You are on page 1of 45

Teori - Teori Pemikiran Manajemen

A. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik


Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :
1. Pentingnya peran manajer
2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja
3. Tanggung jawab kesejahteraan karyawan
4. Iklim kondusif
Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja.
A.1. Robert Owen (1771 - 1858)
Menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci
keberhasilan perusahaan.
Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang tidak memadai,
dimana kondisi kerja
sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.
A.2. Charles Babbage (1792 - 1871)
Menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya
dengan pembagian
pekerjaan. Sehingga setiap ekerja dapat dididik dalam suatu keterampilan
khusus. Setiap
pekerja hanya dituntut tanggungjawab khusus sesuai dengan spesialisasinya.
A.3. Frederick W. Taylor :
Merupakan titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah hasil penelitian
tentang studi waktu
kerja (time & motion studies). Dengan penekanan waktu penyelesaian
pekerjaan dapat
dikorelasikan dengan upah yang diterima. Metode ini disebut sistem upah
differensial.
A.4. Hennry L. Gantt (1861 - 1919) :
Gagasannya mempunyai kesamaan dengan gagasan Taylor, yaitu :
1. Kerjasama saling menguntungkan antara manajer dan karyawan.
2. Mengenal metode seleksi yang tepat.
3. Sistem bonus dan instruksi.
Akan tetapi Hennry menolak sistem upah differensial. Karena hanya
berdampak kecil terhadap
motivasi kerja.
A.5. Frank B dan Lillian M. Gilbreth (1868 - 1924 dan 1878 - 1972) :
Berdasarkan pada gagasan hasil penelitian tentang hubungan gerakan dan
kelelahan dalam
pekerjaan. Menurut Frank, antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan.
Setiap gerakan
yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan. Menurut Lillian, dalam
pengaturan untuk
mencapai gerakan yang efektif dapat mengurangi kelelahan.
A.6. Herrrington Emerson (1853 - 1931) :
Berpendapat bahwa penyakit yang mengganggu sistem manajemen dalam
industri adalah
adanya pemborosan dan inefisinesi. Oleh karena itu ia menganjurkan :
1. Tujuan jelas
2. Kegiatan logis
3. Staf memadai
4. Disiplin kerja
5. Balas jasa yang adil
6. Laporan terpecaya
7. Urutan instruksi
8. Standar kegiatan
9. Kondisi standar
10. Operasi standar
11. Instruksi standar
12. Balas jasa insentif

B. Teori Organisasi Klasik


B.1. Fayol (1841 - 1925) :
Teori organisasi klasik mengklasifikasikan tugas manajemen yang terdiri atas
:
1. Technical ; kegiatan memproduksi produk dan mengoranisirnya.
2. Commercial ; kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3. Financial ; kegiatan pembelanjaan.
4. Security ; kegiatan menjaga keamanan.
5. Accountancy ; kegiatan akuntansi
6. Managerial ; melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri atas :
- Planning ; kegiatan perencanaan<>
- Organizing ; kegiatan mengorganiisasikaan
- Coordinating ; kegiatan pengkoorrdinasiian
- Commanding ; kegiatan pengarahann
- Controlling ; kegiatan penngawasaan
Selain hal tersebut diatas, asas-asa umum manajemen menurut Fayol adalah
:
- Pembagian kerja
- Asas wewenang dan tanggungjawab<>
- Disiplin
- Kesatuan perintah
- Kesatuan arah
- Asas kepentingan umum
>
- Pemberian janji yang wajar
- Pemusatan wewenang
- Rantai berkala
- Asas keteraturan
- Asas keadilan
- Kestabilan masa jabatan
- Inisiatif
- Asas kesatuan
B.2. James D. Mooney :
Menurut James, kaidah yang diperlukan dalam menetapkan organisasi
manajemen adalah :
a. Koordinasi
b. Prinsip skala
c. Prinsip fungsional
d. Prinsip staf

C. Teori Hubungan Antar Manusia (1930 - 1950)


Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan,
yaitu dengan
mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan
manusiawi untuk
menunjang tingkat produktifitas kerja.
Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah
suatu sistem
sosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar
produktifitasnya
bisa lebih tinggi.

D. Teori Behavioral Science :


D.1. Abraham maslow
Mengembangkan adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang
perilaku manusia dan
dinamika proses motivasi.
D.2. Douglas Mc Gregor
Dengan teori X dan teori Y.
D.3. Frederich Herzberg
Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
D.4. Robert Blake dan Jane Mouton
Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial.
D.5. Rensis Likert
Menidentifikasikan dan melakukan penelitian secara intensif mengenai empat
sistem
manajemen.
D.6. Fred Fiedler
Menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
D.7. Chris Argyris
Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan
budaya.
D.8. Edgar Schein
Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.
Teori behavioral science ditandai dengan pandangan baru mengenai perilaku
orang per orang,
perilaku kelompok sosial dan perilaku organisasi.

E. Teori Aliran Kuantitatif


Memfokuskan keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai
dengan langkah
sebagai berikut :
1. Merumuskan masalah
2. Menyusun model aritmatik
3. Mendapatkan penyelesaikan dari model
4. Mengkaji model dan hasil model
5. Menetapkan pengawasan atas hasil
6. Mengadkan implementasi
Alat bantu yang sering digunakan dalam metode ini adalah motede statistik dan
komputerisasi
untuk melihat kemungkinan dan peluang sebaai informasi yang dibutuhkan pihak
manajemen.
Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, mengurus atau
mengelola. Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap istilah
manajemen ini. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada satu yang kiranya
dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu :
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti
perencanaan, pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang
dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

Sedangkan pengertian menurut ahli-ahli yang lain adalah sebagai berikut :


1. Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel :
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan
orang lain.
2. Menurut R. Terry :
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai
sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan
sumberdaya lainnya.
3. Menurut James A.F. Stoner :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan
sumberdaya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.
4. Menurut Lawrence A. Appley :
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang
lain.
5. Menurut Drs. Oey Liang Lee :
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan dan
pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari


Soekarno membaca naskah Proklamasi yang sudah diketik Sajuti Melik dan telah
ditandatangani Soekarno-Hatta

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Jumat, 17 Agustus 1945 Tahun Masehi, atau 17


Agustus 2605 menurut tahun Jepang, atau 17 Ramadan 1365 Tahun Hijriah dibacakan
oleh Ir. Soekarno yang didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta di Jalan Pegangsaan
Timur 56, Jakarta Pusat.

Daftar isi
[sembunyikan] [sembunyikan]

• 1 Latar belakang
o 1.1 Peristiwa Rengasdengklok
o 1.2 Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura dan
Laksamana Muda Maeda
• 2 Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi
• 3 Isi Teks Proklamasi
o 3.1 Naskah Otentik
• 4 Peringatan 17 Agustus 1945
o 4.1 Lomba-lomba tradisional
o 4.2 Peringatan Detik-detik Proklamasi
• 5 Rujukan
• 6 Lihat pula

• 7 Pranala luar

[sunting] Latar belakang

Artikel ini bagian dari seri


Sejarah Indonesia
Sejarah Nusantara

Pra-Kolonial (sebelum 1602)

Pra-sejarah

Kerajaan Hindu-Buddha

Kerajaan Islam

Zaman kolonial (1602-1945)

Era Portugis

Era VOC

Era Belanda

Era Jepang (1942-1945)

Sejarah Republik Indonesia

Proklamasi (17 Agustus 1945)

Masa Transisi

Era Orde Lama

Demokrasi Terpimpin
Operasi Trikora (1960-1962)

Konfrontasi Indo-Malaya (1962-1965)

Gerakan 30 September 1965

Era Orde Baru

Gerakan Mahasiswa 1998

Era Reformasi

[Sunting]

Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang
oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh
dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
BPUPKI, atau "Dokuritsu Junbi Cosakai", berganti nama menjadi PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritu Junbi Inkai dalam bahasa
Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga
menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun
dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan
ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam
untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di
ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu
di Indonesia, pada tanggal 14 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat
radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-
siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang
diberikan sebagai hadiah Jepang.
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam,
mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan
segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat
dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI.[1] Meskipun demikian
Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.

Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat,
Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena
menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap
saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu
nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang
hasil pertemuan di Dalat. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah,
dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang
besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno
mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena
itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir
menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI
hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang (sic).

Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan
Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan
mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana,
Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar
desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk
segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin
terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat
proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak
menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang.
Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian
Jepang.

Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh
konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.

Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Muda
Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda
menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di
Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi
dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus
keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu
yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.

Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh


Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat
PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak
muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.

[sunting] Peristiwa Rengasdengklok

Artikel utama untuk bagian ini adalah: peristiwa Rengasdengklok

Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana --yang konon
kabarnya terbakar gelora heroismenya setelah berdiskusi dengan Ibrahim gelar Datuk Tan
Malaka --yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada
dini hari tanggal 16 Agustus 1945. Bersama Shodanco Singgih, salah seorang anggota
PETA, dan pemuda lain, mereka membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur
yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal
sebagai peristiwa Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno
bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa
pun risikonya.

Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad Soebardjo
melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad
Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak
terburu - buru memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka pulang
kerumah masing-masing. Mengingat bahwa hotel Des Indes (sekarang kompleks
pertokoan di Harmoni) tidak dapat digunakan untuk pertemuan setelah pukul 10 malam,
maka tawaran Laksamana Muda Maeda untuk menggunakan rumahnya (sekarang gedung
museum perumusan teks proklamasi) sebagai tempat rapat PPKI diterima oleh para tokoh
Indonesia.

