You are on page 1of 12

PERMAINAN BILANGAN SEMBILAN

Oleh : Aan Juhana Senjaya, Drs., MPd.

I. PENDAHULUAN

Dalam dunia pendidikan matematika dikenal istilah permainan

matematika. Per,ainan ini merupakan bahan untuk mengajar matematika

dengan menggunakan metoda permainan. Namun demikian, sampai saat ini,

contoh-contoh permainan sebagai bahan pengajaran masih dirasa kurang. Hal

ini akan menyebabkan metoda permainan sangat jarang dilakukan oleh para

guru matematika. Akibatnya kesan siswa bahwa pelajaran matematika

merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan akan terus berlanjut. Di

samping itu, pengembangan permainan matematika oleh guru matematika

pun akan terhambat. Oleh karena itu, mestinya setiap guru matematika

hendaknya memiliki kemamuan dan kemampuan mencari atau

mengembangkan materi-materi bahan ajar dalam bentuk permainan.

Sebagai bahan motivasi dan contoh permainan dan pengembangannya,

dalam kesempatan ini, akan disampaikan 3 macam contoh. Dua contoh

pertama merupakan contoh yang sesungguhnya sudah ada, namun

sosialisasinya masih dirasa kurang. Contoh ketiga merupakan hasil penemuan

dan pengembangan sendiri yang juga sosialisasinya masih dirasa kurang.

Harapannya contoh-contoh ini dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca

terutama para guru matematika.

1
II. PERMAINAN PERKALIAN BILANGAN SEMBILAN DENGAN JARI

TANGAN

Permainan ini digunakan untuk memperlancar keterampilan siswa

yang belajar perkalian sembilan yang dikalikan dengan bilangan lain dengan

syarat bilangan lain tersebut hanya bilangan 1 hinga 10.

Untuk langkah permainannya, silahkan para pembaca mengikuti

langkah langkah berikut:

a) Rentangkan kesepuluh jari tangan anda dihadapan anda. Pikirkan ingat-

ingatlah dalam pikiran anda bahwa jari-jari anda memiliki nomor urut

mulai dari sebelah kiri dengan urutan 1 hingga 10;

b) Misalkan anda ingin mengetahui berapa hasilnya 2 X 9?. Caranya,

lipatlah atau jadikan batas jari kedua (nomor urut kedua) anda sehingga

memisahkan kelompok jari-jari tangan sebelah kiri dan sebelah kanan.

Perhatikan bahwa di kelompok kiri terdapat 1 jari dan disebelah kanannya

ada 8 jari, artinya 18 (delapan belas). Jadi, 2 X 8 = 18 (benar bukan?).

c) Misalkan anda ingin mengetahui berapa hasil 7 X 9? Caranya, lipatlah

atau jadikan batas jari nomor urut 7 sehinga membagi jari tanan anda

menjadi dua kelompok, yaitu kelompok jari sebelah kiri jari nomor urut 7

dan kelompok sebelah kanan jari nomor urut 7. Perhatikan bahwa

kelompok jari sebelah kiri ada 6 jari; sedangkan sebelah kanannya ada 3

ari. Artinya, 63 (enam puluh tiga). Jadi 7 X 9 = 63 (benar bukan?)

d) Misalkan anda inin mengetahui berapa hasilnya 5 X 9?. Jawabnya,

rentangkan kesepuluh jari anda di depan; beri nomor urut 1 sampai 10

2
mulai dari jari sebelah kiri; lipatlah atau jadikan jari nomor urut 5 sebagai

batas, maka akan ada dua kelompok jari, yaitu jari sebelah kiri jari nomor

urut 5 (ada 4 jari) dan sebelah kanan jari nomor urut 5 (ada 5 jari).

Artinya, 5 X 9 = 45.

e) Misalkan ingin mengetahui hasil dari 1 X 9, maka lipatlah atau jadikan

pembatas jari nomor urut 1. Tampak bahwa sebelah kiri jari pembatas

tidak ada ari, artinya 0; sedangkan sebelah kanan jari pematasnya ada 9

jari. Jadi, 1 X 9 = 09 atau 1 X 9 = 9.

f) Untuk mengetahui hasil dari 10 X 9, maka lipatlah atau jadikan pembatas

jari nomor 10. Perhatikan, bahwa di sebelah kiri jari pembatas atau yang

dilipat terdapat 9 jari; sedangkan di sebelah kanannya tidak ada jari atau 0

jari. Artinya, 10 X 9 = 90.

III. PERMAINAN MENEBAK BILANGAN HASIL PERKALIAN


SEMBILAN YANG DICORET.
Permainan ini digunakan untuk melatih siswa mengalikan sembarang

bilangan dengan bilangan 9. Diharapkan siswa akan dengan antusias

mengerjakan latihan karena diliputi rasa penasaran dan rasa ingin tahu.

Langkah-langkah permainan ini terdiri dari perintah dan menebak

angka (kunci jawaban diketahui penebak). Perintahnya adalah :

1) pikirkan sembarang bilagan;

2) kalikan dengan 9;

3) perhatikan hasilnya, dan coretlah salah satu angka pada hasil tersebut;

4) sebutkan angka yang tidak tercoret (yang dicoret harap dirahasiakan).

3
Penebak (Guru) : akan mencoba menebak angka yang dicoret.

Kunci Jawabannya adalah : jumlah kan angka-angka yang tidak dicoret

sebangan bilangan satuan sehingga menjadi hanya bilangan satuan. Angka

yang ditebak (yang dicoret) adalah sembilan dikurangi hasil penjumlahan

bilangan yang tidak dicoret. Untuk jelasnya perhatikan beberapa contoh

berikut :

Contoh 1 :

1) Misalkan siswa memikirkan bilangan 26;

2) Jika dikalikan dengan 9, maka hasilnya 234;

3) Dari hasil 234 dia mencoret angka 3 sehingga menjadi 234.

4) Dia menyebutkan yang tidak dicoret, yaitu angka 2 dan 4.

Tebakan guru, angka yang dicoret adalah 9 – (2 + 4) = 9 – 6 = 3

Contoh 2 :

1) Siswa memikirkan bilangan 274;

2) Jika dikalikan dengan 9, maka hasilnya 2466;

3) Dari hasil 2466 dia mencoret angka 4 sehingga menjadi 2466.

4) Dia menyebutkan yang tidak dicoret, yaitu angka 2, 6, dan 6.

Tebakan guru, angka yang dicoret adalah 9 – (2 + 6 + 6) = 9 – (14).

Karena pengurang masih terdiri dari 2 digit mengandung puluhan, maka

dihitung kembali sebagai 9 – (1 + 4) = 9 – 5 = 4. Jadi angka yang dicoret

adalah 4.

Contoh 3 :

1) Siswa memikirkan bilangan 972;

4
2) Jika dikalikan dengan 9, maka hasilnya 8748;

3) Dari hasil 8748 dia mencoret angka 7 sehingga menjadi 8748

4) Dia menyebutkan yang tidak dicoret, yaitu angka 8, 4, dan 8.

Tebakan guru, angka yang dicoret adalah 9 – (8 + 4 + 8) = 9 – (20).

Karena pengurang masih terdiri dari 2 digit mengandung puluhan, maka

dihitung kembali sebagai 9 – (2 + 0) = 9 – 2 = 7. Jadi angka yang dicoret

adalah 4.

IV. PERMAINAN MENENTUKAN JUMLAH

2.1. Tujuan permainan

Adapun tujuan dari permainan ini adalah :

1. Sebagai alat untuk menumbuhkan minat dalam mempelajari

matematika.

2. Untuk melatih melakukan operasi hitung penjumlahan.

3. Untuk melatih arti nilai tempat suatu angka pada suatu

bilangangan.

4. Untuk melatih ketrampilan melakukan penjumlahan pada bilangan

dengan sistim bilangan bukan basis sepuluh.

2.2. Aturan dan Jalannya Permainan.

Permaianan ini berupa tanya jawab, karena pada dasarnya dimainkan

oleh dua orang secara berpasangan antara penanya dan penjawab. Yang

menjawab adalah yang menguasai kunci permaianan. Tanya–jawab

dimaksud adalah lewat tulisan. Untuk jelasnya perhatikanlah contoh-

contoh berikut :

5
Contoh 1 :

1. Suruhlah seseorang untuk menuliskan beberapa baris bilangan

{banyak maksimal angka yang digunakan boleh ditentukan}.

