Professional Documents
Culture Documents
A
ku tumbuh dewasa dengan Berbicara mengenai batik, aku tak ingin Laweyan dan lorong-lorong kecil yang
hanya mengenal 2 jenis pakaian:
A
membahas soal sejarah atau soal ribut- menjalar di setiap sudutnya” ku berdiri di atas panggung
kaos oblong dan celana jeans. ribut dengan Malaysia itu. Sudah banyak
Aku tahu dan aku punya batik, tapi aku malam itu. Rambutku gondrong
yang membahasnya, dan ahh itu Buku ini juga tidak akan terwujud tanpa sepunggung, tampak sangat liar
jarang memakainya. Bukannya tak suka memang tidak penting. semua juga tahu bantuan Dini Sasmita, seorang dengan keringat di bagian mukaku
atau apa, tapi aku menganggap: I was kalau batik itu memang punya Indonesia mahasiswa UGM yang membantu apalagi saat itu aku menyanyikan lagu-
born to be wild!, seperti kata tercinta. melakukan riset kecil selama di lagu Led Zeppelin. Aku memakai kaos
Steppenwolf, band jadul tahun 60-an itu.
Laweyan dan membantu menyediakan dengan motif batik burung merak kawin.
Dan para rocker maupun manusia liar Membaca ebook ini akan memberikan peta belanja Laweyan yang dia buat Tampak aneh bukan, seorang rocker
lain, akan turun derajat keliarannya kalian pengalaman belajar sejarah yang bersama teman-teman KKN UGM yang memakai batik berdiri di atas panggung?
kalau memakai batik. Coba bayangkan menyenangkan. Aku membaca sejarah bertugas di Laweyan beberapa bulan
kalau Ozzy Ousbourne yang berambut batik kampung Laweyan yang dituliskan yang lalu. Dini jugalah yang Itu adalah imajinasiku, tentang mimpiku
gondrong itu teriak-teriak “I’ am oleh Ayos dan Navan Satriaji ini seperti menghubungkan kami dengan Forum menjadi rockstar. Mungkin 10 tahun lagi,
paranoid, I’am paranoid!” sambil sebuah narasi yang tak membosankan. Pengembangan Kampung Batik atau bahkan bisa jadi 5 tahun lagi. Aku
memakai batik. Terlihat aneh bukan? Dua orang gembul ini merupakan Laweyan, sebuah NGO yang terdiri dari berjanji pada diriku sendiri, pada Jim
perpaduan yang unik sekaligus kontras. orang lokal yang ingin menyelamatkan Morrison, pada Kiai Haji Samanhudi,
Dari dulu sampai sekarang, batik identik Ayos dengan gaya menulis yang straight dan mengembangkan Laweyan sebagai pada Ayos Purwoaji, Navan Satriaji dan
dengan kaum tua yang berambut rapi, to the point, lugas dan sedikit narsis, sebuah kawasan heritage. juga pada Dini Sasmita, bahwa di hari
memakai celana berbahan kain lembut berbanding dengan gaya menulis Navan
dan dilengkapi sepatu pantofel. Dan aku jadi rockstar, aku akan memakai
yang deskriptif sekaligus polos. Aku *** batik ketika berada di atas panggung!
jelas, aku tak cocok dengan imej seperti
T
beberapa kali tersenyum ketika Navan anggal 2 Oktober adalah Hari
itu. Akhirnya aku memakai batik dalam menuliskan soal muka masam suami ibu Batik Nasional. Ada himbauan Janji itu terlontar di dalam hati setelah
suatu kesempatan. Dengan rambut Eni, dan beberapa kali hampir pingsan untuk memakai batik pada hari aku membaca ebook sialan ini (sialan
gondrongku, yang dikombinasikan ketika membaca rentetan kalimat Ayos itu. Anak-anak muda berlomba-lomba karena aku tak ikut berpetualang di
dengan muka mesum, ternyata derajat yang menampankan diri sendiri. ingin menunjukkan “nasionalisme” Laweyan). Bisa jadi kalian juga akan
ketampananku bisa meningkat beberapa
mereka dengan memakai batik secara tergugah hatinya, dan mencintai batik
digit. Itu dulu semasa aku masih SMP, Karena gaya menulis yang unik massal. Apa lantas aku akan ikutan? setelah membaca buku ini.
jaman baheula ketika aku baru sekaligus renyah itulah, aku dan Maaf, aku gak ikutan. Aku bukan orang
mengenal blue film. Itulah pengalaman mungkin juga kalian tak akan pernah yang suka ikut-ikutan tren. Tapi ingat, jangan pakai batik kalau
pertamaku memakai batik, dan itu baru suntuk ketika membaca sejarah –dalam
terulang lagi beberapa tahun kemudian, hanya ikut-ikutan. Aku malas
kasus ini, sejarah batik dan kampung Bagaimana dengan kalian? Apa kalian melihatnya. Untuk semua pembaca
ketika aku sudah duduk di semester 8 Laweyan. Kita akan dibawa oleh gaya akan latah dengan memakai batik pada ebook ini: Happy Batik Day Pals!
bangku kuliah.
