You are on page 1of 11

KONSELING KEBIDANAN

A. Pengertian Konseling Istilah konseling berasal dari bahasa Inggris to counsel. yang secara etimologis konseling berarti to give advice (Homby: 1958:246)atau memberi saran dan nasihat.Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan dimana proses pemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara dalam serangkaian pertemuan langsung dan tatap muka antara guru/konselor dengan klien itu mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu mengarahakn dirinya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki ke arah perkembangan yang optimal, sehingga ia dapat mencapai kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial. Menurut Burks dan Stefflre, konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor terlatih dan seorang klien. Hubungan ini biasanya dilakukan orang perorang. Menurut American Psychological Assosation (APA), konseling merupakan suatu hubungan timbal balik antara konselor (bidan) dengan konseli yang bersifat profesional baik secara individu ataupun kelompok,yang dirancang untuk membantu konseli mencapai perubahan yang berarti dalam kehidupan. Menurut Gustad (1953), konseling merupakan suatu proses yang mempunyai orientasi pada belajar,dilakukan dalam lingkungan sosial dari seseorang kepada orang lain (konselor kepada konseli), dengan memberikan bantuan secara profesinal (memilki pengetahuan dalam bidangnya), serta memabntu konseli dengan metode yang disesuainkan kebutuhan masalah yang dihadapi klien, agar klien dapat memahami dan menggunakan pengertiannya atas tujuan yang ditetapkan bersama dalam proses konseling secara wajar dan dihayati, akhirnya konseli dapat menjadi anggota masyarakat yang lebih produktif dan bahagia Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008: 802) konseling berarti pemberian bimbingan oleh orang yang ahli kepada seseorang dengan menggunakan metode psikologis. Sedangkan dalam situs Wikipedia bahasa Indonesia, konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (konsele) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali

digunakan oleh Frank Parsons di tahun 1908 saat ia melakukan konseling karier. Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian mengembangkan pendekatan terapi yang berpusat pada klien ( client centered ).

Shertzer dan Stone ( 1980 ) telah membahas berbagai definisi yang terdapat di dalam literatur tentang konseling. Dari hasil bahasannya itu, mereka sampai pada kesimpulan, bahwa Counseling is an interaction process which facilitates meaningful understanding of self and environment and result in the establishment and/or clarification of goals and values of future behavior. Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antar konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya ( Achmad, 2006: 10 ). B.Tujuan konseling meliputi: 1. Mencapai kesehatan psikologi yang positif. 2. Memecahkan masalah meningkatkan efektifitas pribadi individu. 3. Membantu perubahan pada diri individu yang bersangkutan. 4. Membantu mengambil keputusan secara tepat dan cermat. 5. Adanya perubahan prilaku dari yang tidak menguntungkan menjadi menguntungkan. Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi, ditujukan agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Sebagai manusia yang normal di dalam setiap diri individu selain memiliki hal-hal yang positif tentu ada yang negatif. Pribadi yang sehat ialah apabila ia mampu menerima dirinya sebagaimana adanya dan mampu mewujudkan hal-hal positif sehubungan dengan penerimaan dirinya itu.Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan ditujukan agar peserta mengenal lingkungannya secara objektif, baik lingkungan sosial dan ekonomi, lingkungan budaya yang sangat sarat dengan nliai-nilai dan norma-norma, maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis pula.Sedangkan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan ditujukan agar

peserta didik mampu mempertimbangkan dan mengabil keputusan tentang masa depan dirinya, baik yang menyangkkut bidang pendidikan, bidnag karir, maupun bidnag budaya, keluarga dan masyarakat (Prayito, 1998: 24). Melalui perencanaan masa depan ini individu diharapkan mampu mawujudkan dirinya sendiri dengan bakat, minat, intelegensi dan kemungkinankemungkinan yang dimilikinya. Dan perlu pula diingat bahwa diri haruslah sejalan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Apabila kemampuan mewujudkan diri ini benar-benar telah ada pada diri seseorang, maka akan mampu berdiri sendiri sebagai pribadi yang mandiri, bebas dan mantap. C.Teknik konseling ada 3 yaitu : 1. Pendekatan authoritatian atau directive, pusat dari keberhasilan konseling adalah dari konselor. 2. Pendekatan non-directive atau conseli centred, konseli diberikan kesempatan untuk memimpin proses konseling dan memecahkan masalah sendiri. 3. Pendekatan edetic, konselor menggunakan cara yang baik sesuai dengan masalah konseli. D. Macam macam prinsip bimbingan dan konseling Dalam pelayanan bimbuingasn dan konseling prisip yang digunakan bersumber dari kajian filosofis hasil dari penelitian dan pengalama praktis tentang hakikat manusia, perkembangan dan kehidupan manusia dalam konteks sosial budayanya, pegertian, tujuan, fungsi, dan proseses, penyelenggaraan bimbingan dan konseling. Ada beberapa prinsip pelaksanaan bimbingan dan konseling diantaranya : a. Bimbingan adalah suatu proses membantu individu agar mereka dapat membantu dirinya sendiri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. b. Hendaknya bimbingan bertitik tolak (berfokus) pada individu yang dibimbing. c. Bimbingan diarahkan pada individu dan tiap individu memiliki karakteristik tersendiri. d. Masalah yang dapat diselesaikan oleh tim pembimbing di lingkungan lembaga hendaknya diserahkan kepada ahli atau lembaga yang berwenang menyelesaikannya. e. Bimbingan dimulai dengan identifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang akan dibimbing. f. Bimbingan harus luwes dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan individu dan masyarakat.