Selanjutnya orang ini disebut penanya (T), sedangkan penjawab (J).

Misalkan penanya (T) menuliskan bilangan sebanyak dua baris seperti

berikut :

T1 : 7 5 6 9 4

T2 : 5 6 1 2 5

2. Kosongkanlah dua baris berikutnya untuk si penjawab seperti berikut:

T1 : 7 5 6 9 4

T2 : 5 6 1 2 5

J2 : . . . . . . . +

J1 : . . . ...

3. Jika anda sebagai penjawab inilah kunci yang perlu diperhatikan:

a. Tentukan baris pedoman. Dalam contoh ini diambil baris pertama

(T1), yaitu bilangan 75694.

b. Tentukan banyak T (dalam contoh ini ada 2), ambil P= T-1 (dalam

contoh ini P=2-1 = 1).

c. Kunci jawabannya adalah J1 = (P)75694-P, dimana P dalam tanda

kurung artinya angka (lambang) P letaknya di situ (bukan berarti

dikalikan dengan 75694). Dalam contoh ini J1 =175694-1 =

175693, sehingga bentuknya menjadi :

6
T1 : 7 5 6 9 4

T2 : 5 6 1 2 5

J2 : . . . . . . . +

J1 :1 7 5 6 9 3

d. Untuk kunci jawaban J2, usahakan agar jumlah T2 dan J2 menjadi

bilangan yang angkanya hanya terdiri dari angka 9 (dalam contoh

ini J2 = 4 3 8 7 4, sebab T2 + J2 = 56125 + 43874 = 9999), sehingga

bentuknya menjadi :

T1 : 7 5 6 9 4

T2 : 5 6 1 2 5

J2 : 4 3 8 7 4 +

J1 : 1 7 5 6 4 3

Contoh (2) :

1) Misal penanya (T) menuliskan 3 baris bilangan sebagai berikut :

T1 : 5 6 2 3 4

T2 : 7 2 1 0 6

T3 : 4 1 0 2 1

2) Persiapkan 3 baris untuk penjawab seperti berikut :

T1 : 5 6 2 3 4
T2 : 7 2 1 0 6
T3 : 4 1 0 2 1
J3 : . . . . . . . .
J2 : . . . . . . . +
J1 : . . . . . . . .

7
3) Tentukan baris patokan (dalam contoh ini T1 = 56234) dan P = T-1

(dalam contoh ini P = 3-1= 2), lalu tentukan jumlah J1 = 256234 – 2 =

256232 }, sehingga bentuknya menjadi sebagai berikut:

T1 : 5 6 2 3 4

T2 : 72 1 0 6

T3 : .4 1 0 2 1

J3 .: . . . . . . .

J2 : . . . . . . . . +

J1 : 2 5 6 2 3 2

4) Untuk J3 usahakan agar jika dijumlahkan dengan T2 menghasilkan

99999, begitu juga dengan J2 jika dijumlahkan dengan T2

menghasilkan 99999. Bentuk terakhir menjadi :

T1 : 5 6 2 3 4

T2 : 7 2 1 0 6
99999 99999
T3 : 4 1 0 2 1

J3 : 5 8 9 7 8

J2 : 2 7 8 9 3 +

J : 256232

Jika sudah mahir dalam menjawab, anda dapat saja menentukan

patokan semau anda, sehingga kunci permainan tidak mudah ditebak.

Sebagai contoh perhatikan contoh berikut :

8
T1 : 2 7 0 2

T2 : 5 6 7 0

T3 : 1 2 7 5

T4 : 7 1 6 3 *} patokan baris

Jawabnya adalah :

T1 : 2 7 0 2

T2 : 5 6 7 0

T3 : 1 2 7 5

T4 : 7 1 6 3 * 9999 9999 9999

J4 : 8724

J3 : 4 3 2 9

J2 : 7 2 9 7 +

J1 :3 7 1 6 0

Perbanyaklah mencoba dan latihan sebelum melakukan atau

mendemonstrasikannya.