Kampung Laweyan memang sudah sejak lama menjadi salah satu
destinasi utama untuk wisata batik. Menurut sejarah, Batik tumbuh
dan berkembang di laweyan sejak abad 15. Sejak saat itu laweyan pun
menjadi pusat pengembangan batik yang sangat berpengaruh. Saat
ini, setelah Unesco mengakui bahwa batik adalah warisan budaya
Indonesia, Laweyan mengalami transformasi budaya terutama pada
generasi mudanya. Lalu siapakah yang akan menjadi generasi baru
pembuat batik di Laweyan?
M
embuat batik dengan canting Kaum saudagar ini tidak hanya eksis
memang tidak semudah yang secara ekonomi namun juga secara
dibayangkan. Butuh ketelatenan politik. Ini dibuktikan dengan
dan kesabaran tingkat dewa. Pikiran pun didirikannya Sarekat Dagang Islam oleh
harus fokus dan penuh konsentrasi. seorang saudagar batik bernama KH
Konon, batik sendiri asal katanya adalah Samanhudi. Pada perkembangannya
amba titik, bahasa Jawa yang artinya Sarikat Dagang Islam berubah menjadi
melukis titik. Ini memang terdengar Sarikat Islam yang kemudian ikut aktif
sangat filosofis, tapi memang sehelai membantu pergerakan perjuangan untuk
kain batik halus pasti memiliki desain mencapai kemerdekaan.
yang penuh makna dan dibuat dalam
hitungan waktu yang tidak sebentar. Memasuki tahun 1970 industri batik tulis
Detail is everything, itu mengapa dan cap surut oleh perkembangan
membatik sama saja dengan teknologi modern yang melahirkan
menggambar titik-titik yang disusun industri printing. Kondisi ini berlangsung
hingga menjadi sebuah kain dengan hingga beberapa dekade. Memasuki
motif yang luar biasa indah. tahun 1990 industri batik Laweyan kian
memprihatinkan. Tak ingin laweyan
*** tenggelam diterpa jaman maka pada
S
ejarah Laweyan sebagai kampung tanggal 25 September 2004 pemerintah
batik tidak lepas dari tokoh kota mencanangkan Laweyan sebagai
bernama Ki Ageng Henis. Selain Kampung Batik dan dijadikan sebagai
mengajarkan ilmu agama kepada santri- daerah tujuan wisata di Kota Solo yang
santrinya, beliau juga mengajarkan seni bertumpu pada industri batik, non batik,
membatik. Sebuah proses merintang situs besejarah, arsitektur khas
warna dengan lilin dan canting untuk Laweyan, lingkungan alam serta sosial
membuat pola di atas sebuah kain. budaya.
Perkembangan Laweyan sebagai sentra
industri batik didukung oleh keberadaan Saat ini industri batik di Laweyan
Bandar Kabanaran yang berada di kembali bangkit meski belum pulih
bantaran sungai Jenes. Sungai Jenes benar. Beberapa produsen batik pun
terhubung dengan sungai Bengawan bermunculan, baik yang baru maupun
Solo yang bermuara di Pantai Utara usaha yang sudah turun temurun.
Jawa, sehingga menjadikannya sebagai Namun sayangnya pelaku industri batik
jalur strategis untuk perdagangan. ini merupakan angkatan tua, tidak
banyak anak muda Laweyan yang
Pada tahun 1745 lahir kerajaan tertarik untuk mengikuti jejak orang
Surakarta Hadingrat di desa Solo. tuanya untuk membuat batik. “Sejak
Seiring dengan perkembangan Solo tahun 1970 gairah anak muda Laweyan Namun sayangnya pelaku industri
sebagai pusat kerajaan, popularitas untuk membatik terus menurun, ini batik ini merupakan angkatan tua,
Laweyan mulai menurun. Bandar sangat mengkhawatirkan,” ujar
tidak banyak anak muda Laweyan
Kabanaran mulai kehilangan fungsi Widiarso, seorang pengurus Forum
yang tertarik untuk mengikuti jejak
setelah transportasi beralih memakai Pengembangan Kawasan Batik
orang tuanya untuk membuat batik.
jalan dan kereta api. Laweyan kembali Laweyan. Tidak ada alasan pasti
“Sejak tahun 1970 gairah anak
tenar pada abad ke-20 ketika industri mengapa degradasi ini terjadi, bisa jadi
muda Laweyan untuk membatik
batik tumbuh pesat hingga melahirkan serbuan budaya pop dan batik printing
terus menurun, ini sangat
para saudagar yang kekayaannya yang datang belakangan ini menjadi
melebihi kaum bangsawan keraton. salah satu penyebabnya. Batik printing mengkhawatirkan,” ujar Widiarso
memang menang dalam segi teknologi;
cepat dan praktis. Namun saya yakin,
batik printing tidak akan pernah
mengungguli batik tulis yang dibuat
handmade dengan canting dalam hal
citarasa.
