You are on page 1of 11

HUKUM

PENGERTIAN HUKUM

Pengertian Hukum menurut kamus secara umum

1. Peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh
penguasa, pemerintah atau otoritas.

2. Undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur kehidupan masyarakat.

3. Patokan (kaidah, ketentuan).

4. Keputusan (pertimbangan) yang ditentukan oleh hakim dalam pengadilan, vonis

Hukum adalah suatu sistem aturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan
dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas melalui lembaga atau institusi
hukum

Hukum adalah keseluruhan asas-asas atau kaidah-kaidah yang mengatur hubungan


manusia dengan manusia, manusia dengan penciptanya dan manusia dengan alam.

Diatas adalah merupakan contoh pengertian dari hukum yang dikemukakan oleh
beberapa para sarjana hukum, sebenarnya pengetian hukum itu sendiri kita bisa
menapsirkan berbeda-beda, karena menafsirkan istilah hukum itu tergantung orang yang
merasakan tetang hukum. Kadang hukum yang didefinisikan orang lain kita tidak merasa
puas.

Pengertian tentang hukum banyak sekali, sampai belum ada orang yang merasa puas
dengan definisi hukum dan hal tersebut disebutkan oleh seorang ahli

Ia berkata

“Noch suchen die juristen eine definition zu ihrem begrffe van reech” (dalam bahasa
jerman ) atau dalam bahasa inggris “juris are still try to find their de devinition of law”

Jadi dengan kata lain tergantung orang yang melihat hukum itu sendiri

ISTILAH-ISTILAH DALAM HUKUM

Subjek Hukum : dalam dunia hukum perkataan orang (persoon) merupakan subjek
hukum dan subjek hukum merupakan pembawa hak atau sesuatu yang
memegang/mempunyai hak dan kewajiban dan disebut subjek hukum.

Dewasa ini subjek hukum terdiri dari :


1. Manusia (natuurlijke persoon)

2. Badan Hukum (rechtspersoon)

Objek Hukum : Segala sesuatu yang berguna bagi subjek Hukum dan yang dapat
menjadi objek suatu perhubungan hukum

Biasanya objek hukum itu adalah BENDA, tapi tidak tertutup kemungkinan untuk
sekarang tidak hanya benda tetapi perangkat lunak pada dunia teknologi digital seperti
software windows yang mempunyai hak atas kekayaan intelektual

BIDANG HUKUM

Hukum dibagi dalam berbagai bidang, antara lain hukum perdata, hukum publik, hukum
pidana, hukum acara, hukum tata negara, hukum internasional.

HUKUM PERDATA

Salah satu bidang hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara individu-individu


dalam masyarakat dengan saluran tertentu. Hukum perdata disebut juga hukum privat
atau hukum sipil.

Hukum perdata dapat digolongkan antara lain menjadi:

1. Hukum keluarga
2. Hukum harta kekayaan
3. Hukum benda
4. Hukum Perikatan
5. Hukum Waris

HUKUM PUBLIK

Hukum publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara subjek hukum ( manusia
dan Badan hukum) dengan pemerintah yang berdaulat

HUKUM PIDANA

Hukum yang mengatur perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh undang-undang dan


berakibat diterapkannya hukuman bagi barang siapa yang melakukannya dan memenuhi
unsur-unsur perbuatan yang disebutkan dalam undang-undang pidana. Seperti perbuatan
yang dilarang dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Undang-Undang Korupsi,
Undang-Undang HAM dan sebagainya Dalam hukum pidana dikenal, 2 jenis perbuatan
yaitu kejahatan dan pelanggaran, kejahatan ialah perbuatan yang tidak hanya
bertentangan dengan undang-undang tetapi juga bertentangan dengan nilai moral, nilai
agama dan rasa keadilan masyarakat, contohnya mencuri, membunuh, berzina,
memperkosa dan sebagainya. sedangkan pelanggaran ialah perbuatan yang hanya
dilarang oleh undang-undang, seperti tidak pakai helem, tidak menggunakan sabuk
pengaman dalam berkendaraan, dan sebagainya.

HUKUM ACARA

Untuk tegaknya hukum materiil diperlukan hukum acara atau sering juga disebut hukum
formil. Hukum acara merupakan ketentuan yang mengatur bagaimana cara agar hukum
(materiil) itu terwujud atau dapat diterapkan/dilaksanakan kepada subyek yang
memenuhi perbuatannya . Tanpa hukum acara maka tidak ada manfaat hukum materiil.
Untuk menegakkan ketentuan hukum pidana diperlukan hukum acara pidana, untuk
hukum perdata maka ada hukum acara perdata. Hukum acara ini harus dikuasai para
praktisi hukum, polisi, jaksa, pengacara, hakim. Karena tanpa penguasaannya hukum
materiil sulit untuk ditegakkan

Macam hukum acara di Indonesia diantaranya hukum acara pidana , hukum acara
perdata, hukum acara peradilan tata usaha Negara

Hukum acara merupakan hukum dimana merupakan dasar dalam melakukukan kegiatan
beracara pada saat beracara di persidangan,

HUKUM INTERNASIONAL

Hukum yang mengatur tentang hubungan hukum antar negara satu dengan negara lain
secara internasional,

yang mengandung dua pengertian dalam arti sempit dan luas.

