Professional Documents
Culture Documents
Biologi Sel
Adnan
(Dosen Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar)
A. PENDAHULUAN
Adolf Meyer (1883), seorang ilmuwan Jerman
mengadakan penelitian tentang virus penyebab penyakit mosaik
pada tanaman tembakau. Meyer menyemprotkan ekstrak daun
tembakau yang terkena penyakit mosaik ke tanaman tembakau
yang sehat. Berdasarkan hasil percobaannya Meyer
berkesimpulan bahwa penyakit mosaik dapat menular ke daun
tanaman yang sehat melalui ekstrak daun tembakau yang
disemprotkan, tetapi Meyer tak dapat menemukan adanya
mikroba penyebab penyakit tersebut. Beliau berkesimpulan
bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang
ukurannya lebih kecil dari biasanya (Campbell, Reece, dan
Mitchell, 1999). Pada tahun 1892 Dimitri Ivanowsky menguji
hipotesis yang diungkapkan Adolf Meyer di atas dengan
melewatkan ekstrak daun tembakau yang terkena penyakit
mosaik pada saringan bakteri dan mengoleskan cairan hasil
penyaringan pada tanaman tembakau sehat yang lain. Ternyata
tanaman tersebut tertular penyakit mosaik. Ivanowsky
berkesimpulan bahwa penyebab penyakit mosaik pada
tembakau berukuran lebih kecil dari bakteri.
Pada tahun 1897 Martinus Beijerinck (ahli mikrobiologi
Belanda) melakukan percobaan dengan cara menyemprotkan
hasil saringan dari ekstrak tanaman tembakau yang terkena
penyakit ke tanaman tembakau yang sehat secara bertingkat.
Mula-mula ia menyemprotkan ekstrak tanaman yang terkena
penyakit mosaik ke tanaman tembakau yang sehat sehingga
tanaman tersebut menjadi sakit. Kemudian daun tanaman yang
sakit tersebut dibuat ekstrak lagi untuk disemprotkan ke
tanaman tembakau yang sehat lainnya. Ternyata semua
tanaman tembakau menjadi sakit. Beijerinck berkesimpulan
bahwa agen infeksi yang ada di dalam getah yang telah disaring
tersebut dapat bereproduksi..
Pada tahun 1933, Wendell Stanley, ilmuwan USA
berhasil mengkristalkan partikel virus dari ekstrak daun
tembakau yang kemudian dikenal bernama Tobacco Mosaic
Virus ( TMV ).
2Biologi Sel
C. ORGANISME SELULER
Sel merupakan kumpulan protoplasma yang dibatasi oleh
membran. Sel bukan merupakan suatu ruang-ruang kecil yang
kosong seperti yang diamati oleh Robert Hooke, melainkan sel
merupakan suatu struktur yang mengandung isi yang kompleks.
Keseluruhan isi sel disebut protoplas, sedangkan zat di dalam sel
yang merupakan koloid berstruktur kompleks disebut Protoplasma
(dari bahasa Yunani protos yang berarti pertama dan plasma yang
berarti pembentukan). Dengan demikian, secara harfiah
protoplasma berarti pem-bentukan yang pertama (De Robertis et.
al. 1975).
Protoplasma terutama terdiri atas 5 substansi dasar yaitu
elektrolit, protein, lipida, karbohidrat, dan air. Pada sel hewan
dan tumbuhan, protoplasma mengandung sekitar 75-85% air,
10-20% protein, 2-3% lipid, 1% karbohidrat, dan 1% zat
anorganik lainnya. Pada sel eukariota, bagian dari cairan sel
yang terdapat di antara membran inti (nuclear envelope)
dengan membran plasma disebut sitoplasma, sedangkan cairan
sel yang terdapat di dalam selaput inti disebut nukleoplasma.
Di alam dikenal ada dua tipe sel berdasarkan ada tidaknya
selaput inti, yaitu sel prokariota dan sel eukariota, sedangkan
berdasarkan cara sel untuk mendapatkan energi dari
lingkungan sekitarnya, dikelompokkan menjadi dua, yaitu sel
autotrofik dan sel heterotropik (De Robertis et al., 1975)
Menurut De Robertis et al., (1975), sebuah sel harus
memenuhi beberapa kriteria yaitu :
1. Memiliki membran plasma;
2. Mengandung materi genetik yang penting untuk
mengkode berbagai jenis RNA, termasuk untuk sintesis
protein;
3. Mengandung “mesin biosintesis” tempat di mana sintesis
berlangsung.
