Professional Documents
Culture Documents
Devi
UPA
Dwi
YA-
Octafia
UPAnti
YA
MEY
ELA
MAT
KAN
TER
UMB
U
KAR
ANG
Makalah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam
mata kuliah Bahasa Indonesia. Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Kristen Maranatha. KATA
PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kemudahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas karya tulis ini sebagai tugas akhir semester
pada mata kuliah Bahasa Indonesia Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen
Maranatha.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, hal ini dikarenakan
ketebatasan kemampuan yang penulis miliki baik dari pengumpulan, penyusunan maupun penulisan
karya tulis ini. Namun besar harapan saya, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat.
Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Fajar Sinaga yang telah
memberikan perhatian dan bimbingan selama mengikuti mata kuliah. Penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik demi kemajuan penulis kedepannya.
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Kegunaan Penulisan
BAB II TERUMBU KARANG................................................................................ 3
2.1 Pentingnya Terumbu Karang
2.1.1 Jenis-Jenis Terumbu Karang
2.1.2 Kondisi Yang baik Bagi Terumbu Karang
2.2 Fungsi Terumbu Karang
2.3 Manfaat dari Terumbu Karang
BAB III KONDISI TERUMBU KARANG DI INDONESIA....................................6
3.1 Persebaran dan Kondisi Terumbu Karang
3.2 Penyebab Kerusakan Terumbu Karang
3.2.1 Kerusakan Terumbu Karang Akibat Pembangunan
di Wilayah Pesisir
3.2.2 Kerusakan Terumbu Karang Akibat Pencemaran
3.2.2.1 Pencemaran Laut
3.2.2.2 Sedimentasi dan Pencemaran Darat
3.2.3 Eksploitasi
3.2.4 Perubahan Iklim Global
3.3 Dampak Dari Kerusakan Terumbu Karang
BAB IV UPAYA-UPAYA UNTUK MENYELAMATKAN TERUMBU
KARANG......................................................................................................11
4.1 Perlunya Kesadaran Manusia
4.2 Peranan Pemerintah
4.3 Upaya Perlindungan Lingkungan Secara Global
BAB V KESIMPULAN.............................................................................................14.
Sebagai negara kepulauan terbesar dan secara geografis terletak di antara Samudera Pasifik
dan Samudera Hindia, keanekaragaman hayati laut Indonesia tak tehitung jumlahnya. Terumbu
karang Indonesia sangat beraneka ragam dan memegang peranan yang sangat penting dalam
menjaga keseimbangan lingkungan dan menyumbangkan stabilitas fisik pada garis pantai
tetangga sekitarnya. Oleh karena itu harus dilindungi dan dikembangkan secara terus menerus
baik untuk kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang.
Terumbu karang sangat mudah terpengaruh oleh kondisi lingkungan sekitarnya baik secara
fisik juga biologis. Akibat kombinasi dampak negatif langsung dan tidak langsung pada terumbu
karang Indonesia, sebagian besar terumbu karang di wilayah Indonesia saat ini sudah mengalami
kerusakan yang sangat parah. Bagaimanapun juga, tekanan terhadap keberadaan terumbu karang
paling banyak diakibatkan oleh kegiatan manusia, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah
pencegahan. Peningkatan kegiatan manusia sepanjang garis pantai semakin memperparah kondisi
terumbu karang.
Oleh karena itu merupakan kebutuhan mendesak untuk menerapkan konservasi dan rencana-
rencana pengelolaan yang baik untuk melindungi terumbu karang dari kerusakan yang semakin
parah. Langkah dan kebijakan yang perlu dilakukan untuk mengurangi ancaman terhadap terumbu
karang di Indonesia adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perlunya
menjaga kelestarian terumbu karang dan meningkatkan keterlibatan semua pihak dalam menjaga
kelestarian terumbu karang di Indonesia.
Dari hasil karya tulis ini diharapkan dapat memberi informasi yang bermanfaat. Pertama,
dapat memberi gambaran kondisi terumbu karang di Indonesia yang sudah sangat
memprihatinkan. Kedua, dapat memberi informasi mengenai terumbu karang, baik fungsi dan
manfaatnya bagi masyarakat. Ketiga, penyebab kerusakan terumbu karang yang selama ini
telah terjadi di perairan Indonesia. Keempat, dapat mengetahui dan ikut serta dalam upaya
penyelamatan lingkungan, khususnya terumbu karang. Kelima, dapat meningkatkan
kesadaran serta ikut terlibat dalam menjaga kelestarian terumbu karang di Indonesia.
