You are on page 1of 15

PENGERTIAN & FUNGSI DESAIN GRAFIS:

Desain adalah proses panjang dalam pekerjaan yang erat kaitannya dengan
seni untuk mencapai tujuan tertentu. (Ir. Suryanto Thabrani, M.M., 2003)

Desain Grafis adalah suatu proses pemikiran yang diwujudkan dalam


gambar (grafis). (Endang Endratman, S.T., 2008)

Penyamaan persepsi:
Grafis ≠ Grafik
Istilah grafik telah dipakai untuk suatu bentuk grafis yang menghasilkan
informasi data yang dalam Bahasa Inggris disebut CHART.

Grafis berkaitan erat dengan VISUAL. Sesuatu yang tampak dapat dilihat oleh
mata.

Fungsi Desain Grafis:


 Produksi media informasi dan komunikasi
 Produksi media promosi
 Apresiasi seni dan kreativitas
 Pekerjaan hobi
 Menambahkan nilai estetika

UNSUR DESAIN GRAFIS:


1. Garis (Line)
2. Bentuk (Shape)
3. Gambar / Ilustrasi
4. Warna, Tekstur dan Cahaya
5. Huruf / Teks / Tipografi
6. Ruang Kosong (Space)

Kesemua unsur diibaratkan sebagai bumbu dalam masakan. Adalah menjadi


pilihan bagi seorang desainer untuk memilihnya. Tidak mesti kesemua unsur
dimasukkan dalam desain grafis sehingga tidak terkesan berlebihan.

GARIS (LINE)
• Garis = sekumpulan titik yang dideretkan memanjang.
• Dalam CorelDRAW dikenal dengan istilah outline
• Dalam AdobePhotoshop dikenal dengan istilah contour atau stroke.
• Garis membentuk huruf “S” memberikan kesan lembut, halus dan gemulai,
sedang garis yang membentuk huruf “Z” memberikan kesan tegas dan
kaku.
 Berdasarkan orientasi, garis dibagi menjadi:
o Garis lurus Horisontal, memberi kesan sugesti, ketenangan atau hal
yang tak bergerak.
o Garis lurus Vertikal, memberi kesan stabilitas, kekuatan atau
kemegahan.
o Garis lurus miring Diagonal, memberi kesan tidak stabil, sesuatu
yang bergerak atau dinamika.
o Garis melengkung (Kurva), memberi kesan keanggunan, halus.

 Berdasarkan gaya (style), garis dibagi menjadi:


o Garis Kokoh (Solid)
o Garis Titik (Dot)
o Garis Strip (Dash)
o Garis Strip-Titik (Dash Dot)
o Garis Kaligrafi (Mata Pena Diagonal)
o Garis Artistik (Free)

 Tipe Ujung garis:


o Ujung normal
o Ujung panah
o Ujung tumpul

Kombinasi Garis:
 Kombinasi Horisontal-Vertikal, memberi kesan formal, kokoh, tegas
 Kombinasi Diagonal, memberi kesan konflik, perang, benci, larangan atau
tidak sama
 Kombinasi Kurva:
o Spiral, memberi kesan kelahiran atau generasi penerus, dan hipnotis.
o Setengah lingkaran, memberi kesan kekokohan.
o Gelombang, memberi kesan mengalir, lembut, gemulai.
 Kombinasi pada sudut: sudut tajam, sudut tumpul cembung, sudut tumpul
cekung, sudut patah.
 Kombinasi pengulangan, memberi kesan irama, riang, tenang, malas, stabil.
Zig zag memberi kesan bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat.
 Kombinasi pencerminan:
o Pencerminan berhimpitan
o Pencerminan berjauhan
o Pencerminan tumpang tindih
o Pencerminan menghadap
o Pengulangan berlawanan
 Kombinasi pancaran, memberi kesan adanya jarak, kejauhan, focus,
meledak, spontanitas, memusat, keluasaan, tanpa batas.

BENTUK
Bentuk dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa. Bentuk
dibagi menjadi bentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra), masing-
masing bentuk mempunyai arti tersendiri, juga tergantung kepada budaya
yang membentuknya. Contohnya bagi agama Kristen segitiga dapat
melambangkan trinitas, sedangkan di Mesir dapat diartikan feminimitas
(kewanitaan). Dalam desain, bentuk tidak hanya mendefinisikan sebuah obyek
tetapi juga bisa mengkomunikasikan sebuah gagasan.

