Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Siti Nur Fadzilah
08200061
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, pemilik segala Ilmu
Pengetahuan atas segala rahmat dan karunia-Nya, penyusun diberi kekuatan,
kemampuan, kesabaran dan kesehatan untuk menyelesaikan makalah tentang etika dan
kode etik kebidanan.
Dalam penulisan makalah ini penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak
yang berupa bimbingan, pengarahan maupun dukungan moral yang sangat membantu
penyusun. Untuk itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun berusaha untuk membuat yang terbaik,
akan tetapi dengan keterbatasan yang ada penyusun menyadari dalam makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun, supaya makalah ini menjadi lebih baik. Semoga ini
bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca.
Oktober 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
Kebidanan merupakan salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban
umat manusia. Bidan lahir sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong
Ibu-ibu yang melahirkan. Profesi ini telah mendudukkan peran dan posisi seorang bidan
menjadi terhormat di masyarakat karena tugas yang diembannya sangat mulia dalam
upaya memberikan semangat dan membesarkan hati ibu-ibu. Di samping itu dengan setia
mendampingi dan menolong ibu-ibu dalam melahirkan sampai sang ibu dapat merawat
bayinya dengan baik. Sejak zaman prasejarah, dalam naskah kuno sudah tercatat bidan
dari mesir (Siprah dan Poah) yang berani mengambil resiko membela keselamatan bayi
laki-laki bangsa Yahudi (sebgai orang-orang yang terjajah bangsa Mesir) yang
diperintahkan oleh Fir’aun untuk dibunuh. Mereka sudah menunjukkan sikap etika moral
yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela orang-orang yang berada pada
posisi lemah, yang pada zaman modern, kita sebut peran advokasi. Dalam menjalankan
tugas dan prakteknya bidan bekerja berdasarkan pada pandangan filosofis yang dianut,
keilmuan, metode kerja, kode etik profesi, dan etika pelayanan kebidanan.
Pelayanan kebidanan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan. Selama ini
pelayanan kebidanan tergantung pada sikap sosial masyarakat dan keadaan lingkungan
dimana bidan bekerja. Kemajuan sosial ekonomi merupakan parameter yang amat
penting dalam pelayanan kebidanan.
Parameter kemajuan sosial ekonomi dalam pelayanan kebidanan antara lain :
a. Perbaikan status gizi ibu dan bayi
b. Cakupan persalinan oleh bidan
c. Menurunnya angka kematian Ibu melahirkan
d. Menurunnya angka kematian neonatal
e. Cakupan penanganan resiko tinggi
f. Meningkatnya cakupan peemeriksaan antenatal
BAB II
PEMBAHASAN
ETIKA DAN KODE ETIK PELAYANAN KEBIDANAN
Petugas yang bertanggung jawab untuk dokumentasi ini adalah mereka yang
bertugas langsung di institusi pelayanan yang bersangkutan. Bidan sebagai
provider dalam pelayanan kebidanan bertanggung jawab terhadap dokumentasi
kebidanan. Aspek pelayanan yang didokumentasikan adalah semua pelayanan
mandiri yang diberikan oleh bidan, pelayanan konsultasi dan pelayanan
kolaborasi.
Format dokumentasi kebidanan telah didesain sesuai dengan jenis pelayanan yang
diberikan oleh bidan. Semua format dokumentasi telah terdaftar pada register/
nomor catatanmedis untuk dokumentasi rumah sakit dan sudah tercatat pada
register puskesmas untuk pelayanan di Puskesmas, rumah sakit bahkan bidan
Praktek Swasta.
Kode etik serta standar pelayanan profesi, pada dasarnya merupakan kesepakatan
antara warga profesi sendiri, dan karenanya bersifat wajib untuk dipakai sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan setiap kegiatan profesi.
Dimensi kepuasan pasien dapat dibedakan atas dua macam :
a. kepuasan yang mengacu pada penerapan kode etik serta standar pelayanan
profesi kebidanan. Kepuasan yang dimaksud pada dasarnya mencakup
penilaian terhadap kepuasan pasien mengenai :
1. Hubungan bidan dengan pasien.
Hubungan antara bidan dengan pasien yang baik karena kepekaan,
kepedulian dan perhatian bidan terhadap pasien yang memungkinkan
bidan dapat memberikan penjelasan terhadap semua informasi
tindakan yang diperlukan pasien. Pasien mengerti, menerima dan
menyetujuinya.
2. Kenyamanan pelayanan
menyelenggarakan suatu pelayanan yang nyaman adalah salah satu
dari kewajiban etik.
3. Kebebasan melakukan pilihan
suatu pelayanan kebidanan yang bermutu apabila kebebasan memilih
ini dapat diberikan oleh bidan.
4. Pengetahuan dan kompetensi teknis (scientific knowledge and technical
skill)
makin tinggi pengetahuan dan tingkat kemampuan teknis bidan akan
lebih meningkatkan mutu pelayanan kebidanan.
5. Efektifitas pelayanan
makin efektif pelayanan yang diberikan oleh bidan, makin tinggi mutu
pelayanannya.
Mutu pelayanan kebidanan berorientasi pada penerapan kode etik dan standar
pelayanan kebidanan, serta kepuasan yang mengacu pada penerapan semua
persyaratan pelayanan kebidanan. Dari dua dimensi mutu pelayanan
kebidanan tersebut, tujuan akhirnya adalah kepuasan pasien yang dilayani
oleh bidan.
2. Pengertian
a. Definisi bidan
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan
yang berlaku, dicatat ( register ), diberi izin secara sah untuk menjaklankan
praktek
I. KESIMPULAN
Sebagai Seorang Bidan dalam menjalankan tugas dan kewajibanya harus
sesuai dengan etika dan Kode etik yang telah ditentukan.
II. SARAN
Kita sebagai mahasiswi harus mempelajari serta menanamkan sedini
mungkin sebagai tolok ukur dan rambu-rambu dalam melaksanakan praktek
pelayanan Kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA