Professional Documents
Culture Documents
Skripsi
oleh:
Ida Rufaida
08513058
Whitney Houston(1991):
PEMBELAJARAN MATEMATIKA”
etika keilmuan yang berlaku sehingga isi skripsi serta semua kelengkapannya ini
merupakan karya asli. Apabila kemudian ditemukan hal-hal yang tidak sesuai
dengan isi pernyataan saya ini, saya bersedia menerima resiko atau sanksi apa
pun.
IDA RUFAIDA
Lembar Pengesahan Skripsi
oleh:
IDA RUFAIDA
NIM: 08513058
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui oleh:
Segala puji adalah milik Ilahi yang Maha Tinggi. Syukur berbinar terujar
bagi yang Akbar, seraya memijar shabar menjalani alur yang tidak sepanjangnya
datar.
Terima kasih tiada tara dan apresiasi dari lubuk hati dihaturkan dengan
sedang menjadi topik yang hangat; Karena materinya enak untuk dijadikan bahan
pada sampul, karena masalahnya adalah bagian tidak terpisahkan dari diri dan
keseharian penulis.
pepatah bahwa bila menunggu kesempurnaan, sebuah buku tidak akan pernah
terbit, karena setiap selesai menulis satu paragrap informasi ada ribuan paragrap
baru yang harus ditulis untuk menyajikan informasi mutakhir. Maka tanpa
menunggu sempurna skripsi ini disajikan apa adanya. Lebih dari itu, skripsi yang
baik adalah skripsi yang selesai, maka dengan disajikannya skripsi maka skripsi
Selesainya skripsi sudah tentu berkat dukungan berbagai pihak, untuk itu
sekali lagi disampaikan terimakasih dan penghargaan kepada siapa saja yang
wawancara serta observasi. Terima kasih tidak sekadar atas perannya dalam
Guru, Kepala dan staf pimpinan SMP Negeri 1 Cicalengka yang dengan
dalam merapihkan pola pikir dan penulisan buah pikir menjadi skripsi. Serta
Sekali lagi atas segala kabajikan dan kebijakan yang telah terpancar,
mendapat balasan dari Allah dan menjadi barokah bagi kita semua. Penulis juga
memohon maaf apabila ada hal-hal yang tidak semestinya dikemukakan ternyata
baik disampaikan langsung kepada penulis atau penulis kutip pendapatnya dari
buku dan buah tulisan lainnya, diberikan ganjaran yang pantas. Semoga kebaikan
Penulis
DAPTAR ISI
ABSTRAK vii
KATA PENANGTAR viii
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Pembatasan Masalah 6
C. Rumusan Masalah 7
D. Tujuan penelitian 7
E. Manfaat Penelitian 7
F. Asumsi 8
G. Hipotesis 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA 10
A. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan 10
B. Matematika Sebagai Pelajaran Kehidupan Sehari-hari 14
C. Kesulitan Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika 15
D. Pergeseran Konsep Pembelajaran 20
E. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and 27
Learning)
BAB III METODE PENELITIAN 37
A. Penelitian Tindakan Kelas 37
B. Variabel Penelitian 47
C. Definisi Operasional
D. Tehnik Pengumpulan Data 51
BAB IV LAPORAN HASIL TINDAKAN KELAS 52
A. Gambaran Penelitian 52
B. Penjelasan Siklus Pertama 54
C. Penjelasan Siklus Kedua 68
D. Penjelasan Siklus Ketiga 86
E. Post Test 97
F. Pembahasan dan Pengambilan Keputusan 106
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 117
DAFTAR PUSTAKA 120
LAMPIRAN-LAMPIRAN 123
DAFTAR TABEL
perhitungan
4.6 Siswa yang benar dalam operasi perhitungan tetapi salah dalam 63
menetapkan ukuran
4.7 Siswa yang benar dalam mengukur dan menghitung 77
4.8 Hasil pengukuran dan penghitungan kelompok 78
4.9 Kebutuhan porselin untuk bak air 80
4.10 Nilai Tes Siklus Ketiga per butir soal 93
4.11 Perbandingan Nilai soal nomor 1 dan nomor 2 94
4.12 Daftar hasil kwadrat 96
4.13 Perolehan nilai kumulatif Post Test 99
4.14 Perolehan nilai post test per butir soal 100
4.15 Perolehan nilai penerapan per butir soal 103
4.16 Rekapitulasi nilai penerapan per butir soal 106
4.17 Tingkat kenaikan nilai Tes prasyarat-Post test 107
4.18 Sikap siswa terhadap pembelajaran 110
4.19 Pandangan siswa mengenai pembelajaran 111
L.1 Validitas Instrumen, Data hasil uji coba 123
L.2 Validitas butir soal 124
L.3 Reliabilitas Instrumen 126
L.4 Indeks Kesukaran 128
L.5 Daya Pembeda 129
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
tidak diberikan oleh guru, tetapi siswa sendiri yang berusaha mengembangkan
arahan, bimbingan dan kemudahan agar siswa dapat belajar dan mengembangkan
intelektual.
baik pada tataran konsep dan strategi pendidikan; kompetensi Pendidik dan
Sekolah Gratis yang dikampanyekan, antara lain oleh Utomo Danandjaya, pada
Tabel 1.1
Kisi-kisi Soal Ujian Nasional SMP & Madrasah Tsanawiyah
Standar Kompetensi
No Kemampuan yang diuji
Lulusan
sebab itu guru seyogianya menciptakan suasana pembelajaran yang dinamis dan
bagi siswa untuk melakukan pemecahan maslah dalam menjalani kehidupan saat
ini dan nanti. Masalah adalah kesenjangan antara kenyataan dengan keseharusan
atau harapan. Pemecahan Masalah adalah upaya untuk menemukan alternatif bagi
penyelesaiannya.
Bangun datar adalah bagian paling dasar dalam geometri yang lahir dan
didorong oleh ambisi para pemimpin pemerintahan pada masa itu untuk dapat
mendirikan bangunan yang besar dan kokoh serta untuk mengusai tanah bagi
Papirus yang ditulis pada tahun 1650 SM yang ditemukan pada abad ke Sembilan.
segitiga siku-siku, trapezium dengan kaki tegak lurus dan luas lingkaran. Pakar
(528-507 SM), yang menemukan teori panjang garis miring suatu segitiga siku-
siku sebagai akar dari penjumlahan kuadrat kedua sisi yang lain. Teori-teori
persegi panjang menjadi balok dan kotak; persegi menjadi kubus; segitiga menjadi
limas; segitiga dan persegi pajang atau persegi menjadi prisma dan sebagainya.
Namun demikian, walaupun siswa telah mengusai masalah bangun datar, ketika
kesulitan. Hal ini bukan saja dipengaruhi oleh stigma bahwa matematika pelajaran
yang sangat sulit juga masih kurangnya kesadaran siswa mengenai pentingnya
dan mengkaitkan materi ajar dengan latar belakang individual, sosial dan kultural
B. Pembatasan Masalah
sebab itu memiliki komponen dan faktor yang kompleks. Untuk menegaskan arah
dan keluaran hasil yang ingin dicapai, maka penelitian dibatasi pada hal-hal
berikut:
1. Dalam upaya mencapai prestasi terbaik akan selalu ada hambatan yang
dihadapi.
dengan lancar.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan penelitian
E. Manfaat Penelitian
5. Bagi STKIP Garut menjadi salah satu data penelitian yang dapat
6. Bagi dunia pendidikan menjadi salah satu materi untuk bahan studi
F. Asumsi
G. Hipotesis Tindakan
Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo (di bawah) dan thesa
sifatnya tentatif dari rumusan masalah yang telah disusun dalam suatu penelitian.
KAJIAN PUSTAKA
pendekatan, salah satu diantaranya pola dasar system dengan menerapkan lima
disiplin, yaitu: Personal Mastery; Team Learning; Shared Vision; Mental Model
dan System Thinking. (diadaptasi dari Peter M Senge, 1990) dalam The Fifth
1. Personal Mastery
berikut:
orang lain.
sistematis.
c. Spatial Intelligence, Kecerdasan Spatial/Visual, kemampuan
melalui renungan.
Tactile.
mengenali situasi emosi diri sendiri dan kondisi emosi orang lain.
kehidupan.
2. Team Learning
Dalam satu kelompok yang aktif setidaknya ada 5 hal yang dapat
dipelajari, yaitu:
dimiliki.
Bisa jadi kita telah cukup banyak belajar tetapi sedikit sekali yang
kita belajar.
optimal.
