You are on page 1of 10

Tugas IPS Kelompok VIII- SMK Kimia YTK Palembang 2014

Alternatif Penyelesaian Masalah Akibat Keberagaman Budaya


A. Masalah Akibat Keberagaman Budaya Keberagaman budaya itu merupakan tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia. Merupakan tantangan karena apabila tidak dikelola dan ditangani dengan baik maka keberagaman budaya akan dapat mendorong timbulnya persaingan dan pertentangan sosial. Sebagai peluang, keragaman budaya itu bila dibina dan diarahkan secara tepat, maka akan menjadi suatu kekuatan atau potensi dalam melaksanakan pembangunan bangsa dan Negara Indonesia. Untuk lebih jelasnya, berikut ini diuraikan masalah-masalah yang muncul sebagai akibat dari keberagaman budaya. Pertentangan Sosial Akibat Keberagaman Budaya Kita harus menyadari bahwa kehidupan masyarakat Indonesia sangat majemuk dalam suku bangsa dan budaya. Keberagaman suku bangsa dan budaya itu akan berdampak negatif, berupa timbulnya pertentangan antar budaya, jika tidak benar-benar ditangani secara tepat. Kehidupan bangsa Indonesia yang beragam suku bangsa dan budaya, kadang-kadang diwarnai oleh konflik antar budaya. Hal itu terbukti dari timbulnya berbagai kerusakan sosial, seperti yang terjadi di Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Situbondo, Ambon, Poso, Sambas, Aceh, Papua (Irian Jaya), dan daerah-daerah lainnya. Peristiwa Tasikmalaya merupakan contoh konflik yang disebabkan oleh kecemburuan. Poso merupakan contoh konflik yang disebabkan oleh perbedaan agama antar umat Islam dengan umat Kristen. Peristiwa Sambas merupakan contoh konflik dan yang disebabkan oleh perbedaan etnis/suku bangsa anara suku Dayak (penduduk asli) dengan suku Madura (penduduk pendatang). Peristiwa Aceh dan Papua (Irian Jaya) merupakan contoh konflik sosial yang disebabkan perbedaan kepentingan politik antara pemerintah Pusat dengan masyarakat daerah setempat. Kerusakan sosial yang terjadi di ibukota Jakarta tentara suku bangsa Betawi (penduduk asli) dengan suku bangsa Madura (penduduk pendatang)

Tugas IPS Kelompok VIII- SMK Kimia YTK Palembang 2014

merupakan akibat dari sentiment ke daerahan. Perubahan nilai-nilai budaya akibat pengaruh globalisasi ternyata telah memicu timbulnya konflik sosial budaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Jakarta sebagai ibu kota Negara seringkali diwarnai oleh peristiwa kerusuhan sosial, seperti peristiwa Tanjung Priuk dan prasasti. Konflik sosial tersebut telah menimbulkan korban jiwa dan harta yang cukup banyak. Warga masyarakat yang tidak berdosa banyak yang menjadi korban amuk massa. Konflik sosial akibat keberagaman budaya mempunyai dampak negatif yang amat luas dan kompleks. Pada era reformasi sekarang ini, dampak negatif akibat keberagaman social budaya, antara lain sebagai berikut : a. Menimbulkan krisis ekonomi dan moneter yang berkepanjangan dan sulit diatasi, menyebabkan naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok serta rendahnya daya beli masyarakat; b. Menimbulkan konflik antar elit dan golongan politik, sehingga menghambat jalannya roda pemerintah dan pelaksanaan pembangunan; c. Menimbulkan konflik antar suku bangsa, antar golongan, atau antar kelas sosial, sehingga menyebabkan timbulnya perilaku anarkisme, terorisme, sekularisme, primordialisme, separalisme, dan sebagainya; d. Menimbulkan perubahan sosial dan budaya yang terlalu cepat, sehingga terjadi perubahan nilai dan norma sosial, perubahan pranata dan lembaga sosial, perubahan pandangn hidup, perubahan sistem dan struktur pemerintahan, dan sebagainya.

