You are on page 1of 23

STATISTIKA

Salah satu definisi menyebutkan bahwa statistik adalah metode ilmiah


untuk menyusun, meringkas, menyajikan dan menganalisa data, sehingga
dapat ditarik suatu kesimpulan yang benar dan dapat dibuat keputusan yang
masuk akal berdasarkan data tersebut.

Jika suatu kesimpulan data sudah dihimpun, pada statistika deskriptif


kita hendak menyimpulkan data itu dalam beberapa hal. Pertama kita hendak
membuat tabel, misalnya tabel frekuensi, tabel frekuensi kumulatif dan lain-
lain yang mengatur data kasar itu. Juga kita akan melihat diagram atau grafik
yang dapat memberi gambaran mengenai keseluruhan data itu, misalnya
diagram lambang (piktogram), diagram batang, diagram lingkaran,
histogram, ogive dan lain-lain. Kemudian kita hendak menghitung
karakteristik data yang dapat mencakup semua data itu, misalnya rata-rata,
median, modus dan lain-lain.

Histogram dan Poligon Frekuensi


Histogram dan Poligon Frekuensi adalah dua grafik yang
menggambarkan distribusi frekuensi. Histogram terdiri dari persegi panjang
yang alasnya merupakan panjang kelas interval, sedangkan tingginya sama
dengan frekuensi masing-masing kelas interval.

Poligon Frekuensi adalah suatu garis putus putus yang


menghubungkan titik tengah ujung batang histogram. Biasanya ditambah
dua segmen garis lain yang menghubungkan titik tengah ujung batang
pertama dan terakhir dengan titik tengah kelas yang paling ujung dimana
frekuensinya bernilai nol.

Pengertian Sampel dan Populasi


Dalam pengumpulan data, jika objek yang diteliti terlalu banyak atau
terlalu luas maka sering kali orang menggunakan sebagian saja dari seluruh
objek yang diteliti sebagai wakil. Sebagai objek yang dipilih itu disebut
sampel, sedangkan seluruh objek tersebut dinamakan populasi. Untuk
memahami pengertian populasi dan sampel, perhatikan contoh berikut.
“ucok ingin membeli jeruk pada suatu kios buah di pasar. Agar yakin
semua jeruk yang dibelinya manis, ucok tidak ingin mencicipi satu per satu
jeruk yang ada di situ. ucok dapat mencicipi salah satu jeruk yang ada
dalam keranjang untuk memastikan semua jeruk dalam keranjang rasanya
manis”.

Dalam hal ini, jeruk yang dicicipi ucok disebut sampel dan semua
jeruk dalam keranjang disebut populasi. Populasi adalah himpunan semua
objek yang akan diteliti, sedangkan sampel adalah himpunan bagian dari
populasi yang dijadikan pengamatan.

Pengumpulan Data
Data adalah sesuatu yang dapat memberikan gambaran tentang suatu
keadaan atau persoalan. Data berbentuk bilangan disebut data kuantitatif
sedangkan data yang berbentuk bukan bilangan disebut data kualitatif. Data
kuantitatif terdiri atas data diskrit dan data kontinu.Data diskrit adalah data
yang diperoleh dengan membilang, mencacah, atau menghitung, misalnya
data jumlah penduduk dan data jumlah anak dalam keluarga. Adapun data
kontinu adalah data yang diperoleh dari hasil mengukur, misalnya data
tinggi badan dan data berat badan.

Jangkauan = data terbesar - data terkecil

Penyajian Data
Penyajian Data Menggunakan Tabel
• Tabel Frekuensi Data Tunggal
Penyajian data tunggal dalam bentuk tabel dinamakan distribusi frekuensi
data tunggal. Agar pembahasan lebih jelas, perhatikan contoh berikut.
Pada sensus penduduk suatu desa didapatkan data jumlah anak yang dimiliki
oleh tiap keluarga sebagai berikut.

