You are on page 1of 22

Perlindungan Indikasi Geografis dan

Potensi Indikasi Geografis Indonesia


Oleh Saky Septiono

Indonesia merupakan Negara megadeversity


dengan keragaman budaya dan sumber daya alami. Dari segi sumberdaya alami banyak produk
daerah yang telah lama dikenal dan mendapatkan tempat di pasar internasional sehingga memiliki
nilai ekonomi yang tinggi sebagai contoh : Java Coffee lada, Gayo Coffee, Toraja Coffee, Tembakau
Deli, Muntok White Pepper. Keterkenalan produk tersebut seharusnya diikuti dengan perlindungan
hukum yang bisa untuk melindungi komoditas tersebut dari praktek persaingan curang dalam
perdagangan.

Pendaftaran “Gayo Mountain Coffee” CTM No.001242965 sebagai merek dagang di Eropah
(yang sebenarnya tidak bisa didaftarkan sebagai merek) telah memicu pemilik merek yang juga
eksportir kopi untuk melakukan persaingan curang, dengan melakukan pelarangan terhadap salah
satu eksportir kopi Indonesia. Cv Arvis Sanada salah satu perusahaan eksportir kopi arabika asal
Gayo Aceh dilarang mengeksport kopi ke daratan Eropa dengan menggunakan kata gayo dalam
kemasannya, padahal biji kopi tersebut memang berasal dari Gayo Aceh.

Demikian pula yang terjadi dengan kopi Toraja dimana Key Coffee Inc. Corporation dari
Jepang mendaftarkan Merek “Toarco Toraja” dengan nomor pendaftaran 75884722. Merek tersebut
selain menampilkan kata “Toraja” juga rumah adat Toraja sebagai latar merek. Sehingga hal tersebut
bisa berakibat sama sebagaimana hal yang terjadi di Eropa.

Hal ini terjadi karena produk tersebut belum terdaftar dalam perlindungan Indikasi Geografis
di Indonesia dan tidak memiliki perlindungan hukum dinegara-negara tersebut, sehingga produk –
produk tersebut perlu didaftarkan dalam perlindungan hukum indikasi geografis.

Indikasi Geografis merupakan suatu bentuk perlindungan hukum terhadap nama asal barang.
Inti perlindungan hukum ini ialah bahwa pihak yang tidak berhak, tidak diperbolehkan menggunakan
indikasi geografis bila penggunaan tersebut cenderung dapat menipu masyarakat konsumen tentang
daerah asal produk, disamping itu indikasi geografis dapat dipakai sebagai nilai tambah dalam
komersialisasi produk.

Peningkatan mutu saja kini dirasa tidak cukup


I. Apakah Indikasi Geografis untuk menjadikan suatu produk bertahan
dipasaran tetapi juga bisa menghilangkan
Perlindungan terhadap Indikasi Geografis produk imitasi yang beredar sehingga
merupakan hal baru dalam sistem perlindungan eksistensi mutu produk dapat dipertahankan.
Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia. Sistem
perlindungan terhadap indikasi geografis diatur
dalam Perjanjian TRIPs yang mewajibkan
negara-negara anggota untuk menyusun
peraturan tentang indikasi geografis, dengan
tujuan memberikan perlindungan hukum Suatu produk yang bermutu khas dan
terhadap praktek atau tindakan persaingan terkenal tentu banyak ditiru orang sehingga
curang. perlu diupayakan perlindungan hukum yang
memadai bagi produk-produk tersebut.
Indikasi Geografis memberikan perlindungan
terhadap tanda yang mengindentifikasikan suatu Dalam beberapa kasus telah terbukti bahwa
wilayah negara, atau kawasan atau daerah di nama produk Indonesia seperti Lada Putih
dalam wilayah tersebut sebagai asal barang, Muntok atau Muntok White Pepper telah
dimana reputasi, kualitas dan karakterisitik banyak digantikan dengan produk serupa
barang tersebut sangat ditentukan oleh faktor dari Vietnam, China atau daerah lain yang
geografis yang bersangkutan. diperdagangkan dengan nama Muntok White
Pepper, contoh lain adalah kopi arabika
Gayo, telah didaftarkan sebagai merek
Indonesia merupakan negara megadiversity, dagang oleh pihak asing dan akibatnya
negara dengan keragaman budaya dan eksportir asal Gayo, Aceh dilarang
sumberdaya alam, banyak produk unggulan memasukan produknya ke Eropa dengan
yang dihasilkan Indonesia dan mendapatkan nama Gayo, Demikian pula yang terjadi
tempat di pasar internasional, sebagai contoh : dengan kopi Toraja dimana Key Coffee
Kopi Arabika Kintamani Bali, Java Coffee, Kopi Corporation dari Jepang mendaftarkan Merek
Arabika Mandailing, Lada Putih Muntok, dan “Toarco Toraja” dengan nomor pendaftaran
masih banyak lagi yang lain. Produk tersebut 75884722. Merek tersebut selain
telah lama dikenal oleh konsumen di berbagai menampilkan kata “Toraja” juga rumah adat
Negara sejak dahulu dan hingga sekarang Toraja sebagai latar merek.
produk tersebut masih diperdagangkan.
Dengan semakin ketatnya persaingan, 2. Definisi dari Indikasi-Geografis
perdagangan suatu produk akan tetap
mendapat permintaan tinggi apabila ciri khas Indikasi geografis adalah tanda yang
dan kualitas bisa dipertahankan serta dijaga digunakan untuk produk yang mempunyai
konsistensinya. asal geografis spesifik dan mempunyai
kualitas atau reputasi yang berkaitan dengan

Saky Septiono©2009. 1
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
asalnya. Pada umumnya indikasi geografis
terdiri dari nama produk yang diikuti dengan
Box I: Definisi yang berkaitan dengan Indikasi-Geografis
nama daerah atau tempat asal produk. dalam beberapa perjanjian Internasional
Indication of Source dalam Madrid Agreement, Art (1)
Dari segi definisi, Indikasi Geografis
mengandung pengertian 1 “All goods bearing a false or deceptive indication by which
one of the countries to which this agreement applies, or a
place situated therein, is directly or indirectly indicated as
“A Geographical Indication is a sign used on being the country ar place of origin shall be seize on
goods that have specific geographical origin importation into any of the said countries”
and possess qualities or a reputation that are
due to that place of origin. Most commonly, a Appelations of Origin dalam Lisbon Agreement
geographical indications consists of the name (1) ….appelation of origin means the geographical name of
of the place of origin of the goods. Agricultural a country, region or locality, which serves to designate a
product originating therein, the quality and characteristics
products typically have qualities that derive of which are due exclusively or essentially to the
from their place of production and are influence geographical environment, including natural and human
by specific local factors, such as climate and factors.
soil.” (2) The country of origin is the country whose name, or the
country in which is situated the region or locality whose
Dari pengertian di atas dapat diuraikan ciri atau name, constitutes the appellation of origin which has given
the product is reputation.
unsur-unsur pokok Indikasi Geografis sebagai
berikut:

1) Sebagai tanda yang diambil dari nama


daerah yang merupakan ciri khas suatu
produk atau barang yang diperdagangkan.
2) Sebagai tanda yang menunjukkan kualitas TRIPs art (22.1)
atau reputasi produk atau barang yang For the purpose of this agreement, Indications which
bersangkutan. indentify agood as originating an territory of a member, or a
3) Kualitas barang tersebut dipengaruhi oleh region or locality in that territory, where a given quality,
alam, cuaca dan tanah didaerah yang reputation or other characteristic of the good is essentially
bersangkutan. attributable to its geographical origin

PP No 51 tahun 2007 Tentang Indikasi Geografis


Jadi jelas dari uraian diatas bahwa Indikasi geografis Pasal 1ayat (1)
menyangkut perlindungan atas nama asal barang Indikasi-Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan
terhadap barang-barang tertentu daerah asal suatu barang, yang karena faktor lingkungan
geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau
Perlindungan atas indikasi geografis diatur kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan
kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan.
dalam ketentuan Pasal 22 sampai dengan 24
Perjanjian TRIPs. Namun demikian, istilah
mengenai indikasi geografis dan perlindungan
hukumnya sudah dikenal sejak dahulu. The Dengan demikian perlindungan atas indikasi
common law doctrin of passing off, based on geografis pada dasarnya telah diperkenalkan
protection against the tort of unfair competition dalam beberapa konvensi internasional
telah diberlakukan guna melindungi produsen sebagai aturan yang universal yang bertujuan
dari penggunaan asal barang yang memberikan perlindungan dari praktek
menyesatkan.2 Ketentuan hukum di Inggris dan perdagangan curang. Konvensi-konvnsi
Amerika sebagai contoh mengatur perlindungan tersebut adalah :
indikasi geografis dalam collective mark dan
certification mark. 3 dan pada system hukum 1. The Paris Convention.
Civil Law the appellation of origin telah Konvensi Paris adalah perjanjian
digunakan untuk melindungi klaim asal barang internasional yang meletakkan dasar dari
yang menyesatkan (false claims of geographic prinsip protection against unfair competition
origin) 4“ yang diatur dalam ketentuan Pasal 10bis
yang kemudian dipakai sebagai dasar dari
pengaturan TRIPS tentang perlindungan
indikasi geografis pada Pasal 22,2.

2. The Madrid Agreement.


Perjanjian Madrid 14 April 1891 (The Madrid
Agreement of False or Deceptive Indication
of Source on Goods) yang tidak hanya
menyelaraskan dengan ketentuan konvensi
paris pasal 10 tentang adanya keterangan
palsu dari asal barang (false indication of
source) tetapi juga memperluas aturan
tentang indikasi yang
menyesatkan/memperdaya5 yang kemudian
dituangkan dalam ketentuan Pasal 1 (1) yang
berbunyi
1
http://www.wipo.int/geo_indications/en/about.html
2
On the common law doctrine of passing of, lihat W.R. “All goods bearing a false or deceptive
Cornish, Intellectual Property: Patents, Copyright, Trade indication by which one of the countries to which this
Mark, and Allied Rights (4th ed.1999), at Chapter 16. agreement applies, or a place situated therein, is directly
3 or indirectly indicated as being the country ar place of
Di Inggris, sebagai contoh, Stilton chesse dan Harirs
Tweed dilindungi dalam certification trade mark, The Harris
Tweed mark terdaftar pada tahun 1909. 5
Sebagai contoh adalah “California Burgundy” atau
4
Resource Book on TRIPS and Development.,UNCTAD- “California Chablis” yang dapat menyesatkan konsumen
ICTSD Project on IPRs and Sustainable Development. tentang asal barang, sedangkan Chablish adalah daerah
Hal.270.Cambridge university 2005. penghasil anggur diutara Burgundy Perancis.

