You are on page 1of 13

Bab I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Apabila kita mengamati peredaran benda-benda langit pada orbitnya maka
yang ada pada benak kita adalah adanya gaya sentrifugal. Begitu pula dengan
fenomena tikungan yang dilalui oleh para pembalap sepeda motor, dan masih
banyak lagi fenomena-fenomena yang melibatkan gaya sentrifugal. Karena begitu
menarik dan penting artinya dalam kehidupan sehari-hari maka secara otomatis
kita memerlukan pemahaman yang benar tentang gaya sentrifugal. Untuk
kepentingan tersebut maka perlu kiranya kita meneliti lebih lanjut tentang gaya
sentrifugal melalui percobaan ini.

I.2 Tujuan Percobaan


Percobaan ini bertujuan untuk mengukur besarnya gaya sentrifugal Fr
sebagai fungsi massa m, kecepatan anguler ω , dan jari-jari putaran R.

I.3 Permasalahan
Dari percobaan yang dilakukan maka akan muncul berbagai permasalahan,
yaitu antara lain tentang berapa besarnya gaya sentrifugal Fr berdasarkan
percobaan, bagaimana hubungan persamaan antara Fr dan ω l, grafik antara Fr
dan ∆ , serta kesimpulan apa yang dapat diperoleh dari percobaan ini.

I.4 Sistematika Laporan


Laporan ini terdiri dari lima bab secara garis besar dan berisi tentang gaya
sentrifugal lebih jelasnya maka susunan laporan adalah sebagai berikut. Bab I
Pendahuluan yang di dalamnya berisi tentang latar belakang, tujuan percobaan,
permasalahan, sistematika laporan praktikum. Bab II Dasar Teori merupakan
penjelasan dan ulasan singkat tentang teori dasar yang mendasari kegiatan
percobaan yang dilakukan. Bab III Cara Kerja dan Peralatan, dalam bab ini

1
menerangkan tentang tata urutan kerja yang dilakukan dalam melaksanakan
kegiatan praktikum serta pengenalan peralatan yang diperlukan dalam melakukan
praktikum. Bab IV Analisa Data dan Pembahasan, dalam praktikum tentunya kita
akan memperoleh data-data sehingga perlu adanya penganalisaan lebih lanjut
karena tidak sempurnanya alat ukur, ketidaktepatan cara mengukur, tidak
sempurnanya alat indera dan lain-lain. Dengan memperhitungkan ralat-ralat dari
data yang diperoleh dalam melakukan praktikum agar mendapatkan data yang
mempunyai ketelitian yang sesuai. Bab V Kesimpulan, memberikan kesimpulan
dari kegiatan praktikum yang dilakukan.

2
Bab II
DASAR TEORI

Suatu benda yang bergerak dengan kecepatan yang teratur baik dengan
kecepatan yang berubah-rubah maupun dengan kecepatan yang konstan, maka
benda tersebut akan mempunyai suatu bentuk lintasan tertentu, baik lintasan yang
teratur bentuknya maupun lintasan yang acak atau random. Salah satu dari
lintasan yang teratur bentuknya adalah lintasan dengan bentuk lengkung. Suatu
benda yang bergerak dengan lintasan lengkung maka vektor kecepatannya akan
mengalami perubahan kecepatan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor
tertentu. Perubahan dari vektor kecepatan ini disebut dengan percepatan (a) yang
besarnya dapat dirumuskan sebagai berikut :
dimana : a = percepatan tangensial
a = ∆ V
∆ t ≠ 0 ∆ V = perubahan kecepatan tangensial
∆ t = perubahan waktu
Sedangkan besarnya perubahan kecepatan (∆ V) dari suatu benda yang bergerak
melingkar dari titik A ke titik B adalah :
dimana : ∆ V = perubahan kecepatan
∆ V = VB – VA
VB = kecepatan di titik B
∆ V = ∆ Vt + ∆ Vn
VA = kecepatan di titik A
VB – VA = ∆ Vt + ∆ Vn
Vt = komponen kecepatan tangensial
Vn = komponen kecepatan normal atau
radial
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwasanya besarnya perubahan
kecepatan (∆ V) dipengaruhi oleh dua komponen yaitu komponen kecepatan
tangensial (Vt) dan komponen kecepatan normal atau radial (Vn).
Sistem yang ada tersebut di atas dapat dijelaskan dengan gambar II.1 di bawah ini.

