You are on page 1of 16

Mata Kuliah : Eksplorasi Batubara Dosen : Dr.phil.nat. Sri Widodo, S.T.,M.

T MAKALAH EKSPLORASI BATUBARA

OLEH: KELOMPOK II D621 08 006 D621 08 007 D621 08 008 D621 08 101 D621 08 103 D621 08 251 D621 08 252 D621 08 253 D621 08 254 D621 08 255 RAHMAT MUALLIM ADHYATMA ASHAR RUSTAM EKO SUBROTO EWA MIFTAHUDDIN DESIE AYU ADINDAH ANDI ANASFATHIR A.P. RAHMAT HARNAS NOER AULIA RAHMAN LEONARD SUBASTIAN

PRO RAM STUDI TEKNIK PERTAMBAN AN FAKULTAS TEKNIK UNI!ERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2011 BAB I PENDAHULUAN

1.1. L"#"$ B%&"'"()

Kegiatan eksplorasi adalah kegiatan yang menunjang peran pokok dalam melokalisasi atau menemukan daerah yang mempunyai potensi tambang yang bernilai ekonomis. Menentukan suatu daerah prospek adalah merupakan tahapan yang penting dalam kegiatan eksplorasi. Dalam kaitan dengan batubara, eksplorasi batubara merupakan suatu proses kegiatan untuk menentukan pengambilan lokasi endapan batubara yang prospek untuk dikembangkan, dimana selama pelaksanaan program akan dilakukan ontoh batubara !coal sampling" untuk die#aluasi dan dianalisis di laboratorium baik dengan pendekatan analisis kimia maupun analisis $isika agar kualitas dan kuantitas batubara tersebut dapat diketahui dengan pasti !Blayden and %ood&in, '()*". Se ara umum tahapan eksplorasi, e#aluasi regional, studi ekungan, dan e#aluasi sumber daya. +dapun tujuannya masing,masing: 1. E*"&+",- R%)-.("& -ntuk mengetahui bagian mengontrolnya. 2. S#+/- 0%'+()"( -ntuk mengetahui bagian ekungan yang memiliki prospek potensi batubara -ntuk mengetahui kedalaman batubara, arah kemenerusan lapisan batubara ekungan sedimen dan tektonik yang

3. E*"&+",- S+12%$/"3" .erkiraan jumlah batubara yang potensial .erkiraan nilai ekonomis endapan batubara

1.2. R+"() L-()'+4

/uang lingkup pembahasan tahapan eksplorasi batubara, menga u pada lampiran 0 S10 '2,34*5,'((). +dapun tahapan,tahapan eksplorasi tersebut meliputi: '. Sur#ai Tinjau (Reconnaissance), *. .rospeksi (Prospecting), 2. Eksplorasi -mum (Preliminary Exploration), 3. Eksplorasi Terin i (Detailed Exploration). 1amun, .ada kesempatan ini kelomopk kami hanya membahas tentang tahapan ekplorasi umum !preliminary exploration" dan eksplorasi terin i !detailed exploration".

BAB II TIN5AUAN PUSTAKA Kegiatan eksplorasi dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1. T+6+"( E',4&.$",-7 antara lain untuk mengetahui : Melokalisasi suatu endapan bahan galian : Eksplorasi pendahuluan6prospeksi dan Eksplorasi detail Endapan6bijih yang di ari : sul$ida, timah, bauksit, nikel, emas6perak, endapan golongan 7, dll. Si$at tanah dan batuan : untuk penambangan, untuk konstruksi, dll. 2. S#+/- K%4+,#"'""(7 dilakukan untuk mendapatkan data,data tentang : a" .eta dasar sudah tersedia6belum. b" .eta geologi6topogra$i !satelit, udara, darat". " +nalisis regional : Sejarah, Struktur6tektonik, dan Mor$ologi d" 8aporan,laporan penyelidikan terdahulu. e" Teori,teori dan metode,metode lapangan yang ada. $" %eogra$i : Kesampaian daerah !desa6kota terdekat, transportasi", 0klim6musim ! ua a, urah hujan6banjir",

Si$at angin, keadaan laut, gelombang, dll., Tumbuhan, binatang, dan Komunikasi g" Sosial budaya dan adat istiadat : Si$at penduduk, Kebiasaan, .engetahuan6pendidikan, Mata pen aharian, dll. h" 9ukum : .emilikan tanah, %anti rugi, dan .eri:inan 3. P%1-&-8"( M%#./%7 metode eksplorasi yang digunakan umumnya

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : '. 7ara tidak langsung : %eo$isika dan %eokimia.