Saky Septiono©2009. 2
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
origin shall be seize on importation into any of the said Pada tahun 1974 dan 1975 WIPO berinisiatif
countries”
menyelenggarakan persidangan untuk
dibentuknya suatu perjanjian internasional baru
3. The GATT 1947 tentang perlindungan indikasi geografis yang
Pasal IX konsep perlindungan indikasi kemudian menjadi langkah nyata dengan
geografis dapat terlihat pada Pasal IX: 6 yang merevisi ketentuan yang terkait dengan indikasi
berbunyi : geografis dalam Konvensi Paris yang kemudian
menjadi suatu perjanjian internasional yang
”The contracting parties shall co-operate each
other with a view to preventing the use of trade names in baru8
such manners as to misrepresent the true origin of a
product, to determent of such distinctive regional or Sebagai bagian dalam taraf negoisasi dalam
geographical names of products of territory of a
rangka merivisi Konvensi Paris pada tahun
contracting party as are propected by its legislation. Each
contracting party shall acoord full and sympathetic 1980 dan awal tahun 1990, para negara
consideration to such requests or representations as may anggota mempertimbangkan untuk mengadopsi
be made by any other contracting party regarding the ketentuan tambahan (additional articles)
application of the undertaking set forth in preceding
10quater addressing geographical indications.
sentence to names of products which have been
communicate to it by the other contracting party”
Sebagai catatan berdasarkan laporan WIPO
Kalaupun ketentuan Pasal IX: 6 GATT 1947 international bureau9 pendekatan yang
tidak di berlakukan sebagai ketentuan hukum dipandang dalam perlindungan indikasi
yang mengikat dan ditetapkan sebagai syarat geografis berdasar pada empat katagori
wajib yang diberlakukan, tetapi ketentuan pertimbangan hukum yaitu : (1) unfair
tersebut lebih cenderung ditetapkan sebagai competition and passing of, (2) collective and
kerjasama antar negara anggota untuk certification mark, (3) protected appellations
menangkal terjadinya penyesatan. Juga of origin and registered geographical
kewajiban antar negara anggota untuk indications dan (4) administratives schemes
melaksanakan kerjasama dalam merumuskan for protection.
kertentuan hukum dalam peraturan hukumnya
masing-masing terhadap perlindungan nama 6. TRIPS
geografis Persetujuan TRIPs ini merupakan bagian dari
persetujuan pembentukan badan/organisasi
4. Lisbon Agreement perdagangan dunia yang merupakan salah
Istilah “Appellation of Origin” yang tercetus satu hasil perundingan putaran Uruguay yang
dalam Lisbon Agreement for Protection of berbicara mengenai HAKI sebagai bagian
Appellation of Origin and their International dari aspek-aspek perdagangan termasuk
Registration tahun 1958 ditenggarai sebagai didalamnya perdagangan dari barang tiruan.
perjanjian internasional yang memberikan Indonesia adalah salah satu Negara yang
perlindungan lebih luas terhadap perlindungan pada tanggal 15 April 1994 turut
nama geografis (geographical names) dari menandatangani persetujuan ini dan
perjanjian-perjanjian internasional sebelumnya. persetujuan ini disahkan dengan dibentuknya
Dalam Pasal 2 (1) perjanjian ini dikatakan : Undang-undang No. 7 Tahun 1994 Tentang
Pengesahan Agreement Establising The
”….appelation of origin means the geographical World Trade Organization.
name of a country, region or locality, which serves to Trips merupakan perjanjian multilateral yang
designate a product originating therein, the quality and
paling lengkap mengatur tentang Hak
characteristics of which are due exclusively or essentially to
the geographical environment, including natural and human Kekayaan Intelektual termasuk didalamnya
factors.” pengaturan tentang Indikasi geografis yaitu
dalam Pasal 22 sampai dengan Pasal 24.
Perlindungan dalam perjanjian ini yang
ditetapkan dalam Pasal 3 melingkupi : Pasal 22.1 memuat definisi tentang Indikasi
geografis yaitu :
”Protection shall be ensuresd against any
unsurpation or imitation, even if the true origin of product is Yang dimaksud dengan Indikasi geografis
indicated or if the appelation is used in translated form or berdasarkan PERSETUJUAN ini adalah, tanda
accompanied by terms such as ”kind, type, make, imitation yang mengindentifikasikan suatu wilayah Negara
or the like”. Anggota, atau kawasan atau daerah didalam
wilayah tersebut sebagai asal baran, dimana
Sehingga berdasarkan bunyi dari ketentuan reputasi, kualitas dan karakteristik barang yang
bersangkutan sangat ditentukan oleh faktor
tersebut disimpulkan terjadinya perluasan geografis tersebut.10
terhadap perlindungan yang menyangkut tidak
hanya asal barang tetapi juga terhadap Pasal 22 memuat ketentuan tentang sarana
keterangan-keterangan yang menyesatkan hukum bagi perlindungan semua produk
seperti : jenis, tipe, dibuat berdasarkan, imitasi indikasi geografis dimana dapat disimpulkan
dari atau menyerupai yang dapat menyesatkan bahwa indikasi geografis dilindungi sebagai
konsumen dan hal ini dikatagorikan sebagai upaya agar tidak terjadinya penyesatan
pelanggaran kalaupun asal barang public dan mencegah persaingan curang
dicantumkan.6 Ketentuan ini juga diadopsi
dalam Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun
2007 Tentang Indikasi Geografis7

5. WIPO 8
WIPO Standing Commiitee on the Law of Trademarks,
6 Industrial Designs and Geographical Indication, SCT/8/4,
Sebagai contoh : GAYO ARABICA COFFEE style made in
Malaysia, PETER COFFEE MALAYSIA, TORAJA COFFEE April 2, 2002 at paras. 66-71
9
type atau MALAYSIAN JAVA COFFEE, SCT/8/4, April 2, 2002.
7 10
Lihat Pasal 25 huruf d PP No. 51 Tahun 2007 Tentang GATT, TRIPS Dan Kekayaan Intelektual. Mahkamah
Indikasi Geografis Agung RI 1998. Hal 70

Saky Septiono©2009. 3
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
Box II produksinya sepanjang syarat-syarat dalam
Unfair Competition and Passing Off buku persyaratan yang telah disepakati bisa
The treatment of geographical indications under the dipenuhi.
common law principles of unfair competition and
passing off : is based on injury that is suffered by a
business through a felse representation by a 5. Bagaimana bekerjanya Indikasi
competitor that is product comes from the same Geografis dalam menggerakan
source
perekonomian
First aspect of the unfairness involves taking
advantages of the reputation of the injury party
Indikasi Geografis pada prakteknya dikenali
A Second aspect of the unfairness involves are of oleh konsumen sebagai tanda tempat asal
inferior quality, thus causing damage to its reputation suatu barang dimana ciri khas dan kualitas
diketahui berbeda dengan barang serupa
A Third aspect of the unfairness goes to the injury of
yang berasal dari daerah lain,
the public being decives into purchasing goods other
than those for which it bargained
Konsumen biasanya lebih tertarik dan rela
membayar diatas harga normal karena
3.Mengapa Indikasi Geografis Penting originalitas (keasliannya), kualitas dan
untuk mendapat perlindungan reputasi yang melekat pada barang tersebut.
Sebagai contoh Cerutu Kuba yang terkenal
dan harganya cukup mahal hal tersebut
Sebagaimana merek dagang, indikasi
terjadi karena kualitas yang terjamin dari
geografis juga merupakan hak milik yang
waktu-kewaktu dan reputasi yang mendunia,
memiliki nilai ekonomis sehingga perlu
demikian juga Champagne yang
mendapat perlindungan hukum
menempatkan produksinya teratas dan
begitu diminati diseluruh dunia.
Pertama indikasi geografis merupakan
tanda pengenal atas barang yang berasal dari
Konsumen mengenali kualitas keaslian dan
wilayah tertentu atau nama dari barang yang
menikmati reputasi premium sehingga
dihasilkan dari suatu wilayah tertentu dan
mereka rela membayar mahal untuk itu,
secara tegas tidak bisa dipergunakan untuk
konsumen terhindar dari kekhawatiran
produk sejenis yang dihasilkan dari wilayah
terpedaya dengan produk lain saat mereka
lain.
membeli produk indikasi geografis oleh
karena Indikasi geografis bekerja melindungi
Kedua indikasi geografis merupakan produk tersebut dari upaya curang pihak lain
indikator kualitas, indikasi geografis yang membuat imitasinya. Disisi lain, indikasi
menginformasikan kepada konsumen bahwa geografis secara hukum memaksa produsen
barang tersebut dihasilkan dari suatu lokasi untuk mempertahankan mutu dan kualitas
tertentu dimana pengaruh alam sekitar produk sesuai dengan buku persyaratan,
menghasilkan kualitas barang dengan sehingga konsumen bisa menikmati produk
karakteristik tertentu yang terus dengan mutu yang sama dari waktu kewaktu,
dipertahankan reputasinya. konsumen juga memiliki akses informasi
untuk bisa melacak keberadaan daerah asal
Ketiga indikasi geografis merupakan penghasil barang.
strategi bisnis dimana indikasi geografis
memberikan nilai tambah komersial terhadap Buku persyaratan adalah buku tentang
produk karena keoriginalitasannya dan indentifikasi produk secara rinci, yang
limitasi produk yang tidak bisa diproduksi didalamnya juga menguraikan tentang faktor-
daerah lain. faktor yang menjadikan ciri khas suatu
produk, yang terdiri dari :
Keempat berdasarkan perjajian TRIPs
indikasi geografis ditetapkan sebagai bagian a. nama Indikasi-geografis
dari hak milik intelektual yang hak b. nama barang yang dilindungi
kepemilikannya dapat dipertahankan dari c. uraian mengenai karakteristik dan
segala tindakan melawan hukum dan kualitas
persaingan curang. d. uraian mengenai lingkungan
geografis serta faktor alam dan
4. Pemegang Hak Indikasi Geografis faktor manusia
e. uraian tentang batas-batas daerah
Siapa pemegang hak atas Indikasi dan/atau peta wilayah yang dicakup
Geografis, Indikasi geografis memang oleh Indikasi-geografis;
berbeda dengan kepemilikan Hak atas f. uraian mengenai sejarah dan tradisi
Kekayaan Intelektual lainnya seperti Merek, yang berhubungan dengan
Patent, Hak Cipta, Desain Industri, Rahasia pemakaian Indikasi-geografis
Dagang ataupun Varietas Tanaman yang g. uraian yang menjelaskan tentang
haknya dimiliki secara individual, Indikasi proses produksi, proses pengolahan,
Geografis tidak demikian, hak tersebut secara dan proses pembuatan
kolektif dimiliki oleh masyarakat produsen h. uraian mengenai metode yang
setempat. digunakan untuk menguji kualitas
i. label yang digunakan pada barang
Tiap orang yang yang berada dalam daerah dan memuat Indikasi-geografis.11
penghasil produk dimungkinkan untuk
bersama-sama memiliki hak tersebut dan 11
menggunakan nama indikasi geografis pada Lihat Pasal 6 ayat (3) PP No. 15 Tahun 2007 Tentang
Indikasi geografis

Saky Septiono©2009. 4
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
Buku persyaratan ini harus disusun dan yang bermutu rendah sehingga dalam waktu
ditaati oleh masyarakat produsen pemegang tertentu opini konsumen akan terbentuk
hak IG. dengan kualitas kopi kintamani yang tidak
asli, bagaimana produsen bisa menjual
Peta wilayah daerah penghasil IG adalah produknya dengan harga tinggi kalau
suatu peta batas wilayah suatu daerah konsumen sudah terlanjur tidak percaya.
penghasil produk IG yang ditentukan
berdasarkan karakter karakter tertentu, peta Apakah Perlindungan Indikasi Geografis
wilayah ini tidak hanya menggambarkan hanya terbatas pada produk pertanian .
daerah wilayah penghasil tetapi lebih jauh Perlindungan indikasi geografis pada
memberikan batasan terhadap para produsen dasarnya tidak terbatas pada produk
yang berhak menggunakan nama indikasi pertanian saja, semua produk yang memiliki
geografis pada barang yang dihasilkan. keterkaitan dengan faktor geografis termasuk
faktor alam dan atau manusia sebagai
Dari peta wilayah dapat tergambar tentang dominasi terbentuknya ciri khas dan kualitas
jumlah produk yang dihasilkan, apabila suatu dapat dilindungi dengan indikasi geografis12
produk mendapat permintaan tinggi maka sebagai contoh handicraft dapat dilindungi
harga akan naik karena produksi terbatas sebagai indikasi geografis adalah Gerabah
dan tidak bisa ditambah dengan produk Kasongan di Jawa Tengah, dari metode
serupa dari daerah lain.Peta Wilyah IG Kopi pembuatan di ketahui bahwa bahan baku
Arabika Kintamani Bali pembuatan gerabah berupa tanah merah
yang berasal dari daerah Bangunjiwo
BOX III kecamatan Kasihan, Bantul karena ciri-ciri
yang khas pada tanah liat dari daerah
tersebut sebagai bahan dasar pembuatan
gerabah berbeda dari daerah lain maka
gerabah kasongan dapat dilindungi sebagai
indikasi geografis. Hal ini dikarenakan
dominasi dari ciri khas dan kualitas gerabah
kasongan ada pada bahan baku tanah.

Motif gerabah tradisional perlindungannya


ada pada ekspresi budaya tradisional karena
biasanya tidak lagi diketahui siapa
Ini sebabnya GI memainkan peran yang penciptanya atau telah melampaui waktu
cukup penting dalam menggerakan roda yang ditetapkan undang-undang, sedangkan
perekonomian suatu bangsa dimana suatu motif gerabah kontemporer bisa dilindungi
produk dilindungi dari segi kualitas dan dalam hak cipta karena biasanya motif
keaslian dari daerah produksinya dan seperti ini adalah motif baru yang diketahui
originalitas produk tersebut dapat direspons penciptanya.
oleh konsumen sebagai sesuatu yang patut
dihargai serta konsumen terhindar dari
pemalsuan, kontribusi ini yang kiranya
menambah nilai pada suatu produk.

