d. Akhirat (akhirah) sebagaimana firman-Nya, “Tetapi kamu semua lebih
mengutamakan kehidupan dunia, padahal kehidupan di akhirat lebih baik dan lebih
kekal.†(Q.S. Al-A'la:16-17)
1. Pembuktian kebenaran yakni penghuni surga di saat mengejek penghuni neraka, sebab
sewaktu di dunia dahulu orang kafir selalu berbuat demikian terhadap kaum mukminin.
2. Kebingungan sebab pada hari kiamat segenap makhluk dalam kebingungan yang
sangat, karena harus mengalami berbagai kesengsaraan dan bencana serta malapetaka
yang tidak dapat ditahan lagi.
3. Tipu-menipu yakni pada hari kentara orang yang menipu dan yang tertipu. Banyak
yang tertipu oleh amalnya sendiri. Dikira pekerjaan baik dan mendatangkan keuntungan,
tetapi ternyata perbuatan jahat dan mendatangkan bahaya besar.
Alquran sangat memperhatikan persoalan hari akhir ini dikarenakan beberapa sebab,
seperti:
Kedua bahwa golongan ahlulkitab (pemeluk agama Nasrani dan Yahudi), sekali pun
mereka mempercayai adanya hari akhir, tetapi cara penggambaran dan pemikiran mereka
terhadap tibanya hari itu sudah boleh dikata rusak dan salah sama sekali. Kaum Nasrani
misalnya sama berpegang teguh akan wujudnya Yesus penebus dan penyelamat, yang
telah menebus segala dosa manusia dengan dirinya, serta menyelamatkan mereka dari
siksa-siksa karena kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan.
Kepercayaan semacam ini sesuai benar dengan apa yang dikatakan oleh pemeluk agama
Hindu dengan sistem penitisannya. Bahkan juga hampir serupa dengan kepercayaan
pemeluk agama Budha. Satu dengan lainnya hampir bersamaan pendapat. Perihal
kepercayaan yang dianut oleh pemeluk agama Yahudi mengenai ketuhanan dan hari akhir
tidak kurang rusak dan sesatnya dari kepercayaan kaum Nasrani dan Hindu.
Ketiga kepercayaan kepada hari akhir menyebabkan kita hidup di dunia ini mempunyai
tujuan mulia sertcita-cita luhur. Di sana ada supuncak yang hendak kita capai dengan
sekuat tenaga yang ada pada diri kita. Tujuan yang terutama sekali ialah mengerjakan
kebaikan, meninggalkan kemungkaran dan segala bentuk kemaksiatan, menghiasi diri
dan jiwa dengan sifat-sifat yang utama serta menghindarkan diri dari kehinaan-kehinaan
dan kerendahan-kerendahan yang pasti akan membahayakan dan mencelakakan tubuh
dan agama, keperwiraan dan akal pikiran, bahkan juga harta. Semua ini merupakan
kesimpulan dari merealisasikan khilafah yang dibebankan oleh Allah Taala kepada kita
umat manusia seluruhnya. Untuk melaksanakan semua, mutlak perlu adanya pendorong
semangat dari jiwanya sendiri yang mengajak supaya selalu bergembira untuk melakukan
kebaikan-kebaikan itu, juga yang dengan senang menutup seluruh jalan yang menuju ke
arah keburukan dan kejahatan. Pendorong semangat ini tentu tidak akan kokoh dan kuat,
melainkan dengan jalan memperbanyak ingatan kepada Tuhan, memberikan peringatan
pada siapa saja yang berbuat kesalahan, pandai memberikan gambaran serta membuat
perumpamaan dan percontohan yang beraneka ragam, juga mengambil suri teladan dari
peristiwa-peristiwa yang pernah ada.
Maksud yang terpenting dari upaya ini agar tertanam lebih dalam akar kebaikan dalam
kalbu, makin hebat kesannya dalam jiwa, lebih menjamin tercapainya tujuan yang hendak
dicapai dan meletakkan segala sesuatu pada bidang atau proporsi yang sewajarnya.
Dengan melaksanakan semua ini, maka setiap pengingkar akan kembali dari
kesalahannya, orang yang merasa keliru dapat membetulkan kekeliruannya sendiri dan
setiap manusia akan mengarahkan tujuan amalnya yang tertinggi ke jalan yang nyata
kebenarannya sehingga ia tidak akan tersesat di jalan dan tidak pula tergelincir dalam
kesalahan.