Professional Documents
Culture Documents
Performansi Mesin
Unjuk kerja mesin
Parameter Performansi
Tekanan Efektif Rata - rata
Daya Indikator
Daya Poros Konsumsi Bahan Bakar Spesifik Air Fuel Ratio Efisiensi Termal
Efisiensi Mekanis
Efisiensi Volumetrik Emisi Gas Buang
3 Tulus B. S. - DTM FT. USU
yang mengubah energi panas/energi kimia bahan bakar menjadi energi gerak/mekanis
mengindikasikan berapa banyak bahan bakar yang terbakar Torsi mengindikasikan berapa banyak tenaga yang dihasilkan dan Daya yang mengindikasikan berapa banyak kerja yang dihasilkan tiap waktu.
Parameter Performansi
Model Performansi
siklus berlangsung, temperatur dan tekanannya selalu berubah - ubah. Oleh karena itu sebaiknya dicari harga tekanan tertentu (konstan) yang apabila mendorong torak sepanjang langkahnya dapat menghasilkan kerja per siklus yang sama dengan siklus yang dianalisis. Tekanan tersebut disebut tekanan efektif rata rata, dengan rumus :
7
- rata (kPa) Vd = volume langkah torak (m3) Wnett = kerja netto dalam satu siklus (kJ)
poros maka digunakan bmep (brake mean effective pressure). Bila digunakan daya indikator maka digunakan imep (indicated mean effective pressure)
of bmep for naturally aspirated SI engines are in the range 850 to 1050 kPa (120 to 150 psi). For CI engines, typical maximum values are 700 to 900 kPa (100 to 130 psi) for naturally aspirated engines and 1000 to 1200 kPa (145 to 175 psi) fot turbocharged engines.
TORSI
di mana : r adalah vektor dari axis putaran ke titik di mana gaya bekerja F adalah vektor gaya.
Merupakan
gaya yang ditimbulkan oleh gaya piston turun dikalikan jarak dari tengah crank pin ke titik tengah crankshaft tentukan oleh gaya piston menekan connecting rod yang disebut combustion force. performa dari torsi diwakili dengan bagaimana piston menekan crankshaft dengan berapa banyak gaya ketika mesin berputar pada rpm tertentu.
Torsi
Grafik
10
roda, gaya impulsif dari sebuah kendaraan akan kecil jika torsi mesin kecil, gaya impulsif dari kendaraan akan tinggi jika torsi mesin tinggi.
DAYA
Merupakan fungsi dari
Bagaimanapun
waktu. Daya mesin akan meningkat secara proporsional terhadap rpm karena jumlah kerja dalam tiap waktu meningkat ketika rpm mesin tinggi.
juga saat rpm mesin meningkat, komponen dinamis tidak dapat berjalan melewati nilai tertentu, atau mesin tidak dapat memasukkan atau mengeluarkan lebih cepat dari nilai limit, atau daya mesin yang dipakai untuk mengendalikan mesin itu sendiri terbuang dengan percuma jika rpm nya melebihi standarnya. Karena itu daya mesin mempunyai nilai limit yaitu daya maksimum output.
11
Daya Indikator
aktual yaitu daya yang dihasilkan oleh proses pembakaran di dalam silinder. Merupakan basis perhitungan atau penentuan efisiensi pembakaran atau besarnya laju panas akibat pembakaran di dalam silinder.
12 Tulus B. S. - DTM FT. USU
N n
Daya Poros
Disebut juga daya
efektif yaitu daya yang dihasilkan suatu mesin pada poros keluarannya Biasa dikenal dengan brake horse power yang dihitung berdasarkan rumusan :
13
Daya Poros
Dari sejumlah daya
Sebagian lagi dipakai
yang dihasilkan mesin, maka sebagian dari dipakai untuk mengatasi gesekan/friksi antara bagian bagian mesin yang bergerak.
untuk mengisap udara dan bahan bakar serta mengeluarkannya dalam bentuk gas buang.
14
Satuan Daya
PK : Parden Kraft , 1 PS = 1 PK = 735,4W
PS : Pferde Starke,
HP : Horse Power,
15
Defenisi Daya 1 HP
Satu horse power
adalah 550 ft lbf/s. Dalam sistim metrik adalah 75 kg m/s yang berarti adalah tenaga untuk mengangkat beban seberat 75 kg setinggi 1 m dalam 1 detik.
