Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1
prasekolah, dia belajar bagaimana menulis, mengambar, dan bagaimana memainkan
permainan dengan berbagai alat permainan seperti bola, kelereng, dan sebagainya.
Mereka juga membuat tentang keterampilan baru yang dapat dilakukan dan pertumbuhan
diri. Misalkan ada seorang anak berkata : “Saya sudah tidak lagi kecil, ya bukan?”Anak-
anak ini memang benar. Mereka bukan lagi bayi kecil, masa bayi kecilnya sudah
berlalu.Pada usia empat tahun, mereka telah menjadi lebih berpetualangan,
mengeksplorasi dunianya dengan senang, bangga, dan terus menerus. Pada usia lima
tahun, mereka adalah anak yang mampu mencukupi kebutuhannya sendiri, dalam arti
telah mampu mengkoordinasi motorik dengan baik. Anak-anak pada usia ini bahkan
senang bertindak yang dapat mengejutkan orang tuanya atau pengasuhnya dengan
perilaku yang mengkhawatirkan, misalnya sering menapaki anak tangga dan bangunan-
bangunan lain yang menanjak bahkan sembarangan objek yang dapat dinaiki.Piaget
menegaskan bahwa bentuk tertinggi kecerdasan logis dapat ditelusuri hingga keasalnya
ke dalam tubuh. Sebab mulai dari pertama kehidupan, tubuh bayi dengan aktif meneliti
dunia dan membangun kerangka dasar yang berfungsi sebagai fondasi semua pikiran
berikutnya. Kemampuan awal ini mempersiapkan jalan untuk perkembangan berikutnya
di tengah-tengah masa kanak-kanak ketika anak-anak bisa secara internal mewakili
berbagai benda dari sudut pandang yang berbeda-beda.
1.2. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
1.2.1 Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan motorik kasar
pada anak
1.2.2 Untuk mengetahui penyebab keterlambatan motorik kasar
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN
Motorik kasar mencakup gerakan otot-otot besar seperti otot tungkai dan
lengan pada bayi berupa gerakan menendang,menjejak , meraih, mengangkat
leher, dan menoleh. Pertumbuhan kemampuannya harus terus di pantau dan di
stimulasi agar anak dapat tumbuh dan berkembang optimal.
Sejak lahir bayi sudah memiliki reflex untuk menggerakkan kaki dan
tangannya secara sederhana . menginjak usia 1 bulan dia mulai blajar
menggerakkan kaki dan tangannya ke atas.
Mengangkat kepala saat telungkup umumnya baru bis di lakukan bayi berusia
2 bulan . namun tidak menutup kemungkinan jika sebelum usia 2 bulan
bahkan 1 bulan.
4. Telungkup sendiri
5. Duduk
Di usia 4-6 bulan bayi belum bias duduk sendiri , namun orangtua sudah bias
memposisikannya duduk saat si kecil di gendong . usia 6-7 bulan mampu
3
duduk sendiri meski Cuma sebentar tanpa di bantu. Usia 8 bulan sudah dapat
duduk kurang lebih 10 menit dan usia 9-10 bulan duduk sendiri.
6. Merangkak
Kemampuan merangkak bayi usia 8-10 bulan meski beberapa bayi sudah
dapat merangkak pada usia 6-7 bulan , tapi tidak semua bayi dapat merangkak
/ melalui tahapan kemampuan ini sebelum berdiri dan berjalan
7. Berdiri
Di usia 4-5 bulan , bayi sangat senang bial di berdirikan di atas pangkuan kita
. berdiri sendiri mulai belajar dilakukannya pada usia 9 bulan lalu usia 10-12
bulan sudah berdiri sendiri tanpa bantuan.
8. Berjalan
4
seperti main ayunan, seluncuran, dan lainnya. Sebaliknya, anak lebih
memilih aktivitas pasif seperti membaca buku, main playstation, dan
sebagainya.
