Professional Documents
Culture Documents
1
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul 1
Abstrak 2
Daftar Isi 3
Daftar Gambar 4
Daftar Tabel 5
Daftar Grafik 6
Bab I Pendahuluan 7
I.1 Latar Belakang 7
I.2 Maksud danTujuan 7
I.3 Permasalahan 7
I.4 Sistematika Laporan 7
Bab II Dasar Teori 8
II.1 Bandul Matematis 10
II.2 Bandul Fisis 11
Bab III Peralatan dan Cara Kerja 13
III.1 Peralatan 13
III.2 Cara Kerja 13
Bab IV Analisa Data dan Pembahasan 15
IV.1 Analisa Data 15
IV.2 Pembahasan 19
Bab V Kesimpulan 20
Daftar Pustaka 21
Lampiran
2
DAFTAR GAMBAR
Halaman
3
DAFTAR TABEL
Halaman
• Tabel 4.1.1 Ralat Bandul Matematis (T) untuk l = 100 cm 15
• Tabel 4.1.2 Ralat Bandul Matematis (T) untuk l = 80 cm 15
• Tabel 4.1.3 Ralat Bandul Matematis (T) untuk l = 50 cm 16
• Tabel 4.1.4 Ralat Bandul Fisis Percobaan I (t1) 16
• Tabel 4.1.5 Ralat Bandul Fisis Percobaan I (t2) 16
• Tabel 4.1.6 Ralat Bandul Fisis Percobaan II (t1) 17
• Tabel 4.1.7 Ralat Bandul Fisis Percobaan II (t2) 17
• Tabel 4.1.8 Ralat Tabel Regresi Linier 19
DAFTAR GRAFIK
4
Halaman
Grafik 4.1 Grafik Hubungan Antara T2 dan l pada bandul
Matematis 18
5
BAB I
PENDAHULUAN
I.3 PERMASALAHAN
Permasalahan yang dihadapi pada percobaan tentang percepatan gravitasi
bumi ini adalah bagaimana cara mencari besarnya percepatan gravitasi bumi dengan
menggunakan alat yaitu bandul matematis dan bandul fisis.
6
Dasar Teori yang menunjang percobaan. Bab III menjelaskan tentang peralatan-
peralatan yang digunakan dalam percobaan dan cara pengerjaan percobaan dengan
alat-alat tersebut. Bab IV merupakan Analisa Data dan Pembahasan dari
permasalahan. Dan yang terakhir adalah Bab V yang merupakan Kesimpulan dari
percobaan yang dilakukan dan bab-bab sebelumnya.
7
BAB II
DASAR TEORI
1 0 F = -kx 2
A A
Gambar 2.1 Gerak Harmonis Sederhana
Gambar di atas menunjukkan sebuah benda yang sedang bergetar. Titik 1 dan
2 adalah titik terjauh dari kesetimbangan yang disebut amplitudo (A). Sedangkan
jarak benda yang bergetar dari titik kesetimbangan disebut simpangan (x), yang
berubah secara periodik dalam besar dan arahnya. Kecepatan (V) dan percepatan (a)
benda juga berubah dalam besar dan arah. Selama benda bergetar, ada kecenderungan
untuk kembali ke posisi setimbang. Untuk itu ada gaya yang bekerja pada benda
untuk mengembalikan benda ke posisi setimbang. Gaya (F) ini disebut gaya pemulih
(restoring force) dan arahnya menuju posisi setimbang.
Menurut Hukum Hooke maka gaya pemulih sebanding dengan simpangan
atau dirumuskan:
F=-k.x dimana x = simpangan massa m
k = tetapan
8
Sesuai dengan Hukum Newton tentang gerak maka:
m.a
F = −k .x = m.d 2 x =
dt 2
d 2 x k .x
+ =0 (Persamaan differensial gerak harmonis sederhana)
dt 2 m
1/ 2
k
ω =
m
2π 2π 1
Karena ω = maka T = dan f =
T ω T
9
1/ 2 1/ 2
m 1 k
T = 2π f =
k 2π m
T
θ
x=lθ l Gambar 2.3 Bandul Matematis
mg sin θ
mg cos θ
mg
Ketika bandul matematis dengan panjang tali (l) , massa (m) digerakkan ke
samping dari posisi kesetimbangannya dan dilepaskan maka bandul akan berayun
dalam bidang vertikal karena pengaruh gaya gravitasi.
Pada saat bandul disimpangkan sejauh sudut θ , maka gaya pemulih yang
besarnya dirumuskan sebagai F = -m g sin θ , terlihat bahwa gaya pemulih tidak
sebanding dengan θ tetapi dengan sin θ , sehingga gerakan yang dihasilkan bukan
getaran harmonis sederhana.