***
S
hafa (9) dan Azka (6) adalah kakak
beradik, mereka berdua datang
jauh dari Ciamis. Shafa adalah
wanita mungil berambut lurus sebahu,
hari itu ia mengenakan kaos lengan
panjang dengan tulisan Shafa yang
terbuat dari kain flanel. Sedangkan
adiknya, Azka adalah Shinchan dalam
kehidupan nyata, pipinya
mengelembung seperti bakpau. Pagi itu
mereka terlihat serius membatik, mereka
mengikuti workshop singkat yang
diadakan oleh Batik Cempaka, sebuah
batik shop terkenal di Laweyan.
I
bu Budi Susilo tampak sibuk sepagi tersenyum simpul. sebagian besar dibuat handmade! Saya
itu, ia menawarkan berbagai macam terpana untuk beberapa saat. Stunning.
batik yang ada di tokonya. Ibu Budi Selesai berbincang dengan Ibu Budi,
saya pun diajak Partini, salah satu
pegawai Batik Cempaka, menuju ruang
pengembangan desain motif batik. Yu Ti,
begitu Partini akrab disapa,
menunjukkan puluhan motif yang dimiliki
oleh Batik Cempaka. Sangat indah dan
sebagian besar dibuat handmade! Saya
terpana untuk beberapa saat. Stunning.
Ini dia salah satu state of the art of
Indonesian craft! Hebatnya lagi setiap
motif memiliki cerita dan filosofinya
sendiri. Salah satunya adalah motif
burung kawin –nama motif sebenernya
saya ndak tahu, cuman ngarang aja-
dimana motif batik ini mengisahkan
kisah cinta sepasang burung penghuni
nirwana. Dikisahkan detail dari mulai
pacaran sampe nikah. Sangat indah
dengan grafis yang memukau.
***
S
etelah menjemur kain batik yang
sudah diwarnai, kini saatnya Shafa
dan Azka untuk meluruhkan malam
yang sudah digoreskan dengan canting.
Caranya mudah; siapkan seember air
panas, lalu celup kain-kain itu berulang
kali, juga jangan lupa lakukan ritual
mengucek seperti biasa. Maka lilin yang
tadinya eksis menjadi tidak eksis lagi.
Saat Yu Ti ingin mencelup kain milik
Azka ke air panas, muka Azka kontan
berubah. Dia merengut sesaat lalu
protes,”Mbak jangan dicelupin ke situ,
ntar ikannya mateng,” Saya terbahak,
Azka memang Shinchan dalam
kehidupan nyata.[]
Menurut saya, hal pertama yang harus anda lakukan saat mengunjungi
Kampung Laweyan adalah memarkir kendaraan Anda. Sederhana saja,
Laweyan tumbuh dibalik jalan-jalan kecil dan lorong-lorong yang
menghubungkan satu sudut dengan sudut lainnya. Kecuali kendaraan
Anda mampu bertransformasi merampingkan diri untuk menyusup di
celah-celah lorong Laweyan, maka kaki Anda menjadi alat transportasi
terbaik saat menikmati kesibukan masyarakat dan keindahan arsitektural
di sudut-sudut Kampung Laweyan.
M
elangkahkan kaki melewati sempat dituliskan atau disampaikan
dinding-dinding besar setiap secara turun temurun, maka saya berani
rumah memang menjadi salah menjamin bangunan-bangunan tua kota
satu kegiatan favorit saya saat Laweyan adalah saksi bisu terbaik
mengunjungi kampung ini. Apalagi dalam perjalanan panjang Laweyan
dompet kering saya tak mengizinkan hingga masih utuh seperi saat ini. Ada
untuk menjangkau wisata belanja batik banyak hal yang bisa didapat dari
yang justru menjadi perhatian utama sebuah peninggalan. Salah satunya dari
kampung ini. Tak apalah, toh kampung dinding-dinding tinggi yang terdapat
ini menawarkan berbagi wisata dalam rumah-rumah Laweyan. Konon
alternatif. Termasuk wisata jalan-kaki dinding-dinding ini dibangun oleh
murah meriah yang saya lakukan ini. masing-masing saudagar di Laweyan
sebagai fungsi keamanan, privasi,
Menjelajahi jalanan kampung Laweyan hingga sebagai bukti kekuasaan.
tak ubahnya menjelajahi lorong-lorong
waktu. Keutuhan bangunan tua serta Sejumlah rumah masih terpasang pintu
arsitekturnya yang tak lekang dimakan serta jendela dari kayu tua yang
waktu, membuat saya seolah merasa membuat setiap tepi jalan menjadi
berada di masa awal kampung ini di sangat eksotis. Lebih masuk ke dalam
abad 15 di mana Kyai Ageng Henis juga terdapat banyak lorong kecil yang
masih menjadi pemimpin kampung ini, asyik untuk dijelajahi, seolah kita berada
atau merasa seolah hidup di masa dalam labirin. Saya sendiri sempat
kejayaannya di awal abad 20, di mana menjelajahi seluruh lorong-lorong yang
Kiai Haji Samanhudi beserta Serikat ada di Laweyan. Dinding-dinding
Dagang Islamnya mampu membuat reruntuhannya masih utuh. Hanya saja
kampung ini menjadi bagian penting sejumlah grafiti liar membuatnya sedikit sebuah perasaan tenteram, ayem kalau yang bisa mencapai ruangan ini,
dalam masa kebangkitan nasional. kotor. kata orang Jawa. Di beberapa sudut mungkin juga itu yang membuat muka
saya lihat furnitur kuno masih kokoh suami Ibu Eni terlihat selalu muram.