3. Shared Vision
Memasyarakatkan visi atau dalam konteks pembelajaran
penting. Bila siswa mengetahui apa target yang ingin dicapai dan manfaat apa
yang dapat diperoleh dari pembelajaran maka siswa akan lebih semangat
4. Mental Model
5. System of Thinking.
berfikir yang dapat menyederhanakan pola kerja, yaitu: Fixes that fail & fight
Shifting the burden to the intervenor (pengalihan beban kepada pihak lain);
matematika merupakan proses yang paling erat kaitannya karena penalaran atau
maka dikembangkan teori-teori tenang bahasa. Karena ada yang suka berpidato
maka dikembangkan teori tentang berpidato. Karena ada orang yang suka
sejak zaman Nabi Adam Alaihissalam. Ketika Habil dan Qobil diperintahkan
untuk berqurban. Nabi Adam menyebutkan jumlah dan takaran yang harus
orang membandingkan jumlah dengan istilah lebih banyak dan lebih sedikit.
Tetapi ketika sistem kepemilikan mulai melekat dalam masyarakat maka jumlah
untuk kepentingan menghitung dan mengingat jumlah. Lambat laun para ahli
tanah dan benda lainnya maka maka dikembangkan ilmu untuk mengukur bangun
datar. Kemudian ketika manusia mulai menempati bangunan yang dibuat, bukan
lagi di lapangan, pohon atau goa, maka mulai dirasakan kebutuhan menghitung
lainnya, termasuk lingkaran. Dengan dasar pengetahuan bangun datar dua dimensi
Menurut Hudiono (2008), masalah utama yang dihadapi siswa SMP adalah
matematika dan kompetensi matematika yang perlu dimiliki siswa yaitu: problem
kompleks, bisa menjadi lebih sederhana jika strategi dan pemanfaatan representasi
melalui penalaran atau berfikir logis dan penalaran dipahami serta dilatih melalui
logis membantu anak menjadi lebih cerdas). Namun demikian di sekolah terdapat
banyak kelainan yang menyebabkan kemampuan siswa dalam hal berfikir logis
Menurut Saragih (2008), hasil belajar matematika siswa sampai saat ini
masih menjadi suatu permasalahan yang sering dikumandangkan baik oleh orang
tua siswa maupun oleh pakar pendidikan matematika itu sendiri. Hasil penelitian
menemukan bahwa hasil tes mata pelajaran matematika siswa SMP sangat rendah,
Suryadi (2005) dalam thesisnya menemukan bahwa siswa kelas dua SMP
sisi dan segitiga sama kaki, dimana guru mengungkapkan bahwa semua segitiga
sama sisi adalah segitiga sama kaki. Ketika diberikan soal dengan diketahui
panjang salah satu sisi dan dua buah sudut, banyak siswa yang mempersepsi
segitiga sama kaki semua sisinya sama sehingga menghitung keliling dengan
Rendahnya hasil belajar di atas merupakan hal yang wajar jika dikaitkan
serta menyalin. Sesekali guru bertanya dan sesekali siswa menjawab. Pada akhir
Soal latihan umumnya bersipat rutin dan kurang melatih daya nalar. Siswa
menjadi robot yang harus mengikuti aturan dan prosedur dalam kegiatan
aplikasi.
tingkat kognitif siswa, serta menggunakan metode evaluasi yang terintegrasi pada
proses pembelajaran, tidak hanya tes pada akhir pembelajaran, formatif atau
diperlukan.
kemampuan penalaran serta bersikap kritis dan kreatif, proses pembelajaran dapat
menggunakan model, (3) kontribusi siswa, (4) terjadinya interaksi dalam proses
tidak formal) yang telah diketahuinya dengan menyelesaikan soal kontekstual dari
situasi nyata (real) yang sudah dikenal siswa sehingga ditemukan model dari
Menurut Ruseffendi (1979) ada tiga macam model yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran, yaitu: model kongkrit, model diagram dan model abstrak
atau symbol.
kurikulum, dari model lama berbentuk silabus yang berisi uraian mata pelajaran
yang harus diajar ke dalam kemasan yang berbentuk paket-paket kompetensi. Hal
yang sesuai dengan karakteristik bidang kajian dan karakteristik siswa agar
mencapai hasil yang maksimal. Oleh kerana itu peran guru dalam konteks
pembelajaran menuntut perubahan, antara lain: (a) peranan guru sebagai penyebar
kompleks, yang berarti bahwa mereka mempunyai perbedaan cara belajar sesuatu
yang berbeda pula; (c) proses belajar mengajar lebih ditekankan pada belajar
pergeseran peran guru dalam pembelajaran, yaitu: (a) Cara pandang guru terhadap
siswa perlu diubah. Siswa bukan lagi sebagai obyek pengajaran, tetapi siswa
sebagai pelaku aktif dalam proses pembelajaran. Dalam diri siswa terdapat
berbagai potensi yang siap dikembangkan. Oleh katena itu dalam konteks
mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimilikinya dan (b) Guru
Antara lain dengan cara memberikan tantangan yang berupa kasus-kasus yang
sering terjadi di masyarakat yang terkait bidang studi. Melalui kegiatan tersebut
diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya, yang pada
tantangan di masyarakat. Bahkan lebih jauh lagi diharapkan bisa ikut ambil bagian
yang berupa kemampuan dasar yang ingin dicapai bermuara pada satu
belajar tertentu.
tuntutan perkembangan.
2. Belajar aktif
keterampilan, nilai, dan sikap. Perubahan itu bersifat tetap dan berbekas.
lingkungannya.
doing (1859-1952). Dewey sangat tidak setuju pada rote learning “belajar
terlibat dalam proses belajar secara spontan. Keingintahuan siswa akan hal-
sarana bagi siswa untuk dapat belajar. Dengan peran serta siswa dan guru
dalam belajar aktif, akan tercipta suatu pengalaman belajar yang bermakna.
menumbuhkan kemampuan belajar aktif pada diri siswa dan menggali potensi
siswa dan guru untuk sama-sama berkembang dan berbagi pengetahuan,
pengalaman yang bermakna bagi siswa. Untuk itu guru diharapkan memiliki
kemampuan:
masyarakat.
masyarakat.
3. Pembelajaran Efektif
o Kecermatan penguasaan
4. Perencanaan Pembelajaran
siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak berinteraksi dengan guru
membelajarkan siswa”, dan bukan pada “apa yang dipelajari siswa”. Dengan
berikut:
konkrit, luas, dan mendalam, adalah hal yang perlu diupayakan oleh
siswanya.
yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi
dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih
kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke
filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghapal,
Siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa
mereka, dan bagaimana mencapainya. Siswa perlu menyadari bahwa yang mereka
sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya nanti. Mereka
mencapai tujuan belajar. Oleh karena itu guru lebih banyak berurusan dengan
strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah
tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota
tabel berikut.
Tabel 2.1
a. Konstruktivisme (Constructivism)
b. Menemukan (Inquiry)
penyimpulan.
c. Bertanya (Questioning)
Bertanya merupakan kegiatan guru untuk mendorong, menimbang
e. Pemodelan (Modelling)
cara memerlukan kata kunci dalam bacaan. Artinya ada model yang ditiru
f. Refleksi (Refection)
masa lalu.
siswa dan peran guru. Untuk itu guru dalam menggunakan pendekatan
(Gardner, 1993).
a. Adanya kerjasama.
b. Saling menunjang.
e. Pembelajaran terintegrasi.
g. Siswa aktif.
j. Laporan kepada orang tua bewujud, rapor, hasil karya siswa, laporan
6. Penilaian
berlangsung.
e. Terintegrasi.
meliputi:
• Portofolio (portofolio).
siswa dan kreatif guru dalam proses pembelajaran. Berfikir kritis dan kreatif
Proses berfikir tingkat tinggi harus dikembangkan pada setiap diri siswa. Hal
ini merupakan tugas guru, karena guru harus megembangkan potensi siswa
diri siswa. Oleh karena itu pembelajaran dituntut dapat mengembangkan sikap
kritis dan kreativitas siswa. Sikap kritis dan kreatifitas siswa dapat
Dengan merujuk kepada uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa: (1)
Hasil belajar siswa SMP pada saat ini masih belum memuaskan; (2) Siswa harus
harus menarik, dalam arti prosesnya menyenangkan dan materinya tidak terasa
sulit; dan (4) Pendekatan kontekstual menyajikan hal-hal keseharian yang mudah
difahami oleh siswa dan menekankan kepada keceriaan serta berorientasi kepada
matematika.