Berbeda dengan peran merek dagang yang


ada pada produk termasuk pada produk
Indikasi Geografis, Merek dagang adalah
indentitas dari produsen, merek membedakan
antara satu produsen dengan produsen lain,
akan tetapi fungsi merek hanya terbatas pada Dengan demikian yang dapat membedakan produk
Indikasi geografis dan bukan produk indikasi geografis
persoalan indentitas produsen, merek tidak adalah dominasi yang membentuk ciri khas dan
bisa melindungi originalitas asal barang, kualitas, Ciri khas dan kualitas pada produk Indikasi
Konsumen bisa mendapatkan merek yang Geografis didominasi faktor alam, jika ciri khas dan
asli tetapi belum tentu keaslian produk kualitas lebih didominasi faktor manusia maka bisa
diapastikan produk tersebut bukan produk indikasi
didalamnya. geografis seperti Bika Ambon Medan, Gudeg Jogja,
soto Betawi, bakpia patuk, kopi ulle kareng, batik Jogja.
Sebagai contoh merek kopi XX Kintamani
Bali apakah kopi tersebut benar berasal dari Indikasi Traditional Foklore
kopi arabika kintamani bali, bisa-bisa kopi itu geografis Knowledge
berasal dari daerah lain yang mutunya lebih
rendah dari daerah Kintamani, atau mungkin
kopi tersebut adalah campuran dari kopi Faktor Dominasi Dominasi Dominasi
arabika kintamani bali jika kopi kintamani bali pembentuk unsur manusia manusia
ciri khas geografis
tidak dilindungi dengan indikasi geografis dan
siapa yang bisa mengklaim hal itu. Tidak kualitas
satupun ketentuan hukum dalam Undang-
Undang Merek dapat melindungi hal tersebut.
Lingkup Tanda asal knowhow expression
Konsumen cenderung teraniaya haknya, dan barang
produsen kopi kintamani yang harus menuai
akibatnya, karena kopi arabika kintamani bali
yang banyak beredar dipasaran adalah kopi 12
lihat Pasal I PP No. 15 Tahun 2007 Tentang Indikasi
geografis

Saky Septiono©2009. 5
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
*Folklore : Ekspresi Budaya Traditional dua pengertian atas penggunaan produk
yang menggunakan nama geografis yaitu
Box IV: Potensi Produk Indikasi Geografis di Asia Indikasi Geografis dan Indikasi Asal. Indikasi
Geografis didefinisikan dalam Pasal 79 a
Malaysia: Bario Rice. dengan rumusan sebagai berikut :
Indonesia: Coffee from Kintamani, Toraja, Ijen Clove from “Indikasi geografis dilindungi sebagai suatu tanda yang
Ternate,Pepper from Bangka, Tobacco from Deli,Rice menunjukkan daerah asal suatu barang yang karena
From Cianjur,Nutmeg from Ternate,Cinnemon from Bukit faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor
tinggi, Cacao from Bone bone manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut
(Sulawesi) memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang
dihasilkan”.
Vietnam: (Registered GI):
Dari segi rumusan, definisi Indikasi
Nuoc Mam from Phu Quoc,Tea Shan Tuyet from Moc
Chau
Geografis sebagaimana diatur dalam Pasal
79 A UU Nomor 14 Tahun 1997 tentang
Potential GI : Pomelo From Nam Roi Merek tersebut mempunyai pengertian yang
Pomelo From Phuc Trah,Rice From Hai Nau,Pepper from sama dengan ketentuan Indikasi Geografis
Phu Quoc,Buon Ho Coffee (Dak Lak),Tan Lam Coffee pada Persetujuan TRIPs, yaitu terdiri dari
(Quang Tri),Nuocman From Cat Thai,Tea From Tan
Cuong
dua hal pokok :
• Tanda yang menunjukkan suatu
Kamboja: Rice from Battabang, daerah asal atau barang yang
dipengaruhi oleh faktor alam dan
Cardamom,Pranoc (Fish sauce), Pepper from Kampot manusia.
• Produk dari barang yang
Cina: Alcohol From Cereals, Mootai (Gui Zhou),Longjing dihasilkan tersebut mempunyai ciri dan
Tea From Huangzhou (Zhetiang),Xuanwei Ham (Yunnan), kualitas.
Mengshan tea (Sinchuan),Shuijing Alcohol
(Sinchuan),Ginseng From Changbaishan,Art paper from
Xuancheng,Yellow Rice Spirit from Shaoxing,Plus more Tanda yang dimaksud dalam tanda indikasi
than 80 potential GI
geografis dapat berupa bentuk atau etiket
atau label yang dilekatkan pada barang yang
Laos: Coffee, Green Tea from Paksong (Bolovens dihasilkan. Selain itu indikasi geografis dapat
Plateu),Silk from Pak Eum
pula berupa nama tempat, daerah atau
Purple stick rice from the northern provinces wilayah, atau kata, gambar,huruf atau
Algoe from Luang Prabang, Benzoin from Laos kombinasi unsur-unsur tersebut. Yang
dilindungi dari indikasi geografis
Thailand: Longan from Chiangmai,Hom Mali fragrant rice sebagaimana dimaksud dalam Undang-
from Buriram, Sisaket,Sao Hai Rice from Saraburri,Sai undang Nomor 14 Tahun 1997 yaitu :
Krog Sausage from Isan,Silk from Isan, Lychee from
a) Barang-barang yang dihasilkan oleh
Chiangrai, Durian from Chanthaburi, alam.
Rayong,Mangosteem from Rayong, Pineapple from b) Barang-barang hasil pertanian.
Phuket, Salted eggs from Chai Ya (Surattnani), Oysters c) Hasil kerajinan tangan.
from Surattnani,Wine from Loei, Pak Chong, Khao Yai,
Gold from Sukhotai.
d) Hasil Industri Tertentu.

Adepta- & Abassade de France en Thailande


Dari produk-produk tersebut apabila
memenuhi kriteria adanya pengaruh faktor
alam dan manusia serta adanya ciri dan
6. Ketentuan Indikasi Geografis di Indonesia kualitas dari produk maka nama daerah
tersebut dapat didaftarkan sebagai indikasi
Semenjak ditetapkannya Undang- geografis.
undang No.7 Tahun 1994 tentang
Pengesahan Persetujuan Pembentukan Yang berhak untuk mengajukan permintaan
Organisasi Perdagangan Dunia, secara pendaftaran Indikasi Geografis berdasarkan
otomatis undang-undang tersebut Pasal 56 ayat (2) UU No. 15 Tahun 2001
mengesahkan pula ketentuan-ketentuan Tentang Merek adalah:
yang diatur dalam Persetujuan TRIPs.
Konsekuensinya, Ketentuan undang-undang 1. Lembaga yang mewakili masyarakat
di daerah produsen yang bersangkutan.
dibidang Hak Kekayaan Intelektual juga harus Lembaga ini terdiri dari:
disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan a. Pihak yang mengusahakan
yang diatur dalam Persetujuan TRIPs, hal- barang-barang yang merupakan hasil alam
hal baru yang diatur dalam Persetujuan atau kekayaan alam.
TRIPs harus dimasukkan dalam ketentuan b. Produsen barang-barang
peraturan perundang-undangan dibidang hak hasil pertanian.
kekayaan intelektual. Salah satunya c. Pembuat barang-barang
menyangkut masalah perlindungan indikasi kerajinan tangan atau hasil industri.
geografis. Ketentuan tersebut diatur dalam d. Pedagang atau yang menjual
barang-barang tersebut
Undang-undang Merek melalui revisi Undang- 2. Lembaga yang diberi kewenangan itu.
undang nomor 19 Tahun 1992 Tentang 3. Kelompok konsumen dari barang-
Merek dengan Undang-undang Nomor 14 barang tersebut.
Tahun 1997.
Undang-undang Merek Nomor 14 Tahun
Pada Undang-undang Nomor 14 Tahun 1997 juga mengatur pemberian perlindungan
1997, diatur di Pasal 79 a sampai dengan terhadap indikasi asal dalam Pasal 79D.
pasal 79 d tentang Indikasi Geografis dan Menurut ketentuan tersebut perlindungan
Indikasi Asal. Ketentuan tersebut membagi hanya digunakan semata-mata untuk
menunjukkan asal suatu barang atau jasa.

Saky Septiono©2009. 6
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
Perlindungan atas indikasi asal tersebut Penolakan Permintaan Pendafaran Merek
berlaku secara otomatis tanpa melalui terdaftar.
pendaftaran sebagaimana indikasi geografis. • Pasal 56 ayat 7 menyatakan bahwa Indikasi
Dengan kata lain tanpa adanya pendaftaran Geografis diberikan perlindungan hukum selama
ciri atau kualitas produk yang bersangkutan masih
Indikasi asal dapat dilindungi.13
ada.
• Perlindungan hukum secara Perdata atas
Indikasi Geografis diatur pada Pasal 57 yang
Perlindungan atas indikasi geografis intinya menegaskan bahwa pemegang hak
dan indikasi asal diberikan secara perdata Indikasi Geografis dapat mengajukan tuntutan
maupun pidana. Secara Perdata ganti rugi dan penghentian penggunaan serta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 B pemusnahan etiket Indikasi Geografis yang
yaitu pihak yang berhak atas indikasi digunakan secara tanpa hak.
geografis dapat melakukan tuntutan ganti • Pengertian mengenai Indikasi Asal dijelaskan
rugi dan penghentian penggunaan terhadap dalam Pasal 59. Sedangkan perlindungan secara
pihak-pihak yang telah menggunakan Indikasi Perdata atas Indikasi Asal diatur Pasal 60 yang
juga mengatur hal yang sama sebagaimana
secara tanpa hak. Sedangkan ketentuan
dimaksud dalam ketentuan Pasal 57 dan Pasal
Pidana diatur pada pasal 82 A yaitu siapa 58.
yang dengan sengaja dan tanpa hak
menggunakan tanda yang secara
keseluruhannya dengan Indikasi Geografis Perlindungan secara pidana atas indikasi
milik pihak lain untuk barang yang sama atau geografis diatur dalam Pasal 92 yang
sejenis dengan barang yang terdaftar, menyatakan bahwa : barangsiapa yang
dipidana selamanya 7 tahun dan denda dengan sengaja dan tanpa hak
maksimum Rp 100 juta. Jika persamaan ini menggunakan tanda yang sama secara
hanya pada pokoknya dengan Indikasi keseluruhannya dengan Indikasi Geografis
Geografis milik pihak lain yang terdaftar milik pihak lain untuk barang yang sama atau
maka pidana penjaranya ditentukan sejenis dengan barang yang terdaftar,
maksimum 5 tahun dan denda sebanyak- dipidana dengan pidana penjara paling lama
banyaknya 50 Juta. Perlindungan Indikasi 5 tahun dan denda maksimum Rp
Asal dari segi Pidana diatur dalam Pasal 82 B 1.000.000.000.(satu miliar rupiah). Jika
yang dirumuskan sebagai berikut : “Peniruan persamaan ini hanya persamaan pada
atas Indikasi Asal pada barang atau jasa pokoknya dengan Indikasi Geografis milik
diancam dengan sanksi pidana maksimum 5 pihak lain yang terdaftar maka ancaman
tahun dan denda sebanyak-banyaknya Rp 50 pidana penjaranya ditetapkan maksimum 4
Juta”. tahun dan denda paling banyak Rp 800 Juta.

Sejak tanggal 1 Agustus 2001, Undang- Adapun Perlindungan bagi indikasi asal
undang Nomor 14 Tahun 1997 dan Undang- yang bersifat Pidana diatur pada Pasal 93,
undang No.19 Tahun 1992 Tentang Merek intinya, barangsiapa dengan sengaja dan
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. tanpa hak menggunakan tanda yang
Kedua Undang-undang tersebut selanjutnya dilindungi berdasarkan indikasi asal pada
diganti dengan Undang-undang Nomor 15 barang atau jasa sehingga dapat
Tahun 2001 Tentang Merek. Meskipun ada memperdaya atau menyesatkan mengenai
penggantian undang-undang tersebut, secara asal barang atas Indikasi Asal pada barang
prinsip ketentuan mengenai subtansi Indikasi atau jasa akan dikenakan sanksi pidana
Geografis tidak mengalami perubahan. maksimum 4 Tahun dan denda paling
Perubahan hanya terjadi pada pasal-pasalnya banyak Rp 800 Juta.
saja yaitu :
• Pasal 56 ayat (1) yang menjelaskan tentang 7. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2007
pengertian Indikasi Geografis. Tentang Indikasi Geografis
• Pasal 56 ayat (2) yang menjelaskan tentang
pihak-pihak yang dapat mengajukan pendaftaran Dengan diberlakukannya PP. 51 Tahun 2007
Indikasi Geografis. pada tanggal 4 September 2007 sebagai
• Pasal 56 ayat (3) tentang Pengumuman aturan pelaksanaan dari Undang-undang
Indikasi Geografis yang prosesnya sama dengan Nomor 15 Tahun 2001 yang mengatur
pengumuman merek terdaftar. perlindungan Indikasi-Geografis maka hal
• Pasal 56 ayat (4) tentang Penolakan tersebut telah membuka jalan untuk bisa
Permintaan pendaftaran Indikasi Geografis. Dalam didaftarkannya produk-produk Indikasi
pasal ini terdapat penambahan dari Undang- Geografis di tanah air. Peraturan
undang No.14 Tahun 1997, yaitu bahwa
Pemerintah No. 51 Tahun 2007 memuat
permohonan Indikasi Geografis akan ditolak
apabila bertentangan dengan moralitas agama, ketentuan-ketentuan mengenai tatacara
kesusilaan, ketertiban umum, atau dapat pendaftaran Indikasi-Geografis adapun tahap
memperdayakan, atau menyesatkan masyarakat tatacara dapat dikelompokan menjadi
mengenai cara, sifat, ciri, kualitas, asal sumber, I. Tahap Pertama : Mengajukan Permohonan
proses pembuatan dan atau kegunaannya dan
Setiap Asosiasi, produsen atau
tidak memenuhi syarat untuk didaftar sebagai
Indikasi Geografis. organisasi yang mewakili produk Indikasi
• Pasal 56 ayat (5) dan ayat (6) yang Geografis dapat mengajukan
menambahkan ketentuan tentang keberatan atas permohonan dengan memenuhi
penolakan pendaftaran Indikasi Geografis yang persyaratan–persyaratan yaitu dengan
dapat diajukan kepada Komisi Banding Merek. melampirkan :
Adapun tata caranya sama dengan ketentuan
• Permohonan diajukan secara tertulis
13
Agung Damarsasongko, Indikasi geografis suatu dalam bahasa Indonesia oleh Pemohon
pengantar, 2008. Ditjen HKI dan JICA. atau melalui Kuasanya dengan mengisi