[sunting] Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura dan


Laksamana Muda Maeda

Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Mayor Jenderal Moichiro
Yamamoto, Kepala Staf Tentara ke XVI (Angkatan Darat) yang menjadi Kepala
pemerintahan militer Jepang (Gunseikan) di Hindia Belanda tidak mau menerima
Sukarno-Hatta yang diantar oleh Maeda Tadashi dan memerintahkan agar Mayor
Jenderal Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer
Jepang, untuk menerima kedatangan rombongan tersebut. Nishimura mengemukakan
bahwa sejak siang hari tanggal 16 Agustus 1945 telah diterima perintah dari Tokio bahwa
Jepang harus menjaga status quo, tidak dapat memberi ijin untuk mempersiapkan
proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagaimana telah dijanjikan oleh Marsekal Terauchi
di Dalat, Vietnam. Soekarno dan Hatta menyesali keputusan itu dan menyindir Nishimura
apakah itu sikap seorang perwira yang bersemangat Bushido, ingkar janji agar dikasihani
oleh Sekutu. Akhirnya Sukarno-Hatta meminta agar Nishimura jangan menghalangi kerja
PPKI, mungkin dengan cara pura-pura tidak tau. Melihat perdebatan yang panas itu
Maeda dengan diam-diam meninggalkan ruangan karena diperingatkan oleh Nishimura
agar Maeda mematuhi perintah Tokio dan dia mengetahui sebagai perwira penghubung
Angkatan Laut (Kaigun) di daerah Angkatan Darat (Rikugun) dia tidak punya wewenang
memutuskan.

Setelah dari rumah Nishimura, Sukarno-Hatta menuju rumah Laksamana Maeda (kini
Jalan Imam Bonjol No.1) diiringi oleh Myoshi guna melakukan rapat untuk menyiapkan
teks Proklamasi. Setelah menyapa Sukarno-Hatta yang ditinggalkan berdebat dengan
Nishimura, Maeda mengundurkan diri menuju kamar tidurnya. Penyusunan teks
Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo dan disaksikan oleh
Soekarni, B.M. Diah, Sudiro (Mbah) dan Sayuti Melik. Myoshi yang setengah mabuk
duduk di kursi belakang mendengarkan penyusunan teks tersebut tetapi kemudian ada
kalimat dari Shigetada Nishijima seolah-olah dia ikut mencampuri penyusunan teks
proklamasi dan menyarankan agar pemindahan kekuasaan itu hanya berarti kekuasaan
administratif. Tentang hal ini Bung Karno menegaskan bahwa pemindahan kekuasaan itu
berarti "transfer of power". Bung Hatta, Subardjo, B.M Diah, Sukarni, Sudiro dan Sajuti
Malik tidak ada yang membenarkan klaim Nishijima tetapi di beberapa kalangan klaim
Nishijima masih didengungkan.

Setelah konsep selesai disepakati, Sajuti menyalin dan mengetik naskah tersebut
menggunakan mesin ketik yang diambil dari kantor perwakilan AL Jerman, milik Mayor
(Laut) Dr. Hermann Kandeler.[2] Pada awalnya pembacaan proklamasi akan dilakukan di
Lapangan Ikada, namun berhubung alasan keamanan dipindahkan ke kediaman
Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56[3] (sekarang Jl. Proklamasi no. 1).

[sunting] Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi


Naskah asli proklamasi yang ditempatkan di Monumen Nasional

Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi
ditulis di ruang makan di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Para
penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad
Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir
B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang
menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama
bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti melik. Pagi harinya,
17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara
lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada
pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat
tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh bu Fatmawati,
dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan
Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.

Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan
alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu
ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk
tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera
Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari
sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.[4].
Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen
Nasional.

Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor
yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan
tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang
pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat
kepada mereka.[5]
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD)
sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45.
Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk
Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.

Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto Iskandardinata dan
persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang
pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.

[sunting] Isi Teks Proklamasi


Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.


Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta

Di sini ditulis tahun 05 karena ini sesuai dengan tahun Jepang yang kala itu adalah tahun
2605.

[sunting] Naskah Otentik


Suara Bung Karno membacakan naskah proklamasi di studio RRI tahun 1951, pembacaan atas usul salah satu pendiri RRI Jusuf Ronodipuro

Kesulitan memainkan berkas media?

Teks diatas merupakan hasil ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajoeti Melik), salah
seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan proklamasi.

Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, hari 17, bulan 8, tahun 45
Wakil2 bangsa Indonesia.
[sunting] Peringatan 17 Agustus 1945
Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus, rakyat Indonesia merayakan Hari Proklamasi
Kemerdekaan ini dengan meriah. Mulai dari lomba panjat pinang, lomba makan kerupuk,
sampai upacara militer di Istana Merdeka, seluruh bagian dari masyarakat ikut
berpartisipasi dengan cara masing-masing.

[sunting] Lomba-lomba tradisional

Perlombaan yang seringkali menghiasi dan meramaikan Hari Proklamasi Kemerdekaan


RI diadakan di kampung-kampung/ pedesaan diikuti oleh warga setempat dan dikoordinir
oleh pengurus kampung/ pemuda desa

• Panjat pinang
• Balap bakiak
• Tarik tambang
• Sepeda lambat
• Makan kerupuk
• Balap karung
• Perang bantal
• Pemecahan balon
• Pengambilan koin dalam terigu
• Lari Kelereng

[sunting] Peringatan Detik-detik Proklamasi

Peringatan detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka dipimpin oleh Presiden RI selaku


Inspektur Upacara. Peringatan ini biasanya disiarkan secara langsung oleh seluruh stasiun
televisi. Acara-acara pada pagi hari termasuk: penembakan meriam dan sirene,
pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih (Bendera Pusaka), pembacaan naskah
Proklamasi, dll. Pada sore hari terdapat acara penurunan bendera Sang Saka Merah Putih.

[sunting] Rujukan
1. ^ Sekitar Proklamasi 1 oleh Rushdy Hoesein
2. ^ Zahorka, H. Sejarah dari Tugu Peringatan Pahlawan Jerman di Arca Domas,
Indonesia.
3. ^ Sekitar Proklamasi 5 oleh Rushdy Hoesein
4. ^ ibid
5. ^ ibid

[sunting] Lihat pula


• Periode menjelang Kemerdekaan RI
• Pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Belanda
[sunting] Pranala luar
• (id) Mitos dan Realitas Menjelang Proklamasi
• (en) Proklamasi @ YouTube.com

RESUME ILMU POLITIK

A. ILMU POLITIK
1. PENGERTIAN ILMU POLITIK

Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari suatu segi khusus dari kehidupan
masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan. Secara umum ilmu politik ialah ilmu yang
mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik sesama warga Negara, antar warga Negara
dan Negara, maupun hubungan sesama Negara. Yang menjadi pusat kajiannya adalah
upaya untuk memperoleh kekuasaan,usaha mempertahankan kekuasaan, pengunaan
kekuasaan tersebut dan juga bagaiman menghambat pengunan kekuasaan.

Ilmu politik mempelajari beberapa aspek, seperti :

a. Ilmu politik dilihat dari aspek kenegaran adalah ilmu yang memperlajari Negara,
tujuan Negara, dan lembaga-lembaga Negara serta hubungan Negara dengan warga
nwgaranya dan hubungan antar Negara.

b. Ilmu politik dilihat dari aspek kekuasaan adalah ilmu yang mempelajari ilmu
kekuasaan dalam masyarakat, yaitu sifat, hakikat, dasar, proses, ruang lingkup, dan
hsil dari kekuasaan itu.

c. Ilmu politik dilihat dari aspek kelakuan politik yaitu ilmu yang mempelajari kelakuan
politik dalam system politik yang meliputi budaya politik, kekuasaan, kepentingan
dan kebijakan.

Konsep-konsep pokok yang dipelajari dalam ilmu politik :


a. Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempeunyai kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya

b. Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi


tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelakunya

c. Pengambilan keputusan adalah membuat pilihan diantara beberapa alternative


sedangkan istilah pngambilan keputusan menunjukkan pada proses yang terjadi
sampai keputusan itu tercapai

d. Kebijakan umum adalah kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang pelaku
atau kelompok politik dalam usaha memilih tujuan-tujuan dan cara-cara untuk
mencapai tujuan-tujuan itu.

e. Pembagian adalah pembagian dan penjatahan dari nilai-nilai dalam masyarakat, yang
ditekankan bahwa pembagian selalu tidak merata sehingga timbul konflik

2. BIDANG-BIDANG KAJIAN ILMU POLITIK

1. teori ilmu politik yang meliputi teori politik dan sejarah perkembangan ide-ide politik

2. lembaga-lembaga politik yang meliputi UUD, pemerintahan nasional, pemerintahan


daerah dan lokal, fungsi ekonomi dan social dari pemerintah dan perbandingan
lembaga-lembaga politik

3. partai politik, organisasi kemasyarakatan, pendapat umum, partisipasi warga Negara


dalam pemerintahan dan administrasi

4. hubungan internasional yang meliputi politik internasional, organisasi-organisasi dan


administrasi internasional dan hokum internasional
3. SEJARAH DALAM ILMU POLITIK

Ilmu politik erat hubungannya dengan sejarah dan filsafat, karena sejarah
merupakan alat yang paling penting bagi ilmu politik, karena sejarah merupakan bahan
atau data /fakta dari masa lampau untuk diolah lebih lanjut.

2. NASIONALISME

1. PENGERTIAN UMUM NASIONALISME

Kata nasionalisme terdiri dari kata nation (natal ) yang artinya kelahiran dan isme
yang artinya paham, jadi dapat diberi kesimpulan bahwa nasionalisme menurut bahasa
adalah paham kelahiran. Sedangkan menurut istilah nasionalisme adalah paham
persaudaraan dan setanah air.