*. 7ara langsung : .emetaan langsung dan .emboran.

2. %abungan ara langsung dan tak langsung -ntuk memilih metoda eksplorasi batubara yang harus dilakukan, sangat ditentukan oleh beberapa $aktor antara lain: Kondisi umum keadaan endapan batubara tersebut 9asil penelitian geologi dan geo$isik yang telah ada sebelum kegiatan eksplorasi dimulai Bentuk in$ormasi6data yang diharapkan dari setiap tahapan eksplorasi
5

Eksplorasi tidak hanya berupa kegiatan sesudah penyelidikan umum itu se ara positi$ menemukan tanda,tanda adanya letakan bahan galian, tetapi pengertian eksplorasi itu merujuk kepada seluruh urutan golongan besar pekerjaan yang terdiri dari : .eninjauan !re onnaissan e atau prospeksi atau penyelidikan umum" dengan tujuan men ari prospek, .enilaian ekonomi prospek yang telah diketemukan Tugas,tugas menetapkan bijih tambahan di suatu tambang Di 0ndonesia sendiri nama,mana dinas atau di#isi suatu organisasi perusahaan, lembaga pemerintahan serta penelitian memakai istilah eksplorasi untuk kegiatannya yang men akup mulai dari men ari prospek sampai menentukan besarnya adangan mineral. Sebaliknya ada beberapa negara, misalnya .eran is dan -ni So#iet !sebelum negara ini bubar" yang menggunakan istilah eksplorasi untuk kegiatan men ari mineralisasi dan prospeksi untuk kegiatan penilaian ekonomi suatu prospek !.eters, '(4)". Selanjutnya istilah eksplorasi mineral yang dipakai berarti keseluruhan urutan kegiatan mulai men ari letak mineralisasi sampai menentukan mineralisasi. Kegiatan eksplorasi meliputi teknik geologi dan teknik geo$isika !geophysical technique". .ada kegiatan teknik geologi, diantaranya membuat lintasan !traverse", pemetaan geologi !geological mapping", penampang terukur stratigra$i !stratigraphical measuring section", pemetaan topogra$i !topographical mapping", pemboran dan pengambilan ontoh !drilling and sampling". .ada umumnya teknik pemetaan geologi, lintasan dan penampang terukur stratigra$i kurang dipergunakan sesudah tahap peninjauan a&al !sur#ey tinjau", prospeksi atau eksplorasi pendahuluan dikarenakan batubara umumnya lapuk kalau tersingkap dipermukaan dan sebagian besar lapisan batubara terdapat diba&ah permukaan.
6

adangan insitu hasil temuan

Tahapan eksplorasi batubara sebagaimana ter antum dalam Standar 1asional 0ndonesia, +mandemen ' ; S10 ; '2,<='3'((), tentang Klasi$ikasi Sumberdaya dan 7adangan 0ndonesia, umumnya dilaksanakan dalam beberapa tahap: 1. S+$*%3 T-(6"+

