Professional Documents
Culture Documents
1
1. Memahami prinsip-prinsip teknologi dasar, yang terdiri dari hubungan
teknologi dan masyarakat, penanganan produk teknologi serta
perancangan dan pembuatan produk teknologi.
CATATAN:
2
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SMP
3
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SMP
JAKARTA. MEI TAHUN 2007
4
STRUKTUR KURIKULUM
SMP - SBI
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. B. Indonesia 4 4 4
4. B. Inggris 6 6 6
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga
2 2 2
dan Kesehatan
10. TIK 2 2 2
B. Muatan Lokal 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2 2 2
Jumlah 38 38 38
5
A. Standar Isi (SK dan KD)
6
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
4. Mengenal operasi dasar 4.1 Mengaktifkan komputer sesuai prosedur
peralatan komputer 4.2 Mematikan komputer sesuai prosedur
4.3 Melakukan operasi dasar pada
operating system dengan sistematis.
7
8. Menggunakan perangkat lunak 8.1 Mengidentifikasi menu dan ikon pada
basis data untuk mengolah perangkat lunak basis data
data 8.2 Menjelaskan fungsi menu dan ikon
pada program basis data
8.3 Menggunakan menu dan ikon pokok
pada perangkat lunak basis data
8.4 Membuat karya sistem basis data
9
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
7. Menunjukkan perubahan dan 7.1 Menyebutkan contoh-contoh perubahan
hubungan antara profesi dan yang mendasar antara profesi dan
perkembangan teknologi. perkembangan teknologi
7.2 Mengidentifikasi karakteristik suatu
profesi
7.3 Mengidentifikasi karakteristik
perkembangan suatu profesi dan
teknologi.
7.4 Memutuskan penyelesaian masalah
dalam suatu profesi yag dipilih
berdasarkan potensi diri dan
perkembngan teknologi
KELAS IX : SEMESTER 1
10
Sistem Teknik
Teknologi Konstruksi
11
8. Memahami cara melakukan 8.1 Menentukan jenis dan fungsi
pekerjaan teknik secara penggunaan alat untuk pembuatan
benar, aman dan sadar produk teknologi
lingkungan 8.2 Memanfaatkan peralatan untuk proses
dalam pembuatan produk teknologi
KELAS IX : SEMESTER 2
Teknologi Pengendali
12
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
13. Menyelidiki cara kerja sistem 13.1 Menggambarkan bagian-bagian dan
pengendali. hubungan antar bagian pada sistem
pengendali.
13.2 Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja
dari bagian-bagian pada sistem
pengendali dan menerapkan pada
kehidupan sehari-hari.
PILIHAN:
Teknologi Produksi (Pilihan)
13
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
perubahan-perubahan dalam terhadap kehidupan sehari-hari baik
masyarakat melalui pengamatan positif maupun negatif
atau penyelidikan terbatas. 3.2 Menggambarkan pengaruh orang
dan lingkungan terhadap
pengembangan moda transportasi
berdasarkan hasil pengamatan
3.3 Mengambil keputusan dalam
menyelesaikan masalah
transportasi barang dan orang
secara demokratis.
9. Mendesain suatu produk model 9.1 Membuat sketsa dan ganbar teknik
14
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
moda transportasi model moda transportasi
9.2 Membuat rencana kerja pembuatan
model moda transportasi
10. Membuat model moda transportsi 10.1 Menyiapkan alat dan bahan/
berdasarkan rancangan sendiri sistem kontruksi jadi yang akan
dengan menggunakan berbagai dikerjakan secara proporsional
jenis bahan yang sesuai dan/ atau dan efisien
sistem konstruksi jadi, seperti lego
dan fisher technic atau kombinasi
bahan-bahan yang ada.
B. Arah Pengembangan
15
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan
landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian
perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
16
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SMP
JAKARTA. MEI TAHUN 2007
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pesatnya perkembanan Teknologi Informasi dan komunikasi dipicu oleh temuan
dalam bidang rekayasa material mikroelektronika. Perkembangan ini berpengaruh
besar terhadap berbagai aspek kehidupan, bahkan perilaku dan aktivitas manusia
kini banyak tergantung kepada teknologi informasi dan komunikasi. Mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta
didik agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan tersebut, melalui
pembelajaran yang mengembangkan proses kemampuan berfikir untuk
menghasilkan karya informasi dan dapat mengkomunikasikan karyanya.
Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan
Nasional membawa implikasi terhadap model pembelajaran serta teknik penilaian
yang dilaksanakan di kelas.
Ada kecendrungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan
belajar lebih baik dalam lingkungan yang mendukung. Proses pembelajaran
berlangsung dalam bentuk kegiatan yang menekankan pada pengalaman belajar,
bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Proses pembelajaran lebih
dipentingkan dari pada hasil. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa
yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada
penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi menggingat jangka pendek
tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan
jangka panjang.
Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh guru untuk memantau proses,
kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang
dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Penilaian
juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
Penyusunan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian merupakan rangkaian
program pendidikan yang utuh, dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan satu dengan yang lainnya. Untuk itu, perlu ada model penilaian yang
dapat dijadikan sebagai salah satu acuan atau referensi oleh guru dalam
penyelenggaraan pembelajaran di sekolah.
B. Tujuan
Panduan Pembelajaran dan Penilaian TIK ini disusun untuk para pendidik dan
tenaga kependidikan dengan tujuan :
17
1. Memberikan orientasi baru tentang pembelajaran dan penilaian berdasarkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
2. Memberikan wawasan secara umum tentang pembelajaran dan penilaian
yang dilaksanakan pada tingkat kelas.
3. Memberikan rambu-rambu pembelajaran dan penilaian TIK
4. Memberikan prinsip-prinsip pengolahan pembelajaran dan penilaian.
BAB II
ACUAN PEMBELAJARAN TIK
18
Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dimaksud terdapat pada permen
DIKNAS no.22 tahun 2005, yang telah dikembangkan menjadi SK dan KD untuk
pelaksanaan rintisan sekolah bertaraf internasional.
D. Silabus
Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata
Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Materi
Pokok, Kegiatan pembelajaran, Alokasi Waktu, Sumber Belajar, dan Penilaian.
1. Identitas Mata Pelajaran
Identitas terdiri dari nama sekolah, kelas/semester, mata pelajaran, dan standar
kompetensi. Identitas silabus ditulis di atas matriks silabus
2. Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi diambil
dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Mata Pelajaran.
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus
dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu.
Kompetensi dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi.
4. Materi Pokok/Pembelajaran
Materi Pokok yang dimaksud adalah materi ajar yang sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai (SK dan KD).
Materi Pokok disusun atas pertimbangan berikut:
a. relevansi materi pokok dengan SK dan KD;
b. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual
peserta didik;
c. kebermanfaatan bagi peserta didik;
d. struktur keilmuan;
e. kedalaman dan keluasan materi;
f. relevansi dengan kebutuhan peseta didik dan tuntutan lingkungan;
g. alokasi waktu.
Selain itu juga harus diperhatikan:
a. kesahihan (validity): materi memang benar-benar teruji kebenaran
dan kesahihannya;
b. tingkat kepentingan (significance): materi yang diajarkan memang
benar-benar diperlukan oleh siswa diperlukan oleh siswa;
c. kebermanfaatan (utility): materi tersebut memberikan dasar-dasar
pengetahuan dan keterampilan pada jenjang berikutnya;
19
d. layak dipelajari (learnability): materi layak dipelajari baik dari
aspek tingkat kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi
setempat;
e. menarik minat (interest): materinya menarik minat siswa dan
memotivasinya untuk mempelajari lebih lanjut.
5. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah proses penyajian materi ajar yang dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik
melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan
pembelajaran yang bervariasi, inovatif dan berpusat pada peserta didik.
Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta
didik
6. Indikator
Indikator merupakan ciri dari ketercapaian suatu kompetensi dasar. Rumusan
Indikator harus sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah
dan peserta didik serta dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur
dan atau dapat diobservasi
7. Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator Di dalam kegiatan penilaian ini terdapat tiga komponen penting, yang
meliputi: (a) teknik penilaian, (b) bentuk instrumen, dan (c) contoh instrumen
8. Alokasi waktu
Alokasi waktu pembelajaran mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi adalah 2 jam pelajaran per minggu. Untuk ketercapaian suatu
Kompetensi Dasar tertentu, waktu yang dialokasikan perlu memperhatikan:
a. minggu efektif per semester,
b. alokasi waktu mata pelajaran, dan
c. jumlah kompetensi per semester.
9. Sumber belajar
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses
pembelajaran, yang dapat berupa: buku teks, lembar kerja pembelajaran, media
cetak, media elektronika, nara sumber, lingkungan alam sekitar, dan
sebagainya.
Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan
sebagai berikut.
1. Kompetensi apa saja yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan
oleh Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar).
2. Indikator apa sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai Kompetensi
Dasar.
20
3. Materi Pokok apa sajakah yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk
mencapai Kompetensi Dasar.
4. Kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang seharusnya diskenariokan
oleh guru sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan objek belajar.
5. Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan
Indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai.
6. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Kompetensi Dasar
tertentu.
7. Sumber Belajar apa sajakah yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar tertentu.
21
5. Sumber Belajar
Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber,
alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya,
sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus
dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus
yang dikembangkan oleh satuan pendidikan.
6. Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen
yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan
dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan
teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek
harus disertai rubrik penilaian.
BAB III
KOMPONEN PENDUKUNG PEMBELAJARAN (TIK)
A. Siswa
Dalam pembelajaran TIK siswa diberi banyak kesempatan untuk berpartisipasi
secara aktif. Siswa lebih banyak melakukan sesuatu daripada hanya mendengar
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan guru. Mereka menyelidiki fenomena TIK
dengan melakukan berbagai kegiatan menggunakan alat dan media yang nyata dan
belajar dari apa yang mereka lakukan. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut,
siswa diberi kesempatan untuk memilih pendekatan dan merencanakan waktu serta
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan sendiri. Dengan demikian kondisi ini akan
meningkatkan motivasi siswa dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Interaksi antar siswa sangat ditekankan di dalam pembelajaran TIK. Siswa belajar
secara mandiri dan berkelompok, sehingga mereka diberi kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan diri, saling bertukar pikiran, saling membantu dan
mengungkapkan gagasannya terhadap persoalan tertentu. Siswa saling
mendengarkan gagasan yang dikemukakan, berusaha untuk saling meyakinkan
argumentasi mereka dan mencapai kesepakatan atas solusi yang paling
memungkinkan. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi dalam mengemukakan pendapat serta sikap kritis terhadap
permasalahan TIK.
Pembelajaran TIK harus membangun karakter dan kemampuan berpikir siswa
melalui tahapan-tahapan berikut:
22
• Mengungkapkan ide
Melalui proses berpikir siswa menemukan gagasan untuk menyelesaikan suatu
masalah
• Pembuatan rancangan (desain),
Ide yang diperoleh siswa kemudian didesain sebagai perencanaan penyelasaian
masalah, dapat berupa gambar(sketsa, flowchart) atau yang lainnya.
• Membuat Produk
Desain yang sudah dibuat diimplemantasikan melalui pengerjaan untuk
menghasilkan produk
• Melakukan pengujian.
Siswa melakukan evaluasi kelayakan (fungsi, manfaat, standar) produk yang
dihasilkannya.
B. Guru
Guru mempunyai peranan yang penting dalam membimbing dan mendorong siswa.
Dalam pembelajaran TIK, guru berperan sebagai pembimbing atau fasilitator.
Sebelum pelajaran dimulai, guru menyiapkan bahan dan meyakinkan bahwa bahan-
bahan yang diperlukan sudah tertata dan tersedia. Di awal pelajaran, guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dengan cara yang menarik dan menantang
imajinasi siswa. Kemudian guru mengajak dan mendorong siswa melakukan
kegiatan yang memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri temanya. Selama
kegiatan berlangsung, guru harus selalu siap memberikan bantuan jika diperlukan,
tetapi tidak memberikan jawaban semuanya, melainkan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menentukan pendekatan dan strategi masing-masing. Guru
mendorong siswa memikirkan solusi yang memungkinkan dan mendiskusikannya
dengan teman-temannya. Pada akhir kegiatan guru membahas hasil-hasil kelompok
yang difokuskan pada perbedaan dan persamaan yang pokok. Guru mendorong
para siswa untuk turut mengambil bagian dalam diskusi mencari solusi. Guru juga
membuat ringkasan hasil-hasil kegiatan yang utama dan membantu siswa untuk
menarik kesimpulan.