Pasti dahulu Laweyan itu seperti Beverly Laweyan memang sangat menjaga berdiri. Kursinya sendiri saya lihat
Hills, sebuah kompleks mewah bagi keutuhan kota tuanya. Komitmen ini sangat Belanda, terkesan masif dengan Pada bagian selatan ndalem terdapat
kalangan jetset. Bisa dibayangkan pada akan terlihat jika Anda melihat palang potongan kayu yang tebal-tebal. sebuah pelataran luas tanpa atap. Ibu
abad-abad kelam penjajahan kampung penunjuk arah yang tersebar di seluruh Eni mengatakan bahwa di situlah dulu
tua ini sudah dibangun sedemikian rupa penjuru Kampung Laweyan, Anda akan Saya pun diajak Ibu Eni menuju ruang tempat membatik dan menjemur kain
dan dipenuhi rumah gedong khas melihat sejumlah penunjuk yang tengah, mereka menyebutnya ndalem. para pegawai neneknya. Sayang saat ini
juragan batik. Mereka membangun polis bertuliskan “Bangunan-Bangunan Tua” Kelihatannya dahulu ruang tengah ini usaha batik milik keluarga Ibu Eni sudah
mereka sendiri. Pantas saja pihak di antara penunjuk yang mengarah ke berfungsi untuk menerima tamu atau tidak eksis lagi. Saya sendiri tdak tahu
Kasunanan Surakarta memberikan sejumlah butik batik. tempat mengadakan pertemuan. kenapa, saat saya tanyakan ke Ibu Eni,
previlege yang begitu besar bagi Ndalem ini seperti joglo tapi dengan ternyata beliau juga menggelengkan
Laweyan. Bahkan komunitas Laweyan *** bentuk yang lebih tertutup, atapnya kepala. Mungkin saat usaha ini bangkrut
I
ini sampai memiliki sistem gelar sendiri bu Eni Haryati menyuruh saya masuk limas dengan tiang kayu yang dicat Ibu Eni masih terlalu kecil untuk
di luar kerajaan. Batik pada zaman itu menuju bagian dalam rumahnya. khusus. Mungkin sekarang catnya memahami persoalan manajerial
memang sebuah bisnis raksasa, bahkan Aura aneh langsung saya rasakan, sudah tidak dijual di pasaran. perusahaan neneknya.
dalam sebuah dokumen disebutkan sebuah melankolia berpadu dengan
bahwa kegiatan ekspor sudah ada untuk imajinasi yang meluap. Bagian dalam Sedangkan di utara ndalem ada bagian Sedangkan di timur pelataran tadi
mengirim batik ke sejumlah negara. rumahnya sangat priyayi, ini adalah rumah yang disebut sentong, fungsinya terdapat gandok, saya sendiri tidak
Edan. rumah gedong khas juragan batik. sebagai tempat tidur. Suami Ibu Eni begitu faham fungsi sebenarnya dari
Rumahnya luas, dipisahkan oleh panel yang bermuka masam kamarnya di gandok, hanya kalau saya terka bagian
Kalau seandainya sejarah Laweyan tak tembok dan kayu. Saya merasakan sentong ini. Suasananya pengap, rumah ini difungsikan untuk segala
mungkin karena sedikit sinar matahari aktifitas yang menyangkut pekerjaan.
Rumah tua Ibu Eni ini memiliki dua pemerintah kota. Program ini bertujuan
gandok, yang satu difungsikan sebagai agar rumah-rumah tua ini diperbaharui
Pasti dahulu Laweyan itu seperti dapur rumah tangga, yang satu lagi biar tidak terlihat kusam dan jadi lebih
Beverly Hills, sebuah kompleks difungsikan sebagai ruang percetakan kinclong. Tapi keluarga Ibu Eni dengan
mewah bagi kalangan jetset. Bisa milik adik iparnya. Namanya Percetakan tegas menolak program ini, alasannya;
dibayangkan pada abad-abad Dibta, mereka yang membuat paperbag terlalu banyak memori yang tersimpan di
kelam penjajahan kampung tua untuk seluruh batik shop yang ada di setiap kerak rumahnya. “Lha justru yang
ini sudah dibangun sedemikian Laweyan. Saat itu saya melihat kusam itu mas jadi kelihatan kuno dan
rupa dan dipenuhi rumah setumpuk paperbag yang belum dilipat antik, iya toh?” dan saya yang nggak
gedong khas juragan batik. dengan sablonase brand Putra mudeng pun mengangguk perlahan,
Laweyan, salah satu produsen batik mengiyakan Ibu Eni. Hooh bu.
terkemuka di Laweyan.
