You are on page 1of 6

Perbedaan Antara Televisi Plasma dan Televisi LCD?

TV LCD menggunakan teknologi yang sama dengan layar laptop atau monitor layar datar.
Selain ukurannya kompak dan ringan juga memiliki layar yang beresolusi lebih tinggi. Layar
LCD terdiri dari jutaan kristal yang dibungkus lapisan kaca tipis. Masing-masing kristal ini
memiliki respons berbeda terhadap energi listrik. Ini yang membuat tampilan di layar pun jadi
beraneka ragam warnanya.

Layar TV plasma menggunakan teknologi berupa bola-bola kaca kecil yang di dalamnya
berisi gas yang disebut plasma. Ketika dialiri energi listrik, gas plasma ini mengeluarkan sinar
ultraviolet yang membakar lapisan kaca pada layar. Akibatnya layar pun berubah dari hitam
menjadi berwarna.

Itulah perbedaan mendasar dari teknologi TV plasma dengan TV LCD. Masih banyak
perbedaan lainnya dari kedua teknologi, seperti ukuran dan teknologi layar datarnya.

TV LCD memiliki keterbatasan dalam soal dimensinya, karena LCD sebenarnya didesain
sebagai monitor komputer. Saat ini, layar terbesar adalah buatan Samsung yang berukuran 46
inchi. TV ini diluncurkan pertengahan tahun 2004, setelah sebelumnya diperlihatkan pada
pameran peralatan elektronik dan rumah tangga di New York, April lalu. Oleh karena itu,
ukuran TV LCD yang umumnya berada di pasar saat ini berkisar antara 15, 17, 20, hingga 22
inchi.

TV plasma memiliki ukuran layar yang jauh lebih besar, didesain untuk para penonton TV
yang menyukai layar di atas 37 inchi. Ukuran TV plasma bisa mencapai 76 inchi. Sehingga
tidak mengherankan kalau para penggemar layar besar memilihnya untuk disatukan dengan
perangkat home theater.

Namun begitu pemilik TV plasma harus bersiap-siap dengan melonjaknya tagihan listrik. Ini
disebabkan karena konsumsi listrik TV plasma dua kali lipat dari TV LCD. Penyebab
utamanya adalah pada sistem pendingin layar.

TV plasma membutuhkan kipas untuk 'menyejukkan' layar TV plasma agar tidak terlalu panas
bila dipakai dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena tidak memakai proses pembakaran,
layar LCD memiliki umur yang lebih panjang dibandingkan layar plasma.

DARI sisi tampilan gambar TV, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda pula. Layar
TV plasma cenderung untuk tidak bisa menampilkan warna hitam dengan baik. Malah
dibandingkan dengan TV CRT sekalipun, TV plasma masih kalah dalam memproduksi warna
hitam yang kelam dan gradasi abu-abu gelap. Masalah lainnya gambar-gambar yang statis
dalam jangka waktu lama seperti logo stasiun TV tidak bisa cepat hilang dari layar.
Bayangannya masih tertinggal meskipun siaran TV telah berpindah ke tayangan yang lain.

Dalam soal kualitas pergerakan gambar, TV plasma punya keunggulan mampu menampilkan
citra gambar yang bergerak cepat. Sehingga perpindahan gambar seperti film laga (action)
lebih enak ditonton pada TV plasma. Kemudian dilihat dari sudut pandang, TV plasma punya
keunggulan bisa ditonton dari segala sudut, seperti halnya TV konvensional.

Biasanya TV plasma dijual dalam bentuk video display, sehingga masih harus dibebani
dengan membeli TV Tuner (penala gelombang) dan speaker.

Sebaliknya TV LCD sudah dijual lengkap dengan speaker dan tuner. Layar TV LCD memiliki
kemampuan untuk menampilkan warna hitam yang jelas. Untuk mendapatkan kenyamanan
dalam menonton, pandangan mata harus diarahkan lurus ke arah layar. Bila dilihat dari sisi
lain, yang tampak hanya bayangan saja. Keuntungan TV LCD adalah tidak memerlukan
sistem pendinginan yang berlebihan, sehingga suaranya lebih halus dari TV plasma. Jadi, bisa
jadi pilihan bagi yang membutuhkan layar untuk komputer dan menonton TV.