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian, yaitu:
pengetahuan. Bentuknya dapat berupa uji hipotesis, uji teori, uji model, uji
keamanan, dsb.
penelitian. Salah satu model penelitian yang tepat untuk meneliti dan sekaligus
sebagai berikut:
dalam upaya untuk meningkatkan kemantapan rasional dan keadilan dari: (a)
sebagai berikut:
tersebut.
oleh para praktisi dan untuk para praktisi. Dalam penelitian tindakan, semua
aktor (pelaku) yang terlibat dalam proses penelitian adalah partisipan yang
dengan manusia; dengan kata lain, penelitian yang meneliti manusia. Menurut
dalam pelaksanaannya.
tidak menemukan pengetahuan dengan mengamati alam dari satu arah, tetapi
penelitian secara langsung diciptakan melalui interaksi antara si peneliti
penelitian dimana tidak ada perbedaan fungsi antara peneliti dengan yang
sama dalam menentukan pertanyaan apa yang akan ditanyakan, informasi apa
yang akan dianalisis, dan bagaimana kesimpulan dan tindakan yang akan
ditentukan.
mungkin);
- Accept people as they are, not as some people think they ought to
pikir seharusnya);
orang).
perhatian);
- Accepts and acts upon what they say (menerima dan bertindak
orang);
yang terpengaruhi);
yang bergerak dari satu tahap ke tahap berikutnya, tetapi kemudian kembali
pada tahap awal dengan suatu peningkatan. Daur tersebut secara sederhana
RENCANA
MERENCANAK MELAKUKAN
AN TINDAKAN
REFLEKSI
MENGAMATI MEREFLEKSI
TINDAKAN/OBSERVASI
Dengan mengadaptasi model Hopkin, Tim PGSM (199:7)
RENCANA
REFLEKSI
TINDAKAN/OBSERVASI
REVISI
RENCANA
REFLEKSI
TINDAKAN/OBSERVASI
REVISI
Sementara itu Stringer (1996:16) mengemukakan langkah-langkah pokok
- Implement
- Evaluate
c. Rencana tindakan.
e. Indikator kinerja.
B. Variabel Penelitian
Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
pada cirri-ciri keilmuan yaitu, rasional, empiriss dan sistematis. Penelitian ini
dimaksudkan untuk menemukan hubungan antara fakta yang satu dengan fakta
lainnya. Salah satu bentuk hubungan dalam menjelaskan mengapa sesuatu ada
variabel.
Variabel (nampak dari kata vary dan able) berarti "bisa beragam." Artinya,
laki dan perempuan adalah atribut, sedangkan jenis kelamin atau gender
adalah variabel.
2. Jenis-jenis Variabel
motor, jumlah …
BERSAMBUNGAN MENGUKUR Tinggi badan, bobot badan,
3. Sifat Variabel
mengalami perubahan
masalah matematika
C. Definisi Operasional
1. Prestasi Belajar
telah dicapai. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai melalui belajar.
sikap, nilai, minat dan apresiasi. Masih ada banyak definisi dan uraian aspek-
aspeknya mengenai prestasi belajar, akan tetapi pada intinya prestasi belajar
prediksi .
data yang telah lebih dulu ditemukan atau dibuktikan. Dengan bekal data awal
maka diterapkan rumus yang berkaitan sehingga dapat ditemukan solusi atau
pemecahannya.
3. Pembelajaran Kontekstual
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
penelitian.
A. Gambaran Penelitian
1. Perencanaan
pembelajaran luas permukaan bangun ruang kelas VIII semester genap tahun
balok, limas dan prisma. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama bulan
Mei 2008, sebanyak tiga siklus ditambah siklus untuk pos tes. Pelaksanaan
bidang datar, khususnya segitiga siku-siku, segitiga sama sisi dan segitiga
3. Pengamatan
peneliti, guru pamong, wali kelas dan yang ditugasi oleh PKS bidang
4. Refleksi
Proses pembelajaran, hasil tes dan capaian hasil belajar pada umumnya
5. Diskusi
perbaikan yang lebih tepat, peneliti melakukan diskusi dengan guru pamong,
sebagai berikut:
1. Pembukaan
enam kali delapan sama dengan empat puluh delapan? Kali ini semua siswa
bungkam. Lima belas detik pertama hening kemudian terjadi saling bisik
waktu 5 menit
2. Test Prasyarat
keliling dan luas bangun datar dua dimensi. Untuk menguasai bangun ruang
3. Simulasi Pengakraban
yang terpakai dari keluar hingga berjejer dengan rapih selama 5 menit.
Ternyata masih belum selaras karena yang huruf awalnya sama lebih
g. Seperti halnya pada cara berjejer pertama, terjadi revisi posisi dua kali
Kali ini siswa mengatur barisan dengan lebih cepat, hanya 3 menit.
4. Pembagian kelompok
Tabel 4.1
5. Brainstorming
siswa diminta tanggapan dan kesan atas simulasi yang baru dilakukan.
6. Diskusi kelompok
7. Penutup pembelajaran
diberikan juga lembar penjelasan materi materi pelajaran bangun datar sebagai
upaya remedial. Pada saat yang sama diberikan lembar tugas kelompok, yaitu
a. Pedoman penilaian
diberi nilai 5;
Frequensi tertinggi (modus) ada pada nilai 65, yaitu 12 orang (25%).
belum tercapai.
di bawah ini:
Tabel 4. 2.
80 5 10,42% 400
65 12 25,00% 780
60 1 2,08% 60
55 0 0,00% 0
50 5 10,42% 250
45 5 10,42% 225
40 2 4,17% 80
35 4 8,33% 140
30 5 10,42% 150
25 0 0,00% 0
20 5 10,42% 100
15 3 6,25% 45
10 1 2,08% 10
mengevaluasi kesulitan yang dihadapi oleh siswa. Oleh karena itu nilai
siswa untuk tiap butir soal dan bahkan nilai tahapan kerja secara otentik
Tabel 4.3
Nilai 20 33 7 5 5 5
Nilai 15 0 17 13 13 12
Nilai 10 13 13 23 17 12
Nilai 05 0 11 7 0 5
Nilai 00 2 0 0 13 14
Jumlah 48 48 48 48 48
Hal ini dapat di lihat dari jumlah siswa yang mendapat nilai maksimal
tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan langsung, akan tetapi ada tahap
semua sisi, sementara data yang tersaji hanya sebagian. Demikian juga
Oleh karena itu siswa diberi nilai pada tiap tahapannya. Dengan demikian,
yang dinilai adalah prosedur dan hasil akhir. Menemukan data ukuran
yang benar mendapat nilai, prosedur dinilai dan nilai akhir dinilai. Nilai
tersebut secara terpisah, sehingga kesalahan pada tahap tertentu tidak
Tabel 4. 4
Panjang/alas
Tinggi/Lebar 33 5 5
Hipotenusa 5 5 5
Keliling 36 7 5 35 5
Luas 43 28 41 5 28
Tabel 4. 5
Panjang/alas
Tinggi/Lebar 46 23 6
Hipotenusa 33 0 25
Keliling 8 35 39 0 27
Luas 3 15 5 20 5
Tabel 4. 6
Panjang/alas
Tinggi/Lebar 0 7 0
Hipotenusa 10 0 4
Keliling 2 6 4 0 2
Luas 0 5 2 10 1
menerapkan prosedur dengan baik. Akan tetapi masih kurang tepat dalam
9. Dinamika Pembelajaran
besar dengan anggota dua puluh empat siswa dan kelompok kecil dengan
antara lain:
menempati posisi.
2) Dalam kelompok kecil siswa lebih dinamis, anra lain:
kelompok.
apa.
c. Keberanian berbicara
yang dialogis. Guru bukan hanya berbicara kepada siswa, tetapi yang lebih
penting harus lebih lama berbicara dengan siswa. Oleh karena itu
terdata adalah:
a. Refleksi
pembelajaran.
dengan cara:
kelompok.
secara optimal.
1. Pembukaan
- Dus kemasan antara lain: Kemasan Susu bubuk, kemasan obat, kemasan
- Mistar 30 cm, mistar segitiga, buzur derajat, jangka dan alat tulis lainnya
2. Kuis matematik
denah tanah milik empat orang penduduk di kampung Cikopo. Tanah tersebut
akan dibeli oleh Rumah Sakit Umum Cicalengka dengan harga Rp. 250.000,-
per m2. Dalam ukuran yang lebih kecil, kepada siswa dibagikan gambar yang
Menghitung luas tanah masing-masing dan uang yang akan diterima oleh
130 m
50 m
D A
80 m
80 m
C
30 m
B
80 m 50 m
130 m
Siswa melakukan pekerjaan secara berkelompok, satu orang
menghitung satu bidang sehingga kurang dari dua menit sudah ada yang
selesai.
tersebut benar.
bahwa jumlahnya salah. Siswa tersebut diminta sabar karena Queen belum
salah.
menit. Ketika ditanya ada yang telah selesai menghitung, siswa serempak
menjawab belum.
o Luas B pasti bukan 750 sebab panjang garis ini belum tentu 30 dan
bentuknya juga belum tentu segitiga siku-siku. Garis yang tengah ini
tidak diberi tanda sama panjang dengan garis yang di tepi dan pada
o Mengenai luas C, ini juga belum tentu dan bahkan pasti bukan empat
D pada saaat ini dengan cepat dan tepat, karena tidak jelas
keterangannya.