Satu hal yang unik tentang arsitektur
Ibu Eni bercerita panjang lebar rumah gedong di Laweyan adalah
mengenai rumah peninggalan neneknya ternyata masing-masing rumah
neneknya nenek dari Ibu Eni. Jadi terhubung antara satu dengan yang lain.
rumah ini sudah sangat tua,”Umurnya Rumah-rumah gedong yang kalau dari
lebih dari duaratus tahun, waktu luar terlihat begitu angkuh ini
mbangunnya pas zaman Pangeran dihubungkan melalui pintu kecil yang
Diponegoro,” ujar Ibu Eni. Untuk ukuran disebut butulan, fungsinya untuk
rumah setua itu, rumah Ibu Eni termasuk menghubungkan dengan rumah gedong
masih dalam kondisi prima. Bandingkan lain yang menempel di sisinya. Bahkan
saja dengan deretan rumah lawas di yang lebih ekstrim, antara satu rumah
pesisir Tuban atau daerah Ampel dengan rumah lain ada yang
Surabaya, saya yakin pemeliharaan dihubungkan dengan bunker bawah
rumah ini dilakukan dengan usaha yang tanah. Menurut saya itu keren sekali.
sungguh-sungguh. Bunker dan butulan ini dibangun karena
dulu pada masa Kiai Haji Samanhudi
Semuanya masih aseli belum ada yang Laweyan adalah pusat pergerakan, dan
diganti, kecuali tegel yang terlihat sudah Belanda tidak suka melihat sejumlah
diganti menjadi keramik. Saya sendiri massa berkumpul dalam stu tempat,
naksir dengan gembok besi segede maka pertemuan-pertemuan itu
gaban dengan warna emas kusam yang dilakukan secara rahasia. Saat ini
nangkring di pegangan regol, it seems bunker-bunker itu sudah ditutup, tapi
retro. Kata Ibu Eni, gembok itu masih masih ada satu yang tersisa. Sedangkan
bisa digunakan, kuncinya nggak ada butulan sendiri masih sering dipakai oleh
yang bisa menduplikat, soalnya masyarakat Laweyan untuk berkunjung
bentuknya aneh banget. Gembok ini ke rumah sebelah.
katanya pernah ditawar orang untuk
dibeli, tapi dengan keukeuh Ibu Eni ***
S
menolak. Terdengar sangat konservatif aya juga menyempatkan diri
ya? Tapi justru ngeyelnya Ibu Eni inilah mengunjungi sejumlah masjid saat
yang membuat rumahnya jadi bisa saya berjalan kaki menyusur Laweyan.
nikmati kelawasannya. Di Laweyan dengan mudahnya kita
menemukan tiga buah masjid kuno yang
Dulu, kata Ibu Eni, sempat ada tawaran menarik. Masjid pertama adalah Masjid
untuk merenovasi rumah-rumah kuno di Al Ma’moer yang berada di pusat
Laweyan yang merupakan program dari kampung Laweyan. Masjid kedua
adalah Masjid Laweyan yang berada di Ageng Henis, beberapa makam
sebelah selatan, dan yang terakhir ternayata adalah makam raja dan
adalah Langgar Merdeka yang berada di pangeran. Dapat dibilang Laweyan,
tepi Jalan Radjiman. selain identik dengan batik,
Sebaliknya, Langgar Merdeka justru juga sangat identik dengan
Masjid Al Ma’moer menjadi strategis berada di sebelah utara Kampung sosok Kiai Haji Samanhudi.
karena berada di tengah Kampung Laweyan dan berada di pinggir jalan
Laweyan. Masjid ini sering dikunjungi Radjiman. Anda tidak hanya dapat
oleh para keluarga setelah berbelanja melihat langgar ini dari luar saja, jika
sejumlah batik. Hanya berjarak sekitar beruntung seperti saya, Langgar
beberapa ratus meter dari Tugu pusat Merdeka dapat dibuka untuk umum dan
Kampung Laweyan serta dikelilingi Anda dapat masuk ke dalam Langgar.
beberapa batik shop. Secara arsitektural Jika memiliki kesempatan tersebut,
Masjid Al Ma’moer ini memang menarik. jangan lupa ke menaranya dan melihat
Saya tidak tahu disebut arsitektur gaya pemandangan Kampung Laweyan dari
apa, namun tampaknya pengaruh atas. Ada satu hal yang menarik,
kolonial begitu kuat. Masjid yang Langgar Merdeka dibangun pada
didominasi warna hijau tosca ini tanggal 7-7-1877 seperti yang tertera
tampakna dibangun pada tahun 1945, pada dinding luar Langgar ini. Saya
tertera pada sebuah tiang di bagian luar. tidak menyangka ternyata para
Saat itu saya tidak bisa masuk ke pendahulu kita telah mengenal nomor
dalam, tapi menurut saya menara masjid cantik! Hehehe.