Pada mulanya pengamatan terhadap struktur sell eukariota
sangat terbatas pada bagian-bagian tertentu saja, misalnya dinding
sel, membran sel dan inti sel. Pada tahap perkembangannya,
pengamatan terhadap struktur sel menjadi sangat kompleks,
terlebih setelah ditemukannya mikroskop elektron oleh Knoll dan
Ruska pada tahun 1932 (Karp, 1984). Dengan ditemukannya
mikroskop elektron, maka kini penga-matan terhadap struktur sel
telah sampai pada tingkat ultra struktur. Di dalam sitoplasma sel
eukariota terdapat organel-organel sel. Organel sel adalah badan-
badan yang terdapat di dalam sel, baik yang berbatas membran
maupun yang tidak berbatas membran.
7
Biologi Sel
1. SEL PROKRIOTA
Pada sel Prokariota, dapat dijumpai dinding sel,
plasmalemma atau membrane plasma, flagella, ribosom dan materi
genetik terdapat di dalam suatu badan inti yang disebut nukeloid
atau badan yang menyerupai inti tanpa adanya selaput inti sebagai
pemisah. Nukleoid berisi DNA (Ward, 2007). Hal tersebut berbeda
dengan apa yang dijumpai pada sel eukariota, dimana materi
genetiknya terdapat di dalam inti sel dan sangat kompleks,
terbungkus oleh suatu selaput yang dinamakan selaput inti atau
membran inti.
Dinding sel berperan sebagai pendukung dan mem-beri
bentuk pada sel, bersifat kaku dan tersusun atas peptidoglycan.
Membran plasma terletak di bawah dinding sel, mengandung
sejumlah enzim-enzim yang dibutuhkan untuk melangsungkan
reaksi-reaksi kimia. Jika sel akan membelah, maka pada
membran plasma dapat dijumpaii sejumlah lekukan-lekukan.
Flagella dijumpai pada beberapa prokariota, tertanam pada
dinding sel atau membrane plasma, dan berfungsi sebagai alat
pergerakan. DNA tunggal berbentuk sirkuler, ribosom tersusun
atas RNA dan protein (Ward, 2007).
a. PPLO
PPLO (“Pleuropneuonia-like organism”), yang juga
disebut mikoplasma, menyebabkan berbagai penyakit pada
manusia dan hewan. PPLO merupakan organisme seluler
terkecil (diameter ± 0,1 µm). PPLO lebih kecil dari beberapa
macam virus yang besar. Diameter sel PPLO adalah berkisar
0,1 µm. Permukaan PPLO diselubungi oleh membran yang
2. EUKARIOTA
Eukariota berbeda dengan prokariota, mereka memiliki
karyon atau nukleus. Di dalam nukleus inilah terkandung
sebagian besar DNA. Sel-sel eukariota mencakup sel tumbuhan
dan sel hewan. Ukuran sel eukariota lebih besar dari sel
prokariota, seperti terlihat pada Gambar 3.9.
Gambar 3.9 Perbandingan sel eukaryota, bakteri, PPLO, dan virus (Albert et
al., 1984)
Pada sel eukariota dapat dijumpai adanya kelengkapan-
kelengkapan antara lain dinding sel, kloroplas, dan vakuola
sentral yang besar (khusus sel tumbuhan), mem-bran plasma,
retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, mikrobodi, dan
mitokondria. Struktur dasar sel hewan dan tumbuhan pada
dasarnya memiliki pola umum yang sama. Namun, dalam beberapa
hal terdapat perbedaan (Villee et al., 1985), seperti tampak pada
tabel 3.1.
11
Biologi Sel
Tabel 3.1 Perbedaan struktur antara sel hewan dan sel tumbuhan
No.