BAB II
TERUMBU KARANG
1
2
2.1 Pentingnya Terumbu Karang
Terumbu Karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut utama.
Terumbu karang merupakan kumpulan fauna laut yang berkumpul menjadi satu membentuk
terumbu. Struktur tubuh karang banyak terdiri atas kalsium dan karbon. Hewan ini hidup dengan
memakan berbagai mikroorganisme yang hidup melayang di kolom perairan laut.
Terumbu karang adalah struktur hidup yang terbesar dan tertua di dunia. Untuk sampai ke
kondisi yang sekarang, terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun. Tergantung dari
jenis, dan kondisi perairannya, terumbu karang umumnya hanya tumbuh beberapa milimeter saja
per tahunnya. Yang ada di perairan Indonesia saja saat ini paling tidak mulai terbentuk sejak 450
juta tahun silam. Terumbu Karang menjadi rumah bagi ribuan spesies makhluk hidup. Jika
rumahnya saja dalam kondisi tidak baik atau bahkan hancur, bisa dibayangkan berapa banyak
makhluk hidup yang terancam punah.
4. Sumber obat-obatan.
Pada terumbu karang banyak terdapat bahan-bahan kimia yang diperkirakan bisa menjadi
obat bagi manusia. Saat ini sudah banyak dilakukan berbagai penelitian mengenai bahan-
bahan kimia tersebut untuk dipergunakan untuk mengobati berbagai penyakit.
5. Objek wisata.
Terumbu karang yang bagus akan menarik minat wisatawan pada kegiatan diving, karena
variasi terumbu karang yang berwarna-warni dan bentuk yang memikat merupakan atraksi
tersendiri bagi wisatawan baik asing maupun domestik. Diperkirakan sekitar 20 juta
penyelam, menyelam dan menikmati terumbu karang per tahun. Hal ini dapat memberikan
alternatif pendapatan bagi masyarakat sekitar.
6. Daerah Penelitian
Penelitian akan menghasilkan informasi penting dan akurat sebagai dasar pengelolaan yang
lebih baik. Selain itu, masih banyak jenis ikan dan organisme laut serta zat-zat yang terdapat
di kawasan terumbu karang yang belum pernah diketahui manusia sehingga perlu penelitian
yang lebih intensif untuk mengetahuinya.
Penutu
pan
Karang
Hidup
: Sangat
Baik
(>75%)
: Baik (>50 -
75%)
3.2 Penyebab Kerusakan Terumbu Karang
Sejak dahulu penduduk yang tinggal di dekat pantai berhubungan dengan terumbu karang
dalam kondisi yang harmonis. Namun dalam beberapa waktu terakhir ini, melalui adanya teknologi
baru dan naiknya permintaan terhadap produksi laut menyebabkan terumbu karang menjadi obyek
dari perusakan yang serius. Banyak ilmuwan melihat bahwa penyebab utama kerusakan terumbu
karang adalah manusia (anthropogenic impact), misalnya melalui kegiatan tangkap lebih (over-
exploitation) terhadap hasil laut, penggunaan teknologi yang merusak (seperti potassium cyanide,
bom ikan, muro ami dan lain-lain), erosi, polusi industri dan mismanajemen dari kegiatan
pertambangan telah merusak terumbu karang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Akar permasalahan dari timbulnya ulah manusia untuk merusak terumbu karang adalah :
a. Kependudukan dan Kemiskinan
3.2.3 Eksploitasi
Penangkapan ikan secara berlebihan memberikan dampak perubahan pada ukuran, tingkat
kelimpahan, dan komposisi jenis ikan. Hal itu disebabkan ikan turut berperan di dalam mencapai
keseimbangan yang harmonis di dalam ekosistem terumbu karang. Penangkapan besar-besaran akan
menyebabkan terumbu karang menjadi rapuh terhadap gangguan dari alam maupun gangguan dari
kegiatan manusia.
