Professional Documents
Culture Documents
EKONOMI
SISTEM EKONOMI AMERIKA
LATAR BELAKANG
Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat belakangan ini nampaknya tidak
hanya berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat saja
namun juga perlambatan pertumbuhan ekonomi negara lain. Masalah awal krisis ini
setelah masalah sistem ekonomi yang terlalu bebas ialah adanya kemacetan kredit di
sektor perumahan. Masalah juga timbul karena maraknya kasus pemberian bonus pada
mereka yang mampu dan berhasil meminjamkan dana besar-besaran ke sektor properti
tanpa memeprtimbangkan kemampuan mengembalikan dana perusahaan atau pihak yang
menerima pinjaman tersebut. Hanya karena tergiur oleh adanya bonus maka para pemilik
modal tanpa ragu meminjamkan dana tersebut. Dana besar telah dikucurkan di sektor
perumahan yang digunakan untuk membangun di sektor perumahan.
Namun kenyataannya pembangunan besar-besaran yang disertai dana besar itu tidak
disertai daya serap pasar sehingga tak laku jual dan akhirnya menimbulkan kerugian dan
tidak mampu mengembalikkan pinjaman. Banyak perusahaan besar di Amerika Serikat
yang terjerat hutang dan beresiko bangkrut. Ketidakmampuan para perusahaan atau pihak
peminjam untuk mengembalikkan pinjaman yang berimbas pada macetnya rangkaian
kerja dari sistem keuangan dunia, penarikan modal oleh para investor yang khawatir
dengan keadaan ekonomi global serta diikuti oleh anjlok nya harga saham di berbagai
bursa saham mengakibatkan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi di berbagai
negara di dunia.
Krisis ekonomi Amerika Serikat kini telah berubah nama menjadi krisis global dan
memberikan efek domino pada bidang-bidang dan negara lain. Karena yang merasakan
dampaknya bukan hanya Amerika Serikat tapi juga negara lain seperti negara-negara di
Eropa (apalagi yang termasuk 9 sekutu Amerika Serikat), Asia termasuk Indonesia yang
terkena imbas pada melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, yang
akhirnya membawa berbagai dampak dalam berbagai bidang dan kebijakan yang diambil
oleh pemerintah Indonesia.
Efek krisis global ekonomi yang diderita Amerika Serikat ini memeiliki efek
domino yang sangat kuat. Krisis ekonomi yang awalnya hanya diderita Amerika
Serikaat saja kini mulai merembet ke negara lain terutama negara berkembang yang
masih membutuhkan bantuan dana interansional, dengan adanya krisis ini secara
langsung bantuan internasional akan dikurangi guna mencegah krisis ekonomi dunia
yang berlarut-larut. Macetnya ekspor, hilangya likuiditas beberapa bank, pemutusan
tenaga kerja, pudarnya kepercayaan investor dan konsumen, dan anjloknya perolehan
laba di berbagai sektor keuangan karena adanya pemangkasan suku bunga, otomotif,
penerbangan yang tidak kalah pentingnya ialah jatuhya berbagai indeks saham di
berbagai bursa Eropa, Asia dan Amerika Serikat itu sendiri meruapakan dampak umum
krisis global.
Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat juga merupakan pemicu adanya
resesi di bidang investasi, perdagangan, bantuan serta kepercayaan konsumen pada
negara lain seperti India, Cina, Brasil dan Rusia. Negara lain yang terkena imbas nya juga
ialah Jepang pada sektor ekspor yang anjlok, negara-negara di Eropa seperti Inggris,
Belanda, Swiss yang penerimaan laba pada lembaga keuangannya ikut anjlok dan
kehilangan likuiditasnya karena adanya ketidakpercayaan konsumen. Pada dasrnya
semua negara yang pernah menjadi invetsor bagi Lehman termasuk bank dunia kini
terkena imbas kebangrutan Lehman, hal itu berarti mereka juga merasakan krisis yang
dialami Lehman di Amerika Serikat.
Krisis ekonomi Amerika Serikat kini telah berubah nama menjadi krisis global dan
memberikan efek domino pada bidang-bidang dan negara lain. Karena yang merasakan
dampaknya bukan hanya Amerika Serikat tapi juga negara lain seperti negara-negara di
Eropa (apalagi yang termasuk 9 sekutu Amerika Serikat), Asia termasuk Indonesia yang
terkena imbas pada melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, yang
akhirnya membawa berbagai dampak dalam berbagai bidang dan kebijakan yang diambil
oleh pemerintah Indonesia.
