Professional Documents
Culture Documents
Penanggung Jawab
2 HUSNI ALAM, S.Sos
Program
Lokasi Kegiatan
• Propinsi Sulawesi Selatan
• Kabupaten Bantaeng
3
8 Kecamatan di Kab. Bantaeng ( Kec. Bissappu,
Kec. Sinoa, Kec. Uluere, Kec. Bantaeng, Kec.
• Kecamatan
Ere merasa, Kec. Pakjukukang, Kec.
Gantarakeke, dan Kec. Tompobulu )
• Desa/Kelurahan 22 desa dan 19 Kelurahan di Kab. Bantaeng
Perkiraan dimulai 01 Juni 2009
4 Perkiraan selesai 31 Mei 2010
Jangka waktu program 12 Bulans
5 Tujuan Umum Program Mekanisme pembangunan di Kabupaten
Bantaeng menerapkan prinsip-prinsip transparan,
akuntabel & partisipatif serta memastikan
keterlibatan perempuan, orang miskin dan
kelompok marjinal lainnya dengan
mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal.
Total Anggaran : 1.254.395.000,-
Terbilang :
( Satu Miliar Dua Ratus Lima Puluh Empat Juta
Jumlah Dana Hibah dan Tiga Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah )
6
kontribusi berbagai pihak Kontribusi Lembaga : 62.250.000,-
Kontribusi Komunitas : ---
Kontribusi Pemda btg : 540.000.000,-
Kontribusi ACCESS : 652.145.000,-
1. LATAR BELAKANG
Sekaitan dengan hal diatas, para penggiat sosial di Kabupaten Bantaeng yang
selama ini banyak terlibat kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat dari
berbagai latar belakang profesi dan mengorganisir diri dalam sebuah forum dengan
nama Forum Lintas Aktor (FLA) Gerakan Membangun Bantaeng (GERBANG) telah
berkomitmen untuk mewujudkan “Tata Kelola Kepemerintahan Lokal Yang
Demokratis Menuju Bantaeng Mandiri” dengan 8 Agenda Aksi, sebagai berikut : 1)
Terwujudnya Accidong sipangadakkang sebagai pilar utama perencanaan
pembangunan partisipatif, 2) Terwujudnya Tuntas Belajar 12 tahun, 3) Terwujudnya
Pelayanan Kesehatan Prima, 4) Terwujudnya Bantaeng Hijau Bersih, 5)
Terwujudnya Pelayanan Publik Bermutu, 6) Terwujudnya Bantaeng salah satu pusat
pendidikan berkualitas, 7) Terwujudnya BUMDes yang profesional dalam
mewujudkan kemandirian warga, dan 8) Efektifnya Forum Belajar Bersama.
Sebagai wujud kepedulian untuk ikut berperan aktif dalam mewujudkan Visi
Kabupaten, maka Yayasan Jalarambang Indonesia (Yajalindo) bermaksud untuk
mengimpelementasikan salah satu Agenda Aksi yaitu mewujudkan Accidong
Sipangngadakkang Sebagai Pilar Utama Perencanaan Pembangunan Partisipatif.
Hal ini didasari bahwa secara kelembagaan telah memiliki pengalaman yang cukup
dan didukung personil yang memiliki kemampuan metodologi dalam
mengimplementasikan program sejenis.
Sebagai respon dari semangat mengembalikan nilai-nilai budaya dalam
pembangunan daerah, maka Yayasan Jalarambang Indonesia (Yajalindo)
bermaksud menginternalisasi nilai-nilai budaya warga dalam proses assesment dan
perencanaan pembangunan desa untuk melahirkan dokumen perencanaan desa
yang inklusif warga miskin, perempuan dan orang muda dalam bentuk Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa/Kelurahan (RPJMDes/Kel), sekaligus
meningkatkan kapasitas warga dan pemerintahan desa dalam menyusun dan
mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa secara partisipatif, transparan
dan akuntabel.