1. Dalam arti sempit meliputi : Hukum publik internasional saja


2. Dalam arti luas meliputi : Hukum publik internasional (misalnya ketentuan-
ketentuan yang ada pada piagam PBB) dan hukum perdata internasional yang
meliputi masalah hukum dagang internasional

atau menurut Prof Dr Mochtar Kusuma Atmaja : Hukum Internasional adalah


keseluruhan asas-asas atau kaidah-kaidah yang mengatur hubungan yang melewati batas
wilayah suatu Negara baik hubungan Negara dengan Negara , Negara dengan subjek
hukum bukan Negara atau subjek hukum dengannya satu sama lainnya

hukum internasional ada karena ada masyarakat internasional dan masyarakat


internasional ada karena adanya hubungan masyarakat yang menginternasional. Saat ini
kita mengenal berbagai hubungan internasional, misalnya dalam hubungan dagang yang
menginternasional adanya WTO pada organisasi PPB (UNO), hal ini menandakan bahwa
adanya hubungan internasional

SISTEM HUKUM
Ada berbagai jenis sistem hukum yang berbeda yang dianut oleh negara-negara di dunia
pada saat ini, antara lain sistem hukum Eropa Kontinental, sistem hukum Anglo-Saxon,
sistem hukum adat, sistem hukum agama.

SISTEM HUKUM EROPA KONTINENTAL

Sistem hukum Eropa Kontinental adalah suatu sistem hukum dengan ciri-ciri adanya
berbagai ketentuan-ketentuan hukum dikodifikasi (dihimpun) secara sistematis yang akan
ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim dalam penerapannya. Hampir 60% dari populasi dunia
tinggal di negara yang menganut sistem hukum ini.

SISTEM HUKUM ANGLO-SAXON

Sistem Anglo-Saxon adalah suatu sistem hukum yang didasarkan pada yurisprudensi,
yaitu keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian menjadi dasar putusan
hakim-hakim selanjutnya. Sistem hukum ini diterapkan di Irlandia, Inggris, Australia,
Selandia Baru, Afrika Selatan, Kanada (kecuali Provinsi Quebec) dan Amerika Serikat
(walaupun negara bagian Louisiana mempergunakan sistem hukum ini bersamaan dengan
sistim hukum Eropa Kontinental Napoleon). Selain negara-negara tersebut, beberapa
negara lain juga menerapkan sistem hukum Anglo-Saxon campuran, misalnya Pakistan,
India dan Nigeria yang menerapkan sebagian besar sistem hukum Anglo-Saxon, namun
juga memberlakukan hukum adat dan hukum agama.

Sistem hukum anglo saxon, sebenarnya penerapannya lebih mudah terutama pada
masyarakat pada negara-negara berkembang karena sesuai dengan perkembangan
zaman.Pendapat para ahli dan prakitisi hukum lebih menonjol digunakan oleh hakim,
dalam memutus perkara.

Penerapan hukum di Indonesia, hakim haruslah memperhatikan hukum adat,kita banyak


mempunyai khasanah hukum adat yang berbeda di masing-masing suku.

Kalau sungguh-sungguh pemerintah melaksanakan hukum adat yang berlaku di Indonesia


maka Indonesia mungkin akan mempunyai ciri khusus yang membedakan dengan hukum
yang ada di negara-negara yang ada di dunia ini.Semisal pelaksanaan di NAD adalah
pelopor untuk kemajuan hukum adat di Indonesia.

SISTEM HUKUM ADAT/KEBIASAAN

Hukum Adat adalah adalah seperangkat norma dan aturan adat/kebiasaan yang berlaku di
suatu wilayah.