Kata nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang


lebih besar yang diikat oelh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, dan
bahasa maupun nonfisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Nasionalisme juga dapat
diartikan sebagai situasi kejiwaan dimana kesetiaan seseorang secara total diabdikan
langsung kepada Negara bangsa atas nama sebuah bangsa.munculnya nasionalisme
terbukti sangat efektif sebagai alat perjuanagn bersama merebut kemerdekaan dari
cengkeraman colonial.

Para pengikut nasionalisme ini berkeyakinan bahwa persamaan cita-cita yang mereke
miliki dapat diwujudkan dalm sebuah identitas politik atau kepentinagn bersama dalam
bentuk sebuag wadah (bangsa ). Lahirnya Negara dan bangsa merupakan akibat dari
pergerakan nasionalisme yang sekaligus telah melahirkan perbedaan pengertian tentang
kewarganegaran dari masa sebelum kemerdekaan.
2. NASIONALISME INDONESIA

Timbulnya nasionalisme ini tidak dapat dilepaskan dari situasi politik decade pertama
pada abad ke-20. pada masa itu semangat menentang kolonialisme mulai bermunculan di
kalangan pribumi. Dan tujuan dari nasionalisme itu sendiri adalah menyatukan paham-
paham yang berbeda-beda.

Pada masa sebelum kemerdekaan, terdapat 3 pemikiran nasionalisme :

1. Ke-Islaman

Menurut pemikiran ini Islam sangat berperan penting dalam pembentukan


nasionalisme. Menurut George Mc. Turnan Kahin seorang pengkaji nasionalisme
Indonesia bahwa Islam bukan saja mata rantai yang mengikat tali persatuan, tetapi
juga merupakan symbol persamaan nasib menentang penjajahan asing dan penindas
asing yang bersal dari agama lain.

2. Marxisme

Dalam paham ini yang mulanya berkembang diluar gerakan-gerakan kebangsaan


pribumi yang merupakan organisasi politik Eropa- Indonesia yang lahir pada 1912
yang menyerukan paham kesetaraan ras, keadilan social- ekonomi dan kemerdekaan,
yang didasarkan pada kerjasama Eropa –Indonesia.

3. Nasionalisme Indonesia

Paham ini yang menurut konsep nasionalisme Soekarno, ternyata mendapat kritikan
dari kalangan Islam yang mana tokoh Islam yang mengkritiknya adalah Mohammad
Natsir mengkhawatirkan paham yang ia bawa dapat berkembang menjadi sifat
fanatisme buta kepada tanah air,dan akan menimbulkan terputusnya tali persaudaraan
internasional umat Islam dari saudara seimannya di Negara-negara lainnya, tetapi
dalam menghadapi kritikan dari kalangan Islam Soekarno membantah tuduhan itu,
menurut beliau nasionalisme dianutnya bukanlah nasionalisme yang berwatak sempit,
tiruan dari Barat, melainkan nasionalisme yang bersifat toleran, bercorakkan
ketimuran, dan tidak agresif seperti nasionalisme yang berkembang di Barat.

Adapun unsure-unsur pembentuk nasionalisme itu sendiri adalah :

1. Suku bangsa, golongan social yang khusus bersifat askriptif atau telah ada sejak lahir
yang coraknya sama denagn golonagn umur dan jenis kelamin.

2. Agama, suatu keyakinan atau kepercayaan yang dianut oleh manusia sesuai dengan
keyakinan masing-masing. Di Indonesia terdapat 6 agama yang berkembang
seperti,Islam yang merupakan agama mayoritas yang dianut oleh masyarakat
Indonesia, Kristen Katolik, Protestan, Hindu, budha, dan yang baru adalah Kong Hu
Cu

3. Kebudayaan, pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya adalah


perangkat-perangkat pengetahuan yang secar kolektif digunakan oleh pendukungnya
untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai
pedoman utnuk bertindak sesuai dengan lingkunagn yang dihadapi.

4. Bahasa, unsure pendukung identitas nasional.

Nasionalisme tidak boleh melunturkan internasionalisme Ke-Islaman

3. INTERNASIONALISME

1. PENGERIAN INTERNASIONALISME

Internasionalisme merupakan paham global ( universal ) yang dibentuk oleh


masyarakat dunia yang menginginkan hubungan antar warga Negara atau sesame
manusia lebih kuat, suatu emosi jiwa yang membentuk perasaan satu komunitas
tidakmelihat suku, agama yang dianutnya. Internasionalisme ini berbeda dengan
nasionalisme karena internasionalisme ini cakupannya lebih luas,

Dalam pengertian umum, internasionalisme ini hamper sama pengertiannya dengan


nasionalisme, yaitu membutuhkan adanya pengakuan terhadap pertalian-pertalian antar
sesame manusia di dunia dalam arti yang sama denagn nasionalisme yang membutuhkan
penagkuan terhadap pertalian antar orang yang hidup di Negara tertentu.
Internasionalisme terbentuk dari hubungan internasionalisme ( menurut Jeremy Bantham,
hubungan internasionalisme adalah suatu ilmu hubungan internasional yang merupakan
satu kesatuan disiplin nasional dan memiliki ruang lingkup dan konsep dasar ) contoh
hubungan internasional adalah kebijaksanaan luar negeri, yang mana tujuan dari
kebijaksanaan luar negeri tersebut adalah :

a. Mempertahankan integrasi Negara agar tidak terpecah belah

b. Meningkatkan kepentingan ekonomi sehingga kesejahteraan rakyat itu bisa terjamin

c. Menjamin keamanan nasional agar tidak terjadi kerusuhan

d. Melindungi martabat nasional, dengan cara menjaga nama baik bangsa

e. Membangun kekuasaan

Adapun factor-faktor yang mengkondisikan kebijaksanaan laur negeri itu sendiri


adalah :

1. Faktor geografis
2. Faktor kependudukan
3. Dinamika kependudukan
4. Faktor sumber daya ekonomi
5. Faktor ideology

Sejarah Penjajahan di Indonesia


1. Pengertian Kolonialisme
Kolonialisme adalah suatu usaha untuk melakukan system permukiman warga
dari suatu Negara diluar wilayah Negara induknya atau Negara asalnya.
2. Pengertian Imperialisme
Imperialisme adalah usaha memperluas wilayah kekuasaan atau jajahan untuk
mendirikan imperium atau kekaisaran.
1. Dibidang Ilmu Pengetahuan
Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan ditandai dengan munculnya teori
heliosentris (tata surya) oleh Nicolaus Copernicus, seorang ahli ilmu pasti dan
astronomi dari Polandia. Muncul pada tahun 1543 menjelaskan bahwa matahari
sebagai pusat dari seluruh benda-benda antariksa dan bentuk bumi seperti bola.
Pengalaman Marco Polo dari Venesia (Italia)
2. Di Bidang Teknologi
3. Di Bidang Sosial Ekonomi
1. Bangsa Portugis dan Spanyol
Bangsa Spanyol mulai menjelajahi samudera kea rah Timur pada abad 15-16.

• Vasco da Gama (1497-1498)

• Bartholomeus Diaz (1486)

• Pedro Alvares Cabrel (1500)

• Alfonso d’Albuquerque (1505)

• Franciscus Xaverius (1550)

• Cristophorus Columbus(1492)

• Magellan – del Cano (1519)

• Ferdinand Cortez (1519)

• Francisco Pizarro (1522-1532)


2. Bangsa Inggris
Pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I, sekitar tahun 1607, telah terjadi
perpindahan penduduk secara besar-besaran dari Inggris ke Amerika Utara. Pelaut
Inggris yang terkenal adalah Sir Francis Drake (1577-1580)
3. Bangsa Belanda
Pelaut Belanda, yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman, mengikuti jejak pelaut
Eropa lainnya dalam menelusuri daerah-daerah sepanjang pantai barat Afrika dan
Asia Selatan, serta berhasil mendarat di pelabuhan Banten pada tahun 1596.
Berdirinya VOC pada tahun 1602.
4. Bangsa Perancis
Beberapa alasan penjelajahan samudera yang dilakukan oleh bangsa adalah
sebagai berikut.
a. Mencari daerah penghasil rempah-rempah secara langsung.
b. Mencari harta, serta mencari emas dan perak (gold).
c. Menyebarkan agama Nasrani (gospel).
d. Mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan.

Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia


Bentuk praktik Kolonialisme dan Imperialisme seperti menguasai perdagangan
secara tunggal (monopoli) dan merampas atau menjelajah suatu negeri.

1. Bangsa Portugis Menjajah Indonesia


Pada tahun 1512, bangsa Portugis yang dipimpin oleh Fransisco Serrao mulai
berlayar menuju Kepulauan Maluku. Bahkan pada tahun 1521, Antonio de Brito
diberi kesempatan untuk mendirikan kantor dagang dan beneng Santo Paolo di
Ternate sebagai tempat berlindung dari serangan musuh. Orang-orang Portugis
yang semula dianggap sebagai sahabat rakyat ternate berubah menjadi pemeras
dan musuh.

2. Bangsa Spanyol Menjelajah Indonesia


Pelaut Spanyol berhasil mencapai Kepulauan Maluku pada tahun 1521 setelah
terlebih dahulu singgah di Filipina disambut baik oleh rakyat Tidore. Bangsa
Spanyol dimanfaatkan oleh rakyat Tidore untuk bersekutu dalam melawan rakyat
Ternate. Maka pada tahun 1534, diterbitkan perjanjian Saragosa (tahun 1534) yang
isinya antara lain pernyataan bahwa bangsa Spanyol memperoleh wilayah
perdagangan di Filipina sedangkan bangsa Portugis tetap berada di Kepulauan
Maluku.