Dari proses penjajakan yang dilakukan dengan mitra strategis melalui interview dan
diskusi maka telah teridentifikasi beberapa hal yaitu bahwa Pemerintah Kabupaten
melalui Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa telah
mengalokasikan anggaran pada tahun 2009 untuk penjajakan dan perencanaan
pada 41 desa/kelurahan (22 desa dan 19 kelurahan) yang diharapkan dapat
menghasilkan data based desa/kelurahan dan RPJMDesa/kelurahan. Selain itu
masih dirasakan minimnya pemahaman dan pengetahuan teknis dalam membuat
penganggaran dan mengelola anggaran desa dalam bentuk APBDes, sementara
sejak tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Bantaeng telah mengucurkan Alokasi
Dana Desa (ADD). Sementara itu kebijakan kabupaten tentang transparansi dan
partisipasi telah pernah diupayakan pada tahun 2004 oleh aktivis-aktivis yang
bergerak dibidang sosial kemasyarakatan melalui Program Prakarsa Tata
Pemerintahan Daerah (P2TPD) namun hanya sampai pada pembuatan rancangan
perda transparansi dan partisipasi, hal ini terkendala masih minimnya pemahaman
pentingnya perda ini dan tidak kuatnya komitmen para pihak terhadap program
khususnya oleh legislatif dan eksekutif dan dengan perubahan paradigma
pembangunan saat ini seiring pergantian kepemimpinan kabupaten dan
keanggotaan di legislative menjadi potensi untuk kembali mendorong pentingnya
kebijakan (perda) ini.
Disisi lain juga tersedia kader-kader potensial yang dapat menjadi agen-agen
perubahan di desa namun rendahnya kapasitas dan kurang terbukanya ruang
partisipasi mengakibatkan mereka tidak mampu berbuat maksimal untuk kemajuan
desanya. Namun demikian semangat dan keinginan mereka untuk berbuat lebih
banyak di desa cukup tinggi dan cukup menjadi modal awal bagi mereka.
Untuk itu, berdasarkan kenyataan yang telah diuraikan diatas maka sudah
sepatutnya semua pemerintah desa dan lembaga-lembaga yang ada didesa serta
warga telah menyadari pentingnya RPJMDes sehingga mendorong mereka untuk
ikut terlibat aktif dalam proses menyusun RPJMDes dan aktif mengawal dokumen
perencanaan ini walaupun dalam perjalanan lima tahun tersebut terjadi pergantian
kepemimpinan di desa/kelurahan, selain itu dokumen ini penting untuk menjadi
acuan semua pihak yang akan melaksanakan kegiatan di desa baik dari pemerintah
maupun dari pihak lain sehingga desa/kelurahan dapat fokus pada visi dan misi
yang telah ditetapkan bersama.
Selain itu untuk menjamin semua pihak menggunakan dokumen perencanaan desa
tersebut maka RPJMDesa perlu pengesahan dengan Peraturan Desa yang tentunya
harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas pemerintahan desa dalam
merumuskan Peraturan Desa yang partisipatif. Demikian pula pentingnya kapasitas
dalam menyusun dan mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDes) yang partisipatif, transparan dan mampu dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka Yayasan Jalarambang
Indonesia (Yajalindo) yang telah memiliki pengalaman melakukan assessment dan
perencanaan pembangunan desa dan penguatan kelembagaan desa serta
mendorong adanya kebijakan publik yang berpihak pada warga miskin, perempuan
dan kaum muda mengajukan Program Peningkatan Kapasitas Warga dan Inisiasi
Kebijakan Publik untuk mendukung proses Pembangunan Daerah yang Partisipatif,
Transparan dan Akuntabel di Kabupaten Bantaeng untuk diimplementasikan yang
tentunya mengharapkan dukungan Pemerintah Kabupaten Bantaeng, ACCESS dan
pihak-pihak lainnya.
2. TUJUAN PROGRAM
2.1 visi
2.2 Misi
a) Mampu menjadi Agen perubahan yang memiliki daya kritis sehingga dapat
menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam proses-proses
pembangunan (perencanaan, pelaksanaan dan monev),
(b) Mampu dan aktif mendorong aparatur pemerintahan desa lebih responsif dan
akomodatif terhadap kebutuhan masyarakat miskin, perempuan dan
kelompok yang termarjinalkan lainnya, serta transparan dalam proses
pembangunan,
Rencana aksi Program Peningkatan Kapasitas Warga dan Inisiasi Kebijakan Publik
untuk mendukung proses Pembangunan Daerah yang Partisipatif, Transparan dan
Akuntabel sebagai judul yang kami pilih, dirancang agar dapat mewujudkan KPM
(Kader Pemberdayaan Masyarakat) dan aparat pemerintahan desa yang memiliki
kapasitas untuk mendorong dan memastikan keterlibatan masyarakat (terutama
orang miskin, Perempuan dan kaum marginal lain) dalam proses pembangunan.
KPM dan aparat pemerintahan desa akan mampu memfasilitasi perencanaan
penganggaran, pelaksanaan dan monev program pembangunan yang partisipatif,
transparan, akuntabel, pro orang miskin, berbasis asset dan memastikan
pengarusutamaan jender dan inklusif social dengan bekerja secara intens dengan
warga dan memberikan perhatian khusus pada perempuan, warga miskin, kelompok
pemuda dan kelompok terpinggirkan lainnya untuk memastikan peningkatan mutu
proses dan hasil perencanaan penganggaran, pelaksanaan dan monev program
pembangunan.
