Professional Documents
Culture Documents
PENGERTIAN HUKUM
1. Peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh
penguasa, pemerintah atau otoritas.
Hukum adalah suatu sistem aturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan
dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas melalui lembaga atau institusi
hukum
Diatas adalah merupakan contoh pengertian dari hukum yang dikemukakan oleh
beberapa para sarjana hukum, sebenarnya pengetian hukum itu sendiri kita bisa
menapsirkan berbeda-beda, karena menafsirkan istilah hukum itu tergantung orang yang
merasakan tetang hukum. Kadang hukum yang didefinisikan orang lain kita tidak merasa
puas.
Pengertian tentang hukum banyak sekali, sampai belum ada orang yang merasa puas
dengan definisi hukum dan hal tersebut disebutkan oleh seorang ahli
Ia berkata
“Noch suchen die juristen eine definition zu ihrem begrffe van reech” (dalam bahasa
jerman ) atau dalam bahasa inggris “juris are still try to find their de devinition of law”
Jadi dengan kata lain tergantung orang yang melihat hukum itu sendiri
Subjek Hukum : dalam dunia hukum perkataan orang (persoon) merupakan subjek
hukum dan subjek hukum merupakan pembawa hak atau sesuatu yang
memegang/mempunyai hak dan kewajiban dan disebut subjek hukum.
Objek Hukum : Segala sesuatu yang berguna bagi subjek Hukum dan yang dapat
menjadi objek suatu perhubungan hukum
Biasanya objek hukum itu adalah BENDA, tapi tidak tertutup kemungkinan untuk
sekarang tidak hanya benda tetapi perangkat lunak pada dunia teknologi digital seperti
software windows yang mempunyai hak atas kekayaan intelektual
BIDANG HUKUM
Hukum dibagi dalam berbagai bidang, antara lain hukum perdata, hukum publik, hukum
pidana, hukum acara, hukum tata negara, hukum internasional.
HUKUM PERDATA
1. Hukum keluarga
2. Hukum harta kekayaan
3. Hukum benda
4. Hukum Perikatan
5. Hukum Waris
HUKUM PUBLIK
Hukum publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara subjek hukum ( manusia
dan Badan hukum) dengan pemerintah yang berdaulat
HUKUM PIDANA
HUKUM ACARA
Untuk tegaknya hukum materiil diperlukan hukum acara atau sering juga disebut hukum
formil. Hukum acara merupakan ketentuan yang mengatur bagaimana cara agar hukum
(materiil) itu terwujud atau dapat diterapkan/dilaksanakan kepada subyek yang
memenuhi perbuatannya . Tanpa hukum acara maka tidak ada manfaat hukum materiil.
Untuk menegakkan ketentuan hukum pidana diperlukan hukum acara pidana, untuk
hukum perdata maka ada hukum acara perdata. Hukum acara ini harus dikuasai para
praktisi hukum, polisi, jaksa, pengacara, hakim. Karena tanpa penguasaannya hukum
materiil sulit untuk ditegakkan
Macam hukum acara di Indonesia diantaranya hukum acara pidana , hukum acara
perdata, hukum acara peradilan tata usaha Negara
Hukum acara merupakan hukum dimana merupakan dasar dalam melakukukan kegiatan
beracara pada saat beracara di persidangan,
HUKUM INTERNASIONAL
Hukum yang mengatur tentang hubungan hukum antar negara satu dengan negara lain
secara internasional,
SISTEM HUKUM
Ada berbagai jenis sistem hukum yang berbeda yang dianut oleh negara-negara di dunia
pada saat ini, antara lain sistem hukum Eropa Kontinental, sistem hukum Anglo-Saxon,
sistem hukum adat, sistem hukum agama.
Sistem hukum Eropa Kontinental adalah suatu sistem hukum dengan ciri-ciri adanya
berbagai ketentuan-ketentuan hukum dikodifikasi (dihimpun) secara sistematis yang akan
ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim dalam penerapannya. Hampir 60% dari populasi dunia
tinggal di negara yang menganut sistem hukum ini.
Sistem Anglo-Saxon adalah suatu sistem hukum yang didasarkan pada yurisprudensi,
yaitu keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian menjadi dasar putusan
hakim-hakim selanjutnya. Sistem hukum ini diterapkan di Irlandia, Inggris, Australia,
Selandia Baru, Afrika Selatan, Kanada (kecuali Provinsi Quebec) dan Amerika Serikat
(walaupun negara bagian Louisiana mempergunakan sistem hukum ini bersamaan dengan
sistim hukum Eropa Kontinental Napoleon). Selain negara-negara tersebut, beberapa
negara lain juga menerapkan sistem hukum Anglo-Saxon campuran, misalnya Pakistan,
India dan Nigeria yang menerapkan sebagian besar sistem hukum Anglo-Saxon, namun
juga memberlakukan hukum adat dan hukum agama.
Sistem hukum anglo saxon, sebenarnya penerapannya lebih mudah terutama pada
masyarakat pada negara-negara berkembang karena sesuai dengan perkembangan
zaman.Pendapat para ahli dan prakitisi hukum lebih menonjol digunakan oleh hakim,
dalam memutus perkara.
Hukum Adat adalah adalah seperangkat norma dan aturan adat/kebiasaan yang berlaku di
suatu wilayah.
