You are on page 1of 11

Page |1

September 23

Sistem
Perekono
mian
20
Indonesia
09
Makalah Ekonomi tentang Sistem perekonomian Indonesia Oleh:
terkini 2009.
Susi Dwi
Http://22209564.student.gunadarma.a.ac.id
Http://uchy.ngeblogs.com Rahayu
IEB18
Page |2

Kata Pengantar

Puji dan Syukur senantiasa saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Makalah Ekonomi yang bertema “Sistem Perekonomian Indonesia” ini


menggunakan pendekatan belajar sambil berlatih untuk mengetahui lebih
dalam tentang sistem perekonomian yang ada di bangsa kita.

Penulisan makalah ini telah diusahakan semaksimal mungkin. Namun,


karena keterbatasan waktu tentu makalah ini masih belum sempurna.
Untuk itu, saya mengharapkan para pembaca maupun pihak-pihak lain
berkenan memberikan kritik dan saran demi penyempurnaan pembuatan
makalah berikutnya.

Semoga makalah ini turut memberi andil dalam memperluas pengetahuan


kita dan semoga semua usaha kita mendapat ridho-Nya.

Saya ucapakan terima kasih kepada segenap pendukung yang telah


membantu saya dalam penulisan makalah ini.

Jakarta, September 2009

Susi Dwi Rahayu


Page |3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
....................................................
........2

Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.......................3

Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...................... 4

Bagian 1 Sistem Perekonomian Indonesia . . . . . . . . . . . . . .


..................... 5

1. Sistem Ekonomi dan Persoalannya


..............................6
2. Indonesia terlalu Meniru Sistem Perekonomian Asing
...............7

Kesimpulan dan Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


......................8

Daftar Pustaka
....................................................
........ 9
Page |4

PENDAHULUAN

Tidak ada satu negarapun yang bisa menerapkan suatu sistem


perekonomian secara ekstrim. Di Indonesia, pemerintah mempunyai
peran penting sebagai wasit dalam megawasi jalannya perekonomian.

Pemerintah perlu mendukung dan melindungi para pelaku ekonomi atau


masyarakat ekonomi lemah demikian pula terhadap para pengusaha
muda, dengan berbagai kebijakan yang meringankan, sehingga pada
akhirnya dapat tumbuh mandiri.

Agar perekonomian dapat tumbuh dengan baik, perlu pemerintahan yang


bersih dan efektif serta pemerintahan yang sehat dan memiliki birokrasi
yang efisien dan dapat mengawasi aliran modal yang masuk ke dalam
negri sehingga terhindar dari praktek monopoli. Salah satu faktor
penyebab kompetisi ekonomi yang tidak sehat adalah pemerintahan yang
tidak sehat.

Berikut mari kita bahas lebih dalam mengenai sistem perekonomian yang
ada di negara kita.
Page |5