Guru juga harus menjamin bahwa pembelajaran TIK disesuaikan dengan keragaman
kemampuan dan latar belakang siswa yang bermacam-macam. Keragaman yang
terjadi pada siswa terletak pada:
1. Kemampuan untuk bekerja secara mandiri
Siswa yang tidak biasa bekerja mandiri membutuhkan lebih banyak bimbingan
dan petunjuk tentang cara melakukan kegiatan.
2. Kemampuan dan pendekatan dalam belajar
Sebagian siswa senang melakukan kegiatan-kegiatan nyata. Sebagian lagi
lebih menyukai kegiatan-kegiatan yang melibatkan konsep dan fenomena yang
abstrak. Ada juga perbedaan yang terjadi antara siswa yang cepat dan lambat
dalam belajarnya, Bagi siswa yang cepat dalam belajar perlu diberi tugas-tugas
tambahan. Siswa yang mengalami masalah dalam membaca, tugas-tugas yang
23
diberikannya perlu disertai dengan gambar-gambar dan menggunakan bahasa
yang sederhana.
3. Motivasi mempelajari TIK
Untuk meningkatkan motivasi siswa, perlu memasukkan tugas-tugas yang ada
kaitannya dengan situasi kehidupan sehari-hari dan minat atau keinginan
pribadi, tugas yang akan menghasilkan sesuatu yang menarik dan nyata, serta
memberikan siswa kesempatan untuk melakukan kontrol atas kegiatan
pembelajaran mereka.
BAB IV
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TIK
24
A. Penyiapan Alat dan bahan Pembelajaran TIK
1. Penyiapan bahan ajar
Penyampaian materi pelajaran dan seluruh aktivitas dalam proses belajar
mengajar TIK sudah dirancang dan disajikan dalam bentuk bahan ajar. Oleh
karena itu bahan ajar memegang peran yang penting dalam aktivitas belajar
mengajar TIK.
Langkah-langkah yang diperlukan dalam penyiapan bahan ajar yang akan
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut :
a. Bahan ajar yang akan digunakan harus dibahas terlebih dahulu dengan tim
guru TIK untuk melihat kelebihan dan kelemahannya disesuaikan dengan
stuasi, kondisi dan kebutuhan sekolah.
b. Setelah kelemahan bahan ajar tersebut diketahui maka kelemahan itu
diperbaiki atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah, sedangkan
kelebihannya diberi penguatan.
c. Setelah bahan ajar diperbaiki selanjutnya bahan ajar tersebut diperbanyak
sesuai dengan jumlah siswa.
2. Penyiapan Lembar Kerja
Lembar kerja adalah panduan kerja/praktik yang digunakan dalam proses
pembelajaran yang meliputi langkah-langkah kegiatan sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah dirumuskan.
3. Penyiapan alat dan bahan
Kegiatan belajar mengajar TIK membutuhkan peralatan yang sesuai dengan
SK dan KD yang akan dicapai.
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyiapkan alat yang dibutuhkan
dalam pembelajaran TIK adalah sebagai berikut :
a. Melakukan analisis kebutuhan alat yang digunakan dalam pembelajaran
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
b. Menyiapkan alat yang dibutuhkan dalam pembelajaran tersebut. Apakah
alat masih baik atau sudah rusak atau mungkin alat tersebut tidak tersedia
di Laboratorium.
c. Jika alat tersebut rusak atau tidak ada di laboratorium, maka alat itu harus
diperbaiki atau membeli yang baru.
Pembuatan produk sebagai akumulasi proses berpikir melalui aktivitas
menemukan ide, mendesain, membuat, dan menguji memerlukan bahan.
Bahan tersebut jenisnya bergantung kepada kompetensi yang akan dicapai.
Banyaknya bahan juga bergantung pada disain yang dibuat oleh siswa. Oleh
karena itu dalam pengadaan bahan, diperlukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Melakukan analisis kebutuhan bahan berdasarkan kompetensi yang akan
dicapai dalam pembelajaran.
b. Bahan-bahan yang dibutuhkan disiapkan berdasarkan hasil analisisnya.
25
c. Bahan yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan
sekolah.
B. Strategi Pembelajaran
Beberapa prinsip pembelajaran yang harus diperhatikan dalam mata pelajaran TIK
adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan
kompetensi dasar secara utuh.
2. Pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Guru harus selalu
berpikir kegiatan apa yang bisa dilakukan agar siswa memiliki kompetensi yang
telah ditetapkan.
3. Pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar
dan sarana yang tersedia
4. Pembelajaran bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulangan
pembelajaran materi tertentu).
5. Pembelajaran memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual
siswa seperti: bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-
ekomomi, dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapi siswa yang
bersangkutan.
6. Sifat kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dalam program TIK
adalah : Teori dan Praktek yang mencerminkan ciri khas dalam pegembangan
kemapuan mata pelajaran TIK
7. Pembelajaran didasarkan pada teori konstruktivisme. Dalam
pelaksanaannya sebaiknya menggunakan pendekatan pemecahan masalah
dan/atau analisis sistem yang dicapai melalui aktivitas belajar sambil
melakukan (Learning by Doing). Pemberian peluang bagi siswa untuk mencari,
mengolah, dan menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru
8. Metoda pembelajaran: demonstrasi, diskusi, studi kasus, percobaan, dan
pembuatan karya bidang TIK.
26
b. Pendekatan pemecahan masalah (problem solving) adalah
pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk dapat memecahkan
masalah melalui proses berpikir yang sistematis.
2. Metode
Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
Contoh :
Metode ceramah. Dalam metode ceramah proses belajar mengajar yang
dilaksanakan oleh guru umumnya didominasi dengan cara ceramah.
Dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (TIK), ada beberapa motode
yang umum digunakan, diantaranya adalah :
a. Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa
memahami materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila
materi yang menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai
aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan
tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan
pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban),
serta disajikan dengan cara yang menarik.
b.Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk
teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai
menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua anggota
diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah.
Jika metoda ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat
dalam forum ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus
ada pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan
menarik, peserta diskusi dapat menerima dan memberi, dan suasana
diskusi tanpa tekanan.
c. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi
melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian
tugas dapat secara individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk
setiap siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda.
Agar pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses
pembelajaran, maka: 1) tugas harus bisa dikerjakan oleh siswa atau
kelompok siswa, 2) hasil dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan
presentasi oleh siswa dari satu kelompok dan ditanggapi oleh siswa dari
kelompok yang lain atau oleh guru yang bersangkutan, serta 3) di akhir
kegiatan ada kesimpulan yang didapat.
27
d.Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana
siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa
diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri
dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang
dipelajarinya. Di dalam TIK, percobaan banyak dilakukan pada pendekatan
pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau bahan.
Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau kelompok. Hal
ini tergantung dari tujuan dan makna percobaan atau jumlah alat yang
tersedia. Percobaan ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, bila alat yang
tersedia hanya satu atau dua perangkat saja.
e. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses,
situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang
dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik
yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan
penjelasan lisan.
Demonstrasi akan menjadi aktif jika dilakukan dengan baik oleh guru dan
selanjutnya dilakukan oleh siswa. Metoda ini dapat dilakukan untuk
kegiatan yang alatnya terbatas tetapi akan dilakukan terus-menerus dan
berulang-ulang oleh siswa.
f. Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang
dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru
kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa.
Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi
Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa
sudah terlibat dalam kerja kelompok.
Peran guru sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat
dibutuhkan oleh siswa untuk mendampingi mereka membahas dan
menyelesaikan tugas-tugasnya
Penyelenggaraan metoda tutorial dapat dilakukan seperti contoh berikut
ini:
- Misalkan sebuah kelas dalam bahan ajar Pengerjaan Kayu 2, jam
pelajaran pertama digunakan dalam bentuk kegiatan klasikal untuk
menjelaskan secara umum tentang teori dan prinsip.
- Kemudian para siswa dibagi menjadi empat kelompok untuk membahas
pokok bahasan yang berbeda, selanjutnya dilakukan rotasi antar
kelompok.
28
- Sementara para siswa mempelajari maupun mengerjakan tugas-
tugas, guru berkeliling diantara para siswa, mendengar, menjelaskan
teori, dan membimbing mereka untuk memecahkan problemanya.
- Dengan bantuan guru, para siswa memperoleh kebiasaan tentang
bagaimana mencari informasi yang diperlukan, belajar sendiri dan
berfikir sendiri.
- Perhatian guru dapat diberikan lebih intensif kepada siswa yang
sedang mengoperasikan alat-alat yang belum biasa digunakan.
3. Pengelolaan kelas
Pengorganisasian kelas dilakukan dengan cara: bervariasi dengan
mengombinasikan kegiatan individu/perorangan, berpasangan, kelompok, dan
klasikal.