Kontras memegang peranan penting dalam menghasilkan gambar yang nyaman untuk
ditonton. Nilainya mengacu pada gelap atau terangnya layar. Semakin tinggi rasionya akan
semakin baik tampilan gambarnya.

Rata-rata TV LCD memiliki rasio kontras mulai dari 400:1 hingga 800:1. TV plasma mulai
dari 600:1 sampai yang tercanggih memiliki kemampuan 1.500:1.
Keunggulan dan kekurangan TV Keunggulan dan kekurangan TV
Plasma LCD
Keunggulan : Keunggulan :
- Ukuran layar TV Plasma jauh lebih - Listrik yang digunakan sedikit.
besar dari pada TV LCD. - tidak memerlukan sistem
- Mampu menampilkan citra gambar pendinginan yang berlebihan.
yang bergerak cepat. - Harga yang dipasarkan lebih murah.
- Bisa ditonton dari segala sudut. - Umur Layar LCD lebih lama

Kekurangan : Kekurangan :
- Tingginya listrik yang digunakan. - TV LCD memiliki keterbatasan
- TV plasma cenderung untuk tidak dalam soal dimensinya.
bisa menampilkan warna hitam - Pandangan yang ditonton tidak
dengan baik. bebas. Hanya satu arah.
- Harga TV plasma jauh lebih mahal - Rawan pencurian karena bentuknya
yang kecil.
Perbedaan Antara Televisi Plasma dan Televisi LCD?
Lampu Halogen
Lampu halogen adalah sebuah lampu pijar dimana sebuah filamen wolfram disegel didalam
sampul transparan kompak yang diisi dengan gas lembam dan sedikit unsur halogen seperti
iodin atau bromin. Putaran halogen menambah umur dari bola lampu dan mencegah
penggelapan kaca sampul dengan mengangkat serbuk wolfram dari bola lampu bagian dalam
kembali ke filamen. Lampu halogen dapat mengoperasikan filamennya pada suhu yang lebih
tinggi dari lampu pijar biasa tanpa pengurangan umur. Lampu ini memberikan efisiensi yang
lebih tinggi dari lampu pijar biasa (10-30 lm/W), dan juga memancarkan cahaya dengan suhu
warna yang lebih tinggi Lampu haln

Prinsip Operasi
Fungsi dari halogen dalam lampu adalah untuk membalik reaksi kimia penguapan wolfram
dari filamen. Pada lampu pijar biasa, serbuk wolfram biasanya ditimbun pada bola lampu.
Putaran halogen menjaga bola lampu bersih dan keluaran cahaya tetap konstan hampir seumur
hidup. Pada suhu sedang,halogen bereaksi dengan wolfram yang menguap, halida wolfram(V)
bromin yang terbentuk dibawa berputar oleh pengisi gas lembam. Pada suatu saat ini akan
mencapai daerah bersuhu tinggi (filamen yang memijar), dimana ini akan berpisah,
melepaskan wolfram dan membebaskan halogen untuk mengulangi proses. Untuk membuat
reaksi tersebut, suhu keseluruhan bola lampu harus lebih tinggi daripada lampu pijar biasa.
Bola lampu harus dibuat dari kuarsa leburan atau gelas dengan titik lebur tingi seperti
alumina. Karena gelas kuarsa sangat kuat, tekanan gas dapat ditingkatkan, sehingga
mengurangi laju penguapan dari filamen, memungkinkan untuk beroperasi pada suhu yang
lebih tinggi untuk umur yang sama, sehingga menambah efisiensi dan keluaran cahaya.
Wolfram yang diuapkan dari bagian filamen yang lebih panas tidak selalu dikembalikan pada
tempatnya semula, jadi bagian tertentu dari filamen menjadi Wo nas tidak selalu
dikembalikan pada tempatnya semula, jadi bagian tertentu dari filamen menjadi sangat tipis
dan akhirnya gagal. Regenerasi juga mungkin dilakukan dengan fluorin, tetapi reaksi
kimianya terlalu kuat sehingga bagian lain dari bola lampu ikut direaksikanakukan dengan
fluorin, tetapi reaksi kimianya terlalu kuat sehingga bagian lain dari bola lampu ikut
direaksikan
Lampu halida logam
Lampu halida logam adalah anggota dari lampu lucutan gas intensitas tinggi (HID). Lampu
ini memberikan intensitas cahaya tinggi dengan ukuran bola lampu yang relatif kecil,
membuatnya menjadi sumber cahaya yang kompak dan hemat ruang. Seperti lampu HID
lainnya, lampu halida beroperasi pada suhu dan tekanan tinggi, dan memerlukan instalasi
khusus untuk keamanan. Lampu ini adalah sumber cahaya yang berpusat pada satu titik dan
menyebar kesemua arah, jadi cermin pemantul diperlukan untuk mengumpulkan cahaya yang
dihasilkan.