dan tempat wudhunya memiliki bentuk
yang unik. ***
K
iai Haji Samanhudi menjadi sosok
Sedangkan Masjid Laweyan berada di yang paling dikenang di kampung
sebelah selatan dan berada di seberang ini. Beliau merupakan salah satu
sungai Kabanaran. Masjid ini jadi satu tokoh pergerakan nasional Indonesia
kompleks dengan makam Kiai Ageng yang juga merupakan pendiri dari
Henis, seorang ulama yang hidup pada Sarekat Dagang Islam. Kampung
abad ke-15 dan dipercaya sebagai cikal Laweyan pun pada masanya memiliki
bakal kampung Laweyan. Dari Kiai peran politik yang cukup besar, mungkin
Ageng Henis inilah dipercaya keturunan karena kampung ini memiliki kekuatan
raja-raja Saya sempat berkunjung ke ekonomi yang sangat besar pada
kompleks pemakaman tersebut dengan masanya. Dapat dibilang Laweyan,
dipandu seorang juru kunci. Saya pun selain identik dengan batik, juga sangat
diperkenankan masuk ke kompleks identik dengan sosok Kiai Haji
makam dengan melepas alas kaki. Samanhudi.
***
S
ungguh sangat disayangkan jika
Anda hanya memarkir mobil di
Laweyan untuk sekedar
menghabiskan waktu dengan wisata
belanja semata. Manfaatkanlah waktu
Anda sejenak untuk menyusuri
eksotisme bangunan-bangunan tua
Laweyan dan lorong-lorong kecil yang
menjalar di setiap sudutnya. Istirahatkan
diri anda dari sengatan matahari di
masjid-masjid tua Kampung Laweyan,
juga perdalam wawasan Anda mengenai
juragan batik yang paling dikenang di
Laweyan, yaitu Kiai Haji Samanhudi.
Accessories : 5.000
Pakaian : 60.000 – 100.000
Serambit : 6.000.000
Dewi Collection Batik Lawasan Batik Gres Tenan Batik Tjahaja Baru
Dewi Collection terletak di Sayangan Batik Lawasan terletak di jalan Tiga Batik Gres Tenan terletak di kampung Batik Tjahaja Baru terletak di jalan Tiga
Wetan No. 20. Dewi collection Negeri No. 10 (B). Gerai batik ini khusus Setono Rt.2/II, Laweyan. Gerai batik ini Negeri No. 2 Laweyan. Selain
merupakan usaha jasa konveksi yang memproduksi barang dari bahan kain menyediakan batik berbagai motif baik memproduksi pakaian jadi, gerai batik ini
menerima pesanan penjahitan batik perca, atau sisa potongan kain batik modern maupun lawasan yang terbuat juga banyak menyediakan handycraft
berbagai model dan motif. yang tidak terpakai. Produk-produknya dari bahan katun, sutra, dan ATBM. cantik seperti tas, dompet, dan
antara lain bed cover, tas, dan suvenir-suvenir lain.
pakaian. Kisaran harga : 50.000 – 600.000
Kisaran harga : Puluhan ribu - jutaan
Kisaran harga: 50.000 – 100.000 rupiah
Batik Merpati Batik Mahkota Batik Putra Laweyan Gerai batik Laweyan
Batik Merpati terletak di jalan Sidoluhur Batik Mahkota terletak di Sayangan Batik Putra Laweyan Jl.Sidoluhur No. 6 Gerai batik Laweyan terletak di Jl.
No. 56 Laweyan. Ciri khas dari Batik kulon No. 9 Laweyan. Produk unggulan Laweyan. Produk unggulan dari gerai Sidoluhur No. 9 Laweyan. Gerai batik ini
Merpati adalah produk batik dengan gerai batik ini adalah batik lukis batik ini adalah batik bermotif khusus memiliki keunikan tersendiri karena
motif khas batik merpati. Selain itu, kontemporer yang merupakan kreasi Laweyan. Bahan-bahan yang motif yang digunakan didesain
gerai batik ini juga merupakan galeri dari seniman-seniman batik. Motif-motif digunakan selain katun juga digunakan sendiri. Bahan yang digunakan
lukisan yang mempati bangunan tua batik yang terdapat di Batik Mahkota sutra, dll. Disini juga terdapat café yang kebanyakan berupa katun dan sutera.
bersejarah buatan tahun 1832 bisa merupakan satu-satunya yang ada menyediakan minuman khas sehingga Disini juga terdapat penyetrikaan batik.
sehingga pengunjung bisa menikmati karena dikerjakan secara manual yakni pengunjung bisa beristirahat sejenak
lukisan-lukisan sekaligus membeli dengan cara dilukis. Bahan-bahan yang sembari berbelanja. Kisaran harga : 50.000 - jutaan rupiah
produknya. Bahan-bahan yang digunakan antara lain katun primisima,
digunakan antara lain katun, dolby dan katun prima dan belaco. Kisaran harga : 60.000 - 5.000.000
paris.