Secara umum bentuk dua dimensi dibagi 3 macam:


 Bentuk geometris, bentuk yang sangat umum dan terstruktur (kotak, segi
tiga, lingkaran, dan banyak lainnya).
 Bentuk natural, yaitu bentuk hewan, tumbuhan dan manusia yang
merupakan bentuk-bentuk yang tidak beraturan dan mudah berubah.
 Bentuk abstrak, yaitu bentuk natural yang disederhanakan, misalkan
symbol pada fasilitas orang cacat, dan sebagainya.

Bentuk Dasar Dua Dimensi dan Variasinya:


 Segi tiga sama sisi, segi tiga siku-siku, segi tiga sama kaki. Memberi arti
energi, kekuatan, keseimbangan, hukum. ilmu pasti, agama, referensi untuk
perasaan maskulin (kekuatan, agresi, dan pergerakan yang dinamis).
 Segi empat (kotak / bujur sangkar), kotak tumpul, jajaran genjang,
trapesium, bintang segi empat. Memberi arti keteraturan, logis dan aman.
Kotak juga memberi dasar 3 dimensi yang berarti berat, massa dan
kepadatan.
 Segi lima.
 Segi enam.
 Segi delapan.
 Baling-baling, baling-baling segi banyak
 Lingkaran, elips, setengah lingkaran, juring (pie).
 Bintang segi 3, 4, 5, 6, 8.

Aplikasi bentuk 2D:


 Memotong (crop) gambar dengan suatu cara tertentu yang menarik
 Menyimbolkan sebuah ide
 Membuat format baru (kombinasi)
 Memperjelas informasi
 Membentuk huruf.

Metode Kombinasi bentuk 2D:


 Penambahan / penggabungan (ADDITION / UNION / WELD),
 Pengurangan (SUBTRACTION),
 Perpotongan (INTERSECTION).

Bentuk Dasar Tiga Dimensi dan Variasinya:


 Box (Boks)
 Ball (Bola)
 Cone (Kerucut / Tirus)
 Cylinder (Silinder / Tabung)
 Tube / Pipe (Pipa)
 Doughnut (Donat / Torus)
 Pyramid (Piramid)
 Knot (Karet simpul)
 Rounded Box (Kotak Tumpul)
 Capsule (Kapsul)
 Spring (Per)
GAMBAR / ILUSTRASI
Metode Gambar :Manual (Hand Writing / Gambar Tangan) atau Komputerisasi
(Computerized)
 Manual
Hand writing / gambar tangan dapat dilakukan dengan alat grafis seperti
pensil, air brush, kuas, cat, spidol dan sebagainya. Untuk dipindahkan dalam
format digital dapat menggunakan scanner, atau foto digital.

 Komputerisasi
Gambar dengan berbantuan teknologi komputer dikenal dengan istilah
Computer Aided Drawing (CAD). Dibagi menjadi dua jenis, berbasis vektor
dan berbasis bitmap.