1 4 3 4 5 4 3 6 1 2
2 3 2 4 1 6 5 3 4 3
4 4 5 4 4 4 6 5 4 4
2 4 3 3 2 4 2 3 4 1

Data di atas belum tersusun secara teratur sehingga sulit untuk


mengetahui informasi data itu, seperti jumlah keluarga yang mempunyai 4
anak dan keluarga yang mempunyai anak lebih dari 3. Agar lebih mudah
dipahami, data tersebut disajikan dalam tabel frekuensi data tunggal. Pada
tabel frekuensi data tunggal, tiap-tiap baris pada kolom nilai atau data hanya
memuat satu nilai atau data. Tabel dibagi menjadi 3 kolom. Kolom pertama
adalah datanya. Kolom kedua adalah turus, yaitu cara mencacah data
menggunakan simbol I. setiap menemukan data yang bersesuaian dengan
data yang diperoleh. Kolom ketiga adalah frekuensi, yaitu jumlah turus atau
simbol I pada data tertentu.

Jumlah
Turus Frekuensi
anak
1 //// 4
2 ////// 6
3 //////// 8
4 /////////////// 15
5 //// 4
6 /// 3
jumlah 40

• Tabel Frekuensi Data yang Dikelompokkan


Penyajian data berkelompok dalam bentuk tabel dinamakan distribusi
frekuensi data berkelompok. Perhatikan contoh berikut.
Nilai ulangan Matematika siswa kelas IX suatu SMP adalah sebagai berikut.

44 54 85 92 73 99 91 96 74
75 70 57 83 49 57 52 64 73
82 90 70 89 91 67 52 64 73
82 59 65 79 82 89 53 52 50
Dari data terlihat bahwa nilai teninggi dan terendah mempunyai range
(angkauan) yang besar, yaitu 99 - 44 = 55. Jika data tersebut disajikan
menggunakan tabel frekuensi data tunggal menjadi tidak praktis maka perlu
disajikan menggunakan pengelompokan data. Pada tabel frekuensi data
berkelompok, tiap-tiap baris pada kolom nilai atau data memuat beberapa
nilai atau data. Istilah-istilah yang harus dipahami dalam pembuatan tabel
frekuensi data yang dikelompokkan adalah sebagai berikut.

1. Kelas interval : pengelompokan beberapa nilai atau data.


2. Banyak kelas interval : banyaknya pengelompokan dari seluruh data
atau nilai yang ada.
3. Panjang interval : banyaknya data pada suatu kelas interval. Panjang
interval untuk semua kelas interval pada suatu tabel harus sama.

Dengan pengertian istilah-istilah di atas diperoleh tabel frekuensi data


yang dikelompokkan untuk nilai ulangan matematika siswa kelas IX adalah
sebagai berikut.

Nilai Turus Frekuensi


44-51 /// 3
52-59 //////// 8
60-67 //// 4
68-75 ////// 6
76-83 ///// 5
84-91 /////// 7
92-99 /// 3
jumlah 36

Tabel frekuensi di atas memiliki


a. banyak kelas interval (pengelompokan) = 7 ;
b. panjang kelas interval (banyak data pada satu interval) = 8.

1. Pada penyajian data dalam bentuk tabel frekuensi data yang


dikelompokkan, data terkecil dan terbesar harus masuk dalam kelas interval.
2. Banyak kelas interval dapat ditentukan menggunakan aturan Sturgess,
yaitu banyak kelas interval = I + 3,3 log n dengan n adalah banyak data.
Penyajian Data Menggunakan Diagram
a. Piktogram
Piktogram adalah suatu cara untuk menampilkan besar data menggunakan
gambar yang sesuai dengan datanya. Cara ini paling sederhana dan jelas
untuk menyajikan suatu data. Salah satu kelemahan dalam penggunaan
piktogram adalah sulitnya membedakan setengah dan satu pertiga gambar
atau jumlahnya tidak dapat diwakili dengan satu unit gambar sehingga
penggunaan piktogram sangat terbatas.

b. Diagram Batang
Diagram batang adalah cara menyajikan data dalam bentuk batang-batang.
Tiap batang lebarnya sama, sedangkan tinggi batang menyatakan frekuensi
dari data yang bersangkutan. Untuk membuat diagram batang diperlukan
sumbu mendatar dan sumbu tegak yang berpotongan tegak lurus. Sumbu
mendatar (horizontal) menunjukkan jenis kategorinya, sedangkan sumbu
tegak (vertikal) menunjukkan frekuensinya. Skala sumbu mendatar tidak
harus sama dengan skala sumbu tegak. Letak batang yang satu dengan yang
lain dibuat terpisah.