3. Ekspositori
temannya tadi memang benar. Matematika adalah ilmu pasti. Gambar buatan
Setiap bangun memiliki karakter yang berbeda dan untuk itu diberi tanda-
tanda sebagai indikasi. Bagi yang penasaran boleh menghitung kembali luas
balok dan kubus. Di samping kiri papan tulis dipajang gambar kubus dan
rusuk, sisi, bidang dan ruang. Kemudian dijelaskan pula bahwa bangun
geometri ada dua yaitu bangun datar yang merupakan bangun dua dimensi dan
Segiempat, segitiga, dan segi-segi lain yang lebih banyak jumlah sudut
termasuk bintang dan lingkaran merupakan bangun datar. Dari bangun datar
tersebut dapat dikembangkan menjadi bangun ruang tiga dimensi seperti:
balok, kubus, limas, prisma, bola, tabung, kerucut dan bentuk lainnya.
balok dan kubus di papan tulis. Ketika siswa diminta menyebutkan contoh-
contoh bangun ruang kubus dan balok, siswa dengan sertamerta menyebutkan
balok, misalnya tiang beton, penghapus, kotak pensil, kotak jangka, Cashing
CPU Computer, Lemari, kaki meja, kotak amal dll. Giliran diminta
dadu.
Ketika diminta menyebutkan apa lagi contoh kubus, selama satu menit
“Kayu berbentuk kubus, tembok berbentuk kubus, besi berbentuk kubus, dus
berbentuk kubus, kaca berbentuk kubus, plastik berbentuk kubus dan masih
4. Inqiri
kemasan lampu termasuk balok? Karena tidak terdiri dari 3 pasang (ukuran)
persegi panjang. Kemasan tersebut sisi alasnya berbentuk persegi dengan
panjang sisi 4 cm dan tinggi 16,5 cm, jadi hanya terdiri dari dua buah persegi
sejenis, antara lain kemasan tinta stempel, kemasan obat dan kemasan lain
benar, akan tetapi kepada siswa diperlihatkan kembali balok berupa kemasan
lampu. Kepada siswa ditunjukkan mana saja yang dimaksud pasangan itu,
Dadu, tetapi tidak ada seorang pun siswa yang membawa dadu. Karena semua
kelompok harus punya contoh kubus, akhirnya ada juga contoh kubus, yaitu
dus kemasan balsam, dus kemasan minyak rambut, dus kemasan minyak
diantaranya berbentuk kubus. Tiap contoh ditempeli ukuran panjang, lebar dan
tinggi. Luas setiap sisi dan jumlah luas selimut balok dan kubus.
5. Tes Kelompok
1) Gambar sketsa.
6. Brainstorming
b. Soal dan tugas yang harus diselesaikan itu sebenarnya rumit, tetapi
dapat dikerjakan.
c. Menghitung atau mengukur barang yang ada (maksudnya kongkrit)
dan kegiatan fisik, maka soal menjadi terasa ringan, walaupun jawaban
tidak tepat tapi tidak menjadi beban pikiran dan dapat memperbaiki
karena kita akan melakukan sesuatu. Seperti, untuk apa kita tahu luas
atau ukuran suatu ruang atau barang? Karena kita ingin tahu berapa
7. Sesi penutup
berbentuk balok dan kubus. Beserta nilai diserahkan juga uraian materi
8. Hasil Tes
elemen dan hasil penghitungan keliling serta luas bidang dan bangun.
(dan ketika dipadukan dengan ukuran yang lain ternyata tidak cocok),
Tabel 4. 7
1 Alas 48 48 - 42 42
2 Dinding 1 45 46 38 40
3 Dinding 2 45 47 36 38
4 Selimut 34
besar karena cara mengukur yang tidak teliti. Frekwensi terendah dalam
yang jumlahnya lebih dari dua decimal. Namun demikian, jumlah 34 siswa
benar hanya 6 kelompok (75%). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada table
di bawah
Tabel 4. 8
1 Alas 8 8 - 8 8
2 Dinding 1 8 8 8 8
3 Dinding 2 7 8 7 7
4 Tutup 7 8 7 7
5 Selimut 6
1) Di ketahui :
Lebar 690 cm
2) Masalah :
o Ukuran Keramik 20 X 20 cm
plafond perpustakaan
P L T Luas Porselin
Alas 70 60 4200 30
Dinding 1 70 70 4900 36
Dinding 2 60 70 4200 30
Dinding 3 70 70 4900 36
Dinding 4 60 70 4200 30
Porselin 10 10
diukur tetapi ditaksir 10X10 cm, tetapi dimensi bak diukur. Kemudian
siswa menghitung jumlah keramik yang menempel pada bak dan ukuran
9. Dinamika Pembelajaran
bentuk aktivitas selain yang telah diurai pada laporan siklus pertama ditambah
Karena setiap siswa membawa alat dan barang yang diminta, maka
jumlah anggota kelompok, oleh karenanya apabila ada yang tidak aktif
panjang .
penyelesaian tugasnya.
c. Keberanian berbicara
bahan bicara, sejak awal pembelajaran siswa didorong banyak bekerja dan
d. Kreativitas
e. Efisiensi
panjang dan lebar lantai secara khusus. Salah satu kelompok menganggap
ukuran plafond sama dengan lantai. Tetapi satu kelompok lagi bersusah
f. Kebersamaan
bersama.
nilai tinggi, akan tetapi mereka lebih bangga dengan apa yang
a. Refleksi
partisipatif.
1. Pembukaan
pembelajaran, yaitu: kertas HVS ukuran A4 dan Sedotan limun satu orang tiga
2. Kuis matematik
40 20 100
40 20 20 20 60
persatu, yaitu:
Segitiga Besar ½ X 60 X 100 = 3.000
Persegi 20 X 20 = 400
segitiga tersebut.
Dua orang anggota kelompok lainnya mendapat tugas lebih sulit, yaitu
membuat empat buah segitiga yang ukurannya sama dengan segitiga yang tadi
dibuat.
segitiga kertas dan segitiga sedotan limun selesai, jadi enam orang yang ikut
berfikir mengenai proses melahirkan empat buah segitiga dengan enam batang
sedotan limun.
Walaupun cukup lama waktunya, yaitu hampir sepuluh menit,
akhirnya ada kelompok yang bertiak. Slanker please, slanker peace, beres!
3. Resitasi
memasang gambar prisma dan limas di sebelah kiri dan kanan papan tulis.
Salah satu kelompok diminta menjelaskan teori mengenai limas dan satu lagi
papan tulis. Uraiannya meliputi pengertian limas sebagai bangun ruang yang
terdiri dari alas berbentuk segitiga, segi empat dan segi lainnya dengan sisi
tegak berbentuk segitiga sebanyak jumlah sisi alas. Jika alasnya segi tiga
seperti sedotan limun tadi maka sisi tegaknya ada tiga yang sama dan
sebangun. Jika alasnya segi empat maka sisi tegaknya empat buah segitiga.
Jika alasnya segi lima sisi tegaknya lima segitiga dan seterusnya.
Setelah kedua kelompok menjelaskan limas dan prisma, kepada siswa
Proses tanya jawab antara sesama siswa dan antara siswa dengan guru
berlangsung sepuluh menit. Ketika tidak ada lagi siswa yang bertanya maka
prisma. Jawabannya hanya dua, untuk limas contohnya Pyramid dan contoh
4. Inquiri
sambil membawa alat tulis dan alat ukur untuk mencari benda atau apa saja
tersebut.
baik kecil maupun besar, dan catatan hasil pengamatan. Barang-barang yang
• Kue bugis.
• Wuwung.
• Kotak surat.
• Dudukan vandal.
• Box Speaker.
dibawa ke kelas ada bangun ruang yang dilihat kemudian dilaporkan secara
tertulis yaitu:
Limas, tugu, penutup pilar pagar sekolah, hiasan pintu panil, kubah
5. Brainstorming
menyampaikan kesan berkaitan dengan apa yang telah dilakukan dan apa yang
telah ditemukan. Curah gagasan kali ini lebih banyak partisipannya, ada yang
menarik pada sesi ini, yaitu siswa yang biasa banyak bicara tidak memberikan
kesempatan kepada temannya agar semua punya kesempatan. Ada dua puluh
6. Test
16 cm
24 cm
2) Hitung luas selimut prisma ini!
15 cm
8 cm
18 cm
7. Hasil tes
Tabel: 4. 10
Nilai tes per butir soal
50 23 47,92% 19 39,58%
45 14 29,17%
40 18 37,50%
15 15 31,25%
10 7 14,58%
Tabel: 4. 11
Perbandingan Nilai soal nomor 1, soal nomor 2 dan jumlah nilai
Jumlah siswa yang berhasil meraih nilai 35 untuk soal nomor 1 ada 41
siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas untuk soal nomor 1 dan 2 ada 33
orang (68,75%). Angka tersebut masih belum sesuai harapan, yaitu minimum
85%. Namun demikian, nilai rata-rata setiap butir soal dan nilai kumulatif di
masih ada yang salah. Kesalahan siswa pada soal nomor 1 adalah
menganggap tinggi limas (16 cm) adalah tinggi segitiga selimut limas.
menjumlahkan luas alas dengan sebuah sisi segitiga. Pada soal 2 hanya
menjumlahkan luas alas dengan sebuah segitiga dan sebuah persegi panjang.