Organel Sel Hewan Sel Tumbuhan
1. Dinding Sel Tidak Ada Ada
2. Kloroplas Tidak Ada Ada
3. Vakuola sentral Tidak ada Ada
4. Sentriol Ada Tidak Ada
5. Lisosom Ada Tidak Ada
6. Silia Ada Tidak Ada
34
http://www.mhs.smmsd.sk.ca/passes/stufiles/Maegan/Biol%2030
%20Cells.ppt# 294,1,Cells
BS122 Principles of Biology II
Daniel W. Ward
1. Dinding Sel
Dinding sel hanya dijumpai pada sel tumbuhan. Dinding sel
berfungsi sebagai penyokong mekanik dan memberi bentuk pada
sel. Pada kondisi tertentu, dinding sel berperan untuk melindungi
sel agar tidak mengalami lisis. Dinding sel tumbuhan terutama
tersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan polisakarida pektat.
Secara umum, dinding sel pada tumbuhan terdiri atas dua, yaitu
dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Diantara dinding
primer dari suatu sel dengan dinding primer dari sel yang
bertetangga terdapat lamella tengah. Dinding sekunder terdiri atas
tiga lapis, yaitu lapisan dalam (S3), lapisan tengah (S2), dan lapisan
luar (S1) (Thorpe, 1984)
2. Membran plasma
Membran prlasma secara fisik memisahkan sitoplasma
dan organel-organel seluler dari lingkungan sekitarnya. Semua
materi yang masuk dan keluar dari sel harus melewati membran
plasma. Membran plasma bekerja sebagai sebuah rintangan
semipermiabel di mana berlangsung difusi secara selektif, transpor
aktif, pinositosis, fagositosis dan komunikasi antara si penerima dan
penyampai rangsangan, dan tempat berlangsungnya sejumlah
reaksi-reaksi kimia.
Membran plasma terutama tersusun atas lipida dan protein.
Lipida membran terutama terdiri atas fosfolipida, glikolipida, dan
sterol. Molekul-molekul lipida bersifat anfifatik, artinya setiap
molekul mengandung komponen yang bersifat hidrofobik dan
hidrofilik.
Protein membran adalah protein globular yang tertanam atau
mengapung dalam matriks cair. Protein-protein yang terdapat pada
membran plasma mempunyai peranan yang sangat penting dalam
hal :
a. Memberikan kekuatan struktural pada membran;
b. Bekerja sebagai enzim untuk melangsungkan berbagai
jenis reaksi-reaksi kimia;
c. Bekerja sebagai protein pembawa (carrier) untuk transpor
material melalui membran;
d. Bekerja sebagai protein saluran;
e. Menguraikan zat lipida, oleh sebab itu membentuk pori
membran.
Pada membran plasma, juga terkandung karbohidrat
dalam jumlah sedikit. Karbohidrat biasanya dalam bentuk
glikoprotein dan glikolipida. Membran plasma pada sel-sel jaringan,
biasanya mengalami modifikasi-modifikasi tertentu membentuk
sejumlah tonjolan-tonjolan yang disebut mikrovili, misalnya mikrovili
pada sel-sel epitel usus halus (Sheeler & Bianchi, 1983). Mikrovili
berperan meningkatkan luas permukaan sel dan untuk
meningkatkan pelaluan materi melintasi membran plasma.
Membran plasma antara satu sel dengna sel lainnya dapat saling
berhubungan melalui suatu struktur khusus yang disebut junction,
misalnya tigh junction,gap junction, dan desmosom .
15
Biologi Sel
3. Retikulum Endoplasma
Di dalam sitoplasma sel, terdapat jalinan saluran-saluran
yang berbatas membran dan saling beranastomosis dan secara
kolektif disebut retikulum endoplasma. Membran retikulum
endoplasma membagi sitoplasma menjadi dua fasa, yaitu (i)
fasa luminal atau fasa intra cisternal dan (ii) fasa hyaloplasmik
atau fasa sitosol. Fase luminal terdiri dari materi yang terdapat
di dalam sisterna retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma
yang pada permukaan hyaloplamiknya terdapat ribosom disebut
retikulum endoplasma halus atau licin. Setiap bagian dari
retikulum endoplasma dapat berhubungan dengan membran
plasma dan selaput inti (Sheeler & Bianchi, 1983). Ribosom
adalah partikel nukleoprotein tempat berlangsungnya reaksi-
reaksi sintesis protein (Thorpe, 1984).