WARNA / TEKSTUR / CAHAYA


Setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan warna kita dapat
mengkomunikasikan desain kita kepada audience secara efektif.
Jenis warna di Komputer
Warna adalah faktor yang sangat penting dalam komunikasi visual. Warna
dapat memberikan dampak psikologis, sugesti, Suasana bagi yang melihatnya
Tidak Perlu dibahas lagi pentingnya warna dalam desain
Di layar Monitor mungkin terlihat warna yang menarik, saat dicetak / print
mungkin warna tidak sesuai dengan tampilan di layar. Karena untuk aplikasi
cetak hanya warna CMYK, Sedangkan di layar monitor menggunakan RGB,
HSL, Hexadesimal dll.
Di dunia Komputer grafis banyak system / model warna, antara lain : RGB ( Red
Green Blue ), CMYK ( Cyan Magenta Yellow blacK ), HLS ( Hue Lightness
Saturation ), LAB Color ( Lightness, A ( Green-red axis) B ( Blue-yellow Axis)).
Warna adalah bagaimana kita merasakan cahaya. Cahaya mungkin
memantulkan, mengirimkan, diffracted, atau memancarkan. Kita melihat
hanya suatu bagian kecil dari electromagnetic spectrum. Bagian kecil ini sering
disebut visible spectrum. Kita melihat semua cahaya sebab cahaya
digambarkan sebagai bagian dari spectrum elektromagnetik yagn dapat kita
lihat. Model warna mencoba untuk menguraikan warna yang kita lihat dan
bekerja dengannya. Masing-masing model warna menghadirkan suatu metode
yang berbeda untuk mendefinisikan dan menggolongkannya. Semua model
warna menggunakan nilai numerik untuk mewakili visible spectrum dari warna.
Dalam kebutuhan cetak dan Printing, warna yang dipakai adalah system /
model CMYK, sedangkan untuk tampilan di layar monitor saja ( Misalkan Web,
Wallpaper, Game, Video ) Warna yang bisa di Gunakan adalah RGB dan RGB
Hexadecimal.
Saking banyaknya warna. Maka bila sulit mendapatkan warna yang sesuai
dan di sepakai banyak pihak. Oleh karena itu muncullah standar warna seperti
Pantone, DIC, Toyo, Trumatch, dll. Untuk menyamakan perspektif warna
dengan menggunakan kode angka.
Model RGB:
Presentase besar dari visible spectrum dapat diwakili dengan pencampuran
merah, hijau, dan biru diwarnai cahaya dalam berbagai intensitas dan proporsi
dimana colors overlap menciptakan warna sekunder ( cyan, magenta, yellow )
dan putih.
Warna RGB disebut juga Additive Colors yang diciptakan dengan pencampuran
cahaya spektral di dalam kombinasi yang bermacam-macam. Menambahkan
semua warna secara bersama-sama akan menciptakan warna putih, di mana
semua panjang gelombang kelihatan dipancarkan kembali ke mata. Additive
colors digunakan untuk lighting, video, dan monitor. Monitor sebagai contoh,
menciptakan warna dengan memancarkan cahaya melalui merah, hijau dan
biru fosfor.

YELLOW
RED GREEN
WHITE

CYAN
MAGENTA

BLUE

Pembesaran resolusi monitor


Tampak terbentuk dari Red, Green & Blue

Spektrum model warna RGB


Pengkodean warna RGB dapat ditulis dalam angka hexadesimal (basis 16)
untuk masing-masing komponen R, G atau B.
Misalkan:
- Untuk Hitam murni akan ditulis dengan kode #000000 (R=00,
G=00, B=00)
- Untuk Putih sempurna akan ditulis dengan kode #FFFFFF (R=FF,
G=FF, B=FF)
- Untuk Biru murni akan ditulis dengan kode #0000FF (R=00,
G=00, B=FF), dst.

Model CMYK ( Cyan Magenta Yellow blacK ):


Model CMYK berdasar pada light-
absorbing quality dari tinta yang mencetak
secara tertulis, sebab cahaya putih
CYAN membentur tinta tembus cahaya, panjang
gelombang tertentu kelihatan diserap
MAGENTA (dikurangi), saat yang lain dipantulkan
kembali ke mata. Karena alasan ini, warna
CMYK ini disebut subtractive-color.

Di dalam teori, pigmen cyan murni (C),


magenta (M) dan yellow (Y) perlu kombinasi untuk
menyerap semua cahaya dan menghasilkan black
(K). Karena semua tinta cetak berisi beberapa
YELLOW ketidakmurnian, bagaimanapun, tiga tinta ini akan
menghasilkan warna coklat keruh. Karena alasan ini, tinta black digunakan
sebagai tambahan terpisah dari cyan, magenta dan yellow.

Model HLS ( Hue Lightness Saturation ):


HLS adalah suatu model warna yang diperoleh dari color space RGB dan
device dependent color space. Di dalam HLS, ketiga karakteristik pokok dari
warna adalah:
- Hue: adalah warna yang dipantulkan dari atau memancarkan melalui suatu
obyek. Itu diukur sebagai lokasi pada standard color wheel, yang dinyatakan
dalam tingkat antara 0o dan 360o. Pada umumnya, hue dikenali dengan
nama dari warna seperti merah, orange atau hijau.
- Lightness: adalah tingkat keterangan relatif atau kegelapan dari warna.
Pada umumnya diukur dalam presentase dari 0% (hitam) ke 100% (putih).
- Saturation: kadang – kadang disebut chroma, adalah kemurnian atau
kekuatan dari warna. Saturation menghadirkan jumlah kelabu sebanding
dengan Hue, mengukur persentase dari 0% (Hitam)Kelabu sampai 100%
( warma yang dipenuhi ). Pada standar color wheel, saturation
meningkatkan dari pusat ke tepi.
Penamaan model warna HLS bisa juga disebut model warna HSB (Hue –
Saturation – Brightness).