8. Jawaban tes
24 cm
Diketahui:
Tinggi limas = 16 cm
Alas segitiga = ½ X 24 = 12 cm
Hypotenusa = 2+ 2=
12 16
= 144 + 256 =
= 400 = 20
Hypotenusa = 15 cm 18 cm
Alas siku-siku = ½ X 18 = 9 cm
152 = t2 – 92
t2 = 152 – 92 = 225 – 91
t= 144 = 12
mengalikan keliling segitiga dengan lebar persegi panjang ditambah dua kali
9. Dinamika Pembelajaran
saja antara satu kelompok dengan kelompok lainnya tetapi juga diantara
sesama anggota kelompok. Pada siklus ketiga tidak ada satu orang siswa
berbentuk limas dan prisma, siswa yang malas mencari, pergi ke pasar
siklus kedua karena pada siklus ketiga ini orientasi pembelajaran kembali
kea rah penguatan kompetensi individual. Akan tetapi pada saat kerja
c. Keberanian berbicara
seperti yang telah disiapkanb sebelumnya. Akan tetapi deviasi dan distorsi
d. Kreativitas
membawa, yang jelas pada setiap meja ada tabel kuadrat yang dicatat
memanjang.
Tabel 4.12
10 100 1 1 2 4 4 16 3 9
20 400 9 81 8 64 6 36 7 49
30 900 11 121 12 144 14 196 13 169
40 1.600 19 361 18 324 16 256 17 289
50 2.500 21 441 22 484 24 576 23 529
60 3.600 29 841 28 784 26 676 27 729
70 4.900 31 961 32 1.024 34 1.156 33 1.089
80 6.400 39 1.521 38 1.444 36 1.296 37 1.369
90 8.100 41 1.681 42 1.764 44 1.936 43 1.849
100 10.000 49 2.401 48 2.304 46 2.116 47 2.209
110 12.100 51 2.601 52 2.704 54 2.916 53 2.809
120 14.400 59 3.481 58 3.364 56 3.136 57 3.249
130 16.900 61 3.721 62 3.844 64 4.096 63 3.969
140 19.600 69 4.761 68 4.624 66 4.356 67 4.489
150 22.500 71 5.041 72 5.184 74 5.476 73 5.329
160 25.600 81 6.561 78 6.084 76 5.776 77 5.929
170 28.900 79 6.241 82 6.724 84 7.056 83 6.889
180 32.400 89 7.921 88 7.744 86 7.396 87 7.569
190 36.100 91 8.281 92 8.464 94 8.836 93 8.649
99 9.801 98 9.604 96 9.216 97 9.409
5 25 101 10.201 102 10.404 104 10.816 103 10.609
15 225 109 11.881 108 11.664 106 11.236 107 11.449
25 625 111 12.321 112 12.544 114 12.996 113 12.769
35 1.225 119 14.161 118 13.924 116 13.456 117 13.689
45 2.025 121 14.641 122 14.884 124 15.376 123 15.129
55 3.025 129 16.641 128 16.384 126 15.876 127 16.129
65 4.225 131 17.161 132 17.424 134 17.956 133 17.689
75 5.625 139 19.321 138 19.044 136 18.496 137 18.769
85 7.225 141 19.881 142 20.164 144 20.736 143 20.449
95 9.025 149 22.201 148 21.904 146 21.316 147 21.609
105 11.025 151 22.801 152 23.104 154 23.716 153 23.409
115 13.225 159 25.281 158 24.964 156 24.336 157 24.649
125 15.625 161 25.921 162 26.244 164 26.896 163 26.569
135 18.225 169 28.561 172 29.584 166 27.556 167 27.889
145 21.025 171 29.241 178 31.684 168 28.224 173 29.929
155 24.025 179 32.041 182 33.124 174 30.276 177 31.329
165 27.225 181 32.761 188 35.344 176 30.976 183 33.489
175 30.625 189 35.721 192 36.864 184 33.856 187 34.969
185 34.225 191 36.481 198 39.204 186 34.596 193 37.249
195 38.025 199 39.601 194 37.636 197 38.809
196 38.416
E. Post Test
1. Soal tes
pelajaran, dibagi dua hari, satu hari 2 jam. Alokasi waktu untuk materi Balok,
Kubus, Limas dan Prisma adalah 8 jam pelajaran. Setiap siklus menghabiskan
pelajaran. Oleh karena itu post test dilaksanakan pada waktu tersendiri.
Jumlah soal yang diberikan dalam post test sebanyak empat butir soal.
2. Hasil Postes
yang meraih nilai 100 hanya seorang, tetapi yang mendapat nilai 80 -99 cukup
(10,42%) dan yang memperoleh nilai 60-69 ada 3 orang (6,25%). Adapun
baik dalam hal rata-rata, nilai tertinggi dan nilai terendah. Untuk lebih jelas
Tabel 4.13
Nilai F %
100 1 2,08%
99 4 8,33%
98 5 10,42%
94 2 4,17%
93 6 12,50%
88 6 12,50%
83 1 2,08%
82 7 14,58%
77 1 2,08%
75 1 2,08%
73 1 2,08%
71 1 2,08%
61 2 4,17%
60 1 2,08%
58 2 4,17%
57 1 2,08%
50 1 2,08%
49 1 2,08%
44 1 2,08%
37 1 2,08%
35 1 2,08%
Jumlah 48 100,00%
Tabel 4.14
Soal post tes ada empat, setiap soal dibagi menjadi dua bagian yaitu
teori juga diberi bagi lagi menjadi tiga bagian yaitu penemuan data
pendukung, misalnya: panjang, lebar, alas, tinggi, dan garis miring diberi nilai
balok, limas dan prisma secara umum telah terkuasai. Prosedur yang
digunakan untuk keempat soal benar semuanya.bahwa hasilnya ada yang
Untuk soal nomor 1 mengenai kubus & balok dan nomor 2, tentang
memahami perintah.
dengan kubus.
dengan benteng.
Tabel 4.15
NO L/P No 1 no 2 No 3 No 4 Jumlah
1 L 10 10 10 5 35
2 L 10 10 10 4 34
3 P 10 10 10 4 34
4 L 10 10 10 4 34
5 L 10 10 10 4 34
6 L 10 10 10 3 33
7 L 10 10 10 3 33
NO L/P No 1 no 2 No 3 No 4 Jumlah
8 P 10 10 10 3 33
9 P 10 10 10 3 33
10 P 10 10 10 3 33
11 P 5 10 10 4 29
12 P 5 10 10 4 29
13 L 10 10 5 3 28
14 L 5 10 10 3 28
15 P 5 10 10 3 28
16 P 5 10 10 3 28
17 P 5 10 10 3 28
18 P 5 10 10 3 28
19 L 5 5 10 3 23
20 L 5 10 5 3 23
21 P 5 5 10 3 23
22 P 5 5 10 3 23
23 P 5 5 10 3 23
24 P 5 5 10 3 23
25 P 5 10 10 2 27
26 L 5 5 5 2 17
27 L 5 5 5 2 17
28 L - 5 10 2 17
NO L/P No 1 no 2 No 3 No 4 Jumlah
29 P 5 5 5 2 17
30 P 5 5 5 2 17
31 P - 5 10 2 17
32 P 5 5 5 2 17
33 L 5 5 10 3 23
34 P 5 10 - 2 17
35 L - 5 10 2 17
36 P 5 5 10 3 23
37 L 5 5 - 1 11
38 L 5 5 - 1 11
39 L - 5 5 1 11
40 L 5 10 - 2 17
41 P - 5 - 1 6
42 P 5 - - 1 6
43 P 5 5 - 2 12
44 P - 5 - 1 6
45 P - 5 - 1 6
46 P 5 5 - 1 11
47 L - - - 2 2
48 P - - - - -
Jumlah 250 335 320 120 1.025
Rata-2 5,21 6,98 6,67 3 21,35
Tabel 4.16
1 Ketuntasan Belajar
Didasarkan atas hasil tes prasyarat, kuis, tugas kelompok, pos tes
kenaikan nilai seluruh siswa sebesar 1.622, yaitu dari 2.240 nilai tes
prasyarat menjadi 3.862 nilai pos tes. Bila dirata-ratakan, kenaikan per
siswa adalah 33,79, yaitu dari 46,67 menjadi 80,46. Hal ini berpengaruh
langsung terhadap nilai terendah dan tertinggi. Nilai terendah naik dari 10
menjadi 35 dan tertinggi dari 80 menjadi 100. Adapun nilai rata-rata naik
tes prasyarat, yaitu yang nilainya 10 sampai dengan 50. Adapun yang
nilainya lebih dari 50 hanya akan naik kurang dari 50. Kenaikan tertinggi,
yaitu 68, diraih oleh siswa yang pada tes prasyarat hanya mendapat nilai
15 dan pada tes akhir mencapai angka 83. Adapun yang mengalami
bawah ini.