2.3. Pembuktian Dan Pengembangan.

a. Pembuktian.

Andaikan T1 = 10zxz + 10z-1xz-1 + 10z-2xz-2 + 10z-3xz-1 + … + 101x1 + xo.

P = T – 1 (banyak angka/digit z + 1), maka :

(10zxz + 10z-1xz-1 + 10z-2xz-2 + 10z-3xz-1 + … + 101x1 + xo) + (9P.10z +

9P.10z-1 + 9P-10z-2 + 9P.10z-3 + … + 9P.101 + 9P + xo =

9
10z (xz + 9P) + 10z-1(xz-1 + 9P) + 10z-2(xz-2 + 9P) + 10z-3(xz-3 + 9P) + … +

10(x1 +9P) + xo. =

10z{xz + (10P-P)} + 10z-1{xz-1 + (10P-P)} + 10z-2{xz-2 + (10P-P)} + 10z-3

{xz-3 + (10P-P)} + … + 10(x1 +(10P-P)} + xo. =

10zxz + (10z+1P- 10z P) + 10z-1xz-1 + (10zP- 10z-1P) + 10z-2xz-2 + (10z-1P-10z-


2
P) + 10z-3 xz-3 + (10z-2P- 10z-3 P) + … + 10x1 + 10P- P + xo. =

10zxz + 10z+1P- 10z P + 10z-1xz-1 + 10zP- 10z-1P + 10z-2xz-2 + 10z-1P-10z-2P +

10z-3 xz-3 + 10z-2P- 10z-3 P + … + 10x1 + 10P +xo- P =

10z+1P +10zxz + 10z-1xz-1 + 10z-2xz-2 + 10z-3 xz-3 + + … + 10x1 + xo- P

(terbukti).

Untuk memperjelas baiklah perhatikan ilustrasi sebagai berikut:

1. Dalam contoh(1) : Z=4, P=1, X4=7, X3=5, X2=6, dan X0=4,

sehingga jawaban menjadi: 1.104+1 + 7.104 + 5.103 + 6.102 + 9.10 + 4

–1 = 100.000 + 70.000 + 5000 + 600 + 90 + 3 =175693

2. Dalam contoh(2) : Z=4, P=2, X4=5, X3=6, X2=2, X1=3, dan Xo=4

sehingga J1= 2.104+1 + 5.104 +6.103 + 2.102 + 3.10 + 4 – 2 = 200.000

+ 50.000 + 6000 + 200 + 30 + 2 = 256232

3. Dalam contoh(3) : Z=3, P=3, X3=7, X2=1, X1=6, dan X0=3,

sehingga J1= 3.104 + 7.103 + 1.102 + 6.10 + 3 – 3 = 30.000 + 7000 +

100 + 60 + 0 = 37260

b. Pengembangan

10
Sebagai pengembangan, permainan ini dapat berlaku pula untuk

sistim bilangan yang bukan basis sepuluh. Sebagai contoh perhatikan

contoh berikut :

1) Untuk bilangan basis 5 (angka yang digunakan 0, 1, 2, 3, dan 4)

T1 : 4 3 3 1

T2 : 2 4 3 2 *

T3 : 1 1 0 4
4444 4444
J3 : 3340

J2 : 113 + :

J1 : 2 2 4 3 0

Perhatikan sebagai pengganti 9 adalah 4.

2) Untuk bilangan basis 8 (angka yang digunakan adalah: 0, 1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, dan 8).

T1 : 6 7 0 1 2 *

T2 : 7664

T3 : 5 2 1 0 1

T4 : 1 4 0 7 2
77777 77777 77777
J4 : 63705

J3 : 25676

J2 : 70113 +

J1 : 3 6 7 0 0 7
.

11
PUSTAKA

Hirdjan, Drs. (1980). Permainan Matematika I. Yogyakarta : FMIPA-IKIP

Yogyakarta.

Manalu, P. (1979). Strategi Belajar Mengajar dengan Permainan Matematika.

Jakarta : Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G).

Naga, S., Dali (1980). Berhitung sejarah dan pengembangannya. Jakarta :

gramedia.

12

You might also like