You are on page 1of 6

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Pengertian Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian merupakan satuan yang selaras dari perumusan masalah dan

manfaat penelitian. Secara umum, tujuan penelitian adalah pernyataan jawaban atas pertanyaan mengapa anda ingin melakukan penelitian tersebut. Biasanya dalam penulisan tujuan adalah sesuai dengan perumusan masalah. Tujuan penelitian dinyatakan dalam/dengan kalimat pernyataan (bentuk deklaratif). Tujuan lebih spesifik atau kongkrit dibandingkan dengan perumusan masalah yang masih bersifat abstrak. Tujuan penelitian berkaitan dengan kedudukan permasalahan penelitian dalam khazanah ilmu pengetahuan (yang tercermin dalam tinjauan pustaka). Kedudukan permasalahan dilihat dari pandangan tertentu mempunyai lima macam kemungkinan, yaitu; ekplorasi (masih meraba-raba), deskripsi (menjelaskan lebih lanjut), eksplanasi (mengkonfirmasikan teori), prediksi (menjelaskan hubungan sebab-akibat), dan aksi (aplikasi ke tindakan). Pandangan yang lain (Castetter dan Heisler) membedakan tujuan penelitian (purpose of study) menjadi sembilan, yaitu: 1. mengkaji (examine), mendeskripsikan (describe), atau menjelaskan (explain) suatu fenomena unik; 2. meluaskan generalisasi suatu temuan tertentu; 3. menguji validitas suatu teori; 4. menutup kesenjangan antar teori (penjelasan, explanasions) yang ada; 5. memberikan penjelasan terhadap bukti-bukti yang bertentangan; 6. memperbaiki metodologi yang keliru; 7. memperbaiki interpretasi yang keliru; 8. mengatasi kesulitan dalam praktek; 9. memperbarui informasi, mengembangkan bukti longitudinal (dari masa ke masa)

Seringkali untuk mencapai tujuan memerlukan waktu yang terlalu lama atau memerlukan tenaga yang terlalu besar. Agar penelitian dapat dikelola dengan baik, maka perlu dilakukan pembatasan terhadap pencapaian tujuan. Pembatasan tersebut dilakukan dengan membatasi lingkup penelitian. Pernyataan batasan lingkup ini juga berfungsi untuk lebih mempertajam rumusan permasalahan. Tujuan pokok penelitian adalah menerangkan fenomena. Dalam usahanya memahami fenomena itu seringkali peneliti menghubungkan fenomena tersebut dengan fenomena lain. Misalnya, fenomena pemakaian kontrasepsi modern dihubungkan dengan fenomena perbedaan kelas sosial,fenomena perpindahan penduduk dihubungkan dengan fenomena perbedaan upah, dan fenomena perbedaan prestasi belajar murid dengan fenomena lingkungan keluarga. Dalam peenelitian tentang pemakaian kontrasepsi modern peneliti mungkin tertarik menelaah fenomena perbedaan tingkat pemakaian pada dua atau tiga kelas ekonomi. Pertanyaan yang hendak dijawab peneliti misalnya : Apakah perbedaan tingkat pemakaian tersebut disebabkan oleh keanggotaan responden dalam kelas ekonomi yang berbeda? Untuk menjawab pertanyaan ini peneliti mengumpulkan data tentang tingkat pemakaian kontrasepsi pada kelas ekonomi atas, menengah, dan rendah. Bila tingkat pemakaian kontrasepsi secara konsisten berbeda pada tiga kelas yang diteliti maka dari observasi ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pemakaian kontrasepsi modern dan kelas sosial ekonomi. Dengan kata lain, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kelas sosial ekonomi adalah salah satu determinan (faktor penentu) tingkat pemakaian kontrasepsi. Dari uraian diatas Nampak bahwa dalam penelitian seorang peneliti melakukan dua hal yaitu : pertama, dia menyederhanakan hubungan antar fenomena sosial yang ditelitinya dan hanya memandang hubungan tersebut sebagai hubungan antara dua variable atau lebih ; dan, kedua, peneliti menganggap bahwa hubungan tersebut hanya satu arah. Dengan kata lain, satu variable hanya dipengaruhi oleh satu variabel atau lebih. Dalam penelitian tentang pemakaian kontrasepsi diatas kita ambil postulat bahwa pemakaian kontrasepsi dipengaruhi oleh kelas sosial suami-istri. Hubungan yang sebaliknya dipandang tidak mungkin karena status sosial-ekonomi suami-istri tak ditentukan oleh apakah mereka memakai atau tidak kontrasepsi. Hubungan satu-arah seperti ini disebut hubungan tidak simetris atau asimetris.

Dalam penelitian sosial dikenal dua tipe hubungan yang lain, yaitu : hubungan simetris dan hubungan resiprokal (timbal balik). Namun demikian yang paling sering diteliti adalah hubungan asimetris. Bentuk hubungan asimetris yang paling sederhana adalah hubungan antara dua variabel, yaitu satu variabel terpengaruh ( dependent variable ) dan satu variabel pengaruh ( independent variable ). Dalam penelitian sesungguhnya hubungan seperti ini jarang ditemui karena fenomena sosial biasanya mempunyai hubungan yang kompleks dengan berbagai fenomena lainnya. Dengan demikian suatu penelitian sosial biasanya merupakan usaha untuk meneliti hubungan yang kompleks antara beberapa variabel. Untuk menelaah hubungan antara fenomena diatas seorang peneliti terikat pada sejumlah peraturan atau bahasa ilmiah yang merupakan bahasa yang diterima dan digunakan oleh para sarjana dalam satu disiplin ilmu. Bahasa ilmiah ini berbeda dari bahasa yang kita gunakan dalam percakapan sehari-hari dan dipakai oleh para sarjana untuk menggambarkan fenomena serta hubungan yang menarik perhatiannya. Bahasa ilmiah ini disebut unsur-unsur penelitian dan terdiri atas : konsep, proposisi, teori, variabel, hipotesa, dan definisi operasional.