3
Gambar II.1
Gambar di atas melukiskan sebuah benda kecil yang diikatkan pada
sebuah tali yang panjangnya (R) dan berputar di dalam lingkaran vertikal terhadap
sebuah titik tertentu, misalkan O, dimana ujung yang lain dari tali tersebut
diikatkan. Geraknya berputar tidak uniform, karena lajunya bertambah besar
ketika gerakannya menurun dan lajunya berkurang jika gerakannya menuju ke
atas. Gaya –gaya yang bekerja pada benda tersebut di setiap posisi adalah gaya
berat w dan tegangan tali T. Besarnya gaya berat adalah :
w = m.g
Gaya berat yang berpengaruh pada benda dapat diuraikan menjadi komponen
normal dan komponen singgung yaitu :
Komponen normal = w cos θ = m . g cos θ
Komponen singgung = w sin θ = m . g sin θ
Resultan gaya singgungnya adalah :
Ft = w sin θ
dan resultan gaya normalnya adalah :
Fr = T – w cos θ
sehingga percepatan singgungnya menurut hukum Newton II adalah :
Fr = T – w cos θ
m . ar = T + m .g cos θ
ar = T + m . g cos θ
m
= T + g cos θ
m
Besarnya Fr dapat juga ditentukan dari besarnya frekwensi (f) dan periode (T)
dengan persamaan sebagai berikut :
Fr = m . ar

4
ar = V2 ⇒ Fr = m . V2
R R
V = ω . R ⇒ Fr = m . ω 2. R2
R
= m . ω 2. R
ω = 2π . f ⇒ Fr = m . (2π . f) 2. R
= 4π 2
. m . f2 . R
f = 1 ⇒ Fr = 4π 2
. m . (1)2 . R
T T
= 4π 2
.m.R
T2
dimana : Fr = gaya sentrifugal (newton)
m = massa (kilogram)
ar = percepatan tangensial (meter/detik2)
V = kecepatan tangensial (meter/detik)
R = jari-jari (meter)
ω = kecepatan sudut (radian/detik)
f = frekuensi (hertz)
T = periode (detik)
Jika massa (m) digerakkan dengan kelajuan konstan (V) sehingga
lintasannya melingkar maka massa akan mengalami gaya sentrifugal sebesar :
Fr = m. V2
R

Bila antara massa dengan bidang tidak terdapat gesekan maka tegangan tali akibat
pengaruh gaya berat benda adalah :

T = Fr + w cos θ
= m . ar + m . g cos θ
= m . V2 + m . g cos θ
R
T = m . (V2 + g cos θ )
R

5
Dalam percobaan, kecepatan sudut (ω ) dapat diperoleh dengan jalan mengamati
perputaran dari benda untuk selang waktu tertentu. Defleksi (∆ ) diamati pada
skala yang berjarak 0,95 meter (mistar dengan cermin). Harga defleksi (∆ ) akan
berubah jika harga jari-jari (R) , massa (m) dan kecepatan sudut (ω ) berubah.

6
Bab III
METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Peralatan
1. Peralatan gaya sentrifugal 1 set.
2. Lampu 1 buah.
3. Lensa kondensor 1 buah.
4. Stop Clock 1 buah.
5. Beban dan kawat 2 buah.

III.2 Cara Kerja


1. Menyusun alat percobaan (telah disusun).
2. Dalam percobaan, mulailah dari kecepatan rendah
dan harganya dicari dengan mencatat waktu untuk 5 kali putaran.
3. Timbang kawat dan beban yang digunakan.
4. Ukur jari-jari putar R dan jarak cermin dan mistar r.
5. Amati posisi sinar pada mistar tanpa menggunakan
beban dan tentukan harga ω 1.
6. Gunakan m1, jari-jari putar r1 dan ω 1 lalu catat
simpangan ∆ pada mistar (lakukan 5 kali). Dengan cara yang sama
lakukan untuk beban m2.
7. Lakukan langkah 5 – 6 dengan jari-jari putar R2.
8. Lakukan langkah 5 – 7 dengan harga yang lain.

7
Bab IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

IV.1 Analisa Data


Pada bagian ini akan dihitung ralat dari data yang diperoleh pada percobaan gaya
sentrifugal.

Percobaan I
M = 26,2 gram ; R = 18 cm ; r = 95 cm

T (DET) ∆
T (t - t) (t - t) ² ∆ (∆ -∆ ) (∆ - ∆ ) ²
22 0,04 0,0016 2,3 0,164 0,0270
22 0,04 0,0016 2,1 -0,036 0,0013
21 -0,06 0,0036 1,98 -0,156 0,0240
21 -0,06 0,0036 2,2 0,004 0,0040
22 0,04 0,0016 2,1 -0,036 0,0013

T = 2,16 Σ (T– T) = 0,012 ∆ = 2,136 Σ (∆ –∆ ) = 0,0576

Tabel 4.1

Untuk T :
Ralat mutlak : ∆ = 0,012 ½ = 0,024
5 (5-1)