Stimulasi:
2. Lari
Stimulasi
Stimulasi lari bisa dimulai ketika anak berada pada fase jalan, sekitar usia
12 bulan ke atas. Aktivitasnya bisa berupa menendang bola, main sepeda
(mulai roda 4 sampai bertahap ke roda 3 dan kemudian roda 2) serta naik
turun tangga.
3. Lompat
5
gerak). Contoh, saat anak ingin melompati sebuah tali, ia harus sudah punya
rencana apakah akan mendarat dengan satu kaki atau dua kaki. Kalaupun
satu kaki, kaki mana yang akan digunakan.
Stimulasi:
4. Lempar
Pada fase ini yang berperan adalah sensori keseimbangan, rasa sendi
(proprioseptif), serta visual. Peran yang paling utama adalah proprioseptif,
bagaimana sendi merasakan suatu gerakan atau aktivitas. Umpama, pada
saat anak melempar bola, seberapa kuat atau lemah lemparannya, supaya
bola masuk ke dalam keranjang atau sasaran yang dituju.
Gangguan lain berkaitan dengan koordinasi, rasa sendi dan motor planning
yang bermasalah. Contoh, ketika bola dilempar ke arah anak, ada dua
kemungkinan respons anak, yaitu tangan menangkap terlambat sementara
bola sudah sampai. Atau tangan melakukan gerak menangkap terlebih
dahulu sementara bola belum sampai. Seharusnya, respons tangkap anak
6
sesuai dengan stimulus datangnya bola dan anak bisa memprediksinya. Bila
ada gangguan berarti anak bermasalah dalam sensori integrasinya. Sensori
integrasi adalah mengintegrasikan gerak berdasarkan kemampuan dasar
sensori anak. Tentunya ini dapat diatasi dengan terapi yang
mengintegrasikan sensori-sensorinya.
Stimulasi:
Main dartboard atau lempar panah. Gunakan jenis dartboard yang khusus
buat anak-anak (yang aman dan tidak tajam), seperti jenis dartboard yang
terbuat dari papan velcrow dan anak panahnya diganti dengan bola yang
bervelcrow.
e. Merangkak di tangga
g. Melempar bola
a. Meloncat
b. Berjalan mundur
7
c. Menendang bola
d. Memanjat sofa
e. Berjalan jinjit
h. Naik tangga
i. Duduk di sepeda
j. Mengayuh sepeda
8
- Kurang asupan nutrisi , terserang penyakit infeksi selama hamil
- Bayi terlalu lama di jalan lahir , bayi terjepit jalan lahir, bayi
menderita caput sesadonium, bayi menderita cepal hematom
Perhatikan bila gerak anak kurang aktif jika di bndingkan dengan anak
sebaya nya .
2.3. PENATALAKSANAAN
Jika memang ditemukan adanya keterlambatan dalam perkembangan motorik
kasar si kecil, harus segera ditelusuri. Faktor-faktor penyebabnya sebelum menentukan
apa yang harus dilakukan .
1. Pola Asuh
9
kurangnya tenaga untuk beraktivitas, ukuran kepala bayi yang abnormal
serta kerusakan susunan saraf pusat. Melalui berbagai pemeriksanaan
dokter dapat mendiagnosa penyebabnya dan mengatasi gangguannya .
3. Kurang Bergerak
Gizi yang seimbang harus diberikan dengan baik agar bertumbuhan fisik
anak optimal . Kondisi ini memungkinkan kemampuan motorik pun akan
terasah dengan baik , sebaliknya kondisi gizi yang kurang atau buruk
tentu akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan
kemampuannya secara umum.
5. Kematangan Otot
6. Berat Tubuh
7. Kenyamanan
10
Kekurang nyamanan bisa disebabkan ada sesuatu yang melekat di tubuh
bayi . terkadang bayi menjadi sulit menggerakkan kaki karena terikat
bedong. Saat mengajaknya belajar berjalan sebaiknya lepaskan kaos kaki
dan kenakan kaos atau sepatu yang tidak licin.