Saky Septiono©2009. 7
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
formulir dalam rangkap 3 (tiga) kepada Pemeriksaan yang usulannya akan
Direktorat Jenderal disampaikan kepada Direktorat Jenderal.
• surat kuasa khusus, apabila Permohonan Dalam Permohonan ditolak maka pemohon
diajukan melalui Kuasa; dapat mengajukan tanggapan terhadap
penolakan tersebut, Pemeriksaan substansi
• bukti pembayaran biaya
dilaksanakan paling lama selama 2 Tahun.
• Buku Persyaratan yang terdiri atas:
IV. Tahap Keempat : Pengumuman
a. nama Indikasi-geografis yang
dimohonkan pendaftarannya; Dalam jangka waktu paling lama 10
b. nama barang yang dilindungi oleh (sepuluh) hari sejak tanggal disetujuinya
Indikasi-geografis; Indikasi-geografis untuk didaftar maupun
c. uraian mengenai karakteristik dan ditolak, Direktorat Jenderal mengumumkan
kualitas yang membedakan barang keputusan tersebut dalam Berita Resmi
tertentu dengan barang lain yang Indikasi-geografis selama 3 (tiga) bulan.
memiliki kategori sama, dan
menjelaskan tentang hubungannya Pengumuman akan memuat hal-hal antara
dengan daerah tempat barang lain: nomor Permohonan, nama lengkap
tersebut dihasilkan; dan alamat Pemohon, nama dan alamat
d. uraian mengenai lingkungan Kuasanya, Tanggal Penerimaan, Indikasi-
geografis serta faktor alam dan geografis dimaksud, dan abstrak dari Buku
faktor manusia yang merupakan Persyaratan.
satu kesatuan dalam memberikan
pengaruh terhadap kualitas atau
karakteristik dari barang yang v. Tahap Ke Lima : Oposisi Pendaftaran.
dihasilkan;
e. uraian tentang batas -batas daerah Setiap orang yang memperhatikan Berita
dan/atau peta wilayah yang dicakup Resmi Indikasi geografis dapat
oleh Indikasi-geografis; mengajukan oposisi dengan adanya
f. uraian mengenai sejarah dan tradisi Persetujuan Pendaftaran Indikasi
yang berhubungan dengan Geografis yang tercantum pada Berita
pemakaian Indikasi-geografis untuk Resmi Indikasi Geografis. Oposisi
menandai barang yang dihasilkan di diajukan dengan membuat keberatan
daerah tersebut, termasuk disertai dengan alasan-alasannya dan
pengakuan dari masyarakat pihak pendaftar / pemohon Indikasi
mengenai Indikasi-geografis geografis dapat mengajukan sanggahan
tersebut; atas keberatan tersebut.
g. uraian yang menjelaskan
tentang proses produksi, proses VI. Tahap Ke Enam : Pendaftaran,
pengolahan, dan proses pembuatan
yang digunakan sehingga Terhadap Permohonan Indikasi Geografis
memungkinkan setiap produsen di yang disetujui dan tidak ada oposisi atau
daerah tersebut untuk sudah adanya keputusan final atas oposisi
memproduksi, mengolah, atau untuk tetap didaftar. Tanggal pendaftaran
membuat barang terkait; sama dengan tanggal ketika diajukan
aplikasi. Direktorat Jenderal kemudian
h. uraian mengenai metode yang
memberikan sertifikat Pendaftaran Indikasi
digunakan untuk menguji kualitas
Geografis, Sertifikat dapat diperbaiki
barang yang dihasilkan; dan
apabila terjadi kekeliruan.
i. label yang digunakan pada barang
dan memuat Indikasi-geografis. VII. Tahap Ketujuh : Pengawasan terhadap
Pemakaian Indikasi-Geografis
• Uraian tentang batas-batas daerah
dan/atau peta wilayah yang dicakup oleh Pada Tahap ini Tim Ahli Indikasi-geografis
Indikasi-geografis yang mendapat mengorganisasikan dan memonitor
rekomendasi dari instansi yang pengawasan terhadap pemakaian Indikasi-
berwenang. geografis di wilayah Republik Indonesia.
Dalam hal ini berarti bahwa Indikasi
II. Tahap Kedua : Pemeriksaan Administratif Geografis yang dipakai tetap sesuai
sebagaimana buku persyaratan yang
Pada tahap ini pemeriksa melakukan diajukan.
pemeriksaan secara cermat dari
permohonan untuk melihat apabila adanya VIII. Tahap Kedelapan : Banding
kekurangan-kekurangan persyaratan yang
diajukan. Dalam hal adanya kekurangan Permohonan banding dapat diajukan
Pemeriksa dapat mengkomunikasikan hal ini kepada Komisi Banding Merek oleh
kepada pemohon untuk diperbaiki dalam Pemohon atau Kuasanya terhadap
tenggang waktu 3 (tiga) bulan dan apabila penolakan Permohonan dalam jangka
tidak dapat diperbaiki maka permohonan waktu 3 (tiga Bulan) sejak putusan
tersebut ditolak. penolakan diterima dengan membayar
biaya yang telah ditetapkan.
III. Tahap Ketiga : Pemeriksaan Substansi
8. Sengketa Indikasi Geografis Dengan
Pada tahap ini permohonan diperiksa .
Permohonan Indikasi geografis dengan tipe
Merek
produk yang berbeda-beda, Tim Ahli yang A. Merek Dagang
terdiri dari para pemeriksa yang ahli pada Merek dagang sebagaimana diketahui
bidangnya memeriksa isi dari pernyataan- adalah suatu perangkat yang dipergunakan
pernyataan yang yang telah diajukan untuk
didalam perdagangan untuk membedakan
memastikan kebenarannya dengan
pengkoreksian, setelah dinyatakan memadai
produk satu produsen dengan produsen lain
maka akan dikeluarkan Laporan definisi yang diberikan oleh Undang-Undang
No. 15 Tahun 2001 Pasal 1 ayat (1) adalah :

Saky Septiono©2009. 8
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
menunjukkan daerah asal huruf-huruf, angka-angka,
tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf- suatu barang, yang susunan warna, atau
huruf, angka-angka, susunan warna, atau karena faktor lingkungan kombinasi dari unsur-
geografis termasuk faktor unsur tersebut yang
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang alam, faktor manusia, memiliki daya pembeda
memiliki daya pembeda dan digunakan dalam atau kombinasi dari dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang atau jasa. kedua faktor tersebut, kegiatan perdagangan
memberikan ciri dan barang atau jasa.
Sifat kepemilikan hak atas merek dagang kualitas tertentu pada
barang yang dihasilkan.
adalah individu dimana hak tersebut timbul
dari adanya pendaftaran, hak atas merek
dagang dikatagorikan sebagai hak kebendaan Indikasi Geografis Merek tidak menunjukkan
dimana hak tersebut dapat dipertahankan menunjukkan kualitas, kualitas produk
terhadap pihak ketiga dan secara khusus hak reputasi dan karateristik
suatu produk.
tersebut memberikan keleluasaan pemiliknya
untuk melakukan pelarangan, pemberian izin
Lingkup perlindungan : Lingkup perlindungan :
(lisensi) & pengalihan hak termasuk menjual, Barang tertentu yang Barang dan jasa
meghibahkan atau mewariskan. Hak monopoli memiiliki ciri khas dan
yang diberikan Undang-undang ini juga kualitas, yang karena
dilengkapi dengan hak untuk melaporkan pengaruh alam dan atau
manusia.
kepada pihak yang berwajib tiap-tiap
pelanggaran hukum atas hak tersebut juga
hak untuk megajukan gugatan perdata
dimuka pengadilan. Jangka waktu Jangka waktu
perlindungan perlindungan
Selama ciri khas dan 10 Tahun bisa
B. Merek dagang berbeda dengan Indikasi kualitas dapat diperpanjang
geografis dipertahankan.

Exploitasi Exploitasi
Undang-undang Merek pada dasarnya telah Indikasi Geografis tidak Merek dapat diperjual
membedakan antara merek dan Indikasi dapat diperjualbelikan/ belikan atau dilisensikan
geografis dan dapat diterjemahkan bahwa dilisensikan.
merek dagang bukan indikasi geografis, hal
Sifat kepemilikan : Sifat kepemilikan :
ini terbukti pada bunyi ketentuan Pasal 6 Ayat Kolektif Individu
(1) huruf c (absolut ground)14, dimana Indikasi
geografis tidak bisa didaftarkan sebagai
merek dagang Konflik Merek dan Indikasi Geografis
Box V
Pada dasarnya merek dan indikasi geografis
Pasal 6 ayat (1) huruf c : Permohonan (merek)
harus ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila sering mengalami benturan didalam
Merek tersebut: Mempunyai persamaan pada prakteknya, oleh karena indikasi geografis
pokoknya atau keseluruhannya dengan indikasi- dan merek dagang sering dipakai secara
geografis yang sudah dikenal. bersamaan sehingga seringkali para
Contoh : tequila & Champagne tidak bisa pengusaha mendaftarkan indikasi geografis
didaftarkan sebagai merek
sebagai merek dagang. Hal ini telah memicu
terjadinya persaingan curang diantara para
produsen. Beberapa kasus telah terjadi
menimpa produk indikasi geografis indonesia
Pengaturan Indikasi Geografis di Indonesia
diatur dalam lingkup Undang-undang
Merek, baik Undang -undang Nomor 14
Tahun 1997 maupun Undang-undang Nomor
15 Tahun 2001. Mengingat keduanya
mempunyai perbedaan yang sangat
mendasar, maka hal itu dapat menimbulkan
pemahaman yang keliru. Sebagian
masyarakat akan menganggap bahwa
Indikasi Geografis adalah bagian dari Merek.
Apalagi dalam pengaturan dan cara
pendaftarannya tidak menjelaskan secara
tegas perbedaan perbedaan prinsipil antara
merek dan Indikasi Geografis tersebut.
Akibatnya, muncul kerancuan yang
menafsirkan Indikasi Geografis sebagai
bagian dari merek. Di beberapa Negara,
diatur dalam aturan tersendiri sebagaimana
halnya di Perancis, Australia, dan India.
Perbedaan diatara keduanya dapat dilihat
Menurut sistem dan pemahaman yang
dari tabel dibawah ini
dikembangkan di negara-negara tersebut,
ruang lingkup perlindungan Indikasi
Indikasi Geografis Merek
Geografis berbeda dengan merek. Demikian
pula system pendaftarannya. Di Perancis,
Definisi : Definisi : untuk mendaftarkan Indikasi Geografis harus
Indikasi-Geografis adalah Tanda yang berupa melalui prosedur yang cukup panjang,
suatu tanda yang gambar, nama, kata, termasuk melalui pengujian secara teliti
14
Absolut Ground adalah penolakan mutlak karena tentang struktur tanah, alam dan lingkungan
dianggap bukan merek. serta intervensi faktor manusia. Meskipun

Saky Septiono©2009. 9
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
demikian masih sering terjadi konflik antara gambar rumah Toraja. Data selengkapnya
merek dan Indikasi Geografis, terutama adalah sebagai berikut :
dalam bentuk penggunaan nama Indikasi
Geografis dipergunakan sebagai merek • Merek Toarco Toraja Nomor
dagang atau jasa. Misalnya, Champagne Pendaftaran 75884722 milik Key Coffe, Inc
dipergunakan untuk jenis barang parfume. Corporation Japan, menggunakan gambar
Dalam hal demikian orang akan mengira rumah Toraja
bahwa pendaftaran Indikasi Geografis berarti
pendaftaran merek. Atau, terdapat dua
perlindungan yang berlaku secara otomatis
yaitu antara merek dan Indikasi Geografis
(INAO, 2001:9). Dari segi lingkup pengaturan,
terdapat perbedaan prinsip antara indikasi
Geografis dan Merek.15