Selain itu KPM secara teratur dan sistematis mendorong warga memiliki kesadaran
kritis mengorganisir diri untuk menyuarakan aspirasinya, membentuk jaringan untuk
menuntut kualitas pelayanan dasar yang prima, dan melakukan hubungan dinamis
dengan pemerintah lokal. KPM juga secara aktif berkolaborasi dengan para pihak,
mengorganisir diri dengan mendorong lahirnya Forum Belajar bersama antar KPM
yang di prakarsai sendiri oleh aktor-aktor KPM sebagai wadah pembelajaran yang
menghasilkan fasilitator-fasilitator perencanaan yang handal.
7. KPM secara rutin dan sistematis mengajak warga berefleksi atau melakukan
pembelajaran dan memprakarsai aksi-aksi berikutnya.
Dalam Strategy Map (Peta Strategi) digunakan dua sasaran yang terbagi dalam :
Casual ( Langsung )
• Menerapkan metodologi CLAPP-GPI yang telah disempurnakan dan
dikembangkan sebagai. metodologi perencanaan program yang lebih
berfokus pada asset/sumberdaya potensial yang ada dan yang dapat
digunakan bukan saja untuk perencanaan namun juga dapat digunakan
untuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan capaian program.
Persuasive ( Mempengaruhi ).
Supportif ( memperkuat )
Casual ( Langsung )
• Menyediakan kesempatan pada KPM mengambil peran aktif dalam
pertemuan kolaboratif
• Penyediaan wadah belajar tentang internalisasi nilai-nilai
demokratis, transparansi serta perspektif gender dalam pengelolaan
program.
Persuasive ( Mempengaruhi )
Supportif ( memperkuat )
C. KEGIATAN-KEGIATAN UTAMA
Tujuan
Workshop Fasilitator Pendukung dilakukan sebagai rencana awal program yang
bertujuan untuk :
• memberikan penguatan kapasitas para Fasilitator pendukung, memberikan
pemahaman tentang seni fasilitas,
• pendalaman metodologi alat-alat kajian CLAPP yang akan diterapkan dilokasi
program untuk menggali berbagai informasi-informasi penting di desa.
• Memberikan tentang tips-tips dalam pengembangan strategi penguatan kapasitas.
Peserta
Peserta pada kegiatan ini sebanyak 15 orang yang terdiri dari 11 orang Fasilitator
Pendukung (5 perempuan dan 6 laki-laki) ditambah 4 orang merupakan staf lembaga
yang akan ikut dalam pembelajaran selama 4 hari, pembiayaan untuk staf lembaga
ini merupakan kontribusi lembaga.
Fasilitator/Narasumber
Kegiatan ini akan difasilitasi oleh 2 orang fasilitator (Perempuan dan laki-laki) dan
akan mendapat dukungan metodologi dari Tim Mitra Samya.
Tujuan
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk :
• mensosialisasikan konsep, tahapan kegiatan program yang akan dilaksanakan.
• membangun dukungan dari instansi terkait tingkat kabupaten, Pemerintah
Kecamatan dan Desa.
Peserta
Kegiatan ini akan diikuti oleh Kepala Desa dan Lurah, KPM, LPM, SKPD, OMS-OMS
yang ada di Kabupaten Bantaeng. Jumlah Peserta pertemuan dan workshop tingkat
Kabupaten diperkirakan sekitar 100 orang dengan mengupayakan perimbangan
jumlah perempuan dan laki-laki.
Tujuan
1. Mensosialisasikan konsep, dan tahapan kegiatan program yang akan
dilaksanakan di Tingkat Desa/kelurahan
2. Memilih Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) yang akan memfasilitasi
kegiatan di desa/kelurahan
Peserta
Kegiatan ini akan diikuti oleh Kepala Desa/Lurah, KPM, LPM, Tokoh masyarakat,
tokoh agama, tokoh perempuan dan warga desa. Jumlah peserta musyawarah desa
berkisar 30 – 50 orang dengan mengupayakan perimbangan jumlah perempuan dan
laki-laki sampai 50:50, demikian pula perimbangan warga miskin dan warga mapan
serta tingkat usia.
Tujuan
• Meningkatkan keterampilan fasilitator memposisikan diri sebagai orang yang
belajar dan berpikir kreatif layaknya seorang fasilitator andalan serta keterampilan
melakukan analisa GSI.