Model LAB Color ( Lightness A ( Green-red axis) B ( Blue-yellow Axis)):


CIE L*a*b* Color Model (Lab) berdasar kepada persepsi manusia atas
warna, merupakan salah satu dari beberapa model warna yang diproduksi oleh
Commission Internationale d’Eclairage (CIE), suatu organisasi yang
dipersembahkan untuk menciptakan standard untuk semua aspek cahaya.
Nilai numeric di dalam Lab menguraikan semua warna yang ditangkap
seseorang dengan penglihatan normal. Sebab, Lab menguraikan bagaimana
suatu warna dilihat dibandingkan dengan beberapa banyak bahan warna
tertentu yang diperlukan untuk suatu alat (seperti: suatu monitor, desktop
printer, atau kamera digital) untuk menghasilkan warna. Lab dianggap sebagai
suatu device-independent color model. Color management system
menggunakan Lab sebagai acuan warna untuk perubahan yang dapat
diramalkan, suatu bentuk warna dari satu color space ke color space yang lain.
Lab menguraikan warna dalam kaitannya dengan luminance atau
lightness-components (L) dan dua chromatic components (a), komponen merah
dan hijau dan (b) komponen (kuning dan biru).
Jenis Warna
1. Warna Primer
Tidak bisa dibuat dengan mencampur warna lain. Merupakan warna yang
berdiri sendiri. Warna primer terdiri atas: MERAH, KUNING dan BIRU.
2. Warna Sekunder
Dibuat dengan kombinasi dua warna primer. Warna sekunder atas: ORANGE
(JINGGA), HIJAU dan UNGU.
3. Warna Tersier
Dibuat dengan kombinasi warna primer dengan perbatasan warna
sekunder. Warna Tersier terdiri atas: KUNING KEHIJAUAN, KUNING
KEJINGGAN, MERAH KEJINGGAAN, MERAH KEUNGUAN, BIRU KEUNGUAN, dan
BIRU KEHIJAUAN.

Metode Pemilihan Warna:


Keharmonisan didefinisikan sebagai bagian dari susunan yang menyenangkan.
Keharmonisan adalah sesuatu yang menyenangkan dan memanjakan mata,
menarik hati dan memberikan kesan pada perasaan yang terdalam.
Keharmonisan adalah keseimbangan yang dinamis.
Metode untuk memilih warna yang serasi adalah sebagai berikut:
1. Metode warna akromatik
Warna akromatik terdiri atas kombinasi warna gelap dan terang saja. Asal
katanya (A = tidak, Chromatic = warna). Biasa disebut dengan Grayscale.
Metode ini memberikan kesan klasik dan artistik. Metode ini banyak dipakai
untuk fotografi / surat kabar.

2. Metode warna monokrom / netral


Metode ini menggunakan satu warna Hue yang dikombinasikan dengan
gelap-terang, disebut juga monokrom. Satu warna tersebut diatur
intensitasnya, 25%, 50%, 75% atau 100%. Metode kombinasi ini sederhana,
tidak banyak resiko dan mudah diterima mata. Kelemahannya kombinasi ini
akan membosankan dan mudah ditinggalkan. Easy come, easy go.
3. Metode warna beruntun (analog)
Warna beruntun terdiri atas warna yang letaknya saling bersebelahan, dan
biasanya ada 1 warna yang menonjol (dominan). Metode ini menghasilkan
warna lembut yang serasi, misalnya: (kuning, kuning kejinggan dan jingga)
atau (kuning, kuning kehijauan, dan hijau).
4. Metode warna berlawanan (komplementer)
Warna berlawanan terdiri atas dua warna yang letaknya saling
berseberangan. Metode ini menghasilkan warna yang lebih hidup (dalam
kontras tinggi), misalnya biru dengan jingga, merah dengan hijau, kuning
dengan ungu. Warna berlawanan bisa dibagi lagi menjadi tiga:
- Warna berlawanan ganda: terdiri dari empat warna yang letaknya
berseberangan, dua warna berseberangan dengan dua warna lainnya.
Misal kuning dan kuning kejinggaan berseberangan dengan ungu dan
ungu kebiruan.
- Warna berlawanan terpisah: terdiri dari tiga warna yang letaknya
berseberangan, satu berlawanan dengan dua warna di antara warna
lainnya. Misal kuning berseberangan merah keunguan dan biru
keunguan. Atau merah berseberangan dengan kuning kehijauan dan biru
kehijauan.
- Warna berlawanan ganda terpisah: terdiri dari empat warna yang
letaknya berseberangan, dua warna di antara 1 warna berseberangan
dengan dua warna lainnya. Misal kuning kehijauan dan kuning kejinggan
berseberangan dengan merah keunguan dan biru keunguan. Atau merah
keunguan dan jingga kemerahan berseberangan dengan kuning
kehijauan dan biru kehijauan.
5. Metode warna segitiga
Sesuai dengan namanya terdiri atas tiga warna yang letaknya ditentukan
dengan bentuk segitiga. Metode ini menghasilkan warna yang serasi, misal:
biru, merah dan kuning.
6. Metode warna kombinasi
Warna kombinasi adalah gabungan dari dua warna atau lebih yang
menghasilkan warna yang harmonis. Beberapa warna kombinasi yang baik
adalah sebagai berikut:
- Black, White, Gray, Red
- Red, Orange
- Orange, Purple
- Purple, Yellow
- Green, Purple
- Blue, Yellow
- Blue, Purple, White
- Green, Chocolate
7. Metode warna hangat
Warna hangat cocok digunakan untuk grafis yang penuh semangat (energik)
dengan tema yang berani dan tegas. Warna hangat terletak pada bagian
kanan roda warna. Warna hangat terdiri atas: kuning, kuning kejinggaan,
jingga, jingga kemerahan, merah dan merah keunguan.
8. Metode warna dingin
Warna dingin cocok digunakan untuk grafis yang menyampaikan pesan
yang sederhana. Kesannya menyejukkan dan menentramkan. Warna dingin
terletak pada bagian kiri roda warna. Warna dingin terdiri atas: ungu, biru
keunguan, biru, biru kehijauan, hijau, hijau kekuningan.