Sur#ey tinjau merupakan tahap eksplorasi batubara yang paling a&al dengan tujuan untuk mengidenti$ikasi daerah,daerah yang mengandung endapan batubara yang prospek untuk diselidiki lebih lanjut. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi studi geologi regional, interpretasi potret udara, geo$isika, dan peninjauan lapangan pendahuluan. Sebelum dilakukan kegiatan sur#ey tinjau, perlu dilakukan: Studi Literatur, sebelum memilih lokasi,lokasi eksplorasi dilakukan studi terhadap data dan peta,peta yang sudah ada !dari sur#ei,sur#ei terdahulu", atatan, atatan lama, laporan,laporan temuan dll, lalu dipilih daerah yang akan disur#ei. Setelah pemilihan lokasi ditentukan langkah berikutnya, studi $aktor,$aktor geologi regional dan pro#insi metalogra$i dari peta geologi regional sangat penting untuk memilih daerah eksplorasi, karena pembentukan endapan bahan galian dipengaruhi dan tergantung pada proses,proses geologi yang pernah terjadi, dan tanda, tandanya dapat dilihat di lapangan. Survey dan Pemetaan, jika peta dasar !peta topogra$i" dari daerah eksplorasi sudah tersedia, maka sur#ei dan pemetaan singkapan !outcrop" atau gejala geologi lainnya sudah dapat dimulai !peta skala ' : *==.=== sampai ' : <=.===". Tetapi jika belum ada, maka perlu dilakukan pemetaan topogra$i lebih dahulu. Kalau di daerah tersebut sudah ada peta geologi, maka hal ini sangat menguntungkan, karena sur#ei bisa langsung ditujukan untuk men ari tanda,tanda endapan yang di ari !singkapan", melengkapi peta geologi dan mengambil onto dari singkapan,singkapan yang penting
7

2.

P$.,4%',yang potensial untuk dikembangkan dengan tujuan untuk

.ada tahap ini, dilakukan pemilihan lokasi daerah yang mengandung endapan batubara mengidenti$ikasi sebaran dan potensi endapan batubara yang akan menjadi target eksplorasi selanjutnya. .emboran uji pada tahap ini bertujuan untuk mempelajari stratigra$i regional atau litologi, khususnya di daerah yang mempunyai indikasi adanya endapan batubara. >arak antar titik bor berkisar dari '=== sampai 2=== meter. .ada tahap ini peta yang dipakai mulai dari ':<=.=== sampai ':*<.=== 3. E',4&.$",- P%(/"8+&+"(

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh gambaran a&al tentang endapan batubara yang meliputi jarak titik pengamatan, ketebalan, kemiringan lapisan, bentuk, korelasi lapisan, sebaran, struktur geologi dan sedimen, kuantitas dan kualitasnya. >arak antar titik bor berkisar <== ; '=== meter, skala peta yang digunakan mulai dari ': *<.=== sampai ':'=.===. Sesuai dengan Keputusan Direktur >endral .ertambangan -mum 1o. 55'.K6*='6DD>.6'((5 tentang .emberian Kuasa .ertambangan, 8aporan Kuasa .ertambangan .enyelidikan -mum perlu dilampiri dengan beberapa peta: .eta lokasi6situasi .eta geologi lintasan dan singkapan !skala ':*<.===" .eta kegiatan penyelidikan umum, termasuk lokasi sumur uji, parit uji, pengambilan ontoh batubara !skala ':'=.===" .eta anomali geo$isika, bila dilakukan !skala ':'=.===" .eta penyebaran endapan batubara dan daerah prospek !skala ':'=.===" .eta &ilayah ren ana peningkatan Kuasa .ertambangan .enampang sumur uji .enampang parit uji .enampang lubang bor Dari kegiatan ini akan dihasilkan model geologi, model penyebaran endapan, gambaran mengenai adangan geologi, kadar a&al, dll. dipakai untuk
8

