Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Program KB ini dirintis sejak tahun 1951 dan terus berkembang, sehingga
pada tahun 1970 terbentuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN). Program ini salah satu tujuannya adalah penjarangan kehamilan
mengunakan metode kontrasepsi dan menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial
bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan pengendalian
penduduk.
4. Bagi Peneliti
Agar dapat dijadikan masukan dalam penelitian serupa dan dapat lebih
memperdalam penelitian yang sudah ada.
4. Waktu Penelitian :
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
1. KIA
4. Kesehatan Lingkungan
8. Kesehatan Sekolah
13.Kesehatan Jiwa
14.Kesehatan Mata
15.Laboratorium Sederhana
2.2.2 Kontrasepsi
Berasal dari kata Kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan Konsepsi
adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria)
yang mengakibatkan kehamilan.
1. Metode Sederhana
a. Tanpa alat/obat
1. Sengama Terputus
2. Pantang Berkala
b. Dengan Alat/Obat
1. Kondom
2. Metode Efektif
1. Pil KB
3. Susuk KB
a. Pada wanitaTubektomi
1. Pengertian IUD
IUD merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari plastik halus, lembut
dan lentur yang diletakkan dalam rongga rahim.
IUD (Intra Uterine Device) adalah rangka plastik kecil yang dipasang
kedalam rahim lewat vagina (www. BKKBN.Go.id, 2005)
2. Jenis IUD
a. Lippes Loop
2. Medicated IUD
a.Cooper IUD
3. Daya Guna
Daya guna IUD biasa (non medicated IUD) seperti Lippes Loop (ukuran D)
dan cincin anti karat mempunyai angka kegagalan tinggi. Yaitu 2 sampai 6
untuk 100 wanita. Sebaliknya IUD tembaga ( Tcu 380 dan MLCu 375) yang
mempunyai luas permakaian tembaga yang besar adalah IUD yang sangat
efektif karena kegagalan tahun pertamanya hanya atau kurang dari 1. Angka
kehamilan tahun pertama dan kumulatif dalam 8 tahun adalah 0,6 dan 2,3
untuk Copper T 380A. IUD dengan luas permukaan tembaga yang lebih
kecil ( Tcu 200, Tcu 220, dan Tcu7) dan progestase ( IUD yang melepaskan
progesterone) mempunyai angka kegagalan pertama 1 sampai 3 per 100
wanita (Hartanto, 2003)
4. Daya Tahan
Daya tahan IUD sekitar 3,5 sampai 8 tahun. Untuk jenis IUD yang
mengandung hormon (progestasen- T) mempinyai daya tahan selama 18
bulan. Untuk IUD jenis Lippes Loop mempunyai daya kerja untuk selama-
lamanya sampai menopause selama tidak menimbulkan masalah atau
leluhan pemakaianya (Hartanto, 2003)
IUD adalah suatu alat yang terbuat dari plastik yang biasa mengandung
tembaga hormon steroid. IUD akan berada dalam uterus, bekerja terutama
mencegah terjadinya pembuahan (fertilasi) dengan memblok bersatunya
ovum dengan sperma, mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba
falopi dan menginaktifkan sperma.
Mekanisme cara kerja yang pasti dari IUD belum diketahui. Ada beberapa
mekanisme cara kerja IUD yang telah diajukan yaitu:
(Hartanto, 2003)
6. Efektifitas
a. Ekspulsi spontan.
b. Terjadinya kehamilan.
(Hartanto, 2003)
7. Keuntungan
( Saifudin, 2003).
8. Kerugian
(Saifudin, 2003)
9. Kontra Indikasi
Ekspulsi biasanya terjadi pada 3-6 bulan pertama, yang dapat sebagian atau
seluruh IUD. Ekspulsi dapat diketahui oleh pasien pada waktu memperhatikan
darah haidnya. Pasien dapat pula diberi petunjuk cara meraba filamen sendiri
sebelum senggama dan sesudah haid selesai.
1. Perforasi uterus.
2. Infeksi Pelvik.
3. Endrometritis
Gejala dini endometritis denagn IUD ini ialah keputihan yang berbau,
disparenia, metroragia, dan menoragia. Lebih lanjut dapat menjadi
parametritis, pembentukan abses pelvik, dan peritonitis. Pemeriksaan
bakteriologik dari endoserviks dan uterus harus dilakukan, dan IUD
dikeluarkan.