Pengelolaan kelas dalam pembelajaran TIK lebih menekankan pada
pengertian pengorganisasian siswa pada saat pelaksanaan proses belajar
mengajar selama satu periode atau jangka waktu tertentu.
Sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran TIK, maka dalam satu
periode pembelajaran siswa akan melalui/mengikuti proses pembelajaran yang
bersifat Teoritis, Praktik dan Praktikum. Mengingat jumlah siswa dalam satu
kelas relatif besar serta adanya keterbatasan sarana pembelajaran khususnya
peralatan, maka pengorganisasian siswa perlu direncanakan oleh guru
sebelum melaksanakan proses belajar mengajar program TIK. Melalui
pengorganisasian kelas yang baik diharapkan setiap siswa akan mendapatkan
pengalaman belajar yang adil dan merata saat mengikuti kegiatan belajar
mengajar.
Pengelolaan kelas atau pengorganisasian siswa dalam pembelajaran TIK
dapat dibedakan atas 2 bentuk, yaitu :
- Pengorganisasian siswa secara klasikal (sistem seri)
- Pengorganisasian siswa secara kelompok atau grouping (sistem paralel-
rotasi).
4. Pelaksanaan
Pengorganisasian kelas secara klasikal adalah mengkondisikan semua siswa
memperoleh materi pembelajaran yang sama pada waktu proses belajar
mengajar yang sama berlangsung. Pengorganisasian dengan cara ini dalam
pembelajaran TIK umumnya dilakukan pada saat materi pendahuluan atau
meteri-materi yang sifatnya konsep yang dibahas secara teoritis. Beberapa
materi yang dikerjakan secara proyek, pengelolaan kelasnya juga
menggunakan cara klasikal.
Dalam pengorganisasian siswa secara kelompok, siswa dibagi dalam
beberapa kelompok belajar dan masing-masing kelompok mendapatkan materi
pembelajaran yang berbeda pada saat proses belajar mengajar yang sama.
Agar pada akhir kegiatan atau periode pembelajaran semua siswa
mendapatkan materi yang sama maka dilakukan sistem rotasi.
29
Pengorganisasian secara kelompok ini digunakan untuk pembelajaran materi-
materi TIK yang proses pembelajarannya bersifat Praktik atau Praktikum alat di
sekolah terbatas.
30
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SMP
JAKARTA. MEI TAHUN 2007
2. Cakupan Penilaian
Penilaian hasil belajar pada mata pelajaran TIK mencakup semua materi atau
kompetensi yang ada dalam SK/KD mata pelajaran TIK. Kompetensi yang dinilai
meliputi ranah kognitif, efektif dan psikomotor secara terpadu.
3. Acuan Penilaian
Penilaian dilakukan dengan acuan kriteria (penilaian acuan patokan) sesuai
dengan indikator-indikator atau kriteria yang ditentukan dalam standar
kompetensi lulusan mata pelajaran TIK. Kriteria penilaian berhubungan langsung
dengan tujuan pembelajaran dan harus tercantum secara jelas dan terukur
dalam pedoman mata pelajaran TIK.
31
4. Prinsip Penilaian Authentic Assessment
Penilaian pada mata pelajaran TIK dilakukan berdasarkan prinsip authentic
assessment atau penilaian sebenarnya. Melalui prinsip tersebut, penilaian
dilakukan menggunakan berbagai teknik dan jenis instrumen serta mengkaitkan
materi penilaian dengan konteks dan aplikasi TIK dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini akan mempermudah dalam mengungkap kompetensi siswa secara lebih
akurat. Penilaian diarahkan untuk mengetahui penguasaan siswa dalam
mengkaitkan dan mengaplikasikan materi mata pelajaran TIK dengan kehidupan
sehari-hari. Melalui penilaian ini, siswa memperoleh kesempatan untuk
mengungkapkan berbagai kemajuan belajar yang diperolehnya yang relevan
dengan standar kompetensi lulusan mata pelajaran TIK.