menetapkan apakah daerah sur#ei yang bersangkutan memberikan harapan baik !prospek" atau tidak. Kalau daerah tersebut mempunyai prospek yang baik maka dapat diteruskan dengan tahap eksplorasi selanjutnya. 4. E',4&.$",- R-(9Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bah&a adangan yang ada mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi detail !White, '((4". Kegiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat !jarak antar titik bor *== meter", yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan adangan !#olume adangan", penyebaran kadar6kualitas se ara mendatar maupun tegak. Dari sampling yang rapat tersebut dihasilkan adangan terhitung dengan klasi$ikasi terukur, dengan kesalahan yang ke il !?*=@". Sebelum dilakukan kegiatan ini, dilakukan terlebih dahulu studi kelayakan dan amdal, geoteknik, serta geohidrologi. Skala peta yang digunakan adalah ':*.=== sampai ':<==. .engetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman, ketebalan, kemiringan, dan penyebaran adangan se ara 2,Dimensi !panjang,lebar,tebal" serta data mengenai kekuatan batuan sampling, kondisi air tanah, dan penyebaran struktur !kalau ada" akan sangat memudahkan peren anaan kemajuan tambang, lebar6ukuran bah&a bukaan atau kemiringan lereng tambang. >uga penting untuk meren anakan produksi bulanan6tahunan dan pemilihan peralatan tambang maupun prioritas bantu lainnya. Sesuai dengan Keputusan Direktur >endral .ertambangan -mum 1o. 55'.K6*='6DD>.6'((5 tentang .emberian Kuasa .ertambangan, 8aporan Kuasa .ertambangan Eksplorasi perlu dilampiri dengan ebberapa peta: .eta lokasi6situasi .eta topogra$i !skala ':<== sampai ':*.===" .eta kegiatan eksplorasi, meliputi lokasi singkapan batubara, sumur uji, parit uji, pemboran, dan pengambilan sampai ':'=.===" ontoh batubara !skala ':*.===

.eta geologi daerah !skala ':<== sampai ':*.===" .eta penyebaran endapan batubara !skala ':<== sampai ':*.===" .eta perhitungan * dimensi batubara !skala ':<== sampai ':*.===" .eta penyebaran kualitas, antara lain nilai kalori, kandungan abu, dan kandungan sulphur !skala ':<== sampai ':*.===" .eta isopa h tanah penutup !skala ':<== sampai ':*.===" .eta isopa h ketebalan lapisan batubara !skala ':<== sampai ':*.===" .eta kontur struktur !skala ':<== sampai ':*.===" .enampang geologi .enampang bor .enampang6sketsa singkapan batubara .enampang perhitungan adangan batubara Aotokopi hasil analisis ontoh batubara dari laboratorium .eta &ilayah ren ana peningkatan dan atau pen iutan Kuasa

.ertambangan Dari uraian tentang tahapan kegiatan eksplorasi diatas, dapat disimpulkan bah&a kegiatan penyelidikan lapangan bertujuan untuk mendapatkan data tentang si$at $isik,mekanik batuan, struktur geologi dan kondisi air tanah sampai dengan kedalaman ren ana penambangan. Se ara spesi$ik harus dibuat laporan struktur geologi meliputi litologi, geometri dan kemiringan dari $ormasi lapisan batubara, geometri dan komposisi struktur major seperti patahan, serta domain dan orientasi dari bidang,bidang diskontinuitas. Demikian juga dengan data geoteknik terutama si$at $isik dan mekanik dari o#er burden, interburden, lapisan batubara dan batuan alas. %ambaran tentang data le#el air tanah, permeabelitas dan aliran air tanah artesis yang diperoleh pada &aktu kegiatan pengeboran dan pemasangan pie:ometer perlu juga dibuat dalam laporan tertulis.

10

BAB III PEMBAHASAN

3.1. K%)-#"( E',4&.$",- A:"&

.ada tahapan eksplorasi a&al, ada beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu: a. Pemetaan Geologi dan Topografi -ntuk kegiatan eksplorasi a&al, digunakan peta yang memiliki skala ': *<=== untuk peta geologi lintasan dan singkapan serta peta dengan skala ':'==== untuk kegiatan penyelidikan umum. b. Membuat penampang sumur uji Test pit !sumur uji" merupakan salah satu ara dalam pen arian endapan atau pemastian kemenerusan lapisan dalam arah #ertikal. .embuatan sumur uji ini dilakukan jika dibutuhkan kedalaman yang lebih !B *,< m". .ada umumnya suatu deretan !series" sumur uji dibuat searah jurus, sehingga pola endapan dapat dikorelasikan dalam arah #ertikal dan horisontal. Sumur uji ini umum dilakukan pada eksplorasi endapan,endapan yang berhubungan dengan pelapukan dan endapan,endapan berlapis. .ada endapan berlapis, pembuatan sumur uji ditujukan untuk mendapatkan kemenerusan lapisan dalam arah kemiringan, #ariasi litologi atap dan lantai, ketebalan lapisan, dan karakteristik #ariasi endapan se ara #ertikal, serta dapat digunakan sebagai lokasi sampling. Biasanya sumur uji dibuat

