You are on page 1of 2

Bank Syariah dan Bank Konvensional, serupa tapi

tak sama
June 15, 2006 — kamale

Salah satu perangkat dalam ekonomi syariah adalah adanya


perangkat bank syariah. Nah sebenarnya apa sih Bank syariah itu?
Bagaimana cara kerja Bank Syariah itu? Apa bedanya Bank
Syariah dengan Bank lain yang umum banyak berkembang di
masyarakat (dalam banyak buku sering disebut dengan istilah
bank konvensional) ? Nah disini akan dibahas sekilas satu per
satu.

Pertama akan kita bahas tentang persamaannya, yakni ada


persamaan dalam hal sisi teknis penerimaan uang, persamaan
dalam hal mekanisme transfer, teknologi komputer yang
digunakan maupun dalam hal syarat-syarat umum untuk
mendapat pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan
keuangan dan sebagainya. Dalam hal persamaan ini semua hal yang terjadi pada Bank
Syariah itu sama persis dengan yang terjadi pada Bank Konvensional, nyaris tidak ada
perbedaan.

Selanjutnya, mengenai perbedaannya, antara lain meliputi aspek akad dan legalitas,
struktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja.

Yang pertama tentang akad dan legalitas. Akad dan legalitas ini merupakan kunci utama
yang membedakan antara bank syariah dan bank konvensional. “innamal a’malu bin
niat”, sesungguhnya setiap amalan itu bergantung dari niatnya. Dan dalam hal ini
bergantung dari aqadnya. Perbedaannya untuk aqad-aqad yang berlangsung pada bank
syariah ini hanya aqad yang halal, seperti bagi hasil, jual beli atau sewa menyewa. Tidak
ada unsur riba’ dalam bank syariah ini.

Perbedaan selanjutnya yaitu dalam hal struktur organisasi bank. Dalam bank syariah ada
keharusan untuk memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam struktur organisasinya.
DPS ini bertugas untuk mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar sesuai
dengan garis-garis syariah. DPS biasanya ditempatkan pada posisi setingkat dengan
dewan komisaris (nah.. tinggi banget khan posisinya, jadi gak cuman main-main..). DPS
ini ditetapkan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) setiap tahunnya.

Semenjak tahun 1997, seiring dengan pesatnya perkembangan bank syariah di Indonesia,
dan demi menjaga agar para DPS di setiap bank benar-benar tetap konsisten pada garis-
garis syariah, maka MUI membentuk sebuah lembaga otonom untuk lebih fokus pada
ekonomi syariah dengan membentuk Dewan Syariah Nasional.
Selanjutnya, perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional adalah pada usaha
yang dibiayai. Ada aturan bahwa usaha-usaha yang dibiayai oleh bank syariah ini hanya
lah usaha yang halal. Sedangkan untuk usaha yang haram, seperti usaha asusila, usaha
yang merusak masyarakat atau sejenisnya itu tidak akan dibiayai oleh bank syariah.

Kemudian perbedaan lainnya adalah pada lingkungan kerja bank syariah. Coba sekali-
sekali pergi ke bank syariah, pasti ketika kita memasuki kantor bank tersebut ada nuansa
tersendiri. Nuansa yang diciptakan untuk lebih bernuansa islami. Mulai dari cara
berpakaian, beretika dan bertingkahlaku dari para karyawannya. Yang pasti jika masuk
ke kantor bank syariah insya Allah benar-benar sejuk nuansanya.

You might also like