• Meningkatkan pemahaman dan keterampilan fasilitator tentang strategi-strategi
pelembagaan gender and Poverty Inclusive (GPI) serta alat-alat kajian sederhana
untuk penjajakan sesuai kebutuhan serta kemampuan analisis.
• Meningkatkan kemampuan KPM sebagai Fasilitator Desa dalam
menumbuhkembangkan kesadaran kritis masyarakat dalam rangka pelibatan
masyarakat luas dalam pembangunan desa.
• Menyusun desain final fasilitasi penjajakan
• Meningkatkan kemampuan KPM sebagai fasilitator desa dalam
mendokumentasikan proses dan hasil.
Peserta
Peserta lokalatih dan finalisasi fasilitasi penjajakan akan diikuti oleh 11 orang
Fasilitator Pendukung (5 perempuan dan 6 laki-laki) dan 123 KPM (Perimbangan
jumlah perempuan dan Laki-laki minimal 45:55) dari 22 Desa dan 19 Kelurahan,
setiap desa/kel akan diwakili oleh masing-masing 3 (tiga) orang KPM (laki-laki dan
perempuan).
Fasilitator/Narasumber
Kegiatan ini akan difasilitasi oleh Fasilitator Lokal 1 orang yang akan dibantu oleh
Fasilitator Pendukung dan Konsultan Metodologi dari Mitra Samya.
4. Lokalatih tentang Perencanaan yang dipimpin masyarakat dan
Penyusunan Desain Fasilitasi Perencanaan Masyarakat.
Tujuan :
• Menyamakan pemahaman dan meningkatkan keterampilan KPM sebagai
Fasilitator Desa tentang bagaimana memfasilitasi dalam membangun visi bersama
dan strategi mobilisasi sumber daya.
• Meningkatkan keterampilan KPM sebagai Fasilitator Desa dalam mengembangkan
alat-alat perencanaan sederhana sesuai kebutuhan.
• Meningkatkan kemampuan KPM sebagai Fasilitator Desa dalam
menumbuhkembangkan pemahaman hak dan tanggungjawab para pihak.
• Menyusun desain fasilitasi perencanaan.
Peserta
Peserta lokalatih dan finalisasi kegiatan fasilitasi penjajakan akan diikuti oleh 11
orang Fasilitator Pendukung (5 perempuan dan 6 laki-laki), 4 orang dari staf lembaga
(2 perempuan dan 2 laki-laki) yang akan ikut pembelajaran dan 66 KPM dari 22
Desa, setiap desa/kel akan diwakili oleh masing-masing 3 (tiga) orang KPM ( laki-laki
dan perempuan ),
Fasilitator/Narasumber
Kegiatan ini akan difasilitasi oleh seorang fasilitator dibantu 4 (empat) orang fasduk
(2 perempuan dan 2 laki-laki) dan 1 orang sebagai konsultan metodologi dari Mitra
Samya.
Tujuan
o Memfasilitasi partisipasi masyarakat luas (laki-laki dan perempuan, dan kelompok
marginal lainnya) dalam kegiatan untuk membenahi kehidupan mereka dan
membuat potret desa, mengidentifikasi kekuatan-kekuatan dalam rangka
menyusun agenda pembangunan desa.
o Memetik pembelajaran dan mendokumentasikan hal-hal penting yang terjadi di
komunitas dan bisa dipelajari di pihak lain.
Tujuan
• Melakukan review terhadap proses hasil-hasil penjajakan yang dilakukan di
tingkat warga
• Sharing pembelajaran, pengalaman dan Informasi antar Fasilitator Pendukung,
dan KPM.
• Melakukan review refleksi tentang Pendalaman dan pengembangan metodologi
Alat-alat kajian CLAPP yang telah diterapkan,
• Mendapatkan pembelajaran yang terkait dengan kekuatan dan hambatan yang
diperoleh dari apa yang telah dilakukan dan apa yang dirasakan selama proses
penjajakan
• Mengidentifikasi temuan-temuan kunci sebagai hasil pelaksanaan program untuk
merancang proses fasilitasi perencanaan.
Peserta
Kegiatan ini akan diikuti oleh 11 orang Fasilitator Pendukung (5 Perempuan dan 6
Laki-laki) dan 123 KPM (Perimbangan jumlah perempuan dan Laki-laki minimal
45:55) dari 22 Desa dan 19 kelurahan, setiap desa/kel akan diwakili oleh masing-
masing 3 (tiga) orang KPM (laki-laki dan perempuan),
Fasilitator/Narasumber
Kegiatan ini akan difasilitasi oleh Fasilitator Lokal 1 orang yang akan dibantu oleh 4
orang (2 perempuan dan 2 laki-laki) Fasilitator Pendukung dan Konsultan Metodologi
dari Mitra Samya.