3. Bangsa Belanda Menjajah Indonesia


Proses penjajahan bangsa Belanda terhadap Indonesia memakan waktu yang
sangat lama, yaitu mulai dari tahun 1602 sampai tahun 1942. Penjelajahan bangsa
Belanda di Indonesia, diawali oleh berdirinya persekutuan dagang Hindia Timur
atau Vereenigde Oost Indische Campagnie (VOC).

a. Masa VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie)


Penjelajahan Belanda, Cornelisde Houtman, mendarat kali pertama di
Indonesia pada tahun 1596. Pada tahun 1598, bangsa Belanda mendarat di
Banten untuk kali kedua dan dipimpin oleh Jacob Van Neck. Upaya Inggris
untuk mengatasi persaingan dagang yang semakin kuat diantara sesame
pendatang dengan mendirikan dan menyaingi persekutuan dagang Inggris di
India dengan nama East India Company (EIC). Pada tahun 1619, kedudukan
VOC dipindahkan ke Batavia (sekarang Jakarta) dan diperintah oleh Gubernur
Jenderal Jan Pieter Zoon Coen ditujukan untuk merebut daerah dan
memperkuat diri dalam persaingan dengan persekutuan dagang milik Inggris
(EIC) yang sedang konflik dengan Wijayakrama (penguasa Jayakarta) disebut
sebagai “zaman kompeni”. VOC memperoleh piagam (charter), secara umum,
menyatakan bahwa VOC diberikan hak monopoli dagang di wilayah sebelah
timur Tanjung Harapan. Pada abad ke-18, VOC mengalami kemunduran dan
tidak dapat melaksanakan tugas dari pemerintah Belanda. Factor penyebab
kemunduran VOC adalah sebagai berikut :
1) Banyaknya jumlah pegawai VOC yang korupsi.
2) Rendahnya kemampuan VOC dalam memantau monopoli perdagangan.
3) Berlangsungnya perlawanan rakyat secara terus-menerus dari berbagai
daerah di Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 1799, VOC resmi dibubarkan dan pemerintah
Belanda (saat itu republic Bataaf) mencabut hak-hak VOC. Pada tahun 1806,
terjadi perubahan politik di Eropa hingga republic Bataaf dibubarkan dan
berdirilah Kerajaan Belanda yang diperintah oleh Raja Louis Napoleon.
b. Masa Deandels (1808-1811)
Belanda pada saat itu, mengangkat Herman Willem Daendels (1808) sebagai
gubernur jenderal Hindia Belanda. Daendels dikenal sebagai penguasa yang
disiplin dank eras sehingga mendapatkan sebutan “Marsekal Besi” atau
“jenderal Guntur”. Langkah-langkah yang ditempuh Daendels
1) Melakukan pembangunan fisik
(a) Membangun pabrik senjata.
(b) Membangun benteng pertahanan.
(c) Menarik penduduk pribumi untuk menjadi tentara.
(d) Membangun pangkalan armada laut di Anyer dan Ujung Kulon.
(e) Membangun jalan raya dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa
Timur) sepanjang 1.000 km, yang kemudian terkenal dengan sebutan
“Jalan Raya Daendels”.
2) Melakukan pembangunan ekonomi
(a) Memungut pajak hasil bumi dari rakyat (contingenten).
(b) Menjual tanah negara kepada pihak swasta asing.
(c) Mewajibkan rakyat Priangan untuk menanam kopi (Preanger Stelsel).
(d) Mewajibkan rakyat pribumi untuk menjual hasil panennya kepada
Belanda dengan harga murah (verplichte leverentie).
Akhirnya, pada tahun 1811, Herman Willem Daendels digantikan oleh
Gubernur Jenderal Janssens.
c. Masa Janssens
Tugas sebagai Gubernur Jenderal, Janssens ternyata tidak secakap Daendels
(baik dalam memerintah maupun dalam mempertahankan wilayah Indonesia).
Janssens ternyata tidak siap untuk mengimbangi kekuatan dan serangan
Inggris, sehingga Janssens menyerah pada 18 September 1811 dan dipaksa
untuk menandatangani perjanjian di Tuntang (Salatiga).

4. Bangsa Inggris Menjajah Indonesia (1811-1816)


Pemerintah Inggris mulai menguasai Indonesia sejak tahun 1811 pemerintah
Inggris mengangkat Thomas Stamford Raffles (TSR) sebagai Gubernur Jenderal di
Indonesia. Ketika TSR berkuasa sejak 17 September 1811, ia telah menempuh
beberapa langkah yang dipertimbangkan, baik di bidang ekonomi, social, dan
budaya. Penyerahan kembali wilayah Indonesia yang dikuasai Inggris
dilaksanakan pada tahun 1816 dalam suatu penandatanganan perjanjian.
Pemerintah Inggris diwakili oleh John Fendall, sedangkan pihak dari Belanda
diwakili oleh Van Der Cappelen. Sejak tahun 1816, berakhirlah kekuasaan Inggris
di Indonesia.

1. Masa Sistem Tanam Paksa


Pemerintah Belanda untuk menutup kekosongan kas keuangan negara, satu di
antaranya adlah dengan menerapkan aturan tanam Paksa (Cultuurstelsel). Tanam
paksa berasal dari bahasa Belanda yaitu Cultuurstelsel (system penanaman atau
aturan tanam paksa). Aturan tanam paksa di Indonesia adalah Johannes Van Den
Bosch
a. Isi Aturan Tanam Paksa
1) Tuntutan kepada setiap rakyat Indonesia agar menyediakan tanah pertanian
untuk cultuurstelsel tidak melebihi 20% atau seperlima bagian dari tanahnya
untuk ditanami jenis tanaman perdagangan.
2) Pembebasan tanah yang disediakan untuk cultuurstelsel dari pajak, karena
hasil tanamannya dianggap sebagai pembayaran pajak.
3) Rakyat yang tidak memiliki tanah pertanian dapat menggantinya dengan
bekerja di perkebunan milik pemerintah Belanda atau dipabrik milik
pemerintah Belanda selama 66 hari atau seperlima tahun.
4) Waktu untuk mengerjakan tanaman pada tanah pertanian untuk Culturstelsel
tidak boleh melebihi waktu tanam padi atau kurang lebih 3 (tiga) bulan
5) Kelebihan hasil produksi pertanian dari ketentuan akan dikembalikan kepada
rakyat
6) Kerusakan atau kerugian sebagai akibat gagal panen yang bukan karena
kesalahan petani seperti bencana alam dan terserang hama, akan di tanggung
pemerintah Belanda
7) Penyerahan teknik pelaksanaan aturan tanam paksa kepada kepala desa
b. Pelaksanaan Aturan Tanam Paksa
Tanam paksa sudah dimulai pada tahun 1830 dan mencapai puncak
perkembangannya hingga tahun 1850
Pada tahun 1860, menanam lada dihapuskan. Pada tahun 1865 dihapuskan
untuk menanam nila dan the. Tahun 1870, hampir semua jenis tanaman yang
ditanam untuk tanam paksa dihapuskan, kecuali tanaman kopi. Pada tahun 1917,
tanaman kopi yang diwajibkan didaerah Prianganjuga dihapuskan.
c. Dampak Aturan Tanam Paksa
d. Reaksi terhadap Pelaksanaan Aturan Tanam Paksa
Antara tahun 1850-1860, terjadi perdebatan. Kelompok yang menyetujui
terdiri dari pegawai-pegawai pemerintah dan pemegang saham perusahaan
Netherlandsche handel maatsschappij (NHM). Pihak yang menentang terdiri atas
kelompok dari kalangan agama dan rohaniawan
Pada tahun 1870, perekonomian Hindia Belanda (Indonesia) mulai
memasuki zaman liberal hingga tahun 1900.
2. Masa Liberalisme
Politik Pintu Terbuka di Indonesia berlangsung antara tahun 1870 hingga tahun
1900, periode ini disebut sebagai zaman berpaham kebebasan (liberalisme).
Pemerintah Hindia Belanda memberlakukan peraturan seperti Undang-undang Agraria
(Agrarische Wet) dan Undang-undang Gula (Suiker Wet)
a. Undang-undang Agararia (Agrarische Wet)
Undang Agraria berisi pernyataan bahwa semua tanah yang terdapat di Indonesia
adalah milik pemerintah Hindia Belanda
b. Undang-Undang Gula (Suiker wet)
Undang-undang gula berisi pernyataan bahwa hasil tanaman tebu tidak boleh
diangkut ke luar wilayah Indonesiadan hasil panen tanaman tebu harus di proses di
pabrik-pabrik gula dalam negeri
Pada akhir abad ke-19, ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia semakin
maju, termasuk kemajuan dibidang kesehatan.