2.2

Fungsi Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian, dalam hal ini sebenarnya berfungsi sebagai arah, petunjuk, atau

pengontrol yang memandu agar seluruh tahapan- tahapan aktivitas penelitian yang akan dilakukan tidak menyimpang. Dilihat dari tujuannya tiap penelitian punya 4 tujuan 1. Kecenderungan KUALITATIF Mengeksplorasi ( mencari tahu) Deskripsi (menceritakan)

2. Kecenderungan KUANTITATIF Eksplanasi Verifikasi (menguji kebenaran teori, menguji ketidak benaran teori)

2.3

Jenis Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian dapat dibedakan menjadi tujuan umum (general purposes) dan

tujuan khusus (spesific purposes). Adanya tujuan ini dimaksudkan pula agar apa yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini dapat diketahui dan dapat diukur tingkat keberhasilannya. Penulisan tujuan dirumuskan dalam bentuk kalimat yang afirmatif. Bila sekiranya akan timbul perbedaan penafsiran, perlu diberikan definisi istilah dan variabelvariabel penelitian yang bersangkutan. 1. Tujuan umum merupakan pernyataan spesifik yang menggambarkan luaran yang akan dihasilkan dari penelitian, bersifat global, jangka panjang dan abstrak 2. Tujuan khusus penelitian merupakan pernyatan dalam bentuk kongkrit dan dapat diukur berupa uraian atau langkah-langkah untuk mencapai tujuan umum penelitian. Tujuan khusus berkaitan dgn masalah penelitian & menunjukkan variabel yg akan diteliti boleh dalam kalimat aktif (mengetahui, menilai, membuktikan, mendeskripsikan, dsb.) maupun pasif (diketahuinya, dsb.)

2.4

Kriteria Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian, banyak memberi warna terhadap langkah-langkah yang akan

ditempuh, karenanya menurut Moh. Ali ada beberapa criteria yang harus diperhatikan yaitu ; 1) 2) 3) 4) Tujuan penelitian dirumuskan secara jelas dan operasional Tujuan penelitian diarahkan sekitar masalah yang diteliti Tujuan penelitian member arah yang tepat bgi peneliti tentang sasaran yang dituju. Tujuan penelitian menccerminkan analisis massalah dari segi variabel yang diteliti,

sehingga memungkinkan terpeccahkannya masalah.

2.5
a.

Cara Merumuskan Tujuan Penelitian


Memperoleh informasi baru Jika fakta atau teori tersebut baru di ungkapkan dan disusun secara sistematis oleh seorang peneliti, dapat dikatakan bahwa data tersebut baru, contohnya, teori relevitas

einstein, teori geosentris, dan teori-teori yang di temukan penelitian untuk pertama kalinya. b. Mengembangkan dan menjelaskan teori yang sudah ada Ketika para peneliti berusaha memecahkan masalah, perlu di pertimbangkan agar tidak terjadi pengulangan atau penggunaan tenaga yang sia sia. Hal ini dapat di lakukan dengan cara mencari fakta fakta penunjang yang dapat di gali dari sumbersumber hasil penelitian yang telah di lakukan oleh para peneliti terdahulu, di hubungkan dengan penelitian saat ini, kemudian di lakukan perdalaman terhadap permasalahan yang hendak di pecahkan sehingga akan di peroleh perkembangan wawasan pengetahuan.

2.6

Hubungan Masalah, Tujuan Dan Kesimpulan


Dari gambar di atas terlihat bahwa ada tiga unsur yang menjadi sentral keterkaitan

unsur-unsur proposal, yaitu: (a) rumusan permasalahan, (b) tinjauan pustaka, dan (c) cara penelitian. Rumusan masalah berfungsi mengarahkan fokus penelitian, sedangkan tinjauan pustaka merupakan dialog dengan khazanah ilmu pengetahuan, dan cara (metode) penelitian menjadi cetak biru (rancangan) untuk pelaksanaan penelitian. Karena ketiga unsure ini menjadi sentral dari isi proposal penelitian, maka bahasan dimulai dari ketiga unusr tersebut..

CONTOH

RUMUSAN MASALAH Bagaimanakah tingkat kedisiplinan dosen Kop VI yang sudah mendapat tunjangan serdos?

TUJUAN Mengetahui tingkat kedisiplinan dosen Kop VI yang sudah mendapat tunjangan serdos

Apakah pengaruh besarnya tunjangan serdos thd kinerja dosen Kop VI Jawa Tengah? Bagaimanakah pemahaman guru dan orang tentang RSBI?. Bagaimanakah pola terbentuknya kemiskinan

Mengetahui pengaruh besarnya tunjangan serdos thd kinerja dosen Kop VI Jawa Tengah. Mengetahui pemahaman guru dan orang tua tentang RSBI. Mengetahui pola terbentuknya kemiskinan

keluarga nelayan di kawasan pantai Indah Nian? keluarga nelayan di kawasan pantai Indah Nian.

You might also like