11

dengan kedalaman sampai menembus keseluruhan lapisan endapan yang di ari, misalnya batubara dan mineralisasi berupa urat !#ein". .ada endapan yang berhubungan dengan pelapukan !lateritik atau residual", pembuatan sumur uji ditujukan untuk mendapatkan batas,batas :ona lapisan !:ona tanah, :ona residual, :ona lateritik", ketebalan masing, masing :ona, #ariasi #ertikal masing,masing :ona, serta pada deretan sumur uji dapat dilakukan pemodelan bentuk endapan. +pabila sumur uji telah dibuat, maka kita harus men atat data litologi dari satu sumur uji dengan yang lain, kemudian dikorelasikan dengan menggunakan so$t&are. c. Membuat penampang parit uji Tren hing !pembuatan paritan" merupakan salah satu ara dalam obser#asi singkapan atau dalam pen arian sumber !badan" bijih6endapan. .ada pengamatan !obser#asi" singkapan, paritan uji dilakukan dengan ara menggali tanah penutup dengan arah relati$ tegak lurus bidang perlapisan !terutama pada endapan berlapis". 0n$ormasi yang diperoleh antara lain C jurus bidang perlapisan, kemiringan lapisan, ketebalan lapisan, karakteristik perlapisan !adasplit atau sisipan", serta dapat sebagai lokasi sampling. Sedangkan pada pen arian sumber !badan" bijih, parit uji dibuat berupa series dengan arah paritan relati$ tegak lurus terhadap jurus :ona badan bijih, sehingga batas :ona bijih tersebut dapat diketahui. 0n$ormasi yang dapat diperoleh antara lainC adanya :ona alterasi, :ona mineralisasi, arah relati$ !umum" jurus dan kemiringan, serta dapat sebagai lokasi sampling. Dengan mengkorelasikan series paritan uji tersebut diharapkan :ona bijih6minerasisasi6badan endapan dapat diketahui. d. Membuat penampang lubang bor dengan metode logging

12

M%#./% &.))-() pada dasarnya adalah suatu operasi yang bertujuan untuk mendapatkan si$at,si$at $isik batuan reser#oir sebagai $ungsi kedalaman lubang bor yang dinyatakan dalam bentuk gra$ik. Dperasi ini menggunakan suatu instrument khusus !sonde" yang diturunkan kedalam lubang bor menggunakan kabel !&ire line" pada saat lubang bor terisi $luida pemboran. T+6+"( &.))-() adalah menentukan besaran,besaran $isik dari batuan reser#oir yang didasarkan pada si$at $isik batuan reser#oir itu sendiri. Di dalam pemilihan kombinasi logging, log dibagi menjadi 8ithologi tool, resisti#ity tool, dan porosity tool.

3.2. K%)-"#"( E',4&.$",- R-(9-

-ntuk kegiatan eksplorasi rin i, beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu: a" -ntuk kegiatan pada eksplorasi rin i, digunakan peta dengan skala ':<== hingga ':*===. b" .emboran, merupakan kegiatan lanjutan. Membuat lubang bor untuk mendapatkan data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan adangan !#olume adangan", penyebaran kadar6kualitas se ara mendatar maupun tegak. Dari sampling yang rapat tersebut dihasilkan adangan terhitung dengan klasi$ikasi terukur, dengan kesalahan yang ke il !?*=@". Sebelum dilakukan kegiatan ini, dilakukan terlebih dahulu studi kelayakan dan amdal, geoteknik, serta geohidrologi. " .er ontoan, merupakan kegiatan lanjutan dari ekplorasi terdahulu. Eakni pembuatan sumur uji6tren hing guna mendapatkan data,data yang lebih teliti. d" .enampangan !logging", merupakan kegiatan perekaman data,data hasil dari pemboran. Data tersebut merupakan data si$at,si$at batuan di ba&ah permukaan. 3.3. M%#./% E',4&.$",13