Kisaran harga : ratusan ribu rupiah
Kisaran harga : 50.000-95.000
Batik Santika Batik dan Payet Catleya Batik Kencana Murni Batik Ivy
Batik Santika terletak di jalan Sidoluhur Batik Catleya Jl. Sidoluhur No 14. Batik Kencana Murni dan Putri Kencana Batik Ivy terletak di JL.Sidoluhur No.10
No. 77 Laweyan. Gerai batik ini khusus RT.01/I Laweyan. Gerai batik ini terletak di Jl.Tiga Negeri No. 9 Laweyan. Laweyan. Batik Ivy menyediakan batik
menyediakan batik dan payet. menyediakan produk busana batik Ciri khas dari gerai batik ini adalah batik berbagai model dan motif dengan bahan
berbagai model dan motif. Bahan- yang didesain dengan motif khusus. katun, shantung, dan dolby. Selain itu,
bahan yang digunakan antara lain katun Bahan- bahan yang digunakan antara batik Ivy juga menyediakan produk
primisima dan katun prima. Disini juga lain katun dan sutra. batik turunan lengkap. Terdapat
terdapat laundry. fasilitas lain yakni pengisian pulsa dan
Kisaran harga : puluhan - ratusan ribu cetak foto.
Kisaran harga : ratusan ribu rupiah rupiah
Kisaran harga : dibawah 100.000
Batik Merak Manis Batik Nugraha Batik Multi Sari Batik Pulo Djawa
Batik Merak Manis terletak di Batik Nugraha terletak di Jl. Sidoluhur Batik Multi Sari terletak di Sayangan Batik Pulo Djawa memiliki menyediakan
Jl.Sidoluhur No. 29 Laweyan. Gerai No. 78 Laweyan. Ciri khas dari gerai Wetan Laweyan. Batik Multi Sari batik dengan berbagai model dan
batik ini memiliki produk unggulan batik ini adalah produk batik kuas menyediakan busana batik berbagai motif yang sedang disenangi oleh
berupa produk batik rumah tangga dengan motif abstrak dari bahan katun model dan motif yang terbuat dari konsumen saat ini.
seperti taplak meja dan seprai. Bahan- maupun sutera sehingga motifnya bahan katun.
bahan yang digunakan antara katun, terkesan lebih dinamis. Disini terdapat
sutera, dan ATBM. Selain itu, Batik juga usaha penerbitan dan percetakan.
Merak Manis juga memproduksi produk
garmen. Kisaran harga : 50.000-300.000
Batik Putri Solo Batik Doyo Hadi Batik Candi Kencana Batik Puspa Kencana
Batik Putri Solo terletak di Sayangan Batik Doyo Hadi terletak di Jl. Tiga Batik Candi Kencana terletak di Jl. Batik Puspa Kencana terletak di Jl.
kulon. Batik Putri Solo menyediakan Negeri No. 5 Laweyan. Produk unggulan Sidoluhur No. 43 Laweyan. Model dan Sidoluhur No 75. Laweyan.
batik berbagai model dan motif dengan gerai batik ini adalah batik dengan motif motif produk gerai batik ini cenderung Keistimewaan dari gerai batik ini adalah
bahan katun. Gerai batik ini juga tradisional Solo yang terbuat dari mengikuti selera pasar sehingga produk batik Malaysia sehingga
memiliki usaha konveksi. bahan katun maupun sutera. busana-busana yang sedang in dapat produk-produknya banyak diminati oleh
dijumpai disini. pasar internasional terutama Malaysia.
Kisaran harga : menggunakan satuan Disini pengunjung juga bisa belajar
harga kodian atau eceran membuat batik secara langsung.
Batik Sidomukti Batik Gunawan Design Batik Anna Colection Batik Satrio Luhur
Batik sidomukti terletak di Jalan Batik ini terletak di Setono Rt 02/II. No. Batik anna colection terletak di Jl. Batik satrio luhur terletak di Jl.
Sidoluhur. Batik Gerai batik ini 28 Laweyan. Selain memiliki showroom Sidoluhur 34 Laweyan. Gerai batik ini Sidoluhur No 36. Laweyan . Batik Satrio
menyediakan produk batik dengan yang menyediakan busana batik, gerai menyediakan produk busana batik Luhur menyediakan produk busana batik
berbagai model dan motif. batik ini juga memiliki konveksi sendiri dengan berbagai model dan motif. dengan berbagai model dan motif. Gerai
sehingga pengunjung dapat memesan batik ini juga memiliki jasa konveksi.
produk batik yang diinginkan.