Tujuan
• memberikan kesempatan dan pendampingan bagi Kader Pemberdayaan
Masyarakat dalam penyelenggaraan dan memfalilitasi pertemuan-pertemuan
tingkat warga,
• Memfasilitasi masyarakat menyusun visioning dalam bentuk RPJM Desa dan
RPTDes serta aksi-aksi jangka pendek yang masyarakat akan lakukan
dengan kekuatannya.
• Mendapatkan feedback secara rutin dari Pemerintahan Desa dan masyarakat
umum tentang hasil-hasil perencanaan dan menggalang komitmen
Pemerintah Desa dan seluruh masyarakat untuk mendukung program-
program dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan kesetaraan gender.
Tujuan :
• Melakukan review terhadap proses hasil-hasil Perencanaan masyarakat yang
dilakukan di tingkat warga
• Sharing pembelajaran, pengalaman dan Informasi antar Kader Perberdayaan
Masyarakat dan Fasilitator Pendukung.
• Pengembangan rancangan desain fasilitasi perencanaan yang dipimpin oleh
masyarakat.
• Evaluasi proses hasil-hasil perencanaan masyarakat yang dilakukan ditingkat
warga.
• Memetik pembelajaran baik yang terkait dengan kekuatan maupun hambatan yang
di peroleh dari apa yang telah di lakukan dan apa yang dirasakan selama proses
perencanaan masyarakat termasuk kiat-kiat fasilitasi untuk membangun
kesadaran kritis masyarakat.
• Mengidentifikasi temuan-temuan kunci sebagai hasil pelaksanaan kegiatan
termasuk nilai-nilai GSI untuk merancang proses dan tindakan aksi bersama.
Peserta
Kegia akan diikuti oleh 11 orang Falilitator Pendukung (5 perempuan dan 6 Laki-laki)
dan 66 KPM dari di 22 Desa, setiap desa/kel akan diwakili oleh masing-masing 3
(tiga) orang KPM (laki-laki dan perempuan).
Fasilitator/Narasumber
Kegiatan ini akan difasilitasi oleh Fasilitator Lokal 1 orang yang akan dibantu oleh 4
orang (2 perempuan dan 2 laki-laki) Fasilitator Pendukung dan Konsultan Metodologi
dari Mitra Samya.
Tujuan :
• mensosialisasikan hasil-hasil penjajakan dan hasil-hasil perencanaan yang telah
dilakukan di 22 desa oleh Fasilitator Pendukung, KPM bersama Warga.
• Sharing pengalaman antar pihak di tingkat kabupaten dalam proses-proses
pembangunan di komunitas dan umpan balik hasil perencanaan masyarakat
• membangun strategi berkelanjutan program masyarakat serta proses-proses
pembelajaran para pihak dalam pengelolaan pembangunan.
• membangun komitmen dan dukungan nyata para pihak di tingkat kabupaten
untuk mengembangkan dan mendukung proses-proses selanjutnya.
Peserta
Kegiatan ini akan diikuti oleh Kepala Desa dan Lurah, KPM, LPM, SKPD, OMS-OMS
yang ada di Kabupaten Bantaeng. Jumlah Peserta pertemuan dan workshop tingkat
Kabupaten diperkirakan sekitar 100 orang.
Tujuan
• Melakukan Input data sensus di 67 desa/kelurahan,
• Melakukan Pembuatan Peta desa dan kelurahan.
• Melakukan Pendokumentasian dan Penggandaan Peta desa dan kelurahan.
• Melakukan Pendokumentasian dan Penggandaan data sensus di 67
desa/kelurahan.
• Melakukan Input data RPJMDesa di 22 desa.
• Melakukan Pendokumentasian dan Penggandaan RPJMDesa di 22 desa.
Dari kegiatan ini diharapkan akan tersusun buku dokumen hasil penjajakan dari 67
desa/kelurahan di Kabupaten Bantaeng yang berisi data based tingkat kesejahteraan
masyarakat berdasarkan indikator-indikator yang disepakati oleh masyarakat, tingkat
pendidikan, kepemilikan asset dan lain-lain.
Selain itu juga akan ada dokumen perencanaan pada 22 desa dalam bentuk
RPJMDes yang berisi rencana pembangunan desa selama 5 tahun ke depan.
Dokumen ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menyusun rencana kegiatan
tahunan desa melalui forum musrenbang yang dilaksanakan setiap tahunnya dan
dapat menjadi pedoman SKPD dalam menyusun perencanaan diinstansi masing-
masing. Dokumen ini juga dapat digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantaeng
dalam mengontrol usulan-usulan kegiatan dari desa yang sampai saat ini masih
dianggap tidak terkendali dan terkesan merupakan daftar keinginan kepala desa,
apalagi untuk menyusun program 1 milyar 1 desa.