5. Prosedur Penilaian
Dalam prosedur penilaian, pendidik seharusnya menggunakan langkah-langkah
sistematis sebagai berikut.
a. Perumusan Indikator Pencapaian
Dalam SI tidak ada rumusan indikator pencapaian. Oleh karena itu, dalam
pengembangan silabus yang akan ditindaklanjuti dengan kegiatan penilaian,
pendidik harus merumuskan indikator sebagai pertanda pencapaian
keberhasilan penguasaan KD dengan kriteria:
1) sesuai tingkat perkembangan berpikir peserta didik;
2) berkaitan dengan SK dan KD;
3) memperhatikan aspek manfaat dalam kehidupan sehari-hari (life
skills);
4) harus dapat menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik
secara utuh (kognitif, afektif, dan psikomotor);
5) memperhatikan sumber-sumber belajar yang relevan;
6) dapat diukur/dapat dikuantifikasikan/dapat diamati;
7) menggunakan kata kerja operasional.
b. Penyusunan Kisi-kisi
Kisi-kisi penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan
perencanaan pembelajaran dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Di dalam silabus, pendidik harus dapat menunjukkan
keterkaitan antara SK, KD, materi pokok/materi pembelajaran, alokasi waktu,
sumber belajar di satu sisi, dengan indikator pencapaian KD yang
bersangkutan beserta teknik penilaian dan bentuk instumen yang digunakan.
Teknik penilaian dan bentuk instrumennya dapat dituliskan dalam satu kolom,
dan dapat pula dituliskan pada kolom yang berbeda. Berikut ini disajikan
salah satu contoh format kisi-kisi penilaian yang menyatu dengan silabus.
32
Contoh salah satu format kisi-kisi penilaian yang menyatu dengan
silabus.
Contoh 1.
Silabus Pembelajaran
Sekolah : ...................................
Mata Pelajaran : ...................................
Kelas/Semester : ...................................
Standar Kompetensi : ................................................
Keterangan:
• Standar Kompetensi (SK) diambil dari SI atau SI yang dirumuskan
oleh KTSP bila rumusan SI lebih tinggi dari rumusan SI menurut
Permendiknas no 22 Tahun 2006.
• Kompetensi Dasar (KD): jabaran dari SK yang bersangkutan
33
• Materi Pokok/Materi Pembelajaran: Materi yang dipilih yang
mendukung pencapaian KD yang bersangkutan.
• Kegiatan Pembelajaran: kegiatan yang dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar dalam rangka pencapaian KD yang
bersangkutan.
• Indikator pencapaian: ciri yang menandai pencapaian KD yang
bersangkutan.
• Penilaian: memuat teknik penilaian dan bentuk instrumen yang
dipilih yang sesuai dengan indikator yang ditetapkan
• Alokasi waktu: lama kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di
dalam kelas/laboratorium.
• Sumber Belajar: rujukan, objek, dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran.
c. Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan penilaian dalam pembelajaran TIK dilakukan secara terpadu
dengan pembelajaran di kelas/laboratorium (berbasis kelas) melalui test
tertulis, pengumpulan kerja siswa (potofolio), hasil karya (produk), penugasan
(proyek) dan kinerja (performance). Prosedur pelaksanaan penilaian
disesuaikan dengan tujuan dan kegiatan pembelajaran. Melalui keterpaduan
antara penilaian dan pembelajaran, pelaksanaan penilaian dilakukan pada
sebelum pembelajaran, selama pembelajaran dan setelah pembelajaran.
6. Teknik Penilaian
Teknik penilaian menggunakan on going assessment dengan multi metode
meliputi penilaian proses dan produk, antara lain: paper and pencil test,
performance test, portfolio, individual oral presentations, yang dilakukan baik
secara formal maupun informal.
Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan teknik penilaiannya.
Instrument dikembangkan secara sistimatis sesuai dengan prosedur
pengembangan instrumen. Instrumen harus valid, reliablel, fokus pada
kompetensi yang diharapkan, komprehensif, obyektif, berkesinambungan, dan
mendidik. Oleh karena itu, bentuk instrumen yang dikembangkan dapat berupa
bentuk instrumen yang tergolong teknik:
a.Tes tulis, dapat berupa tes esai/uraian, pilihan ganda, isian, menjodohkan
dan sebagainya.
b.Tes lisan,
Pada test lisan, soal-soal dan jawabannya disampaikan secara lisan. Test
yang dilakukan dengan cara demikian akan memungkinkan siswa dapat
belajar kembali, hal ini disebabkan adanya dialog antara siswa dengan
penguji. Intrumen yang digunakan dapat berupa daftar pertanyaan.