Hukum adat biasanya dijadikan patokan hukum oleh wilayah tertentu dan hukum adat
biasanya bagian terbesarnya tidak tertulis tetapi bagian terkecilnya tertulis
TEORI HUKUM
SEJARAH HUKUM
Sejarah Hukum adalah bidang studi tentang bagaimana hukum berkembang dan apa
yang menyebabkan perubahannya. Sejarah hukum erat terkait dengan perkembangan
peradaban dan ditempatkan dalam konteks yang lebih luas dari sejarah sosial. Di antara
sejumlah ahli hukum dan pakar sejarah tentang proses hukum, sejarah hukum dipandang
sebagai catatan mengenai evolusi hukum dan penjelasan teknis tentang bagaimana
hukum-hukum ini berkembang dengan pandangan tentang pemahaman yang lebih baik
mengenai asal-usul dari berbagai konsep hukum. Sebagian orang menganggapnya
sebagai bagian dari sejarah intelektual. Para sejarawan abad ke-20 telah memandang
sejarah hukum dalam cara yang lebih kontekstual, lebih sejalan dengan pemikiran para
sejarawan sosial. Mereka meninjau lembaga-lembaga hukum sebagai sistem aturan,
pelaku dan lambang yang kompleks, dan melihat unsur-unsur ini berinteraksi dengan
masyarakat untuk mengubah, mengadaptasi, menolak atau memperkenalkan aspek-aspek
tertentu dari masyarakat sipil. Para sejarawan hukum seperti itu cenderung menganalisis
sejarah kasus dari parameter penelitian ilmu sosial, dengan menggunakan metode-metode
statistik, menganalisis perbedaan kelas antara pihak-pihak yang mengadukan kasusnya,
mereka yang mengajukan permohonan, dan para pelaku lainnya dalam berbagai proses
hukum. Dengan menganalisis hasil-hasil kasus, biaya transaksi, jumlah kasus-kasus yang
diselesaikan, mereka telah memulai analisis terhadap lembaga-lembaga hukum, praktik-
praktik, prosedur dan amaran-amarannya yang memberikan kita gambaran yang lebih
kompleks tentang hukum dan masyarakat daripada yang dapat dicapai oleh studi tentang
yurisprudensi, hukum dan aturan sipil.
FILSAFAT HUKUM
Filsafat hukum adalah cabang filsafat yang membicarakan apa hakekat hukum itu, apa
tujuannya, mengapa dia ada dan mengapa orang harus tunduk kepada hukum. Disamping
menjawab pertanyaan masalah-masalah umum abstrak tersebut, filsafat hukum juga
membahas soal-soal kongkret mengenai hubungan antara hukum dan moral (etika) dan
masalah keabsahan berbagai macam lembaga hukum.
SOSIOLOGI HUKUM
Sosiologi hukum adalah merupakan suatu disiplin ilmu dalam ilmu hukum yang baru
mulai dikenal pada tahun 60-an. Kehadiran disiplin ilmu sosiologi hukum di Indonesia
memberikan suatu pemahaman baru bagi masyarakat mengenai hukum yang selama ini
hanya dilihat sebagai suatu sistem perundang-undangan atau yang biasanya disebut
sebagai pemahaman hukum secara normatif. Lain halnya dengan pemahaman hukum
secara normatif, sosiologi hukum adalah mengamati dan mencatat hukum dalam
kenyataan kehidupan sehari-hari dan kemudian berusaha untuk menjelaskannya.
Sosiologi Hukum sebagai ilmu terapan menjadikan Sosiologi sebagai subyek seperti
fungsi sosiologi dalam penerapan hukum, pembangunan hukum, pembaharuan hukum,
perubahan masyarakat dan perubahan hukum,dampak dan efektivitas hukum, kultur
hukum.
1. Perintah (gebod)
2. Larangan (Perbod) dan
3. Kebolehan ( Mogen)
Perintah
Perintah adalah sesuatu yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu
oleh karena akibat-akibatnya dipandang baik
Larangan
Larangan adalah sesuatu yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat
sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik
Kebolehan
Indonesia adalah negara yang menganut sistem hukum campuran dengan sistem hukum
utama yaitu sistem hukum Eropa Kontinental. Selain sistem hukum Eropa Kontinental, di
Indonesia juga berlaku sistem hukum adat dan sistem hukum agama, khususnya hukum
(syariah) Islam
a. Hukum Formal
b. Hukum Materil
a. Hukum Formal
1. Undang-Undang
2. Kebiasaan
3. Traktat
4. Yurisprudensi
5. Doktrin
Upaya Hukum biasa adalah upaya hukum biasa secara hukum dilakukan,
• Banding
• Verzeet (perdata)
• Kasasi
Upaya Hukum Luar biasa adalah Upaya Hukum terakhir setelah upaya hukum biasa habis
dan dalam upaya ini tidak menunda eksekusi upaya ini adalah PK atau peninjauan
Kembali
ketentuan khusus mengesampingkan ketentuan umum artinya jika ada aturan yang
lebih khusus menerangkan aturan tertentu maka yang harus jadi pegangan dalam
penerapannya adalah peraturan yang lebih khusus
1. UUD 45
2. TAP MPR
3. UU/PERPU
4. PERATURAN PEMERINTAH
5. KEPRES
6. PERATURAN PELAKSANA LAINNYA
1. UUD 1945
2. UU
3. PERPU
4. PERATURAN PEMERINTAH
5. KEPRES
6. PERDA
a. Perjanjian Bernama
Perjanjian bernama adalah perjanjian yang diatur oleh Burgerlijk weatbook (BW)
diantaranya jual beli, sewa beli, gadai dan lain-lain
Dimana dalam pasal tersebut berisi bahwa perjanjian syah menurut hukum Indonesia bila
memenuhi syarat :
a.
1. sepakat mereka yang mengikatkan diri
2. kecakapan dalam melakukan suatu perikatan
3. suatu hal tertentu
4. suatu hal yang halal / suatu hal yang legal
kesemuanya itu adalah sarat komulatif bukan merupakan sarat alternative dalam artian
jika salah satunya ada yang tidak terpenuhi maka perjanjian tersebut bisa berakibat batal