Tabel 4. 17
25 1 2,08% 25 10 35
24 1 2,08% 24 20 44
23 3 6,25% 69 65 88
22 1 2,08% 22 15 37
20 1 2,08% 20 80 100
19 4 8,33% 76 80 99
17 2 4,17% 34 65 82
10 1 2,08% 10 40 50
luar dugaan, seperti contoh benda-benda yang memiliki bangun ruang balok,
disiapkan.
proses bukan diberikan sebagai produk. Oleh sebab itu penyikapan terhadap
siswa juga seyogianya berubah. Siswa adalah individu yang sejak lahir diberi
Dulu ada anggapan bahwa bahwa siswa adalah kertas kosong yang
bergeser kepada anggapan bahwa setiap siswa punya kompeten dan talenta
mengerjakan tes dengan sketsa bangun ruang masih banyak siswa yang
berbentuk kubus, balok prisma dan limas siswa mulai meningkat aktivitas dan
dinamis.
b. Sikap dan perilaku siswa: Apa adanya, mau berperan serta dan
bisa diikuti.
Tabel 4. 18
Pernyataan Sl S Sk Sp TS
Sl= Selalu, Sr= Sering, Sk= Sekali-kali, Sp= Sempat, TS tidak sempat
Tabel 4. 19
Pernyataan SS S TS STS
rasa percaya diri dan keberanian siswa untuk menghadapi kesulitan. Siapa
yang dapat belajar matematika maka ia dapat belajar apapun dengan lebih
siap.
hari. Mari kita tanya setiap orang, siapa yang mengatakan bahwa hidup
pada saat ini tidak sulit? Oleh karena itu, hadapi matematika, maka kita
ditegaskah bahwa:
barang siapa selalu menghindar dari masalah atau kesulitan, maka semakin
keseharian.
dapat dilakukan di mana saja dan dari berbagai sumber. Lingkungan dan
keseharian adalah sumber belajar yang selalu terbarui (updatable) oleh
dan efisien bagi peningkatan mutu pendidikan, peserta didik dan tentu
dalam konteks saat ini adalah penelitian. Tidak aka nada akselerasi tanpa
inovasi dan tidak aka nada inopasi tanpa penelitian. Oleh sebab itu,
mengakselerasi pembelajaran harus disertai dengan inovasi yang
A. KESIMPULAN
manfaatnya. Media belajar dan sumber belajar yang dapat diperoleh dari
menemukannya.
untuk dihadapi. Belajar berkelompok mendorong siswa lebih terbuka dan berani
untuk saling belajar dari sesama teman. Matematika memang rumit, akan tetapi
pencapaian hasil belajar. Pada tes pertama nilai minimum 10 dan nilai tertinggi 80
dengan nilai rata-rata 46,67. Setelah perlakuan dengan menerapkan pembelajaran
kontekstual, terjadi peningkatan. Pada tes akhir, nilai minimum 35, dan nilai
tertinggi 100 dengan nilai rata-rata 80,46. Adapun ketuntasan belajar dapat dilihat
dari hasil tes setiap siklus. Hasil tes siklus I/ tes prasarat, siswa yang mencapai
nilai ≥65 ada 17 orang (35,42%); pada tes siklus II 34 orang (70,83%); pada siklus
III ada 33 orang (68,75%) dan pada tes akhir, yang mencapai nilai 65 ke atas
B. SARAN
Saran acap terkesan sebagai nasihat, oleh karena itu penulis sekadar
Oleh karena itu keperansertaan siswa sangat penting. Belajar dengan aktif dan
memerlukan ilmu dan ilmu dapat diperoleh secara formal di sekolah atau melalui
pengalaman terstruktur dalam pergaulan yang baik. Secara paralel menuntut ilmu
Guru hanya salah satu sumber belajar dan sekolah hanya salah satu tempat belajar.
Alam adalah sumber dan tempat belajar yang sangat kaya dan luas.
pembelajaran yang ceria dan penuh keperansertaan. Tugas kita bukan sekadar
berbicara dengan baik dan bermakna, tetapi juga dimengerti oleh siswa. Yang
paling penting bukan materi apa yang telah disampaikan oleh guru, tetapi materi
Agar siswa memahami apa yang kita sampaikan maka siswa harus
berkenan menyimaknya. Jadi berbicara yang baik adalah berbicara yang menarik
siswa untuk menyimak. Lebih dari itu, seorang guru bukan sekadar berbicara
kepada siswa tetapi juga mendorong siswa mau berbicara kepada gurunya. Pada
saat yang sama guru mau mendengarkan dengan empatik. Untuk membangun
suasana seperti itu, maka dibutuhkan kesiapan kita sebagai pendidik. Kesiapan
tulus.
DAFTAR PUTAKA
Tabel 1
DATA HASIL UJI COBA
124
VALIDITAS BUTIR SOAL
Tabel 2
S-1 3 4 3 3 13 9 16 9 9 169 39 52 39 39
S-2 3 3 4 3 13 9 9 16 9 169 39 39 52 39
S-3 3 4 4 3 14 9 16 16 9 196 42 56 56 42
S-4 3 2 3 3 11 9 4 9 9 121 33 22 33 33
S-5 3 3 0 2 8 9 9 0 4 64 24 24 0 16
S-6 3 4 5 3 15 9 16 25 9 225 45 60 75 45
S-7 2 1 4 2 9 4 1 16 4 81 18 9 36 18
S-8 2 2 3 3 10 4 4 9 9 100 20 20 30 30
S-9 5 4 2 3 14 25 16 4 9 196 70 56 28 42
S-10 3 3 4 4 14 9 9 16 16 196 42 42 56 56
S-11 3 4 4 4 15 9 16 16 16 225 45 60 60 60
S-12 3 3 2 3 11 9 9 4 9 121 33 33 22 33
S-13 3 3 4 3 13 9 9 16 9 169 39 39 52 39
S-14 3 3 4 3 13 9 9 16 9 169 39 39 52 39
S-15 3 2 3 3 11 9 4 9 9 121 33 22 33 33
S-16 3 2 3 3 11 9 4 9 9 121 33 22 33 33
S-17 3 5 4 4 16 9 25 16 16 256 48 80 64 64
S-18 3 2 3 3 11 9 4 9 9 121 33 22 33 33
S-19 3 3 2 4 12 9 9 4 16 144 36 36 24 48
S-20 5 5 4 4 18 25 25 16 16 324 90 90 72 72
S-21 3 2 2 3 10 9 4 4 9 100 30 20 20 30
S-22 2 2 4 3 11 4 4 16 9 121 22 22 44 33
S-23 2 3 1 2 8 4 9 1 4 64 16 24 8 16
S-24 3 2 1 3 9 9 4 1 9 81 27 18 9 27
S-25 3 3 3 3 12 9 9 9 9 144 36 36 36 36
S-26 3 2 4 3 12 9 4 16 9 144 36 24 48 36
S-27 2 3 0 2 7 4 9 0 4 49 14 21 0 14
S-28 5 4 4 4 17 25 16 16 16 289 85 68 68 68
S-29 3 4 5 2 14 9 16 25 4 196 42 56 70 28
S-30 5 3 3 3 14 25 9 9 9 196 70 42 42 42
S-31 3 3 3 3 12 9 9 9 9 144 36 36 36 36
S-32 5 5 5 5 20 25 25 25 25 400 100 100 100 100
S-33 3 3 5 2 13 9 9 25 4 169 39 39 65 26
S-34 2 2 2 1 7 4 4 4 1 49 14 14 14 7
S-35 1 2 1 1 5 1 4 1 1 25 5 10 5 5
S-36 3 2 2 3 10 9 4 4 9 100 30 20 20 30
∑x 110 107 110 106 433 366 353 400 336 5559 1403 1373 1435 1348
∑x2 12100 11449 12100 11236 18748
9
rxy 0,78 0,78 0,75 0,80
interprestasi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
RELIABILITAS INSTRUMEN
Tabel 3
Subjek Skor yang diperoleh tiap butuir (X) Y X2 Y2 XY
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 2 3
S-1 3 4 3 3 13 9 16 9 9 169 39 52 39 39
S-2 3 3 4 3 13 9 9 16 9 169 39 39 52 39
S-3 3 4 4 3 14 9 16 16 9 196 42 56 56 42
S-4 3 2 3 3 11 9 4 9 9 121 33 22 33 33
