Professional Documents
Culture Documents
Mengapa kita memerlukan uraian jabatan (job description)?. Ini tentunya kembali dari
organisasi sendiri. Organisasi mempunyai alasan, mengapa harus ada, untuk apa
diadakan, dan sasaran apa yang harus dicapai. Karena itu organisasi merumuskan visi,
misi dan perencanaan yang kemudian membentuk struktur. Dari struktur inilah
selanjutnya pekerjaan / jabatan (job) itu muncul.
Jabatan merupakan unit dasar dari struktur organisasi yang membangun organisasi.
Semua jabatan harus dikombinasikan untuk mencapai tujuan, sehingga jabatan harus
berhubungan dengan individu (employee) dan organisasi sebagai pemilik (employer).
Dari sinilah jabatan bisa disebut sebagai kumpulan tanggungjawab / aktifitas untuk
menghasilkan sesuatu .
Maka jelaslah bahwa job description adalah bagian penting dari sistem pengembangan
SDM. Ibarat navigator, job desc adalah peta yang menentukan arah, kemana harus
berbelok, berapa kecepatan yang diperlukan dan seterusnya. Sudah tentu, sebelum
membuat job desc, didahului dengan yang namanya job analysis.
1. Untuk jabatan yang sama sekali baru, namun sudah ada di dalam struktur
organisasi.
2. Untuk jabatan yang ada (vacant) namun belum ada orangnya.
3. Untuk jabatan yang sudah ada posisi orangnya tapi belum mempunyai job
description.
Setiap kondisi membutuhkan pendekatan yang berbeda. Sebagai contoh, untuk kondisi
pertama, tentu tidak bisa dengan proses interview , tapi dengan cara mencari referensi
atau benchmark ke organisasi lain. Sedangkan untuk kondisi ke 2 dan 3, bisa dilakukan
dengan proses tiga arah, yakni dengan menggali informasi pada pemegang jabatan, atasan
atau orang lain yang mengerti.
Langkah-langkah job analysis sesuai kondisi diatas akan dijelaskan pada tulisan
berikutnya.
Job Analisis dilakukan melalui proses tiga arah antara pemangku jabatan (job holder), atasan
(superior) dan job analis. Terkadang bila diperlukan, dapat melibatkan orang lain,misalnya orang
yang memiliki job yang sama, atau orang yang lebih senior yang berada dalam satu departemen
dengan pemegang jabatan, atau bisa juga orang yang mengerti dengan jabatan tersebut.
Pemangku jabatan merupakan sumber informasi utama karena dialah yang yang lebih
mengetahui pekerjaannya dibandingkan dengan orang lain. Atasan melihat jabatan tersebut
dalam prespektif : mampu melihat bagian yang lebih fokus yang tidak terlihat oleh pemegang
jabatan sebagaimana mestinya. Job analis adalah orang luar yang independen dan terlatih untuk
melihat job dan dan membantu pemangku jabatan dan atasan memberikan draft dan menuntun
perubahan-perubahan yang dilakukan semua pihak terkait sampai hasil akhir.
Gugus tugas, tanggungjawab dari job description berupa rentang/kisaran jabatan dalam Min
Tugas dan Max Tugas pada periode waktu tertentu. Jika tugas/tanggunjawab tersebut sudah
dibawah Min Tugas, maka sebaiknya dilakukan revisi terhadap job description tersebut (job re-
analysis ). Demikian juga jika tugas/tanggungjawab sudah melewati Max Tugas.
Dari sini terlihat bahwa job description merupakan dokumen yang dinamis, mengikuti
perkembangan, strategi kondisi maupun situasi organisasi.
Jika kita diminta untuk membuat job description, maka yang perlu dipertimbangkan
adalah apa bagian-bagian isi dari job description tersebut. Kelengkapan bagian dari isi
sebuah job description sebenarnya tergantung kebutuhan organisasi. Semakin kompleks
dan semakin integratif antara subsistem SDM lainnya, maka job description yang lengkap
akan semakin dibutuhkan.
Karena itu, sebuah Job Description yang baik, minimal memuat dua hal yakni :
Namun, agar lebih dapat memenuhi sebagai bagian integratif dengan sub sistem
lainnya, yakni akan menjadi referensi utama pengembangan sub sistem manajemen SDM,
job description sebaiknya memiliki tiga hal utama yakni:
1. Uraian mengenai jabatan tersebut, yakni berisikan hal penting mengenai jabatan
itu.
2. Ukuran kinerja yang dipersyaratkan, sebagai indikator terhadap keberhasilan
menyelesaikan tanggungjawab utama jabatan.