( Wikjnjosastro, 2002)
IUD ( Intra Uterine Devices) dapat dibuka sebelum waktunya bila dijumpai :
- Terjadi Infeksi
- Terjadi Perdarahan
1. Ekonomi
2. Usia
Usia adalah lama waktu hidup sejak dilahirkan. (Depdiknakes, 2002). Usia
yang dimaksud disini adalah usia akseptor KB. Usia mempengaruhi akseptor
dalam penggunaan alat kontrasepsi. Dari faktor-faktor usia dapat ditentukan
fase-fase. Usia kurang 20 tahun; fase menunda kehamilan, usia antara 20-30
tahun; fase menjarangkan kehamilan. Usia antara 30 tahun lebih; fase
mengakhiri kehamilan. (Hartanto, 2002).
3. Paritas
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2000). Sedangkan
Menurut beberapa ahli salah satunya adalah Dictionory of Education
Pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan
sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya didalam masyarakat dimana ia
hidup, proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan
yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah) sehingga
dia dapat memperoleh, mengalami perkembangan kemampuan sosial dan
kemampuan individu yang optimum (Dasar-Dasar Kependidikan Ihsan Fuad,
2005).
c. Pendidikan Tinggi
Diseluruh dunia terdapat 6000 juta penduduk buta huruf, sekalipun mesin otak
telah ditemukan 500 tahun yang lalu. Hampir dapat dipastikan kemampuan
menyediakan fasilitas pendidikan semakin terbatas menyediakan fasilitas
terbatas maka seharusnya jumlah yang memanfaatkan harus terkendali dengan
jalan Keluarga Berencana.
BAB III
KERANGKA KONSEP
Berdasarkan teori dan literatur yang di dapat, maka penulis hanya memilih
variabel tunggal.
- Tingkat Ekonomi
- Umur Pemakaian alat kontrasepsi IUD
- Paritas
- Pendidikan
Tidak
Menggunakan
Menggunakan
3.3 Hipotesa
3.3.1 Ho : tidak ada pengaruh tingkat ekonomi dengan pemakaian kontrasepsi IUD.
Ha : ada pengaruh pengaruh tingkat ekonomi dengan pemakaian
kontrasepsi IUD.
3.3.2 Ho : tidak ada pengaruh usia dengan pemakaian kontrasepsi IUD.
Ha : ada pengaruh pengaruh usia dengan pemakaian kontrasepsi IUD.
3.3.3 Ho : tidak ada pengaruh paritas dengan pemakaian kontrasepsi IUD.
Ha : ada pengaruh pengaruh paritas dengan pemakaian kontrasepsi IUD.
3.3.4 Ho : tidak ada pengaruh tingkat pendidikan dengan pemakaian kontrasepsi
IUD.
Ha : ada pengaruh pengaruh tingkat pendidikan dengan pemakaian
kontrasepsi IUD.
Ho diterima jika x2 hitung < x2 tabel dan Ho ditolak jika x2 hitung > x2 tabel
(Chi Kuadrat Pengujian Independensi)
BAB IV
METODE PENELITIAN
Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah diwilayah kerja Puskesmas
Banjarsari Kecamatan Metro Utara. Alasan pemilihan lokasi penelitian adalah belum
adanya penelitian tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi kontrasepsi IUD di
Wilayah Puskesmas Banjarsari Metro Utara.
4.3.1 Populasi
Sampel adalah sebagian yang memiliki dari keseluruhan objek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmodjo, 2002). Sampel penelitian ini
menggunakan tekhnik simpel ramdom sampling dengan cara penganbilan sampel dari
seluruh anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi itu.
Untuk menentukan sampel pada penelitian ini maka digunakan teori yang
dikemukakan oleh Notoatmodjo (2002) dengan rumus sebagai berikut :
N
n=
1+ N (d )
2
Keterangan :
n = Besar sampel
N
n=
1+ N (d ) 2
995
n=
1 + 995 (0,15 )
2
= 43
4.4. Pengumpulan Data
1. Coding
Memberikan kode pada setiap jawaban dalam kuesioner yang di isi oleh
responden untuk memudahkan dalam entry data.
2. Editing
Melakukan pemeriksaan pada setiap kuesioner yang di isi oleh responden untukn
memastikan bahwa tidak da kesalahan dalam pengisian kuesioner.
3. Entry
Memastikan data yang mendapatkan melalui kuesioner yang di isi oleh responden
kedalam program komputer.
4. Cleaning
Memeriksa kembali data yang ada diprogram komputer dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam entry
data.
α : Tingkat kemaknaan
x =∑
( 0 − E )2
E
Ho : Hipotetis Nol
Ha : Hipotesis alternatif
Bila nilai perhitungan uji statistik lebih besar dibandingkan nilai yang berasal
dari tabel (nilai perhitungan > nilai table) maka keputusannya : Ho ditolak
dan Ha diterima.