S-5 3 3 0 2 8 9 9 0 4 64 24 24 0 16
S-6 3 4 5 3 15 9 16 25 9 225 45 60 75 45
S-7 2 1 4 2 9 4 1 16 4 81 18 9 36 18
S-8 2 2 3 3 10 4 4 9 9 100 20 20 30 30
S-9 5 4 2 3 14 25 16 4 9 196 70 56 28 42
S-10 3 3 4 4 14 9 9 16 16 196 42 42 56 56
S-11 3 4 4 4 15 9 16 16 16 225 45 60 60 60
S-12 3 3 2 3 11 9 9 4 9 121 33 33 22 33
S-13 3 3 4 3 13 9 9 16 9 169 39 39 52 39
S-14 3 3 4 3 13 9 9 16 9 169 39 39 52 39
S-15 3 2 3 3 11 9 4 9 9 121 33 22 33 33
S-16 3 2 3 3 11 9 4 9 9 121 33 22 33 33
S-17 3 5 4 4 16 9 25 16 16 256 48 80 64 64
S-18 3 2 3 3 11 9 4 9 9 121 33 22 33 33
S-19 3 3 2 4 12 9 9 4 16 144 36 36 24 48
S-20 5 5 4 4 18 25 25 16 16 324 90 90 72 72
S-21 3 2 2 3 10 9 4 4 9 100 30 20 20 30
S-22 2 2 4 3 11 4 4 16 9 121 22 22 44 33
S-23 2 3 1 2 8 4 9 1 4 64 16 24 8 16
S-24 3 2 1 3 9 9 4 1 9 81 27 18 9 27
S-25 3 3 3 3 12 9 9 9 9 144 36 36 36 36
S-26 3 2 4 3 12 9 4 16 9 144 36 24 48 36
S-27 2 3 0 2 7 4 9 0 4 49 14 21 0 14
S-28 5 4 4 4 17 25 16 16 16 289 85 68 68 68
S-29 3 4 5 2 14 9 16 25 4 196 42 56 70 28
S-30 5 3 3 3 14 25 9 9 9 196 70 42 42 42
S-31 3 3 3 3 12 9 9 9 9 144 36 36 36 36
S-32 5 5 5 5 20 25 25 25 25 400 100 100 100 100
S-33 3 3 5 2 13 9 9 25 4 169 39 39 65 26
S-34 2 2 2 1 7 4 4 4 1 49 14 14 14 7
S-35 1 2 1 1 5 1 4 1 1 25 5 10 5 5
S-36 3 2 2 3 10 9 4 4 9 100 30 20 20 30
∑x 110 107 110 106 433 366 353 400 336 5559 1403 1373 1435 1348
S12 0,83 0,97 1,77 0,66
∑S12 4,24
S12 9,75
r11 0,58
Interprestasi Sedang
INDEKS KESUKARAN
Tabel 4
Skor yang diperoleh tiap butir (X)
Subjek Y
1 2 3 4
S-1 3 4 3 3 13
S-2 3 3 4 3 13
S-3 3 4 4 3 14
S-4 3 2 3 3 11
S-5 3 3 0 2 8
S-6 3 4 5 3 15
S-7 2 1 4 2 9
S-8 2 2 3 3 10
S-9 5 4 2 3 14
S-10 3 3 4 4 14
S-11 3 4 4 4 15
S-12 3 3 2 3 11
S-13 3 3 4 3 13
S-14 3 3 4 3 13
S-15 3 2 3 3 11
S-16 3 2 3 3 11
S-17 3 5 4 4 16
S-18 3 2 3 3 11
S-19 3 3 2 4 12
S-20 5 5 4 4 18
S-21 3 2 2 3 10
S-22 2 2 4 3 11
S-23 2 3 1 2 8
S-24 3 2 1 3 9
S-25 3 3 3 3 12
S-26 3 2 4 3 12
S-27 2 3 0 2 7
S-28 5 4 4 4 17
S-29 3 4 5 2 14
S-30 5 3 3 3 14
S-31 3 3 3 3 12
S-32 5 5 5 5 20
S-33 3 3 5 2 13
S-34 2 2 2 1 7
S-35 1 2 1 1 5
S-36 3 2 2 3 10
Rata-rata 3,06 2,97 3,06 2,94 12,03
SMI 5 5 5 5
IK 0,61 0,59 0,61 0,59
Interprestasi Sedang Sedang Sedang Sedang
129
DAYA PEMBEDA
Tabel 5
Skor yang diperoleh tiap butir (X)
Subjek Skor total
1 2 3 4
S- 32 5 5 5 5 20
S-20 5 5 4 4 18
S-28 5 4 4 4 17
S-17 3 5 4 4 16
S-6 3 4 5 3 15
S-11 3 4 4 4 15
S-30 5 3 3 3 14
S-9 5 4 2 3 14
S-29 3 4 5 2 14
S-3 3 4 4 3 14
S-10 3 3 4 4 14
S-1 3 4 3 3 13
S-33 3 3 5 2 13
S-2 3 3 4 3 13
S-13 3 3 4 3 13
S-14 3 3 4 3 13
S-25 3 3 3 3 12
S-31 3 3 3 3 12
S-19 3 3 2 4 12
S-26 3 2 4 3 12
S-12 3 3 2 3 11
S-4 3 2 3 3 11
S-15 3 2 3 3 11
S-16 3 2 3 3 11
S-18 3 2 3 3 11
S-22 2 2 4 3 11
S-21 3 2 2 3 10
S-36 3 2 2 3 10
S-8 2 2 3 3 10
S-24 3 2 1 3 9
S-7 2 1 4 2 9
S-5 3 3 0 2 8
S-23 2 3 1 2 8
S-27 2 3 0 2 7
S-34 2 2 2 1 7
S-35 1 2 1 1 5
Rata-rata kelas ats 4,60 4,70 4,50 4,10 15,20
Rata-rata kelas 2,90 2,90 2,30 2,80 8,20
bawah
SMI 5 5 5 5 20
DP 0,34 0,36 0,44 0,26
Interprestasi cukup cukup baik cukup
130
Dari tabel analisis butir soal di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
No. Tingkat
Validitas Reliabilitas Daya Pembeda
Soal Kesukaran
1 0,78 ( Tinggi ) 0,61 ( Sedang ) 0,34 ( Cukup )
1. Validitas Instrumen
2. Realibilitas Instrumen
133
a. Kelilingnya
b. Luasnya
Gambar 1 D Gambar 2 C
D C
87 cm
A B
30 cm A 69 cm B
Gambar 3
C
15 cm
A B
20 cm
Gambar 4
C Gambar 5
C
cm
10
A 24,4 cm B A 16 cm B
TUJUAN TES PRASYARAT
teorema Pitagoras
GAM- PENGHITUNGAN
BAR
PANJANG LEBAR KELILING LUAS
1 10 10
2 10 10
3 5 5 10
4 5 5 5 5
5 5 5 5 5
LEMBAR JAWAB TES PRASYARAT
NAMA : …………………………………………………….
GAMBAR PANJANG LEBAR HIPOTENU KELILING LUAS
SA
1
2
3
4
5
(Bila ada pecahan ditulis hanya dua desimal)
Cara penyelesaian
Gambar 1
a. Keliling ……………………………………………………………
b. B. Luas ……………………………………………………………
Gambar 2
a. Keliling ……………………………………………………………
b. Luas ……………………………………………………………
Gambar 3
a. Hipotenusa ……………………………………………………………
b. Keliling ……………………………………………………………
c. Luas ……………………………………………………………
Gambar 4
a. Tinggi ……………………………………………………………
b. Keliling ……………………………………………………………
c. Luas ……………………………………………………………
Gambar 5
a. Alas ……………………………………………………………
b. Tinggi ……………………………………………………………
c. Keliling ……………………………………………………………
d. Luas ……………………………………………………………
1 30 120 900
2 87 69 312 6.003
3 20 15 25 60 150
5 13 12 10 36
Gambar 1 Penyelesaian
D C
a. Keliling persegi = 4s
= 4 X 30
= 120
b. Luas persegi =s2
= 30 2
A B = 900
30 cm
Gambar 2
c. Keliling =2( p+l )
D C
= 2 (87 + 69)
= 2 X 156
87 cm
= 312
d. Luas =pX l
= 87 X 69
A B
69 cm = 6.003
Gambar 3
C
Penyelesaian
2 +c2
d. a
Hipotenusa
2=
b
a2 = 20 2+15 2
15 cm
a2 = 400 + 225
a= 625 = 25
A B
20 cm
e. Keliling = 20 + 15 + 25
= 60
f. Luas = ½ X 20 X 15 = 150
Penyelesaian
Gambar 4
a. Alas segitiga siku-siku =½
C
sisi
= ½ X 24,4
= 12,2
Penyelesaian
C
Gambar 5
a. Alas segitiga siku-siku = ½ alas
= ½ X 10 = 5
b. Tinggi 13 2 =t2+52
t2 = 13 2- 5 2
13
t2 = 169 -25
10 cm
t= 144 =12
A B c. Keliling = (2X13) + 10
= 26 + 10 = 36
Luas = ½ X 10 X 12
TES KELOMPOK 1
1. Perhatikan lantai di bawah meja kalian, kemudian kerjakan:
b. Gambarlah
b. Bila ruang kelas ini seluruh dindingnya ditutup dengan triplek ukuran
imam!
b. Gambarlah denahnya
Pergilah ke Perpustakaan
b. Gambarlah
b. Bila ruang buku tersebut ditutup dengan triplek ukuran 120 X 240 cm,
1. Perhatikan lantainya
b. Gambarlah
b. Bila dinding dan alas bak mandi porselinnya diganti dengan warna lain
1. Perhatikan lantainya!
b. Gambarlah
4. Perhatikan dinding-dindingnya!
b. Bila dindingnya ditutup dengan triplek ukuran 120 X 240 cm, berapa
1. Perhatikan lantainya!
b. Gambarlah
• Plafond ditutup dengan eternit, kalau Plafond dtutup dengan kain yang
ukuran lebarnya 120 cm, berapa meter panjang kain yang dibutuhkan?