BAGIAN 1

Sistem Perekonomian Indonesia


SISTEM EKONOMI DAN PERSOALANNYA

1. Sistem Ekonomi
Setiap negara memiliki sistem ekonomi. Pilihan terhadap sistem
ekonomi yang dianut oleh suatu negara tergantung pada
kesepakatan nasional negara tersebut.
Biasanya, kesepakatan nasional ini berdasarkan undang-undang
dasar yang dimiliki. Di samping itu, undang-undang dasar, falsafah
dan ideologi negara juga sangat mempengaruhi sistem ekonomi
suatu negara. Sistem ekonomi adalah strategi suatu negara
mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai
kemakmuran.
2. Tiga persoalan pokok Ekonomi.
Tiga persoalan ekonomi tersebut diringkas ke dalam tiga kata tanya
dlam bahasa inggris:
What (Apa), How (Bagaimana), dan For Whom (Untuk Siapa)
a. Jenis dan Jumlah barang serta Jasa yang harus diproduksi (What).
What adalah pemilihan jumlah serta jenis barang dan jasa yang
harus dihasilkan. What menunjukkan pesoalan yang dihadapi
oleh setiap sistem ekonomi yang terkait dengan pertanyaan:
Jenis barang apakah yang harus diproduksi dan berapa
jumlahnya?
b. Cara Sistem Ekonomi menghasilkan Barang dana Jasa (How).
How adalah pemilihan cara menghasilkan barang dan jasa. How
menunjukkan persoalan yang dihadapi oleh sistem perekonomian
yang terkait dengan pertanyaan: Bagaimana menghasilkan
barang dan jasa. Untuk mencapai kemakmuran. Artinya, setiap
sistem ekonomi harus dapat menjawab persoalan cara yang
ditempuh oleh suatu negara untuk menghasilkan barang dan
jasa.
c. Cara Distribusi Barang dan Jasa (For Whom).
For Whom adalah pemilihan kelompok masyarakat yang harus
menikmati barang dan jasa yang dihasilkan. For Whom
menunjukkan persoalan yang dihadapi oleh setiap sistem
ekonomi yang berkaitan denagn pertanyaan untuk siapa
sebenarnya barang dan jasa diproduksikan? Artinya, setiap
Page |6

sistem ekonomi harus dapat menjawab persoalan mengenai


kelompok masyarakat mana yang harus menikmati barang atau
jasa yang dihasilkan oleh perekonomian suatu negara. Jadi
sebenarnya persoalan for whom juga berkaitan dengan cara
distribusi barang dan jasa yang dihasilkan negara.

Setelah mengikuti uraian tentang persoalan pokok yang


dihadapi oleh setiap sistem ekonomi, tiba saatnya kita
mendefinisikan sistem ekonomi. Sistem ekonomi dapat didefinisikan
sebagai suatu strategi atau cara suatu bangsa atau negara
mengatur tata kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai
kemakmuran masyarakatnya.

1. Tiga Sistem Ekonomi Utama


Sistem ekonomi merupakan aturan-aturan yang digunakan dalam
kehidupan perekonomian. Kita dapat membedakannya ke dalam
tiga macam sistem yang lazim dijalankan oleh suatu negara, yaitu
sistem ekonomi liberal (pasar bebas), perencanaan sentral, dan
campuran.
a. Sistem Ekonomi Pasar Bebas
Sistem ekonomi pasar bebas adalah pengaturan kehidupan
ekonomi diserahkan pada mekanisme pasar.
b. Sistem Ekonomi Perencanaan Sentral
Sistem ekonomi perencanaan sentral adalah pengaturan
kehidupan ekonomi dikelola langsung oleh negara.
c. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah pengaturan kehidupan
ekonomi dikelola bersama oleh swasta dan pemerintah.
Page |7

Indonesia terlalu Meniru Sistem


Perekonomian Asing

Indonesia dinilai terlalu meniru sistem ekonomi di luar negri. Padahal


sistem tersebut belum tentu tepat diaplikasikan di dalam negri.

Tidak bisa diaplikasikannya sistem pemasaran yang ada di luar negri


karena faktor perbedaan. Di luar negri, kondisi masyarakat, ekonomi dan
politik cenderung stabil. Segala hal juga dapat diperediksi dan sistem
hukum yang ada dapat diandalkan. Sementara kondisi tersebut belum
terjadi di negara berkembang seperti Indonesia.

Kondisinya beda. Sistem, masyarakat, gaya hidup mereka hingga


pemerintahan itu berbeda. Kita baru akan bangun masyarakat hukum
sementara di sana sudah jalan lama.

Selanjutnya, yang sangat membedakan Indonesia dengan Amerika adalah


sifat demonstratif.

Kita harus menciptakan suatu sistem sendiri dengan memberikan edukasi


penyadaran terhadap masyarakat. Pembelajaran dapat dilakukan dengan
sosialisasi lewat berbagai media dan hal yang menarik bagi masyarakat.

Masyarakat dapat dirubah dengan dua hal, yaitu dengan cara teks book
dan cara lihat langsung. Indonesia harus melakukan kedua cara tersebut.
Karena orang kita cenderung tertarik dengan melihat langsung.