Hukum adat biasanya dijadikan patokan hukum oleh wilayah tertentu dan hukum adat
biasanya bagian terbesarnya tidak tertulis tetapi bagian terkecilnya tertulis

SISTEM HUKUM AGAMA


Sistem hukum agama adalah sistem hukum yang berdasarkan ketentuan agama tertentu.
Sistem hukum agama biasanya terdapat dalam Kitab Suci.biasanya, bedanya hukum
agama dengan hukum yang ada di dunia adalah jika hukum agama kurang bersifat
memaksa tidak seperti yang diterapkan pada hukum yang diterapkan sekarang

TEORI HUKUM
SEJARAH HUKUM

Sejarah Hukum adalah bidang studi tentang bagaimana hukum berkembang dan apa
yang menyebabkan perubahannya. Sejarah hukum erat terkait dengan perkembangan
peradaban dan ditempatkan dalam konteks yang lebih luas dari sejarah sosial. Di antara
sejumlah ahli hukum dan pakar sejarah tentang proses hukum, sejarah hukum dipandang
sebagai catatan mengenai evolusi hukum dan penjelasan teknis tentang bagaimana
hukum-hukum ini berkembang dengan pandangan tentang pemahaman yang lebih baik
mengenai asal-usul dari berbagai konsep hukum. Sebagian orang menganggapnya
sebagai bagian dari sejarah intelektual. Para sejarawan abad ke-20 telah memandang
sejarah hukum dalam cara yang lebih kontekstual, lebih sejalan dengan pemikiran para
sejarawan sosial. Mereka meninjau lembaga-lembaga hukum sebagai sistem aturan,
pelaku dan lambang yang kompleks, dan melihat unsur-unsur ini berinteraksi dengan
masyarakat untuk mengubah, mengadaptasi, menolak atau memperkenalkan aspek-aspek
tertentu dari masyarakat sipil. Para sejarawan hukum seperti itu cenderung menganalisis
sejarah kasus dari parameter penelitian ilmu sosial, dengan menggunakan metode-metode
statistik, menganalisis perbedaan kelas antara pihak-pihak yang mengadukan kasusnya,
mereka yang mengajukan permohonan, dan para pelaku lainnya dalam berbagai proses
hukum. Dengan menganalisis hasil-hasil kasus, biaya transaksi, jumlah kasus-kasus yang
diselesaikan, mereka telah memulai analisis terhadap lembaga-lembaga hukum, praktik-
praktik, prosedur dan amaran-amarannya yang memberikan kita gambaran yang lebih
kompleks tentang hukum dan masyarakat daripada yang dapat dicapai oleh studi tentang
yurisprudensi, hukum dan aturan sipil.

FILSAFAT HUKUM

Filsafat hukum adalah cabang filsafat yang membicarakan apa hakekat hukum itu, apa
tujuannya, mengapa dia ada dan mengapa orang harus tunduk kepada hukum. Disamping
menjawab pertanyaan masalah-masalah umum abstrak tersebut, filsafat hukum juga
membahas soal-soal kongkret mengenai hubungan antara hukum dan moral (etika) dan
masalah keabsahan berbagai macam lembaga hukum.

SOSIOLOGI HUKUM

Sosiologi hukum adalah merupakan suatu disiplin ilmu dalam ilmu hukum yang baru
mulai dikenal pada tahun 60-an. Kehadiran disiplin ilmu sosiologi hukum di Indonesia
memberikan suatu pemahaman baru bagi masyarakat mengenai hukum yang selama ini
hanya dilihat sebagai suatu sistem perundang-undangan atau yang biasanya disebut
sebagai pemahaman hukum secara normatif. Lain halnya dengan pemahaman hukum
secara normatif, sosiologi hukum adalah mengamati dan mencatat hukum dalam
kenyataan kehidupan sehari-hari dan kemudian berusaha untuk menjelaskannya.
Sosiologi Hukum sebagai ilmu terapan menjadikan Sosiologi sebagai subyek seperti
fungsi sosiologi dalam penerapan hukum, pembangunan hukum, pembaharuan hukum,
perubahan masyarakat dan perubahan hukum,dampak dan efektivitas hukum, kultur
hukum.

ISI HUKUM SECARA UMUM

Isi Hukum Terdiri dari

1. Perintah (gebod)
2. Larangan (Perbod) dan
3. Kebolehan ( Mogen)

Perintah

Perintah adalah sesuatu yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu
oleh karena akibat-akibatnya dipandang baik

Larangan

Larangan adalah sesuatu yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat
sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik

Kebolehan

Kebolehan adalah sesuatu yang memang merupakan kewenangan memilih untuk


melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu perbuatan

PENGETAHUAN HUKUM DI INDONESIA

Indonesia adalah negara yang menganut sistem hukum campuran dengan sistem hukum
utama yaitu sistem hukum Eropa Kontinental. Selain sistem hukum Eropa Kontinental, di
Indonesia juga berlaku sistem hukum adat dan sistem hukum agama, khususnya hukum
(syariah) Islam

JENIS HUKUM DI INDONESIA

1. Jenis Hukum Tertulis

- Yang tidak dikodifikasi

- Yang dikodifikasi misalnya


a. Hukum Pidana, yang telah dikodifikasi dalam kitab undang-undang
Hukum Pidana (KUHP) tahun 1918

b. Hukum Sipil yang telah dikodifikasi dalam kitab undang-undang hukum


sipil (KUHS) tahun 1848

c. Hukum Dagang yang telah dikodifikasi dalam kitab Undang-Undang


Hukum Dagang (KUHD) pada tahun 1848

d. Hukum Acara Pidana yang telah dikodifikasi dalam Kitab Undang-


Undang Hukum Acara Pidana (KUHP) pada tahun 1981

2. Jenis Hukum yang tidak tertulis

Hukum kebiasaan (common law)