3. Kebutuhan jabatan yang dipersyaratkan
Dalam perkembangannya, uraian jabatan berisikan banyak item. Umumnya terdiri dari
Misi Jabatan, Ilustrasi Pekerjaan, Lingkungan Pekerjaan, Hubungan Pekerjaan,
Tanggungjawab utama, Wewenang Pekerjaan, dan Dimensi Pekerjaan. Ukuran kinerja
dapat diambil dari Key Performance Indicator untuk jabatan tersebut, yang berasal dari
Key Result Area nya. Hubungan ini hendaknya sejalan dengan strategi, visi, misi
organisasi dan tentunya terkait dengan tanggungjawab utama bagi pemangku jabatan
tersebut.
Sedangkan untuk kebutuhan jabatan atau pekerjaan, dapat dibagi menjadi persyaratan
utama yang bersifat mutlak, dan persyaratan kompetensi baik soft competency maupun
hard competency.
• Misi jabatan
• Ilustrasi jabatan
• Dimensi Pekerjaan
• Tanggung jawab utama
• Wewenang Utama
• Lingkungan kerja
• Hubungan kerja
Misi Jabatan
Misi jabatan bertujuan untuk menjawab alasan mengapa jabatan tersebut ada didalam
organisasi. Misi jabatan terdiri dari pernyataan singkat yang terdiri dari satu sampai dua kalimat.
Beberapa pertanyaan yang mungkin dilakukan untuk dapat menjawab hal ini adalah :
Ilustrasi Pekerjaan
Ilustrasi pekerjaan adalah narasi yang menggambarkan pekerjaan tersebut, biasanya terdiri
beberapa paragraf terstruktur. Dengan membaca ilustrasi pekerjaan diharapkan pembaca dapat
mendapatkan gambaran tentang jabatan tersebut, seolah-olah merasakan bagaimana melakukan
pekerjaan itu. Tidak perlu berupa karangan panjang, yang penting singkat, padat dan mengenai
sasaran. Yang diisi pada ilustrasi pekerjaan terutama :
Aspek penting lainnya untuk penulisan job description yang lengkap adalah adanya Dimensi
Jabatan. Dimensi jabatan adalah hal-hal penting yang dikelola oleh pemangku jabatan yang
memberikan dampak secara langsung maupun tidak langsung. Dimensi juga berguna untuk
membedakan suatu jabatan dengan jabatan lain yang serupa. Berikut adalah contoh Dimensi
Jabatan
- Sales area
- Promotion/Advertising budget
- Total sales
- Biaya perawatan
Adanya dimensi, memberikan ruang untuk job description suatu posisi tidak perlu banyak
perubahan, bila jabatan tersebut hanya sedikit berbeda. Sebagai contoh, jika suatu jabatan
memiliki tugas pokok yang 80% sama dengan suatu jabatan lain, maka job descriptionnya bisa
dibuat sama. Yang perlu dibedakan adalah hanya pada dimensi jabatannya.
Sebuah job description yang baik juga memuat rincian tugas utama atau tanggung jawab utama .
Tanggung jawab utama ini merupakan sasaran-sasaran yang melekat pada pemangku jabatan
agar misi jabatan dapat dicapai. Sebagai penunjang persyaratan pelaksanaan setiap tanggung
jawabnya dengan baik, job description juga dilengkapi wewenang yang jelas sehingga dapat
menjalankan tanggung jawabnya dengan baik.
Tanggung jawab yang disertai wewenang dalam pelaksanaannya hendaknya memenuhi syarat
accountability, artinya harus memiliki ukuran keberhasilan (standard performance) untuk
menunjukkan bahwa tanggung jawabnya sudah dilakukan dengan baik dan wewenang yang
diberikan juga digunakan sebagaimana mestinya. Ukuran keberhasilan ini nantinya akan menjadi
performance indicator.
Beberapa hal penting dalam menyusun tanggung jawab utama yang baik adalah :
Namun dalam penulisan tanggungjawab utama, seringkali tercampur antara aktifitas tugas
dengan tanggungjawab utama. Berikut adalah contoh penulisan tanggungjawab utama yang
belum tepat untuk posisi manajer pemasaran (marketing manager):
Jika dianalisa, hal diatas belum menggambarkan tanggung jawab utama, masih kabur dan
hanya mencerminkan aktivitas yang harus dilakukan pemegang jabatan, terkait tugas utamanya
sebagai manajer pemasaran.
Dibawah ini ada contoh lain penulisan tanggungjawab yang belum pas, seperti dibawah :
Jika dilihat pernyataan di atas terlampau luas dan melebar, sehingga sulit untuk melihat
keberhasilannya.
Coba perhatikan pernyataan dibawah, yang lebih mencerminkan gugus tanggungjawab utama
seorang manajer pemasaran.