SISTEM EKONOMI CINA
Parti Komunis China CCP menformulakan dasar ekonominya sebagai sesuatu yang
sosialis 'dengan karekter China'. Dimulai dengan tahun 1978 kepemimpinan China telah
mereformasikan sektor ekonominya daripada suatu yang berasaskan sistem ekonomi
kawasan pusat ala Soviet kepada suatu yang lebih kapitalis akan tetapi masih di bawah
kawalan politik CCP. Kearah ini pentadbiran menukar ke sistem responsibiliti para
keluaga dalam pertanian dalam penggantian sistem lama yang berasaskan
penggabunggan, menambah kuasa pegawai tempatan dan pengurus kilang dalam industri,
dan membenarkan pelbagai pengusahawanan dalam servis dan perkilangan ringan, dan
membuka ekonomi kepada perdagangan dan pelaburan luar. Kawalan harga juga telah
dilonggarkan. Ini telah mewujudkan penukaran sistem ekonomi berasaskan komunis
kepada sistem ekonomi campuran komunis dan kapitalis.
Tanah besar China mendapat reputasi sebagai tempat yang berkos rendah untuk
menjalankan aktiviti perkilangan, dan ketiadaan persatuan sekerja amat menarik bagi
pengurus-pengurus syarikat asing. Seorang pekerja tanpa kemahiran di sebuah kilang
China di kawasan kampung menelan belanja yang serendah kurang daripada AS$1/jam,
amat kurang berbanding AS$/jam di Amerika Syarikat. Pekerja-pekerja China ini
seringkali terpaksa berkerja teruk di kawasan berbahaya dan mudah ditindas majikan
kerana tiada undang-undang dan persatuan sekerja yang boleh melindungi hak mereka.
Kos rendah bahan mentah merupakan satu lagi aspek ekonomi China. Ini disebabkan
persekitaran kompetitif yang menyebabkan hasil berlebihan yang turut menurunkan kos
pembelian bahan mentah. Ada juga kewujudan kawalan harga dan jaminan sumber-
sumber yang tinggal daripada sistem ekonomi lama berasaskan Soviet. Apabila negara
terus menswastakan syarikat-syarikat miliknya dan pekerja berpindah ke sektor yang
lebih menguntungkan, deflationary effect ini akan terus menambahkan tekanan keatas
harga dalam ekonomi.
Pada tahun 2003, GDP China dalam konteks kuasa pembelian mencapai AS$6.4 trilion,
menjadi kedua terbesar di dunia. Dengan menggunakan pengiraan konvensional, ia
dirangka pada tangga keenam. Dengan penduduknya yang padat ini masih memberikan
GDP per kapita yang sebanyak AS$ 5,000, atau 1/7 daripada Amerika Syarikat. Laporan
rasmi kadar pertumbuhan pada tahun 2003 adalah 9.1%. Ia dianggarkan oleh perisik
Amerika CIA pada tahun 2002 pertanian menyumbang sebanyak 14.5% GNP China dan
sektor perindustrian dan pembinaan pula 51.7% dan perkhidmatan 33.8%. Purata
pendapatan luar bandar adalah satu pertiga daripada di dalam bandar, jurang yang
semakin membesar dalam dekad kebelakangan ini.
Oleh sebab saiznya yang amat luas dan budaya yang amat panjang sejarahnya, China
mempunyai tradisi sebagai sebuah negara kuasa ekonomi. Dalam kata Ming Zeng,
profesor pengurusan di Shanghai, Dalam sesetengah statistik, pada penghujung abad ke
16 sekalipun, China mempunyai satu pertiga KDNK. Amerika Syarikat yang gagah pada
masa kini pula hanya mempunyai 20%. Jadi, jika anda membuat perbandingan sejarah
ini, tiga atau empat ratus tahun terdahulu, China tentulah kuasa terbesar dunia.
Percubaan mewujudkan semula keadaan yang menbanggakan ini sudah tentu adalah
salah suatu matlamat orang China. Maka tidak hairanlah fenomena kebanjiran orang
bukan China dunia yang lain mahu mempelajari Bahasa Cina ini dan kegerunan Amerika
dan Barat terhadap China secara amnya berlaku pada senario politik dunia pada hari ini.
Akan tetapi, jurang pengagihan kekayaan diantara persisiran pantai dan kawasan
pendalaman China masih amat besar sekali. Untuk menandingi keadaan yang berpotensi
mengundang bahaya ini, kerajaan melaksanakan strategi Pembangunan Bahagian Barat
China pada tahun 2000, Pembangunan Semula China Timur Laut pada tahun 2003, dan
Kenaikan Kawasan China Tengah pada tahun 2004, kesemuanya bertujuan membantu
kawasan pendalaman China turut membangun bersama
ANGGUN PURWANTI
GEMPA BUMI
NAMA : ANGGUN PURWANTI
KELAS : 10.2
GEOGRAFI
TIPE GEMPA BUMI
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran
lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-
tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan
tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari
beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan
mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga
berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan
terjadinya gempa tektonik.[1] Gempa bumi tektonik memang unik. Peta penyebarannya
mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola
pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian
(geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan
fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan
dengan batas pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang
terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB,[2]
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi
yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan
litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung
berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa
air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi
(jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi
(contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain
Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat
membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah.
Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas
terinduksi