Sebagai

masyarakat

multikultural,

bangsa

indonesia

memiliki

keanekaragaman budaya yang berkenaan dengan suku, agama, ras, atau golongan. Berkaitan dengan keanekaragaman budaya dalam kehidupan masyarakat terdapat berbagai macam masalah lainnya sebagai berikut: 1. Primordialisme Suatu paham yang memegang teguh pada hal-hal yang dibawa sejak lahir, misalnya ras, suku bangsa, klan atau marga, agama dan asal-usul kedaerahan.

Tugas IPS Kelompok VIII- SMK Kimia YTK Palembang 2014

Penyebab munculnya Primordialisme: a. Adanya sesuatu yang dianggap istimewa pada ras,suku bangsa, agama taua daerah kelahirannya b. Sikap ingin mempertahankan keutuhan kelompok atau komunitasnya dari ancaman luar c. Adanya nilai-nilai yang dijunjung tinggi karena berkaitan dengan keyakinan 2. Anomi Anomi adalah suatu geJala sosial yang sangat unik sebagai akibat adanya perubahan sosial budaya yang selalu bergantian, sementara itu sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat tidak mengalami perubahan. 3. Ketimpangan Budaya Proses penyebaran kebudayaan asing tidak selalu berjalan serentak, melainkan kadang hanya sepotong-sepotong sehingga menimbulkan suatu bentuk ketimpangan kebudayaan. 4. Mestizo Culture Mestizo Culture adalah suatu proses pencampuran unsur kebudayaan yang satu dengan unsur kebudayaan lain yang tidak mempunyai simbol dan sifat berbeda. 5. Konflik Dalam masyarakat yang memiliki keberagaman budaya sangat berpotensi terjadi konflik, karena struktur sosial masyarakat Indonesia terbagi ke dalam berbagai suku bangsa, agama, ataupun golongan. a. Konflik Rasial Konflik yang terjadi dalam suatu ras tertentu karena terdapat perbedaanperbedaan dalam diri mereka terhadap individu lain yang berasal dari ras lain pula.

Tugas IPS Kelompok VIII- SMK Kimia YTK Palembang 2014

b. Konflik Antarsuku Bangsa Konflik yang terjadi karena adanya perbedaan antarsuku bangsa yang dapat dilihat dalam hal bahasa yang digunakan, adat istiadat dalam pergaulan sehari-hari, kesenian yang dikembangkan, sistem kekerabatan yang dianut dan penguasaan teknologi. Sehingga dalam beberapa hal itulah yang sering mendatangkan konflik antarsuku. c. Konflik Antaragama Konflik yang terjadi karena adanya keberagaman agama yang dianut oleh berbagai kelompok masyarakat sehingga seringkali mendatangkan perbedaan-perbedaan, baik dalam cara berpakaian, bergaul peribadatan, adat pernikahan, hukum waris, kesenian dan atribut-atribut keagamaan lainnya.

B. Integrasi Nasional Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragam. Keberagaman masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya keberagaman budaya dan agama. Seringkali keberagaman itu menimbulkan perbedaan, namun masyarakat Indonesia menyadari dan menghormati adanya perbedaan tersebut. Karena Indonesia sejak dulu dipersatuka dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda namun tetap satu. 1. Pengertian Integrasi Nasional a. Howard Wriggins Integrasi adalah penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi satu keseluruhan yang lebih utuh. b. Myron Weiner Integrasi adalah proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu integritas nasional.

Tugas IPS Kelompok VIII- SMK Kimia YTK Palembang 2014

c. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin Integrasi adalah proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya. d. J. Soedjati Djiwandono Integrasi adalah cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri.

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa Indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan melalui Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

2.

Faktor Pendorong Tumbuhnya Integrasi Nasional a. Sejarah dan Perasaan Senasib b. Konsensus Nasional

3.