Ralat nisbi : I = 0,024 x 100% = 1,11 %


2,16
Keseksamaan : K = 100 % - 1,11 % = 98,89 %

Untuk ∆ :
Ralat mutlak : ∆ = 0,0576 ½ = 0,054
5 (5-1)

8
Ralat nisbi : I = 0,054 x 100% = 2,53 %
2,136
Keseksamaan : K = 100 % - 2,53 % = 97,47 %

Percobaan II
M = 13,5 gram ; R = 20 cm ; r = 95 cm

T (DET) ∆
T (t - t) (t - t) ² ∆ (∆ -∆ ) (∆ - ∆ ) ²
13 -0,01 0,0001 6,9 0,04 0,0016
13 -0,01 0,0001 6,7 -0,16 0,0256
13,5 0,04 0,0016 6,9 0,04 0,0016
12,7 -0,04 0,0016 7 0,14 0,0196
13,2 0,01 0,0001 6,8 -0,06 0,0036

T = 13,1 Σ (T– T) = 0,0035 ∆ = 6,86 Σ (∆ – ∆ ) = 0,052

Tabel 4.2
Untuk T :
Ralat mutlak : ∆ = 0,0035 ½ = 0,013
5 (5-1)

Ralat nisbi : I = 0,013 x 100% = 0,1 %


13,1
Keseksamaan : K = 100 % - 0,1 % = 99,9 %

Untuk ∆ :
Ralat mutlak : ∆ = 0,052 ½ = 0,05
5 (5-1)

Ralat nisbi : I = 0,05 x 100% = 0,73 %


6,86
Keseksamaan : K = 100 % - 0,73 % = 99,27 %

9
4.1 PEMBAHASAN
Menggunakan rumus-rumus di bawah ini :

 ar = V²/R = V² = ω R

 ar = ω ² R

Fr = m ar = m V² /R = mω ²R
Maka didapatkan :
 Percobaan I :
ω = 2π / T
= 6,28 / 2,16 = 2,91 rad/m
Fr = m ω ² R
= 0,0262 .(2,91)². 0,18 = 0,04

 Percobaan II :
ω = 2π / T
= 6,28 / 1,31 = 4,8 rad/m
Fr = m ω ² R
= 0,0135 .(4,8)². 0,2 = 0,0622

Membuat grafik Fr dengan ∆ (disertai dengan regresi linier)


Y = AX + B ; variabel Y adalah Fr dan variabel X adalah ∆ .

X Y X2 XY
0,0400 2,136 0,0016 0,085

0.0622 6,860 0,0038 0,427

∑X=0,1022 ∑ Y= 8,996 ∑ X2=0,0054 ∑ XY = 0,512


Tabel 4.3
A = (n . ∑XY - ∑X . ∑Y) / ( n . ∑X2 - ( ∑X )2 )
= ( 2 . 0,512 - 0,92) / ( 2 . 0,0054 – 0,01 ) = 130
B = ( ∑Y - A ∑X ) / n = ( 8,996 - 130 . 0.1022 ) / 2 = - 2,15

Jadi : Y = 130 X – 2,15

10
11
Bab V
KESIMPULAN

1. Besarnya gaya sentrifugal (Fr) dapat dirumuskan sebagai berikut :


Fr = m . V2
R
2. Dari percobaan diperoleh besarnya gaya sentrifugal (Fr) sebagai berikut :
 Percobaan I : Fr = 0,04 N
 Percobaan II : Fr = 0,0622 N
3. Hubungan antara Fr dan ∆ dapat dibuat dalam persamaan garis yaitu :
Y = 130X – 2,15
dimana : Y = fungsi dari Fr
X = fungsi dari ∆
4. Besarnya gaya sentrifugal (Fr) dipengaruhi oleh massa (m), kecepatan anguler
(V), dan jari-jari putaran (R). Besar dari Fr ini diperoleh dengan cara
menggerakkan m dengan kelajuan konstan V. Besarnya kecepatan anguler
(V) dapat juga diperoleh dengan jalan mengamati putaran untuk selang waktu
tertentu lalu mengalikannya dengan banyaknya putaran tiap detik (frekuensi)
dengan 2π .
5. Defleksi sinar (∆ ) dapat diamati pada skala dan harganya berubah jika harga
dari jari-jari putaran (R), massa (m), dan kecepatannya (V) berubah.

12
Daftar Pustaka

1. Sears & Zemansky, “ FISIKA UNTUK UNIVERSITAS I”, edisi ke-2


Penerbit Erlangga, Jakarta, 1994
2. Sutrisno, “SERI FISIKA DASAR”, edisi ke-5, penerbit ITB 1986
3. Dosen-dosen FMIPA ITS, “FISIKA DASAR I”, edisi 1997, penerbit Yayasan
Pembina Jurusan Fisika

13

You might also like