a. Konvensional .emetaan !geologi" permukaan dan ba&ah permukaan: pengamatan se ara langsung terhadap objek penyelidikan.-ntuk pemetaan pada eksplorasi pendahuluan skala ':'=.=== dan untuk pemetaan eksplorasi rin i ':*.===. Metode ini juga biasa disebut dengan metode geologi !tak langsung". Metode ini dapat dilakukan dengan sur#ei indrajauh, baik dari ruang angkasa seperti analisa itra satelit dengan berbagai band dan dari udara yaknik analisa $oto udara, itra radar dan sebagainya. Selain itu, dilakukan dengan melakukan sur#ei geologi permukaan seperti sur#ei geologi tinjau dan sur#ei geologi singkapan. b. Geofisika Di interpretasikan berkaitan dengan pola geologi dan pada umumnya digunakan pada tahap eksplorasi pendahuluan. Bekerja berdasarkan kondisi atau si$at $isik ba&ah permukaan. Metode yang sering digunakan untuk eksplorasi bahan galian : elektromagnetik, geolistrik, magnetik,gra#itasi dan seismik. Berdasarkan kontras dan si$at $isik dari batuan, mineral dan bijih endapan yang diukur. c. Geokimia Metode yang menggunakan pola dispersi mekanis diterapkan pada mineral yang relati$ stabil pada kondisi permukaan bumi, o ok digunakan didaerah yang kondisi iklimnya membatasi pelapukan kimia&i. Metode yang didasarkan pada pengenalan pola dispersi kimia&i. Dapat diperoleh baik pada endapan bijih yang tererosi ataupun yang tidak tererosi, baik yang lapuk ataupun yang tidak lapuk.

14

BAB I! PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

+dapun kesimpulan yang didapatkan adalah sebagai berikut: '. Eksplorasi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran a&al tentang endapan batubara yang meliputi jarak titik pengamatan, ketebalan, kemiringan lapisan, bentuk, korelasi lapisan, sebaran, struktur geologi dan sedimen, kuantitas dan kualitasnya. >arak antar titik bor berkisar <== ; '=== meter, skala peta yang digunakan mulai dari ': *<.=== sampai ':'=.===. *. .ada kegiatan eksplorasi rin i, kegiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat !jarak antar titik bor *== meter", yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan adangan !#olume adangan", penyebaran kadar6kualitas se ara mendatar maupun tegak.

4.2. SARAN +dapun saran yang dapat diberikan adalah : '. Kegiatan eksplorasi yang baik, adalah eksplorasi yang dapat menghasilkan laporan yang dapat dipertanggungja&abkan hasilnya, serta menga u pada standar laporan yang telah ditetapkan. *. Kegiatan eksplorasi harus dilakukan se ara bertahap agar dapat mengurangi resiko kerugian $inansial terhadap perusahaan.

15

DAFTAR PUSTAKA ................, Tahapan Eksplorasi, -/8: http:66&&&.s ribd. om6do 6<=4555*<6Tahapan,Eksplorasi. Di akses tanggal 2' maret *='', '=:2*. ............,*==(. Teknik Eksplorasi. -/8:http:66&&&.s ribd. om6do 6*5)24<<)6teknik,eksplorasi. Bandung ............,*==). Ekplorasi %eokimia. -/8: http:66&&&.s ribd. om6do 62)43'''462,Eksplorasi,%eokimia. Bandung. ............,*='=. Eksplorasi %eokimia. -/8: http:66real, miners.blogspot. om6*='=6''6eksplorasi,geokimia.html ..............,*='=. The sing o! "ormation Evaluation Data !or Preparing Development Drilling in #andstone Reservoir. -/8: http:66maikhsani.blogspot. om6*='=F''F='Far hi#e.html

16

You might also like