Supaya memenuhi gerakan harmonis sederhana maka sin θ ≈ θ (θ <
15°), sehingga untuk sudut yang kecil berlaku:
x − mg
F = −mg θ = −mg = x
l l
mg
Selama m, g dan l besarnya tetap, maka hasil juga tetap.
l
mg
Bila = k ' maka F = - k’ . x (persamaan gerak harmonis sederhana).
l
10
1/ 2
m
Periode waktunya dirumuskan: T = 2π
k'
1/ 2
m
= 2π
mg / l
1/ 2
l
T = 2π
g
A1 A
A2 B
Pada gambar bandul fisis di atas, sebuah batang serba sama berputar terhadap
sumbu tetap horizontal melalui salah satu titiknya (A).
Ketika batang disimpangkan melalui sudut θ maka batang akan berosilasi.
Osilasi ini merupakan getaran selaras jika sudut θ dibuat kecil. Torsi pemulihan
menjadi:
τ = -mgaα
τ = Iα
Persamaan gerak bandul fisis dapat ditulis:
11
Iα + mga α = 0
d 2θ
I + mga α = 0
dt 2
d 2θ mga α
+ 0
dt 2 I
1/ 2
mga
ω =
I
2π
1/ 2
I
Karena T = maka T = 2π
ω mga
Agar terjadi gerak harmonis sederhana, baik pada bandul matematis maupun
pada bandul fisis harus diberi simpangan dengan sudut kecil.
12
BAB III
PERALATAN DAN CARA KERJA
III.1 PERALATAN
Beberapa peralatan yang digunakan dalam percobaan tentang percepatan
gravitasi bumi ini adalah:
1. Bandul matematis dan perlengkapannya satu set
2. Bandul fisis dan perlengkapannya satu set
3. Beban setangkup satu buah
4. Rollmeter satu buah
5. Stopwatch satu buah
Bandul
13
2. Bandul Fisis
a. Meletakkan beban pada suatu kedudukan dan mencari pusat massa C untuk
kedudukan tersebut. Hal yang perlu diingat adalah letak C selalu berubah
d. Mengambil titik lain (B) terhadap titik C sebagai titik gantung dan mengukur
14
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
15
Percobaan 3 panjang kawat = 50 cm.
Tabel IV.1.3 Ralat data t untuk Percobaan 3
No l (cm) t (det) t-t (t-t)2
1 50 7,4 -0,02 0,0004
2 50 7,5 0,08 0,0064
3 50 7,3 -0,12 0,0144
4 50 7,5 0,08 0,0064
5 50 7,4 -0,02 0,0004
t 7,42 Σ 0,028
Ralat mutlak = ∆ t = √(0,028)/20 = 0,04 detik
Ralat nisbi = I = 0,04/7,42 x 100% = 0,5%
Keseksamaan= K = 100% - 0,5% = 99,5%
Hasil pengukuran = (t ± ∆ t) = (7,42 ± 0,04) detik
2. Bandul Fisis
1. Percobaan I : a1=57,4 cm; a2=32,6 cm
Tabel IV.1.4 Ralat data t1
No. a1(cm) a2(cm) t1(det) t1-t1 (t1-t1)2
1 57,4 32,6 9,7 -0,06 0,0036
2 57,4 32,6 9,8 0,04 0,0016
3 57,4 32,6 9,7 -0,06 0,0036
4 57,4 32,6 9,8 0,04 0,0016
5 57,4 32,6 9,8 0,04 0,0016
t.1 9,76 Σ 0,012
16
Tabel IV 1.6
No. a1(cm) a2(cm) t1(det) t1-t1 (t1-t1)2
1 59,7 30,3 10 -0,14 0,0196
2 59,7 30,3 10,3 0,16 0,0256
3 59,7 30,3 10,1 -0,04 0,0016
4 59,7 30,3 10,1 -0,04 0,0016
5 59,7 30,3 10,2 0,06 0,0036
t.1 10,14 Σ 0,052
Ralat mutlak = ∆ t = √(0,052)/20 = 0,05 detik
Ralat nisbi = I = 0,05/10,14 x 100% = 0,50%
Keseksamaan= K = 100% - 0,50% = 99,50%
Hasil pengukuran = (t ± ∆ t) = (10,14 ± 0,05) detik
Tabel IV 1.7
No. a1(cm) a2(cm) t2(det) t2-t2 (t2-t2)2
1 59,7 30,3 8,5 -0,08 0,0064
2 59,7 30,3 8,5 -0,08 0,0064
3 59,7 30,3 8,6 0,02 0,0004
4 59,7 30,3 8,7 0,12 0,0144
5 59,7 30,3 8,6 0,02 0,0004
t.2 8,58 Σ 0,028
Ralat mutlak = ∆ t = √(0,028)/20 = 0,04 detik