Dalam proses penyusunan dokumen hasil penjajakan yang akan melahirkan data
based desa, maka Yajalindo berharap adanya service provider yang dapat
menyiapkan sistem pengolahan data yang efektif yang dapat menghasilkan data
based yang setiap waktu dapat terupdate. Dari sistem ini juga dihasilkan peta sosial
desa yang secara otomatis dapat dicetak dan dapat menampilkan gambaran
keadaan sosial masyarakat sesuai dengan data based yang ada.
Tujuan
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk :
• Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pengurus LPM Desa/Kelurahan
dalam melaksanaan Musrenbang Desa/Kelurahan.
Peserta
Peserta pada kegiatan ini adalah 67 orang pengurus LPM dari 67 desa dan
kelurahan di Kabupaten Bantaeng.
Fasilitator/Narasumber
Kegiatan ini akan difasilitasi oleh seorang fasilitator dibantu oleh 4 orang (2
perempuan dan 2 orang laki-laki) Fasilitator Pendukung, sedangkan Narasumber
berasal dari SKPD Kabupaten Bantaeng.
12. Komunikasi dan Koordinasi dengan Pemerintah Desa, Kecamatan,
Kabupaten dan ACCESS
Tujuan :
1. Menginformasikan proses dan hasil-hasil kegiatan secara berkala pada
pemerintah disemua tingkatan dan ACCESS
2. Membangun komunikasi dan kerjasama para pihak dalam mendukung
program-program ditingkat masyarakat
3. Mendapatkan input strategis dalam pengintegrasian program masyarakat
dan program pemerintah.
Komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah disetiap tingkatan akan dilakukan
untuk menjamin terlaksananya program sesuai yang telah direncanakan. Koordinator
program dibantu fasilitator pendukung senantiasa akan melakukan komunikasi dan
koordinasi pada pemerintah tentang proses dan hasil-hasil kegiatan yang telah
dicapai, termasuk melakukan upaya-upaya penyelesaian jika terdapat kendala yang
dihadapi dalam proses kegiatan.
Komunikasi dan koordinasi juga akan senantiasa dilakukan dengan pihak ACCESS
terkait perkembangan program dan kendala-kendala yang dihadapi, selain pelaporan
yang secara berkala dilakukan. Yang terpenting juga adalah komunikasi dengan
pelaksana program-program lain yang terkait secara langsung ataupun tidak
langsung dengan program yang sedaang dijalankan dalam rangka menjajaki
kemungkinan pengintegrasian program di lapangan.
13. Pelatihan & Pelaksanaan Pemutakhiran Data Based Desa (Up Dating)
Peserta
Kegiatan ini akan diikuti oleh KPM dari 26 desa/kelurahan yang sebelumnya telah
melakukan penjajakan. Setiap desa akan mengirimkan 1 orang KPM untuk dilatih
teknis memutakhirkan data.
Fasilitator/ Narasumber
Kegiatan ini akan difasilitasi oleh satu orang staf Lembaga Mitra Turatea Jeneponto
yang merupakan lembaga yang akan bekerjasama dengan ACCESS dalam
pembuatan buku data based hasil assessment yang dilakukan.
Kegiatan ini bertujuan memutakhirkan kembali data social desa yang telah ada dari
hasil kegiatan assessment sebelumnya sehingga data yang ada di desa terjamin
keakuratannya.
Pada 26 desa/kelurahan yang telah memiliki data based hasil penjajakan
sebelumnya akan kembali dilakukan sensus dengan tetap mengacu pada hasil
peringkat kesejahteraan di desa itu. Pemutakhiran data based disetiap desa akan
dilakukan oleh 3 orang KPM dengan waktu efektif 10 hari setiap desa. .(saya
mendapat kesan dari sini kalau data based menjadi tugas utama KPM, yang patut
kita pikirkan bagaimana koordinasinya dengan pemerintahan desa untuk
meneguhkan data based ini tanggungjawab desa) Hasil dari pemutakhiran data ini
akan dijadikan buku bersama dengan 41 desa/kelurahan lainnya.
Tujuan :
- Untuk mengevaluasi kegiatan pembangunan desa/kelurahan tahun sebelumnya.
- Untuk menyusun rencana kegiatan pembangunan tahunan desa/kelurahan
- Untuk menyusun usulan kegiatan pembangunan ke tingkat kecamatan.