Psikologi Warna:
Masing-masing warna memiliki makna filosofis yang berbeda:
1. Merah
Melambangkan: perjuangan, nafsu, aktif, agresif, dominan, kemauan keras,
persaingan , keberanian, energi, kehangatan, cinta, bahagia, bahaya,
kekuatan, tenaga, hasrat, kemerdekaan, perang, revolusi, kekejaman,
kekerasan, anarki, siksaan, api, darah, iblis.
2. Pink
Melambangkan: kewanitaan, feminim, emosi, sensual, warna tubuh,
keremajaan, naif, kelemahan, kekurangan.
3. Biru
Melambangkan: ketenangan, kepercayaan, keamanan, teknologi,
kebersihan, keteraturan, perasaan yang mendalam, konsentrasi, cerdas,
perasa, integratif, bijaksana, bertahan, keras kepala, bangga diri,
berpendirian tetap, kesetiaan, pengabdian, ketulusan, kesejukan, air, laut,
awan, langit, harmoni, konservatif, percaya diri, penyembuhan, ningrat,
tidak bersalah, adil, berfikir, konsisten, kesedihan, kedinginan, depresi,
penurunan vitalitas, basi, keraguan.
4. Hijau
Melambangkan: alami, sehat, keinginan, keberuntungan, kebanggaan,
kekerasan hati, berkuasa, Islam, pujian, nasihat, lingkungan, hidup,
pertumbuhan, stabil, santai, kesuburan, harapan, segar, simpati, muda,
kecemburuan, nasib buruk, iri hati, dengki, licik, gila.
5. Kuning
Melambangkan: optimisme, harapan, tidak jujur, berubah-ubah, gembira,
santai, pengecut, spontan, eksentrik, toleran, investigatif, menonjol, tidak
percaya, Hindu, sinar matahari, emas, kekayaan, keberuntungan,
kehidupan, pengkhianatan, penipuan, kebohongan, resiko, sakit.
6. Ungu
Melambangkan: spiritual, misteri, kebangsawanan, kaisar, sombong, kasar,
keangkuhan, paduan intim dan keras, mendalam, peka, kurang teliti, penuh
harapan, cinta kebenaran, sabar, nostalgia, kejam, duka cita.
7. Orange / Jingga
Melambangkan: energi, semangat, segar, keseimbangan, ceria, hangat,
ekonomis, jeruk, asam, kehangatan, musim gugur, meminta dan mencari
perhatian.
8. Coklat
Melambangkan: tanah, bumi, kenyamanan, daya tahan, suka merebut, tidak
suka memberi hati, perlindungan, tumpul, kotor, tandus, miskin,
membosankan, kurang toleran, pesimis terhadap kesejahteraan dan
kebahagiaan masa depan.
9. Abu-abu
Melambangkan: intelek, futuristik, milenium, kesederhanaan, sedih, tidak
jelas, netral, modern, bersih, kokoh, tenang, seimbang, masa depan,
bijaksana, umur tua, bosan, kuno, lamban, lemah.
10. Putih
Melambangkan: suci, bersih, tepat, tidak bersalah, perkawinan, kematian,
steril, jujur, kemurnian, kesederhanaan, damai, kebaikan, disiplin, perawan,
musim dingin, musim salju, malaikat, dingin, mandul, klinik, hampa.
11. Hitam
Melambangkan: power, jahat, canggih, kematian, misteri, ketakutan, sedih,
anggun, elegan, kemakmuran, kecanggihan, elit, kemewahan, kepuasan,
pengalaman, keras, kokoh, sangat kuat, takut, setan, dosa, duka cita,
marah, anonim, penyesalan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam metode pemilihan warna:


- Mengetahui target / audiens yang akan menggunakan karya grafis, apakah
audiens ini adalah balita, remaja, dewasa, atau usia lanjut, laki-laki atau
perempuan. Sehingga tinggal mencocokkan dengan psikologi warna yang
diinginkan.
- Audiens dewasa lebih cocok menggunakan warna-warna yang memiliki
tingkat kontras rendah atau terkadang cenderung warna dingin. Sedangkan
audiens remaja lebih cocok menggunakan warna-warna yang memiliki
tingkat kontras tinggi atau terkadang cenderung warna hangat.
- Jangan mencoba untuk menggunakan dan menggabungkan warna-warna
yang aneh dan ganjil.
- Jika Anda telah memilih warna tertentu, bukan berarti warna lain tidak bisa
dipakai. Yang harus Anda perhatikan jangan sampai warna lain tersebut
mengalahkan kekuatan warna yang Anda pilih.
- Sebelum mendesain, sebaiknya tentukan dahulu warna latar belakang.
Karena warna latar belakang akan dilihat / dirasakan pertama kali. Warna
latar belakang ini bisa berupa blok warna atau gambar monokrom.
- Gunakan warna yang kontras pada teks dan latar belakang agar teks bisa
dibaca dan dilihat dengan jelas.
- Keuntungan latar belakang gelap yaitu dapat diberi efek cahata / flare.
Keuntungan latar belakang putih / terang dapat diberi efek bayangan
(shadow).
- Sebelum memilih warna yang berbeda jenis (hue), lebih mudah pilih warna
monokrom yang berbeda gelap teang (lightness) atau cerah pudar (tint)
nya. Terlalu banyak perbedaan hue, seperti warna pelangi akan sulit
mengaturnya dibanding 2 warna tapi dengan variasi gelap terang
(lightness).
- Terlalu banyak warna hue dan lightness akan mengakibatkan kontras yang
berlebihan. Hanya sedikit batas antara kontras dan kacau (chaos).
- Tentukan / batasi warna utama hanya 2 atau 3 warna saja. Hitam dan putih
jangan dianggap sebagai warna karena fungsinya adalah sebagai
pencahayaan (lightness).
- Desain menggunakan 4 warna bisa menguras waktu dan tenaga. Desain
menggunakan 5 warna terlalu sulit, akan memeras fikiran dan resiko
kegagalannya tinggi.
- Alam adalah contoh yang baik untuk mendapatkan kombinasi warna yang
harmonis. Lihatlah pohon, daun, tanah dan langit di saat pagi hingga
malam. Karena kita terbiasa dengan alam tersebut maka mata kita tidak
akan mengatakan “jelek”. Dan tentu karena Maha Hebatnya Sang
Desainernya. Allah Maha Besar!
- Warna yang tidak biasa / tidak natural seperti cyan, magenta atau ungu
dapat dipakai untuk mengejutkan audience. Tetapi jika terlalu banyak
kejutan akan menghilangkan informasi yang ingin disampaikan.
- Gunakan warna untuk membuat desain antar muka yang memudahkan
pengguna. Misalkan, gunakan warna untuk mengarahkan perhatian
pengunjung pada area yang paling penting pada produk grafis. Desainer
harus mengetahui apa yang dilihat pertama kali oleh pengunjung, ke mana
mata mereka akan melihat selanjutnya. Dan berapa lama waktu yang
digunakan untuk memperhatikan suatu area.
- Jaga warna dalam tingkat yang minimum karena otak hanya bisa
memahami dan mengatur informasi ketika bentuk dan warna yang ada
minimum dalam pandangan. Terlalu banyak warna dan bentuk justru akan
membuat pengguna tidak fokus untuk menemukan yang dicarinya.
- Gunakan metode warna harmonis untuk membuat tampilan yang
menyenangkan. Dengan kata lain, semua komponen warna, iklan, teks, dan
semuanya harus menyatu secara bersamaan.
- Pergunakan warna muda atau warna yang tidak terlalu kuat pada objek
besar, sedangkan pada objek kecil dapat menggunakan warna yang kuat.
- Warna berlawanan sebaiknya digunakan secara proporsional karena bisa
menghasilkan efek yang sangat kasar.
- Warna yang mayoritas dipergunakan dalam produk grafis harus sesuai
dengan warna logo, brand, merk yang menjadi judul utama.