Faktor Penghambat Tumbuhnya Integrasi Nasional a. Luasnya wilayah Indonesia dengan berbagai masalah lokalnya sendiri b. Adanya ketimpangan sosial ekonomi dalam masyarakat akibat tidak meratanya hasil pembangunan c. Derasnya arus globalisasi akibat berkembangnya industri pariwisata serta kemajuan teknologi d. Adanya paham etnosentrisme yang menonjolkan kelebihan budayanya dan menganggap rendah suku bangsa lain

4.

Perwujudan Integrasi Nasional a. Menganjurkan pemakaian batik, tenun ikat, dan songket sebagai bahan busana nasional Indonesia dalam acara-acara resmi. b. Mewajibkan pemakaian bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dalam ruang publik yang formal.

Tugas IPS Kelompok VIII- SMK Kimia YTK Palembang 2014

c. Memperkenalkan Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa bagi seluruh masyarakat Indonesia sejak usia kanak-kanak melalui pendidikan di sekolah. d. Memperkenalkan lagu Indonesia Raya, bendera Merah Putih, Garuda Pancasila, dan semboyan bagi seluruh masyarakat Indonesia sejak usia kanak-kanak melalui pendidikan di sekolah. e. Membangun lembaga-lembaga politik, ekonomi, dan kemasyarakat yang dapat menampung suara dan keinginan masyarakat

5.

Fungsi Pancasila Sebagai Integrasi Nasional Pancasila merupakan pelindung dari perbedaan dan kemajemukan yang ada pada bangsa Indonesia. Pancasila yang berisi lima sila tersebut merupakan moral yang mengikat semua warga Indonesia. Artinya, pancasila mengatur sikap dan tingkah laku bangsa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia, tanah air, dan pemerintah. a. Sila pertama : mewajibkan kita untuk mengakui dan memuliakan Tuhan sebagai pencipta, baik dalam hati maupun perbuatan b. Sila keda : mewajibkan kita untuk memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia yang memiliki martabat c. Sila ketiga : mewajibkan kita untuk mencintai tanah air bangsa dan negara Indonesia d. Sila keempat : mewajibkan kita untuk turut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan sesuai dengan kedudukan masing-masing e. Sila kelima : mewajibkan kita memberi sumbangan sesuai dengan kemampuan demi mewujudkan kesejahteraan rakyat

C. Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Menjaga Keselarasan Antarbudaya Dalam mencapai integrasi nasional dilakukan dengan cara menjaga kelestarian antar budaya. Hal ini dapat terwujud jika peran serta pemerintah dan

Tugas IPS Kelompok VIII- SMK Kimia YTK Palembang 2014

partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat sebagai berikut. 1. Peran Pemeritah a. Pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki kebudayaan berbeda-beda. b. Kemampuan desentralisasi pemerintah yang diwujudkan dalam agenda otonomi daerah. c. Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak dan kewajiban warga negara.

2.

Peran Masyarakat a. Meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaankesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah. b. Meminimalkan setiap potensi konflik yang ada.

D. Pemecahan Masalah Keberagaman Budaya Dalam mengahadapi berbagai masalah yang ditimbulkan akibat

keberagaman budaya ini, diperlukan upaya penanganan yang hati-hati. Upaya yang dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Selalu memperbarui kebijakan pemerintah dalam rangka pembangunan 2. Penanaman serta mempertebal sikap toleransi dan empati sosial setiap individu yang berbeda keberagaman budaya melalui berbagai institusi yang ada 3. Perlunya pemahaman dan kesadaran bahwa terjadinya perpecahan dalam masyarakat indonesia merupakan ancaman bagi kita

Beberapa cara lain yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan akibat keanekaragaman dan perubahan kebudayaan dalam

masyarakat, yaitu melalui berbagai pola hubungan yang terdapat dalam masyarakat majemuk.

Tugas IPS Kelompok VIII- SMK Kimia YTK Palembang 2014

1.

Asimilasi Asimilasi merupakan suatu proses dimana seseprang meninggalkan tradisi budaya mereka sendiri untuk menjadi bagian dari budaya yang berbeda.

2.

Self-segregation (Pemisahan Diri) Self-segregation (Pemisahan Diri) merupakan suatu kelompok etnis mengasingkan diri dari kebudayaan mayoritas.