Operasi
Seperti lampu lucutan gas lainnya, lampu halida logam memproduksi cahaya dengan
melewatkan busur listrik melalui campuran gas. Pada lampu halida logam, tabung busur
memuat campuran argon, raksa dan halida logam dalam tekanan tinggi. Campuran halida
akan menentukan karakteristik cahaya yang dihasilkan, mengubah suhu warna dan intensitas.
Gas argon dalam lampu dapat diionisasi dengan mudah, dan mempermudah penyambaran
busur listrik saat lampu dinyalakan. Bahang yang ditimbulkan busur kemudian menguapkan
raksa dan halida logam, yang mana memproduksi cahaya setelah suhu dan tekanan
meningkat. Kondisi operasi dalam tabung busur biasanya adalah 480-620 kPa dan 1090 °C.
Seperti lampu lucutan gas lainnya, lampu halida logam memerlukan pengimbang elektronik
untuk memberikan tegangan mula dan tegangan kerja yang benar serta mengatur aliran arus
dalam lampu. Sekitar 24% energi yang digunakan lampu halida logam diubah menjadi cahaya
(65-115 lm/W[1]), membuatnya lebih efisien dari lampu pendar.
Komponen
Lampu halida logam terdiri dari komponen berikut.

• Bonggol logam yang memungkinkan koneksi listrik.


• Sampul luar dari gelas untuk melindungi tabung busur dan berfungsi sebagai tapis
ultraviolet.
• Tabung busur kuarsa leburan dengan elektroda wolfram. Inilah letak dimana cahaya
sebenarnya dibangkitkan.

Disamping uap raksa, lampu ini juga mengandung iodida atau kadang-kadang bromida dari
berbagai logam dan gas mulia. Komposisi logam ini digunakan untuk menentukan warna
cahaya.
Sebagai ganti tabung busur kuarsa yang digunakan pada lampu uap raksa, banyak lampu
halida logam menggunakan tabung busur alumina seperti pada lampu uap natrium.

Beberapa bola lampu mempunyai lapisan fosfor pada bagian dalam untuk memperbaiki
spektrum warna dan untuk menyebarkan berkas cahaya.

Keunggulan dan kekurangan Keunggulan dan kekurangan


Lampu Halogen Lampu HID
Keunggulan : Keunggulan :
- Mampu menghasilkan cahaya lebih - Dengan watt kecil namun mampu
terang dari lampu biasa. menghasilkan cahaya setara dengan
- Harganya yang tidak terlalu mahal halogen dengan watt besar
- Panas yang dihasilkan kecil.
Kekurangan : - Lebih tahan lama, karena panas
- Bisa mengakibatkan reflector yang dihasilkan kecil
meleleh karena panas yang
dihasilkan besar. Kekurangan :
- Harganya yang mahal.

You might also like