Batik Putra Pelangi Batik Sidoluhur Batik Tjahaja Putra Batik Molina
Batik Putra Pelangi terletak Jl. Tiga negri Batik sidoluhur terletak di Jl. Sidoluhur Batik Tjahaja Putra terletak di Jl. Tiga Batik Molina terletak di jalan Tiga Negeri
No. 18 Laweyan. Selain menyediakan No 36. Laweyan . Gerai batik ini negeri No. 2 Laweyan. Keunikan dari Laweyan. Produk unggulan gerai batik
busana batik berbagai model dan motif, menyediakan produk busana batik gerai batik ini adalah produk kebaya ini adalah sprei yang terbuat dari bahan
gerai batik ini juga sekaligus berada di dengan berbagai model dan motif. Malaysia yang jarang ditemukan katun. Disana juga terdapat busana
dalam museum Samanhudi sehingga ditempat lain. batik berbagai motif.
memiliki keunikan tersendiri. Sembari
berbelanja, pengunjung dapat
menelusuri perjalanan H. Samanhudi
dan menikmati minuman ringan karena
disana juga terdapat fasilitas mini bar.
Batik Tiga Negeri Setya Lukisan Batik Batik Mbah Zaeni Batik Farhan
Batik yang terletak di Setono Laweyan. Setya Lukisan Batik terletak di Setono Batik Mbah Zaeni terletak di Jl. Tiga Batik Farhan terletak di Kramat No. 7
Produk khas dari gerai ini adalah motif Laweyan.Gerai batik ini memiliki Negeri 119 Laweyan. Batik Mbah Zaeni Laweyan. Batik Farhan merupakan
batik pekalongan yang terbuat dari keunikan yakni khusus memproduksi memproduksi kerajinan batik seperti usaha konveksi sesuai pesanan.
bahan katun maupun sutera batik lukis. Selain berupa pakaian, dompet, sandal dan kipas batik dengan Produk unggulannya adalah
. Batik Setya juga memproduksi lukisan produk unggulan berupa jilbab batik. hem/kemeja dengan bahan katun.
Kisaran Harga : 25.000 – puluhan ribu batik. Batik Mbah Zaeni juga menerima
pesanan. Kisaran harga : mulai sekitar 50.000
Kisaran harga : 40.000-60.000.
Kisaran harga : 25.000-puluhan ribu
Batik Dayoni Batik Estu Mulyo Batik Cipta Asri Batik Putra Bengawan
Batik Dayoni terletak di Setono Batik Estu Mulyo terletak di Setono No. Batik Cipta Asri terletak di Setono, Terletak di tengah kampung Laweyan
Laweyan. Gerai batik ini menyediakan 117 Laweyan. Selain produk busana Laweyan. Selain menyediakan produk membuat Batik Putra Bengawan sangat
produk busana batik berbagai model batik, gerai batik ini juga khusus busasa batik, yang menjadi keunikan mudah untuk ditemukan. Salah satu
dan motif dari bahan katun dan santung memproduksi batik muslim anak dan dari gerai batik ini adalah produk batik unggulannya adalah batik tenun.
. juga produk fashion yang terbuat dari lukisan batik yang dapat dipajang
Kisaran Harga : 40.000- 60.000. bahan katun. Showroom menempati sebagai penghias interior. Kisaran harga: 25.000-ratusan ribu
bangunan tua berusia 125 tahun
sehingga menambah keunikan gerai
batik ini.
kotakcoklat89.blogspot.com
Dini Sasmita
Wanita cheerful ini sangat mencintai Laweyan dan Apem Dudy.
Selama dua bulan ia beserta tim FE UGM melakukan kegiatan
KKN di Laweyan. Ia menjadi salah satu desainer peta wisata
yang saat ini tersebar di seluruh sudut Laweyan. Sama seperti
Navan, ia adalah aktivis club traveling CLR, kepanjangan dari
Community of Lampah-Lampah Rajelas. Ayos Purwoaji Nuran Wibisono
gelangitem.blogspot.com/ Mulai jatuh cinta dengan backpacking Memulai backpacking sejak SMP setelah
sejak membaca komik Tintin. Ayos membaca novel Gola Gong yang
adalah penganut ajaran sesat "never berjudul Balada si Roy. Nuran menganut
having sex before married". Pria filosofi: jika kau menikah, maka
berkacamata dengan muka mesum ini kehidupanmu sebagai lelaki berakhir
adalah pemuja jazz yang sesekali sudah. Bagi Nuran, jika kuliah seenak
diiringi dengan dendang dangdut dari traveling maka ia akan lulus cepat
Forum Pengembangan Kampung Batik Laweyan OM Pantura, orkes melayu yang ia dengan predikat summa cumlaude.
Pak Widiarso temui di perjalanan Banyuwangi-Bali. Selain flirting, saat ini aktivitas lain
Tim KKN PPM Universitas Gajah Mada Unit 94 Saat ini dia berusaha keras untuk niat Nuran yang cukup membanggakan
Mas Agus dan Mas Dewa kuliah setelah semester sebelumnya dia adalah menjadi kontributor untuk
Mas Taufiq Al Makmun dan Mas Yusuf sibuk mengejar seorang cewek priyayi sebuah situs lifestyle ternama.
cantik.
hifatlobrain.blogspot.com nurannuran.wordpress.com