F. Pengaruh Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Berbagai Daerah di


Indonesia.
Kolonialisme dan Imperialisme mulai merebak di Indonesia sekitar abad ke-15,
yaitu diawali dengan pendaratan bangsa Portugis di Malaka dan bangsa Belanda yang
dipimpin Cornelis de Houtmen pada tahun 1596, untuk mencari sumber rempah-
rempah dan berdagang.
1. Perlawanan Rakyat terhadap Portugis
Kedatangan bangsa Portugis ke Semenanjung Malaka dank e Kepulauan
Maluku merupakan perintah dari negaranya untuk berdagang.
a. Perlawanan Rakyat Malaka terhadap Portugis
Pada tahun 1511, armada Portugis yang dipimpin oleh Albuqauerque
menyerang Kerajaan Malaka. Untuk menyerang colonial Portugis di Malaka
yang terjadi pada tahun 1513 mengalami kegagalan karena kekuatan dan
persenjataan Portugis lebih kuat. Pada tahun 1527, armada Demak di bawah
pimpinan Falatehan dapat menguasai Banten,Suda Kelapa, dan Cirebon. Armada
Portugis dapat dihancurkan oleh Falatehan dan ia kemudian mengganti nama
Sunda Kelapa menjadi Jayakarta (Jakarta)
b. Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis
Mulai tahun 1554 hingga tahun 1555, upaya Portugis tersebut gagal karena
Portugis mendapat perlawanan keras dari rakyat Aceh. Pada saat Sultan
Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di
Malaka pada tahun 1629.
c. Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis
Bangsa Portugis kali pertama mendarat di Maluku pada tahun 1511.
Kedatangan Portugis berikutnya pada tahun 1513. Akan tetapi, Tertnate merasa
dirugikan oleh Portugis karena keserakahannya dalam memperoleh keuntungan
melalui usaha monopoli perdagangan rempah-rempah.
Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku
untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang
dipimpin oleh Sultan Hairun dapat kembali melakukan perlawanan terhadap
bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas
terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin oleh Sultan
Baabullah pada tahun 1574. Portugis diusir yang kemudian bermukim di Pulau
Timor
2. Perlawanan Rakyat terhadap Belanda (VOC)
Persekutuan dagang Hindia Timur milik pemerintah Belanda di Indonesia
adalah Vereenigde oost Indische Compagnie (VOC) yang berdiri tahun 1602.
a. Perlawanan Rakyat Mataram
1) Perlawanan Rakyat Mataram Pertama
Dilakukan pada bulan Agustus 1628 yang dipimpin oleh Tumenggung
Bahurekso.
2) Perlawanan Rakyat Mataram Ke dua
Dilaksanakan tahun 1629 dan dipimpin oleh Dipati Puger dan Dipati
Purbaya. Pasukan Mataram tetap menyerbu Batavia dan berhasil
menghancurkan benteng Hollandia, dilanjutkan ke benteng Bommel tetapi
belum berhasil.
3) Perlawanan Trunojoyo
Sultan Agung Hanyakrakusuma wafat pada tahun 1645, kedudukannya
digantikan oleh putranya yang bergelar Susuhunan Amangkurat I. tahun 1674
meletuslah pemberontakan rakyat yang dipimpin oleh Trunojoyo, putra Bupati
Madura. Trunojoyo mendapat dukungan dari para pengungsi Makassar yang
dipimpin Karaeng Galesong dan Montemarano mengakibatkan Amangkurat I
terdesak dan melarikan diri untuk meminta bantuan kepada Belanda. Meninggal
dunia di Tegalwangi (dekat kota Tegal). 1677, putra mahkota naik tahta sebagai
raja Mataram dengan gelar Amangkurat II. Perjanjian kepada Belanda berupa
Bandar di Semarang, hak perdagangan yang luas, seluruh daerah di Jawa Barat,
disebelah selatan Batavia, dan pembayaran semua ongkos perang dengan
jaminan beberapa Bandar di pantai utara pulau Jawa. Setelah Trunojoyo
tertangkap dan dijatuhi hukum mati (tahun 1679), Kerajaan Mataram selalu
mendapat pengaruh dari pemerintah Hindia Belanda.
4) Perlawanan Untung Suropati
Untung Suropati adalah putra Bali yang menjadi prajurit kompeni di Batavia
antara tahun 1686 sampai 1706, Untung Suropati dan kawan-kawannya
menyingkir ke Mataram dan bekerja sama dengan Sunan Mas atau Amangkurat
III untuk melakukan perlawanan terhadap Kompeni Belanda (VOC) dan
dinobatkan menjadi Adipati dengan gelar Aria Wiranegara. Kekuasaan Untung
Suropati meliputi Blambangan, Pasuruan, Probolinggo, Bangil, Malang, dan
Kediri. 1705, Kompeni Belanda secara sepihak mengangkat pangeran Puger
sebagai Sunan Pakubuwana I untuk menggantikan Amangkurat III atau Sunan
Mas bergabung dengan Untung Suropati. 1706, wilayah pertahanan Untung
Suropati diserbu oleh Kompeni Belanda. Untung Suropati gugur di Bangil dan
Amangkurat III atau Sunan Mas tertangkap, diasingkan ke Sri Langka.
5) Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said
Tahun 1749, Pangeran Mangkubumi (adik dari Pakubuwana II) bekerjasama
dengan Mas Said (Pangeran Samber Nyawa) melakukan perlawanan terhadap
pakubuwana II dan VOC. 1749, Pangeran Mangkubumi meninggalkan istana
dan membentuk pasukan untuk melakukan perlawanan terhadap Pakubuwana II
dan Kompeni Belanda (VOC), mengalahkan pasukan kompeni. Pada tahun
1751, pasukan kompeni yang dipimpin Mayor De Clerx, dapat dihancurkan.
Perlawanan Mangkubumi dan Mas Said diakhiri dengan Perjanjian Giyanti
(tahun 1755) dan Perjanjian Salatiga (tahun 1757).

b. Perlawanan Rakyat Banten


Perlawanan rakyat Banten dibangkitkan oleh Abdul Fatah (Sultan Ageng
Tirtayasa) dan putranya Pangeran Purbaya. Tahun 1659, perlawanan rakyat
Banten mengalami kegagalan. 1683, VOC menerapkan politik domba (devide et
impera) antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya yang bernama Sulatan
Haji. Sultan Haji yang dibantu oleh VOC dapat mengalahkan Sultan Ageng
Tirtayasa menghasilkan kompensasi. 1750, terjadi perlawanan rakyat banten
terhadap Sultan Haji.

c. Perlawanan Rakyat Makassar


Perlawanan terhadap kolonialisme Belanda dilakukan oleh Kerajaan Gowa
dan Tallo, yang kemudian bergabung menjadi Kerajaan Makassar. Kerajaan
Makassar, mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintah Sultan
Hasanuddin tahun 1654-1669. Abad ke-17 Makassar menjadi pesaing berat bagi
Kompeni VOC pelayaran dan perdagangan di wilayah Indonesia Timur. Setelah
mendapatkan berdagang, VOC mulai menunjukkan perilaku dan niat utamanya,
yaitu mulai mengajukan tuntutan kepada Sultan Hasanuddin. Pertempuran antara
rakyat Makassar dengan VOC terjadi. Pertempuran pertama terjadi pada tahun
1633. Pada tahun 1654 diawali dengan perilaku VOC yang berusaha
menghalang-halangi pedagang yang akan masuk maupun keluar Pelabuhan
Makassar mengalami kegagalan. Pertempuran ketiga terjadi tahun 1666-1667,
pasukan kompeni dibantu olehpasukan Raja Bone (Aru Palaka) dan pasukan
Kapten Yonker dari Ambon. Angakatan laut VOC, yang dipimpin oleh
Spleeman. Pasukan Aru Palaka mendarat din Bonthain dan berhasil mendorog
suku Bugis agar melakukan pemberontakan terhadap Sultan Hasanudin.
Penyerbuan ke Makassar dipertahankan oleh Sultan Hasanudin. Sultan
Hasanudin terdesak dan dipaksa untuk menandatangani perjanjian perdamaian di
Desa Bongaya pada tahun 1667.
Factor penyebab kegagalan rakyat Makassar adalah keberhasilan politik adu
domba Belanda terhadap Sultan Hasanudin dengan Aru Palaka. Membantu
Trunojoyo dan rakyat Banten setiap melakukan perlawanan terhadap VOC.

d. Perlawanan rakyat Maluku


Terjadi di Tidore
1) Perlawanan di Ternate
Pertama pada tahun 1635 yang dipimpin oleh Kakiali. 1646 kembali
terjadi perlawanan rakyat Ternate terhadap VOC, yang dipimpin oleh
Telukabesi. Pada tahun 1650, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Saidi
mengalami kegagalan.
2) Perlawanan di Tidore
Tidore dipimpin oleh Kaicil Nuku atau Sultan Nuku. Perlawanan
fisik dan perundingan berhasil mengusir Belanda, mengusir Kolonial Inggris
dari Tidore.
3) Perlawanan oleh Patimura
Bulan Mei 1817, meletus perlawanan rakyat Maluku di Saparua yang
dipimpin oleh Thomas Mattulessy atau Kapitan Pattimura. Benteng
kompeni Duurstede di Saparua diserbu dan direbut rakyat Maluku. Meluas
hingga ke Ambon dan ke pulau–pulau sekitarnya, dikuasai oleh Kapitan
Pattimura, Anthony Rybok, Paulus-paulus Tiahahu, Martha Christina
Tiahahu, Latumahina, Said Perintah dan Thomas Pattiwael, kewalahan
perlawanan rakyat Pattimura pada tahun 1817 mendantangkan pasukan
Kompeni dari Ambon yang dipimpin oleh kapten Lisnet.
Oktober 1817, menyerang rakyat Maluku secara besar-besaran,
menangkap Kapitan Pattimura (tahun 1817) dihukum mati pada tanggal 16
Desember 1817.