Retikulum endoplasma berperan di dalam mekanisme
detoksifikasi, ikut terlibat di dalam sintesis lemak, steroid dan
metabolit molekul-molekul kecil. Selain itu, berperan dalam
sintesis protein dengan adanya ribosom (gambar 2.6) pada
permukaan membrannya.
16Biologi Sel
4. Badan Golgi
Badan golgi sering disebut apparatus golgi. Terdiri atas
sisterna-sisterna halus yang biasanya ditumpuk bersama-sama
dalam arah yang paralel. Kompleks golgi biasanya dikelilingi oleh
vesikula-vesikula dengan berbagai ukuran yang dilepaskan dari
bagian tepi kompleks golgi. Beberapa fungsi kompleks golgi adalah
memodifikasi produk sekresi; sekresi enzim-enzim, khususnya
lipoprotein pada sel produk sekresi; glikoksilasi protein-protein yang
di sintesis oleh retikulum endoplasma kasar; pembuatan membran
untuk vesikula yang dikeluarkan dari permukaan matang; dan
proliferasi membran plasma dengan menambahkan bahan-bahan
membran untuk organel-organel intraseluler dan membran plasma
(Sheeler & Bianchi, 1983).
17
Biologi Sel
5. Lisosom
Pada umumnya sel-sel mengandung struktur berbentuk
vesikula yang ukurannya lebih kecil daripada mitokondria dan
disebut lisosom. Permukaan lisosom dibatasai oleh suatu
membran tunggal dan mengandung sejumlah enzim-enzim
hidrolase yang mampu mencerna protein, asam nukleat,
polisakarida, dan bahan-bahan lain. Dibawah kondisi normal,
aktivitas enzim-enzim tersebut terbatas pada bagian dalam dari
lisosom. Akan tetapi, jika membran lisosom pecah, maka enzim-
enzim dilepaskan dan dapat menghancurkan sel. Lisosom
bertanggungjawab untuk pencernaan intraseluler dari partikel-
partikel yang dimakan oleh sel selama endositosis (Sheeler &
Bianchi, 1983).
18Biologi Sel
6. Mitokondria
Di dalam sitoplasma, terdapat sejumlah organel-organel
berbentuk vesikula lonjong yang disebut mitokondria. Setiap
mitokondria dibatasi oleh dua membran, yaitu membran luar
dan membran dalam. Pada membran dalam, terdapat sejumlah
lipatan-lipatan yang disebut krista yang menambah luas daerah
permukaan membran dalam. Ruang yang terdapat diantara
krista mitokondria disebut matriks. Pada mitokondria
berlangsung sejumlah fungsi-fungsi metabolik, meliputi produksi
energi dari metabolisme karbohidrat dan lipida (Sheeler &
Bianchi, 1983).
7. Mikrobodi
Mikrobodi terdapat pada sel hewan maupun tumbuhan.
Ada dua jenis mikrobodi, yaitu peroksisom dan glioksisom.
Organel-organel ini dibatasi oleh membran tunggal dan
mengandung sejumlah enzim-enzim yang berfungsi dalam
metabolismehidrogen peroksida dan asam glioksilat. Secara
umum, mikrobodi berfungsi untuk reaksi-reaksi oksidasi yang
dilakukan oleh flavin oksidase dan katalase, metabolisme d-
asam amino, serta membantu mitokondria didalam metabolisme
lemak.
8. Kloroplas
Kemampuan untuk menggunakan cahaya sebagai
sumber energi untuk sintesis karbohidrat dari air dan karbon
dioksida merupakan ciri khusus dari setiap sel tumbuhan.
Proses tersebut dinamakan fotosintesis dan berlangsung
didalam organel yang disebut kloroplas. Kloroplas memiliki
struktur yang agak lonjong dan dibatasi oleh membran luar dan
di dalamnya terdapat membran-membran internal.
Secara internal, kloroplas terdiri atas rangkaian-
rangkaian membran yang tersusun berupa lempeng-lempeng
paralel yang disebut lamella dan didukung oleh suatu matriks
yang bersifat homogen yang disebut stroma Membran-
membran yang tersusun berupa kantong-kantong tipis disebut
tilakoid yang mengandung klorofil dan dapat menumpuk satu
dengan yang lainnya membentuk struktur yang disebut grana.
