You are on page 1of 3

Fenomena Dekadensi Moral di Era Globalisasi

Dekadensi berasal dari kata dekaden (keadaan merosot dan mundur) dan moral atau akhlak. Dengan demikian, dekadensi moral merupakan atau bermakna sikon moral yang merosot (jatuh) atau sementara mengalami (dalam keadaan) mundur atapun kemunduran; kemunduran dan kemorosatan yang terus menerus (sengaja atapun tidak sengaja) terjadi serta sulit untuk diangkat atau diarahkan menjadi seperti keadaan semula atau sebelumnnya.

Rasulullah adalah contoh tauladan yang seharusnya kita implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Banyak sunnah-sunnah Rasulullah yang seharusnya kita praktekan ketimbang mengikuti mode atau tren yang melekat dalam dada para kaum muslimin remaja ini. Dekadensi moral menjadi barang biasa, seperti iklan yang setelah tayang di lupakan saja, tidak pedas dan sengaja di lupakan. Padahal dalam islam kita di anjurkan untuk kembali terhadap Al Quran bila terjadi sesuatu yang kita anggap tidak pantas.

Fenomena Dekadensi Moral di Era Globalisasi telah menjadi santapan pagi dan makan malam serta menjadi pakaian masyarakat dalam lingkungan yang sudah tercampur dengan norma-norma kotor zaman ini. Perempuan menjadi laki-laki, laki-laki menjadi perempuan , Pemerkosa menjadi artis, artis menjadi pemerkosa, artis cabul menjadi tuntunan, tontonan menjadi gaya hidup , free sex menjadi tren, Tren negatif di konsumsi matang-matang. Seperti telah rasulullah S.A.W bersabda Dari Abu Sa'id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lobang biawakpun kamu akan mengikuti mereka. Sahabat bertanya. Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang Tuan maksudkan? Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, Siapa lagi? (kalau bukan mereka).(HR. Muslim)

Penjelasan dari hadits di atas adalah : Umat Islam akan mengikuti jejak langkah atau "cara hidup" orang-orang Yahudi danNashrani, hingga dalam urusan yang kecil dan yang remeh sekalipun. Contohnya, jikalau orangYahudi dan Nashrani masuk ke lobang biawak yang kotor dan sempit sekali pun, orang Islam akan terus mengikuti mereka.

Pada zaman sekarang, kita dapat melihat kenyataan sabda Rasulullah SAW ini. Yakni banyak orang Islam yang kehilangan pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyak meniru "cara hidup" Yahudi dan Nasrani, baik disadari ataupun tidak. Banyak orang Islam yang telah terperangkap dalam tipu muslihat Yahudi dan Nashrani dan ada pula yang sekaligus menjadi alat untuk kepentingan mereka. Dan hal ini juga mengarah kepada hadis Rasulullah S.A.W Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: Bersabda Rasulullah SAW: Islam mulai berkembang dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali asing pula. Maka beruntunglah orang-orang yang asing.(HR. Muslim)

DALIL-DALIL NAQLI 1. QS. Ali Imran 190


Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.. 2. QS. As Shad 146


Sesunggguh nya kami telah mensucikan mereka dengan menganugerahkan kepada mereka akhlak yang tinggi yaitu selalau mengingatkan mereka (manusia) kepada negeri akhirat. 3. QS. Yasin 60

Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu

4. QS An Nisa 114

Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.

5. QS Al Anfal Ayat 2-4

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia."

You might also like