You are on page 1of 32

PENGGOLONGAN

MIKROORGANISME
 Mahluk Hidup di bagi ke dalam 3 Golongan:
1. Dunia Tumbuhan
2. Dunia Hewan
3. Dunia Protista
 Ernest Haeckel (1866)
ad. Orang yang pertama yg menempatkan
dunia mikroorganisme dalam dunia
“Protista”
Dunia Pr otis ta

Berdasarkan Keadaan inti (nukleus) di bagi


menjadi 3 (tiga) golongan :

Protista
Eukariotik Prokariotik Mikrotetobiolis
1. Prot is ta Eu kariot ik
 Merupakan Organisme tingkat tinggi
yg nukleus dibungkus o/ membran
atau dinding inti.
 Golongan mikroorganisme ini :
1. Alga/ganggang
2. Protozoa
3. Jamur/Fungi
A. Alg a at au Gan gg ang

Ciri-ciri:
• Mempunyai klorofil

• Bersel satu (uniseluler)

ada membran inti


• Berukuran kira-kira 5 - 10µ

• Berkembangbiak dgn cara pembelahan


aseksual sederhana
• Habitat : air tawar, laut, tanah
B. P rot ozoa
 Dalam bahasa Yunani = binatang pertama
 Ciri-ciri :
3. Uniseluler
4. Tdk ada klorofil
5. ada membran inti
6. Ukuran : 1µ sampai ratusan mikron
7. Memperbanyak diri dgn cara aseksual atau
pembelahan biner
Filu m prot ozoa di b agi 4
Su b Filu m :
1. Sarcodina, bergerak dgn pseudopodia
cs: Amuba
3. Mastigophora, bergerak dgn flagela
cs: Euglena
5. Ciliphora, bergerak dgn silia
cs: Paramaecium
4. Sporozoa, tdk bergerak, bersifat parasit
C. J amu r a tau Fu ngi

Merupakan protista tdk fotosintetik.


Ciri-ciri :
3. Tdk mempunyai klorofil
4. Ukuran : ±5 µ
5. Reproduksi secara seksual
Jamu r d i b agi d lm
beberap a K elas :
Kelas I : Zigomikotina (fikomicetes)
Kelas II: Askomikotina (Askomicetes)
Kelas III: Basidiomikotina
(Basidiomicetes)
Kelas IV: Dipteromikotina (jamur tdk
sempurna)
2. Prot is ta Prok ariot ik

1. Bakteri

2. Sianobakteri 3. Arkhebakteri
 Ciri-ciri :
 Tidak mempunyai membran yg
memisahkan nukleus & sitoplasma
 Memperbanyak diri dgn cara
pembelahan sederhana
 Dinding sel mengandung struktur
komplek.
a. Bak te ri
Ciri-ciri :
 Uniseluler

 Berukuran; diameter 0,5 – 1,5 µ, panjang 1,0


– 3,0µ
 Reproduksi: aseksual

 Tumbuh pada suhu 0˚C - 90˚C

 Pola bentuk 3 (tiga) macam:

bulat (kokus), batang (basil), spiral (sprilum).


6. Habitat :tanah, permukaan bumi, atmosfer
Ben tuk-Ben tuk B ak ter i
 Bentuk tubuh/morfologi bakteri
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan,
medium dan usia. Oleh karena itu
untuk membandingkan bentuk serta
ukuran bakteri, kondisinya harus
sama. Pada umumnya bakteri yang
usianya lebih muda ukurannya relatif
lebih besar daripada yang sudah tua.
Ala t g er ak b akt eri

Ga mba r a la t g era k b ak teri : A- Mo notr ik;


B-Lofot ri k; C- Amfi tr ik; D-P eri tr ik;
 Banyak spesies bakteri yang bergerak
menggunakan flagel. Hampir semua
bakteri yang berbentuk lengkung dan
sebagian yang berbentuk batang
ditemukan adanya flagel. Sedangkan
bakteri kokus jarang sekali memiliki
flagel. Ukuran flagel bakteri sangat
kecil, tebalnya 0,02 – 0,1 mikro, dan
panjangnya melebihi panjang sel
bakteri.
Berdasarkan tempat dan jumlah
flagel yang dimiliki, bakteri dibagi
menjadi lima golongan, yaitu:
•Atrik, tidak mempunyai flagel.
•Monotrik, mempunyai satu flagel
pada salah satu ujungnya.
•Lofotrik, mempunyai sejumlah
flagel pada salah satu ujungnya.
•Amfitrik, mempunyai sejumlah
flagel pada kedua ujungnya.
•Peritrik, mempunyai flagel pada
seluruh permukaan tubuhnya.
Pen ga ru h l ingk unga n
te rhad ap ba kte ri
Kondisi lingkungan yang mendukung
dapat memacu pertumbuhan dan
reproduksi bakteri. Faktor-faktor
lingkungan yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan
reproduksi bakteri adalah suhu,
kelembaban, dan cahaya.
Su hu
Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya,
bakteri dibagi menjadi 3 golongan:bakteri
•Bakteri psikrofil, yaitu yang hidup pada
daerah suhu antara 0°– 30°C, dengan suhu
optimum 15°C.
•Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di
daerah suhu antara 15° – 55°C, dengan
suhu optimum 25° – 40°C.
•Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat
hidup di daerah suhu tinggi antara 40° –
75°C, dengan suhu optimum 25° – 40°C
Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park
ditemukan bakteri yang hidup dalam
sumber air panas bersuhu 93° – 94°C.
Kelemb ab an

 Pada umumnya bakteri memerlukan


kelembaban yang cukup tinggi, kira-
kira 85%. Pengurangan kadar air dari
protoplasma menyebabkan kegiatan
metabolisme terhenti, misalnya pada
proses pembekuan dan pengeringan.
Ca haya
 Cahaya sangat berpengaruh pada proses
pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya
merusak sel mikroorganisme yang tidak
berklorofil. Sinar ultraviolet dapat
menyebabkan terjadinya ionisasi
komponen sel yang berakibat
menghambat pertumbuhan atau
menyebabkan kematian. Pengaruh
cahaya terhadap bakteri dapat digunakan
sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan
bahan makanan.
b. S ianob ak teri
 Merupakan organisme prokariotik
fotosintetik
Ciri-ciri :
1. Uniseluler
2. Mempunyai klorofil (bersifat
fotosintetik)
3. Ukurannya > bakteri
4. Berkembangbiak secara aseksual
c. Ar kheb akteri

Ad. Kelompok mikroba sp.


Bakteri tetapi sifat
kimia dan metabolismenya
tidak sama dengan bakteri
pada umumnya.
3. Mik rot etob iolis

 Ricketsia
 Virus
1. Rick et sia
 Ditemukan thn 1909
 Ukurannya ±0,4 µ
 Tdk mempunyai alat gerak
 Hanya dpt tumbuh pada telur
berembrio, hewan percobaan, kultur
jaringan
 Bersifat parasit obligat khususnya pd
manusia melalui arthropoda
2. V ir us
 Merupakan agen yg tdk termasuk
prokariot maupun eukariot
 Masih diragukan apakah termasuk
organisme hidup
 Tidak dapat tumbuh diluar induk
semang (inang)/parasit obligat
 Berukuran antara 12 – 300 nm
 Mempunyai inti yg hanya terdiri dari 1
jenis as. Nukleat (RNA atau DNA)
 Hanya dpt dilihat dgn mikroskop
elektron
 Mempunyai pola bentuk bervariasi
Bentuk-Bentuk Virus

You might also like