I. Kasus Kopi Gayo


Gayo merupakan dataran tinggi di provinsi • Merek SULOTCO KALOSI TORAJA
Nagroe Aceh Darusalam yang telah puluhan COFFEE Nomor Pendaftaran 74547036,
tahun dikenal sebagai penghasil kopi arabika milik IFES Inc. Corporation California
terbaik di dunia Perkebunan Kopi yang telah
dikembangkan sejak tahun 1926 ini tumbuh
subur di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh • Merek SULOTCO KALOSI TORAJA
Tengah. Pada tanggal 15-07-1999 kata ”Gayo COFFEE dengan gambar rumah Toraja
Mountain Coffee” didaftarkan oleh European Nomor Pendaftaran 74547000, milik IFES
Coffee Bv yang beralamat Zwarteweg 6 B NL- Inc. Corporation California
1412 GD Naarden Paises Bajos melalui CTM
daftar 001242965, kelas 30 dengan jenis
barang Coffee, tea, cocoa, sugar and artificial Patut dicatat bahwa pendaftaran TORAJA
coffee.16 COFFEE di Amerika Serikat tersebut tidak
Berdasarkan adanya sertifikat merek menyatakan kata TORAJA beserta gambar
European BV melalui Holland Coffee telah rumah Toraja yang merupakan simbol daerah
melayangkan surat /somasi kepada PT. Arvis Toraja sebagai hak eksklusif pendaftar18.
Sanada17 suatu perusahaan eksportir kopi
nasional yang dimiliki oleh putra asal Gayo
berkedudukan di Medan Sumatera Utara
untuk tidak mengeksport kopi ke Belanda
dengan menggunakan kata Gayo Coffee
karena kata tersebut memiliki persamaan
dengan sertifikat merek miliknya. Hal ini
membuat kontrak eksport kopi ke belanda Ini berarti kata Toraja Coffee tidak diklaim
dihentikan dan semua kontrak yang telah sebagai produk Indikasi Geografis dari
disepakati dibatalkan. Kemudian Eroupean Indonesia. Hal itu merupakan konsekuensi
Bv juga melarang semua perusahaan kopi di logis dari belum didaftarnya Toraja Coffee
seluruh dunia untuk tidak mengedarkan kopi dalam perlindungan Indikasi Geografis di
gayo di belanda. Seperti juga halnya Pt. Arvis Indonesia meskipun sudah diatur dalam
Sanada, European BV tidak keberatan atas Undang-undang Merek. Dengan kata lain,
peredaran kopi di Belanda asal tidak Amerika Serikat tidak mengetahui produk-
menggunakan kata Gayo kalupun itu produk mana yang termasuk dalam kategori
merupakan asal dari kopi yang Indikasi Geogarafis dari Indonesia. Oleh
diperdagangkan. karena itu penggunaan secara tanpa hak
nama-nama produk-produk geografis
II. Kasus Kopi Toraja Indonesia tidak dapat diselesaikan melalui
jalur hukum.
Sejauh ini masyarakat mengakui III Kasus Champagne
bahwa reputasi Kopi Toraja sudah
sedemikian tinggi hingga dikenal luas didalam Kasus yang terkait dengan Champagne
dan di luar negeri. Sebagai bagian dari adalah penggunaan kata tersebut untuk
fenomena bisnis dan perdagangan, suatu merek bagi jenis barang selain minuman
produk yang mempunyai reputasi anggur. Pada tahun 1984, kata Champagne
Internasional akan diikuti oleh praktek dipergunakan oleh perusahaan Perancis
peniruan, termasuk dalam bentuk dan cara SEITA untuk jenis barang tembakau dan
penggunaan nama-nama produk yang sudah juga pada tahun 1993 kata Champagne
terkenal tersebut. Begitu pula dengan Kopi digunakan untuk parfume, kedua kasus
Toraja yang sudah terkenal mempunyai tersebut telah dibawa ke proses pengadilan
reputasi diluar negeri. Nama Kopi Toraja telah (Wenger,2001:6).
digunakan di luar negeri dan didaftarkan
sebagai merek. Contohnya, di Amerika Patut dicatat bahwa penggunaan nama
Serikat terdapat tiga pendaftaran merek yang geografis yang sudah mempunyai reputasi
menggunakan kata TORAJA berikut dengan untuk produk lainnya akan mengakibatkan
hal-hal yang diindikasikan oleh Wenger
15
(2001:6) sebagai berikut :
Agung Damarsasongko, Makalah merek dan indikasi
geografis, tanpa tahun. Hal 8.
16
Lihat http://oami.europa.eu/CTMOnline 18
http://tess.uspto.gov/bin/gate.exe?
17
www.arviscoffee-sumatra.com f=doc&state=fnd8p9.2.3

Saky Septiono©2009. 10
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
• Membuat penekanan atas nama yang Hamburg-Germany, Moscow-
bergengsi atau nama yang mempunyai Russian Federation, Dubai-UEA,
reputasi berakibat kehilangan daya New York, Tokyo-Japan.
tariknya, hal ini akan membahayakan • Membantu dan mengembangkan
kesan di masyarakat dan kehilangan perdagangan Darjeeling Tea baik
reputasi. secara nasional maupun
Internasional.
• Menyuburkan tindak persaingan
curang dimana pengguna nama oleh Dengan adanya lembaga tersebut maka,
yang tidak berhak akan menimbulkan perlindungan atas produk indikasi geografis
kesan bahwa barang tersebut Darjeeling tea dapat terjamin keberadaannya.
merupakan barang yang juga memiliki Sebagaimana halnya pendaftaran merek
reputasi. Darjeeling Tea berikut logo di Amerika
didaftarkan oleh Tea Board Of India
• Produk dengan menggunakan nama Corporation dibawah pendaftaran nomor
yang sudah mempunyai reputasi akan 1632726 tanggal 2 Januari 1991. Selain
mendapat pengakuan dari seluruh pendaftaran tersebut juga terdapat
dunia serta mendapat kesan positif dari pendaftaran lain atas kata Darjeeling yaitu
pembeli, dan juga membawa dampak Darjeeling Gardens daftar nomor 1490383
tidak meragukan konsumen apabila tanggal 31 Mei 1988 atas nama Kraft Inc
menjual produk tersebut dengan harga Corporation Delaware Kraft Court Glenview
tinggi. Illinois melindungi jenis barang Teh,
kemudian pada tanggal 5 Desember 1994,
pendaftaran tersebut dibatalkan berdasarkan
Fakta dan alasan tersebut di atas Pasal 8 Undang-undang Merek Amerika yaitu
menunjukkan bahwa penggunaan suatu karena terdapat persamaan dengan
nama geografis untuk produk lain selain pendaftaran merek milik orang/lembaga lain.
produk geografis tersebut akan menjatuhkan Dari kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa
reputasi dan menyesatkan masyarakat dengan adanya perlindungan Indikasi
Geografis dari negara bersangkutan dan
Perancis sudah mengatur hal tersebut memberikan jaminan perlindungan sampai
sehingga perlindungan terhadap produk – dengan dunia Internasional maka hal
produk geografis terlindungi baik secara tersebut akan memberikan jaminan kepastian
nasional maupun Internasional. hukum atas produk Indikasi Geogarafis
bersangkutan.
IV. Kasus Darjeling Tea dan Basmati Rice
Kasus indikasi geografis lainnya
Darjeling Tea salah satu produk indikasi yang muncul dari India yaitu kasus Basmati
geografis di India yang cukup terkenal karena Rice (beras Basmati), Basmati berarti the
kekhasannya hanya tumbuh di daerah queen of fragrance or the perfumed one.
pegunungan Sadar, Kalimpong, dan Tipe beras ini tumbuh di kaki bukit
Kurseong dari distrik Darjeeling, West Bengal, Himalaya sejak ribuan tahun. Beras ini
India. Pemerintah India berupaya keras untuk mempunyai aroma sangat khas yang
melindungi komoditas ini dari kemungkinan berasal dari biji padi yang panjang. Pada
penyalahgunaan yang dapat menurunkan tahun 1997 sebuah perusahaan Amerika
reputasi atau penggunaan secara tanpa hak Rice Tec Inc telah melakukan suatu
atas. Bentuk upaya yang dilakukan oleh penemuan dan mendaftarkan sebagai
Pemerintah India yaitu dengan membentuk Paten yang diberi nama the aromatic rice
Tea Board of India, lembaga ini sebagai grown outside India “Basmati”, penemuan
pemegang hak atas Darjeeling Tea. Adapun tersebut merupakan metode untuk
ruang lingkup kegiatan dari Tea Board yaitu 19 mengembangkan Basmati Rice diluar India
dengan cita rasa dan aroma yang sama
dengan Basmati berasal dari India. Rice
• Memberikan ijin lisensi kepada setiap
Tec Inc mencoba untuk memasuki pasar
lembaga atau orang yang akan
Internasional Basmati dengan
menggunakan dan memproduksi
menggunakan merek Kasmati dan Texmati.
darjeeling tea.
Rice Tec Inc tidak hanya menyebutkan
• Mengadministrasikan lembaga atau
aroma Basmati dalam produk tersbut
perorangan yang akan menggunakan,
namun juga memberikan label Basmati
memperdagangkan dan menerima
untuk diexport. Beras adalah aspek yang
lisensi atas Darjeeling tea.
utama bagi India dalam menumbuhkan
• Memberikan ijin kepada setiap lembaga pertumbuhan ekonomi, beras Basmati telah
atau orang yang akan menggunakan diexport kurang lebih setengah juta ton ke
logo Darjeeling serta kata Darjeeling Teluk, Saudi Arabia, Eropa dan Amerika.
untuk didaftarkan sebagai merek Dengan adanya rekayasa pertanian atas
dagang untuk jenis barang teh. beras Basmati tersebut diatas, maka
• Memberikan perlindungan penggunaan pemerintah India telah melakukan upaya-
Darjeeling tea diseluruh dunia, upaya hukum secara Internasional yaitu
melalui ketentuan – ketentuan dengan membawa kasus ini ke WTO,
Internasional yang berlaku dan apabila dikaitkan dengan ketentuan TRIPs
melalui jalur WTO, serta membuka yang mengatur tentang indikasi geografis
cabang-cabang di beberapa negara maka penggunaan kata Basmati adalah hal
antara lain United Kingdom, yang eksklusif yang berasal dari India dan
Pakistan sebagaimana halnya Champagne
19
(http://www.teaindia.org./procedure.html.:1-4): berasal dari Perancis dan Scoth Whiskey

Saky Septiono©2009. 11
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
berasal dari Scotland, sehingga tidak dapat telah dikembangkan sejak tahun 1926 ini
dipergunakan kepada suatu produk yang tumbuh subur di Kabupaten Bener Meriah
bukan berasal dari wilayah yang dan Aceh Tengah. Kedua daerah yang
bersangkutan. berada di ketinggian 1200 m dpl tersebut
Hingga saat ini permasalahan Basmati Rice memiliki perkebunan kopi terluas di
masih dalam pembahasan di WTO dan
dunia Internasional, perjuangan pemerintah Indonesia, yaitu seluas 73.782 hektar.
India atas kasus ini masih terus Mayoritas masyarakat Suku Gayo yang
berlangsung. Kasus ini sebagian besar mendiami kedua kabupaten ini berprofesi
pengamat menyebutnya sebagai bio-piracy. sebagai Petani Kopi. Varietas Arabika
mendominasi jenis Kopi yang dikembangkan
Dari kedua kasus indikasi geografis di India, oleh para petani Kopi Gayo. Kopi dari wilayah
menunjukkan bahwa pengaturan indikasi ini umumnya diolah di tingkat perkebunan,
geografis disuatu negara akan membawa menggunakan metode semi-wet tradisional.
dampak positif yaitu memberikan Karena proses pengolahan basah tersebut,
perlindungan dan kepastian hukum atas kopi Pegunungan Gayo memiliki tone yang
produk indikasi geografis di negara yang lebih tinggi dan body yang lebih ringan dari
bersangkutan maupun di dunia Internasional. kopi Lintong dan Mandheling yang berasal
dari wilayah Timur Sumatra.

Negara Tujuan Eksport

Amerika Serikat merupakan negara paling


besar yang mengimpor kopi Aceh hingga
September 2008 yakni mencapai 14,946 juta
Indian Basmati Rice dollar (4,129 ribu ton) atau 70,30 persen dari
total ekspor komoditi tersebut.Kemudian,
negara pengimpor lainnya Kanada dengan
nilai 1,742 juta dollar (434,7 ton), Meksiko
1,164 juta dollar (288 ton), Australia 130,8
ribu dollar (37,2 ton), dan Selandia Baru
senilai 126,171 ribu dollar (36 ton).Selain itu,
negera tujuan ekspor kopi Aceh juga ke
Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), yakni
Inggris, Berlgia, Jerman, Norwegia, Swedia,
Auburn, dan Newserlan. Negara pengimpor
terbesar adalah Jerman dengan dengan nilai
916.775 dollar (291,96 ton, disusul Auburn
694.449 dollar (180 ton), Swedia 430.021 dollar
(108 ton), sedangkan negara lainnya dibawah
300.000 dollar. *
US Texmati rice
http://www.hinamagazine.com/index.php/2008/12/31/di-
tengah-krisis-pasar-kopi-gayo-masih-cerah

Darjeling Tea

http://www.aped-project.org/forumkopi/

9. Potensi Indikasi Geogarfis Indonesia


Aceh

I. Kopi Arabika Gayo


Daerah Penghasil : Kab. Aceh Tengah, Bener
Meriah.

