You are on page 1of 7

Teori Asal Mula Manusia menurut Charles Darwin

sebetulnya kita ummat islam tau klo asal mula manusia itu dari Nabi Adam As. cuma karena untuk melengkapi makalah di kampus,, jadi ya gitu deh ....buatlah pernyataan teori darwin, tapi yang pelu diketahui 'itikad (iman) kita tetap manusia asalnya dari Nabi Adam As. yang di jadikan oleh ALLAH SWT dari tanah,, oke, . Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini, yang diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia moderen dan nenek moyangnya. Menurut skenario yang sungguh dibuatbuat ini, ditetapkanlah empat kelompok dasar sebagai berikut:

1. 2. 3. 4.

Australophithecines :proses terjadinya manusia Homo habilis Homo erectus Homo sapiens Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti "kera dari selatan".Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat dan tegap, sementara yang lain lebih kecil dan rapuh dan lemah. Dengan menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut sebagai "Australopithecus > Homo Habilis > Homo erectus >Homo sapiens," evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya.

Teori yang paling popular diperkatakan berhubung kejadian manusia adalah teori evolusi Charles Darwin. Teori ini diasaskan oleh seorang pakar biologi dari England yang bernama Charles Robert Darwin (1809-1882 Masihi). Beliau menegaskan, kesemua makhluk hidup,

sama ada manusia ataupun haiwan, berasal daripada keturunan yang sama (common ancestor). Keturunan yang awal ini kemudiannya berubah dari satu tahap ke tahap yang lain demi menyesuaikan diri dengan keadaan dan persekitaran yang sentiasa berubah. Hasil daripada perubahan - perubahan itu yang memakan masa jutaan tahun, akhirnya lahirlah makhluk yang kompleks yang bernama manusia. Beliau mengutarakan pendapatnya di dalam bukunya yang bertajuk The Origin of Species by Means of Natural Selection pada tahun 1859.

Sekiranya teori ini benar, kita pasti bertemu dengan banyak makhluk yang berbentuk separuh binatang separuh manusia, separuh binatang laut dan separuh binatang darat serta separuh burung dan separuh haiwan biasa kerana teori evolusi menuntut kewujudan makhluk - makhluk ini sebagai bukti berkenaan kebenarannya. Namun hingga ke hari ini makhluk seumpama itu tidak ditemui sehingga ke suatu masa Darwin sendiri meragui teorinya.

Di dalam bukunya yang bertajuk The Origin of Species beliau berkata:

"Jika makhluk - makhluk berubah dari satu spesies ke spesies yang lain, mengapa tidak ditemui spesies yang pertengahan itu (transitional forms)? Mengapa kehidupan wujud dalam keadaan teratur dan tidak kelam - kabut? Mengapa makhluk penghubung antara satu spesies dengan spesies yang lain tidak wujud? Perkara inilah yang memeningkan kepalaku selama ini!"

Kenyataan ini dilaporkan dalam The Origin of Species by Means of Natural Selection or the Preservation of Favoured Species in the Struggle for Life (Charles Darwin; Senate Press, London, 1995)

Bagi membuktikan kewujudan spesies pertengahan ini, penipuan demi penipuan dilakukan oleh ahli - ahli sains tertentu. Sebagai contoh pada tahun 1912

ii

diisytiharkan penemuan tulang rahang dan tempurung otak makhluk yang digelar sebagai Piltdown Man. Tulang - tulang ini ditemui di Piltdown, England, oleh seorang ahli sains yang bernama Charles Dawson. Ia dikatakan makhluk daripada spesies pertengahan antara binatang dengan manusia. Selepas beberapa ujian dilakukan akhirnya pada tahun 1953 didedahkan bahawa tulang rahang itu diambil daripada seekor orang hutan yang baru meninggal dunia dan tempurung otaknya adalah tempurung otak manusia yang sebenar. Hal ini dilaporkan dalam artikel bertajuk Smith Woodward's Folly oleh Stephen Jay Gould dalam majalah New Scientist, 5 April 1979.