4. Perhatikan dinding-dindingnya!
b. Bila dindingnya ditutup dengan triplek ukuran 120 X 240 cm, berapa
1. Perhatikan lantainya!
b. Gambarlah
3. Perhatikan plafondnya!
4. Perhatikan dinding-dindingnya!
b. Bila dindingnya ditutup dengan triplek ukuran 120 X 240 cm, berapa
1. Perhatikan lantainya!
b. Gambarlah
• Plafond ditutup dengan eternit, kalau Plafond ditutup dengan papan ukuran
4. Perhatikan dinding-dindingnya!
b. Bila dindingnya ditutup dengan triplek ukuran 120 X 240 cm, berapa
1 Lantai Ruangan
2 Plafond
3 Dinding 1
4 Dinding 2
1 Penutup Lantai
2 Penutup Plafond
3 Penutup dinding
Cicalengka,……....................................................2009
Ketua Kelompok
…………………………………
(…………………………………)
Lembar jawab ini harus disertai dengan lembaran cara menghitungnya
POST TEST
1) Di halaman sekolah sedang dibuat tembok dudukan tiang bendera dua tahap.
40
40
20
60
dari panggung. Bagian panggung ditutup dengan latar belakang kain tenda,
Bila harga sewa kain Rp 5.000,- per m2, berapa harga sewa yang harus
dibayar?
6 m dari lantai panggung
3m
8m
lebih tinggi enam puluh cm dari permukaan tanah. Agar motor dapat naik ke
papan.
Bila papan yang terpasang Rp. 50.000,- per m2, Berapa harga tanjakan
tersebut?
60
70
80
4) Di antara dinding kantor pos dan kantor telepon dibuat benteng sepanjang 5
meter yang tingginya 2,5 m. Tebal dinding benteng enam belas cm ditambah
bagian atasnya berbentuk atap setinggi enam cm. Di tengah benteng dibuat
pilar yang lebih tinggi sepuluh cm. Penampang pilar berbentuk pesegi, sisinya
tiga puluh cm. Bagian atasnya berbentuk limas setinggi dua puluh cm.
Benteng tersebut mau dicat, harganya Rp. 20.000,- per m2. Berapakah biaya
untuk mengecat?
20
10
6
2,5 m
dari tanah
16
30
5m
30 cm
Selamat bekerja!
LEMBAR JAWAB POST TEST
No Subjek St P L T H LS
Tahap 1
Tahap 2
Keramik
2 Tenda
Latar
Kain
3 Tanjakan
Papan
4 Benteng
Tutup Benteng
Pilar
Tutup Pilar
Cat
B. Penghitungan biaya
6) Tenda
Tinggi puncak =6m
8m Tingi limas =6–3 =3m
3m Alas segitiga = ½ X 8 =4m
Hypotenusa Limas = 42 + 3 2
= 25 = 5
Luas Selimut Tenda = 4 X (½ X 8 X 5) = 80 m2
Hypotenusa
2 2
= 0,8 + 0,6 =
= 0,64 + 0,36 = 60
= 1 = 1
70
80
2
a. Luas segitiga = ½ X0,8X0,6 = 0,24 m
a. Benteng
b. Pilar
Permukaan Pilar
Luas Permukaan Pilar = 4 X (0,3 X 2,60 m) = 3,12 m2
Luas permukaan yang menempel = 0,80 + (2 X 0,0048) = 0,896 m2
Permukaan terbuka = 3,12 – 0,896 = 2,224 m2
Luas selimut limas = 4 X ½ X 0,3 X 0,25 = 0,150 m2
Luas yang harus dicat = 2,224 + 0,15 = 2,374 m2
Harga cat per m2 = Rp 20.000,-
Biaya pengecatan = Rp. 20.000,- X (24,44 + 2, 374) =
= Rp. 20.000,- X 26,814 = Rp. 536.280,-
SILABUS
SEKOLAH : SMPN 1 Cicalengka
5. Memahami sifat-sifat kubus , balok, prisma dan limas dan bagian – bagiannya, serta menentukan
ukurannya
( RPP )
Ukurannya
1. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar balok dan
kubus
2. Materi Pembelajaran
3. Metoda / Tehnik
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
maupun pernyataan
c. Kegiatan penutup
telah dilakukan
2) Siswa menyimak rincian tugas yang harus dilaksanakan sebagai
salam
5. Sumber Belajar
6. Media Belajar
b. Barang berbentuk Balok dan Kubus, Dus kemasan yang berbentuk balok
7. Penilaian
c. Instrumen :
1) Kuis
(terlampir)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Ukurannya
8. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar limas dan
prisma
9. Materi Pembelajaran
d. Kegiatan Pendahuluan
e. Kegiatan Inti
maupun pernyataan
12) Siswa secara berkelompok mencari benda berbentuk limas dan prisma
yang ada di sekitar sekolah. Jika dapat dibawa maka dibawa ke kelas,
buah
15) Siswa melakukan tugas mengukur dimensi Limas dan Prisma di atas
telah dilakukan
salam
d. Barang berbentuk Limas dan Prisma, Dus kemasan yang berbentuk Limas
14. Penilaian
f. Instrumen :
Petunjuk
2. Harap diberi tanda ceklis atau cakra pada kolom yang sesuai dengan aktivitas
3. Isikan pada kolom Sl bila selalu melakukan; Sr bila sering melakukan; Sk bila
melakukan
No Pernyataan Sl S Sk Sp TS
1. Terlibat dalam pembelajaran secara aktif
2. Menyimak penjelasan guru
3. Menyimak pendapat dari teman sesama siswa
4. Menanggapi penjelasan guru
5. Menyimak penjelasan atau pendapat teman
sesama kelompok
6. Menyimak penjelasan atau pendapat teman
sesama siswa
No Pernyataan Sl S Sk Sp TS
8. Memberikan jawaban atas pertanyaan sesama
siswa
9. Menyampaikan laporan kesimpulan diskusi
kelompok
14. Guru memimpin pembelajaran dengan
otoriter
15. Guru membangun suasana pembelajaran
dengan tegas
16. Minta bantuan teman untuk menjelaskan soal
17. Minta bantuan teman mengenai rumus untuk
menyelesaikan soal
18. Minta bantuan teman untuk mengerjakan soal
Kuisioner 2
Petunjuk
2. Harap diberi tanda ceklis atau cakra pada kolom yang sesuai dengan sikap dan
ruang
3. Isikan pada kolom SS bila sangat setuju; S bila setuju; TS bila tidak setuju dan
STS bila sangat tidak setuju dengan pernyataan yang ada pada kolom di
sebelah
No Pernyataan SS S TS STS
1. Proses belajar ceria
2. Proses pembelajaran dinamis, tidak kaku
3. Siswa merasa bebas untuk berekspresi selama
melakukan kegiatan
6. Siswa merasa tertekan dalam mengikuti
pembelajaran
No Pernyataan SS S TS STS
7. Materi pelajaran membosankan
8. Materi pelajaran sesuai dengan kehidupan
sehari-hari
9. Materi pelajaran bermanfaat bagi kehidupan
sehari-hari
10. Tugas yang diberikan kepada siswa terasa berat
11. Tugas yang diberikan kepada siswa rumit
12. Tugas yang diberikan kepada siswa dapat
dilaksanakan
13. Soal yang diberikan kepada siswa sulit
14. Soal yang diberikan kepada siswa rumit
15. Soal yang diberikan kepada siswa dapat
diselesaikan
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN SISWA
1. Pembentukan kelompok
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Pemberi Penjelasan
d. Anggota
a. Memberikan penjelasan
kelompok
teman
b. Memberikan penjelasan
c. Menyampaikan pertanyaan
d. Memperhatikan pembicaraan anggota kelompok
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
3. Agama : Islam
Bandung. 40395
II. Pendidikan