34
c.Tes unjuk kerja, dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi, dan uji petik
kerja produk, uji petik kerja prosedur, atau uji petik kerja prosedur dan
produk.
Pada test unjuk kerja ini guru mengevaluasi siswa mengenai aspek-aspek
keterampilan, kemampaun dan sikap melakukan sesuatu dalam bidang
teknologi, baik di dalam workshop, di lingkungan sekolah, maupun di
lapangan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada test semacam ini, soal-soal test biasanya disampaikan dalam bentuk
tugas-tugas. Penilaiannya dilakukan baik terhadap proses pelaksanaan
tugas-tugas tersebut maupun terhadap hasil yang dicapai.
d.Penugasan, seperti tugas proyek atau tugas rumah.
e.Observasi yaitu dengan menggunakan lembar observasi.
f. Wawancara yaitu dengan menggunakan pedoman wawancara
g.Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja dan tugas-tugas siswa yang
diberi komentar oleh guru tentang kemajuan siswa dalam mengerjakan
tugas-tugas tersebut. Penilaian portofolio ini bermanfaat untuk pelayanan
siswa secara individual. Skor nilai dalam portofolio menggunakan cacatan
perkembangan siswa yang dilakukan oleh guru.
Untuk membuat penilaian yang adil, obyektif, dan akurat, guru harus
bersikap optimal, yaitu: (a) Memanfaatkan bukti-bukti hasil kerja siswa dari
sejumlah penilaian yang dilakukan dengan berbagai cara, (b) membuat
keputusan yang adil terhadap penguasaan kemampuan siswa dengan
mempertimbangkan hasil kerja yang dikumpulkan seperti dokumen
pekerjaan, karya, dan atau prestasi dalam bidang karya siswa.
h. Penilaian diri dengan menggunakan lembar penilaian diri
i. Penilaian Antarteman
Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan
cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan
dan kekurangan temannya dalam berbagai hal.
Berikut ini disajikan ragam teknik penilaian beserta bentuk instrumen yang dapat
digunakan.
35
Teknik Bentuk Instrumen
• Tes • Tes isian
tulis
• Tes uraian
• Tes pilihan ganda
• Tes menjodohkan
• Dll.
• Tes • Daftar pertanyaan
lisan
• Tes • Tes identifikasi
unjuk kerja
• Tes simulasi
• Uji produk
• Uji prosedur
• Uji prosedur dan produk
• Pen • Tugas proyek
ugasan
• Tugas rumah
• Obs • Lembar observasi
ervasi
• Waw • Pedoman wawancara
ancara
• Port • Dokumen pekerjaan, karya, dan/atau
ofolio prestasi siswa
• Penil • Lembar penilaian diri
aian diri
7. Penskoran dan Pelaporan Hasil Penilaian
Pensekoran dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif serta menyesuaikan
dengan format penilaian sekolah-sekolah bertaraf International yang telah ada.
Pembobotan dilakukan secara seimbang dan proporsional. Hasil penilaian
digunakan sebagai masukan bagi siswa, guru dan sekolah untuk
menyempurnakan pembelajaran. Terdapat dialog secara rutin antara sekolah
dengan orang tua, antara guru dengan siswa, serta antar guru terkait dengan
hasil belajar siswa. Pelaporan hasil belajar (Rapor) disusun sedemikian rupa
sehingga bersifat fleksibel baik untuk kepentingan nasional maupun
internasional.
36
guru dapat mengambil keputusan terbaik dan cepat untuk memberikan
bantuan optimal kepada kelas dalam mencapai kompetensi yang telah
ditargetkan dalam kurikulum, atau guru harus mengulang pelajaran dengan
mengubah strategi pembelajaran, dan memperbaiki program
pembelajarannya. Oleh karena itu, program yang telah dirancang, strategi
pembelajaran yang telah disiapkan, dan bahan yang telah disiapkan perlu
dievaluasi, direvisi, atau mungkin diganti apabila ternyata tidak efektif
membantu peserta didik dalam mencapai penguasaan kompetensi.
Perbaikan program tidak perlu menunggu sampai akhir semester, karena
bila dilakukan pada akhir semester bisa saja perbaikan itu akan sangat
terlambat. Evaluasi proses ini antara lain dapat didasarkan pada hasil
belajar yang diperoleh peserta didik dan kelancaran pelaksanaan proses
pembelajaran.
37