Membran lamella yang menghubungkan grana disebut lamella
stroma (Sheeler & Bianchi, 1983).
20Biologi Sel
Gambar
3.20. Struktur Inti
10. Vakuola
Vakuola dibatasi oleh membran tunggal yang disebut
tonoplas. Sel-sel dewasa pada tumbuhan memiliki vakuola besar
yang disebut vakuola sentral. Vakuola sentral dibentuk oleh
penggabungan vakuola-vakuola sederhana selama pertumbuhan
dan perkembangan sel tumbuhan. Vakuola berperan sebagai
tempat penyimpanan air dan produk-produk sel atau metabolit-
metabolit intermediat (Sheeler & Bianchi, 1983). Vakuola mengisi
kurang lebih 90% dari volume sel tumbuhan dewasa. Vakuola berisi
cairan dan dibatasi oleh membran yang disebut tonoplas,
mengandung bermacam-macam substansi organik dan anorganik.
Substansi organik misalnya gula, protein, asam-asam organik,
fosfatida, tannin, dan pigmen flavonoid, sedangkan substansi
anorganik misalnya kalsium oksalat. Sel meristematik memiliki
banyak vakuola-vakuola sederhana. Mengikuti pertumbuhan dan
differensiasi sel, vakuola-vakuola sederhana bergabung satu
dengan yang lainnya membentuk vakuola sentral yang besar
(Fahn, 1970).
22Biologi Sel
12. Sentriol
Sentriol merupakan struktur berbentuk silindris dengan
diameter 0.15 nm dan panjang 0.3-0.5 nm dan terutama terdiri atas
mikrotubulus yang tersusun dengan sangat teratur. Sentriol
terdapat sepasang pada sel yang sedang tidak membelah.
Sedangkan pada sel yang akan membelah, setiap sentriol akan
membentuk sentriol baru sehingga terdapat dua pasang sentriol.
Pada sel yang sedang membelah sentriol membentuk kumparan
mitosis yang mengandung mikrotubuli yang berfungsi untuk
menggerakkan kromosom selama mitosis. Umumnya sentriol
ditemukan dekat inti.
13. Ribosom
Ribosom merupakan struktur atau kelompokan
multimolekul yang berperan sebagai pabrik untuk sintesis
protein. Selama proses penerjemahan, ribosoma menempel
dan bergeser sepanjang molekul mRNA dari ujung 5’- 3’.
Ribosoma dibangun dari molekul-molekul protein dan rRNA.
Jumlah ribosoma di dalam suatu sel sangat banyak dan
berbeda-beda sesuai dengan macam organismenya. Misalnya :
bakteri yang sedang tumbuh mengandung sekitar 20.000
24Biologi Sel
ribosoma. Ribosom terdiri atas dua sub unit, yaitu sub unit
besar dan sub unit kecil.
Ribosoma yang terdiri dari molekul-molekul protein dan
rRNA berperan sangat penting dalam proses sintesis protein.
Reaksi sintesis protein memerlukan pemandu katalitik yang
rumit. Misalnya, untuk meyakinkan bahwa kodon yang terdapat
di mRNA dapat tepat berpasangan dengan antikodon yang ada
pada tRNA, sehingga penerjemahan tidak meleset. Kejadian itu
dan kegiatan-kegiatan lainnya dalam sintesis protein ini,
dikatalisis oleh ribosoma. Ribosoma prokariota maupun
eukariota memiliki peranan dan pola yang mirip satu sama lain.
Masing-masing terdiri dari subunit besar dan subunit kecil.
Dalam proses sintesis protein, subunit kecil mengikat mRNA
dan tRNA, sedangkan subunit besar berperan dalam proses
pembentukan ikatan polipeptida.
Energi cahaya
6 CO2 + 12 H2S C6H12O6 + 6 H2O + 12 S
Bakterioklorofil
N2 + 3 H2 2 NH3 + Energi
Atau
Energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6+ 6 O2 + 6 H2O
Bakterioklorofil
Panjang
Pigmen Terdapat pada
gelombang
(nm)
Klorofil a 430,670 Semua tumbuhan hijau
Klorofil b 455,640 Tumbuhan tinggi dan algae hijau
LATIHAN