1. ORGANISASI PENGUSUL
Staf yang akan terlibat dalam mendukung Program Peningkatan Kapasitas Warga dan
Inisiasi Kebijakan Publik untuk mendukung proses Pembangunan Daerah yang
Partisipatif, Transparan dan Akuntabel di Kabupaten Bantaeng adalah sebagai berikut :
Waktu
Posisi dalam Keahlian khusus
yang
organisasi Posisi dalam yang dimiliki yang
NO NAMA L/P dialokasik
dan lama program relevan dengan
an untuk
menjabat program
program
• Menjalankan
manajerial
kepemimipinan yang
terbuka.
• Memiliki pengalaman
yang cukup dalam
Penanggung
1 HUSNI ALAM L Direktur program 4 bulan
Jawab
pemberdayaan
• Mampu memberikan
motivasi untuk
meningkatkan kinerja
staf
• Mampu memfasilitasi
proses pertemuan
• Memiliki pengalaman
melatih dan
menerapkan alat-alat
ASRIUDY A. Bendahara Koordinator kajian CLAPP dan Selama
2 L PRA
PASAOERY Yayasan Program program
• Memiliki pengalaman
mengkoordinir
program penjajakan
dan perencanaan
dengan metode
CLAPP GPI
• Mampu
mengoperasikan
computer dengan
baik
Divisi
Pengkajian, Staf Admin • Mampu melakukan Selama
3 SYARIF T. BUANA L kegiatan
Penelitian & dan olah data program
Pelatihan pengadministrasian
yang baik
• Mampu
berkomunikasi
dengan baik
• Mampu mengelola
keuangan yang
transparan
• Mampu membuat
pelaporan keuangan
dengan
Staf Admin Selama
4 ANDI RAHMAWATY P Staf Keuangan menggunakan
Keuangan program
metode ASSYS
• Memiliki pengalaman
dalam mengelola
keuangan program
• Mampu memfasilitasi
proses pertemuan
Divisi
Fasilitator • Memiliki pengalaman Selama
5 MUH. SYAHRIR HK. L Pemberdayaan melatih dan mene-
Pendukung program
Masyarakat rapkan alat-alat kajian
CLAPP
• Mampu memfasilitasi
proses pertemuan
Divisi
6
SYARFIAH
P Pemberdayaan
Fasilitator • Memiliki pengalaman Selama
ZAINUDDIN Pendukung melatih dan program
Perempuan
menerapkan alat-alat
kajian CLAPP
• Mampu memfasilitasi
proses pertemuan
7 ANDI SUKRI L Fasduk
Fasilitator • Memiliki pengalaman Selama
Pendukung melatih dan menerap- program
kan alat-alat kajian
CLAPP
• Mampu memfasilitasi
proses pertemuan
Divisi
8
NUZULIAH
P Pemberdayaan
Fasilitator • Memiliki pengalaman Selama
HIDAYAH Pendukung menerapkan alat-alat program
Perempuan
kajian CLAPP
• Mampu memfasilitasi
Fasilitator proses pertemuan Selama
9 SURIYANI HS. P Fasdes
Pendukung • Memiliki pengalaman program
menerapkan alat-alat
kajian CLAPP
• Mampu memfasilitasi
proses pertemuan
Fasilitator Selama
10 ASISJAH P Fasduk
Pendukung • Memiliki pengalaman program
menerapkan alat-alat
kajian CLAPP
• Mampu memfasilitasi
proses pertemuan
Divisi
• Memiliki pengalaman
Fasilitator menerapkan alat-alat Selama
11 MUH. SYAKHRUL Z. L Pemberdayaan
Pendukung kajian PRA program
Masyarakat
• Memiliki pengalaman
memfasilitasi program
pemberdayaan
• Mampu memfasilitasi
proses pertemuan
12 ASTUTI P Fasdes
Fasilitator • Memiliki pengalaman Selama
Pendukung menerapkan alat-alat program
kajian CLAPP
• Mampu memfasilitasi
proses pertemuan
13 USMAN L KPM
Fasilitator • Memiliki pengalaman Selama
Pendukung menerapkan alat-alat program
kajian CLAPP.
• Mampu memfasilitasi
proses pertemuan
14 IRDAWATI P KPM
Fasilitator • Memiliki pengalaman Selama
Pendukung menerapkan alat-alat program
kajian CLAPP.
• Mampu memfasilitasi
proses pertemuan
15 SYAMSUL BAHRI L
Fasilitator Lokal Fasilitator • Memiliki pengalaman Selama
PNPM Pendukung menerapkan alat-alat program
kajian CLAPP.