g. Program bimbingan di lingkungan lembaga pendidikan tertentu harus sesuai dengan program pendidikan pada lembaga yang bersangkutan. h. Hendaknya pelaksanaan program bimbingan dikelola oleh orang yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan, dapat bekerja sama dan menggunakan sumber-sumber yang relevan yang berada di dalam ataupun di luar lembaga penyelenggara pendidikan. i. Hendaknya melaksanakan program bimbingan di evaluasi untuk mengetahui hasil dan pelaksanaan program (Nur Ihsan, 2006 : 9) Rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling pada umumnya ialah berkenaan dengan sasaran pelayanan, masalah klien, tujuan dan proses penanganan masalah, program pelayanan, penyelenggaraan pelayanan. Diantara prinsip-prinsip tersebut adalah : 1. Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-individu baik secara perorangan aupun kelompok yang menjadi sasaran pelayanan pada umumnya adalah perkembangan dan perikehidupan individu, namun secara lebih nyata dan langsung adalah sikap dan tingkah lakunya yang dipengaruhi oleh aspek-aspek kepribadian dan kondisi sendiri, serta kondisi lingkungannya, sikap dan tingkah laku dalam perkembangan dan kehidupannya itu mendorong dirumuskannya prinsip-prinsip bimbingan dan konseling sebagai berikut : a. BK melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama dan status sosial ekonomi. b. BK berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis. c. BK memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan berbagai apek perkembangan individu. d. BK memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok pelayanannya. 2. Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu tidaklah selalu positif, namun faktor-faktor negatif pasti ada yang berpengaruh dan dapat menimbulkan hambatan-hambatan terhadap kelangsungan perkembangan dan kehidupan individu yang berupa masalah. Pelayanan BK hanya mampu menangani masalah klien secara terbatas yang berkenaan dengan :

a. BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau fisik individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah, disekolah serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu. b. Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah pada invidu yang kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan BK. 3. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan Adapun prinsip-prinsip yang berkenaan dengan pelayanan layanan BK itu adalah sebgaai berikut : a. BK merupakan bagian integrasi dari proses pendidikan dan pengembangan, oleh karena itu BK harus diselaraskan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik. b. Program BK harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi lembaga. c. Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi. 4. Prinsip-prinsip berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan Pelaksanaan pelayanan BK baik yang bersifat insidental maupun terprogram, dimulai dengan pemahaman tentang tujuan layanan, dan tujuan ini akan diwujudkan melalui proses tertentu yang dilaksanakan oleh tenaga ahli dalam bidangnya, yaitu konselor profesional. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan hal tersebut adalah : a. BK harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalm menghadapi permasalahannya. b. Dalam proses BK keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri bukan karena kemauan atau desakan dari pihak lain. c. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi. d. Kerja sama antara guru pembimbing, guru-guru lain dan orang tua anak amat menentukan hasil pelayanan bimbingan.