Secara dasarnya teori Darwin menafikan kewujudan Tuhan. Kuasa penentu dalam proses evolusi ini adalah natural selection atau 'kuasa semula jadi'. Justeru pengasas teori komunisme, Karl Marx mengagumi Charles Darwin sehinggakan di dalam bukunya Das Kapital beliau menganggap dirinya pengikut setia Charles Darwin. Hal ini dinyatakan oleh Harun Yahya di dalam bukunya yang bertajuk Evolution Deceit (Ta-Ha Publishers Ltd.; UK, 1999)

Sebenarnya untuk teori Darwin menjadi kenyataan, hidup - hidupan perlu berubah secara berperingkat - peringkat melalui proses mutasi (perubahan yang rawak dan spontan). Mutasi dalah proses perubahan yang berlaku ke atas sesuatu sel disebabkan perubahan yang berlaku ke atas sistem genetiknya. Justeru, andai kata teori ini digunapakai, evolusi atau perubahan seekor ikan di zaman dahulu kepada manusia bermula dengan proses mutasi yang berlaku ke atas gen ikan berkurun - kurun lamanya sehingga akhirnya ia bertukar menjadi gen manusia yang melahirkan manusia.

Adakah pandangan ini dianggap logik? Pada hari ini pakar - pakar sains mula mempertikaikan pandangan ini, sebagai contoh Dr. Lee Spetner. Beliau yang mengajar di Universiti Johns Hopkins dan Institut Weizman, mengkaji proses mutasi di peringkat molekul selama bertahun - tahun lamanya. Di dalam buku beliau yang bertajuk Not by Chance: Shattering the Modern Theory of Evolution (Judaica Press, ISBN: 1880582244, 1998), beliau menegaskan"

iii

"Proses mutasi mengurang dan bukan menambah maklumat genetik."

Dalam bahasa mudah ia bermaksud mutasi menyebabkan kecacatan dan bukannya kemantapan. Justeru, ikan tak mungkin dapat bertukar menjadi makhluk yang lebih mantap bernam manusia. Justeru, teori evolusi adalah satu teori dangkal yang tidak dapat diterima oleh sains.

Teori Darwin membuang kuasa Tuhan dan meggantikannya dengan 'Kuasa Kebetulan' atau 'Kuasa Semula Jadi'. Sekiranya ini adalah kepercayaan Darwin, justeru timbul pelbagai persoalan besar yang sukar dijawab semata - mata dengan menggunakan teori ini. Sebagai contoh, bagaimana sel pertama wujud? Bagaimana sel ini mampu berkembang dengan sendirinya menjadi makhluk yang pertama? Bagaimana is menyusun protein - protein dengan cara yang begitu teratur hingga mampu melahirkan makhluk yang kompleks?

Mengikut Sir Francis Crick, seorang saintis yang pernah dianugerahkan hadiah Nobel kerana menemui struktur DNA, untuk kesemua proses ini berlaku secara kebetulan ia adalah sesuatu yang mustahil. Di dalam bukunya yang bertajuk Life Itself: Its origin and Nature (New York, W.W.Norton, 1982) beliau memberikan satu contoh yang berkaitan dengan kejadian protein. Untuk asid - asid amino bercantum untk mengikut urutan yang betul demi melahirkan hanya satu protein, terdapat 10 kuasa 260 kemungkinan (iaitu 1, diikuti dengan 260 angka 0..satu angka yang sangat besar) yang boleh berlaku. Daripada kemungkinan yang begitu banyak ini bagaimana asid asid amino menentukan pilihannya dengan tepat sehingga akhirnya dapat melahirkan bukan hanya satu protein malah pelbagai jenis protein yang tahu pula cara berinteraksi dengan tepat dan memilih suasana dengan tepat bagi melahirkan satu jenis hidupan? Justeru bagi Sir Francis Crick, teori Darwin dalah satu teori yang tidak berasas di sudut sains.

iv

PROSES MANUSIA
Proses Terjadinya Manusia

TERJADINYA

Asal usul terjadinya manusia terdapat dua pendapat yaitu menurut IPTEK dan menurut kepercayaan masing. A. Proses Terjadinya Manusia menurut IPTEK Proses terjadinya manusia menurut IPTEK yaitu diungkapkan oleh Teori Darwin bahwa manusia moderen berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini, yang diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia moderen dan nenek moyangnya. Menurut skenario yang sungguh dibuat-buat ini, ditetapkanlah empat kelompok dasar sebagai berikut: 1. Australophithecines (berbagai bentuk yang termasuk dalam genus Australophitecus) 2. Homo habilis 3. Homo rudolfensis 4. Homo erectus 5. Homo Neanderthal 6. Homo sapiens Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti "kera dari selatan." Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat ("tegap"), sementara yang lain lebih kecil dan rapuh ("lemah") 1. Australopithecus Kelompok pertama, genus Australopithecus, berarti "kera dari selatan," seperti yang telah kita katakan. Diperkirakan makhluk ini pertama kali muncul di Afrika sekitar 4 juta tahun yang lalu, dan hidup hingga 1 juta tahun

yang lalu. Terdapat banyak spesies yang berlainan di antara Australopithecine. Evolusionis beranggapan bahwa spesies Australopithecus tertua adalah A. afarensis. Setelah itu muncul A. africanus, dan kemudian A. robustus, yang memiliki tulang relatif lebih besar. Khusus untuk A. Boisei, beberapa peneliti menganggapnya sebagai spesies lain, sementara yang lainnya sebagai sub-spesies dari A. Robustus. 2. Homo habilis Kemiripan besar antara rangka dan struktur tengkorak dari australopithecine dan simpanse, serta ditolaknya pernyataan bahwa makhluk ini berjalan tegak, telah menyebabkan kesulitan besar bagi ahli paleoanthroppologi evolusi. Alasannya adalah, sesuai dengan skema evolusi rekaan, Homo erectus muncul setelah Australopithecus. Sebagaimana yang tersirat dari nama genusnya, Homo (berarti "manusia"), Homo erectus adalah spesies manusia, dan kerangkanya tegak. Kapasitas tengkoraknya dua kali lebih besar daripada Australopithecus. Peralihan langsung dari Australopithecus, kera yang mirip dengan simpanse, ke Homo erectus, yang rangkanya tidak berbeda dengan manusia moderen, adalah tidak mungkin, bahkan menurut teori evolusionis sekalipun. Oleh karena itu, dibutuhkan "penghubung"yaitu, bentuk peralihan. Gagasan mengenai Homo habilis muncul dari kebutuhan ini. 3. Homo rudolfensis Istilah Homo rudolfensis adalah nama yang diberikan untuk beberapa potongan kecil fosil yang tergali di tahun 1972. Spesies yang dianggap sebagai perwujudan fosil ini disebut sebgai Homo rudolfensis karena potongan fosil ini ditemukan di sekitar danau Rudolf di Kenya. Kebanyakan ahli paleontologi setuju bahwa fosil ini bukanlah milik spesies yang berbeda, tetapi makhluk yang disebut Homo rudolfensis ini pada dasarnya tidak bisa dibedakan dari Homo habilis. Homo erectus Menurut skema indah yang diajukan oleh evolusionis, evolusi internal dari genus Homo adalah sebagai berikut: Pertama Homo erectus, kemudian apa yang disebut sebagai Homo sapiens "kuno" dan manusia Neanderthal (Homo sapiens neanderthalensis), dan akhirnya manusia Cro-Magnon (Homo sapiens sapiens). Akan tetapi semua pengelompokan ini sebenarnya hanyalah variasi dan ras-ras yang khas dalan keluarga manusia. Perbedaan antara mereka tidak lebih besar daripada perbedaan antara suku Inuit dengan suku Afrika, atau suku pygmi dengan orang Eropa. Homo Neanderthal

vi

Neanderthal (Homo neanderthalensis) adalah manusia yang secara tiba-tiba muncul 100.000 tahun yang lalu di Eropa, dan kemudian menghilang, atau terasimilasi dengan ras yang lain, dengan tenang tetapi cepat sekitar 35.000 tahun yang lalu. Satu-satunya perbedaan mereka dari manusia moderen adalah bahwa rangka mereka lebih tegak dan kapasitas tengkorak mereka sedikit lebih besar. Homo Sapiens Homo sapien kuno adalah tahapan terakhir sebelum manusia masa kini dalam skema evolusi rekaan. Kenyataannya, evolusionis tidak bisa berkata banyak tentang fosil-fosil ini karena terdapat hanya sedikit sekali perbedaan antara mereka dan manusia moderen. Beberapa peneliti bahkan menyatakan bahwa wakil dari ras ini masih hidup saat ini, dan menunjuk penduduk asli Australia sebagai contohnya. Seperti Homo sapiens (kuno), penduduk asli Australia juga memiliki alis mata tebal yang menonjol, struktur rahang bawah yang melengkung ke dalam, dan kapasitas tengkorak yang sedikit lebih kecil. B. Proses Terjadinya Manusia Menurut Kepercayaan Masing-masing Asal Usul Manusia menurut Islam mengakui dan meyakini rukun iman yang enam, maka sudah sepantasnya kita mengakui bahwa Al Quran adalah satusatunya literatur yang paling benar dan bersifat global bagi ilmu pengetahu

vii

You might also like