c. Diagram Lingkaran
Penyajian data juga dapat dilakukan dengan menggunakan lingkaran. Daerah
lingkaran menggambarkan keseluruhan data. Data disajikan dengan
menggunakan juring atau sektor, di mana besar sudut pusat dari juring sesuai
dengan perbandingan setiap data terhadap keseluruhan data.

d.Diagram Garis
Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data yang diperoleh
dari waktu ke waktu secara teratur dalam interval waktu tertentu. Diagram
garis digunakan untuk mengetahui pertumbuhan/perkembangan suatu hal
secara kontinu.
Ukuran Pemusatan dan letak data
Ukuran pemusatan atau ukuran lokasi adalah beberapa ukuran yang
menyatakan dimana distribusi data tersebut terpusat. Ukuran pemusatan
sekelompok data adalah nilai atau data yang dapat mewakili sekelompok
data tersebut atau sering juga disebut rata-rata. Nilai rata-rata pada umumnya
mempunyai kecenderungan terletak di tengah-tengah dalam suatu kelompok
data yang disusun terurut atau dengan kata lain mempunyai kecenderungan
memusat. Misalkan suatu data tinggi badan beberapa siswa (dalam cm)
adalah sebagai berikut.

135 140 150 150 150 155 157 160

Dari data di atas tampak bahwa sebagian besar tinggi siswa di sekitar
150. Dengan demikian, 150 disebut ukuran pemusatan dari data tinggi badan
siswa. Ada beberapa jenis ukuran pemusatan (ukuran tendensi sentral),
antara lain mean. modus. dan median.

Data tunggal

I. Rata-rata (Mean)
Rata-rata merupakan ukuran pemusatan yang sering dan sangat
familiar digunakan. Keuntungan rata-rata adalah dia dapat digunakan
sebagai wakil atau gambaran dari data tersebut. Rata-rata peka akan adanya
data ektrim atau pencilan. Mean dari sekumpulan data adalah jumlah seluruh
data dibagi banyaknya data. Mean biasanya dilambangkan dengan Jika data
terdiri atas n, yaitu x1, x2, x3, ...xn maka mean dari data tersebut dapat
dirumuskan sebasai berikut.
Terdapat beberapa jenis rata-rata:

1. Rata-rata Hitung (Mean)

2. Rata-rata Tertimbang (Weighted Mean)

3. Rata-rata Ukur (Geometric Mean)

Rata-rata ukur kadang-kadang digunakan sebagai ukuran pemusatan data-


data yang condong ke kanan, karena rata-rata ukur tidak terpengaruh
kecondongan nilai ekstrem.

4. Rata-rata Harmonis

II. Median
Merupakan suatu ukuran pemusatan yang menempati posisi tengah
setelah data diurutkan. Biasanya digunakan pada statistika non parametrik,
dan digunakan untuk data yang bersifat skor. Median tidak terpengaruh oleh
adanya data ekstrim (extrim point) atau pencilan (outliers) sehingga
digunakan pada statistika kekar (robust statistics). Median adalah nilai yang
terletak di tengah dari data yang terurut. Jika banyak data ganjil, median
adalah nilai paling tengah dari data yang sudah diurutkan. Jika banyak data
genap, median adalah mean dari dua bilangan yang di tengah setelah data
diurutkan.
Median adalah nilai tengah setelah data terurut naik. Pengeritan lain adalah
nilai tengah dari data yang telah diurutkan menurut besarnya. Dengan
ketentuan: Jika banyak data ganjil, maka median adalah nilai tengah dari
data yang telah diurutkan.