e. Pengembangan program pelayanan BK ditempuh melalui pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu yang terlibat dalam proses pelayanan dan program bimbingan dan konseling itu sendiri (Hanen, 2002). 5. Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling disekolah dalam lapangan operasional bimbingan dan konseling. E. Faktor Penunjang Dalam Konseling Antara Lain 1.Ruang konseling: ruangan khusus( pribadi) yang dapat menimbulkan rasa aman dan nyaman kepada calon akseptor sehingga dapat mengemukakan perasaan secara bebas 2.Alat komunikasi,informasi dan edukasi ( KIE ) yang digunakan:penggunaan alat bantu sangat menolong,untuk menjelaskan kontrasepsi tertentu kepada klien misalnya, poster, gambar anatomi tubuh manusia,dll.Sehingga calon akseptor akan mendapatkan gambaran jelas tentang benda asing/alat kontrasepsi yang akan diletakkan dalam tubuhnya. 3. Suasana konseling : konselor /bidan,harus bisa menciptakan suasana aman untuk berbicara.ruang pribadi memang mendukung terciptanya suasana aman dan konseling. 4. Hubungan rapport adalah istilah yang digunakan bila antara konselor dengan klien tercipta hubungan yang dilandasi saling percaya.konselor percaya bahwa klien mampu untuk memutuskan alat kontrasepsi yang akan dipakainnya dan klien percaya bahwa konselor memang menghargainya sebagai pribadi.hubungan rapport yang baik akan memudahkan terciptanya suasana konseling yang baik dan merupakan salah satu unsur yang akan menunjang keberhasilan. 5. Sikap konselor.Konselor harus mempunyai sikap dasar yang menunjang. 6.Penampilan konselor. Mampu menempatkan dan menampilkan diri sesuai dengan keadaan yang dihadapinya,misalnya cara berpakaian harus menampilkan citra bersih dan netral sehingga dapat diterima oleh masyarakat. F. Faktor penghambat dalam konseling antara lain :

1. Faktor individual Keterikatan budaya merupakan faktor individual yang dibawa seseorang dalam melakukan interaksi. Orientasi ini merupakan gabungan dari: a. Faktor fisik atau kepekaan panca indera, usia dan seks

b. Sudut pandang terhadap nilai-nilai c. Faktor sosial pada sejarah keluarga dan relasi, jaringan sosial, peran dalam masyarakat, status sosial d. Bahasa 2. Faktor yang berkaitan dengan interaksi, antara lain: a. Tujuan dan harapan terhadap komunikasi b. Sikap terhadap interaksi c. Pembawaan diri terhadap orang lain d. Sejarah hubungan. 3. Faktor situasional 4. Kompetensi dalam melakukan percakapan Komunikasi dikatakan efektif bila ada sikap perilaku kompeten dari kedua belah pihak. Keadaan yang dapat menyebabkan putusnya komunikasi adalah: a. Kegagalan informasi penting b. Perpindahan topik bicara c. Komunikasi idak lancar d. Salah pengertian. G. Fungsi Konseling Kebidanan Fungsi konseling adalah : a. Pencegahan : mencegah timbulnya masalah kesehatan. b. Pemahaman : untuk menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh individu atau klien sesuai dengan kepentingan individu atau kelompok yang mendapatkan pelayanan tersebut. c. Penyesuaian : membantu klien mengalami perubahan biologis, psikologis, kultural dan lingkungan . d. Perbaikan : perbaikan terjadi bila ada penyimpangan perilaku klien e. Pengembangan : meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta peningkatan derajat kesehatan. f. Advokasi : untuk mengasilkan kondisi pembelaan terhadap pengingkaran atas hak-hak dan atau kepentingan pendidikan atau informasi atau perkembangan atau perawatan biologis-psikologissosial-spiritual yang dialami klien atau pengguna pelayanan konseling H. Proses Konseling Hubungan antara konselor dan klien adalah inti proses konseling. Proses konseling meliputi: 1.Pembinaan hubungan baik (rapport) : Pembinaan hubungan baik dimulai sejak awal pertemuan dengan klien dan perlu dijaga seterusnya dengan : Memberi salam pada awal setiap pertemuan.

Memperkenalkan diri Menciptakan suasana nyaman dan aman. Memberikan perhatian penuh pada klien (SOLER). S : Face your clients squarely (menghadap klien) & smile/ nod at clients (senyum/ mengganggukkan kepala). O : Open and Non Judgemental Facial Expression (ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai). L : Lean Towards Client (tubuh condong kearah klien). E : Eye Contact in a culturally- Acceptable Manner (kontak mata/ tatap mata sesuia dengan cara yang diterima budaya setempat). R : Relaxed and Friendly Manner (santai dan sikap bersahabat). Bersabar. Tidak memotong pembicaraan klien 2. Pengumpulan dan pemberian informasi. Pengumpulan dan pemberian informasi merupakan tugas dari konselor. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: mendengar keluhan klien, mengamati komunikasi non verbal klien, bertanya riwayat kesehatan, latar belakang keluarga, masalah, memberikan penjelasan masalah yang dihadapinya. 3. Perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah Apabila data telah lengkap, maka bidan membantu klien untuk memecahkan masalah atau membuat perencanaan dalam pemecahan masalahnya. Tahapan dalam memecahkan masalah adalah: a. Menjajaki masalah (menetapkan masalah yang dihadapi klien) b. Memahami masalah (mempertegas masalah yang sesungguhnya) c. Membatasi masalah (menetapkan batas-batas masalah) d. Menjabarkan alternatif pemecahan masalah e. Mengevaluasi alternatif (menilai setiap alternatif dg analisis SWOT) f. Memilih alternatif terbaik g. Menerapkan alternatif dan menindaklanjuti pertemuan.