Kopi Gayo (Gayo Coffee) merupakan salah


satu komoditi unggulan yang berasal dari
Dataran Tinggi Gayo. Perkebunan Kopi yang

Saky Septiono©2009. 12
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
tahun, Prancis dan Swiss 40 ton-50 ton per
tahun, Jerman 35 ton-40 ton per tahun, serta
Belanda 30 ton per tahun.
Salah satu nilam yang terkenal adalah nilam
Aceh (pogostemon cablin). Ada pula nilam
Jawa (pogostemon hortensis) dan nilam tipis
(pogostemon heyneanus). Di antara ketiga
jenis ini, nilam Aceh memiliki kualitas kualitas
terbaik karena kandungan kadar atsirinya
paling tinggi,
2,5%-5%. Sedangkan, nilam jenis lain hanya
0,5%
.
*www.bexi.co.id/images/_res/BN33_KomoditasPasarEks
por.pdf

Nilam Aceh

http://indonetwork.co.id/indo_aromatik_m/prod
http://pengawasbenihtanaman.blogspot.com/2008_07_01_
archive.html

Sumatra Utara
I. Kopi Arabika Lintong /Mandailing
Daerah Penghasil: Lintong, Humbang
2. Nilam Aceh (Pogestemon cablin Benth.) Hasundutan dan Sidikalang. Kab. Taput,
Humbahas dan Toba Samosir.
Nilam Aceh (Pogestemon cablin Benth.)
merupakan salah satu tanaman penghasil
minyak atsiri yang penting sebagai Kopi Lintong ditanam di Kabupaten
penyumbang devisa. Lintongnihuta, yang terletak di Barat Daya
Danau Toba. Danau Toba adalah salah satu
Areal pertanaman nilam dalam sepuluh tahun danau terdalam di dunia dengan kedalaman
terakhir terus meningkat, dari 9.065 ha pada 505 meter. Daerah penghasil kopi disini adalah
tahun 1992 menjadi 21.602 ha,pada tahun dataran tinggi, yang dikenal karena memiliki
2002 (Ditjen Bina Produksi Perkebunan, beragam spesies pohon pakis. Wilayah ini
2004). menghasilkan 15.000 hingga 18.000 ton
Arabika per tahunnya. Mandheling adalah
Indonesia merupakan pemasok minyak nilam nama dagang yang digunakan untuk kopi
terbesar di pasaran dunia dengan kontribusi Arabika yang berasal dari bagian Utara
90%.Ekspor minyak nilam tahun 2002 Sumatra. Nama tersebut diambil dari
sebesar 12,95 ton dengan nilai US $ 22,526 masyarakat Mandailing yang menanam kopi di
juta (Ditjen Bina Produksi Perkebunan wilayah Tapanuli di bagian barat Sumatra.
2004).Sebagai komoditas ekspor minyak
*http://www.sca-indo.org/id
nilam mempunyai peluang yang baik karena
permintaan selalu meningkat dan sampai
sekarang belum ada produk substitusinya “Produksi kopi arabika baru sekitar 20.000 ton
(Ibnusantosa,2000). Minyak nilam dibutuhkan sampai 25.000 ton pertahun. Sementara
antara lain dalam industri parfum, kosmetik permintaannya jauh lebih tinggi dari angka
(Dummond, 1968) terutama karena bersifat tersebut. Kopi arabika asal Sumut di pasar
fixsatif yaitu dapat mengikat minyak atsiri internasional punya merek dagang kopi
lainnya sehingga harumnya dapat bertahan mandailing. Jenis kopi ini sudah mulai ditanam
lama *Buletin TRO XV No. 2, 2004 di daerah Lintong, Humbang Hasundutan dan
Sidikalang. Memang ada kopi arabika
speciality Sidikalang, tetapi untuk mudahnya,
Negara Tujuan Eksport pembeli di Amerika menyebutnya sebagai
arabika sumatera atau arabika mandailing,
Tiap tahun, banyak Negara
mengimpornya. Misalnya, Amerika Serikat, Kopi di Sumut terbukti menjadi salah satu
Inggris, Prancis, Swiss, Jerman, Belanda, penyumbang devisa. Ekspor kopi Sumut
Singapura, dan India. Dengan kebutuhan hingga April lalu menurut data AEKI Sumut
lebih dari 200 ton per tahun, Amerika Serikat telah mencapai 71,68 juta dolar AS dari
menjadi importer minyak nilam terbesar di volume ekspor biji dan bubuk kopi sebanyak
dunia. Urutan berikutnya ditempati lima 21.969 ton. Dari jumlah ini kopi jenis arabika
negara Eropa, yaitu Inggris 45 ton-60 ton per menjadi penyumbang terbesar yakni 65,07 juta
dolar AS dari volume ekspor sebanyak 19.137

Saky Septiono©2009. 13
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
ton. *http://humbang.com/internasional-doyan-kopi- Sayangnya, kualitas produksi dalam negeri
arabika-sumut/ kian tergeser oleh produksi sejenis dari
negara lain, termasuk Vietnam
Negara Tujuan Eksport kopi mandailing
banyak diminati gerai kopi internasional di Robusta Sidikalang
Jepang, Amerika Serikat dan Eropa.

Produk Kopi Mandailing yang beredar


dipasaran

IV. Kemenyan

Daerah Penghasil : Tapanuli Utara dan


Humbang Hasundutan.

Kemenyan (Stryrax sp) yang termasuk


famili Stryraccaceae dari ordo Ebeneles
diusahakan oleh rakyat Sumatera Utara di
tujuh kabupaten, terutama di Kabupaten
Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan,
Pakpak Bharat, dan Toba Samosir. Tanaman
ini juga dikembangkan di Dairi, Tapanuli
Selatan, dan Tapanuli Tengah meski tidak
terlalu banyak. Sedangkan penghasil
kemenyan terbesar masih di Tapanuli Utara
II. Kopi Arabika Sidikalang dan Humbang Hasundutan.
Daerah penghasil : Dairi dan
Pakpak Bharat Di Tapanuli Utara, kemenyan menjadi
komoditas andalan daerah di bawah kopi dan
Sidikalang adalah ibukota Kabupaten Dairi karet. Dari 56.003 keluarga di kabupaten itu,
yang terletak di daerah pegunungan. Dairi dan 30.446 keluarga atau lebih dari 54 persen
Pakpak Bharat memang menghasilkan kopi menjadikan kemenyan sebagai sumber
arabika puluhan ton setiap bulan akan tetapi penghasilan. Di Humbang Hasundutan
pada perdagangan dunia kopi tsb diberi merek bahkan sekitar 65 persen keluarga (33.702)
kopi dari daerah lain, yaitu Sumatra hidup dari pohon kemenyan. Komoditas ini
Mandheling dan Kopi Lintong. Nama KOPI menduduki posisi kedua di bawah kopi.
SIDIKALANG hanya buah bibir di Indonesia
hingga ke mancanegara. Penduduk Dairi tidak Dinas Perkebunan Sumatera Utara
pernah merasakan manfaat ekonomi memperkirakan, pada tahun 2005 luas
penggunaan nama tsb. Bahkan banyak tanaman kemenyan di Sumatera Utara
pengusaha di luar Dairi mencatumkan mencapai 23.592,70 hektar dengan produksi
nama/merek Kopi Sidikalang pada produknya 5.837,86 ton.
tanpa menggunakan bahan baku kopi dari
Dairi(*. Kabupaten Dairi secara geografis Produktivitas getah 294,31 kilogram per hektar
terletak diantara 98 0 00'-98 0 30'3T dan 2 0 -3 per tahun. Getah kemenyan mengandung
0 00' LU. Kabupaten Dairi secara administratif asam sinamat sekitar 36,5 persen yang
terdiri dari 13 kecamatan dengan 124 desa dan banyak digunakan untuk industri farmasi,
7 kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Dairi kosmetik, rokok, obat-obatan, dan ritual
adalah 1.927,8 Km2. keagamaan.

III. Kopi Robusta Sidikalang Negara Tujuan Eksport


Vietnam, Kamboja, India, Pakistan &
Kopi Robusta mulai diperkenalkan di Singapura
Indonesia ditahun 1900an untuk pengganti
kopi arabica yang hancur saat terjadi penyakit
tumbuhan menyerang tanaman kopi arabica,
kopi robusta yang lebih tahan terhadap hama
dianggap sebagai alternatif yang tepat
terutama untuk perkebunan kopi didaerah
dataran rendah.

Ahli peneliti utama hama tanaman pada Pusat


Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia Ir
Soekadar Wiryadiputra mengatakan, Indonesia
punya banyak komoditas kopi unggulan yang IV. Tembakau Deli
telah dicatat di pasar internasional termasuk
kopi sidikalang, kopi toraja, kopi mandailing.

Saky Septiono©2009. 14
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
Daerah Deli Serdang terutama di sekitar sungai membutuhkan seperti India, Asia Barat
Ular telah terkenal sejak zaman Belanda termasuk negara-negara kawasan Arab dan
sebagai sentral tembakau Deli. Tembakau Deli Cina. Dikatakan Kabupaten Kerinci Jambi dan
sangat terkenal karena kualitasnya sangat baik Sumatera Barat menempati 85 persen dari
untuk cerutu yaitu sebagai pembalut (deg blad). total produksi nasional, dan sisanya sekitar 15
Pusat pasar tembakau cerutu Deli masa lalu di persen produksi nasional dihasilkan oleh
Bremen Jerman. Dengan demikian tembakau daerah lain seperti Sumatera Utara, Kalsel,
Deli adalah potensi lokal yang khas untuk Aceh dan daerah lain hampir tidak ada tanaman
Kabupaten Deli Serdang. Potensi tersebut kayu manis ini. http://foragri.blogsome.com/kayu-
adalah potensi kesesuaian lahan di daerah ini manis-kerinci-sebagai-komoditas-unggulan.
yang dapat menghasilkan kualitas tembakau
yang sangat baik. Tembakau Deli masih Luas lahan kayu manis pada tahun 2000
dianggap sebagai tembakau terbaik di dunia encapai 50.439 hektar dengan total produksi
untuk bahan cerutu khususnya cerutu tiper sebanyak 20.980 ton. Saat ini, harga rata-rata
Eropa. Pada Tahun 2007 PT Perkebunan kayu manis di tingkat petani sebesar Rp 2.562
Nusantara II sebagai pengelola perkebunan ini per kg. Bisa diperkirakan uang yang mengalir
meraih pendapatan sebesar Rp 56,277 miliar dari hasil cassiavera ini dalam setahun
dari penjualan (lelang dan non lelang) mencapai Rp 53,75 milyar.
tembakau produksi perusahaan yang mencapai
3.770 bal. Tembakau deli dipergunakan Negara Tujuan Eksport Komoditas ini
sebagai pembalut untuk cerutu-cerutu diekspor ke Singapura, Amerika Serikat, dan
berkualitas tinggi yang berharga sangat mahal. negara-negara Eropa.
Hal ini dikarenakan adanya aroma yang khas,
elastisitasnya, daya bakar hingga warnanya http://bankdata.depkes.go.id/kompas/Kabupaten
yang sangat menarik. %20Kerinci.pdf

Negara Tujuan Eksport


Swiss, Belgia, Belanda, Jerman, Inggris,
Perancis dan USA.