16
17
dikonsumsi persatuan unit daya yang dihasilkan per jam operasi. Secara tidak langsung konsumsi bahan bakar spesifik merupakan indikasi efisiensi mesin dalam menghasilkan daya dari pembakaran bahan bakar. Umumnya sfc yang digunakan dari daya poros sehingga :
18
Defenisi Sfc
sfc
mf
19
specific fuel consumption of a diesel engine is lower than that of a petrol engine, but the diesel engine tends to be much heavier than a petrol engine as it has to operate at much higher compression ratios.
20
Efisiensi Termal
Didefenisikan sebagai
perbandingan antara energi keluaran dengan energi kimia yang masuk yang dikandung bahan bakar dalam bentuk bahan bakar yang dihisap ke dalam ruang bakar. Merupakan parameter untuk mengukur efisiensi bahan bakar dimana :
Bila
yang digunakan daya poros maka dinamakan brake thermal efficiency Bila digunakan daya indikator maka dinamakan indicated thermal efficiency
21
Efisiensi Mekanis
Besarnya kerugian
Efisiensi mekanis
daya diperhitungkan dalam efisiensi mekanis. Efisiensi mekanis merupakan perbandingan antara daya poros dengan daya indikator yang dirumuskan sebagai :
umumnya berada diantara 75% - 95% untuk high speed for modern automobile engine at wide open throttle.
22
Efisiensi Volumetrik
Didefenisikan sebagai
perbandingan antara massa udara yang masuk karena dihisap piston pada langkah hisap dan massa udara pada tekanan dan temperatur atmosfir yang dapat dihisap masuk kedalam volume sapuan (swept volume) yang sama.
volumetrik umumnya kurang dari 100% untuk kondisi naturally aspirated engine. Typical maximum values of v for naturally aspirated engines are in the range 80 to 90 percent. The volumetric efficiency for diesels is somewhat higher than for SI engines.
23
Efisiensi Volumetrik
Figure. Volumetric efficiency versus mean piston speed for a four-cylinder automobile indirect-injection diesel and a six-cylinder sparkignition engine.
24
Efisiensi Volumetrik
Volumetric efficiency is affected by variables : Fuel type, fuel air ratio, fraction of fuel vaporized in the intake system, and fuel heat of vaporization. Mixture temperature as influenced by heat transfer.
25 Tulus B. S. - DTM FT. USU
Ratio of exhaust to
inlet manifold pressures Compression ratio Engine speed Intake and exhaust manifold and port design Intake and exhaust valve geometry, size, lift, and timings
Fuel Air Ratio (FAR) merupakan parameter untuk menjelaskan rasio pencampuran bahan bakar :
AFR ma ma m f m. f
mf ma mf ma
. .
Rasio Ekuivalensi
(Equivalence Ratio) merupakan perbandingan AFR stoikiometrik dengan AFR aktual sehingga :
FAR
26
Mesin Otto
AFR untuk proses
pembakaran : 6 - 19 AFR yang umum : 12 - 18 FAR yang umum : 0,056 - 0,083 Bila AFR < 6 : pembakaran pada campuran kaya (rich mixture) Bila AFR > 19 : pembakaran pada campuran miskin (lean mixture)
27
AFR = 5 : 1
AFR = 11 : 1
Pengembangan efisiensi
pembakaran pada mesin difokuskan pada penyaringan gas buang. CO dan HC adalah bagian dari tiga unsur yang berbahaya yang terkandung dalam gas buang dan kemungkinan akan hilang bila pembakarannya ideal/sempurna. Satu unsur selanjutnya yaitu NOx adalah juga merupakan masalah yang penting.
29
Emissions
The four main
Two common
engine exhaust emissions which must be controlled are oxides of nitrogen (NOx), carbon monoxide (CO), hydrocarbons (He), and solid particulates.
30
methods of measuring the amounts of these pollutants are specific emissions (SE) and the emissions index (EI). Specific emissions typically has units of gm/kW-hr, while the emissions index has units of emissions flow per fuel flow.
Emissions
31
32
adalah parameter untuk mengetahui seberapa besar tenaga kendaraan (kW/kg) Semakin besar powerweight-ratio semakin baik tenaganya, lebih responsif dan semakin cepat.
33
34
35
36
37
Tugas Rumah
Jawaban diketik dengan MS. Word & dikirim ke email : tbsitorus@ymail.com
39