Setelah adanya tanggungjawab utama dalam uraian jabatan, maka penting untuk melengkapinya
dengan wewenang utama. Mengapa demikian? karena kewenangan inilah yang membuat
tanggungjawab utama dapat terlaksana dengan baik. Tanpa kewenangan, si pemangku jabatan
tidak akan bisa berbuat maksimal sesuai tugas yang dibebankan.
Beberapa job description, seringkali terjadi pencampuran antara tanggungjawab utama dengan
kewenangan. Namun sebaiknya hal ini dipisahkan, untuk memudahkan mana penugasan utama,
dan mana kewenangannya. Contoh kewenangan utama :
Setelah adanya tanggungjawab utama dan kewenangan utama, maka uraian jabatan yang baik
dilengkapi dengan ukuran kinerja jabatan (performance indicator). Ukuran kinerja ini mengukur
keberhasilan si pemangku jabatan sebagai akibat tanggungjawab utama dan kewenangan utama
yang dimilikinya.
Ukuran kinerja yang dituliskan ke dalam uraian jabatan sebaiknya merupakan ukuran kinerja
kunci, agar memudahkan fokus si pemangku jabatan dalam mencapai keberhasilan suksesnya
pekerjaan.
• Menjaga sistem network dan webserver aman dari gangguan virus, spammer, spyware,
hacker, deface dll.
Sesuai dengan tanggungjawab utama diatas, maka pemangku jabatan diatas memiliki
kewenangan utama :
Dengan demikian, indikator kinerja kunci bagi jabatan IT Security Administrator / Network
Security Administrator adalah :
• Ketersediaan sistem network yang free dari fault selama periode tertentu
Terlihat sekali hubungan yang jelas antara tanggungjawab dan wewenang yang dimiliki dengan
ukuran kinerja jabatan tersebut. Ini akan memudahkan membuat keterkaitan antara uraian
jabatan (job description) dengan sistem pengelolaan kinerja individu (Individual Performance
Management System). Tentunya, hanya terkait dengan penugasan utama/ rutin dari jabatan
tersebut, sedangkan penugasan yang bersifat assignment / temporary / adhoc, diletakkan dalam
perencanaan kinerja individu.
Lingkungan kerja yang dimaksud dalam uraian jabatan ini adalah gambaran lingkungan kerja
secara fisik, serta tuntutan fisik dan mental pemangku jabatan dalam melaksanakan
pekerjaannya. Lingkungan kerja boleh digambarkan secara naratif maupun merupakan daftar
aspek fisik/non fisik yang mengenai hal-hal penting yang akan mempengaruhi proses kerja
pemegang jabatan.
Contoh lingkungan kerja untuk Pengawas Operasional Produksi Tambang / Supervisor Produksi
Tambang :
Meskipun berkantor di ruangan ber AC yang berada di lokasi tambang, pemegang jabatan seringkali harus
turun kelapangan (areal site) dengan lingkungan yang panas dan berdebu.
Setiap bertugas dilapangan, pemegang jabatan harus menggunakan peralatan pengaman tertentu (APD)
dan berhadapan dengan operator yang pada umumnya berada dalam situasi kerja yang melelahkan secara
fisik maupun mental.
Pemegang jabatan juga berada dalam tingkat stress yang cukup tinggi terutama ketika mesin / alat berat
mengalami breakdown. Dapat dikatakan pemangku jabatan termasuk pihak yang harus siaga (stand by)
selama jam kerja operasional.
Dengan adanya lingkungan kerja, sangat mempengaruhi dalam penilaian bobot jabatan (job
evaluation) karena resiko yang berbeda akan memberikan bobot nilai yang berbeda pula.
Secara umum, Hubungan Kerja dibagi dalam dua besaran utama yakni :
Yang terpenting dari hubungan kerja tersebut adalah sifat, karakter maupun jenis hubungan
kerja. Pembagian jenis hubungan kerja ini bisa bersifat fungsional, instruksional, koordinasi,
informasi, konsultasi, kemitraan maupun rekomendasi.
Selain hubungan pekerjaan, ada aspek yang penting lainnya yang diperlukan untuk kelengkapan
sebuah uraian jabatan (job description) Aspek ini memiliki dampak strategis terutama dalam
perekrutan, pengembangan karyawan (development) dan pembobotan jabatan. Aspek penting ini
adalah Persyaratan Jabatan (Job Requirement).
• Persyaratan Mutlak. Yakni persyaratan yang mau tidak mau harus ada dan dimiliki oleh
si pemangku jabatan.
• Persyaratan Tambahan. Yakni persyaratan yang semestinya dan sebaiknya ada diimiliki
oleh pemangku jabatan agar dapat bekerja efektif.