Lampung
I. Kopi Robusta Lampung :
Daerah Penghasil : Kabupaten Lampung,
Kabupaten Tanggamus Barat, Kabupaten
Lampung Utara

Di Lampung, terdapat 3 sentra kopi Robusta:


(1) Kabupaten Lampung Barat (potensi
produksi 60.000 ton, terbanyak di Lampung
mungkin Indonesia); (2) Kabupaten
Tanggamus (potensi produksi 40.000 ton) ;
dan (3) Kabupaten Lampung Utara (potensi
produksi 20.000 ton).
Jambi Provinsi lampung adalah penghasil kopi
Kayu Manis Kerinci (Kurintci Cassiavera) robusrta terbesar di Indonesia dan kopi
Daerah Penghasil : Kabupaten Kerinci robusta adalah adalah komoditi eksport
terbesar yang dimiliki Provinsi Lampung. Dari
Potensi Kabupaten Kerinci Jambi sebagai nilai eksport dicatat bahwa Ekspor kopi
produsen komoditi kayu manis (Cassiavera) robusta Lampung ke Jerman 2007 mencapai
terbesar di dunia, dan volume ekspornya juga 183.070 ton atau 16,36 persen dari total
menempati urutan terbesar di dunia yakni ekspor kopi daerah berpenduduk sekitar
sebesar 26 persen dari ekspor dunia. tujuh juta jiwa itu.Jerman merupakan salah
satu negara tujuan ekspor utama kopi
Produksi Indonesia sebesar 45 persen dari robusta asal Lampung, kata Ketua
produksi dunia, dan daerah sentra produksinya Kompartemen Relitbang BPD Asosiasi
di Indonesia di Jambi khususnya Kabupaten Eksportir Kopi (AEKI), Muchtar Lutfie, Jumat.
Kerinci yang menempati urutan utama, selain
Sumatera Barat khususnya kabupaten yang Selain Jerman, negara tujuan ekspor utama
berdekatan dengan Kabupaten Kerinci Jambi lainnya adalah Jepang dan Amerika Serikat.
seperti Solok Selatan dan Tanah Datar. Ekspor kopi Lampung ke Jepang 2007
mencapai 14,14 persen dari total realisasi
http://www.sinartani.com/potensi/ekspor-kayu-manis- ekspor kopi
kerinci-terbesar-dunia-1227667175.htm
daerah ini yang mencapai 183 juta ton.
Kebutuhan nasional kayu manis cukup besar, Sementara dari total ekspor kopi Lampung
dan secara internasional yang banyak sekitar 183 juta ton hanya 13,02 persen

Saky Septiono©2009. 15
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
ditujukan ke Amerika Serikat. Volume ekspor
kopi Lampung selama 2007 yang mencapai Bangka
183.070 ton itu menghasilkan devisa sekitar Lada Putih Muntok
301,643 juta dolar AS. Berdasarkan data dari Daerah Penghasil : Kabupaten Bangka
Koperindag Lampung, ekspor kopi Lampung Tengah
2006 mencapai 230.635 ton senilai 264,879
juta dolar AS. Sementara areal tanaman kopi Muntok adalah kota tua yang berdiri sejak
robusta di Lampung kini mencapai 163.837 ha berabad silam yang terletak di sebelah Barat
dengan 218.447 petani yang terlibat dalam Pulau Bangka-Belitung. Kota ini dijadikan
budidaya kopi. (ant) http://www.radarlamsel.com sebagai kota pelabuhan yang didirikan pada
masa penjajahan Belanda. Hasil alam
Negara Tujuan Eksport : Jerman, Amerika, terutama lada putih Bangka yang begitu
Jepang terkenal diangkut kapal-kapal Belanda menuju
ke daratan Eropa. Komoditas ini sudah di
diekspor ke Eropa sejak abad ke 12.

Pulau Bangka yang saat ini adalah Propinsi


Bangka Belitung merupakan penghasil utama
lada putih Indonesia ( muntok white pepper )
yang ditujukan untuk ekspor, yaitu sebesar 82
persen dari volume ekspor lada putih
Indonesia. Namun dalam perkembangannya
akhir-akhir ini luas areal dan produksi lada
putih Bangka mengalami penurunan. Pada
tahun 1990 luas areal lada putih Pulau Bangka
adalah 47 439 hektar dengan produksi
sebanyak 29 943 ton dan pada tahun 2005
luas areal lada putih Pulau Bangka menurun
menjadi 22 299 hektar dengan produksi
sebanyak 22 140 ton.
Lada putih Indonesia di pasar internasional
menghadapi pesaing dari Malaysia dan
Brasilia. dan Vietnam.yang pada tahun 2003,
Vietnam mulai mampu mengekspor lada
putihnya sebanyak 4.500 ton. Dalam tahun
II. Lada Hitam Lampung 2001, nilai ekspor lada putih, sebesar US $
Daerah Penghasil : Kabupaten Lampung 57.8 juta,. Ekspor lada Indonesia dalam bentuk
Utara, Way Kanan, Lampung Barat, sebagian lada hitam, lada putih dan lada bubuk
Lampung Timur, dan Kabupaten Tulang sebagian besar ditujukan ke Singapura,
Bawang. Amerika Serikat, Jerman, Jepang dan
Belanda.
Lada (Piper nigrum L.) disebut sabagai raja
dalam kelompok rempah (“King of Spices”),
karena merupakan komoditas yang paling
banyak diperdagangkan. Lada merupakan
komoditas Indonesia yang sudah diekspor ke
Eropa sejak abad ke 12. Pada masa
penjajahan Belanda di Indonesia, lada
memberikan keuntungan sebesar 2/3 dari total
keuntungan yang diperoleh VOC. Sebelum
Perang Dunia ke II, Indonesia mampu
memenuhi 80% kebutuhan lada dunia. Hingga
kini Negara Tujuan Eksport
lada hitam merupakan komoditas andalan Singapura, Amerika Serikat, Jerman, Jepang
Provinsi Lampung dan Belanda

Negara Tujuan Eksport


Amerika Serikat, Malaysia, India, Vietnam,
Belanda, Pakistan, Rusia, Singapura,
Australia, Belanda, Italia, Nepal, dan Pakistan.

Lada Hitam Lampung (lampong Black


Pepper)

Saky Septiono©2009. 16
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
Jawa Barat 155,7 juta dollar dengan volume ekspor
I. Teh 123.926 ton. Pada 1998 nilai ekspor teh
Daerah Produksi: Kab Bogor, Kab Sukabumi Indonesia menurun menjadi 113,2 juta dollar
dengan volume 67.219 ton.
Tanaman teh pertama kali masuk ke Indonesia
tahun 1684, berupa biji teh dari jepang yang Data ini menggambarkan bahwa penerimaan
dibawa oleh seorang Jerman bernama devisa dari ekspor teh Indonesia ternyata
Andreas Cleyer, dan ditanam sebagai tanaman menurun dari 1993 dan 1998. Yang paling
hias di Jakarta. Pada tahun 1694, seorang mengkhawatirkan adalah data 1998-2002, di
pendeta bernama F. Valentijn melaporkan mana volume ekspor meningkat 33.000 ton,
melihat perdu teh muda berasal dari China tetapi pendapatan menurun 9,8 juta dollar
tumbuh di Taman Istana Gubernur Jendral atau Rp 83,3 miliar dalam empat tahun.
Champhuys di Jakarta. setelah pada tahun
1824 Dr.Van Siebold seorang ahli bedah http://www2.kompas.com/kompas-
tentara Hindia Belanda yang pernah cetak/0404/10/ekonomi/960895.htm
melakukan penelitian alam di Jepang
mempromosikan usaha pembudidayaan
dengan bibit Teh dari Jepang. Pada tahun Negara Tujuan Eksport
1826 tanaman teh berhasil ditanam dan Inggris ,Perancis, Amerika Serikat, Jepang
melengkapi Kebun Raya Bogor, dan pada dan Jerman
tahun 1827 di Kebun Percobaan Cisurupan, Indonesian Tea
Garut, Jawa Barat. Usaha perkebunan Teh
pertama dipelopori oleh Jacobus Isidorus
Loudewijk Levian Jacobson, seorang ahli teh
pada tahun 1828, yang kemudian menaruh
Komoditas yang menguntungkan landasan
bagi usaha perkebunan teh di Jawa dan sejak
itu menjadi pemerintah Hindia Belanda,
sehingga pada masa pemerintahan Gubernur
Van Den Bosh, Teh menjadi salah satu
tanaman yang harus ditanam rakyat melalui
politik Tanam Paksa ( Culture stetsel ). Pada
masa kemerdekaan, usaha perkebunan dan
perdagangan Teh diambil alih oleh pemerintah
RI. Sekarang, perkebunan dan perdagangan
Teh juga dilakukan oleh pihak swasta. Teh
dari Jawa tercatat pertama kali diterima di
Amsterdam tahun 1835. Teh jenis ssam mulai
masuk ke Indonesia (Jawa) dari Sri Lanka
(Ceylon) pada tahun 1877, dan ditanam oleh II. Ubi Cilembu
R.E. Kerkhoven di kebun Gambung, Jawa Daerah Penghasil: Kabupaten Sumedang
Barat. Dengan masuknya teh Assam tersebut
ke Indonesia, secara berangsur tanaman teh
China diganti dengan teh Assam, dan sejak itu Cilembu hanyalah sebuah desa kecil yang
pula perkebunan teh di Indonesia berkembang termasuk Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten
semakin luas. Pada tahun 1910 mulai Sumedang. Ubi sebenarnya bukanlah tanaman
dibangun perkebunan teh di daerah prioritas warga Cilembu, karena mereka
Simalungun, Sumatera sebagian besar adalah petani padi.
travelogue.multiply.com/journal/item/6 – 27
Kondisi sawah yang merupakan jenis tadah
Sejarah panjang ini tentu memberikan makna hujan membuat para petani memilih jagung
besar bagi bangsa Indonesia. Data pada 2002 dan ubi sebagai tanaman selingan di saat
menunjukkan bahwa luas areal teh di musim kemarau. Menanam ubi di saat musim
Indonesia sudah mencapai lebih dari 157.000 kemarau cenderung dipilih karena saat musim
hektar, yang terdiri atas perkebunan teh milik hujan, rasa ubi tersebut biasanya berubah
BUMN sekitar 49.000 hektar, swasta 43.000 menjadi agak pahit. Kadar air yang menjadi
hektar, dan petani 66.000 hektar. Sekitar 70-80 lebih tinggi pada ubi diduga sebagai
persen perkebunan teh ini berada di Jawa penyebabnya. Ubi Cilembu konon telah
Barat, tanah Pasundan. dikenal sejak jaman kompeni. Menurut Kodar
Solihat dalam tulisannya di HU. Pikiran
Pada 2002 Indonesia memproduksi 172.700 Rakyat, “Dari sepuluh kultivar ubi jalar yang
ton teh dari produksi dunia 3,05 juta ton. Jadi, ditanam, yang kemudian menonjol karena
pangsa (share) Indonesia 5,6 persen. Sebagai rasanya paling enak, lebih manis dan legit,
perbandingan, produksi negara lain, seperti adalah kultivar Nirkum. menurut masyarakat,
India 826.200 ton, China 745.400 ton, Sri konon singkatan dari Meneer Kumpeni (waktu
Lanka 310.600 ton, dan Kenya 287.000 ton itu ubi jenis ini banyak digemari orang
(International Tea Committee, 2003). Belanda). Kultivar Nirkum ini yang kemudian
dikenal sebagai ubi cilembu. Ubi cilembu tidak
Teh merupakan komoditas ekspor Indonesia, tumbuh di seluruh daerah ini. Hanya sekitar 20
khususnya Jawa Barat. Pada tahun 2002 nilai hektar saja areal tanah yang cocok ditanami ubi
ekspor teh Indonesia mencapai 103,4 juta jenis ini.
dollar AS, dengan volume ekspor 94.700 ton
Ubi Cilembu dari Kabupaten Sumedang, Jawa
untuk teh hitam dan 5.500 ton teh hijau. Tahun
Barat akan memasuki pasar Vietnam, setelah
1993 nilai ekspor teh Indonesia ini mencapai

Saky Septiono©2009. 17
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
memenuhi permintaan Jepang. "Saat ini, ditemukan di daerah lain dan menjadi trade
upaya mengimpor ubi Cilembu ke Vietnam mark Cianjur dari masa ke masa. Rasanya
masih dalam penjajakan," enak dan harganya pun relatif lebih tinggi dari
*(Ketua Asosiasi Agrobisnis Ubi Cilembu (Asaguci) beras biasa. Di Cianjur sendiri, pesawahan
AS Hadie Guna) yang menghasilkan beras asli Cianjur ini hanya
Selain kalangan petani ubi Cilembu juga di sekitar Kecamatan Warungkondang,
tengah melakukan penjajagan dengan negara Cugenang, Cibeber dan sebagian Kecamatan
Singapura karena minat mereka cukup besar Cianjur. Luasnya sekitar 10,392 Ha atau
untuk mendapatkan agrobisnis unggulan 10,30% dari luas lahan persawahan di
Kabupaten Sumedang itu. Pengimporan rutin Kabupaten Cianjur. Produksi rata-rata per
yang dilakukan ke Negara Jepang dilakukan hektar 6,3 ton dan produksi per-tahun 65,089
dalam hitungan dua minggu sekali yang rata- ton.
rata dapat mengirimkan sekitar 15 ton.Import Karena kemshurannya disinyalir banyak beras
ke Vietnam dan Singapura sedang dalam yang dipasarkan menggunakan kata cianjur
penjajagan. bukan berasal dari daerah cianjur melainkan
http://www.gatra.com/artikel.php beras-beras lain yang bermutu lebih rendah
yang dipasarkan dengan nama pandan wangi
cianjur
*http://indrakh.wordpress.com/2007/04/03/cilembu-
sentra-ubi-si-madu

II. Nanas Subang


Daerah Produksi: Kabupaten Subang Jawa Tengah
I.Telur Asin Brebes
Kabupaten Subang, Jawa Barat, dikenal Daerah Produksi : Kabupaten Brebes yaitu
sebagai sentra produksi nanas unggulan. Buah Sentra Produksi di Kec. Wanasari, Bulakamba
nanas Subang terkenal hingga ke manca dan Brebes.
negara. Keistimewaannya, selain rasa
Telur asin sangat identik dengan Kabupaten Brebes,
buahnya manis, aromanya harum, dan bila
juga menjadi bagian yang sulit dipisahkan dari
dimakan terasa segar di lidah. Nanas Subang kehidupan masyarakat daerah tersebut. Telur asin
terkenal dengan sebutan nanas madu. kini menjadi produk unggulan, bukan sekadar usaha
rumah tangga, tapi telah menjadi bagian mata
Di pasaran harga buah nanas madu berkisar pencaharian sebagian warga. Selain dikenal
antara seribu hingga dua ribu rupiah per karena kelezatannya, telur asin produk mereka
kilogram. Pemasarannya tidak hanya untuk memiliki ciri lain: tidak berbau amis, masir, dan
konsumsi di dalam negeri, tetapi juga diekspor berminyak.
ke Korea dan Hongkong.
Banyak cara pengasinan yang dipraktikkan
masyarakat Brebes selama ini. Yang
Negara Tujuan Eksport : Korea, Hongkong
http://www.indosiar.com/news/kisi-kisi/63474 terpopuler adalah metode begini: telur mentah
/usaha-perkebunan-nanas-madu dicuci, lalu dibungkus abu gosok yang sudah
dicampur garam. Ada pula yang memakai
campuran tanah liat dan serbuk batu bata
yang dicampur garam. Menurut beberapa
perajin, metode dengan abu gosok dianggap
lebih baik, karena telur tidak berbau tanah.