III. Modus
Adalah nilai yang paling sering muncul dari serangkaian data. Modus
tidak dapat digunakan sebagai gambaran mengenai data. Data yang kalian
peroleh biasanya bervariasi, ada yang muncul sekali ada yang muncul lebih
dari sekali. Data yang paling sering muncul disebut modus. Modus adalah
data yang paling sering muncul atau frekuensinya paling tinggi. Pengertian
lain adalah nilai data yang sering muncul (mempunyai frekuensi terbesar).
Modus dapat ada ataupun tidak ada. Kalaupun ada dapat lebih dari satu.

Contoh:
Diketahui data
7, 9, 8, 13, 12, 9, 6, 5 n=8
Jawab :
Rata-rata = 5+6+7+8+9+9+12+13 = 8,625

Median
Data diurutkan terlebih dahulu menjadi
5 6 7 8 9 9 12 13
median = 8 + 9 = 8,5

2
Modus = 9 (sering banyak muncul)

IV. Fraktil
Adalah nilai-nilai data yang membagi seperangkat data yang telah
diurutkan menjadi beberapa bagian yang sama.

• Kuartil. Adalah fraktil yang membagi data menjadi empat bagian yang
sama.

Nilai-nilai kuartil diberi simbol Q1, Q2 (sama dengan Median) dan Q3.
Selain ketiga ukuran pemusatan data di atas, terdapat beberapa ukuran
pemusatan lagi. Salah satunya adalah kuartil. Kuartil adalah nilai ukuran
yang membagi data yang sudah terurut menjadi empat bagian yang sama.
Contoh suatu data terurut seperti berikut.

Data yang terdapat pada batas pengelompokan pertamadisebut kuartil


bawah (Q1), batas pengelompokan kedua disebut kuartil tengah (Q2), dan
batas pengelompokan ketiga disebut kuartil atas (Q3).
Data yang terdapat pada batas pengelompokan pertamadisebut kuartil
bawah (Q1), batas pengelompokan kedua disebut kuartil tengah (Q2), dan
batas pengelompokan ketiga disebut kuartil atas (Q3).

Untuk menentukan nilai-nilai kuartil, kita tentukan nilai kuartil tengah (Q2) terlebih
dahulu. Nilai Q2 adalah median dari data tersebut. Selanjutnya, seluruh data yang berada
di sebelah kiri Q2, digunakan untuk mencari Q1. Nilai Q1 adalah median dari data
sebelah kiri Q2, sedangkan Q3 adalah median dari seluruh data di sebelah kanan Q2
Selain dengan cara di atas, nilai kuartil dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
berikut.

• Desil adalah Fraktil yang membagi data menjadi sepuluh bagian yang
sama, simbolnya adalah D1, D2, .., D9.
• Persentil adalah Fraktil yang membagi data menjadi seratus bagian
yang sama, simbolnya adalah P1, P2, …, P99.
Ukuran Penyebaran

JANGKAUAN (RANGE) Notasi: J

Untuk data yang tidak dikelompokkan, jangkauan adalah selisih antara nilai
terbesar dan nilai terkecil. Untuk data yang dikelompokkan, jangkauan
adalah selisih antara titik tengah kelas tertinggi dengan titik tengah kelas
terendah.

KUARTIL Notasi: q

Kuartil membagi data (n) yang berurutan atas 4 bagian yang sama banyak.

------|------|-------|-------
Q1 Q2 Q3

Q1 = kuartil bawah (1/4n )


Q2 = kuartil tengah/median (1/2n)
Q3 = kuartil atas (1/4n )

Untuk data yang tidak dikelompokkan terlebih dahulu dicari mediannya,


kemudian kuartil bawah dan kuartil atas.

Untuk data yang dikelompokkan rumusan kuartil identik dengan rumusan


mencari median.

Q1 = L1 + [(1/4n - ( f)1)/fQ1] . c

Q3 = L3 + [(3/4n - ( f)3)/fQ3] . c

DESIL Notasi: D

Desil membagi data (n) yang berurutan atas 10 bagian yang sama besar.
(D,, D2, D3, . . . . . . , D9)

Di = Li + ((i/10)n - ( f)i)/fi . c
PERSENTIL Notasi: P

Persentil membagi data (n) yang berurutan atas 100 bagian yang sama
besar. (P1, P2, P3, . . . . . . ,P99)

Pi = Li +( i/100 n - (f)i)/fi . c

Cara mencari Desil dan Persentil identik dengan cara mencari kuartil.

SIMPANGAN
SIMPANGAN KUARTIL Notasi: Qd
(JANGKAUAN SEMI INTERKUARTIL)

Qd = (Q3 - Q1) / 2

SIMPANGAN BAKU Notasi: S


(STANDAR DEVIASI)

S = ((fi(xi-x bar)²)/n)

atau CARA CODING


___________________
S=   fidi² / n) - (fidi/n)²
__________________
= c  ( fiui² / n) - (fiui/n)²

RAGAM (VARIANSI) Notasi: S²

KOEFISIEN KERAGAMAN V = S / x bar . 100%


Contoh:

1. Data tidak dikelompokkan


Diketahui data

95, 84, 86, 90, 93, 88, 97, 98, 89, 94

Data diurutkan terlebih dahulu, menjadi:


84 86 818 89 90 93 94 915 97 98

Q1 = 88 ; Q2 = 90 93 ; Q3 = 95

a. Jangkauan J = 98 - 84 = 14

b. Kuartil Q1=88 ; Q2 = (90+93)/2 = 91,5 ; Q3 = 95

Simpangan kuartil = Qd = (95 - 88) / 2 = 3,5

c. Rata-Rata

= (88+86+88+89+90+93+95+97+98)/10 = 91,4

Simpangan baku = (((84-91,4)² + ...... + (98-91,4)²)/10) = 4,72

2. Data dikelompokkan

Skor Titik Tengah Frekuensi


50-54 52 4
55-59 57 6
60-64 62 8
65-69 67 16
70-74 72 10
75-79 77 3
80-84 82 2
85-89 87 1
n = 50
a. Jangkauan = Titik tengah kelas tertinggi - Titik tengah kelas terendah =
87-52 =35

b. Kuartil bawah (¼n )

Q1 = 59,5 + ((12,5 - 10)/8 . (5)) = 61,06

Kuartil bawah (¾n )

Q3 = 69,5 + (37,5 - 34)/10 . 5 = 71,25

Simpangan Kuartil

Qd = (Q3 - Q1) / 2 = (71,25 - 61,06) / 2 = 5,09

c. Rata-rata
_
x = ((4)(52) + (6)(57) + ... + (1)(870) / 50 = 66,4

d. Simpangan Baku

___________________________________
( ( 5 2 - 66,4)² + ...... + (87-66,4)²)/50 = 7,58

CATATAN:

1. Bila pada suatu kumpulan data, setiap data ditambah / dikurangi


dengan suatu bilangan, maka:
- nilai statistik yang berubah: Rata-rata, Median, Modus, Kuartil.
- nilai statistik yang tetap : J angkauan, Simpangan Kuartil,
Simpangan baku.

2. Bila pada suatu kumpulan data, setiapp data dikali ldibagi dengan
suatu bilangan, maka: semua nilai statistiknya berubah.
Data Kelompok

RATA-RATA HITUNG

Interval Kelas Nilai Tengah Frekuensi fX


(X)
9-21 15 3 45

22-34 28 4 112

35-47 41 4 164

48-60 54 8 432

61-73 67 12 804

74-86 80 23 1840

87-99 93 6 558
Σf = 60 ΣfX = 3955

 ΣfU   55 
X = X0 + c   = 54 +13   = 65,92
 Σf   60 

Misal A memperoleh nilai 65 untuk tugas, 76 untuk mid dan 70 untuk ujian
akhir.