2. ANGGARAN
1. MONITORING
a. PEMBELAJARAN
Pada bagian ini, digambarkan beberapa hal terkait tentang perluasan hasil
program yang dijalankan yaitu berkaitan dengan Penyebaran Informasi dan
Publikasi serta Rencana Keberlanjutan Program.
1) Penyebaran Informasi/Publikasi
Kegiatan ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi rencana-rencana
kegiatan maupun hasil-hasil kegiatan serta kemajuan program secara berkala
sehingga masyarakat secara luas (warga) dapat mendapatkan informasi
perkembangan program.
Kegiatan ini dilakukan dengan membuat sebuah BROSUR / BULLETIN
INFORMASI secara berkala akan dibagikan kepada pihak terkait. Buletin
informasi selain dibagikan kepada pihak yang terkait dengan program, juga
akan ditempel di papan informasi kantor-kantor, atau masjid sehingga juga
dapat dibaca dan diketahui oleh masyarakat.
Melalui brosur atau Bulletin Informasi yang dibuat secara berkala juga akan
menjadi media sharing pengalaman dan informasi antar pelaku kegiatan
(KPM) diwilayah masing-masing sehingga akan memperkaya wawasan
mereka tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan program
serta untuk mengetahui dinamika (hambatan-hambatan atau kisah sukses)
program yang terjadi disetiap lokasi/wilayah pelaksanaan program.
Media informasi dan publikasi berupa Brosur/Bulletin ini dibuat oleh Tim
Implementasi Program bekerjasama dengan Forum Lintas Aktor Gerbang
Kabupaten Bantaeng. Untuk memperkuat kemampuan lembaga menyebarkan
informasi dan publikasi, Yajalindo bekerjasama dengan FLA GERBANG
Bantaeng didukung oleh ACCESS terlebih dahulu membuat diklat singkat
tentang Jurnalistik. Melalui kursus singkat ini diharapkan akan memberikan
pengetahuan dan keterampilan bagi pengurus lembaga dan para boundary
partner tentang dunia tulis menulis khususnya dalam membuat reportase atau
laporan perkembangan kegiatan di lapangan.
Penyebaran hasil-hasil melalui publikasi dengan pendokumentasian yang baik
diharapkan banyak pihak dapat belajar dari proses pembelajaran yang
dilakukan pada program ini sehingga dapat mendorong pihak-pihak lain untuk
mereplikasi metode, prinsip dan nilai-nilai yang diperjuangkan pada program
ini pada program-program lain atatupun dilokasi lainnya sehingga dapat
mendorong terwujudnya TKLD.
2) Rencana Keberlanjutan
Untuk menjamin keberlanjutan kegiatan setelah dukungan pihak luar selesai
maka telah dirumuskan kegiatan-kegiatan keberlanjutan yang merupakan
kegiatan yang diharapkan tetap berlanjut selama satu tahun masa program
selesai dan kegiatan-kegiatan yang merupakan kegiatan pengembangan
kegiatan masa program.
Kegiatan-kegiatan keberlanjutan untuk tahun pertama pasca program lebih
banyak diarahkan untuk :
a) Memperkuat KPM dan Jaringan KPM untuk dapat lebih berperan
mewujudkan Tata Kepemerintahan Lokal Demokratik dilevel warga,
organisasi warga, maupun pemerintahan.
b) Mendorong para pihak terkait dengan pemberdayaan warga agar
dapat mengoptimalkan peran Kader Pemberdayaan Masyarakat yang ada
di desa/kelurahan sebagai Mitra Utama dalam pelaksanaan kegiatan-
kegiatan yang ada di desa/kelurahan.
c) Mendorong Para pihak agar dapat menerapkan prinsip-prinsip tata
kelola pemerintahan lokal yang demokratis yang partisipatif, transparan
dan akuntabel dalam lingkup pemerintahan, organisasi dan ditingkat
warga.
d) Secara internal Lembaga YAJALINDO berkomitmen untuk konsisten
dalam menerapkan nilai-nilai partisipatif, transparansi dan akuntabilitas
dalam manajemen organisasi dan dalam pelaksanaan program-
programnya.
Keberlanjutan program sangat di tentukan dengan kinerja lembaga dalam
membangun komunikasi dan jaringan yang kuat seperti di Partai Politik,
Parlemen, OMS, dan Pemerintahan ditingkat desa/kelurahan, kecamatan
hingga kabupaten untuk berkomitmen kuat terhadap keberpihakan pada orang
miskin, perempuan dan kaum marjinal lainnya.
6. KRITERIA KELAYAKAN
Dengan ini, kami menyatakan bahwa informasi tersebut di atas adalah benar adanya.
Mengetahui : Menyatakan :