3. Reaksi-reaksi Rakyat Indonesia Terhadap Kolonialisme Belanda dalam Bentuk


Perang Besar
a. Perang Padri (1821-1837)
Terjadi di Sumatera Barat atau di tanah Minangkabau. Perselisihan antara
kaum Padri dengan kaum Adat yang kemudian mengundang campur tangan pihak
Belanda.
Perang Padri pertama (tahun 1821-1825) dan perang Padri kedua (tahun 1830-
1837)
1) Perang Padri Pertama
Di kota Lawas, berkembang ke daerah lainnya seperti Alahan Panjang.
Kaum Padri dipimpi oleh Datok Bandaro bertempur melawan kaum Adat
yang dipimpin oleh Datuk Jati. Setelah Datuk Bandaro meninggal dunia,
pucuk pimpinan dipegang oleh Malim Basa (Tuanku Imam Bonjol) dan
dibantu oleh Tuanku Pasaman, Tuanku Nan Renceh, Tuanku Nan Cerdik, dan
Tuanku Nan Gapuk. Tahun 1821, kaum Padri menyerbu pos Belanda di
semawang dan mengacaukan kedudukan Belanda di daerah Lintau. Belanda
membangun benteng nama Firt van der Capllen. Tahun 1822 didaerah Baso
terjadi pertempuran antara Pasukan Padri yang dipimpin oleh Tuanku Nan
Renceh. 1823 terjadipertempuran lagi di Bonio dan Agam. Belanda dapat
merebut benteng pertahanan kaum Padri. 1825, kedudukan Belanda mulai sulit
karena harus berhadapan dengan kaum Padri dan juga harus menghadapi
pasukan Diponegoro.
November 1825, Belanda dan Kaum Padri menandatangani perjanjian
damai yang berisi tentang pengakuan Belanda atas beberapa daerah sebagai
wilayah kaum Padri dan untuk sementara peperangan gelombang pertama
berakhir.
2) Perang Padri Gelombang ke Dua
1829, di daerah pariaman. 1830, kaum Adat mulai banyak membantu
kaum Padri dan kedua kaum tersebut menyadari bahwa perlunya kerja sama.
Perang antara rakyat Minangkabau melawan penjajah Belanda.
1831, penyerangan terhadap belanda di daerah Muarapalam. 1832,
dipimpin oleh Tuanku Nan Cerdik dan Tuanku Imam Bonjol melakukan
penyerangan pos Belanda di Mangopo. 1833, terjadi pertempuran besar di
daerah Agam. 1834 hingga tahun 1835, pemerintah Belanda mulai mengepung
benteng Bonjol. Tahun 1837, pasukan Belanda melakukan penyerangan
terhadap benteng Bonjol. Pada tanggal 25 Oktkober 1837, benteng pertahanan
Kota Bonjol jatuh ke tangan Belanda. Imam Bonjol diasingkan ke Cianjur,
kemudian dipindahkan ke Minahasa hingga wafat dann dimakamkan di
Pineleng.
b. Perang Diponegoro
Di lingkungan istana terdapat golongan yang memihak Belanda, banyak juga
yang menentang Kolonial Belanda, seperti Pangeran Diponegoro (putra Sultan
Hamengku Buwono III). Kecurigaan yang berlebihan ini pada akhirnya
menimbulkan permusuhan dan peperangan yang disebut perang Diponegoro.
1) Penyebab Umum Perang Diponegoro
a. Semakin menderitanya rakyat akibat kerja rodi dan berbagai macam
pajak
b. Semakin sempitnya wilayah Kerajaan Mataram akibat dikuasai Belanda.
c. Selalu ikut campurnya Belanda dalam urusan pemerintahan Kerajaan
Mataram.
d. Masuknya budaya barat ke dalam keraton yang bertentangan dengan
ajaran agama.
e. Kecewanya kaum bangsawan akan aturan Van der Capellen yang
melarang usaha perkebunan swasta di wilayah Kerajaan Mataram.
f. Munculnya pejabat Kerajaan Mataram yang membantu pihak Belanda
demi keuntungan pribadi.
2) Penyebab Khusus Perang Diponegoro
Dipengaruhi oleh persoalan pribadi. Terjadi pada tahun 1825, tindakan
sewenang-wenang Belanda yang telah memasang tonggak untuk membangun
jalan raya yang melintasi makam leluhur Pangeran Diponegoro tanpa izin.
Perang antara Pangeran Diponegoro dengan Belanda dibantu oleh Kasunanan
Surakarta, Mangkunegaran, dan Kesultanan Yogyakarta.
Menggungakann strategi atau siasat perang gerilya, pusat pertahanan yang
selalu berpindah-pindah seperti di Gua Selarong, Dekso, lereng Gunung
Merapi, dan Bagelan(Purworejo). Terbukti bahwa pada tahun 1825 sampai
1826, pasukan diponegoro memperoleh kemenangan hingga dapat merebut
daerah Pacitan, Purwodadi, dan Klaten.
Penggungaan sistem Benteng Stelsel oleh Belanda mempersulit
pergerakan pasukan Diponegoro dan hubungan komunikasi antar pasukan.
Pada tahun 1828, Kiai Mojo bersedia untuk diajak berunding oleh pihak
Belanda namun gagal dan justru ia ditangkap dan diasingkan ke Minahasa
sampai wafat pada tahun 1849. Jendral De Kock mengajak berunding Sentot
Alibasa Prawirodirjo, Tetapi selalu mengalami kegagalan. Pada tahun 1829,
Sentot Alibasa Prawirodirjo menyerah, ia dituduh memihak kaum Padri
sehingga akhirnya ia diasingkan ke Cianjur dan kemudian dipindahkan ke
Bengkulu hingga wafat pada tahun 1855.
Pangeran Mangkubumi menyerah pada tahun 1829 dan putranya sendiri
yang bernama Dipokusumo beserta patihnya menyerah pula pada tahun 1830.
Jendral de kock ditanggapi positif oleh Pangeran Diponegoro dan disepakati
bersama bahwa perundingan akan dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 1830 di
kota Magelang. Pangeran Diponegoro dibawa ke Semarang dan Batavia
kemudian diasingkan lagi ke Manado. Ia kembali dipindahkan ke Makassar
hingga wafat pada tanggal 8 januari 1855
c. Perlawanan rakyat Aceh (1873-1904)
Aceh merupakan salah satu kerajaan di Indonesia yang kuat dan masih tetap
bertahan hinga abad ke-19. berdasarkan Traktat London tahun 1824 bangsa Inggris
dan Belanda yang sudah pernah berkuasa di Indonesia harus saling sepakat untuk
menghormati keberadaan kerajaan Aceh.
Berdasarkan Perjanjian (Taktat) Sumatera tahun 1871 atau yang lebih
dikenal dengan Traktat London ke-3, pihak Inggris melepas tuntutannya
terhadap daerah Aceh. Kerajaan Aceh berusaha mencari bantuan ke Turki serta
menghubungi Kedutaan Italia dan Kedutaan Amerika Serikat di Singapura.
Sementara bantuan dari Turki belum datang, pada bulan Maret 1873, perangnya ke
Kutaraja atau Banda Aceh di bawah pimpinan Jendral Kohler, berusaha merebut
dan menduduki ibu kota dan Istana Kerajaan Aceh. Kerajaan Aceh berhasil, tetapi
dalam pertempuran tersebut Jendral Kohler tewas tertembak. Mengawali
terjadinya perang Aceh yang berkepanjangan mulai tahun 1873 sampai 1904.
pasukan Belanda melaksanakan operasi Konsentrasi Stelsel sambil menggertak
para pemimpin Aceh agar menyerah. Beberapa pimpinan utama Aceh seperti
Teuku Cik Di Tiro, Cut Nya’ Din, Panglima Polim, dan Cut Meutia (bersama-
sama dengan rakyat Aceh) untuk melancarkan serangan umum.
Pada bulan Desember 1873, Belanda mengirim pasukan perang ke Aceh
dengan kekuatan 8.000 personil dibawah pimpinan Mayor Jendral Van
Swiesten. Akan tetapi upaya Belanda untuk menawan Sultan Mahmud Syah
belum berhasil karena Sultan beserta para pejabat kerajaan telah menyingkir ke
Luengbata. Setelah Sultan Mahmud Syah meninggal karena sakit, ia digantikan
oleh putranya yang bernama Sultan Muhammad Daudsyah.
Setelah Teuku Cik Di Tiro sebagai pemimpin utama Aceh Wafat. Pucuk
pimpinan dilanjutkan oleh Teuku Umar dan Panglima Polim. Pada tahun 1893,
Teuku Umar beserta pasukannya memanfatkan kelengahan Belanda dengan tujuan
mendapatkan senjata. Disambut baik dan mendapat gelar Teuku Johan
pahlawan. Pada tahun 1896, Teuku Umar bergabung kembali dengan rakyat Aceh
dengan membangun markas pertahanan Meulaboh.
Peristiwa Teuku Umar yang berhasil menyiasati Belanda dipandang sebagai
kesalahan besar Deykerhoff sebagai gubernur militer. Digantikan oleh Jendral
Van Heutsz. Belanda memeberi tugas kepada Dr. Snock Hurgronje untuk
menyelidiki perilaku masyarakat Aceh. Dr. Snock Hurgronje dalam menjalankan
tugasnya menggunakan nama smaran, yaitu Abdul gafar.
Untuk mengalahkan Aceh, lebih cepat dan tepat, Belanda menggunakan
Strategi sebagai berikut :
1. menghancurkan dan menangkap seluruh pemimpin dan ulama dari pusat
2. membentuk pasukan gerak cepat (marschose marechausse)
3. semua pemimpin dan ulama yang tertangkap harus menandatangani
perjanjian
4. setelah melakukan operasi militer, Belanda mengikuti kegiatan perdamaian
rehabilitasi (pasifikasi)
5. bersikap lunak terhadap para bangsawan.
Atas usulan Dr. Snock Hurgronje, pemerintah Belanda memberi tugas
kepda Jendral militer Van Heutsz. Pada tahun 1899, pasukan gerak cepat
pimpinanVan Heutsz, is gugur pada tahun 1899. dilanjutkan oleh istrinya Cut Nya’
Din, tetapi kemudian tertangkap dan diasingkan ke Sumedang hingga akhir
hayatnya.
Belanda menyandera keluarga raja dan keluarga Panglima Polim.
Perlawanan Aceh berikutnya dilanjutkan oleh Cut Meutia, tetapi perlawanan ini
dapat dipadamkan dan pada tahun 1904 perang Aceh dinyatakan berakhir.
d. Perlawanan rakyat Bali
Keinginan Belanda untuk menguasai Bali dimualai sejak tahun 1841 dan
seluruh raja di Bali dipaksa menandatangani perjanjian yang isinya agar raja di
Bali mengakui dan tunduk kepada pemerintah Belanda.
Keinginan Belanda untuk menguasai Bali selalu tidak berhasil karena Bali
masih bersifat konservatif (masih berlaku adat/ tradisi). Pada tahun 1844, kapal
Belanda terdampar di pantai Buileleng dan dikenakan hukum tawan karang, yaitu
selalu turut campur urusan kerajaan di Bali dengan mengajukan tuntutan dengan
isi sebagai berikut.
1) Membebaskan Belanda dari hukum Tawan Karang.
2) Kerajaan Bali mengakui pemerintahan Hindia Belanda.
3) Kerajaan Bali melindungi perdagangan milik pemerintah Belanda.
4) Semua raja di bali harus tunduk terhadap semua perintah colonial Belanda.
5) Sehingga pada tahun 1846 Belanda menyerang wilayah Bali Utara dan
memaksa

Raja Buleleng untuk menandatangani perjanjian perdamaian


1) Benteng Kerajaan Buleleng agar dibongkar.
2) Pasukan Belanda ditempatkan di Buleleng.
3) Biaya perang harus ditanggung oleh Raja Buleleng.