''Proses pengasinan memakan waktu sampai


sepuluh hari. Lebih dari itu, rasa asinnya justru
lebih terasa. Setelah diasinkan, telur direbus
sampai tiga jam.

Peternak juga harus selalu menjaga kualitas


telur yang dihasilkan. Sebab itik yang diberi
III Beras Cianjur pakan asal kenyang amat memengaruhi
Daerah Produksi: Kabupaten Cianjur yaitu kualitas telur. Misalnya itik yang diberi pakan
Kecamatan Warungkondang, Cugenang, bekicot, meski dari sisi nutrisi/gizi tidak keliru,
Cibeber dan sebagian Kecamatan Cianjur. akan mengurangi kelezatan telur ketika
diasinkan. Rasanya cenderung amis. ''Yang
Pandan Wangi merupakan salah satu varitas baik meng- gunakan dedak, yang dicampur
lokal yang terkenal karena mempunyai aroma dengan filet atau potongan ikan
khas pandan dan rasa yang enak/pulen. Varitas
ini dikenal berasal dari Cianjur yang merupakan ,http://www.suaramerdeka.com/harian/0408/19/eko06.htm
satu-satunya beras terbaik yang tidak

Saky Septiono©2009. 18
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
Rp16.650,00 per kilogram.

Setiap minggu, katanya, Temanggung


mengekspor kopi sebanyak 6,5 ton, antara lain
ke Eropa, Timur Tengah, dan Jepang.
Perusahaan eksportir kopi Temanggung adalah
PT Gemilang Sentosa Permai, Malang, Jawa
Timur.

Negara Tujuan Eksport : Eropa, Timur


Tengah, dan Jepang.

II. Teh (Java Tea)


Daerah Produksi di Kabupaten Wonosobo,
Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Batang
Jepara
Jenis tanaman ini masuk ke Indonesia melalui I. Durian Petruk Jepara
para pedagang Cina di abad XII dan sejak saat Daerah Penghasil : Kecamatan Randusari,
itu mulai dibudidayakan di Indonesia. Dalam Kecamatan Tahunan Jepara
perkembangan selanjutnya, teh diolah menjadi
produk industri yang makin digemari Nama durian ini khas dari jawa tengah, seperti
masyarakat, baik dalam maupun luar negeri. diketahui di jawa tengah ada banyak nama
Produk teh diolah melalui proses farmentasi Durian Petruk. Ada Petruk Jepara, Gunung
(teh hitam), dan tanpa proses farmentasi (teh Pati, Ungaran, Pekalongan, dan beberapa
hijau) atau yang dicampur dengan bunga lainnya. Namun yang sudah dirilis sebagai
melati (teh melati). Jenis yang terakhir durian unggul adalah Petruk Jepara pada
umumnya dikonsumsi hanya oleh masyarakat tahun 1984. Durian ini berasal dari Randusari,
Jawa Tengah. Tahunan Kabupaten Jepara. Berbentuk kerucut
kecil dan pendek. Meski rasanya manis dan
Sentra produk teh di Jawa Tengah tersebar di daging buah tebal, Durian tersebut bagus bila
Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Tegal, dan ditanam dilokasi tempat asalnya, Tapi bila
Kabupaten Batang dengan luas areal ditanamdi lain tempat, rasa buah tidak optimal.
penanaman seluas 1.471 ha (PTP), 2.623 ha Flona Edisi 72/V Februari 2009
(PBS), dan 7.725 ha (perkebunan rakyat).
Sedangkan pasar produk teh Jawa
Tengahselain melayani permintaan pasar
dalam negeri juga berhasil menembus pasar
luar negeri baik Asia (untuk produk teh hijau),
maupun negara-negara Eropa, Kanada, dan
Amerika Serikat (teh hitam).

Negara Tujuan Eksport : Asia (untuk produk


teh hijau), maupun negara-negara Eropa,
Kanada, dan Amerika Serikat (teh hitam). Jawa Tmur
I. Tembakau Besuki (Java Besuki)
Daerah Produksi : Kabupaten Jember

Sejak tahun 1863, pengembangan tembakau


bahan cerutu di Indonesia terpusat di tiga
areal
pengembangan, yaitu di Deli (Sumatera
Utara),
di Klaten (Jawa Tengah), dan di Eks
Karesiden
Besuki (Jawa Timur) *Dutch Tobacco Growers,
III. Kopi Robusta Temanggung 1951. Tentunya pemilihan lokasi areal
pengembangan tersebut didasarkan pada
Temanggung merupakan pemasok kopi ekspor kondisi agroekologi yang sesuai untuk
terbanyak di Jateng. Pada tahun 2006 luas memproduksi tembakau bahan cerutu. Namun
lahan kopi setempat mencapai 10.518,14 demikian dalam sejarahnya, ternyata
hektare terdiri lahan kopi arabika 1.404,29 pemilihan pusat-pusat penanaman tersebut
hektare dengan produksi 201,3 ton dan kopi semula ditujukan untuk memproduksi
robusta 9.113,85 hektare dengan produksi tembakau rajangan bahan baku rokok putih
4.524, 19 ton. jenis robusta panenan para *Dutch Tobacco Growers, 1951 Dalam
petani, antara lain dari Kecamatan Jumo, perkembangan selanjutnya, areal terluas
Kandanga, Gemawang, dan Candi Roto. Harga penanaman tembakau cerutu (sekitar 80%
kopi saat ini antara Rp15.750,00 hingga dari total areal penanaman) berada di daerah

Saky Septiono©2009. 19
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
Eks Karesiden Besuki, terutama di Kabupaten Negara Tujuan Eksport : Bremen, Spanyol,
Jember. sebagian besar tembakau cerutu di Amerika dan Aljazair. Kini juga Belanda,
Eks Karesiden Besuki dikelola oleh petani. Perancis, Belgia, Jepang, Selandia Baru,
BUMN hanya mengelola tembakau cerutu di Maroko, Tunisia, Pantai Gading. Senegal dan
daerah Jember Utara, yang hasil utamanya Konggo.
adalah tembakau untuk pengisi cerutu (filler)
dan untuk pembalut cerutu (omblad). Jenis II. Aggur Besuki
tembakau tersebut dikenal sebagai tembakau Daerah Penghasil : Kabupaten Situbondo
besuki na-oogst (Besno). Sedangkan
tembakau cerutu rakyat, sebagian besar Tanaman anggur merah kini menjamur di
dikembangkan di daerah Jember Selatan. wilayah barat Kabupaten Situbondo.
Beberapa tahun terakhir ini, warga sukses
Daerah Jember Selatan merupakan areal membudidayakannya. Bahkan, buah itu
penghasil tembakau mutu pembungkus dan diproyeksikan menjadi salah satu produk
pembalut cerutu (dek-omblad) yang harganya unggulan petani di wilayah kecamatan
lebih tinggi daripada mutu filler. Kondisi Bungatan ke barat. saat ini masyarakat di
topografi dan curah hujan di Jember Selatan Kecamatan Bungatan, Mlandingan, Suboh,
berbeda dengan daerah Jember Utara. Daerah Besuki, dan Banyuglugur sedang antusias
Jember Selatan relatif lebih datar, dan menanam anggur. Ada yang menanam di
tanahnya berkadar partikel liat lebih tinggi, pekarangan rumah. Ada juga yang menaman
serta curah hujan lebih tinggi daripada Jember di kebun dengan jumlah besar. iklim dan
Utara, sehingga ketersediaan air bagi kondisi tanah Situbondo mendukung. Selain
pertumbuhan tembakau juga lebih banyak. panas, tekstur tanahnya berpasir. "Warga
Perbedaan ini yang memungkinkan tinggal memperdalam ilmu teknis
produktivitas tembakau besuki di Jember perawatannya. Bagaimana bisa
Selatan (1555 kg/ha) lebih tinggi daripada menghasilkan buah anggur merah yang
produktivitas tembakau di Jember Utara benar-benar pilihan, kini sudah terbentuk
(hanya 791 kg/ha). Berbedanya karakteristik asosiasi petani anggur. "Lembaga ini sebagai
wilayah tersebut mungkin juga mempengaruhi wadah petani anggur, untuk bersama-sama
karakteristik agroekologi yang sesuai bagi melangkah memajukan dan enyejahterakan
pertumbuhan tembakau untuk berproduksi dan diri melalui budidaya anggur.
bermutu tinggi.

Java Besuki digunakan untuk pembungkus


dalam (omblad) dan pembungkus luar
( dekblad) cerutu. Sementara untuk isi (filler)
digunakan tembakau Java Besuki yang telah
dicampur dengan tembakau dari Havana dan
Brasil.

III. Java Arabika Coffee


Daerah Penghasil :

Di Jawa, kopi mula2 ditanam di sekitaran


Jayakarta, meluas ke Jawa Barat, dan
kemudian lebih diperluas ke Jawa Timur, serta
kemudian ke luar Jawa. Varietasnya arabika.
Sebuah pameran yang digelar di AS (dengan
dana yang cukup besar, ditanggung industri
kopi Jawa) membuat publik Amerika mulai
mengenal kopi dan menjuluki minuman ini
sebagai Java. Nusantara, khususnya Jawa,
menjadi pengekspor kopi terbesar dan terbaik
di dunia. Malangnya, terjadi wabah di tahun
1880an, yang memusnahkan kopi arabika
yang ditanam di bawah ketinggian 1km dpl,
dari Shri Lanka hingga Timor. Brasil dan
Colombia mengambil alih peran sebagai
eksportir kopi arabika terbesar, sampai kini.
Sementara itu, varietas kopi di sebagian besar
Logo PTPN X Jawa diganti dengan liberika. Tapi tak lama,
wabah yang serupa memusnahkan varietas ini
juga, sehingga akhirnya 90% kopi di Jawa
diganti dengan varietas robusta, kecuali di
tempat yang betul2 tinggi.

Setelah penjajahan berakhir, kebun2 kopi


dinasionalisasi dan/atau diprivatisasi. Adalah
PTPN XII (a state-owned company) yang kini
mengelola kopi yang disebut sebagai Java
Estate. PTPN XII yang mengelola beberapa

Saky Septiono©2009. 20
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
perkebunan di pegunungan Ijen (Jawa Timur)
hingga kini tetap memelihara varietas arabika
dengan kualitas amat tinggi. Kebun2nya
terletak di Blawan (2500 Ha), Jampit (1500
Ha), Pancoer (400 Ha), dan Kayumas (400
Ha), dengan ketinggian antara 900 hingga
1600 m dpl. Hasil tahunan mencapai sekitar 4
ribu ton biji kopi hijau. 85% biji diekspor
sebelum dipanggang.

Di dekat kawasan PTPN XII, terdapat juga


perkebunan Kawisari dan Sengon, dengan
luas 880 Ha, dan ketinggian lebih rendah
dibandingkan kebun2 milik PTPN XII. Kopinya
95% robusta, dan sisanya arabika. Hasilnya
banyak digunakan untuk industri kopi di sekitar
Jawa Timur. Komoditi kopi yang berasal dari
perkebunan yang dikelola BUMN atau PTPN
sebanyak 25 persen, dari perkebunan yang
dikelola perkebunan swasta 25 persen, dan
sisanya perkebunan rakyat sebesar 50 persen.
“Jadi, perkebunan rakyat mendominasi hasil
kopi di Jatim,” Pengelolaan kopi yang
dilakukan oleh PTPN XII menggunakan
metode pemrosesan basah.
Penggunaan kata JAVA yang indentik dengan
Negara Tujuan Eksport : Jepang, Italia, kopi di Amerika Serikat
Jerman, Amerika Serikat, Malaysia

Java Coffee yang dipasarkan diluar negeri

Saky Septiono©2009. 21
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna
Saky Septiono©2009. 22
Diperbanyak guna pelatihan konsultan HKI 2009 dengan copy warna

You might also like