Bila nilai tugas diberi bobot 2, Mid 3 dan Ujian Akhir 4, maka rata-rata
hitungnya adalah :

(2)65 + (3)76 + (4)70


X= = 70,89
2 +3 + 4
2. MEDIAN
n 
 -F
Med =L 0 +c  2 
 f 
 
 
L 0 =batas bawah kelas median
F = jumlah frekuensi semua kelas sebelum
kelas yang mengandung median
f =frekuensi kelas median

Interval Kelas Frekuensi Letak median ada pada data ke 30, yaitu pada
interval 61-73, sehingga :
9-21 3
L0 = 60,5
22-34 4
F = 19
35-47 4
f = 12
48-60 8

61-73 12  60
 - 19


Med =60,5 +13  2 =72,42
 12 
74-86 23 


87-99 6
Σf = 60
3. MODUS

Interval Kelas Frekuensi  b1 


Mod = L 0 + c b +b  
 1 2 
9-21 3 L 0 = batas bawah kelas modus
b1 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan
22-34 4 frekuensi tepat satu kelas sebelum kelas modus
b 2 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan
35-47 4
frekuensi tepat satu kelas sesudah kelas modus

48-60 8

61-73 12

74-86 23

87-99 6
䦋㌌㏒ 䦋좈 ໱琰茞 Σf = 60
ᓀÜ

Contoh :

Data yang paling sering muncul adalah pada interval 74-86, sehingga :

L0 = 73,5

b1 = 23-12 = 11

b2 = 23-6 =17

 11 
Mod = 73,5 +13   = 78,61
11 +17 

KUARTIL, DESIL, PERSENTIL

1. Kuartil

Kelompok data yang sudah diurutkan (membesar atau mengecil) dibagi


empat bagian yang sama besar.
Ada 3 jenis yaitu kuartil pertama (Q1) atau kuartil bawah, kuartil
kedua (Q2) atau kuartil tengah, dan kuartil ketiga (Q3) atau kuartil atas.

L0 = batas bawah kelas kuartil


 in 
 -F
Q i =L 0 +c 4 , i =1,2,3
F = jumlah frekuensi semua  f



 
kelas sebelum kelas kuartil Qi

f = frekuensi kelas kuartil Qi

Contoh :

Interval Nilai Frekuensi Q1 membagi data menjadi 25 %


Kelas Tengah
(X) Q2 membagi data menjadi 50 %
9-21 15 3
Q3 membagi data menjadi 75 %
22-34 28 4

35-47 41 4
Sehingga :
48-60 54 8

61-73 67 12
Q1 terletak pada 48-60
74-86 80 23
Q2 terletak pada 61-73
87-99 93 6
Q3 terletak pada 74-86
䦋㌌㏒䦋좈໱琰茞 Σf = 60
ᓀÜ

Untuk Q1, maka : 1.60 


 - 11 
Q1 =47,5 +13  4  =54
 8 
 
 

Untuk Q2, maka :  2.60 


 - 19 
Q 2 =60,5 +13  4  =72,42
 12 
 
 
Untuk Q3, maka :  3.60 
 - 31 
Q 3 =73,5 +13  4  =81,41
 23 
 
 

2. Desil

Kelompok data yang sudah diurutkan (membesar atau mengecil) dibagi


sepuluh bagian yang sama besar.

 in  L0 = batas bawah kelas desil Di


 -F
D i =L 0 +c1 0 , i =1,2,3,..., 9
 f 




F = jumlah frekuensi semua

kelas sebelum kelas desil Di

f = frekuensi kelas desil Di

Contoh :

D3 membagi data 30%


Interval Nilai Frekuensi
Kelas Tengah D7 membagi data 70%
(X)
9-21 15 3 Sehingga :

22-34 28 4 D3 berada pada 48-60

35-47 41 4 D7 berada pada 74-86

48-60 54 8  3.60
 - 11


D 3 =47,5 +13  10  =58,875
 8 
61-73 67 12  
 

74-86 80 23
 7.60 
 - 31 
87-99 93 6 D 7 =73,5 +13  10  =79,72
 23 
䦋㌌㏒䦋좈໱琰茞 Σf = 60 



ᓀÜ
3. Persentil

 in 
 -F
Pi =L 0 +c100 , i =1,2,3,..., 99
 f 
 
 

Ukuran Penyebaran

JANGKAUAN (RANGE) Notasi: J

Untuk data yang tidak dikelompokkan, jangkauan adalah selisih antara nilai
terbesar dan nilai terkecil. Untuk data yang dikelompokkan, jangkauan
adalah selisih antara titik tengah kelas tertinggi dengan titik tengah kelas
terendah.