Ralat nisbi = I = 0,04/8,58 x 100% = 0,44%
Keseksamaan= K = 100% - 0,44% = 99,56%
Hasil pengukuran = (t ± ∆ t) = (8,58 ± 0,04) detik
1. Bandul Matematis
Percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan bandul matematis dapat
ditentukan dengan persamaan :
T = 2π √ l/g atau g = 4π ²l/T²
1. l=100 cm g = 9,29 m/s2
2. l=80 cm g = 9,40 m/s2
3. l=50 cm g = 8,95 m/s2
Dengan demikian diperoleh percepatan gravitasi bumi dengan cara bandul
matematis adalah :
g = (9,29 + 9,40 + 8,95)/3 = 9,216 m/det²
g = (9,216 + 0,05) m/s2
Berdasarkan data hasil percobaan bandul metematis dapat digambarkan grafik
hubungan antara kuadrat periode (T 2) sebagai sumbu Y dengan panjang tali (l)
17
sebagai sumbu X. Dimana dari grafik ini juga dapat digunakan untuk menghitung
besarnya percepatan gravitasi Bumi (g).
Penggambaran grafik menggunakan regresi linear sebagai berikut :
Misalkan persamaan garis y = mx + b, koefisien-koefisien m dan b dapat ditentukan:
n.Σ(l.T 2 ) − Σl.ΣT 2 ΣT 2 − m.l
m= dan b=
nΣ(l 2 ) − (Σl ) 2 n
Tabel IV.2.1 Menentukan persamaan garis dengan regresi linear
No l.(meter) t.(detik) t.2 l.2 l.t.2
1 1 2,06 4,2436 1 4,2436
2 0,8 1,832 3,356224 0,64 2,684979
3 0,5 1,484 2,202256 0,25 1,101128
Σ 2,3 9,80208 1,89 8,029707
Y=4,06(X)+0,15
25
20
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6
Series1 0,1516 4,2156 8,2797 12,344 16,408 20,472
18
T12 + T22 T 2 − T22 π2
+ 1 =
8(a1 + a 2 ) 8(a1 − a 2 ) g
a. Percobaan I:
T1=9,76/6=1,63 detik; T2=8,48/6=1,41 detik;
a.1=57,4 cm; a.2=32,6 cm
4π 2 ( a12 − a 22 )
g= = 10,15 m/s2
(T12 a1 − T22 a 2 )
b. Percobaan II:
T1=10,14/6=1,69 detik;T2=8,58/6=1,43 detik
a.1=59,7 cm; a.2=30,3 cm
4π 2 ( a12 − a 22 )
g= = 9,61 m/s2
(T1 a1 − T2 a 2 )
2 2
IV.2 Pembahasan
Untuk mendapatkan nilai g dari bandul matematis kita dapat menggunakan
1/ 2
l
persamaan 1 yaitu T = 2π sedang untuk bandul fisis kita dapat menggunakan
g
Surabaya dapat dilakukan dengan hasil rata-rata dari gravitasi bandul matematis dan
bandul fisis.
19
BAB V
KESIMPULAN
Apabila sebuah bandul matematis dan bandul fisis digantung kemudian diberi
simpangan kecil , maka bandul akan berayun dan melakukan gerakan harmonis
sederhana. Dengan dasar gerakan harmonis sederhana ini maka dapat dihitung
besarnya percepatan gravitasi bumi di tempat dimana percobaaan dilakukan dengan
cara mengukur panjang tali dan periode pada bandul matematis serta mengukur
periode dan jarak titik gantung ke pusat massa pada bandul fisis. Massa bandul tidak
berpengaruh pada besarnya percepatan gravitasi sedangkan panjang tali berbanding
terbalik dengan kuadrat periode.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus periode bandul
matematis maupun bandul fisis, data hasil percobaan dan ralat perhitungan diperoleh
percepatan gravitasi bumi pada bandul matematis g = (9,21 ± 0,05) ms-2 dan pada
bandul fisis g = (9,88 ± 0,08) ms-2. Dari kedua hasil ini dapat diketahui besar
percepatan gravitasi Bumi di Surabaya yaitu g = (9,54 ± 0,07) ms-2 .
20
DAFTAR PUSTAKA
21