Professional Documents
Culture Documents
Dosen :
Drs. Suhendar, MP
2. Orang. Dalam masalah sosial paling tidak terdapat tiga pihak yang terlibat. Pihak
pertama adalah orang yang memahami masalah sosial atau melakukan
pelanggaran (client). Pihak kedua adalah orang uang menjadi korban masalah
tersebut ( victim). Pihak ketiga adalah orang yang berkaitan dengan permasalahan
dan menilai situasi tersebut sebagai situasi yang bermasalah (significant others).
2
4. Tindakan. Jika ada masalah sosial, maka orang mengharapkan ada tindakan untuk
menghadapi dan memecahkan masalah sosial tersebut (problems solving and
coping) Tindakan tersebur dapat dilakukan oleh mereka sendiri atau pihak lain.
Blumer (1971) dan Thompson (1988) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu
entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga
berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat dan kondisi itu diharapkan
dapat diatasi melalui kegiatan bersama. Entitas tersebut dapat merupakan
pembicaraan umum atau menjadi topik ulasan di media massa, seperti televisi,
internet, radio dan surat kabar.
Jadi yang memutuskan bahwa sesuatu itu merupakan masalah sosial atau bukan,
adalah masyarakat yang kemudian disosialisasikan melalui suatu entitas. Dan
tingkat keparahan masalah sosial yang terjadi dapat diukur dengan
membandingkan antara sesuatu yang ideal dengan realitas yang terjadi (Coleman
dan Cresey, 1987).
Salah satu penyebab utama timbulnya masalah sosial adalah pemenuhan akan
kebutuhan hidup (Etzioni, 1976). Artinya jika seorang anggota masyarakat gagal
memenuhi kebutuhan hidupnya maka ia akan cenderung melakukan tindak
kejahatan dan kekerasan. Dan jika hal ini berlangsung lebih masif maka akan
menyebabkan dampak yang sangat merusak seperti kerusuhan sosial. Hal ini juga
didukung oleh pendapatnya Merton dan Nisbet (1971) bahwa masalah sosial
sebagai sesuatu yang bukan kebetulan tetapi berakar pada satu atau lebih
kebutuhan masyarakat yang terabaikan.
Dengan menggunakan asumsi yang lebih universal maka “tangga kebutuhan” dari
Maslow dapat digunakan yaitu pada dasarnya manusia membutuhkan kebutuhan
fisiologis, sosiologis, afeksi serta aktualisasi diri, meskipun Etzioni (1976)
menjelaskan bahwa masyarakat berbeda antara satu dengan yang lain terkait
dengan cara memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena seorang individu pada
dasarnya merupakan hasil “bangunan” budaya dimana individu itu tumbuh.
KEBERFUNGSIAN SOSIAL
Istilah keberfungsian sosial mengacu pada cara-cara yang dipakai oleh individu
akan kolektivitas seperti keluarga dalam bertingkah laku agar dapat melaksanakan
tugas-tugas kehidupannya serta dapat memenuhi kebutuhannya. Juga dapat
diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dianggap penting dan pokok bagi
penampilan beberapa peranan sosial tertentu yang harus dilaksanakan oleh setiap
individu sebagai konsekuensi dari keanggotaannya dalam masyarakat. Penampilan
dianggap efektif diantarannya jika suatu keluarga mampu melaksanakan tugas-
tugasnya, menurut (Achlis, 1992) keberfungsian sosial adalah kemampuan
seseorang dalam melaksanakan tugas dan peranannya selama berinteraksi dalam
situasi social tertentu berupa adanya rintangan dan hambatan dalam mewujudkan
nilai dirinnya mencapai kebutuhan hidupnya.
Definisi masalah sosial lebih menekankan pada dua aspek dalam konteks human
system, yakni fungsi sosial dan kendala bagi optimalisasi keberfungsian human
system atau social system. Ketidakberfungsian sosial yang terjadi pada system
manusia perlu diakui sebagai suatu social problems karena menimbulkan system
klien dan system sosial terutama komunitas rentan dan mereka yang memiliki
ketergantungan menjadi terlantar. Intinya ketidakberfungsian sosial pada individu,
kelompok maupun masyarakat nantinya akan berlanjut menjadi suatu masalah
sosial yang perlu ditangani.
Heru Sukoco, Dwi. Profesi Peksos dan Proses Pertolongannya. 1991. Bandung :
STKS Press
Karya tulis Drs. Dwi Heru Sukoco tentang Masalah Sosial dan Keberfungsian
Sosial dalam Isu-isu Tematik Pembangunan Sosial : Konsepsi dan Strategi. 2004.
Jakarta : DEPSOS RI Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial.
http://pelabuhankecil.blogspot.com/2009/07/masalah-masalah-
sosial.html diakses pada tanggal 26 Agustus 2009 pukul 16.00 WIB
http://www.depsos.go.id/Balatbang/Puslitbang%20UKS/2004/Masngudi
n.htm diakses pada hari Selasa, 25 Agustus 2009 pukul 04.00 WIB