KUARTIL Notasi: q

Kuartil membagi data (n) yang berurutan atas 4 bagian yang sama banyak.

------|------|-------|-------
Q1 Q2 Q3

Q1 = kuartil bawah (1/4n )


Q2 = kuartil tengah/median (1/2n)
Q3 = kuartil atas (1/4n )

Untuk data yang tidak dikelompokkan terlebih dahulu dicari mediannya,


kemudian kuartil bawah dan kuartil atas.

Untuk data yang dikelompokkan rumusan kuartil identik dengan rumusan


mencari median.
Q1 = L1 + [(1/4n - (å f)1)/fQ1] . c

Q3 = L3 + [(3/4n - (å f)3)/fQ3] . c

DESIL Notasi: D

Desil membagi data (n) yang berurutan atas 10 bagian yang sama besar.
(D,, D2, D3, . . . . . . , D9)

Di = Li + ((i/10)n - (å f)i)/fi . c

PERSENTIL Notasi: P

Persentil membagi data (n) yang berurutan atas 100 bagian yang sama
besar. (P1, P2, P3, . . . . . . ,P99)

Pi = Li +( i/100 n - (åf)i)/fi . c

Cara mencari Desil dan Persentil identik dengan cara mencari kuartil.

SIMPANGAN
SIMPANGAN KUARTIL Notasi: Qd
(JANGKAUAN SEMI INTERKUARTIL)

Qd = (Q3 - Q1) / 2

SIMPANGAN BAKU Notasi: S


(STANDAR DEVIASI)

S = Ö((åfi(xi-x bar)²)/n)

atau CARA CODING


___________________
S = Ö (å fidi² / n) - (fidi/n)²
__________________
= c Ö (å fiui² / n) - (fiui/n)²

RAGAM (VARIANSI) Notasi: S²

KOEFISIEN KERAGAMAN V = S / x bar . 100%

Contoh:

1. Data tidak dikelompokkan


Diketahui data

95, 84, 86, 90, 93, 88, 97, 98, 89, 94

Data diurutkan terlebih dahulu, menjadi:


84 86 818 89 90 93 94 915 97 98

Q1 = 88 ; Q2 = 90 93 ; Q3 = 95

a. Jangkauan J = 98 - 84 = 14

b. Kuartil Q1=88 ; Q2 = (90+93)/2 = 91,5 ; Q3 = 95

Simpangan kuartil = Qd = (95 - 88) / 2 = 3,5

c. Rata-Rata

= (88+86+88+89+90+93+95+97+98)/10 = 91,4

Simpangan baku = Ö(((84-91,4)² + ...... + (98-91,4)²)/10) = 4,72

2. Data dikelompokkan

Skor Titik Tengah Frekuensi


50-54 52 4
55-59 57 6
60-64 62 8
65-69 67 16
70-74 72 10
75-79 77 3
80-84 82 2
85-89 87 1
n = 50

a. Jangkauan = Titik tengah kelas tertinggi - Titik tengah kelas terendah =


87-52 =35

b. Kuartil bawah (¼n )

Q1 = 59,5 + ((12,5 - 10)/8 . (5)) = 61,06

Kuartil bawah (¾n )

Q3 = 69,5 + (37,5 - 34)/10 . 5 = 71,25

Simpangan Kuartil

Qd = (Q3 - Q1) / 2 = (71,25 - 61,06) / 2 = 5,09

c. Rata-rata
_
x = ((4)(52) + (6)(57) + ... + (1)(870) / 50 = 66,4

d. Simpangan Baku

___________________________________
Ö((52-66,4)² + ...... + (87-66,4)²)/50 = 7,58

CATATAN:

1. Bila pada suatu kumpulan data, setiap data ditambah / dikurangi


dengan suatu bilangan, maka:
- nilai statistik yang berubah: Rata-rata, Median, Modus, Kuartil.
- nilai statistik yang tetap : J angkauan, Simpangan Kuartil,
Simpangan baku.
2. Bila pada suatu kumpulan data, setiapp data dikali ldibagi dengan
suatu bilangan, maka: semua nilai statistiknya berubah.

♀♂☺☻♠♣♥♦♪♫

You might also like