SUMBER HUKUM DI INDONESIA

a. Hukum Formal
b. Hukum Materil

a. Hukum Formal

Macam sumber formal

1. Undang-Undang
2. Kebiasaan
3. Traktat
4. Yurisprudensi
5. Doktrin

a. Sumber Hukum Materil

Sumber hukum yang menentukan isinya kaidah hukum

JENIS-JENIS UPAYA HUKUM DI INDONESIA

a. Upaya Hukum Biasa

b. Upaya Hukum Luar Biasa

Upaya Hukum biasa adalah upaya hukum biasa secara hukum dilakukan,

Macam upaya hukum ini adalah

• Banding
• Verzeet (perdata)
• Kasasi

Upaya Hukum Luar biasa adalah Upaya Hukum terakhir setelah upaya hukum biasa habis
dan dalam upaya ini tidak menunda eksekusi upaya ini adalah PK atau peninjauan
Kembali

PRINSIP_PRINSIP PERUNDANG-UNDANG INDONESIA

1. Lex Superior derogate lage inferior

Ketentuan hukum yang lebih tinggi mengesampingkan / membatalkan ketentuan yang


lebih rendah

1. lexposterion derogate lage priori

ketentuan yang berlaku belakangan mengesampingkan ketentuan hukum yang


terlebih dahulu adanya

1. lex spesialis derogate lage generalis

ketentuan khusus mengesampingkan ketentuan umum artinya jika ada aturan yang
lebih khusus menerangkan aturan tertentu maka yang harus jadi pegangan dalam
penerapannya adalah peraturan yang lebih khusus

TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

Tata uruta peraturan perundang-undangan di Indonesia telah berubah sebanyak 3 kali


perubahan :

Tata urutan diatur dalam

TAP MPRS No XX/MPRS/1966

1. UUD 45
2. TAP MPR
3. UU/PERPU
4. PERATURAN PEMERINTAH
5. KEPRES
6. PERATURAN PELAKSANA LAINNYA

TAP MPR no xx/MPRS/1966 dicabut kemudian digantikan dengan

TAP MPRS No III/MPR/ 2000,


pasal ini menetapkan tata urutannya sebagai berikut:
1. UUD 1945
2. TAP MPR
3. UU
4. PERPU
5. PERATURAN PEMERINTAH
6. KEPRES
7. PERDA

Kemudian TAP MPR no III/MPR/2000 ini dicabut kemudian diganti oleh UU No 10


tahun 2004 yang tata urutannya adalah

1. UUD 1945
2. UU
3. PERPU
4. PERATURAN PEMERINTAH
5. KEPRES
6. PERDA

ASAS-ASAS HUKUM DI INDONESIA

a. Asas Hukum yang tidak dirumuskan

Tiada pidana tanpa kesalahan

Dianggap orang sudah tahu hukum

a. Asas Hukum yang dirumuskan

Yang dirumuskan ada yang bersifat exsplisit atau tersurat

Dan ada yang bersifat tersirat atau inplisit

MACAM PERJANJIAN DALAM HUKUM INDONESIA

a. Perjanjian Bernama

Perjanjian bernama adalah perjanjian yang diatur oleh Burgerlijk weatbook (BW)
diantaranya jual beli, sewa beli, gadai dan lain-lain

a. Perjanjian yang Tidak Bernama

Perjanjian yang tidak diatur oleh BW contohnya Waralaba dll

Burgerlijk Weatbook (BW) adalah Kitab Undang-undang hukum perdata Indonesia


peninggalan colonial belanda.
SYAH PERJANJIAN MENURUT HUKUM INDONESIA

Perjanjian dalam Hukum Indonesia diatur dalam pasal 1320 BW

Dimana dalam pasal tersebut berisi bahwa perjanjian syah menurut hukum Indonesia bila
memenuhi syarat :

a.
1. sepakat mereka yang mengikatkan diri
2. kecakapan dalam melakukan suatu perikatan
3. suatu hal tertentu
4. suatu hal yang halal / suatu hal yang legal

kesemuanya itu adalah sarat komulatif bukan merupakan sarat alternative dalam artian
jika salah satunya ada yang tidak terpenuhi maka perjanjian tersebut bisa berakibat batal

BADAN HUKUM YANG ADA DI INDONESIA

a. Badan Hukum Publik

Contohnya adalah Negara, propinsi, kabupaten, kecamatan, desa dll

a. Badan Hukum Perdata

Contohnya Perseroan terbatas, koperasi dll

You might also like