Penangkapan ikan dengan menggunakan racun dan pengeboman ikan merupakan praktek yang
umum dilakukan, yang memberikan dampak sangat negatif bagi terumbu karang. Penangkapan ikan
dengan racun akan melepaskan racun sianida ke daerah terumbu karang, yang kemudian akan
membunuh atau membius ikan-ikan. Karang yang terpapar sianida berulang kali akan mengalami
pemutihan dan kematian. Pengeboman ikan dengan dinamit atau dengan racikan bom lainnya, akan
dapat menghancurkan struktur terumbu karang, dan membunuh banyak sekali ikan yang ada di
sekelilingnya. Lihat Gambar 1.4 dan Gambar 1.5
Terumbu karang yang mengalami bleaching atau Terumbu karang yang hancur terhempas ke pantai
pemutihan akibat perubahan suhu air laut akibat Tsunami.
Gambar 1.4
Nelayan yang menggunakan
bom untuk menangkap ikan.
Hal ini bukan hanya
penangkapan ikan ilegal tapi
juga bentuk pemusnahan
terumbu karang.
Gambar 1.4
Gambar 1.5
Gambaran kondisi terumbu
karang yang terkena bom
nelayan dari bawah laut.
Gambar 1.5
BAB IV
UPAYA-UPAYA UNTUK MENYELAMATKAN TERUMBU KARANG
• Buang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah ke sungai yang kemudian akan
bermuara ke laut. Hewan laut besar sering terkait pada sampah-sampah sehingga mengganggu
gerakannya. Misalnya sampah plastik yang transparan diperkirakan kadang dimakan oleh
penyu karena tampak seperti ubur-ubur. Sampah plastik ini akan mengganggu pencernaanya.
• Bergabung dengan organisasi pecinta lingkungan. Saling berbagi ilmu, pendapat, dan
berdiskusi. Membangun trend hidup ramah lingkungan.
• Bagi penyelam pemula atau yang sedang belajar sebaiknya melakukan penyelaman di
perairan yang tidak ber-terumbu karang.
dengan sebaik-baiknya melindungi terumbu karang yang juga merupakan aset negara.
Gambar 1.6
Gambar 1.7
Peta Kawasan The Coral Triangle
BAB V
KESIMPULAN
1. Dalam menyelamatkan kelangsungan hidup terumbu karang yang paling utama adalah
perlunya kesadaran dari manusia sendiri selaku pihak yang telah banyak melakukan
kerusakan pada terumbu karang. Dengan cara tidak membuang sampah dan mengotori
lingkungan. Mengurangi pemanasan global dengan prinsip reduce, reuse, recycle.
Melakukan kampanye lingkungan hidup serta turut aktif dalam kegiatan penyelamatan
lingkungan hidup.
2. Pemerintah membuat kebijakan dan peraturan yang tegas megenai kegiatan perusakan
lingkungan. Pemerintah bekerja sama dengan lembaga dan organisasi untuk mengawasi
naik-turunnya perubahan lingkungan, memberi pendidikan lingkungan hidup, dan
melakukan kampanye-kampanye agar masyarakat peduli akan lingkungan.
3. Upaya – upaya penelitian yang telah banyak dilakukan untuk menjaga dan melindungi
agar terumbu karang dapat bertahan dan tumbuh kembali dari kerusakan lingkungan.
Dengan melakukan restorasi secara fisik maupun biologis.
4. Kampanye-kampanye yang banyak dilakukan hendaknya tidak hanya di jadikan wacana,
tapi dijalankan dengan sungguh-sungguh. Upaya penyelamatan lingkungan perlu
dilakukan secara global karena lingkungan satu negara dengan negara lain saling
berkaitan.
5. Bumi kita hanya ada satu, karena itu harus dijaga dan dilindungi dengan baik agar tidak
menyesal di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Suharsono. 1996. Jenis-Jenis Karang Yang Umum Dijumpai di Perairan Indonesia. Jakarta: LIPI.
Burke,Lauretta. Elizabeth Selig. Mark Spalding. Reefs at Risk in Southeast Asia. Washington D.C,
World Research Institute. 2002
http://www.terangi.or.id
http://www.wikipedia.org
http://www.ipb.ac.id
http://www.net-sains.com