Huruf / Teks / Tipografi


Tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk
menciptakan kesan khusus, sehingga pembaca dapat membaca semaksimal
mungkin. Tipografi (typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf.
Perkembangan tipografi mengalami perkembangan dari cara manual /
dengan tangan ( hand drawn ) hingga menggunakan komputer. Dengan
komputer, penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan lebih cepat dengan
pilihan huruf yang variatif. Meski begitu dalam pemilihan hiruf / font, harus di
perharikan karakter produk yang kan ditonjolkan juga karakter segmen
pasarnya. Huruf untuk judul film horor tidak mungkin menggunakan jenis huruf
untuk komik, bukan?

Anatomi Tinggi Huruf:


Huruf kecil:
capline
ascender
meanline

body size x-height

baseline
descender

Huruf kapital:
capline

capital height
body size
baseline

Anatomi Bentuk Huruf:


terminal

tangkai

batang

terminal

Dengan mengetahui komponen anatomi bentuk huruf, kita dapat memainkan


terminal, batang, atau tangkai huruf sehingga membentuk tulisan unik atau
logo.

Geometri Huruf:
Dari bentuk / geometrinya, huruf bisa dibadi menjadi 4 kelompok, yaitu:
1. Garis tegak – datar: E, F, H, I, L
2. Garis tegak – miring: A, K, M, N, V, W, X, Y, Z
3. Garis tegak – lengkung: B, D, G, J, P, R, U
4. Garis lengkung: C, O, Q, S

Dengan mengetahui kelompok geometri huruf tersebut, kita dapat mengira-


ngira bentuk-bentuk yang cocok diterapkan pada sebuah huruf.

Jenis Huruf
Jenis – jenis huruf, meski begitu banyak tetapi tetap dalam kategori
sebagai berikut:
1. Huruf Tanpa Kait (Sans Serif):
- Tidak memiliki kait (hook), hanya batang tangkainya saja
- Ujungnya bisa tajam atau tumpul
- Sifatnya kurang formal, sederhana, akrab
- Keuntungannya sangat mudah dibaca
- Cocok untuk huruf desain di layar komputer dan pertelevisian.
Contoh : Arial, tahoma, avant garde, switzerland, vaground, dll.
2. Huruf Berkait (Serif ) :
- Memiliki kait (hook) pada ujungnya
- Sifatnya formal, elegan, mewah, anggun, intelektual
- Kurang mudah dibaca dibanding jenis Sans Serif
- Cocok untuk huruf desain di media cetak, seperti koran, skripsi,
brosur, dll.
Contoh : Times Roman, Garamond, Dwitan, Bodoni, Tiffany, Trajan, Alliance.
3. Huruf Tulis (Script) :
- Setiap hurufnya saling terkait seperti tulisan tangan
- Sifatnya anggun, tradisional, pribadi, informal
- Kurang mudah dibaca, sehingga jangan dipakai terlalu banyak dan
terlalu kecil
- Cocok untuk desain di undangan pernikahan, ulang tahun,
keluarga, upacara tradisional.
Contoh : Brush script, Mistral, Shelley, Comic Sans.
4. Huruf Dekoratif :
- Setiap Huruf dibuat secara detail, kompleks dan rumit
- Sifatnya mewah, bebas, anggun dan tradisional
- Sangat sulit dibaca, hanya baik tampil 1 huruf saja, jangan tampil
satu kata
- Cocok untuk aksen, hiasan, huruf pada awal alinea artikel (Drop
Cap), logo pernikahan, logo perusahaan.
Contoh : Augsburger Intital, English, dll.
5. Huruf Monospace :
- Benkutnya bisa sama seperti Huruf Sans Serif atau Serif, tapi
jarak dan ruang hurufnya sama. Contoh: jarak dan ruang huruf I dan m
dihitung sama dengan m, terlihat sesama huruf jenis monospace akan
sama berakhir pada tempat / batas yang sama.
- Sifatnya formal, sederhana, futuristik, kaku seperti mesin tik.
- Mudah dibaca, namun kurang rapi dan efisien ruang jika tampil
banyak.
- Cocok untuk tampilan pengetikan code / bahasa program di
komputer, logo group musik alternatif.
Contoh : Courier, OCR, Lucida Console.

Dalam sebuah desain perlu penekanan dan urutan / hirarki dalam


pembacaan teks. Tidak semua teks menonjol, sehingga dalam teks ada yang
di sebut Judul ( Headline ), SubJudul ( Subhead ) dan naskah ( bodytext ), dll.
Selain itu, dalam pengaturan tipografi perlu diperhatikan jarak antar huruf
yang dikenal dengan istilah kerning atau tracking, sehingga akan
menghasilkan tulisan rapat atau renggang. Juga perlu diperhatikan jarak antar
kata (spasi) dan jarak antar baris yang dikenal dengan istilah leading.

Karakteristik Huruf:
a. Huruf miring (Italic)
Teks italic akan menarik mata karena kontras dengan teks normal. Teks
italic yang terlalu panjang akan sulit dibaca. Teks italic digunakan untuk
menandakan kata asing.
b. Huruf tebal (Bold)
Teks tebal juga mengundang perhatian karena kontras dengan huruf
normal. Biasa dipakai pada judul atau sub judul. Penggunaan yang terlalu
banyak akan mengaburkan fokus pada makna.
c. Huruf bergaris bawah (Underline)
Garis bawah menandakan adanya sesuatu yang penting.
d. Huruf berwarna
Cara membedakan teks dapat menggunakan warna, meskipun tidak sekuat
bold. penggunaan teks warna harus memperhatikan ilmu tentang warna.
e. Huruf kapital
Huruf kapital dapat diartikan sebagai perintah atau amarah. Jika
f. Huruf dari objek
Huruf yang dibentuk dari objek-objek, seperti donat, lingkaran, spiral, ular,
segitiga, halilintar, pedang dan sebagainya yang membentuk huruf secara
benar.

Transformasi Dasar:
Dengan menggunakan prinsip transformasi pada gambar, huruf dapat
dikombinasikan dengan macam-macam jenis transformasi:
a. Position (Posisi)
b. Rotation (Rotasi)

c. Scale / Size (Skala / Ukuran)

d. Proporsi
Dengan jenis huruf yang sama, dapat
dibuat kombinasi proporsi setiap huruf
sehingga ada yang pipih / gepeng,
lonjong, normal, dll.

e. Mirror (Cermin)

f. Skew

g. Transparancy (Transparan)

h. Warna
i. Batas

RUANG KOSONG ( SPACE )


Dengan ruang, kita dapat merasakan jauh – dekat, tinggi – rendah,
panjang – pendek, kosong – padat, besar – kecil dll. Ukuran tersebut sifatnya
relatif. ‘Besar’ menurut anda belum tentu sama dengan ‘besar’ menurut orang
lain. Ukuran – ukuran tersebut muncul karena ada pembanding.
Jika kamar penuh dengan barang, tentu kita sulit bergerak karena perlu
ruang sirkualsi. Begitu pula dalam desain grafis, kita memerlukan ruang untuk
menempatkan komponen grafis seperti gambar, teks, dll tetapi jangan sampai
menghabiskan ruang desain.
Dengan demikian ruang kosong bukan berarti ruang yang tidak
bermanfaat atau ruang yang harus diisi, justru ruang kosong adalah
komponen desain grafis. Dengan memanfaatkan ruang tersebut desain kita
terlihat lebih mudah dicerna, focus sehingga lebih komunikatif dan menarik.
Ruang di sini akan dibagi lagi ke dalam aplikasi karya grafis 2D atau 3D.
Untuk karya grafis 2D maka hanya akan melihat aspek axis x dan y, sedangkan
dalam karya grafis 3D akan melihat aspek axis x, y, dan z. Berarti ruang dalam
grafis 3D akan melihat aspek “kedalaman” media ruangnya.

Sumber: (Endang Endratman, S.T., 2008, Tips & Trick Graphic Design)

You might also like