Pada tahun 1848, raja-raja di Bali tidak lagi mematuhi kehendak Belanda.
Pos-pos pertahanan Belanda di Bali diserbu dan semua senjata dirampas oleh
gusti Jelantik. Pada tahun 1849, pasukan belanda datang dari Batavia untuk
menyerbu dan menguasai seluruh pantai Buleleng dan menyerbu benteng
Jagaraga. Sejak runtuhnya Kerajaan Buleleng, perjuangan rakyat Bali mulai
lemah. Meskipun demikian, Kerajaan Karangasem dan Klungkung masih
berusaha melakukan perlawanan terhadap Belanda.
e. Perlawanan Rakyat Palembang (1819-1825)
Sultan Badaruddin dahulu pernah menjadi Sultan Palembang dan
kemudian diturunkan secara paksa oleh pemerintah Inggris ketika masih berkuasa
di Indonesia yaitu digantikan oleh Sultan Najamuddin. Tahun 1819 Sultan
Badaruddin selalu menghalangi setiap kapal Belanda yang memasuki sungai
Musi. Pada tahun 1821, Belanda dapat menguasai ibukota Palembang dan
menangkap Sultan Badaruddin. Sultan Badaruddin diasingkan ke Ternate.
Perlawanan rakyat Palembang sering terjadi pada tahun 1825.
f. Perlawanan Rakyat Banjar (1859-1863)
Yang menjadi daya tarik Belanda untuk menguasai Kalimantan Selatan
yang saat itu diperintah oleh Sultan Hidayat. Untuk menguasai Banjarmasin
adalah dengan melakukan operasi militer pada tahun 1859. Dalam pertempuran
itu, Sultan Hidayat tertangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Cianjur, Jawa
Barat. Upaya Belanda untuk menguasai Banjamasin mengalami kesulitan rakyat
berupa untuk mempertahankan wilayahnya dan setiap kapal Belanda yang
memasuki pedalaman Banjarmasin (melalui Sungai Barito) akan dibakar oleh
rakyat setempat. Pada tahun 1863, pasukan Belanda melancarkan serangan
bertubi-tubi ke seluruh wilayah Banjarmasin, sehingga Pangeran Antasari
gugur.
g. Perlawanan Rakyat Tapanuli (1878-1907)
Sekitar tahun 1873, bangsa Belanda mulai memasuki daerah Tapanuli
Utara dengan alas an memadamkan aktivitas pejuang-pejuang Padri dan para
pemimpin dari Aceh. Pada tahun 1878, Belanda mulai melancarkan gerakan
militernya untuk menyerang daerah Tapanuli, sampai pada akhirnya meletuslah
Perang Tapanuli. Perang Tapanuli yang diawali dengan operasi militer yang
dilakukan oleh Jenderal Van Daalen di pedalaman Aceh tahun 1903-1904.
Serdadu Belanda yang mulai berdatangan di daerah di Sumatera Utara dibendung
oleh rakyat Tapanuli yang dipimpin oleh Raja Sisingamangaraja XII.

4. Gerakan Sosial
a. Gerakan Protes Petani
Beberapa contoh gerakan protes yang terjadi di berbagai daerah,
1) Pemberontakan di Ciomas, lereng Gunung Salak, Jawa Barat (tahun 1886)
pimpinan Arfan dan Muhammad Idris.
2) Pemberontakan di Condet, Jakarta (tahun 1913) pimpinan Entong Gendut,
Maliki, dan Modern.
3) Pemberontakan di Surabaya (tahun 11916) pimpinan Sadikin.
4) Pemberontakan di Tangerang (tahun 1924) pimpinan Kaiin.
b. Gerakan Ratu Adil
Ketika Kerajaan Kediri di Jawa Timur mengalami zaman kejayaan (1135-
1157), pada masa Raja Jayabaya terkenal dengan ramalan-ramalannya yang
dikumpulkan dalam suatu kitab berjudul Jongko Jangka Jayabaya. Gerakan ratu
adil ini terdapat di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
c. Gerakan Keagamaan
Perilaku bangsa Eropa bertentangan dengan agama islam serta kepercayaan
yang dianut oleh sebagian besar penduduk pribumi sebagai berikut.
1) Monopoli perdagangan
2) Perbudakan atau kerja rodi.
3) Penjelajahan atau merampas negeri.
4) Praktik aturan tanam dan penyimpangannya.
5) Pemerasan atau penarikan pajak yang tidak sesuai dengan kemampuan
rakyat.
6) Mabuk karena minuman keras dan gaya hidup mewah di atas penderitaan
orang lain.

5. Penyebaran Agama Protestan dan Katolik Pada Masa Kolonial


Masuk dan berkembangnya agama Katolik dan Protestan di Indonesia sudah
mulai sejak abad ke-16. Penyebaran agama dilakukan oleh para petugas yang disebut
missie atau misionaris, sedangkan penyebaran agama Kristen di Indonesia banyak
dilakukan para petugas gereja yang disebut zending.
a. Misionaris Portugis di Indonesia
Salah satu tujuan yang dilakukan para penjelajahan samudera adalah
menyebarkan agama nasrani (gospel). Misionaris Portugis yang dikenal adalah
Pater Fransiscus Xaverius dan Matteo Ricci. Fransiscus Xaverius adalah seorang
misionaris yang mendarat di Maluku dan menyebarkan agama Katolik antara
bulan Juni 1546 sampai April 1547.
b. Zending Belanda di Indonesia
Pada zaman Belanda, para petugas/penyebar agama Kristen (zending)
menyebarkan agama Protestan di Indonesia. Sebagai bentuk pengabdian social,
para zending membangun sekolah-sekolah keagamaan dan menerjemahkan Injil
ke dalam bahasa yang dipahami oleh masyarakat setempat. Yang berjasa
menyebarkan agama Protestan antara lain Ludwig ingwer Nommensen, Sebastian
Danckaarts, Andrian Hulseb, dan Hernius menyebarkan agama Protestan di
daerah Maluku, Sangir Talaud, Timor, Tapanuli, sebagian di Pulau Jawa, serta di
Tapanuli (Sumatera Utara) pada tahun 1861.

6. Penyebaran Agama Islam Pada Masa Kolonial


Sejak Kerajaan Malaka dikuasai Portugis pada tahun 1511, para pedagang Islam
yang berasal dari Gujarat dan Persia mengubah haluan dari jalur perdagangan yang
semula melalui Selat Malaka berubah menjadi Selat Sunda.

21 Oktober 2008 - Ditulis oleh arkandas | ARTIKEL | belanda, imperialisme, indonesia,


inggris, kempeni, kolonialisme, masa kolonial, sejarah, sejarah indonesia | & Komentar

& Komentar »
1. ini baru sip

Komentar oleh riko | 12 Februari 2009 | Balas

2. bagus, tapi bikin lebih lengkap lagi dong!

Komentar oleh fery | 15 Februari 2009 | Balas


3. good! but make it more complet!

Komentar oleh yuyu | 23 Februari 2009 | Balas

4. qoo sejarah sultan iskandar muda na kaga ada?????

itu lohhh yang melawa portugis,,,,,,,!

Komentar oleh Agung | 16 Maret 2009 | Balas

5. lumayan lengkap lah…


tp masih kurang-kurang dikit

Komentar oleh nurtania | 25 Maret 2009 | Balas

6. Good
But Not complete…
gak di spesifikasi sejarah tiap2 penjajah yang menjajah

Komentar oleh Dhila | 26 Maret 2009 | Balas

7. @riko @ferry @yuyu @agung @nurtania @dhila


Makasih atas komentarnya. Saya akan berusaha untuk lebih lengkap lagi

Komentar oleh arkandas | 26 Maret 2009 | Balas

o Hi!!!!

Komentar oleh Anonymous | 24 Juli 2009 | Balas

8. eropanya mana kok kurang lengkap sich buat pr tanggung tau gak sich tolong di
add lagi ya please peacepeace sorry terlalu banyak ngarap tapi tolong di add ai ya
okee

Komentar oleh mio | 19 April 2009 | Balas

9. bagus sich.. Tapi masih belum lengkap bos.. Wa kurang puas neich!!!

Komentar oleh alvie | 20 April 2009 | Balas

10. waw…menurutku ini udh lengakap..=) bagus!