Untuk memenangkan pasar, pemasar harus mempunyai strategi yang jitu.


Pemasar juga tidak boleh hanya mengandalkan, tetapi harus melihat
kondisi lapangan yang sebenarnya.

Dengan melihat sendiri kondisi lapangan. Akan memberikan hasil yang


berbeda. Mereka juga harus jeli melihat peluang pasar yang ada. Yang
kira-kira bisa dimanfaatkan, langsung berinovasi. Apalagi masyarakat
Indonesia cenderung tidak mau ketinggalan dengan teman atau
tetangganya dan terpaku dengan barang bermerek.
Page |8

Kesimpulan dan saran:


Indonesia seharusnya sudah belajar pada krisis ekonomi dan moneter
yang mengguncang dunia pada tahun 1998, dengan hanya sektor
pertanian dan perkebunan yang tumbuh positif dan turut menyelamatkan
ekonomi domestik.

Belajar dari kasus itu, Indonesia sudah saatnya memberi perhatian utama
pada bidang pertanian dan perkebunan, agar bisa keluar dari krisis
pangan yang kini mengancam dunia. Maka dari itu setiap komoditas harus
didekati secara spesifik karena masing-masing memiliki spesifikasi yang
berbeda.

Kemudian lemahnya koperasi dan usaha kecil menengah dalam


memasarkan produk. Contohnya, pada saat gula pasir naik dan langka
pada waktu lalu, petani gula merah malah sedang bingung bagaimana
memasarkan produknya.

Jika semua pihak saling membantu, maka gula merah bisa dijadikan
komoditas pengganti gula pasir karena biaya pembuatannya lebih murah
dan tersedia banyak diseluruh Indonesia. Yaitu dengan cara:

a. Bantuan promosi

Bantuan yang diperlukan UKM bukan hanya modal,tetapi juga


promosi baik di luar maupun di dalam ruang (out door dan in door)
seperti yang dilakukan Malaysia. Dengan promosi yang baik, maka
produk dalam negri khusunya UKM, akan dikenal dan mudah
dipasarkan.

Disamping promosi, produk UKM juga membutuhkan bimbingan


dalam pengemasan, menjaga kualitas produk dan ketetapan waktu
dalam memenuhi pemesanan.

b. Moratorium ekonomi liberal

Indonesia sudah saatnya melakukan moratorium pada sistem


ekonomi liberal yang saat ini dilaksanakan. Melemahnya daya
Page |9

saing ekonomi Indonesia saat ini menjadi momentum untuk


melakukan moratorium of liberalism, dengan menunda liberalisasi
perdagangan dan memperkuat perekonomian domestik.

Seiring dengan moratorium itu, perlu dilakukan strategi penguat


daya saing, yakni revitalisasi agroindustri, peningkatan nilai
tambah, penguatan daya saing domestik, peningkatan penetrasi
pasar ekspor dan pengembangan teknologi agroindustri.
P a g e | 10

PENUTUP

Materi dalam makalah ini disajikan sesuai dengan tahapan-tahapan yang


dapat dipahami oleh semua pengguna sehingga mudah dimengerti.
Semoga dapat bermanfaat untuk menambah wawasan kita khususnya
keadaan ekonomi negara kita saat ini.

Saya mohon maaf apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam


penulisan makalah ini. Terimakasih atas kesempatan yang Ibu berikan
untuk saya mengerjakan dan menyelesaikan makalah ini.

Wassalam.
P a g e | 11

DAFTAR PUSTAKA

Ragillia, Rini Widuri. 2009. Indonesia Terlalu Meniru Perekonomian Asing.


Jakarta: Media Indonesia

Koran Berita Harian Indonesia. 11 Juni 2009. Sistem Perekonomian


Indonesia.

Koran Berita Harian Indonesia. 18 April 2008. RI Harus Belajar dari Krisis
Finansial 1998.

Unigraha. 2009. Sisstem Perekonomian Indonesia. Jakarta: Unigraha’s


sains blog

You might also like