Konseling praktik kebidanan dibagi menjadi 6 bentuk, yaitu: a. Konseling remaja dan kesehatan reproduksi remaja Istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia Dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem fungsi, dan proses reproduksi remaja. Biasanya dipengaruhi oleh masalah menikah dan melakukan hubungan seksual pada usia dini, akses pendidikan dan pekerjaan, ketidaksetaraan gender, kekerasan seksual, dan pengaruh media massa. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh anak-anak dan remaja.Karena ini sangat berkualitas pada kepribadian, kesehatan, maupun pendidikan. Topik konseling remaja melipurti: Remaja dan kesehatan reproduksinya. Seksualitas.

Infeksi menular seksual. Isu gender. Narkoba dan zat adiktif.

b. Konseling Ibu Hamil Tingginya kematian ibu merupakan permasalahan, karena kematian ibu akan berdampak pada seluruh keluarga. Ini dikarenakan adanya komplikasi dari kehamilan.Di Indonesia angka kematian ibu sangat tinggi. Mengingat masih tingginya AKI, diperlukan suatu kerja sama bidan dengan ibu. Salah satu upaya yang dilakukan bidan adalah konseling.

Konseling kunjungan pertama : 1. Pentingnya 7T 2. Perlunya pendampingan 3. Kebutuhan gizi ibu 4. Beban kerja ibu 5. Program KB 6. Senggama pada saat kelahiran. 7. Kunjungan ulang Kunjungan Kehamilan 36 minggu: 1. Kesehatan ibu dan janin 2. Tanda-tanda persalinan dini 3. Rencana persalinan 4. Persiapan bayi 5. Pentingnya kolostrum 6. Keuntungan ASI Kunjungan Kehamilan >36 minggu 1. Tanda-tanda persalinan 2. Tempat persalinan 3. Pentingnya persalinan di fasilitas kesehatan

c.

Konseling Pada Ibu Bersalin Merupakan proses alamiah, teapi meskipun proses alamiah, tidak semua ibu bersalin mampu beradaptasi dengan persalinan terutama pada kala 1 yang merupakan nyeri hebat bagi si ibu. Karena pada tahap ini resiko komplikasi yang dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi.Lancarnya persalinan ditentukan oleh faktor psikologis.

Konseling tahap I 1. Masalah dalam persalinan 2. Tindakan selama persalinan 3. Menganjurkan ibu tidak menahan BAK 4. Menganjurkan ibu untuk istirahat 5. Menganjurkan keluarga untuk mendampingi ibu. Konseling tahap II 1. Mengajari cara meneran yang baik. 2. Menganjurkan ibu untuk meneran pada saat his. 3. Memberikan semangat dan dukungan. Konseling Tahap III 1. Mengajari ibu untuk mesasi uterus. 2. Memberikan informasi ibu tentang pendarahan. Konseling Tahap IV 1. Memberikan informasi erawatan tentang alat kelamin. 2. Menganjurkan ibu sering mengganti pembalut. 3. Memberikan informasi dan memotifasi ibu utuk melakukan mobilisasi. 4. Memberikan informasi tentang pentingnya kebutuhan nutrisi.

d. Koseling Ibu Nifas konseling pada ibu 1. proses masa nifas. 2. Keluhan umum 1-72 jam masa nifas.

3. Tanda-tanda kegawatan masa nifas pada ibu. 4. Tanda komplikasi masa nifas. 5. Kebersihan ibu. 6. Kolostrum dan pemberian ASI. 7. Teknik menyusui 8. Kebutuhan nutrisi ibu pada masa nifas. Konseling pada bayi 1. Tanda-tanda kegawatan masa nifas pada bayi. 2. Kebersihan bayi. 3. Perawatan tali pusat bayi. 4. Imunisasi. 5. Status kesehatan bayi. 6. Penilaian pertumbuhan dan perkembangan bayi. Konseling KB 1. Memperlakukan klien dengan baik. 2. Interaksi dengan klien. 3. Menghindari pemberian informasi yang berlebihan. 4. Menyediakan metode yang diinginkan klien. 5. Membantu klien mengerti dan mengingat

You might also like