Komentar oleh pittha | 3 Mei 2009 | Balas

11. tlg dunk ttg SMB 2 cz q gi btuh bgt skrg


Komentar oleh ratna | 9 Mei 2009 | Balas

12. bagus tp ya krang lengkap..


ga diceritain kenapa inggris menyerahkan wilayah indonesia ke belanda lg..
tolong dilengkapi ya..thx

Komentar oleh gaara | 13 Mei 2009 | Balas

13. koq ga da nama penjajahnya???


harusnya ada supaya oarang-orang indonesia tahu siapa yang menjajah indonesia,,
key makasih…..

Komentar oleh geiza | 15 Mei 2009 | Balas

14. IYA HARUSNYA ADA NAMA-NAMANYA,,AGAR LEBIH LAENGKAP


JUGA!!!!!

Komentar oleh tiara | 15 Mei 2009 | Balas

15. apa isi dari perjanjian tuntang?

Komentar oleh aji kusuma | 27 Mei 2009 | Balas

16. kok spesifikasi ttg sponyal nya kurang?? :(


bisa di tambahinlagi nggak??

Komentar oleh shim | 28 Juli 2009 | Balas

17. bole nanya,,,


tlg jwb y…
Mengapa periode 1808 – 1811 duanggap sebagai penjajahan perancis secara tidak
langsung?

Komentar oleh Claudia | 2 Agustus 2009 | Balas

18. Sip banget….

Komentar oleh Tiar | 4 Agustus 2009 | Balas

19. alhamdulillah……

tgs dah kelar nui…

bisa santai euiy….

Komentar oleh Ramadhan Eka | 28 Agustus 2009 | Balas


Tinggalkan komentar
Nama

E-mailE-mail

Situs web

Kirim Komentar

Notify me of follow-up comments via email.

« Sebelumnya | Berikutnya »

PROFIL
Tentang Kami ……….

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabakarrakaatuh …

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini. Apa yang ditampilkan pada blog ini adalah
hasil pengalaman Saya sendiri. Silahkan Anda pergunakan untuk hal-hal yang
bermanfaat, dan silahkan Anda sebarkan kembali isi dari Blog ini dengan
menyertakan sumber URL-nya.

Berikut ini biodata Kami :

Hada Arkanda, S.Si (Head Administrator)


Dhana Handalgoe, A.Md (Administrator)

id Dota Nusareborn ( BANG_AGO)

Hanny Talacie (Officer)

Alamat : Jl. Tirtamarta No. 76 Gemawang Monjali Sleman Yogyakarta (dekat jalan
monjali sebelah Timur PDAM)

Apabila Anda ada masalah dengan komputer maupun printer baik kena virus ataupun
error window-nya silahkan datang ke :

HD Computer

Jl. Tirtamarta No. 76 Gemawang Monjali Sleman Yogyakarta (dekat jalan monjali
sebelah Timur PDAM)

Pengelola

Hada Arkanda, S.Si

Cari
Pencarian untuk:

Berlangganan Berita

Klik Disini Untuk Berlangganan

Yang Nyasar
o 249,427 Pasien
Tulisan Terbaru
o Trafik Blog Anda Naik atau Turun
o ANIMASI STATUS YM UNTUK WORDPRESS/ BLOG
o Konsultasi Investasi Properti Terbaik Sekitar Yogyakarta
o Intip Foto Facebook dari Akun Id yang Diproteksi
o Free Lirik and Download Mp3 They Don’t Really Care About Us by
Michael Jackson
o Official Download Dota Allstars versi 6.61 dan 6.61b
o Tutorial Mengubah Skin Facebook
o Curi Password Facebook dgn Javascript by Z3r0_Un0 c
o Cara Hack Facebook Tanpa Harus Instal Keylogger
o Go FiSH! 2 – Deep Sea map (Peta yang lebih baru, kapal baru, item baru,
quests yang baru)
o Lirik lagu dan MP3 Final Fantasy X-2 – Real Emotion Lyrics (Japanese)
o Free Download Manga Bleach_362 & Naruto_452 English Version
o Id Dota Nusa Punya Abang Di Hack
o Memilih Kos atau Kontrak Rumah untuk Daerah sekitar UGM Yogyakarta
o Update Download Naruto 451 and Bleach 361 English
Arsip

Pay Per Klik


Kalender
Oktober 2008
S S R K J S M
« Sep Nov »
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31
• PENGUNJUNG

>
Tulisan Teratas
o Cara Hack Facebook Tanpa Harus Instal Keylogger
o ID DOTA-NUSA
o Cara Mudah Upgrade Warcraft III dari Patch 1.21 ke Patch 1.22
o Curi Password Facebook dgn Javascript by Z3r0_Un0 c
o Fresh From Oven: Unduh IDM 5.17, Keygen dan Patch
o Sejarah Penjajahan di Indonesia
o Cara Instal Dota Battle-Net
o Download Naruto Shippuden movie 2 : Bond (English, RMVB)
o Sejarah Musik
o Maphack 1.22 Dota Allstars
o Key Kaspersky Antivirus 7 valid sampai 29 Maret 2011
o Patch Dota 1.22 ke 1.23
Belanja Buku Online

Masukkan Code ini K1-5E588B-6


untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Info Situs Guwe Bro


My blog is worth $1,693.62.
How much is your blog worth?

 Komentar Terakhir

alfin di ID DOTA-NUSA

Anonymous di Free Download Plugin Check Spe…

Anonymous di ID DOTA-NUSA

meri di Memilih Kos atau Kontrak Rumah…

arief di Fresh From Oven: Unduh IDM 5.1…

Jietha di ID DOTA-NUSA

Jietha di ID DOTA-NUSA

mustofa di KOMPENSASI GAJI PERUSAHAA…

nur huda di Sejarah Musik


yoon di Fresh From Oven: Unduh IDM 5.1…

heru di Step By Step Mencari Download …

simons di Key Avira Premium Security Sam…

andre di ID DOTA-NUSA

andre di ID DOTA-NUSA

imBa_NusA di Id Dota Nusa Punya Abang Di…

 MANGA
• ANIME SOURCE
• FAIRYFLY
• FREE MANGA DOWNLOAD
• MANGA ORG
• MANGA PROJECTS
• NARUTOFAN
• OMANGA
• ONEMANGA
• SIMPLE MANGA

 SITUS ANTIVIRUS
• ANTIVIRUS ANSAV
• ANTIVIRUS PCMAV
• INFOVIRUS
• LINK UPDATE AVG
• LINK UPDATE AVIRA

 TEMAN2
• Ardian Faisal
• BLOG BAHASA
• BLOG PS2 PC
• Blogger Indonesia
• DWI HERIYANTO
• ILMU KOMPUTER
• M. SADAT
• MANGA DOWNLOAD
• Mr Dhana
• Pak Dwiki Setiawan
• Talacie Blog
• TELKOMSPEEDY

 Tag

aplikasi ARTIKEL battle-net Berita Bisnis BLEACH Dota Download ebook


Error game GAMES gratis HACK indonesia Informasi instal Internet IT kerja komik

KOMPUTER LOWONGAN Lowongan Kerja. MANGA mp3 naruto news panduan PRINTER
program reader SOFTWARE Teknologi tip Tip & Trik Tips trik
tutorial utility warcraft WarCraft 3 warcraft III window Windows XP
 Spam Blocked

606 komentar spam


diblokir oleh
Akismet

 Meta
• Masuk log
• RSS Entri
• RSS Komentar
• WordPress.com

 Situs Official Map Dota


• 6.62 Released
• 6.61c Released
• 6.61b Released
• 6.61 Released
• 6.60b Released

 Indexdown
• Cross Game episode 22
• Zan Sayonara Zetsubou Sensei episode 7
• Bakemonogatari episode 8
• Needless episode 9
• Element Hunters episode 8
• Canaaan epsidoe 9
• Kateikyo Hitman Reborn episode 148
• Phantom: Requiem for the Phantom episode 22
• Souten Kouro episode 11
• Tokyo Magnitude 8.0 episode 8

 Halaman
• CLONE HDD
• E-BOOK CRACKER & HACKER
• EBOOK KEDOKTERAN
• EMAIL GMAIL
• ID DOTA-NUSA
• KONSULTASI
• PROFIL
• SOFTWARE
• TRAINING CASHFLOW 101 & 202 UNTUK ANDA

 Head Aministrator

freecustomize.com

 Administartor
freecustomize.com

 Officer

freecustomize.com

Arsip
o Juli 2009 (9)
o Juni 2009 (13)
o Mei 2009 (17)
o April 2009 (16)
o Maret 2009 (28)
o Februari 2009 (10)
o Januari 2009 (11)
o November 2008 (10)
o Oktober 2008 (22)
o September 2008 (21)
Kategori
o ANTI VIRUS
o ARTIKEL
o AYODANCE
o Bisnis
o DOTA WARCRAFT 3
o DRIVER HDD SATA
o DRIVER INTEL GMA
o DRIVER LAN
o DRIVER WIFI XP
o EMPIRE: TOTAL WAR
o EMULATOR
o FOTO KONYOL
o HACKER
o Hero Dota Build
o KEHUTANAN
o KESEHATAN
o KOMPUTER
o Lirik Lagu
o LOWONGAN
o MANGA
o MANGA BLEACH
o MANGA NARUTO
o N. SHIPPUDEN MOVIE 2
o PONSEL
o PRINTER
o properti
o RE 5 TRAILER VIDEO
o RECOVERY FILE
o RED ALERT 3
o SOAL UJIAN CPNS
o SOFTWARE
o SOFTWARE CASHFLOW 101 & 202
o Uncategorized
RSS
RSS Entri
Komentar RSS

Site info
Tutorial Arkanda, S.Si

You might also like