3.

Integrasi Intregritas merupakan suatu keadaan ketika kelompok-kelompok etnis yang semula berbeda-beda mulai beradaptasi dan besikap konfirmitas

terhadapkebudayaan mayoritas dan adaptif. 4. Pluralisme Pluralisme merupakan sebuah kerangka dimana ada interaksi beberpa kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormati dan toleransi satu sama lain.

E. Alternatif Penyelesaian Masalah Akibat Keberagaman Budaya Kita tahu bahwa keberagaman budaya dapat menimbulkan konflik dan kerusuhan sosial. Sebenarnya, telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah kita dalam mengatasi masalah sosial akibat keberagaman budaya. Ahli-ahli ilmu sosial juga telah memberikan teori-teori pemecahan masalah akibat konflik sosial budaya. Namun pengaruh pemecahan masalah tersebut, tidak langsung dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Adapun metode-metode pemecahan masalah akibat konflik sosial budaya yang biasa digunakan, antara lain sebagai berikut : a. Metode Kompetisi (Competition) Metode kompetisi adalah pemecahan masalah dengan menggunakan teknik persaingan. Metode ini menyajikan suatu arena persaingan menang-kalah kepada pihak-pihak yang bertentangan. Apabila terjadi konflik dalam masyarakat, biasanya pihak yang berkuasa akan memanfaatkan kekuasaan

Tugas IPS Kelompok VIII- SMK Kimia YTK Palembang 2014

yang dimilikinya. Misalnya, dengan memberikan alternatif siapa yang tidak setuju silahkan mengundurkan diri.

b. Metode Menghindari (Avoidance) Metode menghindari adalah pemecahan masalah dengan cara salah satu pihak yang berselisih menarik diri atau menghindari konflik. Dalam metode ini biasanya pihak-pihak yang bertentangan mengambil keputusan untuk berpisah atau menghindar secara fisik. Misalnya, golongan elit politik yang pernah berkuasa pada era Orde Baru menarik diri dan tidak ikut lagi dalam kegiatan politik praktis pada pemerintahan era reformasi sekarang ini.

c.

Metode Akomodasi (Accommodation) Metode akomodasi adalah cara pemecahan masalah dengan menciptakan kondisi damai untuk sementara. Metode ini diterapkan apabila salah satu pihak bersedia memenuhi tuntutan pihak lawan. Metode ini digunakan untuk memelihara hubungan baik dengan harapan salah satu pihak mau mengalah sebagai contoh, dalam menyelesaikan konflik antara suku bangsa Dayak dengan suku bangsa Madura di Sambas, maka pemerintah kita memisahkan dua pihak yang bertikai dengan menyediakan penampungan sementara bagi pengungsi dari suku Madura sampai dicapai suatu kesepakatan damai.

d. Metode Kompromi (Compromise) Metode kompromi adalah pemecahan masalah dengan cara melakukan perundingan damai. Metode ini tidak diarahkan untuk menentukan siapa yang menang atau yang kalah, tetapi untuk mencari akar permasalahan, sehingga dicapai suatu kesepakatan damai. Metode ini dapat memperkecil permusuhan yang terpendam.

e.

Metode Kolaborasi (Collaboration) Metode kolaborasi adalah pemecahan masalah dengan cara memberikan keuntungan yang sama kepada pihak-pihak yang berselisih. Metode ini

Tugas IPS Kelompok VIII- SMK Kimia YTK Palembang 2014

merubah konflik menjadi kerja sama. Dalam hal ini pihak-pihak yang bertentangan diajak bekerja sama untuk berkompromi.

f.

Metode Pengurangan Konflik Selain ke lima metode tersebut,masih ada alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan, yaitu metodepengurangan konflik. Ada dua cara yang dapat digunakan utuk mengurangi konflik, yaitu: Mengganti tujuan yang menimbulkan konflik dengan tujuan yang dapat diterima oleh kedua pihak yang berselisih Mempersatukan dua belah pihak yang bertentangan dengan menimbulkan ancaman atau musuh dari luar.

You might also like