Ketentuan mengenai persyaratan ini, tergantung dari karakteristik organisasi. Karena itu, seorang
analis jabatan haruslah mengetahui dan menggali lebih dalam, apa kebutuhan utama dan mutlak
dari jabatan tersebut serta apa kebutuhan yang spesifik maupun umum bagi jabatan tersebut.
Ada beberapa perusahaan yang mempersyaratkan memiliki nilai-nilai (values) sebagai syarat
utama dalam jabatan tersebut. Misalnya, seorang account officer bank harus memiliki
persyaratan : berintegritas, jujur. Namun ada pula organisasi yang mempersyaratkan kebutuhan
fisik. Misal sebuah perusahaan jasa keamanan, mempersyaratkan staff guard security harus
memiliki : Kemampuan Beladiri, berjenis kelamin laki-laki, tinggi badan minimal 170 cm dst.
Untuk mudahnya, dapat diambil contoh yakni membagi persyaratan kompetensi menjadi dua
jenis yakni :
• Soft Competency, yakni persyaratan kompetensi yang terkait dengan perilaku, budaya,
attitude maupun sikap.
• Hard Competency, yakni persyaratan kompetensi yang terkait dengan pengetahuan,
ketrampilan, dan keilmuan yang diperlukan dalam pekerjaan.
Adapun, mengenai tingkat / level kompetensi bisa saja dimasukkan ke dalam job description.
Namun, bila ingin dimasukkan, maka anda harus sudah memetakan profil jabatan tersebut ke
dalam skala kompetensi sesuai kategori kompetensi diatas. Bisa menggunakan skala mulai dari
pemula/ beginner, menengah / intermediate, sampai ahli / advance, atau menggunakan basis
indikator, dengan petunjuk indikator di setiap tingkat kompetensi.
Sebagai pelengkap namun juga cukup penting untuk dicantumkan dalam uraian jabatan adalah
ukuran kualifikasi jabatan. Ukuran kualifikasi jabatan ini merupakan hal-hal yang dapat dijadikan
ukuran bahwa seseorang memiliki kompetensi yang disyaratkan.
Perlu diperhatikan bahwa ukuran kualifikasi jabatan bukanlah merupakan persyaratan mutlak,
tapi hanya menunjukkan indikator-indikator sebagai bukti bahwa untuk jabatan tersebut akan
lebih efektif bila pemangku jabatan memiliki indikator tersebut.
• Tingkat pendidikan
• Sertifikasi yang diperoleh
• Pengalaman dalam pekerjaan
• Training dan pelatihan yang pernah diikuti
• Lulusan SMU/SMK
• D3 dari segala jurusan
Pengalaman Kerja:
• Lulusan SMU : Minimal 3 tahun sebagai instruktur untuk pengoperasian Alat-alat berat
• Lulusan D3 : Minimal 1 tahun sebagai instruktur untuk pengoperasian Alat-alat berat
Pelatihan :
Dengan adanya ukuran kualifikasi jabatan, sangat memudahkan dalam seleksi awal kandidat
pada proses rekrutmen. Bila menggunakan aplikasi sistem informasi SDM, dimana database
kandidat sudah diletakkan ke dalam database server, anda bisa dengan mudah melakukan
pengurutan seleksi atau query awal dengan kriteria yang anda tentukan sendiri sehingga bisa
memperoleh daftar kandidat untuk posisi / jabatan tertentu secara cepat.
Sebagai contoh, anda bisa membuat bagan posisi organisasi untuk jabatan Supervisor
Accounting, cukup dengan satu layer ke atas (atasan) dan satu layer ke bawah (bawahan).
Namun adakalanya, anda perlu membuat bagan posisi organisasi untuk General Manager
Finance dengan satu layer ke atas (atasan), dan 2 sampai 3 layer kebawah (bawahan), sehingga
mencukupi untuk melihat hubungan atasan, rekan kerja, bawahan.
Sekali lagi, anda bisa membuat bagan posisi organisasi di dalam job description, jika organisasi
tersebut tentunya sudah memiliki Struktur Organisasi baku, yakni yang menjelaskan konfirgurasi
formal di dalam organisasi yang dengan alokasi rangkaian tugas, tanggungjawab dan wewenang
di dalam organisasi. Struktur ini hendaknya sudah disahkan oleh manajemen puncak Organisasi.
Adapun proses pembuatan struktur organisasi biasanya menggunakan metode dan teknik yang
dinamakan Disain Organisasi (Organization Design). Penjelasan mengenai Disain Organisasi
akan dibuat dalam tulisan tersendiri, mengingat luasnya bahasan Disain Organisasi itu sendiri,
termasuk teori, latar belakang maupun strategi yang mendasarinya.