8. Pengalaman Negatif
2.4. PATOFISIOLOGI
INTRANATAL
ANTENATAL POST NATAL
L
Bayi terlalu lama di jalan lahir
Kurang asupan nutrisi
Kurang asupan , bayi terjepit di jalan
nutrisi , terserang ( ASI) ,Bayi menderita
penyakit infeksi lahir,bayi menderita kaput
penyakit infeksi
sesadonium, bayi menderita
asfiksia,dan ikterus
Nutrisi yang diterima
janin sedikit Trauma saat Lahir
Suplai zat-zat nutrient ke
organ-organ tubuh
2.5. KONSEP
Pertumbuhan ASUHAN KEPERAWATAN
otak tidak
Kerusakan pada Otak terutama otak dan otot
optimal 1. PENGKAJIAN
berkurang
A. Identitas data umum
11
Kultur/ suku : suatu kebiasaan yang biasanya ada larangan untuk
mengkonsumsi makanan pada masa tumbuh
kembang .
B. Keluhan Utama
4. Tindakan ( operasi )
5. Alergi
6. Kecelakaan
7. Imunisasi
E. Riwayat Keluarga
2. Kondisi rumah
12
1. Yang mengasuh
B. Perkembangan
1. lahir kurang 3 bulan = belajar mengangkat kepala , mengikuti objek
dengan mata , mengoceh,
2. usia 3- 6 bulan mengangkat kepala 90 derajat , belajar meraih benda ,
tertawa , dan mengais meringis ,.
3. usia 6-9 bulan = duduk tanpa di Bantu , tengkuarap , berbalik sendiri,
merangkak , meraih benda, memindahkan benda dari tangan satu ke
tangan yang lain dan mengeluarkan kata-kata tanpa arti.
4. usia 9-12 bulan =dapat berdiri sendiri menurunkan sesuatu mengeluarkan
kat-kata , mengerti ajakan sederhana, dan larangan berpartisipasi dalam
permainan.
5. usia 12-18 bulan = mengeksplorasi rumah dan sekelilingnya menyusun 2-
3 kata dapat mengatakan 3-10 kata , rasa cemburu, bersaing .
13
6. usia 18-24 bulan = naik –turun tangga , menyusun 6 kata menunjuk kata
dan hidung, belajar makan sendiri , menggambar garis , memperlihatkan
minat pada anak lain dan bermain dengan mereka.
7. usia 2-3 tahun = belajar melompat , memanjat buat jembatan dengan 3
kotak , menyusun kalimat dan lain-lain.
8. usia 3-4 tahun = belajar sendiri berpakaian , menggambar berbicara
dengan baik , menyebut wana , dan menyayangi saudara.
9. usia 4-5 tahun = melompat , menari, menggambar orang , dan
menghitung.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
14
5. anjurkan perawatan diri sendiri .
4. EVALUASI
Anak menunjukkan perubahan dan perkembangan yang lebih dan terjadi
pencapaian dalam tugas perkembangan sesuai dengan klompok usia dan ukuran fisik
sesuai batasan ideal anak
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
3.1.1. Motorik kasar merupakan area terbesar perkembangan di usia batita.
Diawali dengan kemampuan berjalan, lantas lari, lompat dan lempar,
modal dasar untuk perkembangan ini ada 3 (yang berkaitan dengan
15
sensori utama), yaitu keseimbangan, rasa sendi (propioceptif) dan raba
(taktil).
3.1.2. Keterlambatan motorik kasar menunjukkan adanya kerusakan pada
susunan saraf pusat seperti serebral palsi( gangguan motorik yang di
sebabkan oleh kerusakan bagian otok yang mengatur otot –otot tubuh)
3.2 Saran-Saran
3.2.1. Bagi perawat diharapkan dapat melaksanakan asuhan keperawatan
sesuai dengan prosedur yang ada
3.2.2. Bagi para orang tua diharapkan memantau pertumbuhan dan
perkembangan anak sejak dini.
16